MENGELOLA PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Tugas Kelompok Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Nama dosen : Luh Nadi S.E., M.M DISUSUN OLEH : Kelompok 11 1. Muhammad Agung Bijaksana 2014121213 2. Rahma Kamalia Pertiwi 2014120826 3. Rohmah Alifiyani 2014121289 Kelas : 03 SAKEH Ruang : 643 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI S1 UNIVERSITAS PAMULANG 2015/2016 DAFTAR ISI MENGELOLA PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT ......................................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii MENGELOLA PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT ........................................................................................................................ 1 A. Mengembangkan dan Mengelola Program Periklanan ................................................ 1 1. Pengertian Periklanan ............................................................................................... 1 2. Langkah-Langkah Dalam Keputusan Iklan.............................................................. 5 3. Menetapkan Tujuan Periklanan ................................................................................ 5 4. Metode Penetapan Anggaran Periklanan ................................................................. 6 5. Menetapkan Anggaran Periklanan ........................................................................... 7 6. Menetapkan Pesan yang Akan Disampaikan ........................................................... 8 B. Keputusan tentang media dan pengukuran efektifitasnya ........................................... 9 1. Menetapkan Media Yang Harus Digunakan ............................................................ 9 2. Mengevaluasi Efektivitas Iklan .............................................................................. 12 3. Pilihan Iklan Alternative ........................................................................................ 12 4. Mengevaluasi media alternatif: .............................................................................. 13 C. Promosi Penjualan (Sales Promotion) ....................................................................... 14 1. Pengertian Promosi Penjualan ................................................................................ 14 2. Langkah-langkah Promosi Penjualan ..................................................................... 15 3. Alat-alat Promosi Penjualan ................................................................................... 17 4. Tujuan Promosi Penjualan ..................................................................................... 19 5. Keuntungan Promosi Penjualan ............................................................................. 19 6. Kelemahan Promosi Penjualan .............................................................................. 19 7. Sifat-sifat Promosi Penjualan ................................................................................. 20 D. Hubungan Masyarakat ............................................................................................... 20 1. Fungsi Humas :....................................................................................................... 20 2. Hubungan masyarakat di bidang pemasaran .......................................................... 21 3. Alat-alat utama MPR .............................................................................................. 21 4. Keputusan utama hubungan masyarakat : .............................................................. 22 5. Tanggung Jawab/Kegiatan Humas ...................................................................... 22 6. Sistem Hubungan Masyarakat ............................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 25 ii MENGELOLA PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT A. Mengembangkan dan Mengelola Program Periklanan 1. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut Lee dan Johnson yang dialih bahasakan oleh Munandar dan Priatna (2007:3). “Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum”. Pengertian periklanan menurut Fandy Tjiptono (2005:226) mengatakan bahwa: “Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”. a. Pengertian Iklan Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Kasali (2007:11). Secara sederhana iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Menurut Kasali (2007:9). Sedangkan menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah semua bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan untuk mempromosikan gagasan, atau memberikan informasi tentang keungulan dan keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor tertentu. 1 b. Jenis Iklan Menurut Fandy Tjiptono (2005:227) iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, di antaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan. 1) Dari aspek isi pesan a) Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan jasa) suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini, yaitu : i. Direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain sedemikian rupa untuk mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa ii. Indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan permintaan dalam jangka panjang. b) Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif bagi organisasi. Institutional advertising terbagi atas: i. Patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis pemilik iklan. ii. Iklan layanan masyarakat (public service advertising), yakni iklan yang menunjukan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik, karena memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 2) Dari aspek tujuan a) Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya menciptakan permintaan awal (primary demand). b) Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu. c) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek produk tertentu di benak khalayak. 