MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Pemasaran Politik Partai Politik Fakultas Program Studi Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dr. Heri Budianto, M.Si Abstract Kompetensi Pokok bahasan Partai Politik membahas mengenai Arti dan Pemahaman tentang Partai Politik Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mampu menjelaskan mengenai arti dan pemahaman tentang partai politik Pembahasan Pengertian Partai Politik Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Secara umum Parpol adalah suatu organisasi yang disusun secara rapi dan stabil yang dibentuk oleh sekelompok orang secara sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak, cita-cita, dan persamaan ideologi tertentu dan berusaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan atau program-program yang telah mereka susun. Tujuan Partai Politik Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan /mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu. Fungsi Partai Politik Fungsi parpol sebagai sarana: a. Parpol sebagai saran komunikasi politik Komunikai politik adalah proses penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada masayarakatdan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan an menetapakan suatu kebijakan. Contoh: misal dilingkungan sekolah, OSIS itu ibarat Parpol. Jika ada aspirasi ataupun masalah yang dituntut siswa, misanya perbaikan fasilitas sekolah. Pada saat itu terjadi interaksi antara siswa dan OSIS menmbahas mengenai kurangnya fasilitas sekolah. Selanjutnya OSIS menyampaikan aspirasi/tuntutan siswa tadi kepada pihak sekolah. 2012 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Interkasi antara siswa(masyarakat), OSIS (parpol) dan pihak sekolah (pemerintah), merupakan suatu komunikasi. OSIS sebgai suatu sarana komunikasi antara pihak siswa dan pihak sekolah. Dalam kehidupan politik suatu negara contoh tadi dapat diibaratkan para siswa itu masyarakat, OSIS itu Parpol, dan pehak sekolah itu Pemerintah. b. Parpol sebagai sarana sosialisasi politik Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan politik. Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan program-program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan pada masyarakat dapat memilih parpol tersebut pada pemilihan umum. Contoh: penyampaian program politik parpol pada acara kampanye menjelang pemilu. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi papol sebagai sarana sarana sosialisasi politik. c. Parpol sebagai sarana rekrutmen politik Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran dalam istem politik ataupun pemerintahan. Atau dapat dikatakan proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang. Rekrutmen politik gunanya untuk mencari otang yang berbakat satupun berkompeten untuk aktif dalam kegiatan politik. Contoh: misal seperti pada contoh komuikasi politik tadi, dilingkungan sekolah. OSIS akan mengganti ketua dan anggotanya karena masa jabatannya sudah habis. Nah proses OSIS tersubut dalam mencari ketua dan anggota OSIS baru merupakan suatu proses rekrutmen. Entah itu melalui penujukan dan penyeleksian ataupun melalui pemilihan. Sama hal nya dengan Papol, parpol akan mencari, menyeleksi, dan mengangkat suatu anggota baru untuk menduduki suatu jabatan partai atau di pemerintahan, ataupun untuk mewakili dalam pemilu. d. Parpol sebagai saran pengatur konflik Pengatur konflik adalah mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan pendapat atau pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah. Pengendalian konflik ini dilakuakan dengan cara dialog, menampung dan selanjutnya membawa permasalahan tersebut kepada badan perwakilan rakyat(DPR/DPRD/Camat)untuk mendapatkan keputusan politik mengenai permasalahan tadi. 2012 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh: di dalam masyarakat terjadi masalah mengenai naiknya harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Banyak terjadi demo menentang kebijakan tersebut. Dalam kasus ini parpol sebagai salah satu perwakilan dalam masyarakat di badan pewakilan rakyat (DPR/DPRD), mengadakan dialog bersama masyarakat mengenai kenaikan harga BBM tersebut. Parpol dalam hal ini berfungsi sebagai mengendalikan konflik dengan cara menyampaikan kepada pemerintah guna mendapatkan suatu putusan yang bijak mengenai kenaikan harga BBM tersebut. Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik. Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai partai politik, yakni: Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil. R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka. Sigmund Neumann: partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham. Miriam Budiardjo: partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 2012 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam sistem ini terdapat dua variasi : pertama, di Negara tersebut hanya terdapat satu partai yang boleh hidup dan berkembang. Kedua , partai tunggal mendominasi kehidupan kepartaian, tidak ada suasana bersaing karena partai lainnya harus menerima kepemimpinan dari partai tersebut. Beberapa Negara baru, terutama di Negara Afrika, juga mengambil system partai tunggal. Pilihan mereka didasarkan pertimbangan perlu adanya Integrasi Nasional yang kuat. Pada umumnya Negara – Negara baru mengalami ancaman perpecahan karena masalah golongan, suku, ras dan agama yang sangat berbeda dan saling bersaing. Diharapkan masalah perpecahan dan perbedaan dapat di atasi bila ada partai politik yang kuat serta dominant, karena di kuatirkan dengan tidak adanya partai yang kuat maka mudah terjadi perpecahan yang dapat mengancam kelangsungan hidup berbangsa. Dilain pihak, dengan system satu partai yang kuat dapat mematikan aspirasi dari kelompok-kelompok kecilyang terjelma dalam partai-partai kecil. Dengan kata lain aspirasi mereka dikuatirkan akan tenggelam karena dominasi partai besar tersebut. Giovanni Sartori, seorang pakar studi partai politik menegaskan bahwa tipe partai tunggal tidak bias di masukkan dalam kategori system kepartaian, karena suatu system pada dasarnya membutuhkan lebih dari satu unit untuk dapat bekerja sebagai sistem. Sistem dua partai Pengertian dua partai merujuk pada 3 kemungkinan : Memang hanya dua partai besar yang mendominasi sementara partai-partai lain terlalu kecil untuk memiliki signifikansi politik. Adanya dua partai di mana salah satu berperan sebagai partai berkuasa sedangkan yang lain menjadi oposisi secara bergantian. Adanya satu partai dominant yang biasanya memerintah sendiri dengan sebuah partai lain yang selalu menjadi kekuatan oposan. Negara-negara yang terkenal dengan system dua partai ialah Inggris (dengan partai konservafatif dan partai buruh) dan Amerika Serikat (dengan partai Republik dan Partai Demokrat). Sistem dua partai di Inggris di anggap paling ideal. Sistem dua partai dapat berjalan di Inggris karena didukung oleh beberapa factor di antaranya masyarakat yang homogen, tradisi politik yang sudah berakar sebagai dasar budaya politik Inggris serta pengawasan terhadap aturan permainan politik sebagai consensus masyarakat yang harus di taati oleh segenap lapisan masyarakat. 2012 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sistem dua partai biasanya dilaksanakan dengan pemilihan yang berdasarkan atas sistem simple majority di mana setiap daerah pemilihan hanya diwakili oleh satu wakil. Kekuatan Sistem dua partai adalah memudahkan terbentuknya integrasi nasional, karena partai yang kecil lebih cenderung bergabung dengan salah satu partai yang dominan jika partai yang besar itu merasa perlu mendapatkan dukungan tambahan, atau bergabung dengan partai kecil lain (misalnya Partai Liberal dan Partai Sosial Demokrat di Inggris yang membentuk koalisi yang disebut ALLIENCE). Keuntungan lain adalah adanya pengawasan (control) yang terus menerus dari partai oposisi. Kelemahan dari system ini adalah memudahkan timbulnya polarisasi antara partai yang berkuasa dan partai yang beroposisi. Bahaya ini terutama bias muncul di Negaranegara yang