MODUL PERKULIAHAN Account Management Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing Communication 07 Kode MK Disusun Oleh MK Berliani Ardha, SE, M.Si Abstract Kompetensi Anggaran promosi merupakan bagian Setelah mempelajari modul ini, dari anggaran pemasaran. Namun diharapkan mahasiswa mampu demikian tidak ada standar yang pasti mengetahui mengenai anggaran, mengenai seberapa besar pengeluaran fungsinya dan membuat anggaran untuk promosi yang harus dialokasikan. komunikasi. ISI Konsep Anggaran MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI PEMASARAN YANG EFEKTIF (Philip Kotler dan Kevin Keller (2010:179-194) 8 langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif. Komunikator pemasaran harus: 1. Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran 2. Menentukan tujuan komunikasi 3. Merancang pesan 4. Memilih saluran komunikasi 5. Menentukan total anggaran promosi 6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix) 7. Mengukur hasil promosi tersebut 8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi Keterangan: 1. Mengidentifikasi audiens yang dituju Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum. 2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik. 3. Merancang pesan Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian (attention),mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keingininan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas 4 masalah. 1. Isi pesan -> apa yang akan dikatakan 2. Struktur pesan -> bagaimana mengatakannya secara logis. 3. Format pesan -> Bagaimana mengatakannya secara simbolis. 4. Sumber pesan -> Siapa seharusnya mengatakannya. 4. Memilih saluran komunikasi Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Saluran komunikasi personal. Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain 2. Saluran komunikasi nonpersonal Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara. 5. Menentukan total anggaran promosi Bagaimana perusahaan menentukan anggaran promosinya? Ada 4 metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi. 1. Metode sesuai kemampuan 2. Metode presentasi penjualan 3. Metode keseimbangan persaingan 4. Metode Tujuan dan tugas 6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix) Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yaitu: Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau public secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan hanya dapat membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah). Promosi penjualan, alat promosi ini mempunyai 3 manfaat yaitu pertama, Komunikasi, dimana merupakan sarana untuk menarik perhatian dan memeberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan. Public Relation dan publisitas, alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukkan unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi. Public Relation dan publisitas juga dapat memperoleh efek dramatisasi seperti yang terjadi pada iklan. Personal Selling, merupakan alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat mengnenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik sehingga dapat memberikan respon yang tepat. Direct Marketing, alat promosi ini hanya dapat menjangkau konsumen yang spesifik. Namun pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat pula. Perusahaan selalu mencari cara untuk meperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi dengan yang lainnya. 7. Mengukur hasil promosi tersebut Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan sekarang tentang produk dan perusahaan itu. 8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri; berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern. Menentukan total anggaran promosi Menetapkan Anggaran Salah satu keputusan pemasaran paling sulit adalah menetapkan berapa besar uang yang dihabiskan dalam komunikasi pemasaran atau promosi. Industri dan perusahaan mempunyai pengeluaran komunikasi pemasaran atau promosi yang sangat bervariasi. Bagaimana perusahaan memutuskan anggaran promosi, terdapat 4 metode umum yaitu: 1. Metode Terjangkau Banyak perusahaan menentukan anggaran promosi pada tingkat yang mereka anggap dapat dijangkau perusahaan. Metode terjangkau benar-benar mengabaikan peran promosi sebagai inestasi dan dampak promosi terhadapvolume penjualan. Metode ini menyebabkan anggaran tahunan yang tidak pasti dan mempersulit perencanaan jangka panjang. 2. Metode Persentase Penjualan Banyak perusahaan menetetapkan pengeluaran promosi pada persentase penjualan khusus (baik saat ini atau yang akan dating) atau harga jual. 3. Metode Paritas kompetitif Beberapa perusahaan menentukan anggaran promosi mereka untuk mencapai paritas pangsa suara dengan pesaing. Adda dua pendapat pendukung. Salah satunya adalah bahwa pengeluaran pesaiang merepresentasikan kebijakan kompetitif dapat mencegah perang promosi. 4. Metode tujuan dan tugas Metode tujuan dan tugas menuntut pemasar mengembangakan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan tertentu, menetukan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini, dan memperkirakan biaya pelaksanaan tugas, jumlah biaya-biya ini adalah anggaran promosi yang direncanakan. Penyusunan Anggaran Promosi Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar (Tjiptono, 1996). Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam menentukan besarnya pengeluaran untuk promosi: 1. Marginal Approach Pendekatan ini memberikan jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC. 2. Breakdown Method Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu : a. Percentage-of-Sales Approach Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (tahun lalu atau prediksi penjualan tahun depan) atau dari harga jual. b. Affordable Method Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan. c. Return-on-Investment Approach Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi. Oleh karena itu besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected return) dan tingkat return yang diinginkan (desired return). d. Competitive-parity approach Dalam metode ini anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya. 3. Build-Up Method (Objective-and-task Method) Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuan-tujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dari setiap lini produk, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jumlah biaya total dari tugas-tugas pencapaian tujuan tersebut merupakan biaya promosi perusahaan. Dengan metode ini dapat dianalisis secara alamiah peranan promosi dan kontribusi promosi tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan, pengeluaran promosi juga dapat dikendalikan. Anggaran Iklan Salah satu keputusan terpenting dalam perencanaan media adalah soal anggaran. Keunggulan dari suatu strategi media ditentukan dari seberapa jauh strategi itu mampu menghasilkan iklan yang bisa diterima oleh target konsumen dengan biaya serendah mungkin. Biaya iklan dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yang pertama yaitu biaya absolute (absolute cost) yaitu biaya yang diperlukan untuk menempatkan iklan pada suatu media massa. Misalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempatkan iklan satu halaman full colour di suatu majalah. Yang kedua yaitu biaya relatif (relative cost) adalah biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audiens yang diperkirakan akan menerima pesan. Berikut adalah beberapa cara perhitungan untuk mengevaluasi biaya relatif dari masing-masing media : a. Biaya per seribu audiens atau cost per thousand (CPM) Selama bertahun-tahun majalah menyediakan rincian biaya iklan atas dasar biaya per seribu orang yang dicapai. Rumus CPM sebagai berikut : CPM = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑥 1000 𝑆𝑖𝑟𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 b. Biaya berdasarkan rating atau cost per rating point (CPRP) Media penyiaran memiliki perbandingan biaya iklan yang berbeda dengan majalah yang disebut dengan biaya iklan berdasarkan rating atau cost per rating point (CPRP) yang memiliki rumusan sebagai berikut : CPM = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝑝𝑒𝑟𝑆𝑝𝑜𝑡𝐼𝑘𝑙𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 c. Daily Inch Rate Bagi surat kabar, biaya efektif iklan dibuat berdasarkan dengan daily inch rate (DIR) yaitu biaya per kolom inci kertas Koran. Sebagaimana majalah, surat kabar dewasa ini juga menggunakan perhitungan CPM untuk menentukan biaya relatif. Sistem Pembiavaan dalam Periklanan Proses periklanan membutuhkan biaya yang besar, mulai dari penciptaan gagasan, pembuatan mated iklan hingga biaya pemuatan / penayangannya di media massa. Dalam bentuk program kampanye / promosi lengkap, biaya yang diperlukan lebih besar lagi. Oleh sebab itu, perlu diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan pembiayaan iklan sebagai berikut : Pada dasarnya biaya iklan nantinya akan dibayar (secara tidak langsung) oleh konsumen melalui harga produk yang mereka beli. Biaya periklanan dan promosi merupakan salah satu komponen biaya yang ikut diperhitungkan dalam produksi dan kemudian dirumuskan menjadi harga jual produk. Biaya-biaya periklanan semahal apapun akan dapat dibenarkan atas dasar dua hal: Pertama, sebesar apapun biaya iklan tidak menjadi masalah selama hal itu memungkinkan konsumen untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya dengan membeli produk yang diiklankan. Kedua, semahal apapun biaya-biaya iklan masih dapat diterima selama hal itu masih memungkinkan pihak produsen memetik keuntungan. Secara umum harga-harga produk justru akan menjadi lebih murah dengan adanya iklan. Melaiui iklan, sebuah produk bisa dikampanyekan secara meluas dan besarbesaran, sehingga banyak orang akan mengetahui dan tertarik atas produk yang diiklankan dan produk yang diiklankan akan memungkinkan untuk dijual dalamjumlah besar. Dengan demikian, volume produksi dapat ditingkatkan dan sekaligus menekan biaya produksi per unitnya, sehingga harga jual dapat ditekan serendah mungkin. Sebaliknya tanpa iklan harga produk akan lebih mahal, karena tidak banyak calon konsumen yang mengetahui keberadaan produk sehingga jumlah unit produk yang dapat dijual hanya sedikit. Anggaran dalam Perencanaan Media Anggaran Salah satu bagian terpenting dalam perencanaan media adalah anggaran atau sejumlah dana yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan periklanan. Anggaran disebut layak apabila dapat memenuhi salah satu criteria di bawah ini : - anggaran yang dialokasikan harus cukup untuk mencapai sasaran periklanan - anggaran yang dialokasikan dapat memenuhi suatu tingkat keuntungan yang maksimum terhadap produk yang diiklankan Apabila anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk mencapai sasaran, beberapa hal berikut dapat dilakukan : - memperkecil sasaran pemasaran. pengurangan target penjualan, Cara ini dapat penyempitan ditempuh melalui wilayah pasar atau memperpendek masa kampanye periklanan - memperkecil/memperpendek ukuran atau panjang iklan samapai tingkat yang dapat ditolerir - mengubah khalayak sasaran bila dimungkinkan - memilih program atau media yang memiliki tingkat efesiensi yang tinggi Daftar Pustaka Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York, 2001 Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill Kasali, Rhenaldi, Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007 Kasali, Rhenaldi, Membidik Pasar Indonesia ; Segmentasi, Targeting dan Positioning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001 Lee, Monle & Carla Johnson, Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Jakarta : Kencana, 2011 Morissan, Periklanan ; Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012 Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus IMC, PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi ; Perspektif, Ragam & Aplikasi, Jakarta : Rineka Cipta, 2009 Shimp, a Terennce (2003) , Advertising and promotion & supplemental aspects of integrated communications, sixth edition, thomson south-western.Ohio Shimp, Terence A, Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid II Edisi ke 5, University of South Carolina, Erlangga, 2000 Sunyoto, Danang. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi dan Kasus, Yogyakarta : CAPS, 2013 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Edisi III, Yogyakarta : ANDI, 2008