Uploaded by muhammadharisnugraha30

programfilmdokumentertvtugasdispro

advertisement
PROGRAM FILM DOKUMENTAR TV
“ADA DOA DI PUNCAK SALAK”
DESAIN PRODUKSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Dokumenter TV
Disusun Oleh :
Muchlis Halomoan Pasaribu
42120925
Meidio Rizki Putra
42120944
Mario Parsaoran Sitorus
42120655
Riyandi Ardhyansyah
42120818
Nanda Ramhadani
42120758
JURUSAN PENYIARAN
AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA
FATMAWATI
2014
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Outline Desain Produksi ini telah Di Setujui Dan Di Sahkan serta diizinkan untuk di
persentasikan pada tugas uts kelompok : Dokumenter
“ADA DOA DI PUNCAK SALAK”
DOSEN PEMBIMBING
KETUA JURUSAN
Dokumenter
Penyiaran
(Fajar Kurniawan, S,Sos,Msi )
( Anisti, S.Sos )
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARA INFORMATIKA
NIM
: 42120925
NAMA LENGKAP
: M. HALOMOAN PASARRIBU
DOSEN PEMBIMBING
:FAJAR KURNIAWAN, S,SOS,MSI
JUDUL KARYA
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
No
Tanggal
Bimbingan
Poko Pembahasan
Paraf Dosen
Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
Di Setujui Oleh:
Dosen Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARA INFORMATIKA
NIM
: 42120655
NAMA LENGKAP
: MARIO PARSAORAN S.
DOSEN PEMBIMBING
: FAJAR KURNIAWAN, S,SOS,MSI
JUDUL KARYA
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
No
Tanggal
Bimbingan
Poko Pembahasan
Paraf Dosen
Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
Di Setujui Oleh:
Dosen Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARA INFORMATIKA
NIM
: 42120818
NAMA LENGKAP
: RYANDI ARDHYANSYAH
DOSEN PEMBIMBING
: FAJAR KURNIAWAN, S,SOS,MSI
JUDUL KARYA
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
No
Tanggal
Bimbingan
Poko Pembahasan
Paraf Dosen
Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
Di Setujui Oleh:
Dosen Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARA INFORMATIKA
NIM
: 42120944
NAMA LENGKAP
: MEIDIO RIZKI PUTRA
DOSEN PEMBIMBING
: FAJAR KURNIAWAN, S,SOS,MSI
JUDUL KARYA
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
No
Tanggal
Bimbingan
Poko Pembahasan
Paraf Dosen
Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
Di Setujui Oleh:
Dosen Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARA INFORMATIKA
NIM
: 42120758
NAMA LENGKAP
: NANDA RAHMADHANI
DOSEN PEMBIMBING
: FAJAR KURNIAWAN, S,SOS,MSI
JUDUL KARYA
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
No
Tanggal
Bimbingan
Poko Pembahasan
Paraf Dosen
Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
Di Setujui Oleh:
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program
Film dokumenter adalah media yang menayangkan kejadian-kejadian dalam sudut
pandang tertentu dalam berbagai hal. Film dokumenter sering digunakan oleh senimanseniman kontemporer untuk memberi tahu kenyataan pada suatu hal yang tidak diketahui
oleh masyarakat pada umumnya.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan, artinya dalam
film dokumenter menyajikan kejadian-kejaidan yang dilakukan dalam keseharian
masyarakat, film dokumenter juga menjadikan wadah untuk orang-orang yang ingin
mengungkapkan fakta dalam hal-hal tertentu.
Pembuatan film dokumenter harus memiliki riset yang kuat yang berdasarkan fakta
kejadian untuk membuat film dokumenter tersebut benar-benar nyata dimata penonton.
Selama ini banyak film maker yang membuat film dokumenter tanpa memperdalam riset
sebelum membuat film dokumenter akibatnya hasil yang memuaskan tidak didapat oleh
masyarakat yang menyaksikan.
Pentingnya peran film dokumenter di bidang komunikasi dan penyiaran dapat
membuat para khalayak tahu apa yang terjadi di balik layar, misalnya berita korupsi yang
sedang maraknya disiarkan di televisi, selama ini masyarakat hanya tahu tentang koruptor
yang melakukan korupsi itu dari berita yang disiarkan oleh program-program televisi, tetapi
di film dokumenter semua hal yang dilakukan oleh koruptor tersebut akan dijelaskan se detildetilnya oleh orang-orang yang bersangkutan dalam kejadian tersebut dengan rinci.
Kami bertujuan untuk membuat karya berjudul “Ada Doa di Puncak Salak” karena
pembuatan dengan tema yang bertajuk misteri sekaligus kearifan lokal di Indonesia masih
jarang para filmmaker yang menginterpretasikannya, dan hal ini menarik minat kami sebagai
peneliti dari pengalamannya.
1.2 Tujuan Program
1. Tujuan Umum

Membertitahukan kepada masyarakat tentang keindahan, keunikan wisata
alam di Indonesia dan juga mistisnya.