3) Dari aspek pemilik iklan Ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan, yaitu : a) Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir, agen, dan pengecer. b) Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa perusahaan sejenis. Sedangkan menurut Dharmasita (2008:370) 2 periklanan dapat dibedakan ke dalam dua golongan. Jenis periklanan tersebut adalah : i. Pull Demand Advertising Pull demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada pembeli akhir agar permintaan produk bersangkutan meningkat. Biasanya produsen menyarankan kepada para konsumen untuk membeli produknya ke penjual terdekat. Pull demand advertising juga disebut consumer advertising. ii. Push Demand Advertising Push demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada para penyalur. meningkatkan Maksudnya permintaan agar para produk penyalur bersedia bersangkutan dengan menjualkan sebanyak-banyaknya ke pembeli/pengecer. Barang yang diiklankan biasanya berupa barang industri. Push demand advertising juga disebut trade advertising. c. Tujuan Iklan Menurut Kasali (2007:45), mengatakan bahwa tujuan iklan adalah : 1) Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi. Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan spesialis riset. 2) Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan. Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok. 3) Sebagai alat evaluasi. Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan. 3 Adapun tujuan dari periklanan sebagai pelaksanaan yang beragam dari alat komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, menurut Terence A.Shimp (2000:261) adalah sebagai berikut: 1) Informing (memberikan informasi), periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif 2) Persuading (mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu membujuk konsumen untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. 3) Remainding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konssumen. 4) Adding Value (memberikan nilai tambah), periklanan memberikan nilai tambah dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. 5) Assisting (mendampingi), peranan periklanan adalah sebagai pendamping yang menfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. d. Sifat Iklan Suatu iklan menurut Fandy Tjiptono (2005:226-227) mempunyai sifat – sifat sebagai berikut: 1) Public Presentation Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. 2) Persuasiveness Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. 3) Amplifed Expresiveness Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak. 4) Impersonality Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah). 4 dan Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:229) Iklan mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut : 1) Daya sebar Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan para pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan tersebut. 2) Daya ekpresi yang besar Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni. 3) Impersonalitas Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. Iklan adalah suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar. 2. Langkah-Langkah Dalam Keputusan Iklan Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:244) dalam mengembangkan program iklan, manajer-manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian mereka dapat mengambil kelima keputusan utama dalam mengembangkan program iklan yang dikenal dengan istilah “Lima M”, yaitu : a. Menetapkan tujuan iklan (Mission). b. Memutuskan anggaran iklan (Money). c. Mengembangkan kampanye iklan (Message). d. Menetapkan media dan mengukur efektivitas (Media). e. Mengevaluasi efektivitas iklan (Measurement). Dengan melakukan lima langkah tersebut diharapkan pelaksanaan iklan dapat berjalan dengan baik. 3. Menetapkan Tujuan Periklanan Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:244- 245) mengatakan bahwa tujuan-tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran (sasaran yang dituju), pemosisian pasar, dan program pemasaran. Tujuan (sasaran) iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat 5 pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat. a. Iklan Informatif Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan untuk produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. b. Iklan Persuasif Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. c. Iklan Pengingat Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali. d. Iklan Penguatan Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. 4. Metode Penetapan Anggaran Periklanan Dalam membiayai kegiatan promosi perusahaan harus menetapkan anggaran promosi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan tersebut. Berikut ini metodemetode anggaran promosi menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:227) : a. Affordable Method (Metode Kesanggupan) Banyak perusahaan menetapkan anggaran perusahaan berdasarkan seberapa besar menurut mereka kesanggupan perusahaan tersebut. Metode kesanggupan sama sekali mengabaikan peran promosi sebagai investasi dan pengaruh langsung promosi terhadap volume penjualan. Hal itu menyebabkan anggaran tahunan tidak menentu, yang mengakibatkan perencanaan jangka panjang sulit. b. Percentage Of Sales Method (Metode Persentase Penjualan) Banyak perusahaan menetapkan pengeluaran promosi berdasarkan persentase penjualan yang telah ditentukan (penjualan saat ini atau yang diperkirakan) atau dari harga jual. Metode tersebut memandang penjualan sebagai penentu promosi, bukan sebagai hasilnya. Hal itu menyebabkan anggaran ditetapkan berdasarkan ketersediaan dana, bukan berdasarkan peluang pasar. 