upaya departemen pertanian dalam adaptasi perubahan iklim di

advertisement
UPAYA DEPARTEMEN PERTANIAN
DALAM ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM DI WILAYAH PESISIR DAN
PULAU PULAU KECIL
PULAU-PULAU
Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
SUBSTANSI
I. PENDAHULUAN
II. DAMPAK KENAIKAN PARAS MUKA AIR
LAUT AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
TERHADAP SEKTOR PERTANIAN
III.STRATEGI DEPARTEMEN PERTANIAN
UNTUK ADAPTASI DAN MITIGASI
DAMPAK TERSEBUT
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1
I. PENDAHULUAN
…
Berdasarkan geografis, posisi Indonesia rentan
terhadap perubahan iklim
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Luas daratan 1,9 juta km2
Terdiri dari 17.000 pulau
Luas lautan mencapai 5,8 juta km2
Termasuk zona ekonomi eksklusif
g
dan hampir
p semua ibukota p
propinsi
p
Ibukota Negara
berada diwilayah pantai
65 % penduduk tinggal di wilayah pesisir dengan
panjang pantai total sekitar 81.000 km
Lanjutan
„
Perubahan iklim di Indonesia akibat
pemanasan global sudah lama terjadi
⎯
⎯
⎯
⎯
⎯
⎯
Sejak tahun 19901990-an musim kemarau dan musim
hujan
j mengalami
g
perubahan
p
dari kondisi normal
Perubahan pola curah hujan
Cuaca sulit diprediksi
Kenaikan suhu udara
Kenaikan muka air laut
Peningkatan kejadian ekstrim berupa banjir dan
kekeringan
BERDAMPAK SERIUS PADA SEKTOR PERTANIAN
DISISI LAIN SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN PENGHASIL EMISI
GAS METANA TERTINGGI DIBANDINGKAN SEKTOR LAINNYA
2
II. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL BAGI
SEKTOR PERTANIAN
…
…
…
…
…
Penurunan Produktivitas
Resiko banjir dan kekeringan
Perubahan pada pasar global
Peningkatan serangan hama penyakit
Peningkatan produksi oleh peningkatan CO2 diikuti
dengan
g penurunan
p
produksi
p
oleh perubahan
p
iklim
LUAS AREAL SAWAH TERKENA BANJIR TAHUN
1997 - 2006
TAHUN
LUAS BANJIR
(HA)
PUSO
(HA)
TERKENA PUSO LUAS BANJIR (HA)
JUMLAH
NO
TAHUN
JUMLAH
(HA)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
58.197
143.344
190.466
243.594
193.414
219.580
263.181
311.246
245 498
245.498
322.476
13.953
33.152
42.275
58.816
32.765
63.459
66.838
84.588
80 384
80.384
136.080
72.150
176.496
232.741
302.410
226.179
283.039
330.019
395.834
325 882
325.882
458.556
Jumlah
Rerata
2.190.996
219.100
612.310
61.231
2.803.306
280.331
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman, Ditjen
Tanaman Pangan
3
PERKIRAAN KEHILANGAN PRODUKSI (GKG)
AKIBAT BANJIR
NO
TAHUN
NO
TAHUN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
LUAS
BANJIR
PUSO
TERKENA PUSO KEHILANGAN
(Ton)
(Ton(TON)
)
PRODUKSI
Jumlah
Rerata
JUMLAH
JUMLAH
(Ton)
58.197
143.344
190.466
243.594
193.414
219.580
263.181
311.246
245 498
245.498
322.476
55.812
132.608
169.100
235.264
131.060
253.836
267.352
338.352
321 538
321.538
544.320
114.009
275.952
359.566
478.858
324.474
473.416
530.533
649.598
567 035
567.035
866.796
2.190.996
219.100
2.449.242
244.924
4.640.237
464.024
Asumsi :
Kehilangan akibat Puso : 4 Ton/ha
Banjir : 1 Ton/ha
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman, Ditjen
Tanaman Pangan
LUAS AREAL SAWAH TERKENA KEKERINGAN
TAHUN 1997 - 2006
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TAHUN
TAHUN LUAS
LUASKEKERINGAN
KEKERINGAN
PUSO
TERKENA PUSOPUSO
LUAS
TAHUN
KEKERINGAN (HA)