Untuk menginspirasi penonton dalam membuat karya film dokumenter.
2. Tujuan Praktisi
Sebagai proses belajar pembuatan film dokumenter, untuk referensi dalam
pembuatan karya dokumenter selanjutnya dan portofolio kami di masa diepan.
3. Tujuan Akademis
Untuk melengkapi nilai mata kuliah Dokumenter Televisi jurusan penyiaran
Semester 4.
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
2.1 Referensi Audio Visual
Program Jejak Petualang pada stasiun televisi TRANS7 menjadi referensi audio
visual kami karena kami memiliki kesamaan pemikiran dari setiap anggota kelompok kami,
program tersebut sangat nikmat penyajian gambarnya begitu pula dengan konsep ide nya
dalam tiap episode penuh dengan warna-warna kreatif. Selain itu referensi pustaka yang
menurut kami sangat pas dalam pembuatan karya film dokumenter ini ialah , Manajemen
Media Penyiaran karangan Morrisan, M.A. Three Cups of Tea Karangan David Oliver
Relin dan greg Mortenson, Kearifan Lokal oleh Ade M. Kartawinata. Sinematografi
Panduan Usaha Mandiri, oleh Etsa Indra I.dan Laelasari. Mari Membuat Film, Panduan
Menjadi Produser, oleh Heru Effendy. Teknik Digital Video Editing Adobe Premiere
Pro 2.0 oleh Ir. Bsyu Adjie. Referensi tersebut telah menjadi inspirasi kami untuk membuat
film dokumenter ini.
2.2 Deskripsi Program

Kategori Program
: Informasi dan Dokumentasi

Media
: Televisi

Format Program
: Dokumenter

Judul Program
: Ada Doa di Puncak Salak

Durasi Program
: 10 Menit ±

Target Audience
: Remaja sampai Dewasa ( 17 – 60 )

Jenis Kelamin
: Pria & Wanita

Status Ekonomi Sosial
: A, B & C

Karakteristik Produksi
: ( Record ) Single Camera

Jam Tayang + Alasan
: Tiap Minggu Pukul 13.30 - 14.30 WIB
Saat waktu menengah siang ke sore itu untuk
merupakan
waktu
yang
pas
menyaksikan film dokumenter ini.
bagi
kami
keluarga
2.3 Lembar Kerja Produksi Dokumenter
2.3.1
Lembar Kerja Produser
Definisi Produser, Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara umum
terhadap seluruh produksi. Dalam hal ini proses kerja produser mencakup manajemen
produksi, seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan (pra-produksi), penggarapan
(produksi), review (pasca produksi).

Pra produksi
-
Memberikan komunikasi
-
Mengatur waktu dan tempat untuk brefing
-
Membuat rapat untuk mematangkan lagi idenya
-
Memastikan kepada crew untuk tidak ada lagi yang belum pasti
-
Memilih perangkat apa saja yang akan dibawa saat produksi
-
Mengecek apa saja bawaan yang akan dibawa untuk produksi
-
Mematangkan konsep ide cerita

Produksi
Mengawasi semua crew saat sedang produksi, dan memastikan tempat untuk shooting aman
dan dapat untuk dipakai, memenuhi kebutuhan crew apa saja yang akan digunakan .

Pasca Produksi
-
Melihat kelengkapan hasil shooting
-
Mengumpulkan kembali data data saat produksi
-
Menyesuaikan hasil shooting dengan ide cerita
-
Bertujuan agar semua hasil gambar dalam proses editing sesuai dengan konsep, dan
alur cerita.

Peran dan Tanggung Jawab Produser
Membantusutradara dalam mengelolaproses pembuatan sebuah film.bekerja sebagai
kepalaproduksi dan penggerak awalsebuah produksi film. produser mulai bekerja jauh
sebelumtahapan produksi sebuah film berlangsung.Iaakan merencanakan dan menetapkan
jenis filmapa yang akan dibuat, berapa jumlah danayang dibutuhkan, siapa penulis naskah,
parapemain, tim produksi, serta bagaimanapemasarannya.
Dan produser harus mempunyai kemampuan mempromosikan teknik program kepda
khalayak,yang bersifat, On air contest, bumper, stiker, spanduk,selebaran, billboard, iklan.

Konsep Program
Menyajikan kepada khalayak luas sebuah film Dokumenter yang memberikan pesan
moral merubah pola pikir khalayak luas mengenai pesan atau amanah, cara menyampaikan
pesan dan bagaimana mengartikan pesan itu sendiri.
Didalam konsep produksi ini kami mempunyai cara tersendiri,akan teteapi cara kami
tidak langsung diterapkan harus melewati
diskusi-diskusi
terlebih
dahulu.
Film
Dokumemter”ADA DOA DIPUNCAK SALAK”ini yang semua dana produksi dihasilkan
dari hasil kesepakatan crew-crew.
Sebelum melakukan produksi para crew mengajukan peralatan yang mendukung
kinerja
masing-masing
crew,
kameramen
membutuhkan
sebuah
kamera
canon
1100D,penulisan naskah mengajukan sebuah peralatan mengetik sperti laptop atau notebook,
masuk ke tahap editor memerlukan sebuah computer yang spesifikasinya yang tinggi seperti
prosesor Mac Book, VGA nvdia dan Ram 8 GB ditambah hardisk

Working Schedule
Production Company : Ganjil Produktion
Produser
: Meidio Rizki Putra
Project Title
:Ada Doa di Puncak Salak
Director
:Nanda Rhamadani
Durasi
: 10Menit
Time Broadcast
: 13.30 – 14.30 WIB
Target Per Minggu
No
Tahap
Aktifitas
Mei
1
2
3
Penemuan Ide
Pra Produksi
1
5
6
Penulisan Naskah
Shooting
Produksi
4
Pengembangan Gagasan
Dailly Production report
Evaluasi Produksi
8
9
Pasca Poduksi
7
Logging
Editing
10
19
Juni
24
4

Breakdown Budget
Production Company : Ganjil Produktion
Produser
: Meidio Rizki P.
Project Title
:Ada Doa di Puncak Salak
Director
: Nanda R.
Durasi
: 10 Menit
No
Item
Unit
Rate
Amount
Notes
PraProduksi
1
Konsumsi
Rp20.000,00
2
Briefing
Rp 50.000,00
Produksi
3
Fotocopy
4
Naskah
@ 5000,00 X 24 =
Total :
Rp 20.000,00
Rp90.000,00
Produksi (Teknik)
4
Regist
Rp 60.000,00
Gunung
5
Konsumsi
Rp 100.000,00
Total :
Rp 160.000,00
Produksi (Unit)
6
Konsumsi
Rp 100.000,00
7
Foto Copy
Rp 20.000,00
Total :
Rp 120.000,00
Pasca Produksi
8
Editing
9
Mastering
10
Beli CD
RP.20.000,00
4
@6000,00 X 4 =
RP 24.000,00
Total : TOTAL
Rp 44.000,00 Rp 370.000,00

