KKPD Selat Dampier Sektor Salawati Raja Ampat Papua

advertisement
Rencana Operasional
Penyingkiran Halangan
KKPD Selat Dampier Sektor Salawati,
Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat
Maria Rosalina Gaman
(Manajer Kampanye Pride)
KKPD Selat Dampier Sektor Salawati
Raja Ampat Papua Barat
RENCANA OPERASIONAL PENYINGKIRAN HALANGAN (BROP)
Bagian 1 – Ringkasan Eksekutif
Apa:
Masyarakat pengakses sumberdaya laut di 5 kampung target (Solol, Wamega, Sakabu, Jefman Barat,Jefman timur)
mempunyai halangan mengadopsi perilaku yang baru dikarenakan belum ada penetapan kawasan sebagai kawasan
Sasi dan belum mengetahui dimana batas-batas Sasi itu. Selain itu karena belum ada Sistem pengawasan kawasan
secara sukarela dan mandiri,sehingga masyarakat sulit melakukan pengawasan secara sukarela dan mandiri.
Halangan kunci untuk wilayah Dampier Sektor Salawati diidentifikasi sebagai berikut:
 belum adanya penetapan wilayah Sasi yang ditutup sebagai tabungan ikan dengan cara Sasi, sehingga
nelayan lokal tidak bisa mengambil sikap ketika ditemukan nelayan lokal maupun nelayan luar masuk dan
melakukan aktivitas penangkapan dengan cara yang merusak di area tersebut.
 Belum adanya tanda batas untuk memperjelas wilayah mana saja yang dijadikan sebagai Wilayah Sasi
 Beluma ada pembentukan sistem pengawasan di masing-masing kampung yang dilakukan secara sukarela,
aktif dan mandiri sehingga tidak bisa bertindak ketika terjadi pelanggaran di wilayah administratif mereka.
Strategi yang akan dilakukan untuk menyingkirkan halangan di atas adalah :
1. Penetapan wilayah yang ditutup dengan cara Sasi di 2 wilayah yakni mangrove di Kasim Raja dan Hol Weyar.
2. Pemasangan tanda batas di 2 wilayah Sasi yang sudah dideklarasikan untuk memperjelas batas Sasi bagi
masyarakat.
3. Pembentukan sistem pengawasan wilayah sasi laut yang dilakukan secara sukarela, aktif dan mandiri di
masing-masing kampung.
Mengapa:
1. Penetapan wilayah Sasi yang ditutup dengan cara Sasi di 2 wilayah yakni mangrove di Kasim Raja dan Hol
Weyar dilakukan untuk membatasi akses dari nelayan luar maupun lokal melakukan aktivitas di kawasan
tersebut. Tetapi untuk wilayah Mangrove di Kasim Raja telah dideklarasikan secara Sasi Adat oleh masyarakat
pada tanggal 25 Januari 2013 dengan luas wilayah sebesar 61 ha. Sementara itu Hol Weyar harus dijadikan
wilayah Sasi karena wilayah sering dieksploitasi dengan cara yang merusak oleh nelayan luar.
2.
Pemasangan tanda batas di 2 wilayah Sasi Hol Weyar dan Kasim Raja yang sudah dideklarasikan sangat
penting karena untuk memperjelas batas Sasi bagi masyarakat lokal maupun nelayan luar. Selain itu untuk
memperkuat pengawasan untuk penindakan kepada setiap pelanggaran yang ditemui di wilayah sasi
tersebut.
3. Pembentukan sistem pengawasan wilayah sasi laut di 5 kampung target yang dilakukan secara sukarela, aktif
dan mandiri penting dilaksanakan. Karena dengan adanya sistem pengawasan yang dilakukan secara sukarela
maka masyarakat di masing-masing kampung dapat mengetahui bagaimana berperan dan bertanggung
jawab untuk menjaga wilayah administratif laut di kampungnya sendiri. Selain itu dengan masyarakat sendiri
bisa mengambil sikap untuk semua aktivitas yang terjadi di area laut mereka khususnya di wilayah Sasi yang
telah dideklarasikan.
Siapa:
Dalam semua aktivitas Penyingkiran halangan di atas akan dilaksanakan oleh Tim KKPD Selat Dampier Sektor Salawati
di 5 kampung target (Solol, Jefman Barat, Jefman Timur, Wamega dan Saukabu) yang ada di wilayah tersebut. Selain
itu yang akan bekerja secara intensif dengan masyarakat adalah teman-teman UPTD KKPD Selat Dampier Sektor
Salawati dan dibantu oleh tenaga teknis dai CII Raja Ampat.
