PANDUAN BIMBINGAN INTERAKSI SOSIAL BERBASIS

advertisement
PANDUAN BIMBINGAN INTERAKSI SOSIAL
BERBASIS KECERDASAN INTERPERSONAL
UNTUK PESERTA DIDIK SMP
(Penelitian dilakukan di SMP N 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/ 2015)
JURNAL
Oleh :
ATHIA TAMYIZATUN NISA
K3110010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
1
ABSTRACT
Athia Tamyizatun Nisa. THE DIRECTION OF SOCIAL INTERACTION
GUIDANCE BASED ON INTERPERSONAL INTELIGENCE FOR
JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS (The Research is done in SMP N 1
Kartasura in the academic year 2014/ 2015). Thesis. Guidance and Counseling
Education Department. Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret
University. January 2015.
The purpose of this research is to create a product of the direction of social
interaction guidance based on interpersonal intelligence for junior high school
students which had been validated according to the experts and practices.
This is a research and development research which is adapted from Borg
and Gall concept. The development steps begin with field data collection,
planning, product draft development, validation test, and product revision. The
subjects of this research are two experts and five practices. The gathering data
techniques are interview orientation and scoring sheets. Interview orientation is
used for collecting data in the field through interview towards guidance and
counseling teacher. Besides, scoring sheets is used for validation test which the
source comes from Sa’dun Akbar.
The result of validation test shows the average score which is got from the
experts and practices with the amount 82.1 percent. Based on the validity criteria
table, the score could be included to the valid enough criteria, or could be used
with small revision. It means, the product of the direction of social interaction
guidance based on interpersonal intelligence is proper to be used but with small
revision. The revision is done based on the proposition from the experts and the
practices.
According to this research, it could be concluded that the direction of
social interaction guidance based on interpersonal intelligence is valid based on
the experts and the practices.
Key words: the guidance direction, social interaction, interpersonal intelligence
2
dari orang lain terjadi ketika seorang
A. PENDAHULUAN
Manusia
homo
anak sejak kecil sengaja dijauhkan
sosialis (makhluk sosial) tidak akan
dari lingkungan sekitar. Akibatnya
terlepas dari hubungannya dengan
perilaku yang muncul tidak seperti
orang
tersebut
pada umumya atau mirip dengan
sosial.
hewan, padahal perkembangan jiwa
lain.
disebut
sebagai
Hubungan
dengan
interaksi
Popenoe (1971: 104) menyebutkan
seseorang
bahwa “...social interaction makes
pergaulannya dengan orang lain.
up a major part of human existence”
Kecacatan
dapat
menghambat
yang
seseorang
dalam
berinteraksi
artinya
membentuk
eksistensi
“…interaksi
bagian
manusia”.
utama
sosial
ditentukan
dari
dari
misalnya terjadi pada seorang tuna
Pernyataan
wicara. Kesulitan komunikasi verbal
tersebut dapat diambil kesimpulan
pada
bahwa
orang yang diajak berbicara akan
interaksi sosial akan terus
terjadi selama manusia ada.
tuna
wicara
menyebabkan
sulit dalam memahami perkataan
Interaksi sosial yang baik
tuna wicara. Perbedaan budaya juga
terjadi jika interaksi tersebut berjalan
membuat seseorang harus melakukan
dengan efektif. Namun, tidak semua
penyesuaian
orang dapat menjalin interaksi sosial
kondisi yang tidak sesuai dengan
secara efektif dengan orang lain.
dirinya. Jika tidak bisa menyesuaikan
Robert E. Park dan Ernest W.
diri maka seseorang cenderung untuk
Burgess dalam Soekanto (2000: 75)
menarik diri dari lingkungan sosial
menjelaskan bahwa seseorang yang
karena
tidak dapat menjalin interaksi sosial
menimbulkan
dengan
nyaman.
baik
akan
mengalami
diri
atas
beberapa
perbedaan
perasaan
tersebut
tidak
kehidupan yang terasing. Penyebab
Peserta didik pada tingkat
seseorang menjadi terasing dapat
sekolah menengah pertama (SMP)
disebabkan oleh sengaja dijauhkan
rata-rata berusia 12-15 tahun, yang
secara badaniah dari orang lain,
artinya mereka termasuk dalam masa
kecacatan, dan perbedaan budaya.
remaja
Sengaja dijauhkan secara badaniah
memasuki masa remaja memiliki
3
awal.
