Jawaban

advertisement
1.Pengertian Etika yaitu
Etika Berasal dari kata Yunani ‘Ethos’, berarti adat istiadat.
Etika memiliki 3 artii khusus yaitu :
Berperilaku Jujur
Benar
Adil
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan
segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu
generasi ke generasi yg lain
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :
 Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia
 Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang
umum diterima
2. Jelaskan pengertian etika deontologi.
3. Etika Teleologi
berasal dari kata Yunani yaitu telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori
ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan
berguna. Dari sudup pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan.
contoh : orang yang suka mengumpulkan harta berlebih atau tidak puas akan hartanya, di
hidupnya hanya senang-senang tidak memikirkan akhirat seperti clubbing, minum, narkoba, dsb
2. Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari
kebahagiaan hakiki.
contoh : rajin beribadah, mencintai alam
4. Profesi berasal dari bahasa latin yakni "Proffesio" yang mempunyai dua arti yaitu janji/ikrar
dan pekerjaan.
Dalam arti luas, profesi berarti kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah
yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Dalam arti sempit, profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik.
Sedangkan profesional merupakan orang yang mempunyai profesi.
Menurut DE GEORGE, pengertian Profesi dan Profesional, didefinisikan sebagai berikut :
PROFESI adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan
hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Sedangkan Ciri-ciri antara Profesi dan Profesional adalah :
PROFESI :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
5. Argumen:
v Bisnis adalah suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus berusaha dengan segala cara
dan upaya untuk bisa menang
v Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan, berbeda dari aturan yang dikenal
dalam kehidupan sosial sehingga tidak bisa dinilai dengan aturan moral dan sosial
v Orang bisnis yang mau mematuhi aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak
menguntungkan
Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar
-Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen
moral tertentu
-Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma atau nilai yang
dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis
-Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas
Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang.
Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap (Bribery),
Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian (Theft), dan Diskriminasi tidak jelas
(Unfair discrimination) yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta
sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam
melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan
membeli pengaruh. 'Pembelian' itu dapat dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang
atau barang, maupun 'pembayaran kembali' setelah transaksi terlaksana. Suap kadangkala tidak
mudah dikenali. Pemberian cash atau penggunaan callgirls dapat dengan mudah dimasukkan
sebagai cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selalu dapat disebut sebagai suap,
tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan oleh pemberi hadiah.
2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan
menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit
kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industry terhadap seorang individu.
3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan
mengucapkan atau melakukan kebohongan.
4.
Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita
atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut
dapat berupa property fisik atau konseptual.
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan
terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau
agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang dengan setara tanpa adanya
perbedaan yang beralasan antara mereka yang 'disukai' dan tidak.Berbagai aksi protes yang
mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus
dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral
6.Etika bisnis adalah etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum dan
keadilan secara konsisten dan konsekuen. Etika bisnis pada hakekatnya adalah sebuah tindakan
moral atau perilaku etis untuk tetap setia pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadaban. Etika
bisnis adalah refleksi hati nurani yang menampakkan kemahsyuran nilai-nilai dan prinsip-prinsip
ekonomi (bisnis) yang bermartabat, yang menjauhkan diri dari nafsu ketamakan, kepongahan
dan kerakusan.
Etika bisnis penting didalam dunia bisnis dikarenakan dalam bisnis ada nilai manusiawi yang
dipertaruhkan, sehingga bisnis yang baik dalam pencapaian tujuannya perlu dilandasi oleh
pertimbangan hukum dan pertimbangan yang etis. Bisnis tidak hanya untuk memperoleh
keuntungan secara material namun juga memperjuangakan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk
memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan , sangat relevan dan mempunyai tempat
yang sangat strategis dewasa ini.
7. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi
perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
Prinsip Otonomi : Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik dilakukan.
Prinsip Kejujuran : Kejujuran merupakan sebuah prinsip etika bisnis karena mitos keliru bahwa
bisnis adalah kegiatan tipu - menipu demi meraup untung.
Prinsip Keadilan : Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah
dalam relasi eksternal perusahaan maupun relasi internal perusahaan perlu diperlakukan sesuai
dengan haknya masing - masing. Keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan
hak dan kepentingannya
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) : Prinsip ini menuntut agar bisnis di
jalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak
Prinsip integritas moral : Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baiknya atau nama baik perusahaannya.