Bagian 2 – Analisis Tim Penyingkiran Halangan dan Pemangku Kepentingan
2.1. Tim Proyek Utama Penyingkiran Halangan
Aktivitas penyingkiran halangan dilaksanakan oleh tim proyek utama :
1. Dalam aktivitas penetapan wilayah yang ditutup dengan cara Sasi di 2 wilayah yakni mangrove di Kasim Raja
dan Hol Weyar melibatkan beberapa tokoh kunci yaitu:
a. Penetapan Sasi di Kasim Raja
-
Bapak Raja Taher Arfan dan keluarganya sebagai pemilik wilayah
-
Aparat kampung di 6 desa yang ada di Sektor Salawati (Jefman Barat, Jefman Timur, Kapatlap, Samate,
Saukabu dan Wamega)
-
Tokoh masyarakat dari 6 kampung yang berada di sekitar Kasim Raja
-
Aparat Distrik Salawati Utara
-
Aparat keamanan TNI di Salawati Utara
-
UPTD Raja Ampat
-
Tim KKPD Selat Dampier Sektor Salawati
-
Tim Teknis CII Raja Ampat
b. Penetapan Sasi di Hol Weyar
-
Tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat dari 3 kampung yang berada di sekitar Hol Weyar
-
Pemilik hak ulayat daerah Hol Weyar
-
Distrik Salawati Utara dan Distrik Batanta Selatan
-
UPTD KKPD Selat Dampier
-
Aparat Keamanan Salawati
-
Tim KKPD Selat Dampier Sektor Salawati
-
Tim Teknis CII Raja Ampat
2. Pemasangan tanda batas di 2 Wilayah sasi Hol Weyar dan Kasim Raja yang sudah dideklarasikan
-
Kelompok tim patroli masyarakat yang bertugas di pos Senapan
-
Tim KKPD Selat Dampier sektor Salawati
-
tim teknis pembuat tanda batas di laut
3. Pembentukan sistem pengawasan wwilaayah Sasi laut dilakukan secara sukarela, aktif dan mandiri di masingmasing kampung
- Kepala kampung dan aparat kampung dari 5 kampung target
- Bamuskam
- Tokoh masyarakat
- Masyarkat pengakses sumberdaya
- UPTD KKPD Selat Dampier
- Tim KKPD Selat Dampier, sektor Salawati
- Tim teknis CII Raja Ampat
2.2. Pemangku Kepentingan Kunci dan Peran mereka
Dalam mengidentifikasi BR baik secara langsug maupun tidak secara langsung, ada beberapa orang yang memegang
peran penting untuk menjalankan BROP di KKPD Selat Dampier, sektor Salawati. Diantaranya :
Tabel: Pemangku Kepentingan Kunci yang akan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan
Pemimpin,
Posisi,
Organisasi
Informasi Kontak
Latar Belakang
Informasi
Peran Dalam
Penyingkiran Halangan
Kemungkinan Masalah
Bpk. Oktvianus
Sawoy
Dapat bertemu
langsung dikampung
Kepala Kampung
Solol sangat
mendukung
Menyampaikan kepada
semua masyarakat dan
masyarakat mengikuti
apa yang disuruh
Terlalu menggunakan
kekuasaan untuk
menyampaikan apa yang
ingin disampaikan
Bpk H.Arifin
Arfan
Bertemu secara
langsung di kampung
Kepala Kampung
Wamega dan punya
hak ulayat
Menyampaikan kepada
semua masyarakat dan
semua masyarakat
dikampung tersebut
medengar dan
mengikut apa yang
diperintahkan
Terlalu banyak kesibukan di
luar kampung sehingga agak
sulit untuk ditemui.
Roni
Buat perjanjian
bertemu langsung di
kampung Solol
Adalah aparat desa
Solol yang setia dan
dekat dengan kepala
kampung dan
masyarakat.
Dia berperan dalam
membantu kelancaran
setiap kegiatan di
kampung
Dia masih muda sehingga
kadang-kadang dipandang
sebelah mata oleh orang
yang lebih senior.dan ada
jaga yang tidak mau
mendengar
Sebagai pemegang
keputusan adat karena
beliau adalah pemilik
hak ulayat yang
dihormati di Salawati.
Sejauh ini belum pernah
mengalami masalah dalam
melaksanakan strategi
penyingkiran halangan.
