Uploaded by andri021187

PERTEMUAN 11 STATISTIK LANJUTAN

advertisement
STATISTIK LANJUTAN
MODUS, MEDIAN, DISPERSI,
POLIGON FREKUENSI DAN KURVA
FREKUENSI
MODUS
• Modus dari sekumpulan data adalah nilai dari
variable yang paling sering muncul. Sebagai
contoh, dalam sekumpulan nilai-nilai 2, 2, 6, 7,
7, 7, 10, 13, modusnya adalah 7.
• Dalam satu data mungkin saja terdapat lebih
dari satu modus, misalnya 23, 25, 25, 25, 27,
27, 28, 28, 28, memiliki dua modus, 25 dan 28,
yang masing-masing angka tersebut muncul 3
kali
Modus dari distribusi frekuensi data
berkelompok
• Massa dari 50 coran (casting) memberikan
data distribusi frekuensi berikut:
Massa x (kg)
10 – 12
13 - 15
16 - 18
19 - 21
22 - 24
25 - 27
28 - 30
Frequency (f)
3
7
16
10
8
5
1
Dari gambar di samping bisa dilihat bahwa
kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi
adalah kelas ketiga
Y
Frekuensi f
20
15
adalah kelas ketiga, dengan batas-batas 15,5
dan 18,5 kg
10
5
X
Massa (kg)
Y
Y
20
20
A
C
Frekuensi f
Frekuensi f
A
15
D
10
c
C
15
u
l
10
D
B
B
5
5
X
X
Modus
L
Modus
Massa (kg)
Massa (kg)
• Kedua garis diagonal AD dan BC digambarkan
seperti pada gambar. Nilai x dari perpotongan
kedua diagonal tersebut adalah modus dari set
data iniLakukan perhitungan pada histogram dan
akan menentukan bahwa untuk set data ini.
Modusnya adalah sebagai berikut
Jika L = nilai batas bawah
L = AB = selisih frekuensi pada batas bawah
U = CD = selisih frekuensi pada batas atas
C = interval kelas
Maka modus
Y
20
Frekuensi f
A
c
C
15
u
l
10
D
B
5
X
L
•
•
•
•
Modus
Massa (kg)
Dari gambar di atas diperoleh
L = 15,5; l = 16-7 = 9; u = 16 – 10 = 6; c = 3
Maka modus
∴ Modus = 17,3
MEDIAN
• median, yaitu nilai dari suku tengah apabila
seluruh data disusun secara meningkat
(ascending) ataupun menurun (descending)
• Sebagai contoh, untuk 4, 7, 8, 9, 12, 15, 26,
mediannya = 9
• Jika banyakya nilai yang ada adalah genap,
maka mediannya adalah rata-rata dari kedua
suku tengah, sebagai contoh
mempunyai median
• Dengan cara yang sama, untuk himpunan
nilai-nilai 13, 4, 18, 23, 9, 16, 18, 10, 20, 6
• Karena dengan menyusun suku-suku secara
menaik, diperoleh :
• 4, 6, 9, 10, 13, 16, 18, 18, 20, 23 dan median =
Median dari data yang dikelompokkan
• Karena merupakan nilai dari suku tengah, median
akan membagi histogram frekuensi menjadi dua
luas yang sama besar. Kenyataan ini memberikan
kita sebuah metode untuk menentukan median.
• Sebagai contoh, temperature dari suatu
komponen diamati dlam 80 kesempatan dengan
interval-interval yang teratur. Distribusi
frekuensinya adalah
Temperatur x
(oC)
30,0 - 30,2
30,3 - 30,5
30,6 - 30,8
30,9 - 31.1
31,2 -31,4
Frekuensi (f)
6
12
15
20
13
31,5 - 31,7 31,8 - 32,0
9
5
• Pertama menggambar histogram frekuensinya
Frequency f
Y
X
30,1
30,4
30,7 31,0
31,3
Temperatur (oC)
31,6
31,9
Mediannya adalah rata-rata dari suku ke 40 dan ke 41, jika kita jumlahkan
frekuensi-frekuensi dari empat persegipanjang, maka suku-suku ini akan
termasuk dalam kelas ke empat
Jika kita menyisipkan garis putus-putus untuk menyatakan nilai dari
median tersebut, maka garis ini akan membagi luas histogram menjadi
dua bagian yang sama
Frequency f
Y
A
12
6
30,1
15
B
13
9
5
30,4
30,7 31,0
31,3 31,6
31,9
median Temperatur (oC)
X
DISPERSI
• Rata-rata modus, dan median memberikan informasi yang
penting mengenai keseluruhan data yang dicatat. Akan
tetapi ketiganya tidak memberikan informasi apapun
tentang disperse dari nilai-nilai di sekitar nilai tengah.
• Set data 26, 27, 28, 29,30 mempunyai rata-rata 28
• Dan
5, 19, 20, 36, juga mempunyai rata-rata 28
• Kedua set data ini mempunyai rata-rata yang sama, tapi
terlihat jelas bahwa set data yang pertama lebih rapat
teratur di sekitar rata-ratanya daripada yang kedua. Dengan
demikian kita memerlukan satu ukuran yang menyatakan
penyebaran nilai-nilai di sekitar nilai rata-rata.
Jangkauan
• Nilai paling sederhana untuk menyatakan penyebaran
atau disperse adalah jangkauan yang tak lain adalah
selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah dalam
suatu set data.
• Dalam kedua contoh kasus di atas, jangkauan dari set
data yang pertama adalah 30 – 26 = 4 sementara dari
set yang kedua adalah 60 – 5 = 55.
• Kelemahan dari jangkauan adalah jangkauan hanya
berhubungan dengan nilai-nilai ekstrim, tanpa
memperhitungkan perilaku dari nilai-nilai
intermediatnya (nilai-nilai di antara nilai ekstrim)
Deviasi Standar
• Deviasi standar dari rata-rata (standar
deviation from the mean) sering digunakan
dalam statistic untuk menyatakan derajat
disperse.
• Deviasi standar memperhitungkan deviasi
(penyimpanan) dari setiap nilai dari nilai rataratanya, dan ditentukan sebagai berikut :
• Rata-rata dari set data yang terdir dari n buah
nilai dihitung terlebih dahulu.
• Deviasi setiap nilai,
ini dari nilai
rata-ratanya dihitung dan hasilnya dikuadratkan,
yaitu
• Rata-ratanya dicari dan hasilnya disebut varians
dari set data tersebut,
• Akar kuadrat dari varians disebut deviasi standar,
dinotasikan dengan huruf yunani ‘sigma’
n=6
• Jadi, untuk set nilai-nilai 3, 6, 7, 8, 11, 13, ratarata , varians dan deviasi standarnya adalah
sebagai berikut :
x
3
6
7
8
11
13
f
1
1
1
1
1
1
n=6
x–8
-5
-2
-1
0
3
5
(x - 8)2
25
4
1
0
9
25
Rumus alternative untuk deviasi
standar
• Rumus
dapat juga ditulis dalam bentuk
lain yang lebih mudah,
•
; yang hanya membutuhkan rata-rata
dan kuadrat dari nilai-nilai x.
• Untuk data yang dikelompokkan, rumus ini
menjadi
dan pekerjaan akan semakin
lebih sederhana lagi jika menggunakan proses
pengkodean yang telah dibahas sebelumnya.
Download