8. code of ethics diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku.
9. Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa
untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi
kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan
sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
10. Jika merasa bahwa kegiatan CSR tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan,
maka tidak perlu dilakukan, karena hal itu hanya akan membuang energi, dana, dan waktu,
keuntungan yang dimaksud bukan melulu mengenai profit, akan tetapi lebih kepada efisiensi
dan inovasi perusahaan juga posisi perusahaan yang lebih kompetitif.
11.GCG adalah merupakan proses dan proses dan struktur yang dipergunakan untuk
mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lain.
Prinsip-prinsip GCG :

Disclosure/ Transparency ( Keterbukaan/Transparansi)
Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada
waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan,
kepemilikan serta pemegang kepentingan.

Accountability ( Akuntabilitas)
Akuntabilitas menekan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang
efektif berdasarkan pembagian kekuaaan antara komisaris, direksi, dan
pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian
terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai
dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
 Responbility (Responbilitas)
Responbility (Responbilitas) adalah adanya tanggung jawab pengurus dalam manajemen,
pengawasan manajemen serta tanggung jawab kepada perusahaan dan para pemegang saham.
Sebelum mengetahui pengertian dari “etika deontologi” terlebih dahulu kita harus mengetahui
arti “deontology”.
Istilah Deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
“Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk”, deontologi
menjawab : “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua
dilarang”.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
. Sudah jelas kelihatan bahwa teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu
perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban. Jadi selama melaksanakan
kewajiban berati sudah melakukan kebaikan. Deontologi tidak terpaksa pada konsekuensi
perbuatan dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan
akibatnya. Berbeda dengan utilitarisme yang mempertimbangkan hasilnya lalu dilakukan
perbuatannya.
12. Hubungan CSR dan GCG :
-Good Corporate Governance (GCG) ialah suatu sistem, dan perangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders).
-Terdapat lima prinsi GCG yaitu:
1. Transparency (Keterbukaan Informasi)
2. Accountability (Akuntabilitas)
3. Responsibility (Tanggung Jawab)
4. Independency (Kemandirian)
5. Fairness (Kesetaraan dan kewajaran)
· Prinsip Responsibility mempunyai hubungan yang paling dekat dengan CSR. Prinsip ini
memberikan penekanan yang lebih terhadap stakeholders perusahaan (stakeholdersdriven concept).
· Prinsip yang lain lebih fokus ke shareholders-driven concept.
15. Pengertian Whistle Blowing yaitu :
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk
membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak
lain.Whistle blowing berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sediri
maupun pihak lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu whistle blowing internal dan whistle blowing
eksternal.
Perbedaan antara Whistle Blowing Internal dan Eksternal
- Whistle blowing internal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang
dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya.
- Whistle blowing eksternal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang
dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan
itu akan merugikan masyarakat.
16. Penampilan karyawan, baik yang bersifat fisik maupun mental, memiliki pengaruh bagi
pembentukan citra perusahaan. Oleh karena itu etika yang baik perlu benar-benar ditanamkan
dalam perilaku karyawan. Bagaimana mewujudkannya, berikut ini kami sampaikan tujuh cara
untuk mendorong perilaku etis karyawan.
1. Berilah teladan perilaku yang Anda harapkan dari bawahan
2. Kembangkanlah Kode etik formal yang tertulis
3. Hukumlah setiap karyawan yang melanggar kode etik
4. Adakan sesi pelatihan mengenai bagaimana mengatasi situasi tidak etis
5. Dengarkanlah karyawan yang mempunyai keluhan sebelum mereka menyebarkannya
keluar
6. Tetapkanlah standar seleksi dan promosi yang mengukuhkan perilaku etik
7. Tetapkanlah etika dan moralitas sebagai bahan pokok dalam kultur perusahaan
17. Pemasaran produk yang dilakukan perusahaan tidak hanya memikirkan bagaimanacaranya agar
produk perusahaan dapat habis terjual namun juga menciptakan, menumbuhkan,dan
menjaga pelanggan/konsumen. Oleh karena itu,dibutuhkan etika bisnis dalammemasarkan
produk untuk mencegah praktik ± praktik pemasaran yang tidak etis, yangujungnya menimbulkan
persaingan yang tidak sehat dan mencelakakan konsumen. Meliputietika pemasaran dalam konteks produk,
etika pemasaran dalam konteks harga, etika pemasaran dalam konteks distribusi/penyaluran,
etika pemasaran dalam konteks promosi, dan juga keetisan iklan
18. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui
media massa dengan tujuan untuk mempromosikn barang atau jasa.