Dia adalah seorang
pekerja dan banyak
membantu kegiatan
konservasi
Bpk. Taher
Arfan
Buat perjanjian mau
bertemu secara
langsung diRumahnya
Dia adalah pemilik
wilayah Hol Weyar
dan Kasim Raja
Bila beliau
menyampaikan
sesuatu kepada
masyarakat di
Salawati maka semua
masyarakat akan
mengikutinya, karena
beliau mempunyai
hak tertinggi di
wilayah tersebut.
Bpk.Warwey
Dapat betemu
langsung di kampung
Kapatlap
Beliau dalam struktur
adat di Kapatlap
mendapat
kepercayaan untuk
menjaga wilayah Hol
Weyar.
Beliau dekat dengan
pemilik tempat di Hol
Weyar selalu berperan
aktif dan mendukung
kegiatan konservasi
Beliau sering tidak ada di
tempat jika ingin ditemui.
Bapak Made
Membuat surat untuk
minta bertatap muka
secara lansung di
Distrik
Kepala Distrik
Salawati Utara
Pak Made berperan
dalam pengambilan
setiap keputusan di
wilayah Distrik Salawati
utara
Punya banyak pekerjaan
diDistrik sehingga ada
urusan keluar pada waktu –
waktu tertentu.
Membuat surat untuk
Kepala UPTD KKPD
Dia adalah orang yang
Susah dihubungi dan sering
Bpk.Panjaitan
Pak Made adalah
tokoh pemerintah
yang sangat
kooperatif dan sangat
mendukung kegiatan
konservasi dan
banyak memberikan
masukan terhadap
setiap isu yang
muncul
minta bertatap muka
secara lansung
Selat Dampier
bertanggungjawab
untuk setiap kegiatan
di wilayah Selat
Dampier.
tidak bersedia mengikuti
kegiatan di lapangan
Bagian 3 – Tujuan, kegiatan dan tanggung jawab Pelaksanaan
3.1. Tujuan dan kegiatan pelaksanaan
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1:
“Penetapan Lokasi dengan cara Sasi”
SASARAN SMART 1 :
Pada tahun 2014, sudah ditetapkan 2 wilayah Sasi yakni Kasim Raja dan Hol Weyar yang dibentuk dengan cara Sasi
berdasarkan kesepakatan bersama masyarkat di 5 kampung target.
Tabel : Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1
Fase Pelaksanaan Kampanye
T1*
T2
Diskusi dengan tokoh masyarakat di tingkat Kampung dan Distrik untuk membahas dan
menetapkan wilayah Kasim Raja dan Hol Weyar sebagai Wilayah Sasi
X
X
Sosialisasi penetapan Sasi di 2 lokasi (Kasim Raja dan Hol Weyar) kepada masyarakat di 5
kampung target (Solol, Wamega, Sakabu, Jefman Barat, Jefman timur)
X
X
Kegiatan
T3
Diskusi persiapan acara deklarasi penetapan Sasi di 2 wilayah (Kasim Raja dan Hol Weyar)
X
Deklarasi penetapan Wilayah dengan cara Sasi
X
T4
* Triwulan di sini menunjukkan pada periode fase pelaksanaan
Tindakan pasca-Pelaksanaan untuk memastikan keberlanjutan:
Dalam waktu yang sangat singkat ini bagi saya tidak cukup maka pada akhirnya tetap melakukan monitorning ini
bersama masyarakat secara mandiri dan sukarela, dan diWilayah Sasi kasim Raja Dan Hol Weyar tetap memastikan
tetap pada kondisi yang sebelumnya
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2 :
Pemasangan tanda batas
SASARAN 1.
Pada tahun 2013, telah terpasang tanda batas baik di darat maupun di laut pada 2 Wilayah Sasi yang telah
dideklarasikan (Hol Weyar dan Kasim Raja)
Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 2
Fase Pelaksanaan Kampanye
Kegiatan
Diskusi dengan masyarakat di 5 kampung target mengenai jenis tanda batas yang disepakati untuk
dipasang di wilayah Sasi dan isi dari papan informasi tanda batas
Membeli material tanda batas di laut dan pembuatannya
T1*
T2
X
X
T3
T4
Pembuatan papan informasi wilayah Sasi di darat
X
Pemasangan tanda batas diwilayah Sasi yang telah disepakti bersama oleh masyarakat.