kadar consensus nasionalnya masih rendah, seperti di banyak Negara dunia ketiga. Sistem multi partai Pengertian sistem banyak partai menunjuk adanya lebih dari dua partai. Negaranegara seperti Belanda, Belgia dan Norwegia menjalankan sistem multi partai sejak lama. Dalam pelaksanaanya, perlu dibentuk pemerintahan koalisi dari beberapa partai karena tidak ada partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu pemerintahan yang mandiri. Adakalanya usaha membentuk pemerintah koalisi mengalami kegagalan karena partai-partai yang berupaya membentuk pemerintah koalisi tidak mencapai persetujuan. Sistem banyak partai ini sering ditemukan dalam Negara-negara yang memakai system pemilihan berdasarkan perwakilan berimbang (proportional representation). Sistem ini memberi kesempatan kepada partai kecil untuk memenangakan beberapa kursi. Partai kecil dapat menarik keuntungan jika dapat membentuk pemerintahan koalisi. Secara proporsional mereka dapat ikut menentukan terbentuknya pemerintah yang akan membuat kebijakan umum. 2012 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kelemahan sistem banyak partai yang paling utama adalah bahwa banyaknya partai yang merupakan wakil kelompok dan golongan menyulitkan terbentuknya konsensus nasional. Dari pembahasan sistem kepartaian di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan : Masing-masing sistem punya kelemahan dan kekuatan. Masing-masing sistem menuntut terpenuhinya beberapa prasyarat agar system tsb dapat berjalan dengan baik di suatu Negara. Setiap Negara mempunyai latar belakang sejarah dan tradisi politik yang sangat berpengaruh dalam pemilihan system kepartaian Negara tersebut. Banyak Negara baru, termasuk Indonesia, pernah mengalami masa kepartaian dengan berbagai bentuk dan variasinya. Dengan katablain system kepartaian selalu berkembang sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pembangunan politik biasanya diikuti oleh perkembangan kehidupan system kepartainnya. Klasifikasi partai politik dapat didasarkan atas beberapa hal antara lain : Dari segi komposisi, fungsi keanggotaan dan dasar ideologinya. Dalam klasifikasi berdasarkan komposisi dan fungsi keanggotaan, partai politik dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu partai kader dan partai massa. Partai kader biasanya lebih mementingkan keketatan, disiplin dan kualitas anggota. Kelemahan partai kader ini teutama dalam mencari dukungan, biasanya mereka kalah dalam persaingan mengumpulkan jumlah dukungandi masyarakat luas karena dianggap anggota partai kader terbatas pada kelompok-kelompok tertentu. Partai massa merupakan kebalikan dari partai kader karena mereka lebih menekankan pada pencarian jumlah dukungan yang banyak di masyarakat atau dengan kata lain lebih menekankan aspek kuantitas. Kelemahan partai massa adalah bahwa disiplin anggota biasanya lemah, juga lemahnya ikatan organisasi sesame anggota, bahkan kadang kala tidak saling kenal, karena luasnya dukungan dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat. Perkembangn partai massa sebenarnya berawal dari partai kader. Partai – partai kader yang sebelumnya masih terbatas keanggotaannya pada kalangan tertentu mulai membuka diri untuk keanggotaan yang lebih luas. 2012 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada tahun 1966, Otto von Kircheimer menambahkan lagi sebuah jenis partai berdasarkan keanggotaannya, yang disebut partai catch-all. Partai jenis ini adalah perkembangan lebih lanjut dari partai massa. Pada tahun 1980-an, Richard S. katz dan Peter Mair menambahkan lagi sebuah jenis partai berdasarkan perkembangan kecenderungan Negara-negara Barat untuk memberikan subsidi bagi partai-partai politik yang ada dan meningkatnya peran media elektronik dalam kampanye pemilu. Katz dan Mair mengutip kesuksesan kerja sama tiga partai politik Austria (the socialist Party, the people’s Party and the freedom Party), yang berhasil mempertahankan kemenangannya dalam pemilu selama bertahun-tahun. Klasifikasi partai politik dapat