Seseorang
yang
mulai
bahwa “Sebagian besar waktunya
beragam dan semakin meluasnya
dihabiskan untuk berhubungan atau
hubungan sosial mereka. Hal ini
bergaul dengan teman-teman sebaya
sejalan dengan pendapat Sunarto dan
mereka”. Kondisi-kondisi yang telah
Hartono
bahwa
dipaparkan mengenai perkembangan
”…kebutuhan remaja telah cukup
sosial remaja sangat mendukung
kompleks, cakrawala interaksi sosial
remaja
dan pergaulan remaja telah cukup
kemampuan berinteraksi sosial.
kebutuhan-kebutuhan
luas”.
(2008:
Kondisi
yang
128)
tersebut
berpengaruh
pada
perkembangan
remaja
juga
dalam
mengembangkan
Seringkali
terjadi
kasus
tugas-tugas
seorang remaja menjadi terasing
khususnya
karena tidak dapat menjalin interaksi
dalam bidang sosial. Havighurst
sosial
dalam
Berdasarkan kondisi di lapangan
Dariyo
(2004:
78)
dengan
teman
sebaya.
menyebutkan tugas perkembangan
mengenai
kemampuan
remaja di bidang sosial adalah
sosial,
peneliti
“Belajar
sebagai
wawancara dengan salah satu guru
seorang laki-laki maupun wanita”.
bimbingan dan konseling di SMP N
Seorang remaja mulai belajar untuk
1 Kartasura. Fenomena lapangan
membina hubungan dengan baik dan
yang ada di SMP N 1 Kartasura,
saling menghargai walaupun berbeda
menunjukkan bahwa peserta didik di
jenis
SMP N 1 Kartasura secara umum
bersosialisasi
kelamin.
bersosialisasi
Di
sisi
sebagai
lain
laki-laki
sudah
menunjukkan
melakukan
kemampuan
maupun wanita akan memberikan
berinteraksi
pemahaman mengenai peran laki-laki
namun ada beberapa peserta didik
dan wanita dikehidupan yang akan
yang memiliki interaksi sosial rendah
datang. Mulai menghabiskan waktu
dan
lebih banyak dengan teman sebaya
khusus dari guru bimbingan dan
dari pada dengan orangtua juga
konseling.
menjadi karakteristik perkembangan
bimbingan
sosial
yang
memaparkan bahwa walaupun secara
disebutkan oleh Desmita (2009: 219)
keseluruhan interaksi sosial peserta
remaja.
Seperti
4
sosial
interaksi
membutuhkan
Salah
dan
dengan
baik,
penanganan
satu
guru
konseling
didik
sudah
baik,
namun
memahami
kondisi
orang
lain
pengembangan kemampuan dalam
membuat seseorang yang memiliki
interaksi sosial masih dirasa perlu.
kecerdasan
Hal ini akan sangat bermanfaat
supel atau mudah bergaul sehingga
sehingga peserta didik yang sudah
mudah melakukan interaksi sosial
baik interaksi sosialnya akan dapat
dengan orang lain. Seseorang yang
meningkat
dalam
memiliki kecerdasan interpersonal
yang
juga sangat peka terhadap ekspresi
dalam
yang dimunculkan oleh lawan bicara
cara
sehingga mudah untuk menanggapi
kemampuan
berinteraksi
sosial
mengalami
dan
kesulitan
berinteraksi
akan
belajar
berinteraksi sosial.
reaksi
Kemampuan
interpersonal
yang
menjadi
dimunculkan
lawan
berinteraksi
bicaranya. Armstrong (2002: 33)
individu
menyebutkan beberapa ketrampilan
dipengaruhi oleh suatu kecerdasan.
interpersonal yang dimiliki seseorang
Sehubungan dengan hal tersebut,
antara
lain
teori terbaru menjelaskan bahwa
teman,
mudah
kecerdasan yang dimiliki manusia
sekolah maupun di rumah, sangat
tidak bersifat tunggal tetapi jamak.