X
X
Tindakan-tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan :
Memonitor semua tanda batas yang sudah dipasang dan melakukan perbaikan jika ditemui ada tanda batas yang
rusak atau hilang.
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 3:
Penyusunan Peraturan Kampung untuk mengatur mengenai system patroli masyarakat yang mandiri dan aktif
SASARAN 3.
Pada tahun 2014 telah terbentuk system pengawasan kawasan laut kampung yang dilakukan oleh masyarakat di 5
kampung target (Solol, Wamega, Jefman Timur, Jefman Barat dan Saukabu) secara aktif dan mandiri.
Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 3. Penetapan Peraturan kampung yang mengatur system pengawasan yang
sukarela, mandiri dan aktif.
Fase Pelaksanaan Kampanye
Kegiatan
T1*
T2
Diskusi dengan tokoh masyarakat di 5 kampung target(Solol Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan
Jefman Timur) untuk mengidentifikasi isu perikanan yang terjadi di kampungdan identifikasi
kebutuhan untuk system patroli masyarakat yang mandiri dan aktif
X
Penetapan kesepakatan apa saja yang diatur di dalam Perkam yang akan di buat di 5 kampung
target (Solol Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan Jefman Timur)
X
Pemetaan secara partisipatif daerah administratif dari 5 kampung target 9Solol Wamega, Sakabu,
Jefman Barat dan Jefman Timur) daerah administratif dari 5 kampung target
T3
T4
X
Diskusi dengan tokoh masyarakat mengenai sistem pengawasan kawasan kampung yang akan
dilaksanakan secara sukarela aktif dan mandiri
Sosialisasi sistem patroli masyarakat yang dilakukan secara sukarela, aktif dan mandiri di 5
kampung target (Solol Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan Jefman Timur) dan beberapa kampung
yang berada di sekitarnya ndiri
X
Pembentukkan pengurus pelaksanaan patroli masyarakat di kampung masing-masing
X
.
Tindakan-tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan :
Untuk menindaklanjuti proyek ini memastikan peraturan kampung dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan akhir kampanye tersebut.
3.2 Tanggung jawab Kegiatan
Pada bagian dibawah ini memberikan garis besar diagram RACI dalam menunjukkan peran dan tanggung jawab
semua tujuan dan kegiatan yang telah diidentifikasi
R –Responsible- Bertanggung jawab :Mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau menyediakan sumberdaya untuk melaksanakan tugas
itu
A –Accountable/Approver- Penanggung jawab (Juga pemberi persetujuan) Paling bertanggung jawab atas penyelesaian tugas secara benar
dan menyeluruh. Mengawasi atau menandatangani pekerjaan yang diselesaikan oleh R.
C –Consulted- Konsultasi :mereka yang pendapatnya diperlukan untuk menangani tugas
Imanuel Mofu
Bpk.Warwey
Ismu Hidayat
Kepala
kampung
kampung
Jordan target
Mayalibit
Risky Arfan
Syafrudin S
Taher Arfan
Rosita Tariola
Meity
Kristian Thebu
I – Informed- Informasi: Mereka yang mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan tugas
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1:
“Penetapan Lokasi NTZ dengan cara Sasi”
I
Diskusi dengan tokoh masyarakat di tingkat
Kampung dan Distrik untuk membahas dan
menetapkan wilayah Kasim Raja dan Hol
Weyar sebagai NTZ
Sosialisasi penetapan NTZ di 2 lokasi (Kasim
Raja dan Hol Weyar) kepada masyarakat di 5
kampung target (Solol, Wamega, Sakabu,
Jefman Barat, Jefman timur)
Diskusi persiapan acara deklarasi penetapan
NTZ di 2 wilayah (Kasim Raja dan Hol Weyar)
Deklarasi penetapan Wilayah NTZ dengan
cara Sasi
R
A
I
R
I
C
A
C
A
R
I
C
C
I
I
R
A
c
I
I
I
C
R
I
I
A
I
C
I
A
I
C
R
A
I
R
R
A
A
C
C
C
R
C
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2 :
Pemasangan tanda batas
Diskusi dengan masyarakat di 5 kampung
target mengenai jenis tanda batas yang
disepakati untuk dipasang diwilayah NTZ dan
isi dari papan informasi tanda batas
Membeli material tanda batas di laut dan
pembuatannya
Pembuatan papan informasi wilayah NTZ
didarat
Pemasangan tanda batas diwilayah NTZ yang
telah disepakati bersama oleh masyarakat.
