Kebijakan Penguatan Adaptasi 11 Maret 2010 di

advertisement
KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN DALAM
PENGUATAN ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM
Sumarjo Gatot Irianto
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
KEMENTERIAN PERTANIAN
2010
Topik
1. Arah & Kebijakan Umum Pembangunan
Pertanian
2. Dampak Perubahan Iklim pada Sektor
Pertanian
3. Strategi & Kebijakan Penguatan Adaptasi
Perubahan Iklim Sektor Pertanian
4. Penyiapan Inovasi Teknologi Adaptif (R & D)
5. Penutup
ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM
PEMBANGUNAN PERTANIAN
TANTANGAN UTAMA
Penyangga utama Keberlanjutan Pembangunan
Ekonomi Nasional
Prioritas Peningkatan Produksi & Pemantapan
Swasembada/Ketahanan Pangan (Kemandirian
Pangan) & Energi (dukungan bioenergi)
Kesejahteraan & Pengentasan kemiskinan 
penyedia lapangan kerja lebih >55% &
sumbangan ekonomi nasional >20%.
Green & Sustanaible Development (Carbon
Efficient Farm) & Kontribusi PE-GRK
PERSOALAN MENDASAR
Antara lain:
• Konversi, degradasi/kerusakan SDL & lingkungan
• Ancaman variabilitas & perubahan iklim
• Keterbatasan infrastruktur, sarana prasarana,
lahan, & air.
• Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK
<0.5 Ha).
• Tuntutan & masih rawannya ketahanan pangan &
energi
 Peningkatan provitas & Opt. SDL/Air
 Penambahan areal pertanian (baru)
masih diperlukan`
VISI DAN MISI
PERTANIAN 2009-2014
Pertanian industrial unggul berkelanjutan
yang berbasis sumberdaya lokal untuk
meningkatkan kemandirian pangan, nilai
tambah, ekspor, dan kesejahteraan
petani
MISI PERTANIAN 2009-2014
(Terkait dengan sumberdaya lahan, air dan
lingkungan)
1. Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang
efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal,
serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan
sistem agribisnis.
2. Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian
yang mendukung keberlanjutan peningkatan
produksi dan produktivitas untuk meningkatkan
kemandirian pangan.
3. Mengamankan plasma-nutfah dan meningkatkan
pendayagunaannya untuk mendukung
pembangunan pertanian.
9
TARGET PEMBANGUNAN PERTANIAN
1.
Peningkatan produksi &
Swasembada Berkelanjutan.
2.
Diversifikasi Pangan.
3.
Nilai Tambah, Daya Saing, dan
Ekspor.
4.
Peningkatan Kesejahteraan Petani.
ANCAMAN SD LAHAN &
LINGKUNGAN PERTANIAN
 Konversi/alih fungsi lahan pertanian, terutama
Lahan Sawah Irigasi
 Degradasi lahan, air & lingkungan pertanian
(pencemaran, dll.) & perluasan lahan terlantar
 Ancaman variabilitas & perubahan iklim
(pemanasan global)  kekeringan & banjir
 Keterbatasan potensi & ketersediaan SD lahan
untuk ekstensifikasi pertanian  ketahanan
pangan & bioenergi
PROGRAM PRIORITAS
(Terkait dengan SDLP)
• Audit lahan & sertifikasi lahan
• Pencetakan 100 ribu Ha lahan baru per tahun
• Infrastruktur (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan
Jaringan Irigasi Desa).
• Sarana (pupuk anorganik dan pupuk organik).
• Pengembangan Sumber Daya Manusia (sekolah
lapang, 60 ribu penyuluh, pelatihan & pemagangan).
• Pengembangan Kelembagaan Petani (Pemberdayaan
Gapoktan, Lembaga Keuangan Mikro ).
• Pengembangan teknologi hilir, alsintan, pasca panen
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN
ISU-ISU STRATEGIS
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Degradasi sumberdaya (lahan & air) &
infrastrukur (irigasi)
Cekaman (banjir/kekeringan),
Penciutan & degradasi lahan
Sistem Produksi  Ketahanan Pangan
Ancaman kekeringan & banjir  luas areal
tanam & kegagalan panen,
Penurunan produktivitas,
produksi, mutu hasil, efisiensi, dll.
Sosial & Ekonomi : kesejahteraan petani :
Bersinggungan dengan petani kecil (produsen
pangan) & rentan  kemiskinan
Trend
Pertumbuhan
Penduduk,
Produksi
KECENDERUNGAN
PERTUMBUHAN
PENDUDUK,
Padi, dan
AirAIR
PRODUKSI
PADIKetersediaan
DAN KETERSEDIAAN
100.0
INOVASI
DENGAN
INOVASI
TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
90.0
250
80.0
200
70.0
P2BN
2007/2008