(HA)
(HA)
(HA)
(HA)
JUMLAH
JUMLAH
(HA)
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
517 614
517.614
161.601
104.539
91.045
151.391
348.512
568.619
163.923
283 660
283.660
267.088
87 099
87.099
32.557
12.631
5.126
12.434
41.690
118.006
26.384
44 829
44.829
65.034
604 713
604.713
194.158
117.170
96.171
163.825
390.202
686.625
190.307
328 489
328.489
332.122
Jumlah
Rerata
2.657.992
265.799
445.790
44.579
3.103.782
310.378
4
PERKIRAAN KEHILANGAN PRODUKSI (GKG)
AKIBAT KEKERINGAN
NO
TAHUN
TAHUN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
KEHILANGAN PRODUKSI
TERKENA PUSO KEHILANGAN
LUAS KEKERINGAN
PUSO
PRODUKSI
(HA)
(HA)(TON)
Jumlah
Rerata
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman, Ditjen
Tanaman Pangan
JUMLAH
(HA)
JUMLAH
517.614
161.601
104.539
91.045
151.391
348.512
568.619
163.923
283.660
267.088
348.396
130.228
50.524
20.504
49.736
166.760
472.024
105.536
179.316
260.136
866.010
291.829
155.063
111.549
201.127
515.272
1.040.643
269.459
462.976
527.224
2.657.992
265.799
1.783.160
178.316
4.441.152
444.115
Asumsi :
Kehilangan akibat Puso : 4 Ton/ha
Kekeringan : 1 Ton/ha
Kenaikan paras muka air laut akibat perubahan
iklim terhadap pertanian
• Kenaikan air laut menyebabkan :
–
–
–
–
–
Abrasi pantai
Intrusi air asin ke dalam esturia dan akuifer
Meningkatnya resiko banjir
Hilangnya struktur pantai alami maupun buatan
Terganggunya ekologi pantai
5
Lanjutan
• Dampak kenaikan paras muka air laut bagi
pertanian terutama adalah terjadinya intrusi air
laut di lahan pertanian khususnya sawah
mengakibatkan kandungan garam salinitas
tanah meningkat
• Berdasarkan hasil studi kasus Bappedal Tahun
1999 dipantai Utara Semarang Perkiraan luas
lahan sawah yang rentan terhadap intrusi air
laut adalah 304 ha dan 1.751 ha lahan sawah di
Jawa Tengah rentan terhadapkenaikan muka
air laut
III. STRATEGI DEPARTEMEN PERTANIAN UNTUK MITIGASI DAN
ADAPTASI
z
z
Mitigasi dampak perubahan iklim di sektor
pertanian merupakan suatu upaya menekan emisi
gas metan tanpa
g
p mengurangi
g
g produksi
p
Langkah--langkah strategis yang diambil antara
Langkah
lain :
¾ Melakukan usahatani hemat air dengan mengurangi
tinggi genangan pada lahan sawah.
¾ Melakukan pengairan berselang (Intermitten)
Pengairan berselang atau intermitten efektif
mengurangi emisi gas metan berkisar 17 - 66 %
daripada pengairan terus menerus karena metoda
ini dapat memutus daur hidup bakteri methanogen.
6
¾ Seleksi varietas padi (genjah dan tahan
kekeringan). Penanaman varietas unggul baru
yang mengeluarkan eksudat akar rendah
¾ Penggunaan Bahan Organik Matang (kompos)
Kompos menghasilkan metan per unit karbon
relatif rendah daripada pupuk hijau atau jerami
segar. Penggunaan bahan organik matang dengan
rasio C/N rendah (pupuk kandang dan kompos
jerami) dapat mengurangi emisi gas metan.
Lanjutan
¾ Pemupukan yang cukup terutama hara
fosfor(P) menurunkan eksudat akar yang
b kib t menurunkan
berakibat
k emisi
i i metan.
t
¾ Penggunaan bahan penghambat
nitrifikasi.
¾ Mekanisme Tanpa Olah Tanah (TOT)
Mekanisme TOT dapat mengurangi 30%
kondisi anaerob dalam tanah dibanding
budi daya padi sawah umumnya
7
Lanjutan
¾ Mengembangkan sistem irigasi yang ramah
lingkungan untuk menggurangi pemakaian
bahan bakar seperti PATM (Pompa Air Tanpa
Mesin), kincir air, kincir angin dll.