A
c
R
R
I
C
I
C
I
C
R
I
C
I
I
A
I
C
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 3:
Pembuatan Kesepakatan Kampung untuk mengatur mengenai sistem patroli masyarakat yang mandiri dan aktif
Diskusi dengan tokoh masyarakat di 5
kampung target untuk mengidentifikasi isu
perikanan yang terjadi di kampung dan
identifikasi kebutuhan untuk system patroli
masyarakat yang mandiri dan aktif
R
A
R
I
I
I
C
I
C
Penetapan kesepakatan apa saja yang diatur
di dalam Perkam yang akan di buat di 5
kampung target
Sosialisasi kesepakatan Kampung yang sudah
disusun ke 5 kampung Target
Diskusi dengan tokoh masyarakat mengenai
sistem pengawasan kawasan kampung yang
akan dilaksanakan secara sukarela aktif dan
mandiri
C
C
R
I
I
I
C
I
I
R
A
R
I
C
R
A
I
C
A
I
C
C
I
A
C
A
R
I
I
A
C
I
R
I
C
A
C
I
C
R
A
I
A
I
C
Pemetaan secara partisipatif daerah
administratif dari 5 kampung target
Penetapan kesepakatan sistem pengawasan
kawasan laut kampung yang dilakukan secara
sukarela aktif dan mandiri
Sosialisasi sistem patroli masyarakat yang
dilakukan secara aktif dan mandiri di 5
kampung target dan beberapa kampung yang
berada di sekitarnya
Pembentukkan pengurus pelaksanaan patroli
masyarakat di kampung masing-masing
A
I
A
I
I
R
I
C
I
Bagian 4 – Monitoring
Pada bagian tabel dibawah ini menunjukkan pelaksanaan monitoring untuk melihat seberapa efektif startegi penyingkiran halangan dan tabel dibawah ini menenunjukkan
sasaran dan indikator keberhasilan dengan apa yang ditunjukkan,apakah aktifitas telah selesai dan tercapai atau belum dalam melaksanakan strategi penyingkiran halangan.
Langkah langkah yang harus dilakukan untuk pengecekkan sebelum waktu yang telah ditentukkan selesai
SASARAN SMART
KEGIATAN
Diskusi dengan tokoh
masyarakat di tingkat
Kampung dan Distrik untuk
membahas dan menetapkan
wilayah Kasim Raja dan Hol
Weyar sebagai Wilayah Sasi
Strategi Penyingkiran
Halangan 1, Sasaran 1:
Penetapan Lokasi dengan
cara sasi
Sosialisasi penetapan Sasi di
2 lokasi (Kasim Raja dan Hol
Weyar) kepada masyarakat di
5 kampung target (Solol,
Wamega, Sakabu, Jefman
Barat, Jefman timur)
Diskusi persiapan acara
deklarasi penetapan Sasi di 2
wilayah (Kasim Raja dan Hol
Weyar)
Deklarasi penetapan Wilayah
dengan cara Sasi
Strategi Penyingkiran
Halangan 2,
Pemasangan tanda
batas
Diskusi dengan masyarakat di
5 kampung target mengenai
jenis tanda batas yang
disepakati untuk dipasang di
wilayah Sasi dan isi dari
papan informasi tanda batas
INDIKATOR
PENANGGUNG
JAWAB
Pemeriksaan
Kemajuan
Pemeriksaan
Penyelesaian
Christian Thebu
T1
T2
Christian Thebu
T1
T2
Christian Thebu
T3
T3
Chritian Thebu
T3
T3
Jordan Mayalibit
T1
T2
Dokumentasi kegiatan
dalam hal Foto
Hasil diskusi
Daftar hadir
Dokumentasi
Dafttar hadir
Notulen
Dokumentasi(Kamera)
Kesepakatan Acara
Adanya penetapan
diWilayah Sasi
Adanya kesepakatan
bentuk tanda batas yang
dibuat
Dan isi dari papan
informasi tanda batas
SASARAN SMART
Strategi penyingkiran
halangan Penyusunan
Peraturan Kampung
untuk mengatur
mengenai system
patroli masyarakat
yang mandiri dan aktif
KEGIATAN
INDIKATOR
PENANGGUNG
JAWAB
Pemeriksaan
Kemajuan
Pemeriksaan
Penyelesaian
Membeli Material untuk
tanda batas di laut
dilanjutkan dengan
pembuatannya
Material telah dibeli dan
tanda batas dilaut sudah
dibuat
Tim Teknis
Imanuel Mofu
T2
T2
Pembuatan papan informasi
wilayah Sasi di darat
Material telah dibeli dan
Papan informasi sudah
dibuat
Jordan Mayalibit
T2
T3
Pemasangan tanda batas
diwilayah Sasi yang telah
disepakati bersama oleh
masyarakat.