6 c. Competitive Parity Method (Metode Keseimbangan Persaingan) Beberapa perusahaan menetapkan anggaran promosinya untuk mencapai keseimbangan kekuatan-suara (share-of-voice) dengan para pesaing. Dua argument dikemukakan untuk mendukung metode keseimbangan persaingan. Yang pertama ialah bahwa pengeluaran pesaing melambangkan kebijaksanaan bersama industry tersebut. Yang lainnya ialah bahwa upaya mempertahankan keseimbangan persaingan akan mencegah perang promosi. Tidak satu pun di antara kedua argumen ini meyakinkan. Tidak ada dasar untuk mempercayai bahwa pesaing lebih tahu. Reputasi, sumber daya, peluang, dan tujuan perusahaan sangat berbeda-beda sehingga anggaran promosi hampir bukan suatu pedoman. Lagi pula, tidak ada bukti bahwa anggaran yang didasarkan pada keseimbangan persaingan akan mencegah perang promosi. d. Objective and Task Method (Metode Tujuan dan Tugas) Metode tujuan dan tugas meminta pemasar mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan yang jelas, menentukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini. Jumlah biaya ini adalah anggaran promosi yang diusulkan. 5. Menetapkan Anggaran Periklanan Dalam menggambarkan beberapa metode umum untuk mengestimasikan anggaran komunikasi Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:246) mengatakan bahwa ada lima faktor yang harus dipertimbangkan pada saat menetapkan anggaran iklan, yaitu : a. Tahap dalam siklus hidup produk Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar guna membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan mencobanya. Merek-merek yang sudah mapan biasanya didukung anggaran iklan yang lebih rendah, sebanding dengan penjualannya. b. Pangsa pasar dan basis konsumen Merek berpangsa pasar tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit pengeluaran iklan, dengan hanya sekian persen dari penjualan, guna mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan ukuran pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar. Berdasarkan biaya per impresi, akan lebih murah menjangkau konsumen suatu merek yang sudah digunakan secara luas daripada untuk menjangkau konsumen merek berpangsa kecil. 7 c. Persaingan dan gangguan Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran untuk didengar. Bahkan, gangguan sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan yang lebih besar. d. Frekuensi iklan Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk meyampaikan pesan merek tersebut kepada konsumen mempunyai dampak penting terhadap anggaran iklan. e. Daya subtitusi produk Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, dan minuman ringan) memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Iklan juga berperan penting jika suatu merek dapat menawarkan manfaat atau cirri fisik yang unik. 6. Menetapkan Pesan yang Akan Disampaikan Dalam merancang dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, penting untuk membedakan strategi pesan atau menentukan posisi dari sebuah iklan (apa yang diupayakan untuk disampaikan oleh iklan tentang merek) dari strategi kreatifnya (bagaimana iklan mengekspresikan tuntutan merek). Dengan demikian merancang kampanye iklan yang efektif merupakan ilmu sekaligus seni. Untuk mengembangkan satu strategi pesan, menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:246-251) para pengiklan harus menempuh tiga langkah,yaitu : a. Evaluasi dan pemilihan pesan. Sebuah iklan yang baik biasanya berfokus pada satu atau dua proposisi penjualan inti. Sebagai bagian dari peningkatan pemosisian merek, pengiklan harus melakukan riset pemasaran untuk menetapkan daya tarik mana yang berfungsi paling baik pada audiens sasaran. Begitu mereka menemukan satu daya tarik yang efektif, para pengiklan harus mempersiapkan satu rangkuman ide kreatif, lazimnya meliputi satu atau dua halaman. Rangkuman itu merupakan uraian dari kalimat pemosisian dan mencakup pesan utama, pendengar sasaran, tujuan komunikasi (melakukan, mengetahui, meyakini); manfaat memberikan janji, dukungan pada janji tersebut, dan media yang akan digunakan. 8 b. Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif. Dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang dikatakan, namun sering lebih penting tentang bagaimana dikatakan. Pelaksanaan pesan bias menentukan. Dalam mempersiapkan suatu kampanye iklan, biasanya pengiklan menyiapkan pernyataan strategi teks (copy strategy statement) yang menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan. c. Kaji tanggung jawab sosial. Pengiklan dan agen-agen iklannya harus memastikan bahwa iklan tidak melampaui norma sosial dan hukum. Pembuat kebijakan publik telah mengembangkan satu badan hukum dan aturan penting untuk menata periklanan. Perusahaan-perusahaan harus menghindari iklan yang tidak benar atau menyesatkan. Agar bertanggung jawab secara sosial, pengiklan juga harus berhati-hati untuk tidak menyakiti hati kelompok etnik, minoritas ras, atau kelompok kepentingan khusus. B. Keputusan tentang media dan pengukuran efektifitasnya 1. Menetapkan Media Yang Harus Digunakan Dalam menetapkan media iklan, perusahaan dihadapkan pada masalah pemilihan media yang akan dipakai. Masalah ini sangat penting karena tidak semua media tersedia selalu cocok untuk dipergunakan dalam penyampaian informasi produk. Pemilihan media iklan