Shooting Schedule
Production Company : Ganjil Production
Produser
: Meidio Rizki P.
Project Title
:Ada Doa di Puncak Salak
Director
:Nanda R.
Durasi
: 10Menit
No
Hari dan Tanggal
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
1
00:00 – 02:00
Memeriksa Perlengkapan
2
02:00 – 04:00
Perjalanan Ke Lokasi
3
04:00 – 04:30
Cek Peralatan
4
04:30 – 08:30
Break
5
08:30 – 09:00
Persiapan Shooting
09:00 – 10:00
Shooting
7
10:00 – 10:30
Break
8
10:30 – 11:00
Shooting
9
11:00 – 12:00
Shooting
10
12:00 – 12:30
Coffe Break
11
12:30 – 13:00
Shooting
12
13:00
Produksi Pertama Selesai
13
07:30 – 08:00
Memeriksa Perlengkapan
14
08:00 – 09:00
Persiapan Menuju Lokasi
15
09:00 – 11:00
Perjalanan Kelokasi
16
11:00 – 12:00
Break
6
Sabtu, 24 Mei 2014
12:00 – 13:00
Hunting Tempat Shooting
18
13:00 – 14:00
Bertemu Narasumber
19
14:00 – 15:00
Berangkat Menuju Puncak
20
15:00 – 17:00
Sampai Dipuncak Salak
21
17:00
Istirahat / Selesai Persiapan
22
06:00 – 07:00
Persiapan Untuk Shooting
17
Minggu, 1 Juni 2014
Kedua
07:00 – 08:00
Menuju Lokasi
08:00 – 09:00
Shooting
25
09:00 – 10:00
Shooting
26
10:00 – 10:30
Break
27
10:30 – 12:00
Shooting
28
12:00
23
24
30
Senin, 2 Juni 2014
Rabu , 4 Juni 2014
All Days
Produksi Selesai
Editing

Equipment List (Chek List Harian)
Production Company : Ganjil Produktion
Produser
: Meidio Rizki P.
Project Title
:Ada Doa di Puncak Salak
Director
: Nanda R.
Durasi
: 10 Menit
No
1
Nama
Kamera
Seri
Jumlah
Keterangan
Canon 1100D
1
Milik Sendiri,
Ready
2
Kaset CD
DVD RW
3
Beli
3
Tripot
Excel
1
Milik sendiri, Oke
4
Charger
Canon
1
Milik sendiri,Oke
5
Batere
Canon
1
Milik sendiri, Oke
8
Lighting
-
-
-
9
Dolly Track
-
-
Milik Sendiri, Oke
10
Shoutgun mike
-
-
-
11
Computer
Mac
1
Milik Pribadi
12
Headfree
Synhezer
1
Milik Pribadi
13
Hardisck
Buffalo
1
Milik Pribadi
2.3.2

Lembar Kerja Sutradara
Konsep Cerita
Film berjudul Ada Doa di Puncak Salak bertemakan tentang makam seorang sesepuh
penyebar agama Islam di puncak salak. Judul ini telah disahkan oleh dosen sebagai karya
yang akan di presentasikan. Keunikan ide pada cerita ini membuat kami tertarik dan
tertantang untuk membuat secarik ide menjadi karya yang mengagumkan. Para penonton
akan menyaksikan shot-shot yang menarik yang diambil pada keindahan alam gunung alam.

Konsep Alur
Alur yang dipakai dari film ini ialah alur maju, karena kami memilih tema yang
menceritakan tentang keberadaan makam pada puncak gunung tersebut, dan sosok makam
itu yang masih menjadi suatu panutan oleh masyarakat setempat walaupun keberadannya
sudah tidak ada bertahun-tahun lalu.

No.
1.
2.
3.
Narasumber
Nama
Narasumber
Fajar Maulana
Ustadz Farid
Kang Mamat
Usia
Keterangan
No. Telp Talent
Casting
19thn
50thn
43thn
Pengunjung / Peziarah
Ustad / Ulama Setempat
Pengantar Peziarah
0818757509845
0852763245909
0812144093450
Ryandi
Ryandi
Ryandi

Director Treatment
Production Company : Ganjil Production
Produser
: Medio R.P
Project Title
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK
Director
: Nanda R
Durasi
: 10 Menit
NO SHOT
VISUAL
SHOT SIZE MOVE
DIRECTION
AUDIO
ANGLE
SEGMENT I
1
1
MS
EA
Gambar suasana pegunungan puncak salak
BS & VO
LS
MOVE
ON
STILL
2
2
EA
BS & VO
3
MS
STEADY
EA
Gambar kawah ratu, makam mbah salak, dan pengunjung
puncak salak.
Narasumber Fajar Maulana
SEGMENT II
3
4
5
4
5
MS
CS
EA
LA
Gambar Makam Mbah Salak dan Puncak Gunung
Gambar pegunungan Salak
BS & VO
BS & VO
6
6
MCU
STILL
MOVE
ON
STEADY
EA
Narasumber Ustad Farid
BS
BS
SEGMENT III
7
8
7
8
MCU
LS
9
9
MS
STEADY
MOVE
ON
STEADY
EA
EA - HA
Narasumber Ustad Farid
Gambar dari Puncak Salak
BS
BS & VO
EA
Narasumber Kang Mamat
BS
2.3.3 Lembar Kerja Penulis Naskah (Term Of Reference)

Pra Produksi
Setelah berdiskusi matang-matang satu kelompok, kami memilih tema tentang
makam yang berada gunung salak sebagai film documenter yang akan dijadikan syarat
kelulusan tugas mata kuliah Dokumenter TV. Dengan tema ini penulis naskah merasas
mendapatkan tantangan yang besar untuk membuat suatu karya yang jarang ditemukan
sebleumnya. Penulis naskah bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang
keberadaan makam dan aktifitas pengunjung di gunung salak.