Ada tanda batas diwilayah
Sasi
Imanuel Mofu
T3
T3
Diskusi dengan tokoh
masyarakat di 5 kampung
target (Solol Wamega,
Sakabu, Jefman Barat dan
Jefman Timur) untuk
mengidentifikasi isu
perikanan yang terjadi di
kampungdan identifikasi
kebutuhan untuk system
patroli masyarakat yang
mandiri dan aktif
Daftar hadir
Rosita tariola
T2
T2
Penetapan kesepakatan apa
saja yang diatur di dalam
Perkam yang akan di buat di 5
kampung target (Solol
Wamega, Sakabu, Jefman
Barat dan Jefman Timur)
Kesepakatan tentang halhal yang diatur oleh
kesepakatan Kampung
Syafruddin
Sabonama
T2
T2
Sosialisasi kesepakatan
kampung yang sudah disusun
Hal-hal yang akan diatur
dalam kesepakatan
Notulensi
Hasil pertemuan
dokumentasi
Syafruddin
Sabonama
SASARAN SMART
KEGIATAN
INDIKATOR
ke 5 kampung target
kampung telah
tersosialisasikan kepada
masyarakat
Diskusi dengan tokoh
masyarakat mengenai sistem
pengawasan kawasan
kampung yang dilaksanakan
secara sukarela, aktif dan
mandiri.
Notulensi pertemuan
Dokumentasi
Pemetaan secara partisipatif
daerah administratif dari 5
kampung target 9Solol
Wamega, Sakabu, Jefman
Barat dan Jefman Timur)
Sudah ada peta yang
dilakukan secara
Partisipatif
Penetapan kesepakatan
sistem pengawasan kawasan
laut kampung yang dilakukan
secara sukarela, aktif dan
mandiri.
Kesepakatan tentang
sistem pengawasan
kawasan laut kampung
yang dilakukan secara
sukarela, aktif dan mandiri
Sosialisasi sistem patroli
masyarakat yang dilakukan
secara sukarela, aktif dan
mandiri di 5 kampung target
(Solol Wamega, Sakabu,
Jefman Barat dan Jefman
Timur) dan beberapa
kampung yang berada di
sekitarnya
Adanya sistem Patroli
masyarakat
Pembentukan pengurus
pelaksanaan patroli
Adanya pengurus
pelaksanaan patroli
masyarakat di kampung
Adanya Draft sistem
pengawasan
PENANGGUNG
JAWAB
Pemeriksaan
Kemajuan
Pemeriksaan
Penyelesaian
Kristian Thebu
T2
T2
Ismu Hidayat
T3
T3
Syafruddin
Sabonama
T3
T3
Risky Arfan
T3
T3
Risky Arfan
T3
T3
SASARAN SMART
KEGIATAN
INDIKATOR
masyarakat di kampung
masing-masing
PENANGGUNG
JAWAB
Pemeriksaan
Kemajuan
Pemeriksaan
Penyelesaian
Bagian 5 – Penilaian Resiko
Tabel dibawah ini merupakan resiko utama strategi penyingkiran halangan
Tabel: Penilaian resiko untuk strategi penyingkiran halangan
Strategi Penyingkiran Halangan
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1:
Penetapan Kawasan Sasi
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2:
Pemasangan pelampung untuk
memperjelas willayah Sasi
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 3:
Pembentukkan Sistem pengawasan
masyarakat di lima Kampung target
Risiko
Rencana
Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan
Kemungkinan orang dari luar dapat masuk
dan menangkap di dalam
Maka perlu adanya pengawasan yang rutin diwilayah
Sasi dan pemasangan tanda batas dan peta kawasan
yang jelas Sasi,maka nelayan luar tau bahwa wilayah
tersebut tidak boleh masuk dan menagkap didalam
Kalau belum ada deklarasi/penetapan Sasi maka nelayan
luar tidak tau dan akan terus masuk kewilayah tersebut
Kemungkinanan akan terjadi pencurian
terhadapa pelampung ,dari orang-orang
yang tidak bertanggung jawab dan papan
nama dan peta wilayah rusak
Maka ada pengecekan rutin dari tim patroli
masyarakat dan tim patroli di pulau senapan
Nelayan luar tetap mengambil didalamnya karena tidak ada
batas larangannya
Luas wilayah yang terlalu luas sehingga
sulit untuk diawasi
Adanya pembentukkan sistem pengawasan maka
wilayah Sasi dapat dijaga /diawasi dengan baik
Bila tidak ada pembentukkan yang dijalankan maka wilayah
Sasi akan mendapat anacaman dari nelayan luar.