sangat penting disebabkan banyaknya kegagalan iklan suatu produk karena kurang tepatnya memilih media yang digunakan. Menurut John dan Lee yang dialih bahasakan oleh Munandar dan Priatna (2007:225-230), perencanaan media adalah proses pengarahan pesan periklanan ke khalayak sasaran pada waktu dan tepat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:253) perencanaan media harus mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan, frekuensi, dan dampak. Media iklan utama bersama biaya, keunggulan, dan keterbatasannya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 9 Tabel 2.1 Jenis-Jenis Media Beserta Keunggulan dan Keterbatasannya Media Koran Televisi Suratlangsung (direct-mail) Radio Kelebihan Fleksibilitas; ketepatan waktu; jangkauan psar lokal yang baik; penerimaan luas; tingkat kepercayaan tinggi Menggabungkan gambar, suara, dan gerakan; merangsang indera; perhatian tinggi; jangkauan tinggi Audiens terpilih; fleksibilitas; tidak ada persaingan iklan dalam media yang sama; personalisasi Penggunaan massal; pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah Keterbatasan Usia penggunaan pendek; mutu reproduksi jelek; audiens “terusan” kecil Biaya absolut tinggi; kekacauan tinggi; paparan bergerak kilat; pemilihan audiens kurang Biaya relatif tinggi; citra “surat sampah” Hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah dari pada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat Pemilihan geografis dan demografis Perencanaan pembelian iklan tinggi; kredibilitas dan gengsi; panjang; sebagian sirkulasi siasia; reproduksi bermutu tinggi; usia tidak ada jaminan posisi penggunaan panjang; penerusan pembacaan baik luar Fleksibilitas; penggunaan paparan Pemilihan audiens terbatas; tinggi; biaya rendah; persaingan rendah kreativitas terbatas Majalah Reklame ruang Yellow pages Liputan lokal sangat bagus; tingkat Persaingan tinggi; perencanaan kepercayaan tinggi; jangkauan luas; pembelian iklan panjang; kreativitas biaya rendah terbatas Berita berkala Pemilihan audiens sangat tinggi; Biaya dapat hilang sia-sia terkontrol penuh; peluang interaktif; biaya relatif rendah Fleksibilitas; terkendali penuh; dapat Produksi berlebihan dapat mendramatisir pesan menyebabkan biaya dapat hilang siasia Banyak pengguna; peluang memberikan Biaya relatif tinggi kecuali jika sentuhan pribadi digunakan sukarelawan Pemilihan audiens tinggi; kemungkinan Media relatif baru dengan jumlah interaktif; biaya relatif rendah pengguna yang rendah di beberapa Negara Brosur Telepon Internet Sumber: Kotler dan Keller yang dialih bahsakan oleh Benyamin Molan (2007:253) Dalam menentukan penggunaan penyampaian iklan perlu diperhatikan langkahlangkah seperti yang diungkapkan Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2003 : 753-760) : a. Menentukan jangkauan, frekuensi, dan pengaruh. Pada dasarnya pemilihan media adalah bagaimana mencari cara dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan sejumlah pemberitahuan yang 10 dikehendaki kepada pasar sasaran. Pengaruh pemberitahuan iklan terhadap kesadaran khalayak sasaran tergantung kepada jangkauan, frekuensi, dan dampak iklan. b. Memilih dari antara jenis-jenis media utama. Perencana media membuat pilihan dari antara jenis-jenis media ini dengan mempertimbangkan beberapa variabel, yang paling penting adalah factor- factor berikut, di antaranya : 1) Kebiasaan Audiens-Media-Sasaran Misalnya : Radio dan Televisi adalah media yang paling efektif untuk menarik para remaja. 2) Produk Jenis media memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal demonstrasi, visualisasi, penjelasan, keyakinan, dan warna. 3) Pesan Pesan yang berisi banyak data teknis mungkin membutuhkan majalah khusus atau melalui surat. 4) Biaya Televisi biayanya sangat besar, sedangkan iklan surat kabar lebih murah. Yang penting adalah biaya tiap seribu paparan bukannya biaya total c. Memilih media tertentu. Sekarang perencana media mencari media yang paling efektif-biaya. Perencana media mengandalkan pada jasa pengukuran media yang memberikan perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya media. Ukuran audiens memiliki beberapa kemungkinan ukuran, diantaranya : 1) Peredaran : Jumlah unit fisik yang memuat iklan. 2) Audiens : Jumlah orang yang dipaparkan media tersebut. 3) Audiens Efektif : Jumlah orang dengan karakteristik sasaran yang dipaparkan media tersebut. 4) Audiens Terkena-Paparan yang Efektif : Jumlah orang dengan karakteristik sasaran yang betul-betul melihat iklan tersebut. 11 d. Memutuskan waktu media. Pengiklan harus memutuskan bagaimana menjadwalkan iklannya sehubungan dengan kecenderungan musiman dan siklus bisnis. Yaitu dengan melakukan penjadualan makro dan mikro. Penjadualan makro yaitu memutuskan cara untuk menyusun jadwal periklanan sepanjang tahun, sesuai dengan musim dan ramalan perkembangan ekonomi. Penjadualan mikro yaitu alokasi pemberitahuan periklanan selama periode jangka pendek untuk mendapatkan dampak yang maksimum. 2. Mengevaluasi Efektivitas Iklan Perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektivitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan, maksudnya dampak potensialnya terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:262) kebanyakan pemasang iklan mengukur dampak iklan terhadap penjualan. Riset dampak komunikasi mencoba untuk menentukan apakah suatu iklan berkomunikasi secara efektif. Ada tiga metode utama dalam pengujian iklan, yaitu: a. Metode umpan balik konsumen, yaitu menanyakan reaksi konsumen terhadap iklan yang diusulkan. b. Pengujian portofolio, yaitu meminta konsumen melihat atau mendengarkan suatu portofolio iklan, dengan menggunakan waktu sebanyak yang mereka perlukan. Konsumen kemudian diminta mengingat kembali semua iklan tersebut dan isinya, dibantu atau tidak dibantu pewawancara. c. Pengujian laboratorium, yaitu menggunakan peralatan untuk mengukur reaksi fisiologis detak jantung, tekanan darah, pelebaran bola mata, tanggapan kulit mendadak, keluarnya keringat terhadap iklan. 