Produksi
Saat produksi, penulis naskah selalu membicarakan kepada kelompok bagaimana
jalan tema yang dilalui dari cerita ini dan mengikuti beberapa pengambilan gambar pada sesi
produksi, untuk mengetahui keselarasan gambar dengan naskah pada tahap editing pasca
produksi.

Pasca Produksi
Di tahap pasca produksi, penulis naskah tetap disiplin menyesuaikan antara
naskah dengan gambar. Proses ini penulis naskah lakukan agar mengoptimalkan
kesinambungan film dan terutama agar dapat di cerna oleh penonton dengan baik.

Fokus
Kami mengangkat film dokumenter ini pada sudut pandang keindahan gunung salak
dan keberadaan makam Mbah Salak yang dijadikan masyarakat disana untuk berziarah dan
berdoa, begitu juga dengan sejarah keberadaan makam Mbah Salak tersebut.

Angle Cerita
Angle cerita dari film dokumenter ini ialah sejarah keberadaan makam Mbah Salak
yang berada disana begitu juga aktifitas masyarakat setempat pada makam tersebut serta
keindahan puncak gunung salak.

Sumber dan Pertanyaan
1. Fajar Maulana
o Tujuan ziarah
o Kenapa nazarnya ziarah ke makam puncak salak?
o Doa apa yang dipanjatkan?
2. Ustad Farid
o Pengertian ziarah
o Sejarah makam mbah salak
o Tanggapan Ustad mengenai ziarah
o Hadist yang menerangkan tentang ziarah
Ceritadar
3. Kang Mamat
o Tanggal berapa peziarah datang
o Yang dilakukan peziarah dimakam?

Konsep Penulisan Naskah
Naskah adalah salah satu bagian terpenting dalam film dokumenter, naskah
merupakan material film yang terbentuk dari ide dan juga konsep cerita. Selain itu peran
naskah yang bagus yang dibacakan narator dalam film akan menguatkan tiap-tiap gambar
atau visual dalam film.
Pada film dokumenter ini, kami selaku kelompok bertujuan untuk menyampaikan
sisi keindahan alam gunung salak dan keadaan warga setempat yang melakukan ziarah di
suatu makam almarhum Mbah Salak yang berada di puncak gunung salak, makam Mbah
Salak yang sudah lama berada disana dijadikan sebagai tempat berdoa, beribadah dan ziarah
oleh warga setempat