Bagian 6 – Kerangka Waktu Proyek
Pada tabel di bawah ini menjelaskan aktivitas penyingkiran halangan masing-masing yang dilaksanakan dan waktu dalam setiap triwulan yang telah ditentukan agar dapat
selesai tepat waktu.
Tabel Kerangka Waktu Proyek
SASARAN & KEGIATAN
2013
Mar
Apr
Mei
Jun
T1
Strategi Penyingkiran Halangan penyusunan peraturan kampung untuk mengatur mengenai system patroli masyarakat
Diskusi dengan tokoh masyarakat di tingkat Kampung dan Distrik untuk membahas dan
menetapkan wilayah Kasim Raja dan Hol Weyar sebagai Wilayah Sasi
Sosialisasi penetapan Sasi di 2 lokasi (Kasim Raja dan Hol Weyar) kepada masyarakat di
5 kampung target (Solol, Wamega, Sakabu, Jefman Barat, Jefman timur)
Jul
Agus
Sep
T2
yang mandiri dan aktif
Diskusi persiapan acara deklarasi penetapan Sasi di 2 wilayah (Kasim Raja dan Hol
Weyar)
Deklarasi penetapan Wilayah dengan cara Sasi
Strategi Penyingkiran halangan pemasangan Tanda Batas
Diskusi dengan masyarakat di 5 kampung target mengenai jenis tanda batas yang
disepakati untuk dipasang di wilayah Sasi dan isi dari papan informasi tanda batas
Membeli Material untuk tanda batas di laut dilanjutkan dengan pembuatannya
Pembuatan papan informasi wilayah Sasi di darat
Pemasangan tanda batas diwilayah Sasi yang telah disepakati bersama oleh
masyarakat.
Strategi Penyingkiran Halangan Penyusunan Peraturan Kampung untuk mengatur mengenai sistem patroli masyarakat yang mandiri dan aktif
Diskusi dengan tokoh masyarakat di 5 kampung target(Solol Wamega, Sakabu, Jefman
Barat dan Jefman Timur) untuk mengidentifikasi isu perikanan yang terjadi di
kampungdan identifikasi kebutuhan untuk system patroli masyarakat yang mandiri dan
aktif
Okt
T3
Nov
Des
Jan
T4
2014
Feb
SASARAN & KEGIATAN
2013
Mar
Apr
T1
Penetapan kesepakatan apa saja yang diatur di dalam Perkam yang akan di buat di 5
kampung target (Solol Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan Jefman Timur)
Pemetaan secara partisipatif daerah administratif dari 5 kampung target 9Solol
Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan Jefman Timur
Sosialisasi system patroli masyarakat yang dilakukan secara sukarela, aktif dan mandiri
di 5 kampung target (Solol Wamega, Sakabu, Jefman Barat dan Jefman Timur) dan
beberapa kampung yang berada di sekitarnya
Mei
Jun
Jul
T2
Agus
Sep
Okt
T3
Nov
Des
Jan
T4
2014
Feb
Bagian 7-Anggaran BROP
7.1 Anggaran Keseluruhan
Angka-angka di bawah ini merupakan perkiraan paling baik pada waktu penyusunan dokumen Rencana Operasional Penyingkiran halangan ini didiskusikan secara internal
Lembaga Conservation Internasional Program Raja Ampat dan diperiksa oleh akutan senior Conservasi Internasional Indonesia Ibu Paulona Jacobs dan Edy Sahputra sebagai
penanggung jawab bagian keuangan lembaga.
