1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sekitar kita. Permasalahan yang terkait dengan asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah menjadi fenomena keseharian di masyarakat kita. Masyarakat menganggap kejadian tersebut sebagai kejadian yang biasa terjadi. Padahal, apabila dilihat dari sisi keagamaan, kesusilaan maupun kesopanan jelas sangat tidak sesuai. Nilainilai kebenaran sudah diabaikan. Oleh karena itu, perlu upaya secara menyeluruh guna mengatasi permasalahan-permasalahan tingkah laku yang sudah melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang meliputi norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma hukum. Sebenarnya banyak sekali cara guna mengatasi masalah-masalah yang sudah melanggar batasan-batasan norma yang berlaku dalam masyarakat. Perlu dukungan dari banyak pihak terkait dengan itu. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam membentuk pribadi seseorang. Keluarga menjadi kehidupan pertama yang memberikan pendidikan etika. Sekolah membekali seseorang dengan pendidikan-pendidikan dan ilmu-ilmu yang diharapkan mampu mengubah pola pikir dan tingkah lakunya. Selain itu sekolah juga dapat menanamkan nilai-nilai kebenaran yang sangat diperlukan oleh seorang 1 2 individu maupun masyarakat. Nilai-nilai yang pada saat sekarang sangat gencar dikembangkan yaitu nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter banyak sekali macam dan jenisnya. Nilai-nilai karakter diharapkan mampu membentuk dan memberikan pengetahuan moral untuk mencegah perbuatan tidak sesuai dengan moral yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Nilai-nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan nasional antara lain: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Upaya menanamkan nilai karakter-karakter tersebut dapat dilakukan melalui banyak jalan. Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Itu artinya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia pasti membutuhkan bantuan dari orang lain. Keadaan sosial tersebut menuntut manusia untuk hidup berdampingan dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kondisi masyarakat yang saling ketergantungan. Maka perlu adanya sikap kepedulian sosial di antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Merasakan apa yang dirasakan orang lain. Membantu orang lain ketika mendapatkan kesulitan. Masyarakat perlu menanamkan nilai peduli sosial yang merupakan salah satu nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan nasional. Nilai peduli sosial dapat ditanamkan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. 3 Dalam kehidupan di lingkungan sekolah atau di sekitar kita perlu adanya penanaman nilai peduli sosial, agar di dalam lingkungan dapat tercipta suatu keamanan yang dapat memberikan manfaat yang baik dalam kehidupan. Penanaman nilai peduli sosial di lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui banyak kegiatan. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler, nilai peduli sosial dapat dikembangkan melalui proses belajar mengajar yang berkarakter. Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan mampu membentuk sikap peduli sosial. Dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, nilai peduli sosial dapat dikembangkan melalui banyak kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain: Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), bakti sosial dan kegiatan-kegiatan lain. Patroli Keamanan Sekolah atau disingkat PKS adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah. Kegiatan tersebut didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah di dalam menjaga ketertiban dan keamanannya, maka para pelajar mewujudkan hal tersebut ke dalam suatu wadah organisasi guna mempermudah pengkoordinasinya, menjaga kondusifitas dan keamanan sekolah sesuai dengan norma yang berlaku. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik anggotanya untuk berdisiplin, berani, dan bertanggung jawab. Kegiatan ini hanya bertugas sebagai pengatur lalu lintas di sekolah saja. Secara umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) bertugas mempermudah pengkoordinasiannya, menjaga kondusifitas dan 4 keamanan di lingkungan sekolah pada saat kegiatan belajar maupun di luar kegiatan belajar. Di SMA Negeri 1 Kartasura merupakan salah satu sekolahan yang menerapkan penanaman nilai peduli sosial melalui kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Agar para peserta didik di sekolah tersebut tidak hanya memiliki kemampuan akademis saja tetapi juga memperhatikan kepedulian sosialnya di lingkungan sekitar terutama di lingkungan sekolah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis merumuskannya dalam bentuk penelitian dan membuat judul “ Penanaman Nilai Peduli Sosial Melalui Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013”. B. Perumusan Masalah Permasalah merupakan bagian penting dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga masalah yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penanaman nilai peduli sosial di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2012/2013? 5 2. Bagaimana gambaran umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2012/2013? 3. Bagaimana upaya penanaman nilai peduli sosial melalui Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti. Dengan adanya tujuan penelitian, maka suatu masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan secara jelas dan terarah. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Tujuan Umum a. Untuk mengetahui penanaman nilai peduli sosial di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013. b. Untuk mengetahui gambaran umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Tujuan Khusus Untuk mendeskripsikan upaya penanaman nilai peduli sosial melalui Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.