3. Pilihan Iklan Alternative Lama sekali televisi menjadi medium yang dominan. Biaya iklan televisi telah naik lebih cepat dari pada biaya media lain. Banyak pemasar mencari media iklan alternative yang disebut Place advertising (iklan di luar rumah). 12 Para pemasar itu lebih baik menjangkau orang di lingkungan lain, seperti di mana mereka bekerja, bermain, dan tentu saja berbelanja. Ada beberapa pilihan yang tersedia termasuk papan reklame, ruang publik, tempat produk, dan titik pembelian. a. Billboards. Papan reklame sudah ditransformasikan selama bertahun-tahun dan sekarang menggunakan grafik yang diproduksi secara digital dan berwarna, dengan latar belakang suara, gerakan dan gambar yang luar biasa bahkan tiga dimensi. b. Ruang public Pengiklan memasng iklan cetak dan iklan tv tradisional di tempat yang tidak biasa seperti bioskop, penerbangan, dan ruang tunggu, juga ruang kelas, arena olahraga, kantor danelevator hotel, serta tempat-tempat umum lainnya. c. Penempatan produk Penempatan produk dapat dikombinasikan dengan promosi khusus untuk mempublikasikan produk ikutan.Beberapa perusahaan mendapatkan penempatan produk tanpa biaya dengan memasok produk mereka kepada perusahaan filam. d. Pajangan dan peragaan di tempat pembelian Daya tarik dari iklan ini terletak dalam fakta bahwa sejumlah studi menunjukkan bahwa di banyak kategori produk, konsumen membuat banyak keputusan merek final mereka di toko. 4. Mengevaluasi media alternatif: Sekarang iklan dapat tampil secara virtual di mana saja.Keuntungan utama dari media non- tradisional adalah bahwa audiens yang sangat tepat dan mau tak mau harus mendengar karena sifat dari setting.Tantangan pada media non-tradisional adalahmenunjukkan jangkauannya dan efektivitasnya melalui riset independen yang dapat dipercaya. a. Menyeleksi wahana spesifik Dalam melakukan pilihan, perencana harus mengandalkan layanan pengukuran yang menyediakan perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya media. Ukuran audiens memiliki beberapa ukuran: 1) Sirkulasi. Jumlah unit fisik yang memuat iklan tersebut. 2) Audiens. Jumlah orang yang terpapar dengan sarana tersebut. 13 3) Audiens efektif. Jumlah orang yang mempunyai ciri-ciri audiens sasaran yang terpapar dengan sarana tersebut. 4) Audiens yang terpapar iklan secara efektif. Jumlah orang memenuhi ciriciri audiens sasaran yangbenar-benar melihat iklan tersebut. b. Mengambil keputusan mengenai waktu dan alokasi media Dalammemilih media, pengiklan menghadapi masalah makro penjadwalandan mikro penjadwalan.Masalah makro mencakup penjadwalan iklan tersebut dalam kaitannya dengan musim dan siklus bisnis.Masalah mikro penjadwalan memerlukan pengalokasian pengeluaran iklan dalam kurun waktu singkat untukm emperoleh dampak yang maksimal.Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih di antara kesinambungan, konsentrasi, kenaikan, dan keberdenyutan iklan; 1) Kesinambungan dicapai dengan menjadwalkan paparan secara merata sepanjang periode. 2) Konsentrasi memerlukan penggunaan semuadana iklan dalam satu periode. 3) Kenaikan berkala memerlukan iklan untuk suatu periode, diikuti masa kekosongan tanpa iklan, diikuti periode kedua kegiatan iklan. 4) Pola denyut (pulsing) adalah iklan yang berkesinambungan dnegan tingkat bobot rendah yang diperkuat secara berkala oleh kegiatan yang lebih berat. C. Promosi Penjualan (Sales Promotion) 1. Pengertian Promosi Penjualan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan insentif-insentif untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu berupa barang-barang ataupun jasa yang dihasilkan, sehingga calon pembeli atau konsumen dapat mengetahui keberadaan produk atau jasa dan tertarik untuk membelinya. Berikut ini penulis akan menguraikan pendapat lain tentang promosi penjualan dari beberapa pendapat para ahli. 14 Menurut pendapat Djaslim Saladin (2003:195), menyatakan bahwa: ”Sales promotion consist of a diverse collection of incentive tols, mostly short term, designed to stimulate quicker and or greater purchase of particular products or service by consumers or the trade”. Artinya: “Promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang”. Sedangkan menurut pendapat Philip kotler dan Gary Armstrong (2004:660), menyatakan bahwa: “Promosi penjulan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa”. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang. . Promosi penjulan terhadap alat promosi yang beraneka ragam. Alat-alat tersebut dirancang untuk merancang respon pasar secara lebih cepat dan atau lebih kuat. Tujuan dari promosi penjualan sangat beragam. Penjualan mungkin menggunakan promosi konsumen untuk meningkatkan penjualan jangka pendek atau membantu menciptakan pangsa pasar untuk jangka panjang. Secara umum, promosi penjualan harus menciptakan hubungan konsumen, bukan hanya menciptakan penjualan jangka pendek saja, atau penggantian merek secara kontemporer saja. Tetapi harus dapat memperkuat posisi produk dan menciptakan keterkaitan jangka panjang dengan konsumen. 