mengenal
Teori kecerdasan jamak pertama kali
dalam kegiatan di luar jam sekolah,
diungkap
oleh
berperan sebagai penengah keluarga
seorang
peneliti
sosial
pada
setiap
Howard
Garder
di
Harvard
ketika
mempunyai
banyak
bersosialisasi
lingkungannya,
terjadi
di
terlibat
pertikaian,
suka
University. Terdapat 9 kecerdasan
bermain secara kelompok, memiliki
yang ditemukan dan salah satunya
empati yang besar, sering ditunjuk
adalah
kecerdasan interpersonal.
sebagai
Armstrong terjemahan Dyah Widya
masalah
Prabaningrum (2013: 7) menjelaskan
mengajari orang lain, dan memiliki
bahwa
bakat pemimpin.
“kemampuan
untuk
memahami dan membuat perbedaanperbedaan
pada
suasana
motivasi,
dan
perasaan
terhadap
orang
lain”.
Mudah
oleh
5
pemecah
satu
bimbingan
dan
berkaitan
dengan
kecerdasan
atau
temannya,
Salah
hati,
maksud,
penasihat
konseling
suka
layanan
yang
pengembangan
interpersonal
adalah
bimbingan
dalam
sosial.
bimbingan
Dikategorikan
dan
konseling
yang
karena
bersifat responsive. Materi yang ada
erat
di LKS tidak bisa dijadikan pedoman
ketrampilan
bagi guru bimbingan dan konseling
seseorang dalam menjalin interaksi
dalam memberikan layanan setiap
sosial dengan orang lain. Sebelum
kali masuk kelas karena terkadang
guru
tidak sesuai dengan kondisi dan
kecerdasan
kaitannya
sosial
bimbingan
interpersonal
dengan
bimbingan
dan
konseling
memberikan
bimbingan,
guru
kebutuhan peserta didik. Akibatnya
bimbingan
dan
konseling
LKS bimbingan dan konseling di
memerlukan bahan informasi yang
SMP N 1 Kartasura cenderung tidak
berkaitan dengan materi bimbingan
digunakan.
yang hendak diberikan. Berdasarkan
Berdasarkan uraian di atas
fenomena lapangan yang ada di SMP
dan beberapa fenomena lapangan
N 1 Kartasura, salah satu guru
yang
bimbingan
konseling
bermaksud mengembangkan sebuah
menyatakan bahwa selama ini tidak
panduan bimbingan interaksi sosial
banyak bahan informasi yang khusus
berbasis
disusun untuk keperluan layanan
untuk peserta didik SMP. Adanya
bimbingan dan konseling. Ketiadaan
panduan bimbingan diharapkan dapat
bahan informasi untuk keperluan
menjadi sumber materi bimbingan
bimbingan membuat guru bimbingan
bagi guru bimbingan dan konseling.
dan
mandiri
Khususnya untuk mengembangkan
mencari bahan-bahan informasi yang
interaksi sosial peserta didik dengan
dapat
bersumber pada aspek-aspek yang
dan
konseling
dengan
dijadikan
bahan
untuk
telah
dipaparkan,
kecerdasan
memberikan bimbingan. Di SMP N I
ada
di
Kartasura setiap peserta didik diberi
interpersonal.
dalam
peneliti
interpersonal
kecerdasan
LKS (lembar kerja siswa) bimbingan
dan konseling. Namun, penggunaan
LKS bimbingan dan konseling di
B. METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
SMP N 1 Kartasura dirasa kurang
digunakan adalah jenis penelitian
tepat
pengembangan
untuk
memberi
layanan
6
(research
yang
and
development).
mengambil
Penelitian
beberapa
ini
yang akan dilaksanakan sampai 5
subjek
tahap.
penelitian, diantaranya yaitu subjek
1. Tahap
ahli dan subjek praktisi. Subjek ahli
Tahap
isi, penggunaan bahasa, dan konsep
kegiatan
dari panduan bimbingan interaksi
berbasis
interpersonal.
fisik,
bahasa,
dan
isi,
melakukan
secara
penelitian
ini
kebutuhan
dan
SMP N 1 Kartasura. Dari hasil
penelitian
studi lapangan diketahui bahwa
membutuhkan
dihasilkan
ada beberapa peserta didik SMP
N 1 Kartasura
dapat
berinteraksi
Gall dalam Syaodih (2012: 169)
sosial.