150
60.0
50.0
100
TANPA
INOVASI
TEKNOLOGI
40.0
50
30.0
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
TAHUN
Penduduk (Juta Orang)
Ketersediaan Air (x 10 Milyar Meter Kubik)
Produksi Padi (Juta Ton)
2010
2015
20.0
2020
Produksi Padi (Juta ton)
Jumlah Penduduk dan Ketersediaan Air
300
PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI
PANGAN
A. Perubahan pola curah hujan & kejadian
iklim ekstrim:
• perluasan areal padi sawah terkena kekeringan :
dari 0.3-1,4%  3,1-7,8% & puso dari 0.0040,41%  0.04-1,87%
• perluasan areal rawan banjir dari 0.75-2,68% 
0,97-2,99%, & puso dari 0,24-0,73%  8,713,8%.
Resiko penurunan produksi meningkat dari
2,4-5%  lebih dari 10%
B. Peningkatan suhu udara  menurunkan
produksi pangan (padi, jagung & kedelai) sekitar
10,0-19,5% selama 40 tahun yang akan datang
Perubahan Iklim dan Produksi
Pangan (2)
C. Peningkatan muka air laut ) s/d th 2050 
penciutan lahan & degradasi sawah produktif
sekitar 292-400 ribu hektar atau 3,7% (di Jawa)
• berdampak serius terhadap pertanian di daerah
pesisir  contoh : Kabupaten Karawang dan
Subang  mengurangi produksi beras sekitar
300,000 ton, produksi jangung 5,000 ton
akibat genangan
• Degaradsi lahan & penurunan produksi akibat
salintas & instrusi air laut.
PENGUATAN ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM : STRATEGI,
KEBIJAKAN, dan PROGRAM
STRATEGI UMUM MENYIKAPI
PERUBAHAN IKLIM
1. Program aksi adaptasi pada sub-sektor tanaman
pangan dalam upaya melestarikan dan
memantapkan ketahanan pangan nasional,
SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
2. Program aksi mitigasi pada sub-sektor
perkebunan melalui pengembangan teknologi
ramah lingkungan dan penurunan emisi GRK,
3. Sub-sektor lain melakukan adaptasi & mitigasi,
namun tetap prioritas pencapaian sasaran
pembangunan.
4. Statement Presiden pada COP 13 
(Presentasi Presiden pada COP 13)
Antara lain :
Pembangunan (PERTANIAN) & pelestarian
lingkungan tidak dipertentangkan  harus
diselaraskan & disInergikan
Indonesia melakukan upaya pengurangan emisi
karbon  aksi sukarela Indonesia dijabarkan
melalui berbagai kebijakan yang mencakup semua
sektor.
19
LIMA PROGRAM UNGGULAN
MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
 Reformasi peraturan perundang-undangan
dan kebijakan sektor pertanian (Policy
Reform)
 Peningkatan kapasitas SDM dan institusi
(Institutional Capacity Building)
 Penelitian Pengembangan Antisipasi,
Adaptasi, dan Mitigasi Perubahan Iklim (KP3I)
 Peningkatan infrastruktur pertanian nasional
 Peningkatan kesadaran masyarakat
STRATEGI ANTISIPASI:
Ditujukan untuk menyiapkan konsep & strategi/
program mengurangi laju perubahan iklim (mitigasi) dan
menyiapkan arah & kebi-jakan pengelolaan dampak &
penanggu-langannya (adaptasi)
 Analisis & delineasi dampak ( Iklim-SDP-Infrastruktur
 Reinventarisasi & redelineasi potensi, karak-terisasi
sumberdaya lahan dan air
 Penyusunan RB & RM pengelolaan SD & infra-struktur
pertanian
BEBERAPA LANGKAH ANTISIPASI
SEKTOR PERTANIAN
1. Pengembangan Sistem Jaringan Informasi Iklim (SJII)
 Pokja dan Posko, Sistem Peringatan Dini (SPD), dan
Sekolah Lapang Iklim Pertanian (SLIP/ SLPTT),
2. Penyiapan beberapa Tool & Pedoman
 Blue Print kekeringan dan banjir (2007-2008)
 Permentan NO.47/2006 (Pedum Budidaya Pertanian
Pada Lahan Pegunungan)
 Permentan No.14/2009 (Pedum Pemanfaatan Lahan
Gambut utk Perkebunan KS)
 Atlas Kelender Tanam (2007-2010)
3. Menyusun ulang Arahan Tataguna Lahan (LULUCF)
4. Penyesuaian dan pengembangan infra-struktur
pertanian (JITUT, JIDES, dll.) `
STRATEGI ADAPTASI:
Tindakan atau upaya penyesuaian kegiatan &
teknologi dengan kondisi iklim yang disebabkan
oleh fenomena perubahan iklim/pemanasan global
Sumberdaya, Infrastruktur/Sarana, SUT/SUA,
Teknologi Produksi, So-sek, dll. terkait dengan
aspek:
Manajemen : sumberdaya, infrastruktur, SUT
Teknologi : sistem produksi/SUT/Budidaya
Sikap & perilaku : adaptif pola tanam, &
dalam berbagai aspek sosial & ekonomi
KEBIJAKAN UMUM ADAPTASI

