BANK UMUM, DATA DAN PERATURAN PERBANKAN

advertisement
 Dally
Purnama (2010/20059/MAF)
 Jumratul (2010/20037/MRS)
 Maria Melinda A (2010/20149/MAF)
 Nuryanti (2010/20061/MRS)
 Sri Rizki W (2010/20063/MRS)
 BANK
UMUM
 DATA
 PERATURAN
PERBANKAN
Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan
bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba.
Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan
fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana
dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai
lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya
menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut
sebagai bank umum pencipta uang giral. Bank-bank umum
terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-bank umum
swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional nondevisa
dan bank-bank asing dan campuran. Kegiatan utama bankbank umum adalah menghimpun dana masyarakat antara lain
dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank
Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang
diberikan oleh bank umum bersifat umum,
artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan
yang ada. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank).







menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, dan tabungan.
memberikan kredit.
menerbitkan surat pengakuan utang.
memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan bank itu sendiri.
menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga.
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
penciptaan uang
2. mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
3. penghimpunan dana simpanan masyarakat
4. Mendukung kelancaran transaksi internasional
5. penyimpanan barang-barang dan surat-surat
berharga
6. pemberian jasa-jasa lainnya
1.
Bank Umum
(124)
Bank
Pembangunan
Daerah
(26)
Bank Swasta
Bank Pemerintah
(119)
(5)
Bank Umum
Swasta
Bank Umum
Syariah
(88)
(5)
1.
















Bank Umum Swasta Nasional
Devisa
Bank Agroniaga
Bank Antardaerah (Surabaya)
Bank Artha Graha Internasional
Bank Bukopin
Bank Bumi Arta
Bank Capital Indonesia
Bank Central Asia
Bank CIMB Niaga, bergabung dengan Lippo
Bank dan Bank Niaga
Bank Danamon
Bank Ekonomi Raharja
Bank Ganesha
Bank Hana, dahulu dikenal sebagai Bank
Bintang Manunggal
Bank Himpunan Saudara 1906 (Bandung)
Bank ICB Bumiputera, dahulu dikenal
sebagai Bank Bumiputera
Bank ICBC Indonesia, dahulu dikenal
sebagai Bank Halim Indonesia
Bank Index Selindo


















Bank Internasional Indonesia Maybank
Bank Kesawan
Bank Maspion (Surabaya)
Bank Mayapada
Bank Mega
Bank Mestika Dharma (Medan)
Bank Metro Express
Bank Muamalat Indonesia
Bank Nusantara Parahyangan (Bandung)
Bank OCBC NISP, dahulu dikenal sebagai
Bank NISP, digabung dengan Bank OCBC
Indonesia
Bank Permata
Bank SBI Indonesia, dahulu dikenal sebagai
Bank Indomonex
Bank Sinarmas
Bank Swadesi
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mega Indonesia
Bank Victoria Internasional
Pan Indonesia Bank

















Anglomas Internasional Bank (Surabaya)
Bank Andara, dahulu dikenal sebagai Bank Sri
Partha
Bank Artos Indonesia (Bandung)
Bank Barclays Indonesia, dahulu dikenal
sebagai Bank Akita
Bank Bisnis Internasional (Bandung)
Bank BRI Syariah, dahulu dikenal sebagai
Bank Jasa Arta
Bank Central Asia Syariah, dahulu dikenal
sebagai Bank UIB
Bank Dipo International
Bank Fama Internasional (Bandung)
Bank Harda Internasional
Bank Ina Perdana
Bank Jasa Jakarta
Bank Kesejahteraan Ekonomi
Bank Liman International
Bank Mayora
Bank Mitraniaga
Bank Multi Arta Sentosa