Sinopsis
Film dokumenter ini menginformasikan keberadaan makam seorang penyebar agama
Islam yang berada di atas puncak gunung salak. Makam tersebut sering dikunjungi oleh
warga setempat, para warga memiliki tujuan yang berbeda-beda saat berkunjung di makam
tersebut. Alkisah seorang penyebar agama Islam ini, telah menjadi panutan warga setempat
sebagai pribadi yang di hormati. Keberadaannya merupakan sebuah pengaruh besar.
2.3.3.1 Naskah
Visual
Audio
Narasi vo
Durasi
Atmosfir
Musik
backsound
1.Gambar dari Puncak
Salak
GUNUNG
SALAK MERUPAKAN
GUNUNG
YANG
MASIH
AKTIF
SAMPAI
SEKARANG
YANG TERLETAK DI
SELATAN JAKARTA/
DI PULAU
JAWA//
KAWASAN WILAYAH
GUNUNG INI BERADA
DALAM KABUPATEN
SUKABUMI
DAN KABUPATEN
BOGOR/
JAWA
BARAT//
KETINGGIAN
GUNUNG
SALAK
ADALAH DUA RIBU
DUA RATUS SEBELAS
METER
DARI
PERMUKAAN LAUT//
BANYAK
YANG
MENGIRA
ASAL
NAMA
ADALAH
"SALAK"
DARI
TANAMAN SALAK,
1 menit 30 Suasana
Acoustic
detik
gunung
original song
salak
from Ganjil
Production
AKAN
TETAPI
SESUNGGUHNYA
BERASAL DARI KATA
BAHASA
SANSKERTA SALAKA/
YANG
BERARTI
PERAK//
KEINDAHAN
ALAM
GUNUNG
SALAK
BANYAK
DIMINATI
OLEH
WISATAWAN
LOKAL
MAUPUN
INTERLOKAL//
BANYAK
YANG
PENDAKI
MENGAKUI
BAHWA
GUNUNG
SALAK MERUPAKAN
SALAH
SATU
GUNUNG
YANG
MASIH KAYA AKAN
FLORA DAN FAUNA
DI
JAWA
BARAT//
DALAM
NAUNGAN
TAMAN
NASIONAL
GUNUNG
SALAK
HALIMUN
TERDAPAT
KAWAH/
YANG
DISEBUT
SEBAGAI
KAWAH
RATU//
KAWAH
RATU
BERADA
DI
KETINGGIAN SERIBU
TIGA
RATUS
TIGA
PULUH
DELAPAN
METER
DARI
PERMUKAAN LAUT///
DIBALIK
KEINDAHAN
ALAM
GUNUNG
SALAK
WISATAWAN
PARA
DAN
PENDAKI
BANYAK
MEMILIKI
CERITA
MISTIS
BEGITU
PULA
DENGAN
MASYARAKAT
SETEMPAT/
HILANGNYA
PESAWAT DI TEMPAT
INI
MERUPAKAN
SALAH
SATU
MISTERI
YANG
MASIH BELUM BISA
DIUNGKAP
SECARA
PENELITIAN///
SELAIN
ITU
TERDAPAT BANYAK
MAKAM
YANG
DIJADIKAN
KEPERCAYAAN
LOKAL
BAGI
MASYARAKAT
SETEMPAT.
SALAH
SATU
DARI
BANYAKANYA
MAKAM
TERSEBUT
ADALAH
MAKAM
MBAH SALAK///
BANYAK
DARI
MASYARAKAT
SETEMPAT
YANG
MELAKUKAN
‘PENGAJIAN’
DI
RUTIN
HARI-HARI
TERTENTU/
KEGIATAN MEREKA
DARI
MEMBERSIHKAN
MAKAM
SETIAP
HARINYA
SAMPAI
DENGAN
BERDOA
JUGA
DILAKUKAN//
SALAH SATU DARI
BANYAK
PERBINCANGAN
YANG
TELAH
DILAKUKAN/
TERDAPAT
PULA
ORANG
YANG
MELAKUKAN
TINDAKAN
BATAS
DILUAR
PEMIKIRAN
MANUSIA
SEPERTI
HALNYA
BERHUBUNGAN
DENGAN
HAL-HAL
GAIB///
2. Narasumber Fajar
50 detik
Maulana
3. Stock Shot Gunung
10 detik
Salak
4.
Stok Shot
MESKI
DEMIKIAN/ 1
Gambar
MAKAM
TERSEBUT detik
Gunung
BUKANLAH TEMPAT
Salak
PERISTIRAHATAN
DARI MBAH SALAK//
MAKAM
TERSEBUT
BUKAN
KUBURAN/
MAKAM
ITU
MERUPAKAN SALAH
SATU
TEMPAT SEMEDI
MBAH
SALAK SEMASA
HIDUPNYA///
menit
MAKAM
YANG
BERADA
DI
TITIK
KETINGGIAN
DUA
RIBU
DUA
RATUS
SEBELAS
METER
DARI
PERMUKAAN
LAUT
INI
JARANG
DIKUNJUNGI
OLEH
PARA PENDAKI
KARENA DIPERCAYA
ANGKER// /
KEYAKINAN ORANG
ORANG
GUNUNG
SALAK IALAH HARUS
BERZIARAH SERAYA
MEMINTA
IZIN
SEBELUM
MENAIKI
GUNUNG
ATAU
MENCARI MAKANAN
DAN
HAL
SEBAGAINYA
MAKAM
INI//
DI
KERAMAT
PENGERTIAN
ZIARAH
YANG
SEBENARNYA
SERING
DISALAHGUNAKAN
OLEH TIAP ORANG
ORANG
BERDOA
YANG
DENGAN
KEYAKINAN
MASING-MASING/
USTAD
FARID/
SEORANG
YANG
ULAMA
BERADA
DI
KAWASAN GUNUNG
SALAK
/
TELAH
MENJELASKAN
BAGAIMANA
CARA
ZIARAH
YANG
BENAR
DALAM
AGAMA ISLAM///
5. Narasumber Ustad
2 menit
Farid
6. Stok Shot gunung
10 detik
salak
7. narasumber ustad
2menit
farid
8. stok shot gunung JADWAL ORANG
salak
ORANG YANG
DATANG UNTUK
BERZIARAH KE
MAKAM MBAH
SALAK BIASANYA
DIANTAR OLEH JURU
KUNCI MAKAM/
KANG MAMAT
SEORANG YANG
BEKERJA SEBAGAI
PENGANTAR
PEZIARAH KE
10 detik
Original
Soundtrack
MAKAM DI BAWAH
JURU KUNCI/
MENJELASKAN
JADWAL DATANG
ORANG ORANG
UNTUK ZIARAH///
9. Narasumber Kang
30 detik
Mamat
10. Stok Shot gunung
10 detik
salak
11. narasumber Kang
30 detik
Mamat
12. stok shot gunung SETIAP
salak
MEMILIKI
TEMPAT 10 detik
RAHASIA
SENDIRI
DI
DALAMNYA
YANG
NYATANYA
TAK
DAPAT DITEMUKAN
SECARA
ILMIAH/
DAN
LOGIKA
SEPERTI DI GUNUNG
SALAK///
SEBAGAI
MANUSIA
KITA
SUDAH
SEHARUSNYA
MELESTARIKAN
ALAM/
MENGHORMATI DAN
MENJAGA SIKAP DI
TEMPAT
TEMPAT
KERAMAT
YANG
DIPERCAYAI
YANG
KITA KUNJUNGI///
Original
Soundtrack

Visual
-
Stok Shot dari Puncak Salak.
-
Video narasumber Fajar Maulana (pengunjung).
-
Stok Shot Makam Mbah Salak dan Sesajen
-
Video Kawah ratu.
-
Video narasumber Ustad Farid
-
Video narasumber Kang Mamat
2.3.3.2 Transkrip Wawancara

Wawancara Fajar Maulana
Kaset no
Start
Finish
Pertanyaan
Jawaban
Kaset 1
00.00.00.01 00.00.00.15
Tujuan ziarahnya apa
00.00.00.15 00.00.01.30
Kenapa ziarahnya ke
Soalnya sudah
makam mbah salak
direncakan saat
Nazar, lulus sekolah
sebelum ujian
00.00.01.30 00.00.03.25
Doa apa yang
Yah semoga mendapat
dipanjatkan?
kerja, sukses hidupnya
saya nanti

