Sosiologi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Sosiologi
INSTITUSI SOSIAL
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T
Pengertian Institusi Sosial
• Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986
mengatakan bahwa institusi sosial adalah
suatu sistem hubungan sosial terorganisasi,
yang memperlihatkan nilai-nilai dan
prosedur-prosedur bersama, dan yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
tertentu dari masyarakat.
Pengertian
• Leopold von Wiese dan Howard Becker
melihat institusi sosial atau lembaga
kemasyarakatan dari sudut fungsinya. Menurut
mereka lembaga kemasyarakatan merupakan
suatu jaringan proses-proses hubungan antara
manusia dan antara kelompok manusia yang
berfungsi untuk memelihara hubunganhubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai
dengan kepentingan-kepentingan manusia dan
kelompoknya.
Pengertian
• Sumner mengartikan lembaga kemasyarakatan
sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan
perlengkapan kebudayaan, bersifat kekal serta
bertujuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan masyarakat. Urgensinya adalah
agar ada keteraturan dan integrasi dalam
masyarakat.
Bagaimana Institusi Sosial Terbentuk
• Menurut Peter L. Berger (Lawang,1986) mengemukakan
bahwa setiap tindakan manusia tunduk pada apa yang
disebutnya dengan habitualisasi atau pembiasaan.
• Pembiasaan artinya suatu perbuatan dilakukan berulangulang kali. Perbuatan itu dilakukan secara berulang karena
dianggap bernilai. Bila perbuatan itu terus menerus dilakukan,
maka perbuatan itu akan memiliki pola, prosedurnya sendiri.
• Berger juga menyebut tipifikasi. Tipifikasi biasanya terjadi
paling kurang antara dua orang yang berinteraksi di mana
keduanya saling memberi bentuk atau nilai dengan cara yang
sama. Tipifikasi seperti inilah yang disebut dengan institusi
sosial.
Fungsi Umum Lembaga Kemasyarakatan
– Sebagai pedoman bagi masyarakat bagaimana
mereka harus bertingkah laku atau bersikap di
dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama menyangkut kebutuhankebutuhan;
– Menjaga keutuhan masyarakat
– Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial
Ciri Institusi Sosial
• Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;184) ada enam ciri
umum lembaga kemasyarakatan yakni:
– Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola
pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitasaktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Institusi sosial
terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta
unsur-unsur
kebudayaan lainnya yang secara langsung
maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang
fungsional.
Ciri Institusi Sosial
– Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua
institusi sosial. Akan membutuhkan waktu yang lama suatu
tindakan berkembang menjadi institusi sosial. Bila sudah
menjadi sebuah institusi sosial, orang akan cenderung
mempertahankannya dengan norma-norma tertentu,
karena institusi itu dianggap bermanfaat.
Ciri Institusi Sosial
– Institusi sosial mempunya satu atau beberapa tujuan
tertentu
– Institusi sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang
digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan.
– Setiap institusi memiliki simbol atau lambang tertentu,
yang merupakan ciri khas dari institusi tersebut.
– Setiap institusi sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak
tertulis.
Klasifikasi Institusi Sosial
• Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;
186), lembaga sosial dapat diklasifikasi dalam
empat tipe.
– Crescive institution dan enacted institution.
Crescive institution merupakan lembaga-lembaga
primer yang tumbuh dari adat istiadat seperti
lembaga perkawinan, agama dan lain sebagainya.
Sedangkan enacted institution adalah lembaga
yang sengaja dibentuk seperti lembaga pendidikan,
perdagangan dan lain sebagainya.
Klasifikasi
– Basic institution dan subsidiary institution. Basic
institution merupakan dianggap sebagai lembaga
kemasyarakatan yang
sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib
dalam masyarakat seperti keluarga, pendidikan,
negara dan seterusnya. Sedangkan subsidiary
institution dianggap kurang penting seperti
kegiatan rekreasi dan lain sebagainya.
Klasifikasi
– Approved institution dan unsanctioned institution.
Approved institution merupakan lembaga-lembaga
yang diterima masyarakat, sedangkan unsanction
institution lembaga yang tidak diterima masyarakat
– General institution dan restricted institution.
General institution merupakan institusi yang
penyebarannya sangat luas seperti agama Islam,
Protestan, Katolik, Hindu dan Budha dan lain
sebagainya sedangkan restricted institution
penyebarannya sangat terbatas.
Klasifikasi
• Operative institution dan regulative institution.
Operative institution berfungsi sebagai lembaga yang
menghimpun pola-pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, sedangkan regulative institution
bertujuan untukmengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga
tersebut seperti lembaga-lembaga hukum.
PERANAN INSTITUSI SOSIAL
• Institusi sosial dalam masyarakat sangat berperan
untuk melihat kesimpang siuran yang terjadi di
masyarakat, ketidak adilan, kemiskinan, dll. Dan
mungkin dalam pemahaman kita sedangkan adanya
lembaga sosial masih banyak masyarakat yang merasa
ketidakadilan dalam hidup dalam dekapan
pemerintah yang condong pada kaum elit semata
apalagi tidak ada lembaga sosial yang menampung
aspirasi masyarakat bawah. Salah satu contoh
lembaga sosial yaitu Lembaga Bantuan Hukum,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dll.
Perkembangan Institusi
• Terbentuknya institusi sosial bermula dari kebutuhan
masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama.
Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto institusi
sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan
keteraturan.Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama
dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai panduan
bertingkah laku.
• Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak
disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat
secara sadar.
Syarat Norma Terlembagakan
• Menurut H.M. Johnson suatu norma
terlembagakan (institutionalized) apabila
memenuhi tiga syarat sebagai berikut :
• Sebagian besar anggota masyarakat atau
sistem sosial menerima norma tersebut.
• Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam
sistem sosial tersebut.
• Norma tersebut mempunyai sanksi yang
mengikat setiap anggota masyarakat.
Empat Tahap Proses Pelembagaan
•
•
•
•
pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan.
Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga
menjadi suatu kebiasaan (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang
dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu.
Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau
norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat
unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan
dikenakan sanksi.
Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola
kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata kelakuan
semacam ini disebut adat istiadat (custom). Bagi anggota masyarakat yang
melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras.
Macam-Macam Institusi
•
•
•
•
1. Institusi Agama
2. Institusi Ekonomi
3. Institusi Pendidikan
4. Institusi Politik
Download