Hal
dalam
lain
didapatkan bahwa penggunaan
memaparkan 10 langkah prosedur
pengembangan,
menunjukkan
kurangnya kemampuan
dipertanggungjawabkan. Borg dan
penelitian
dapat
guru bimbingan dan konseling di
prosedur yang runtut agar produk
yang
lapangan
dilakukan dengan mewawancarai
interpersonal (variabel bebas).
pengembangan
dalam
sesuai. Studi kebutuhan lapangan
kecerdasan
Pelaksanaan
penelitian
untuk menghasilkan produk yang
panduan
bimbingan interaksi sosial (variabel
tergantung)
dengan
dijadikan acuan bagi peneliti
dalam
yaitu
peneliti
harus
skala kecil. Berdasarkan pada
interaksi sosial berbasis kecerdasan
Variabel
yang
dengan cara studi literatur dan
operasional dari panduan bimbingan
interpersonal.
merupakan
Kebutuhan lapangan dapat digali
penggunaan
penggunaan
dan
melihat kebutuhan di lapangan.
subjek
praktisi sebagai penilai dari segi
tampilan
ini
awal
dilakukan
kecerdasan
Sedangkan
(Penelitian
pengumpulan data)
sebagai penilai segi tampilan fisik,
sosial
1
LKS bimbingan dan konseling di
namun
SMP N 1 Kartasura tidak efektif.
dalam penelitian ini peneliti hanya
Materi
melaksanakan sampai pada tahap ke-
LKS
bimbingan
dan
konseling terkadang tidak relevan
5 dengan beberapa penyesuaian.
dengan kebutuhan peserta didik
Berikut adalah prosedur penelitian
7
sehingga
dibutuhkan
evaluasi
3. Tahap 3 (Pengembangan draf
dalam penggunaan LKS.
produk)
2. Tahap 2 (Perencanaan)
Pada
pengembangan
Berpedoman pada studi
hasilkan sudah dapat diputuskan.
selanjutnya peneliti melakukan
Penelitian
perencanaan produk yang akan
akan
dikembangkan. Syaodih (2012:
pendahuluan,
5 materi (memahami komunikasi
verbal
dan praktisi. Sedangkan
nonverbal,
bernegosiasi,
kemampuan mengelola emosi,
SMP N 1 Kartasura. Instrumen
kemampuan
yang akan digunakan juga perlu
berempati,
membangun kerjasama tim), dan
direncanakan dalam tahap ini.
daftar
Instrumen yang digunakan adalah
berbasis
dan
kemampuan
lokasi uji coba dilaksanakan di
pustaka.
Panduan
bimbingan interaksi sosial akan
panduan
interaksi
petunjuk
penggunaan, panduan terdiri dari
ini
menggunakan subjek uji coba
bimbingan
berbasis
dalam, kata pengantar, daftar isi,
rencanakan dalam pelaksanaan
penilaian
sosial
berikut halaman depan, halaman
dan lokasi uji coba juga perlu di
form
bimbingan
disusun dengan struktur sebagai
dan
penggunaannya. Subjek uji coba
ahli
produk
peserta didik SMP. Panduan
pengguna Produk (3) Deskripsi
Penelitian
ini
kecerdasan interpersonal untuk
penggunaan produk (2) Siapa
penelitian.
panduan
interaksi
produk meliputi (1) Tujuan dari
produk
pengembangan
menghasilkan
berupa
173) menyebutkan perencanaan
komponen
produk,
gambaran produk yang akan di
lapangan yang telah dilakukan
dari
tahap
disusun dan masih bersifat draf
sosial
kasar.
kecerdasan
4. Tahap 4 (Uji validitas)
interpersonal.
Uji validitas dilakukan
oleh ahli dan praktisi guna
8
memvalidasi kelayakan isi materi
dan
kelayakan
C. HASIL PEMBAHASAN
operasional
Penelitian
dengan
judul
materi. Uji ahli dilakukan oleh
panduan bimbingan interaksi sosial
seorang yang memiliki keilmuan
berbasis
dalam materi dan jenis produk.
untuk peserta didik SMP, bertujuan
Uji praktisi dilakukan oleh guru
untuk menghasilkan suatu produk.
bimbingan dan konseling sebagai
Penelitian ini merupakan penelitian
seseorang
langsung
pengembangan
kegiatan
pada konsep Borg dan Gall dalam
yang
melaksanakan
bimbingan
dan
konseling
di
Syaodih
lapangan (sekolah).
ini
berbentuk
pembimbing.