Wawancara Ustad Farid
Kaset no
Start
Finish
Pertanyaan
Jawaban
1
00.00.00.01
00.00.01.09
Apa pengertian
Ziarah itu
ziarah itu?
mengunjungi
kerabat, teman,
kiyai, dsb nya
yang sudah
meninggal
00.00.01.09
00.00.01.42
Sejarah makam
nama asli dari
mbah salak
makam
Mbah
Salak
tersebut
tak
adalah Raden
KH Moh Hasan
Bin
R
KH
Bahyudin
Praja
Kusumah .
Beliau
keturunan
adalah
Wali
dari Syech Sunan
Rochmat, Eyang
Prabu
Kian
Santang,
anak
dari Sri Baduga
Maharaja,
sang
penguasa Jawa
Barat.
00.00.01.42
00.00.03.15
Tanggapan
Rasulullah SAW
mengenai ziarah
menyuruh
menurut ustad?
untuk melakukan
ziarah
kita
kepada
kerabat
yang
sudah meninggal
untuk
mendoakan
mereka
selamat
di akhirat. Ziarah
artinya meminta
kepada
Allah
SWT
untuk
menenangkan
seseorang
yang
sudah meninggal.
Orang
yang
sudah meninggal
bisa
diselamatkan
dengan
memanjaatkan
doa saat ziarah.
2
00.00.00.50
00.00.01.59
Hadist yang
Ada hadist yang
menerangkan
mengajarkan kita
tentang ziarah
untuk berziaraah
dan
berdoa
kepada keluarga
kita yang sudah
meninggal, tetapi
ada juga ziarah
yang
dilarang
Rasulullah
SAW.
Seperti
berziarah
makam
di
kiyai,
para wali, dan
orang-orang
yang
dianggap
suci. kita tidak
dianjurkan untuk
menyembah
kepada manusia,
karena
Allah
membenci
orang-orang
yang melakukan
itu atau disebut
musyrik.

Wawancara Kang Mamat
Kaset no
Start
Finish
Pertanyaan
Jawaban
1
00.00.00.01
00.00.01.59
Tiap kapan
enggak
peziarah datang?
datangnya, kadang
tentu
hari rabu kadang
hari
sabtu,
yah
jika ada orangnya
aja dating untuk
berziarah
kita
antarkan.
00.00.02.00
00.00.03.00
Apa saja yang
Biasanya
dilakukan
menaburkan
dimakam?
bunga,
membersihkan
makam,
menyiaram
makam,
sehabis
itu berdoa pada
makam
Salak
Mbah
2.3.4 Lembar kerja Kameramen
Penata kamera adalah perangkat kamera yang di gunakan untuk mengambil gambar
bergerak, menyimpannya di media tertentu, yang selanjutnya di lakukan proses pengolahan.
Kamera memiliki bagian – bagian yang memilik fungsi masing – masing.Kamera video di desain
agar kebutuhan perekaman gambar dan suara dapat terekam dengan baik. Fungsi atau control
yang ada di kamera ini harus di pahami betul oleh seorang cameramen.

Pra Produksi
Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak
sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional
dan desain kreatif (Riset, Penulisan Outline, Skenario, Storyboard, dsb.).
-
Mempelajari semua naskah yang sudah di setujui oleh produser.
-
Mengimplementasikan naskah ke dalam sebuah bentuk dan gerak serta tata letak kamera
melalui floor plan kamera.
-
Menguasai macam – macam segi kamera agar sesuai dengan kualitas gambar yang akan di
pakai untuk proses produksi.
-
Berdiskusi tentang ilustrasi yang akan di ambil dalam segi floor plan dengan sang sutradara.

Produksi
Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, Pada tahap ini kameramen
diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara
sistematis rencana ini dibuat kedalam breakdown script . Dengan breakdown script
memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya. Sutradara mendiskusikan shot –
shot seperti apakah yang harus dibuat.
-
Mengoperasikan kamera untuk Shooting live atau taping program, baik di dalam maupun di
luar studio.
-
Memberikan saran ke Director untuk pengambilan gambar terbaik.
-
Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap siap operasi.
-
Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar, komposisi dan lensa.
-
Selalu menggunakan istilah teknik dalam operasional produksi.
-
Bekerjasama dengan baik bersama semua kru produksi.
-
Mengikuti instruksi director / pengarah acara untuk memperoleh gambar sesuai dengan
script.

Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kameramen pada tahap ini. Untuk produksi
kameramen terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal – hal tertentu yang
bisa jadi tidak dimengerti oleh editor, namun biasanya hal ini bisa dihandle oleh sutradara
atau produser. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar,
kamerawan membuat camera report yang berisi tentang semua keterangan camera report
lengkap dengan time code atau keterangan waktu.
-
Melakukan pengepakan kamera set untuk transportasi bila akan melakukan shooting di luar
kota / negeri.
-
Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap dalam kondisi prima.
-
Memberikan semua hasil yang di catat saat produksi kepada editor.

Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera
Penata kamera dalam suatu produksi sangatlah berperan penting karna penata kamera harus
dapat mengambil gambar yang baik dan berhubungan dengan scenario. Dan itu harus dengan
perstujuan sutradara, karena setiap pengambilan gambar penata kamera harus bekerja sama
dengan sutradara, dan penata kamera juga harus memberikan angel – angel serta shot – shot
yang bagus kepada sutradara. Karena keberhasilan suatu produksi di tentukan oleh
pengambilan gambar – gambar yang baik dan benar sehingga enak untuk di tonton ke pada
masyarakat,dan tidak membuat bingung penonton,dalam tiga tahap produksi penata kamera
mempunyai peran dan tangguang jawab sbeagai berikut :
-
Membuat kamera report agar tidak terjadi kesalahan di lapangan.
-
Berkomunikasi dengan sutradara tentang gambar – gambar yang baik untuk di ambil.
-
Mendampingi sutradara saat hunting lokasi agar bisa melihat tempat – tempat yang bagus
untuk di ambil shotnya.
-
Membuat floor plan untuk blocking camera.
-
Menyiapkan alat apa apasaja yang di butuhkan saat produksi.
-
Merekam gambar sesuai konsep yang sudah di sepakatai pada saat pra produksi.
-
Menjaga keselamatan kamera dan yang berhubungan dengan perekaman gambar.
-
Mengambil gambar dengan sesuai skenario.
-
Menjaga kesehatan untuk melakukan perekaman gambar, dan perawata terhadap kamera.

