KEP-008/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06

advertisement
LAMPIRAN
Keputusan Direksi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Nomor : KEP-008/DIR/KPEI/0612
Tanggal: 11-06-2012
PERATURAN KPEI NOMOR: II-5
PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
EFEK BERSIFAT EKUITAS
I. KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Agunan adalah aset yang dijaminkan oleh Anggota Kliring kepada KPEI yang dapat
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Bursa dan atau untuk menyelesaikan
kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI.
2. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan
persyaratan KPEI untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa
3. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia
4. Daftar Transaksi Bursa (DTB) adalah dokumen elektronik yang berisikan seluruh
Transaksi Bursa yang dilakukan oleh setiap Anggota Bursa Efek pada setiap Hari
Bursa yang disediakan oleh Bursa untuk Anggota Bursa Efek dan KPEI pada setiap
akhir sesi perdagangan.
5. Daftar Hasil Kliring (DHK) adalah dokumen elektronik yang memuat perincian hak
dan kewajiban Efek dan atau uang masing-masing Anggota Kliring dalam rangka
Penyelesaian Transaksi Bursa termasuk besaran kontribusi Dana Jaminan.
6. Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau
Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar
Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik.
7. Gagal Bayar adalah tidak dipenuhinya sebagian atau seluruh kewajiban Anggota
Kliring untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada KPEI dalam rangka
pemenuhan kewajiban penyelesaian Transaksi Bursa.
8. Kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi
Bursa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.10
Tentang Transaksi Efek.
9. KPEI adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
Halaman 1 dari 8
10. KSEI adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
11. Nasabah Anggota Kliring adalah pihak perorangan atau institusi yang menggunakan
jasa Anggota Kliring.
12. Netting adalah kegiatan Kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap
Anggota Kliring untuk menyerahkan dan atau menerima saldo Efek tertentu untuk
setiap jenis Efek yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah
uang untuk seluruh Efek yang ditransaksikan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor III.A.10 tentang Transaksi Efek.
13. Per-transaksi (trade for trade) adalah penentuan pemenuhan hak dan kewajiban
untuk setiap transaksi oleh Anggota Bursa Efek jual dan Anggota Bursa Efek beli
yang dilakukan secara langsung atas Efek yang ditransaksikan.
14. Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa
dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara
lelang yang berkesinambungan (non continuous auction market) dan penyelesaiannya
dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek.
15. Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous
auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari
Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3).
16. Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa
dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan
penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi
Bursa (T+0).
17. Penyelesaian Transaksi Bursa adalah pemenuhan kewajiban Anggota Kliring
kepada KPEI dan pemenuhan hak Anggota Kliring oleh KPEI berdasarkan DHK.
18. Rekening Jaminan adalah Rekening Efek Anggota Kliring pada KSEI yang dapat
digunakan oleh KPEI untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan atau untuk
menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring tersebut kepada KPEI.
19. Rekening Serah Terima adalah Rekening Efek Anggota Kliring pada KSEI yang
digunakan oleh Anggota Kliring untuk menyerahkan kewajibannya kepada KPEI dan
menerima haknya dari KPEI.
20. Sub Rekening Efek Jaminan adalah Rekening Efek atas nama Nasabah Anggota
Kliring pada KSEI, yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah dan
atau untuk menyelesaikan kewajiban Transaksi Bursa Nasabah Anggota Kliring yang
bersangkutan.
Halaman 2 dari 8
II. KLIRING TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS
1. Berdasarkan Daftar Transaksi Bursa, KPEI melakukan Kliring terhadap Transaksi
Bursa Efek Bersifat Ekuitas setiap Anggota Kliring.
2. KPEI melakukan kegiatan Kliring dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
dilakukan secara Netting;
b.
untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi dilakukan secara
Per-Transaksi.
3. Berdasarkan hasil Kliring, KPEI menyediakan DHK untuk setiap Anggota Kliring.
4. Selain DHK, KPEI juga menyediakan informasi posisi hak dan kewajiban setiap
Nasabah Anggota Kliring.
5. DHK merupakan tagihan KPEI kepada Anggota Kliring untuk pemenuhan kewajiban
dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas.
6. KPEI menyediakan DHK dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar
Negosiasi, selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB pada Hari Bursa
dilaksanakannya Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas (T+0);
b.
Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai diterbitkan
selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB pada Hari Bursa dilaksanakannya
Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas (T+0);
7. KPEI melakukan perhitungan kembali hak dan kewajiban Transaksi Bursa Efek
Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dengan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di
Pasar Tunai yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada Hari Bursa yang sama.
III. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS
1. Dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas, Anggota Kliring
wajib membuka hanya 1 (satu) Sub Rekening Efek jaminan (sub rekening 004) bagi
setiap Nasabah Anggota Kliring yang telah memiliki Sub Rekening Efek depositori
(Sub Rekening Efek 001) pada Anggota Kliring, untuk menempatkan Efek dan atau
dana guna penyelesaian Transaksi Bursa dan atau jaminan penyelesaian Transaksi
Bursa untuk kepentingan nasabah yang bersangkutan.
2. Pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dilakukan dengan
pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang ke Rekening Serah Terima
Anggota Kliring selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB pada tanggal penyelesaian
yang ditetapkan dalam DHK.
Halaman 3 dari 8
3. Untuk pemenuhan kewajiban Nasabah Anggota Kliring kepada Anggota Kliring,
KPEI melakukan pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang dari Sub
Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring ke Rekening Serah Terima
Anggota Kliring yang bersangkutan selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB pada
tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK.
4. Anggota Kliring bertanggung jawab terhadap kewajiban penyelesaian Transaksi
Bursa Efek Bersifat Ekuitas baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan Nasabah Anggota Kliring sesuai dengan waktu dan tata cara yang telah
ditetapkan.
5. Dalam hal Anggota Kliring tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban
serah Efek Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada
KPEI, Anggota Kliring wajib mengganti kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas yang
tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang pengganti (Alternate Cash
Settlement) kepada KPEI sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari harga
tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama yang terjadi di:
a.
Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal
yang sama; dan
b.
Pasar Reguler yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian Transaksi
dimaksud.
6 Pemenuhan hak Anggota Kliring oleh KPEI, dilakukan dengan pemindahbukuan Efek
Bersifat Ekuitas dan atau uang ke Rekening Serah Terima Anggota Kliring selambatlambatnya pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK
7 Untuk pemenuhan hak Nasabah Anggota Kliring dari Anggota Kliring, KPEI
melakukan pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang dari Rekening Serah
Terima Anggota Kliring ke Sub Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring
yang bersangkutan selambat-lambatnya pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian
yang ditetapkan dalam DHK.
8 Dalam hal KPEI tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efek
Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan hak terima Anggota Kliring, maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a.
Berdasarkan Efek Bersifat Ekuitas yang tersedia, pemenuhan hak terima Efek
Bersifat Ekuitas Anggota Kliring didahulukan kepada Anggota Kliring yang
memiliki posisi hak terima Efek Bersifat Ekuitas yang lebih tinggi;
b.
Dalam hal Efek Bersifat Ekuitas yang tersedia tidak mencukupi, maka KPEI akan
mengganti kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas menjadi kewajiban serah uang
pengganti (Alternate Cash Settlement) sebesar 125 % (seratus dua puluh lima
persen) dari harga tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama yang terjadi di:
i. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada
tanggal yang sama; dan;
Halaman 4 dari 8
ii. Pasar Reguler yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian transaksi
dimaksud.
9. Pemindahbukuan uang pengganti (Alternate Cash Settlement) sebagaimana dimaksud
dalam angka 8 dilakukan oleh KPEI ke Rekening Serah Terima Anggota Kliring.
10. Dalam hal terjadi keterlambatan pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang
terkait penyelesaian Transaksi Bursa sebagaimana di maksud dalam angka 2 dan 7 di
atas yang disebabkan oleh:
a. Permasalahan teknis pada e-CLEARS disebabkan oleh:
i) Data application atau system error;
ii) Kapasitas e-CLEARS dan c-BEST penuh;
iii) Rusaknya e-CLEARS dan c-BEST;
iv) Terputusnya jaringan (link) antara e-CLEARS dan c-BEST;
v) Permasalahan teknis pada infrastruktur pendukung e-CLEARS.
b. Terjadinya permasalahan teknis pada sistem penyimpanan dan penyelesaian
KSEI yang mengakibatkan tidak dapat dilakukan proses penjaminan dan atau
penyelesaian Transaksi Bursa;
c. Bencana, antara lain: gempa bumi, banjir, kebakaran;
d. Terjadinya gangguan keamanan, sosial dan politik, antara lain: pemberontakan,
ledakan bom, kerusuhan, huru-hara, sabotase, pemogokan dan epidemi;
e. Terjadinya gangguan pada infrastruktur sosial seperti jaringan listrik,
telekomunikasi dan transportasi.
maka keterlambatan tersebut tidak dinyatakan sebagai kegagalan pemenuhan hak dan
kewajiban Anggota Kliring atau KPEI.
11. Berdasarkan status pemenuhan kewajiban Anggota Kliring, KPEI menyediakan
Laporan Penyelesaian Kewajiban yaitu dokumen elektronik yang memuat status
pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing Anggota Kliring dan Nasabah
Anggota Kliring dalam bentuk elektronik agar dapat diakses Anggota Kliring pada
Hari Bursa dilaksanakannya penyelesaian kewajiban Transaksi Bursa selambatlambatnya pukul 19.30 WIB.
12. Tata cara Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas Pasar Negosiasi
dilakukan sesuai dengan Peraturan Bursa No.II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat
Ekuitas.
IV. KEGAGALAN PEMENUHAN KEWAJIBAN ANGGOTA KLIRING DAN
PENANGANANNYA
1. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan DHK, maka
Anggota Kliring dinyatakan Gagal Bayar.
Halaman 5 dari 8
2. Dalam hal Anggota Kliring Gagal Bayar, maka KPEI mengenakan sanksi sesuai
Peraturan KPEI nomor II-8 dan melaporkan kepada Bursa.