Peneliti
judul
dalam membimbing peserta didik
akan
yang mengalami kesulitan dalam
menjalin interaksi sosial. Bersumber
dari
tidak hanya di lakukan 1 atau 2
dapat
dengan
oleh guru bimbingan dan konseling
dosen
guna perbaikan produk. Revisi
namun
buku
Produk digunakan sebagai panduan
melakukan kembali studi literatur
kali
dilakukan
berbasis kecerdasan interpersonal.
yang diberikan dari ahli dan
dari
penelitian
Namun,
panduan bimbingan interaksi sosial
masukan-masukan
serta
169).
modifikasi. Produk yang disusun
merupakan
Perbaikan produk akan dilakukan
praktisi
mengacu
hanya sampai tahap ke lima dengan
perbaikan dari uji validitas isi.
berdasarkan
interpersonal
dengan
(2012:
pelaksanaan
5. Tahap 5 (Revisi produk)
Tahap
kecerdasan
digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-14167-3406100110-
dilakukan
Conclusion.pdf panduan memiliki
berkali-kali sampai menghasilkan
pengertian
produk yang layak secara isi dan
sebagai
buku
yang
menyajikan informasi dan memandu
operasionalnya. Pada akhirnya
atau memberikan tuntunan kepada
akan dihasilkan produk yang
pembaca untuk melakukan apa yang
valid melalui serangkaian uji
disampaikan di dalam buku tersebut.
yang di lakukan pada tahap
Panduan bimbingan yang
sebelumnya.
telah
9
disusun
kemudian
di
uji
validitas oleh ahli dan praktisi. Hasil
bahan informasi diperlukan agar guru
penilaian dari uji ahli dan praktisi
bimbingan
didapat
melakukan layanan bimbingan yang
nilai
rata-rata
82,4
%.
dan
konseling
Berdasarkan tabel kriteria validitas
dilaksanakan
menurut Akbar (2013: 41) nilai
Penggunaan bahan informasi akan
tersebut termasuk dalam kriteria
menambah
cukup valid, atau dapat digunakan
bimbingan dan konseling tentang
namun perlu direvisi kecil. Artinya,
hal-hal
yang
produk panduan bimbingan interaksi
kepada
peserta
sosial
kecerdasan
bimbingan yang telah tervalidasi
interpersonal layak untuk digunakan
dalam penelitian ini dapat digunakan
namun perlu dilakukan revisi kecil.
oleh guru bimbingan dan konseling
Revisi
pada
pada tingkat SMP khususnya untuk
masukan dari ahli dan praktisi.
membimbing peserta didik yang
Setelah dilakukan perbaikan atau
kurang mampu menjalin interaksi
revisi maka produk dapat digunakan
sosial. Penanganan masalah interaksi
di lapangan.
sosial dapt diklasifikasikan dalam
berbasis
dilakukan
Penyusunan
berdasar
panduan
bidang
dengan
dapat
semestinya.
pengetahuan
akan
disampaikan
didik.
bimbingan
guru
Panduan
sosial.
bimbingan interaksi sosial terkait
Pengembangan panduan bimbingan
dengan tugas guru bimbingan dan
interaksi sosial berbasis kecerdasan
konseling
pembimbing.
interpersonal juga sejalan dengan
Sejalan dengan pernyataan Supriatna
pendapat Tohirin (2009: 128) bahwa
(2011: 88) bahwa salah satu tugas
tujuan utama pelayanan bimbingan
guru bimbingan dan konseling adalah
sosial adalah agar individu dapat
“melaksanakan layanan bimbingan
melakukan interaksi
dan konseling terhadap peserta didik
dengan lingkungannya.
sebagai
yang menjadi tanggungjawabnya”.
Seseorang
secara baik
dengan
Pelaksanaan proses pembimbingan
kecerdasan interpersonal secara tidak
tentunya
dari
langsung trampil dalam menjalin
kebutuhan bahan informasi. Winkel
interaksi tanpa mengalami kendala.