Konsep Kameramen
Kameramen merekam konsep yang telah di sepakati oleh sutradara pada saat pra produksi
dan mengambil gambar sesuai scenario dengan acuan director shot yang telah di buat
sutradara dan memperhatikan type shot,angel kamera,gerakan kamera dan mengatur
komposisi gambar pada saat produksi, penulis ingin memberikan gambar – gambar yang
bagus dan menarik untuk di lihat oleh masysarakat, penulis akan memberikan sentuhan shot
– shot yang berbeda dengan film yang lain nya. Perencanaan konsep teknis sangat di
butuhkan,di dukung pula dengan pembuatan floorplan ,dan camera report yang akan
memudahkan pemilihan bahan – bahan yang akan di gunakan dan persiapan alat – alat.

Sudut Pengambilan Gambar ( angel )
Sudut pengambilan gambar yang digunakan penata kamera dalam produksi “ADA DOA DI
PUNCAK SALAK” adalah sebagi berikut:
-
Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di
bawah
begitu
kecil.
Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung
-gedung tinggi.
-
High Angle
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas
objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau
kerdil.
-
Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut
pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang di timbulkan
yaitu keagungngan atau kejayaan. Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat
sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
-
Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan
dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan
mata seseorang yang berdiri.
-
Frog Level
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat
besar.

Ukuran Gambar (Frame Size)
Untuk menghasilkan gambar yang benar dan sesuai dengan makna seorang cameramen
perlu mengetahui beberapa type of shot atau ukuran framing, maka keberagaman type
gambar tadi bisa di sangkutkan dengan teknik pengambilan gambar. Ukuran gambar bisa
menunjukan emosi seseorang, situasi dan kondisi dari objek atau tokoh. Berikut adalah
ukuran gambar atau tipe of shot :
-
Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh
objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
-
Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan
ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
-
Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
-
Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas
profil seseorang sehingga penonton jelas.
-
Medium Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok
objek secara jelas.
-
Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
-
Full Shoot (FS)Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya
memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
-
Long Shoot (LS)Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya
menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
-
Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh.
Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
-
1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
-
2 Shoot
Pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang
berkomunikasi.
-
3 shoot
Pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang
mengobrol.
-
Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok
orang dalam melakukan suatu aktifitas.

Gerakan kamera (moving camera)
-
Zooming (In/Out)
Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini
merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya
mengoperasikannya saja.
-
Panning (Left/Right)
Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau
dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak
sesuai arah yang diinginkan.
-
Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat
bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
-
Dolly (In/Out)
Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming
namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong
tripod maju ataupun menariknya mundur.
-
Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
-
Framing (In/Out)
Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out)
framming shot.
-
Fading (In/Out)
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk
menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahanlahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
-
Crane Shoot.
Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan
bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

Spesifikasi Kamera
Model
Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect)
Ukuran (L x W x H cm) 12.99 x 9.97 x 7.79 cm
Berat (kg)
4
Warna
Hitam
Tipe
EOS 1100DC
Ukuran Layar (in)
2.7
Megapiksel
12.2
Fitur
HD Recording
Garansi produk
1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)
Output
Component Video|Composite Video|USB|HDMI
USB Port
Ya
Resolusi Layar
230000 dot
Tipe Baterai
Li-Ion
Format Foto
JPEG, RAW, DPOF
Ukuran File Foto
4272x2848
Format Video
MOV
Video HD
Ya
Resolusi Video
1280 x 720
Focal Length
18-55 mm
Range Aperture Lensa f/3.5-5.6
ISO Range
100 - 6400
Range Shutter Speed
30 - 1/4000 detik
Tipe Memory Card
SD, SDHC, SDXC
HDMI Port
Ya
Tipe Layar
LCD
2.3.5 Lembar Kerja Editor

Pasca produksi
Editor Adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara
estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga
menjadi sebuah film cerita yang utuh.
Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang
kuat, sehingga sudah pasti dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of
story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur cerita
yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan mampu
mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara
tepat dari awal hingga akhir film.

Tugas dan Kewajiban
Tahap Praproduksi;
1. Menganalisa skenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam skenario dan
mengungkapkan penilaiannya pada sutradara.
2. Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk menganalisa
skenario, baik secara teknis, artistik dan dramatik.
3. Dalam produksi film ceriita untuk bioskop, editor bersama produser dan sutradara
menentukan proses pascaproduksi yang akan digunakan seperti kinetransfer, digital
intermediate atau negative cutting.
Proses editing diawali dengan melakukan logging kemudian selection shot, digitizing,
assembly, rough cut / offline editing , fine cut / online editing dan terakhir trimming.
A.
Screening rushes
Setelah menerima hasil shooting, terlebih dahulu melakukan preview untuk melihat gambar yang
nantinya akan diambil. Sehingga sudah ada bayangan yang akan dipakai. Saat screening rushes,
treatment yang sudah dibuat sebelumnya mengalami perubahan total. Walaupun terjadi
perubahan dalam treatment, tema dari program itu tetap dipertahankan.
B.
Breakdown shot
Pada tahap ini saya me-logging materi dengan mencatat time code in/out tiap shot dari semua
materi yang ada. Dari data logging ini akan dapat digunakan untuk mempermudah guna mencari
shot yang akan dipakai dan juga untuk mempermudah meng-capture materi.
C.
Slection of shot
Setelah me-logging semua materi, tahap selanjutnya adalah memilih shot yang sesuai dengan
treatment yang sudah ada (baru). Kemudian me-capture semua hasil yang diseleksi kedalam
computer yang disebut digitizing.
D. Assembly
Didalam proses ini saya menyusun shot yang telah sesuai dengan treatment dan naskahnya.
E.
Rough Cut
Rough cut adalah pemotongan gambar yang masih secara kasar dan belum ada optical effect
yang masuk.
Dari tahap screening rushes sampai rough cut merupakan proses editing offline.
F.
Fine Cut
Pada hap ini saya sudah memulai memperhalus shot-shot yang masih kasar dengan memotong
atau menambah beberapa freme dari tiap shotnya. Serta memasukan narasi yang sebelumnya
sudah di record.
G. Trimming
Di tahap ini saya hanya memperhalus hasil dari fine cut agar terjadi kesatuan yang utuh
proporsional. Serta menambahkan optical effect jika diperlukan.
Dari tahap fine cut sampai trimming merupakan proses editing online.
H. Final Cut
Pada tahap ini saya selain memasukan title dan credit title juga harus men-synchronizing audio
serta ilustrasi musik maupun audio effect. Setelah tahap ini semua struktur maupun durasi
menjadi jelas. Tahap ini disebut juga proses mixing.