3. Kegagalan pemenuhan kewajiban penyelesaian Transaksi Bursa oleh Anggota Kliring
mengakibatkan penundaan pemenuhan hak Anggota Kliring yang bersangkutan.
4. Dengan adanya penundaan pemenuhan hak Anggota Kliring, KPEI
memindahbukukan Efek dan atau dana yang akan diterima Anggota Kliring yang
gagal memenuhi kewajibannya ke Rekening Jaminan Anggota Kliring.
5. Dalam hal Anggota Kliring Gagal Bayar, maka KPEI berhak melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. menjual Efek yang berada dalam Rekening Jaminan Anggota Kliring dan
memberikan konfirmasi kepada Anggota Kliring yang bersangkutan mengenai
hasil penjualan Efek dimaksud;
b. mencairkan dan atau menjual Agunan yang dijaminkan Anggota Kliring yang
bersangkutan kepada KPEI;
c. meminta Bursa untuk menjual saham Bursa milik Anggota Kliring dalam jangka
waktu 60 (enam puluh) hari setelah Anggota Kliring mengalami Gagal Bayar dan
jika proses penjualan Efek dan penggunaan atau pencairan Agunan sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan angka 5 huruf a dan b di atas belum mencukupi untuk
memenuhi kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI.
6. Seluruh biaya yang timbul berkenaan dengan penanganan kegagalan sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Anggota Kliring yang bersangkutan.
7. Penanganan kegagalan pemenuhan kewajiban atas transaksi Pasar Negosiasi
dilakukan oleh Anggota Kliring yang bersangkutan.
8. Penanganan Kegagalan Pemenuhan Kewajiban Secara Khusus
a. Dalam hal terjadi kegagalan Anggota Kliring yang tidak dapat diselesaikan
dengan cara sebagaimana dimaksud pada angka 5 karena sebab apapun akan
diselesaikan dengan mempertimbangkan saran dan pendapat yang disampaikan
oleh Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko.
b. Dalam kondisi tertentu KPEI dapat menyelesaikan masalah khusus tersebut tanpa
menunggu pertimbangan, saran dan pendapat Komite Kebijakan Kredit dan
Pengendalian Risiko.
c. Dalam hal KPEI melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 8 huruf
a dan b, maka KPEI segera melaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa.
d. Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan tindakan sebagaimana dimaksud
pada angka 8 huruf a dan b dibebankan kepada Anggota Kliring yang
bersangkutan.
Halaman 6 dari 8
V. BIAYA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
EFEK BERSIFAT EKUITAS
1. Anggota Kliring wajib membayar biaya kepada KPEI, yang dihitung berdasarkan nilai
per transaksi Anggota Kliring yang bersangkutan sebagai berikut:
a.
Untuk biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai adalah sebesar 0,009% (nol koma nol nol sembilan
persen);
b.
Untuk biaya Kliring Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi adalah sebesar
0,009% (nol koma nol nol sembilan persen) atau ditetapkan lain sesuai
kebijakan KPEI.
c.
Biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat
Ekuitas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a Peraturan ini minimum
Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) per bulan sebagai kontribusi atas
penyediaan fasilitas oleh KPEI kepada Anggota Kliring dan tetap berlaku bagi
Anggota Kliring dalam kondisi suspensi.
2. Anggota Kliring wajib membayar biaya layanan jasa Kliring dan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan Nasabah Anggota Kliring kepada KPEI.
3. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) serta kewajiban perpajakan
lainnya, jika ada dan dibayarkan melalui KPEI sebagai Wajib Pungut.
4. Kewajiban pembayaran biaya jasa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka 1 di
atas wajib disetor oleh Anggota Kliring ke KPEI setiap bulan selambat-lambatnya
pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya.
5. Dalam hal hari kalender ke-12 sebagaimana dimaksud dalam angka 4 di atas jatuh
pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif
pada hari kerja berikutnya.
6. Keterlambatan pembayaran biaya jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa Efek Bersifat Ekuitas kepada KPEI dikenakan denda sebesar 1% (satu persen)
dari jumlah biaya yang harus dibayar untuk setiap hari kalender keterlambatan.
7. Keterlambatan pembayaran PPN serta kewajiban pajak lainnya, dikenakan biaya
penggantian sejumlah yang telah dikeluarkan oleh KPEI ditambah bunga 1% (satu
persen) dan jumlah kewajiban perpajakan yang harus dibayar untuk setiap hari
kalender keterlambatan.
8. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajiban pembayaran biaya Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas kepada KPEI
selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka waktu
Halaman 7 dari 8
sebagaimana dimaksud dalam angka 4 diatas, maka KPEI berhak menggunakan
Agunan milik Anggota Kliring yang ada di KPEI untuk memenuhi kewajiban
pembayaran biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek
Bersifat Ekuitas termasuk denda sebagaimana dimaksud dalam angka 6 dan 7 di atas.
Ditetapkan di Jakarta, tanggal 11-06-2012
Hoesen
Direktur Utama
Bambang Widodo
Direktur
Halaman 8 dari 8
Download