DERET FOURIER Oleh Kelompok 3 DOAN YUDANTO ATYKA SETIYANI AFDHOLUDIN RUSTAM ERIK PRATAMA TEO SAPUTRA. R Fungsi Periodik Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan perioda T, jika untuk semua harga x berlaku: f(x+T) = f(x); T adalah konstanta positif Harga terkecil dari T > 0 disebut perioda terkecil atau disebut perioda dari f(x). Contoh: • Fungsi sin x mempunyai periode 2, 4, 6,…karena sin (x+2) = sin (x+4)= sin (x+6) =…=sin x • Periode dari sin nx atau cos nx: dengan n bilangan bulat positif adalah 2/n • Periode dari tan x adalah • Fungsi konstan mempunyai periode sembarang bilangan positif Contoh gambar dari fungsi-fungsi periodik a. f(x) x periode b. f(x) x periode Kontinuitas Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada setiap segmen (piecewise continuous function), bila f(x) hanya kontinu pada intervalinterval tertentu dan diskontinu pada titik-titik yang banyaknya berhingga. Harga f(x) di titik-titik diskontinu ditentukan dengan menghitung harga limit fungsi f(x) untuk x mendekati titik diskontinu (ujung masing-masing interval) Contoh gambar kontinuitas f(x) x x1 x2 x3 x4 Definisi Deret Fourier Jika fungsi f(x) terdefinisi pada interval (-L,L) dan diluar interval tersebut f(x) periodik dengan periode 2L, maka Deret Fourier atau Ekspansi Fourier dari fungsi f(x) tersebut didefinisikan sebagai berikut: a0 nx nx f ( x) an cos bn sin 2 n 1 L L ... (1) dengan koefisien Fourier an, bn ditentukan oleh: 1 nx 1 an f ( x) cos dx ; a0 f ( x)dx L L L L L ... (2) 1 nx bn f ( x) sin dx ; n 0,1, 2, 3, .... L L L ... (3) L L L Jika interval (-L,L) sembarang dan f(x) mempunyai periode 2L maka 1 C 2L nx 1 C 2L a f ( x) cos dx ; a f ( x) dx ... (4) n L 0 L L C C 1 C 2L nx b f ( x) sin dx ; n 0,1, 2, 3, ... ... (5) n L L C dengan C sembarang bilangan real. Jika C=-L maka rumus (4) dan (5) akan sama dengan (2) dan (3). CONTOH : 0 -5<x<0 f(x)= periode = 10 3 0<x<5 a. Gambarkan f(x) diatas ! b. Tentukan koefisien Fourier an dan bn! c. Tuliskan deret Fourier ! d. Uraikan deret Fourier ! Jawab : f(x) a. 6 3 x -10 -5 5 10 b. Periode 2L L = = = 10 10 5 1 n πx a f(x) cos L L 1 n πx a f(x) cos 5 L 1 n πx n πx a f(x) cos dx f(x) cos 5 L L c 2L n c 5 n n 5 0 5 5 0 1 n πx n πx a (0)cos dx (3)cos dx 5 L L n 0 5 5 0 5 3 nπx a n cos dx 50 5 5 3 5 nπ x an sin 5 nπ 5 0 3 5 an sin nπ 0 5 nπ an 0 n 0 3 a0 5 1 bn L 1 bn 5 5 3 0 cos 0 dx 5 c 2L c 5 dx 3 0 nπx f(x) sin dx L 5 nπx 5 f(x) sin 5 dx 0 5 1 nπx nπx b n (0) sin dx (3) sin dx 5 5 5 5 0 5 1 nπx b n (3) sin dx 5 0 5 5 3 nπx b n sin dx 50 5 5 bn 3 nπ x cos nπ 5 0 3 cos nπ cos 0 bn nπ 3 cos nπ 1 3 1 cos nπ bn nπ nπ c. Deret Fourier Dari hasil sebelumnya diperoleh a0 = 3, 3(1- cos n π ) an = 0, dan bn = nπ a0 ∞ nπx nπx + ∑(an cos bn sin ) 2 n=1 L L 3 ∞ 3(1- cos n π ) nπx + ∑( sin ) 2 n=1 nπ 5 d. Uraian Deret Fourier Syarat / Kondisi Dirichlet Deret Fourier konvergen bila memenuhi syarat/ kondisi Dirichlet Teorema: Jika 1.f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal, kecuali pada beberapa titik yang banyaknya berhingga pada interval (-L,L) 2.f(x) periodik dengan periode 2L 3.f(x) dan f(x) merupakan fungsi-fungsi yang kontinu pada setiap segmen pada interval (-L,L). maka deret Fourier (1) dengan koefisien (2) dan (3) atau (4) dan (5) konvergen ke : 1. f(x) jika x merupakan titik kontinu pada interval (-L,L) f ( x ) f ( x ) 2. jika x adalah titik diskontinu 2