Konsep Intelegensi Berdasarkan Beberapa Pendekatan 1 Konsep intelegensi menurut Mahoney & Waltz, dilihat dari beberapa pendekatan: 2 A. Pendekatan Teori Belajar dasarnya: hukum pembentukan tingkah laku. pemahaman terhadap intelegensi t’gantung pada hukum-hukum dan prinsip umum individu dlm memahami tingkah laku tertentu atau bentuk perilaku baru. implikasi: intelegensi dilihat hanya b’dasarkan perilaku yg nampak, bukan b’dasarkan konsep mental intelegensi (pengukuran menggunakan tes). Menurut para ahli, perilaku intelegen adalah: 1) Perilaku yg berisi proses belajar pada level 3 fungsional tinggi dan merupakan respon khusus terhadap tuntutan dari luar. 2) Intelegensi tidak bersifat konkrit kepribadian, tetapi merupakan kualitas hasil belajar yg telah terjadi. B. Pendekatan Neurobiologis Tokoh: Halstead dan Cattel dgn “Teori Intelegensi Biologis”. dasarnya: intelegensi dapat ditelusuri dasar neuroanatomis dan neurobiologisnya. Pendekatan ini sangat mementingkan penelitian korelasi antara intelegensi dan aspek-aspek anatomi, elektrokimia, dan fisiologi. 4 C. Pendekatan Psikometris dasarnya: intelegensi adalah suatu konstruk atau sifat psikologis yg tarafnya berbeda-beda utk setiap individu. Pendekatan ini mengutamakan pada cara-cara praktis dlm melakukan klasifikasi dan prediksi berdasarkan hasil pengukuran intelegensi. Arah studi pendekatan ini adalah: 1) Bersifat praktis dan lebih menekankan pada penyelesaian masalah. 2) Menekankan pada konsep dan penyusunan teori tes. Kelemahannya: setelah alat tes dibuat dan ketika pengukuran dilakukan menggunakan alat 5 tes tsb. Kritik: pendekatan ini terlalu menekankan pada aspek kuantitatif (intelegensi dilihat berdasarkan skor IQ saja), sedangkan aspek kualitatif kurang mendapatkan perhatian (Seagal). D. Pendekatan Teori Perkembangan dasarnya: perkembangan intelegensi secara kualitatif yaitu, berkaitan dgn tahap-tahap perkembangan individu secara biologis, misalnya melihat intelegensi individu dewasa dan anak kecil dari cara berpikir mereka. Tokoh: Piaget.