juga didasarkan atas sifat dan orientasinya. Dalam hal ini partai politik dibagi atas partai lindungan dan partai ideologi atau asas. Partai lindungan umumnya memiliki organisasi nasional yang kendor, meskipun pada tingkat lokal sering kalicukup ketat. Partai ideologi atau partai asas, adalah partai yang mengikat diri pada ideologi atau asas tertentu dalam menyusun program kerja partainya. Klaus von Beyme pada tahun 1985 dalam bukunya Political Parties in western Democracies, mengklasifikasikan 9 kelompok partai yang selama ini berkembang di Eropa Barat berdasarkan ideologinya (familles spiritualles) yaitu : Partai Liberal dan Radikal. Partai Konservatif. Partai Sosialis dan Sosial Demokrat. Partai Kristen Demokrat. Partai Komunis. Partai Agraris. Partai Regional dan Etnis. Partai Ekstrim Kanan. Gerakan Ekonomi/Lingkungan. Von Beyme tidak menutup kemungkinan bahwa ada partai-partai politik dengan ideologi lain yang kemudian tidak bisa dimasukkan dalam klasifikasi yang ia buat. 2012 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Orientasi para pemilih tersebut bisa dikelompokan menjadi empat klasifikasi yang muncul dalam masyarakat bersamaan dengan perkembangan sosial politik di Negara itu sendiri, yaitu: Pusat daerah (centre-periphery) Negara gereja (state-church) Ladang Industri (land-industri) Pemilik modal pekerja (owner-worker) Sistem, Fungsi, dan Struktur Partai Politik di Indonesia Bentuk Partai Politik Dari Kacamata Pemasaran Dalam fenomena dan analisis Lees Marhment (2001) menjadi sangat popular untuk menganalisa bentuk partai dari konsep pemasarannya meliputi 3 hal yaitu: 1. Product Oriented Party Partai yang berorientasi pada produk (Product Oriented Party) ; Partai politik dalam model ini biasanya memiliki sikap yang tegas. Tidak akan merubah pikirannya maupun produknya meskipun partai tersebut gagal mendapatkan suara dalam pemilihan. 2. Sales Oriented Party Partai yang berorientasi pada penjualan (Sales Oriented Party) ; Konsep partai politik lebih memfokuskan pada penjualan ide, gagasan atau programnya kepada pemilih. Tujuanya adalah untuk mendesain strategi komunikasinya dengan maksud membujuk agar para pemilih to suport the party. 3. Market Oriented Party Partai yang berorientasi pada pasar (Market Oriented Party) ; Konsep partai yang berorientasi pada pasar mendesain perilaku partainya tersebut untuk kepuasan pemilih. Model ini kebalikan dari model yang menganut pikiran-pikiran yang tradisonal tentang politik. Model ini mengutarakan bahwa untuk memenangkan pemilihan setiap partai perlu untuk melakukan identifikasi dan memahami apa yang menjadi prioritas publiknya Komunikasi Pemasaran Politk Komunikasi pemasaran politik beranjak pada mengemban peran baru yang terlembagakan untuk mewadahi tahapan-tahapan perencanaan, perancangan pelaksanaan dan pengendalian proses-proses jangka panjang yang bersifat permanen dan menjadi faktor 2012 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penentu pengolahan pemerintahan yang berkesinambungan manakala sebuah partai politik atau suatu kelompok politik memenangi pemilihan umum dan kemudian berkuasa. Jadi komunikasi pemasaran politik diarahkan untuk merujuk kepada suatu proses merencanakan dan mengeksekusi konsep-konsep penetapan tujuan politik, promosi dan distribusi gagasa-gagasan, ide dan layanan untuk menciptakan suatu petukaran yang dapat memuaskan atau memenuhi sasaran orang perorangan atau politik) 2012 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id organisasi politik (partai Daftar Pustaka Firmanzah, Marketing Politik, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2007 Syamsudin Haris, Masalah-masalah Demokrasi & Kebangsaan, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2014 M. Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik, PT. Gramedia, Jakarta, 2009 Prof. Dr. Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia, Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, 2010 2012 11 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id