Lampiran Editor
Counting Down
ID Program
Hardware Komputer
Processor
: Intel Core i3 – 610 M
RAM
: 4 GB
Hardisk
: 640 GB
14.0” HD LED LCD
2 GB Memory
Software
:
Editing
: Adobe Premier Pro CS6
Logging Picture
Production Company : Ganjil Production
Produser
Project Title
: ADA DOA DI PUNCAK SALAK Director
Durasi
: 14:06 Menit
: Medio R.P
: Nanda R
No
Logging Time
Video
Audio
1
00:00:00:00-00:00:04:00
Colour bar
2
00:00:04:00 - 00:00:07:00
Counting leader
3
00:00:07:00 - 00:00:10:25
Id program
4
00:00:10:25 - 00:00:16:28
Bumper
5
00:00:16:28 - 00:00:32:00
Scene 1
6
00:00:32:00 - 00:00:40:00
Scene 2
7
00:00:40:00 - 00-00:46:00
Scene 3
8
00:00:46:00 - 00:01:00:00
Scene 4
9
00:01:00:00 - 00:01:16:00
Scene 5
10
00:01:16:00 - 00:01:26:00
Scene 6
11
00:01:26:00 - 00:01:53:00
Scene 7
VO
12
00:01:53:00 - 00:02:02:00
Scene 8
VO
13
00:02:02:00 - 00:02:06:00
Scene 9
VO
Remark
14
00:02:06:00 - 00:02:16:00
Scene 10
15
00:02:16:00 - 00:02:22:00
Scene 11
16
00:02:22:00 - 00:02:25:00
Scene 12
17
00:02:25:00 - 00:02:33:00
Scene 13
18
00:02:33:00 - 00:02:38:00
Scene 14
VO
19
00:02:38:00 - 00:02:43:00
Scene 15
VO
20
00:02:43:00 - 00:02:50:00
Scene 16
VO
21
00:02:50:00 - 00:02:53:00
Scene 17
VO
22
00:02:53:00 - 00:03:05:00
Scene 18
VO
23
00:03:05:00 - 00:03:09:00
Scene 19
VO
24
00:03:09:00 - 00:03:17:00
Scene 20
VO
25
00:02:25:00 - 00:02:33:00
Scene 21
26
00:02:25:00 - 00:02:33:00
Scene 22
27
00:02:25:00 - 00:02:33:00
Scene 23
C.V REW
Nama
: Meidio Rizki Putra
Jobdesk
: Produser
Umur
: 21
TTL
: Depok, 8 Mei 1993
Jurusan
: Penyiaran (Broadcasting)
Prog. Pendidikan
: Diploma Tiga
Semester
:4
Kesan
: Pengalaman pertama buat film di
Gunung Salak.
Nama
: Nanda Rahmadani
Jobdesk
: Sutradara
Umur
: 24
TTL
: Padang, 29 Juli 1989
Jurusan
: Penyiaran (Broadcasting)
Prog. Pendidikan
: Diploma Tiga
Semester
:4
Kesan
: Panjang, menyenangkan dan
menegangkan.
Nama
: M. Halomoan Pasaribu
Jobdesk
: Penulis Naskah
Umur
: 19 Tahun
TTL
: Bogor, 15 Juni 1994
Jurusan
: Penyiaran (Broadcasting)
Prog. Pendidikan
: Diploma Tiga
Semester
:4
Kesan
: Fantastis
Nama
: Mario Parsaoran Sitorus
Jobdesk
: Penata Kamera
Umur
: 21
TTL
: Jakarta, 5 Maret 1993
Jurusan
: Penyiaran (broadcasting)
Prog. Pendidikan
: Diploma Tiga
Semester
:4
Kesan
: Bombastis.
Nama
: Ryandi Ardhyansyah
Jobdesk
: Editor
Umur
: 19
TTL
: Sukabumi, 1Desember 1994
Jurusan
: Penyiaran (Broadcasting)
Prog. Pendidikan
: Diploma Tiga
Semester
:4
Kesan
: Tarung nyawa.
BAB IV
PENUTUP, KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Secara umum film dokumenter berjudul Ada Doa di Puncak Salak ini
memberikan informasi tentang, keindahan misteri dan kebiasaan para masyarakat
setempat dalam berziarah dan berdoa di puncak salak. Kami menjelaskan secara
keseluruhan tentang makam Mbah Salak yang dianggap keramat oleh masyarakat
setempat sebagai panutan, dan juga keindahan Gunung Salak
4.2 Saran
Demikian proposal ini kami buat untuk pengajuan pembuatan film dokumenter.
Diharapkan lewat film dokumenter ini kami dapat belajar bersama untuk pembuatan
karya-karya selanjutnya, sekiranya kami sekelompok dengan senang hati menerima kritik
dan saran dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA
M.A, Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola radio &
Televisi. Jakarta: Prenada Media Group.
Oliver Relin, David dan Greg Mortenson. 2008. Three Cups of Tea. Jakarta: Hikmah.
Download