Kebijakan optimalisasi sumberdaya lahan, air dan
pengembangan infrastruktur (irigasi)


Pengembangan dan penyiapan teknologi adaptif

Penyiapan kelembagaan & panduan (tool)
(peraturan, perundang-undagan, dll)

Pengembangan sistem asuransi pertanian resiko
iklim
Advokasi, subsidi dan bantuan sarana dan
penerapan teknologi adaptif
OPTIMALISASI SUMBERDAYA LAHAN
1. Optimalisasi lahan eksisting  peningkatkan
produktivitas & IP dengan dukungan inovasi
teknologi SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
2. Penambahan areal pertanian baru diarahkan
untuk memanfaatkan lahan terlantar dan/atau
terdegradasi,
3. Memprioritaskan penambahan lahan pertanian
baru pada tanah mineral dan/atau lahan dengan
stok karbon rendah
4. Memanfaatkan lahan gambut secara selektif
terutama lahan yang telah mendapat ijin dan/
atau dibuka/terlantar.
TEKNOLOGI ADAPTIF DAN ARAH
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DUKUNGAN TEKNOLOGI
• Cultivars/VUB
– Varietas adaptif: umur genjah, tahan
kekeringan/genangan, tahan OPT
• Benih & Bibit
– Produksi, penyimpanan & distribusi
• Soil Management
– Zero tillage, mulching and manure application
– Rainfall & runoff harvesting, conjugative water
use, alternative water resources
• Water Management
• Climate prediction
VARIETAS ADAPTIF
Adaptif
Crops Variety
Kekeringan
Paddy (Dodokan & Silugonggo, INPARI4, berbagai GH)
Maize (Bima 3, Bantimurung, Lamuru,
Sukmaraga, Anoma)
Soybean (Argomulyo dan Burangrang)
Genangan/banjir
Salinitas
Peanut (Singa dan Jerapah)
Mugbean ((Kutilang)
Padi (GHTR1)
Padi (Way Apo Buru, Margasari,
Lambur)
DUKUNGAN TOOL/PEDOMAN
• Blue Print Banjir dan Kekeringan (+peta rawan
banjir/kekeringan)
• Atlas Kelender Tanam (Sumatera, Jawa, Kalimntan,
Sulawesi, Bali/NTB/NTT)
• Climate Prediction Tools
• DSS for Climate and Watershed Management
• Guidelines (MOA Regulations No.47/2006, No.
14/2009, UU 41/2009/PLPPB)
• Sistem Peringatan Dini untuk Banjir dan kekeringan,
kebakaran lahan/gambut
PROGRAM ADAPATASI
• Pemanfaatan Lahan Sub-Optimal 
– Pemanfaatan lahan kering dan rawa untuk
pangan
– Pengembangan Sawit, dll. pada lahan gambut
(sangat sesuai & selektif)  lahan yang sudah
dibuka (sudah ada izin) dan/atau lahan
terlantar
PROGRAM ADAPTASI (2)
• Diversifikasi Pertanian  a.l
– Pengembangan Kedelai tropika dengan industri
penudukung (e.g : pakan ternak)
– Pengembangan Gandum tropika
• Integrasi & diversifikasi tanaman dan ternak 
– Lahan Kering : Sapi + Sawit  pada lahan kering
– Lahan Sawah Irigasi : IP Padi 400 (VUB Ultra
Genjah) + Sapi  PTT & SRI
– Lahan Sawah Tadah Hujan : IP Padi 200-250 ) Sapi
 PTT & SRI
– Lahan Rawa : IP Padi 200 (Sawit Dupa) + Horti +
Ternak  PTT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
• Perakitan Teknologi Adaptif:
– VUB adaptif (kekeringan, umur genjah. Banjir, dll),
– Pengembangan Kedelai tropika dengan industri
pendukung (e.g : pakan ternak), & Pengembangan
Gandum tropika
• Perakitan Sistem Pertanian Adaptif :
– Pengembangan sistem/model “carbon efficient
farming/green farming (CEF/GF) berbasis pangan dan
perkebunan (zero waste, low emission, biogass, efficient
input)..
• Pengembangan DSS Kalender Tanam Dinamis
• Pengembangan peran sinergis biota-mikroba tanah
(fisika-kimia dan bilogi) dalam penyediaan hara 
subsitusi pupuk an-organik dengan pupuk organik
ROAD MAP PROGRAM ADAPTASI,
MITIGASI DAN PERUBAHAN IKLIM
SEKTOR PERTANIAN
ROAD MAP :
COOPING WITH
THE IMPACT OF
CLIMATE
CHANGE IN
AGRICULTURAL
SECTOR
Horizon Perencanaan untuk Adaptasi
2005
2010
2015
2020
2025
2030
Bentuk
adaptasi :
(i) Intervensi
Struktural
(kebijakan)
dan
(i) Intervensi
nonstruktural
Boer dkk, (2007)
PENUTUP
• Keselarasan Sasaran Pembangunan
(Ekonomi) dan Kelestarian Lingkungan
• Kesiapan inovasi/teknologi adaptif
(sumberdaya dan budidaya)
• Cross cutting issues antar sektor
• Komunikasi, sosialisasi & kesiapan pedoman
Kondisi glasiers di Amerika Selatan (Andes)
pada tahun 1928 (atas) dan 2004 (bawah)
1928
2004
Download