Tabel: Rincian anggaran untuk kegiatan penyingkiran halangan
Biaya
Jumlah
Unit
Biaya per
unit
Total
CII
Rare
Mitra lain
Penetapan NTZ di 2 Wilayah Hol Weyar dan Kasim Raja
Pertemuan Masyarakat (3 kali)
BBM
Konsumsi
ATK
Lokal transport
TOTAL
Deklarasi NTZ
BBM
Konsumsi
ATK
Lokal Transport
TOTAL
Strategi Penyingkiran Halangan 2 – Pemasangan tanda batas
1,000
100
3
36
Liter
orang
Paket
orang
8,000
35,000
200,000
50,000
8,000,000
3,500,000
11,500,000
4,000
200
3
100
Liter
orang
Paket
orang
8,000
35,000
200,000
50,000
600,000
1,800,000
2,400,000
0
8,000,000
3,500,000
600,000
1,800,000
13,900,000
0
32,000,000
7,000,000
600,000
5,000,000
44,600,000
32,000,000
7,000,000
39,000,000
600,000
5,000,000
5,600,000
Pembuatan Tanda Batas
BBM
Papan Tanda Batas
Pembuatan pelampung
600
6
9
Liter
buah
buah
8,000
1,200,000
500,000
Konsumsi Pembuatan tanda batas untuk 5 hari
15
orang
175,000
2,625,000
Konsumsi pemasangan tanda batas
15
orang
35,000
525,000
LokalTransport
TOTAL
15
0rang
50,000
Strategi Penyingkiran Halangan 3 – Pembuatan sistem pengawasan
kawasan secara aktif dan mandiri
Pertemuan Masyarakat (5 kali)
Identifikasi masalah
BBM
Konsumsi
ATK
Lokal transport
TOTAL
Identifikasi Kebutuhan
4,800,000
7,200,000
4,500,000
3,150,000
600
15
1
15
Liter
orang
Paket
orang
8,000
35,000
200,000
50,000
600
Liter
Konsumsi
ATK
Lokal transport
TOTAL
10
1
10
orang
Paket
orang
8,000
35,000
200,000
50,000
2,625,000
525,000
750,000
17,250,000
0
4,800,000
525,000
5,325,000
BBM
4,800,000
7,200,000
4,500,000
200,000
750,000
950,000
0
750,000
20,400,000
4,800,000
525,000
200,000
750,000
6,275,000
4,800,000
4,800,000
350,000
350,000
200,000
500,000
5,850,000
5,150,000
200,000
500,000
700,000
0
Sosialisasi dan penetapan
BBM
Konsumsi
ATK
1,000
100
3
Liter
orang
Paket
8,000
35,000
200,000
8,000,000
3,500,000
600,000
8,000,000
3,500,000
600,000
Lokal transport
TOTAL
Pembuatan sistem Pengawasan Kawasan 5 hari
BBM
ATK
Konsumsi
Lokal transport, Ibu masak,Pengganti harian kerja
Narasumber
TOTAL
GRAND TOTAL
10
orang
50,000
11,500,000
2000
5
100
150
6
Liter
Paket
orang
orang
orang
8,000
800,000
35,000
50,000
500,000
500,000
1,100,000
500,000
12,600,000
0
16,000,000
4,000,000
3,500,000
19,500,000
95,125,000
7,500,000
3,000,000
14,500,000
42,500,000
0
16,000,000
4,000,000
3,500,000
7,500,000
3,000,000
34,000,000
137,625,000
7.2 Sumber Pendapatan
Seperti yang terlihat dalam anggaran di atas, maka sumber-sumber pendapatan adalah sebagai berikut:

CII Raja Ampat akan menyediakan dana RP 95,125,000 pada Fase kedua dalam kegiatan kampanye Pride di KKPD Selat Dampier sektor salawati

Rare diharapkan menyediakan Rp 42,500,000 dari dana penyingkiran halangan kampanye Rare.
7.3 Aliran Kas
Sesuai kesepakatan bersama Rare dan CII Raja Ampat maka dana dana ini telah disiapkan untuk melaksanakan strategi dan kegiatan penyingkiran halangan.
Aliran Kas dana diperoleh antara lain:
 Dana CII Raja Ampat diperoleh dari Walton Foundation pada saat dimulai fase pertama dan berlanjut sampai selesainya pride Campaign(telah
tersedia).
 Dana Rare diberikan pada akhir fase universitas kedua pelaksanaan strategi penyingkiran halangan mulai dilaksanakan.
7.4 Keberlanjutan Finansial
Untuk menjalankan strategi penyingkiran halangan (BR) secara berkelanjutan setelah periode kampanye selesai maka diharapkan CII Raja Ampat Program dapat
menyediakan anggaran tahunan guna keberlanjutan strategi penyingkiran halangan seperti perawatan tanda batas dan pemasangan tanda batas yang rusak atau hilang bagi
keberlanjutan dari program ini.
Download