2. Langkah-langkah Promosi Penjualan Dewasa ini, banyak perusahaan yang menggunakan promosi penjualan sebagai sarana komunikasi dengan konsumen karena promosi ini dikatakan sangat efektif dalam menarik konsumen. Dengan penggunaan promosi penjualan yang terus meningkat maka akan menghasilkan kesemrawutan promosi (promotion clutter). Konsumen semakin menghindari promosi, melemahnya kemampuan promosi tersebut dalam memicu pembelian segera. Hal inilah yang harus dihindari oleh perusahaan. 15 Dalam menciptakan program promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan promosi penjualan dengan jelas dan kemudian memilih alat terbaik unutk mencapai tujuan tersebut. Menurut Djaslim Saladin (2003:196), menguraikan langkah-langkah dalam promosi penjualan sebagai berikut: a. Menentukan tujuan promosi penjualan. 1) Tujuan umum: Bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran, untuk mempercepat respon pasar yang ditargetkan. 2) Tujuan khusus: a) Bagi konsumen (consumer promotion) adalah untuk mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk, membeli produk dalam unit yang lebih besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan untuk menarik pembeli dari merek pesaing kepada merek yang dipromosikan. b) Bagi pengecer (trade promotion) adalah unutk membujuk pengecer agar menjual produk baru, menimbun lebih banyak persediaan barang, mengingatkan pembelian ketika sedang tidak musim, mengimbangi promosi dari para pesaing, membuat pengecer agar setia pada barang yang dipromosikan, dan memperoleh jalur pengeceran baru. c) Bagi wiraniaga (sales force promotion) adalah untuk mendukung atas produk atau model baru, dan medorong penjualan di musim sepi. b. Menyeleksi alat-alat promosi penjualan. Dalam mempergunakan alat-alat promosi penjualan, kita harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, keadaaan pesaing, dan evektifitas biaya untuk setiap alat. c. Menyusun program promosi penjualan. Keputusan-keputusan dalam menyusun program promosi penjualan yaitu: 1) Besarnya insentif (the size of the insentive), yaitu menentukan insentif yang diberikan, biasanya ditentukan minimumnya. 2) Syarat-syarat partisipasi (conditions for menentukan syarat-syarat pemberian insentif. 16 participation), yaitu 3) Waktu promosi (duration of promotion), yaitu menentukan jangka waktu lama promosi, biasanya lebih baik diprogramkan untuk jangka panjang. 4) Wahana distribusi untuk promosi (distribution vebicle), yaitu menentukan cara melakukan promosi dan pendistribusiannya. 5) Saat-saat promosi (the timing of promotion), yaitu menentukan jadwal pelaksanaan promosi dan pendistribusiannya. 6) Total anggaran promosi penjualan (the total sales promotion budget), yaitu menentukan besarnya anggaran promosi yang diperlukan d. Melakukan pengujian pendahuluan atas program. Keputusan mengenai tes pengujian pendahuluan promosi penjualan dapat dilakukan dengan menyusun berbagai peringkat promosi, atau dilakukan didaerah tertentu yang luasnya terbatas. e. Melaksanakan dan mengendalikan program. Dalam pelaksanaannya harus memperhitungkan waktu persiapan dan waktu penjualan. Waktu persiapan yaitu mulai sejak persiapan program sampai saat program diluncurkan. Sedangkan waktu penjualan yaitu mulai saat barang dikeluarkan sampai barang tersebut berada ditangan konsumen. f. Mengevaluasi hasil. Ada beberapa metode untuk mengevaluasi hasil promosi penjualan, yaitu: 1) Membandingkan penjualan sebelum, sewaktu dan sesudah promosi 2) Percobaan mengenai berbagai macam hal, misalnya nilai insentif, jangka waktu dan media distribusinya. 3. Alat-alat Promosi Penjualan Banyak alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dari promosi penjualan. Gambaran mengenai alat-alat promosi penjualan menurut Philip kotler dan Gary Armstrong (2004:662) adalah sebagai berikut: a. Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk untuk percobaan. b. Kupon (coupons) adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan ketika mereka menggunakan produk yang telah ditentukan. 17 c. Tawaran pengembalian uang/rabat (cash refund offers) adalah tawaran untuk mengenbalikan uang atas harga penjualan produk kepada konsumen yang mengirimkan bukti pembelian kepada pabrikan. d. Kemasan dengan harga potongan (price packs) adalah potongan harga yang ditandai oleh produsen secara langsung pada label atau kemasan. Ada yang berupa kemasan yang dijual dengan potongan harga (a reduced price packs), misalnya dua buah untuk harga satu. Ada pula berupa sebuah kemasan gabungan (a banded packs), yaitu dua produk yang berhubungan digabungkan bersama, misalnya sikat gigi digabungkan dengan pasta gigi. e. Bingkisan (premiums) adalah barang yang ditawarkan gratis atau dengan harga murah sebagai sebuah insentif bagi pembelian sebuah produk. f. Barang iklan khusus (advertising specialties) adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. g. Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan. h. Kontes, undian berhadiah dan permainan adalah kegiatn-kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan. i. Imbalan kesetiaan (patronage award)adalah hadiah dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya kesetiaan pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu. j. Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian selama satu periode tertentu. k. Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh pabrikan kepada pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilkan produk pabrikan dalam cara tertentu. l. Barang gratis adalah memberi timbangan barang kepada para perantara, apabila mereka membeli sejumlah tertentu. m. konvensi dan pameran dagang adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produknya dalam acara tertentu. n. Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer untuk memotifasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu periode tertentu. 