¾ Mengembangkan Sistem Wanatani
(agroforestry) u/ mereduksi konsentrasi CO2
¾ Melakukan gerakan menanam pohon melalui
pengembangan usahatani konservasi lahan
terpadu (PUKLT)
Program Adaptasi Perubahan Iklim
Data dan Informasi
Usahatani
Manajemen
Sarana & Prasarana Irigasi
Konservasi
Kelembagaan
TATA RUANG
8
Manajemen Data & Informasi
z
z
z
z
z
Mengefektifkan pemanfaatan informasi prakiraan iklim
sbg bahan analisis terjadinya perubahan iklim
Meningkatkan
optimalisasi
pemanfaatan
data
pengamatan dari stasiun yg ada u/ mempelajari
fenomena iklim&sumberdaya air wilayah dg akurasi,
validasi dan kontinuitasnya
Meningkatkan pemanfaatan peta wilayah rawan
kekeringan sbg informasi awal memantau kekeringan
dalam iklim normal
M
Mengembangkan
b
k
sistem
i t
d t k i dini
deteksi
di i kekeringan
k k i
(early
l
detection system for draught) scr spatial dan temporal
Pengembangan sistem data base tanah, air dan iklim di
setiap tingkat daerah otonomi
Manajemen Usahatani
z
z
z
z
z
z
Melakukan analisis dampak anomali iklim terhadap
pergeseran musim u/ penentuan awal musim tanam
Melakukan pengaturan & penerapan pola tanam sesuai
anjuran yang spesifik lokasi berdasarkan kondisi
agroklimat setempat
Melakukan percepatan tanam dg teknologi tepat guna
antara lain TOT/TABELA
Mengembangkan
teknologi
hemat
air
dg
mengintensifkan lahan basah saat El
El--Nino & lahan kering
saat LaLa-Nina
Mengintroduksi teknologi hemat air (sprinkler irrigation,
trickle irrigation, intermitten irrigation,dll)
Mengembangkan teknologi budidaya tanaman padi yang
ramah lingkungan dan hemat air dengan model SRI dan
PTT
9
Manajemen Sarana dan Prasarana
Irigasi
z
z
z
z
Memperbaiki saluran irigasi u/ meningkatkan
efisiensi
pemenfaatan
air
irigasi
dg
rehabilitasi/perbaikan prasarana irigasi
Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber
daya air alternatif baik air permukaan atau
air tanah dg teknologi pompa
Mobilisasi pompa dg gerakan partisipatif bagi
daerah yang masih tersedia sumber air
Mengoptimalkan sistem gilir
gilir--giring dalam
distribusi air irigasi
Manajemen Konservasi
• Meningkatkan daya dukung DAS dg
mencegah
kerusakan
&
memperbaiki
catchment area melalui upaya konservasi
lahan, baik metode mekanis/vegetatif
• Melakukan konservasi air dg pemanenan
hujan dan aliran permukaan pada musim
hujan u/ dimanfaatkan saat krisis air terutama
kemarau
• Mengembangkan Teknologi Dam Parit yang
dibangun pd alur sungai u/ menambah
kapasitas tampung sungai, memperlambat
laju aliran & meresapkan air ke dalam tanah
(recharging)
10
Manajemen Kelembagaan
• Memberdayakan kelembagaan P3A shg
mampu melakukan pengelolaan air scr
efisien
• Memberdayakan
kelompok
tani
dlm
mengatur jadwal tanam dan menentukan
awal musim tanam
• Meningkatkan kemampuan petugas lapang
sebagai
pendamping
petani
melalui
pelatihan, sekolah lapang dan bentuk transfer
teknologi lainnya
11
Manajemen Tata Ruang
• Penyusunan Rencana Pembangunan
J
Jangka
k Pendek,
P d k M
Menengah
hd
dan P
Panjang
j
berdasarkan geografis (kepulauan ) dan
daya dukung lingkungan
• Penyusunan RTRW Nasional, Propinsi
dan Kabupaten yang memperhatikan
aspek keberlanjutan ekologi dan
lingkungan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
ƒ Perubahan iklim berdampak terhadap banyak sektor
termasuk pertanian
ƒ Penangangan dampak perubahan iklim tersebut
membutuhkan konsep yang holistik dan koordinasi
yang baik antar sektor
ƒ Strategi nasional maupun sektoral menghadapi
perubahan iklim dilaksanakan dengan partisipasi
masyarakat
12
SARAN
…
…
…
Perlu disusun kebijakan yang dimandatkan secara
tegas dalam mitigasi dan adaptasi per
perubahan
bahan iklim
dalam bentuk peraturan perundangan
Perlu dibentuk kelompok kerja atau komisi
perubahan iklim ditingkat daerah
Perlu mekanisme dan koordinasi dalam
pengendalian dampak dan adapatasi perubahan
iklim
13
Pompanisasi di Kec. Kramat
Watu, Kab. Serang
Bendung sederhana untuk
memisahkan air asin dan air
tawar di Kab
Kab.. Serang
Pembersihan Saluran Induk Tarum Utara,
Kabupaten Karawang
14
15
Download