Bank Nationalnobu, dahulu dikenal sebagai
Bank Alfindo
Bank Pundi Indonesia, dahulu dikenal sebagai
Bank Eksekutif Internasional
Bank Purba Danarta (Semarang)
Bank Royal Indonesia
Bank Sinar Harapan Bali
Bank STMIK Binamulia (Palu)
Bank Syariah Bukopin, dahulu dikenal
sebagai Bank Persyarikatan Indonesia
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(Bandung)
Bank Victoria Syariah, dahulu dikenal sebagai
Bank Swaguna
Bank Yudha Bhakti
Centratama Nasional Bank (Surabaya)
Pan Indonesia Bank Syariah, dahulu dikenal
sebagai Bank Harfa
Prima Master Bank
Bank Campuran adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih
Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau
badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau
lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
















ANZ Panin Bank, merger dari Royal Bank of Scotland
Bank Agris, dahulu dikenal sebagai Bank Finconesia
Bank Commonwealth, digabung dengan Bank Arta Niaga Kencana
Bank BNP Paribas Indonesia
Bank DBS Indonesia
Bank KEB Indonesia
Bank Maybank Syariah Indonesia, dahulu dikenal sebagai Bank Maybank Indocorp
Bank Mizuho Indonesia
Bank UOB Buana, bergabung dengan Bank UOB Indonesia
Bank Rabobank Internasional Indonesia, bergabung dengan HagaBank dan Bank HagaKita
Bank Resona Perdania
Bank Windu Kentjana Internasional, bergabung dengan Bank Multicor
Bank Woori Indonesia
Bank Chinatrust Indonesia
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Bank UFJ Indonesia










American Express Bank Ltd.
Bank of America, N.A.
Bank of China Limited
Citibank N.A.
Deutsche Bank Ag.
JP. Morgan Chase Bank, N.A.
Standard Chartered Bank
The Bangkok Bank Comp. Ltd.
The Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd.
The Hongkong & Shanghai B.C.
Bank Jambi (Jambi)
Bank Kalsel (Banjarmasin)
Bank Kaltim (Samarinda)
Bank Sultra (Kendari)
Bank BPD DIY (Yogyakarta)
Bank Nagari (Padang)
Bank DKI (Jakarta)
Bank Lampung (Bandar Lampung)
Bank Kalteng (Palangka Raya)
Bank BPD Aceh (Banda Aceh)
Bank Sulsel (Makassar)
Bank BJB (Bandung), dahulu
dikenal sebagai Bank Jabar Banten
atau BPD Jawa Barat.
 Bank Kalbar (Pontianak)
 Bank Maluku (Ambon)












Bank Bengkulu (Kota Bengkulu)
Bank Jateng (Semarang)
Bank Jatim (Surabaya)
Bank NTB (Mataram)
Bank NTT (Kupang)
Bank Sulteng (Palu)
Bank Sulut (Manado)
Bank BPD Bali (Denpasar)
Bank Papua (Jayapura), dahulu
dikenal sebagai BPD Irian Jaya
 Bank Riau Kepri (Pekanbaru),
dahulu dikenal sebagai Bank Riau
 Bank Sumsel Babel (Palembang),
dahulu dikenal sebagai Bank Sumsel
 Bank Sumut (Medan)