(1991:
Melalui panduan bimbingan interaksi
tidak
terlepas
279) menjelaskan bahwa
10
sosial
berbasis
kecerdasan
bimbingan tersebut digunakan guru
interpersonal, guru bimbingan dan
bimbingan dan
konseling dapat membantu peserta
mengatasi
didik agar mampu mengembangkan
terlanjur mengalami kesulitan dalam
kemampuan berinteraksi sosial yang
berinteraksi
didasarkan
menyatakan
pada
interpersonal.
kecerdasan
Sehingga
konseling dalam
peserta
didik
sosial.
yang
Supriatna
(2011:
69)
bahwa
“Sajian program bimbingan harus
dalam
berinteraksi sosial peserta didik akan
merujuk
menunjukkan
perkembangan
karakteristik
pada
tugas-tugas
yang
kecerdasan interpersonal seperti yang
sebagai
diungkap Yaumi (2012: 147) yaitu
konseling”.
belajar dengan baik dalam situasi
interaksi sosial berbasis kecerdasan
yang membangun interaksi, bahagia
interpersonal
jika berhubungan dengan orang lain,
dapat
sangat produktif jika berkelompok,
perkembangan
senang menggunakan jejaring sosial,
khususnya
senang dalam berpartisipasi, senang
Seperti yang dijelaskan Havighurst
mengikuti talk show, tidak bergairah
dalam Dariyo (2004: 78) bahwa
jika bekerja sendiri, dan antusias
tugas
dalam isu sosial.
bidang
Mengacu
pada
tujuan
ditetapkan
bimbingan
Panduan
berisi
dan
bimbingan
materi
yang
membantu
dalam
peserta
bidang
perkembangan
sosial
tugas
didik
sosial.
remaja
adalah
di
“Belajar
beberapa
bersosialisasi sebagai seorang laki-
fungsi bimbingan bahwa panduan
laki maupun wanita”. Bersosialisai
bimbingan interaksi sosial berbasis
juga memiliki arti yang sama dengan
kecerdasan
interaksi
interpersonal
dapat
dikembangkan
dengan
berfungsi sebagai fungsi pencegahan
mengacu pada aspek-aspek yang ada
(preventif) jika materi bimbingan
dalam kecerdasan interpersonal.
diberikan
untuk
mengantisipasi
Beberapa penelitian pernah
peserta didik agar tidak memiliki
dilakukan oleh peneliti lain yang
masalah
berinteraksi.
memiliki relevansi dengan penelitian
Sedangkan fungsi pengentasan dapat
ini yaitu penelitian dengan judul
dilaksanakan
Penerapan
dalam
jika
panduan
11
Bimbingan
Kelompok
Dengan Teknik Permainan Kerja
praktisi. Panduan bimbingan tersebut
Sama
dapat
Untuk
Menigkatkan
digunakan
guru
konseling
untuk
Kemampuan Interaksi Sosial Siswa
bimbingan
Kelas X-1 SMA Negeri 3 Lamongan
keperluan bimbingan bagi peserta
dan
didik yang kesulitan dalam menjalin
Upaya
Meningkatkan
Kecerdasan Interpersonal
Layanan
Bimbingan
Teknik
Sosiodrama
Melalui
dan
oleh
interaksi sosial.
Kelompok
Pada
Siswa
Kelas X A SMA Muhammadiyah
D. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan yang di dapat dari
Kudus Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
penelitian
pengembangan
Dari kedua penelitian yang relevan
berjudul
panduan
tersebut dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial berbasis kecerdasan
kemampuan interaksi sosial dapat
interpersonal untuk peserta didik
ditingkatkan
bimbingan
SMP adalah berdasarkan hasil dari
kelompok dengan teknik permainan
uji validitas isi dari ahli dan praktisi
kerja
kecerdasan
didapat nilai 82,4 %. Berdasarkan
interpersonal dapat pula ditingkatkan
tabel kriteria validitas nilai tersebut
melalui
melalui
sama.
