RESUME FISIOLOGI REPRODUKSI / 5A AKSI KERJA HORMON DAN ANATOMI PENGHASIL HORMON System endokrin pada ikan tidak jauh beda dengan system endokrin vertebrata pada umum nya. Organ endokrin melepassuatu zat kimia yang disebut hormone organ target tertentu, dibawa oleh darah dan berperan mempengaruhi fungsi tubuh. Hormone bisa saja disebut pesuruh kimia misalnya, hormone gonadotropin dilepaskan oleh kelenjar hipofisa masuk ke dalam darah dan dibawa ke gonad sebagai suatu petunjuk untuk memulai pematangan gonad. Hubungan diantara system endokrin biasanya mengikuti dua prinsip, yaitu pertama berdasarkan responnya dibagi menjadi dua kelenjar endokrin, yaitu pituitary dan beberapa kelenjar dibawah control kelenjar pituitary. Kedua, hormone yang dihasilkan oleh kelenjar kedua seringkali menghambat produksi hormone pituitary, proses ini disebut penghambatan feedback ini menyebabkan terjadinya keseimbangan respon. Jadi, system endokrin mengontrol dirinya sendiri sebagaimana halnya mengontrol system organ yang lain. Skema pengaturan sekresi hormone diilustrasikan sebagai berikut: Gambar 1 skema pengaturan sekresi hormone + menunjukan sekresi hormone: menunjukan mekanisme feedback Kelenjar endokrin yang berasal dari mesoderm (korteksadrenal, gonad) menghasilkan hormone-hormon steroid dan yang berkembang dari ectoderm atau endoderm mensekresikan hormone amino termodifikasi, peptid atau protein. Pada ikan hormone yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, antara lain pituitary, tiroid, ginjal, gonad, pancreas dan urophisis. Karakteristik Beberapa Tipe Hormon dan Kelenjar Penghasilnya Jenis Hormon Kelenjar Penghasil Steroid Progesteron Estradiol Testosteron kortisol Kortikosteron Aldosteron Sitosol atau inti Ovari Ovari Testis Korteks adrenal Korteks adrenal Korteks adrenal Tiroxin Tetraiodotironin(T4) Triidotironin (T3) Leta Reseptor Mekanisme Aksi Mengontrol Transkripim RNA Inti Mengontrol trasnkripsi mRNA Membrane plasma Menginduksi pembentukan messeger II Membrane plasma pembentukan messeger II Menginduksi Tiroid tiroid Petid dan protein Glukagon Insulin Gastrin Sekretin cholecystokinin Acth Somatotropin Somatomedin Gonadotropin vasopresin Sel α pancreas Sel β pancreas Usus Usus halus Usus halus Pituitary Pituitary Hati Pituitary Pituitary Katekolamin Epinefrin Norepinefrin Medulla adrenal Medulla adrenal Gambar 2 Skema mekanisme kerja hormone. Mekanisme hormone protein; H , Hormon protein, r, reseptor, GTP, Guanin Trifosfat. Masing-masing organ endokrin ini akan dibahas menurut struksur, sintesis hormone, aksi hormone dan hubungannya dengan komponen-komponen system pengaturannya, sebagai berikut: Gambar 3 diagram lokasi kelenjar endokrin pada ikan: (A) pituitary, (B) Tiroid, (C) Pankreas, (D) Gonad, € Ginjal, (F) Urofis a. Pituitari Kelenjar pituitary atau hipofisa terletak pada lekukan tulang didasar otak (sela tursika) terdiri atas 2 bagian utama yakni : adenohipofisa dan neurohipofisa . adenohipofisa terdiri atas pars distalis dan pars intermedia, sedangka neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosal yang berfungsi mensekresi ocytocin, arginine fasotocin dan isoticin. Hormone - hormone yang mengatur pelepasan pituitary Hormone hipotalamus Singkatan Corticotropin (ACTH)releasing hormone CRH, CRR Thyrotropin ( TSH ) releasing hormone TRH, TRF Gonadotropin releasing hormone GnrH, GnRF Gonadotropin releasing inhibiting hormone GnRIH, GnRIF Somatostatin hormone ( STH ) releasing hormone SRH, SRF Somatostatin hormone ( STH ) releasing inhibiting SRIH, SRIF hormone Prolaktin releasing hormone PRH, PRF Prolaktin releasing inhibiting hormone PRIH, PRIF Melanocyte stimulating hormone ( MSH ) releasing MRH, MRF hormone Melanocyte stimulating hormone ( MSH ) release MRIH, MRIF inhibiting hormone Sumber: Bagnara,1988. Gonadotropin adalah hormone pituitary yang berperan dalam produksi telur dan sperma. Menurut Matyy, 1985 gonadotropin pada hipofisa ikan adalah FSH(Folikel Stimulating Hormone) dan semacam LH( Luteinizing Hormone) pada mamalia. b. Tiroid Kelenjar tiroid memiliki 2 karakteristik utama yakni pertama unit dasar histoligisnya yang mana sel tunggal yang dikelilingi folikel. Kedua jaringan yang dibentuknya memiliki kemampuan mengubah iodin dan incorporation nya menjadi hormone tiroid. Pada ikan folikel tersebar disekitar ventral aorta dan percabangan nya ke insang. Hormone tiroid yang penting adalah tetra iodotironin(T4) dan triiodotironin(T3). c. Pangkreas Pancreas adalah kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan esokrin dan endokrin. d. Gonad Merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormone (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitary. GtH tidak secara lansung mempengaruhi perkembangan telur dan sperma ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh sel folikel telur dan androgen oleh jaringan testis. Pada jantan androgen merupakan senyawa maskulinisasi yang dihasilkan terutama oleh testis dibawah kondisi normal. Androgen memiliki kemampuan khas metabolic untuk mendukung pertumbuhan jaringan yang berhubungan dengan kelamin dan juga keseluruhan pada tubuh hewan. e. Ginjal Salah satu organ yang memiliki sel endokrin. Kelenjar ini dikontrol oleh pituitary melalui ACTH. Jaringan internal pada ikan teleostei merupakan kelompok sel yang berisi cairan yang tertanam dalam kepal ginjal, sedangkan pada elesmobranchi jaringan interenal yang terletak antara ujung – ujung caudal ginjal. Sel – sel ini menghasilkan beberapa hormone corticosteroid yang merupak derifad dari kolesterol f. Kelenjar Ultimobranchial Kelenjar ini terletak pada septum pemisah antara rongga abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarna putih. Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada vertebrata tingkat tinggi, tetapi tidak berupa folikel melainkan menyebar pada septum. g. Urofisis Urofisis didapatkan pada setiap spesies ikan namun fungsi hormone yang dihasilkannya masih menimbulkan kontroversi walaupun secara umum sekresi urofisis behubangan dengan fungsi osmoregulasi dimana pengaruh terbesarnya pada ginjal. Ada 4 jenis hormone yang diidentifikasi dari urofisis yakni urotensin I,II,III,IV. Pada ikan, urotensis I belum diketahuin efeknya secara pasti namun pada vertebrata darat berperan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II berperan dalam kotraksi otot licin, misalnya otot rektrum dan kandung kemih. Urotensin III menstimulasi peningkatan penyerapan Na+ oleh insang dan pelepasan Na+ oleh ginjal. Urotensin IV diduga adalah arginine vasotocis tetapi hanya teridentifikasi pada rainbow trout Jepang.