18 4. Tujuan Promosi Penjualan Tujuan merupakan petunjuk dalam menentukan alat-alat promosi penjualan yang cepat dan juga sebagai dasar dalam mengevaluasi pelaksanaan program tersebut. Tujuantujuan tersebut harus berdasarkan konsep dasarnya, yaitu program promosi penjualan ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan karena pengaruh utama yang diharapkan dari program promosi penjualan ini adalah untuk mendorong konsumen atau distributor melakukan tindakan pembelian. Menurut Buchari Alma (2002:145) dalam bukunya manajemen pemasaran dan pemasaran jasa mengatakan bahwa tujuan promosi penjualan adalah sebagai berikut: a. Menarik perhatian para pembeli baru. b. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama. c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama. d. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain. e. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas. f. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang. 5. Keuntungan Promosi Penjualan Ada beberapa keuntungan dari promosi penjualan, yaitu: a. Seringkali menarik perhatian konsumen. b. Tema atau judul peralatan promosi yang menarik. c. Konsumen dapat memperoleh suatu yang berharga seperti kupon, voucher, hadiah, barang gratis, dan lain-lain. d. Menambah jumlah konsumen dan menjaga kesetiaan atau loyalitas konsumen. e. Meningkatkan daya rangsang konsumen untuk melakukan pembeliaan. 6. Kelemahan Promosi Penjualan Selain itu ada juga beberapa kelemahan dari pelaksanaan promosi penjualan, yaitu: a. Konsumen terkadang selalu menunda pembelian. b. Konsumen membeli karena ada potongan harga saja. c. Dalam melaksanakan promosi penjualan memerlukan pemikiran yang kreatif dan analistis. 19 7. Sifat-sifat Promosi Penjualan Sifat dari promosi penjualan antara lain: a. Komunikasi (communicate) Promosi penjualan mendapatkan perhatian dan biasanya memberikan informasi yang memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. b. Rangsangan (incentive) Promosi penjualan memberikan rangsangan bagi pembeli untuk melakukan pembelian dengan segera c. Undangan (invitation) Promosi penjualan mengundang calon konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Contoh adanya obral atau sale untuk mengundang banyak orang datang segera dan melakukan pembelian. D. Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi menejemen yang memberikan penilaian tentang sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat, dan melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat. Dalam organisasi, humas ini merupakan satu bagian atau satu departemen yang bertanggungjawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari masyarakat. Tahap kedua dalam program hubungan masyarakat yang baik adalah mengembangkan kebijaksanaan dan prosedur yang ada dalam keinginan masyara kat. Humas tidak selalu merupakan alat promosi, tetapi yang penting harus dapat menyesuaikan organisasi dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tahap terakhir dalam program humas adalah mengambil tindakan untuk mendapatkan pengertian dan pengakuan dari masyarakat. Untuk itu, masyarakat perlu diberitahu tentang kenyataan yang ada. 1. Fungsi Humas : a. Hubungan pers : menyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara sangat positif b. Publikasi produk : mensponsori berbagai usaha untuk mempublikasikan produk tertentu. 20 c. Komunikasi perusahaan : mempromosikan pemahaman tentang organisasi bersangkutan baik melalui komunikasi internal maupun eksternal. d. Lobi : berhubungan dengan badan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna mendukung atau menentang undang-undang dan peraturan. e. Pemberian nasihat : menasihati manajemen mengenai masalah publik dan posisi serta citra perusahaan. Pemberian nasihat itu meliputi pemberian nasihat ketika terjadi kesalahpahaman masyarakat terhadap produk. 2. Hubungan masyarakat di bidang pemasaran Humas pemasaran (marketing public relation – MPR) memainkan peranan penting untuk tugas-tugas berikut : a. Membantu peluncuran produk baru b. Membantu memposisikan kembali produk mapan c. Membangun minat terhadap suatu kategori produk d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu e. Membela produk yang menghadapi masalah publik f. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya 3. Alat-alat utama MPR Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (Kotler and Keller, 2006 :p.553) a. Publications (Publikasi) Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual. b. Identity Media Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian. c. Events Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, 21 seminar, pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas. d. News (Berita) Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orangorangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam press conference (konferensi pers). e. Speeches (Pidato) Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat membangun citra perusahaan. f. Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas sosial) Companies can build goodwill by contributing money and time to good causes. Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal-hal yang positif. g. Sponsorship (pensponsoran) Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olah raga atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya. 4. Keputusan utama hubungan masyarakat : a. Menetapkan tujuan hubungan masyarakat b. Memilih pesan dan wahana masyarakat c. Mengimplementasikan rencana hubungan masyarakat d. Mengevaluasi hasil hubungan masyarakat 5. Tanggung Jawab/Kegiatan Humas Dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat , Bagian Humas dari sebuah organisasi bertanggung jawab : a. Menciptakan hubungan dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan mempelajari pandangan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, dan memberikan informasi (atau edukasi) 22 b. Membuka jalur komunikasi dengan langganan, penyedia, distributor, pengecer, pemilik, lembaga-lembaga atau instansi pemerintah, guru dan pemimpin masyarakat. c. Mempelajari konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang berpengaruh terhadap praktek-praktek organisasi, serta mempelajari bagaimana meningkatkan pelayanan pada langganan, pemilik, dan masyarakat. d. Melakukan usaha-usaha untuk membantu dalam menyesuaikan tujuan, kebijaksanaan, tindakan, produk dan program organisasi dengan perubahanperubahan yang terjadi di pasar. e. Membantu seluruh anggota perusahaan dalam mengembangkan program informasi dan edukasi konsumen yang efektif. f. Mengirimkan juru bicara ke sekolah-sekolah, klub, dan kelompok lain untuk melakukan dan mempertahankan dialog secara terbuka dengan murid-murid/ mahasiswa dan anggota masyarakat lain. g. Mendorong karyawan untuk ikut mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan/kemanusiaan, misalnya : pemberian sumbangan untuk bencana alam, Palang Merah Indonesia atau musibah lain, serta aktif dalam perkumpulan-perkumpulan masyarakat. h. Menanggapi keluhan-keluhan konsumen atau masyarakat serta memperbaiki akibat-akibat yang menimbulkan adanya keluhan tersebut. i. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa organisasinya selalu memperhatikan, menyesuaikan, dan melakukan usaha-usaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat. j. Menciptakan komunikasi dua-arah dengan karyawan untuk mengetahui pendapat karyawan dan untuk mendorong karyawan memberikan gambaran yang baik tentang organisasi kepada pihak lain. k. Melayani setiap orang yang ingin berhubungan dengan organisasi baik melalui person, telepon, ataupun korespondensi. l. Meskipun kegiatan-kegiatan di atas bukanlah merupakan deskripsi yang lengkap tentang staf hubungan masyarakat, tetapi yang penting untuk diketahui adalah untuk apa mereka melakukan. Ini juga membantu untuk memperjelas definisi tentang hubungan masyarakat. m. Kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat dapat berarti setiap individu, organisasi, lembaga-lembaga pemerintahan, atau kelompok-kelompok yang 23 mempunyai potensi untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sesorang atau organisasi. Jadi, dalam hal ini termasuk pula karyawan, pemilik, penyedia, langganan, dan pimpinan masyarakat. n. Kata “hubungan” dapat berarti menciptakan atau membuka komunikasi duaarah yang saling menguntungkan, termasuk hubungan pertukaran dalam pemasaran. o. Jadi, hubungan masyarakat bertanggungjawab untuk menentukan dan mempertahankan komunikasi dua-arah secara terbuka dengan seluruh masyarakat, serta menciptakan opini masyarakat yang baik tentang organisasi (atau individu atau tempat atau masalah). 6. Sistem Hubungan Masyarakat Perlu diketahui bahwa kegiatan hubungan masyarakat dimulai dari analisa dan opini masyarakat/public. Cara yang terbaik untuk mengadakan analisa tentang apa yang sedang menjadi perhatian masyarakat, dapat diketahui dari berbagai media. Tahap kedua adalah mengintegrasikan organisasi dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa organisasi harus menyesuaikan kebijaksanaan serta tindakannya terhadap masyarakat. Apabila kebijaksanaan dan tindakan baru akan dilakukan, maka masyarakatharus diberitahu. Akhirnya, pengaruh atau akibat-akibat dari tindakan tersebut harus dievaluasi dan tindakan penyesuaian perlu dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa hubungan masyarakat terdapat didalam dua kegiatan yang luas, yakni : a. Penentuan kebijaksanaan b. Melaksanakan program untuk menciptakan opini yang baik pada masyarakat Dalam beberapa organisasi, tindakan pertama sering diabaikan. Meskipun dalam hubungan masyarakat orang telah menerima opini dan saran perbaikan dari masyarakat, tetapi sering tidak dilaksanakan. Hubungan masyarakat merupakan fungsi staf. Ini berarti tidak ada wewenang langsung untuk mengambil kebijaksanaan dan perubahan-perubahan prosedural. Tanpa adanya wewenang untuk menentukan kebijaksanaan, hubungan masyarakat menjadi fungsi yang secara relative kurang memberikan manfaat. 24 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Promosi. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc= aaaaas&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwihxemcw6PKAhVDVY4KHba aaaaaQrA2UQFggaMAA&url=http%3A%2F%2Felib.unikom.ac.id%2Ffiles%2Fdisk1%2F32 aaaaa 7%2Fjbptunikompp-gdl-adinuryadi-16311-3babii.doc&usg=AFQjCNEJ2fC3eF7VEUy aaaaa 9aBGSjeBl02 GDA&sig2=_0nvabMxm0-b1IHHZRGHRg&bvm=bv.111396085,d.c2. aaaaaDiakses pada 1 Januari 2016 Jam 11.15 WIB. Indra Yusuf. 2013. Mengelola, Komunikasi Massa : Iklan, Promosi Penjualan, Acara, aaaaaKhusus, dan Hubungan Masyarakat. http://lesprivatsurabaya.net/archives/459. Diakses aaaaaPada 30 Desember 201 Jam 12.10 WIB. SAHDARULLAH. 2013. Hubungan Masyarakat dan Publisitas. aaaaahttp://bahanpustakaula.blogspot.co.id/2013/10/hubungan-masyarakat-dan aaaaapublisitas_4093.html. Diakses pada 30 Desember 2015 Jam 13.00 WIB. Shaviosa. 2012. Pemasaran Lanjutan Kotler dan Koller. http://pemasaranlanjutan.blogspot. aaaaaco.id/. Diakses pada 29 Desember 2015 Jam 15.00 WIB. Universitas Widyatama. 2012. Iklan, Promosi Penjualan, Acara, Khusus, dan Hubungan aaaaaMasyarakat. http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789 aaaaa/2480/Bab%202.pdf?sequence=20. Diakses pada 1 Januari 2016 Jam 10.00 WIB. 25