Serta
yang
bimbingan
layanan
bimbingan
termasuk dalam kriteria cukup valid,
teknik
sosiodrama.
atau dapat digunakan namun perlu
kelompok
Berkaitan dengan penelitian yang
direvisi
sedang
panduan bimbingan interaksi sosial
dilakukan
dilaksanakan
validitas,
karena
sampai
maka
selanjutnya
dapat
hanya
tahap
untuk
kecil.
berbasis
uji
Artinya,
kecerdasan
produk
interpersonal
layak untuk digunakan namun perlu
tahap
dilakukan
dilaksanakan
revisi
kecil.
Revisi
pengujian uji coba lapangan berupa
dilakukan berdasarkan masukan yang
uji efektivitas.
diberi
ahli
dan
praktisi
guna
perbaikan produk.
Berdasarkan uraian diatas
Dari
dapat disimpulkan bahwa panduan
simpulan
tersebut
bimbingan interaksi sosial berbasis
maka ada beberapa saran yang dapat
kecerdasan interpersonal bagi peserta
peneliti sampaikan untuk beberapa
didik SMP valid menurut ahli dan
12
pihak agar dapat digunakan sebagai
sosial bagi peserta didik yang
pertimbangan di masa depan:
mengalami
1. Bagi Kepala Sekolah
berinteraksi dirasa sangat perlu.
Buku
pegangan
bagi
Hal
ini
kesulitan
dalam
dilakukan
untuk
peserta didik perlu dilakukan
mencegah dampak negatif yang
evaluasi
khususnya
dalam
terjadi bagi masa depan peserta
bidang
bimbingan
dan
didik. Apa lagi usia peserta didik
konseling. Layanan bimbingan
SMP merupakan masa untuk
dan konseling
yang bersifat
menjalin hubungan sosial lebih
responsif
membutuhkan
luas. Keberhasilan peserta didik
penyesuaian kebutuhan peserta
dalam menjalin berinteraksi di
didik
usia remaja akan memudahkan
sehingga
suatu
perencanaan bisa berubah sesuai
peserta
dengan kebutuhan peserta didik.
berhubungan dengan masyarakat
Melalui
luas saat mereka dewasa nanti.
panduan
bimbingan
yang telah dihasilkan, dapat
dijadikan
alternatif
didik
dalam
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
sebagai
Peneliti
selanjutnya
bahan informasi. Namun akan
dapat menggunakan hasil dari
sia-sia
penelitian ini untuk
jika
tidak
mendapat
dijadikan
dukungan dari kepala sekola
dasar dalam penelitian sejenis.
sebagai
yang
Selain itu karena penelitian ini
kebijakan.
hanya dilakukan sampai tahap
Mengingat butuh dana yang
uji validitas isi, peneliti lain
cukup besar terkait penggandaan
memungkinkan
pandun bimbingan.
melanjutkan penelitian sampai
stakeholder
memegang
2. Bagi
Guru
Bimbingan
dan
pada
Konseling
tahap
dengan
Pembimbingan
penelitian
ketrampilan dalam berinteraksi
13
untuk
terakhir
sesuai
langkah-langkah
pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Anonim.
Bab
VI
Penutup.
diperoleh
13
juni
2014,
Digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14167-3406100110Conclusion.pdf.
dari
Armstrong, T. (2002). Setiap Anak Cerdas! Panduan Membantu Anak Belajar
dengan Memanfaatkan Multiple Intelligence-nya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
. (2013). Kecerdasan Multiple di dalam Kelas. Jakarta: Indeks.
Dario, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Indraswari, F.Y. & Pratiwi, T.I. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Permainan Kerja Sama untuk Menigkatkan Kemampuan Interaksi
Sosial Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 3 Lamongan (versi elektronik).
Jurnal BK UNESA Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 208-215. Diperoleh
29
Mei
2014,
dari
ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bkunesa/article/view/3365.
Popenoe, D. (1771). Sociology. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Prasetio, W. D . (2013). Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Pada Siswa Kelas X
A SMA Muhammadiyah Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. diperoleh
4 Desember 2014, dari http://eprints.umk.ac.id/2276/1/cover.pdf.
Soekanto, S. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sunarto & Hartono, B. A. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Supriatna, M. (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Syaodih, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.
14
Tohirin. (2009). Bimbingan dan Konselig di Sekolah dan Madrasah (berbasis
integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winkel. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT
Grasindo.
Yaumi, M. (2012). Pembelajaran Berbasis Multiple Inteligensi. Jakarta: Dian
Rakyat.
15
Download