1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha
secara konvensional.
2. Kantor Wilayah yang selanjutnya disebut Kanwil adalah
kantor Bank yang membantu kantor pusatnya melakukan
fungsi administrasi dan koordinasi terhadap beberapa kantor
cabang di suatu wilayah tertentu.
3. Kantor Cabang yang selanjutnya disebut dengan KC adalah
kantor Bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada
kantor pusat Bank yang bersangkutan, dengan alamat tempat
usaha yang jelas dimana KC tersebut melakukan usahanya.
4. Kantor Cabang Pembantu yang selanjutnya
disebut dengan KCP adalah kantor di bawah KC
yang kegiatan usahanya membantu KC induknya,
dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana KCP
tersebut melakukan usahanya.
5. Kantor Kas yang selanjutnya disebut dengan KK
adalah kantor Bank yang melakukan kegiatan
pelayanan kas dengan alamat tempat usaha yang
jelas dimana KK tersebut melakukan usahanya,
termasuk memberikan pelayanan kepada nasabah
baru.
6. Kantor Fungsional yang selanjutnya disebut dengan
KF adalah kantor Bank yang melakukan kegiatan
operasional atau non operasional secara terbatas
dalam 1 (satu) kegiatan fungsional.
7. Kegiatan Pelayanan Kas yang selanjutnya disebut dengan KPK
adalah kegiatan kas dalam rangka melayani pihak yang telah
menjadi nasabah Bank, meliputi antara lain:
a. Kas Keliling yaitu kegiatan pelayanan kas secara berpindah-pindah dengan
menggunakan alat transportasi atau pada lokasi tertentu secara tidak permanen,
antara lain kas mobil, kas terapung atau konter bank non permanen.
b. Payment Point yaitu kegiatan dalam bentuk pelayanan pembayaran atau
penerimaan pembayaran melalui kerjasama antara Bank dengan pihak lain pada
suatu lokasi tertentu, seperti untuk pembayaran tagihan telepon, tagihan listrik,
gaji pegawai dan/atau penerimaan setoran dari pihak ketiga.
c. Perangkat Perbankan Elektronis yang selanjutnya disebut dengan PPE yaitu
kegiatan pelayanan kas atau non kas yang dilakukan dengan menggunakan sarana
mesin elektronis yang berlokasi baik di dalam maupun di luar kantor Bank, yang
dapat melakukan pelayanan antara lain penarikan atau penyetoran secara tunai,
pembayaran melalui pemindahbukuan, transfer antar bank dan/atau memperoleh
informasi mengenai saldo/mutasi rekening nasabah, baik menggunakan jaringan
dan/atau mesin milik Bank sendiri maupun melalui kerja sama Bank dengan pihak
lain, antara lain Anjungan Tunai Mandiri (ATM) termasuk dalam hal ini adalah
Automatic Deposit Machine (ADM), dan Electronic Data Capture (EDC).
8. Direksi:
a. bagi Bank berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas adalah direksi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perseroan
Terbatas.
b. bagi Bank berbentuk badan hukum Perusahaan Daerah adalah direksi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perusahaan
Daerah.
c. bagi Bank berbentuk badan hukum Koperasi adalah pengurus
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perkoperasian.
9. Dewan Komisaris:
a. bagi Bank berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas adalah komisaris
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perseroan
Terbatas.
b. bagi Bank berbentuk badan hukum Perusahaan Daerah adalah
pengawas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang
Perusahaan Daerah.
c. bagi Bank berbentuk badan hukum Koperasi adalah pengawas
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perkoperasian.
11.Pemegang Saham Pengendali yang selanjutnya disebut
dengan PSP adalah badan hukum, orang perseorangan
dan/atau kelompok usaha yang:
a. memiliki saham perusahaan atau Bank sebesar 25% (dua puluh
lima persen) atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan
mempunyai hak suara.
b. memiliki saham perusahaan atau Bank kurang dari 25% (dua
puluh lima persen) dari jumlah saham yang dikeluarkan dan
mempunyai hak suara namun yang bersangkutan dapat
dibuktikan telah melakukan pengendalian perusahaan atau Bank,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
12. Kelompok Usaha adalah :
a. perorangan dan badan hukum;
b. beberapa orang; atau
c. beberapa badan hukum yang memiliki keterkaitan
kepengurusan, kepemilikan, dan/atau hubungan keuangan.
Untuk memperoleh laba bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena
diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai
lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral),
bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
 Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan
luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler,
mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa
bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pihak yang menggunakannya.
 Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitankesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena
perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara.
Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan
penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan
pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih
mudah, cepat, dan murah.
 Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga
yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan
ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan
menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

www.bi.go.id
 http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_bank_di_Ind
onesia.htm

Download