Modul E-Learning 2 PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN

advertisement
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 1: Pendekatan Berbasis Risiko
Modul E-Learning 2
PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN
BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA
Bagian Kesatu, Pendekatan Berbasis Risiko
2.1 Pendekatan Berbasis Risiko
2.1.1
Pendekatan Berbasis Risiko
1. Pihak pelapor wajib mengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko terjadinya
pencucian uang atau pendanaan terorisme.
2. Pengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko dilakukan berdasarkan analisis yang
paling kurang mencakup:
a. Identitas
b. Lokasi usaha bagi Pengguna Jasa perusahaan
c. Profil Pengguna Jasa
d. Jumlah transaksi
e. Kegiatan usaha Pengguna Jasa
f.
Struktur Kepemilikian bagi Pengguna Jasa perusahaan
g. Informasi lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko Pengguna Jasa
2.1.2
Pihak yang Berisiko Tinggi (High Risk)
Gambar 1 Pihak yang Berisiko Tinggi (High Risk)
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 1 dari 4
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 1: Pendekatan Berbasis Risiko
High Risk Country
Lokasi geografis potensial berisiko tinggi dapat ditemukan di beberapa daftar yang dikeluarkan FATF, PBB,
dan organisasi internasional lainnya.
Daftar berikut ini disediakan untuk membantu mengidentifikasi lokasi-lokasi tersebut:

Yurisdiksi yang oleh organisasi yang melakukan mutual assessment terhadap suatu negara (seperti FATF,
APG, CFATF, MONEYVAL, ESAAMLG, EAG, GAFISUD, GIABA atau MENAFATF) diidentifikasi sebagai tidak secara
memadai melaksanakan Rekomendasi FATF.

Negara yang diidentifikasi sebagai yang tidak
cooperative atau Tax Haven oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD).

Negara yang memiliki tingkat good governance
yang rendah sebagaimana ditentukan oleh
World Bank.

Negara yang memiliki tingkat risiko korupsi
yang tinggi sebagaimana diidentifikasi dalam
Gambar 2 High Risk Country
Transparancy International Corruption Perception Index
High Risk Business

Jasa keuangan, seperti money changer (Pedagang Valuta Asing),

Money remittance (Usaha Jasa Pengiriman Uang)

Offshore company termasuk PJK yang berlokasi di tax and/or secrecy havens dan yurisdiksi yang tidak secara
memadai melaksanakan rekomendasi FATF;

Dealer mobil;

Agen perjalanan

Pedagang perhiasan, batu permata dan logam berharga;

Perusahaan perdagangan ekspor/impor;

Usaha yang berbasis tunai seperti minimarket, jasa
pengelola parkir, rumah makan, Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU), pedagang isi ulang pulsa;
Gambar 3 High Risk Business

Penjual grosir (wholesalers) dan pengecer barang elektronik (khususnya di zona perdagangan bebas);

Pengacara, akuntan atau konsultan keuangan;
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 2 dari 4
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 1: Pendekatan Berbasis Risiko

Dealer barang antik dan seni;

Agen properti.
High Risk Person
Pihak-pihak yang dianggap sebagai nasabah berisiko tinggi adalah:
1.
Orang yang popular secara politis (Politically Exposed Persons/”PEP”), adalah individu yang merupakan atau
dipercayakan dengan fungsi-fungsi yang dikenal umum disuatu Negara asing, misalnya kepala Negara atau
kepala pemerintahan, politisi senior, pejabat pemerintahan senior, petugas pengadilan atau militer, eksekutif
senior BUMN, partisan, partai politik besar. Hubungan usaha dengan anggota keluarga atau sejawat terdekat
PEP melibatkan risiko reputasi nama baik yang sama dengan dirinya sendiri. Definisi ini tidak termasuk
ranking menengah atau individu yang lebih junior dalam kategori sebelumnya. Hal ini berlaku bagi Warga
Negara Indonesia maupun Warga Negara asing. Contoh dari PEP adalah:
a.
Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
b.
Wakil Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan;
c.
Pejabat setingkat Menteri;
d.
Eksekutif Senior perusahaan negara: Direktur Badan
Usaha Milik Negara (BUMN);
e.
Eksekutif dan ketua partai politik;
f.
Pejabat senior di bidang militer dan/atau kepolisian;
g.
Pejabat Senior di lingkungan Mahkamah Agung dan
Kejaksaan Agung;
Gambar 4 High Risk Person
h.
Pejabat yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden;
i.
Anggota keluarga (pasangan, orangtua, saudara, anak, menantu, cucu) dari kategori-kategori di atas;
dan
j.
Siapapun orang yang tidak termasuk diatas namun karena posisinya yang tinggi di masyarakat,
pengaruhnya yang signifikan, status selebriti dan/atau kombinasi dari posisinya dapat
menempatkan PJK dalam posisi berisiko harus masuk dalam kategori berisiko tinggi.
2. Pegawai instansi pemerintah yang terkait dengan pelayanan publik.
3.
Orang-orang yang tinggal dan/atau mempunyai dana yang berasal dari negara-negara yang diidentifikasi
oleh sumber-sumber terpercaya memiliki standar anti pencucian uang yang tidak mencukupi atau mewakili
tindak pidana tingkat tinggi dan korupsi.
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 3 dari 4
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 1: Pendekatan Berbasis Risiko
4.
Orang-orang yang terlibat dalam jenis-jenis kegiatan atau sektor usaha yang rentan terhadap pencucian
uang, seperti pegawai PJK.
5.
Pihak-pihak yang disebutkan dalam daftar PBB atau daftar lainnya yang dikeluarkan oleh organisasi
internasional sebagai teroris, organisasi teroris ataupun organisasi yang melakukan pendanaan atau
melakukan penghimpunan dana untuk kegiatan terorisme.
High Risk Product
a.
b.
Mudah dikonversikan menjadi kas atau setara kas.

Perbankan seperti Traveller Cheque, cek, valuta asing

Pasar modal seperti saham, obligasi, SUKUK

Perusahaan perasuransian seperti unit link
Mudah dipindah-pindahkan dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi
lainnya dengan maksud mengaburkan usul dana, dalam
perbankan seperti transfer dana
c.
Gambar 5 High Risk Product
Prosedur tidak memerlukan tatap muka, dalam perbankan seperti internet banking, ATM, Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (ATMK),
d.
Privacy Oriented, dalam perbankan seperti Safe Deposit Box, Layanan Prima
e.
Produk barang, seperti emas, barang antik, kendaraan bermotor
2.1.3
Ringkasan
Untuk efektifitas identifikasi, verifikasi dan pemantauan transaksi Pengguna Jasa, Pihak Pelapor
berkewajiban untuk mengelompokkan Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko terjadinya pencucian uang
atau pendanaan terorisme. Dalam hal Pengguna Jasa tergolong high risk, maka harus dilakukan EDD.
Terdapat 3 kelompok high risk, yaitu high risk country, high risk business, high risk person.
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 4 dari 4
Download