Periklanan (advertising) adalah bisnis ide kreatifitas (Roman, Maas & Nisenholtz,2005)
menggambarkan hanyalah ekpresi citra yang kita tuangkan sebagai bentuk konsep ide di dalam
pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar lebih merupakan sarana untuk
mencapai tujuan. Proses mengungkapkan ide dalam bentuk gambar penting dalam periklanan,
namun gambar yang bagus dan indah bukan hal yang utama karena kita hanya dituntut untuk
dapat menuangkan ide dalam bentuk citra gambar ( Lwin & Aitchen) jadi, mampu
menggambarkan dengan baik bukan persyaratan di dunia periklanan. Memiliki naluri dan ide
pemasaran yang memungkinkan untuk memadukan sebuah usulan penjualan dan nilai-nilai
komersial sebuah gagasan jauh lebih penting.
Periklanan atau promosi (advertising) adalah suatu bentuk komunikasi yang ditunjukkan untuk
mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengar sesuatu.
Permasalahan etis advertising dan contohnya :
Iklan kadang membentuk image tertentu yang kadang menyinggung perasaan, misalnya iklan
produk pemutih bagi para wanita seolah image wanita cantik itu berkulit putih padahal di
lingkungan tersebut mayoritas berkulit gelap karena memang pengaruh dari geografis
lingkungan. Contoh lain iklan rokok dengan image pria gagah, suka tantangan atau menunjukkan
kenikmatan hidup, sehingga mereka yang tidak merokok seolah bukan pria gagah atau orang
yang tidak menikmati hidup.
19. Yang saya ketahui tentang gerakan perlindungan konsumen yaitu perangkat hukum yang
diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak sebagai konsumen. Sebagai contoh, para
penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada konsumen.
Gerakan perlindungan konsumen di Indonesia di atur dalam UU Perlindungan Konsumen Nomor
8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen republic Indonesia menjelaskan bahwa hak
konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan
barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diksriminatif; hak untuk
mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.
Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan perlindungan
adalah:
§ Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 ,
dan Pasal 33.
§ Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
No. 3821
20.prinsip – prinsip etis dalam produksi
1. Prinsip kejujuran suatu bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran
karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis misalnya kejujuran terhadap
konsumen,, sehingga dapat dipastikan para konsumen akan mendapatkan kepuasan terhadap
produk tersebut.
2. Tanggung jawab dalam produksi pun sangat diperlukan misalnya saja seperti masa
pemakaian produk ( tanggal kadaluarsa ).
3. Integritas moral prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pihak pelaku bisnis
mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar dapat dipercaya baik bagi konsumen serta
perusahaan yang bekerja sama.
Contoh pelanggaran etika Bisnis :
Contoh 1: Pelanggaran Etika Bisnis transparansi
Sebuah Yayasan X menyelanggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada Tahun ajaran baru
sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah
ini sama sakali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah
diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun
penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh
banyak pihak, yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakkan untuk
pembelian seragam guru. Dalam kasus ini pihak yayasan dan guru sekolah dapat
dikategorikan melangggar prinsip transparansi.
Contoh 2: etika bisnis terhadap prinsip kejujuran :
Sebuah perusahaan pengembangan di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah
petrusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan
pihak pengembang memberikan spesipikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam
pelaksanaanya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kulaitas spesifikasi bangunan
tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan
sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat
dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan
yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.
21. Bagaimanakah etika bisnis dalam konteks manajemen keuangan? Jelaskan pelanggaran etika
bisnis yang berkaitan dengan bidang keuangan !
Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan penganggaran.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan
bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu
di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang berkaitan dengan
waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting). Rencana
keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan program kerja
lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun
waktu tertentu.
Pelanggaran etika dalam bidang keunagan :
1. Penyusunan rencana kerja lengkap untuk setiap jenis tingkat kegiatan dan setiap jenis
tingkat kegiatan yang ada pada suatu lembaga.
2. Penentuan rencana kerja dalam bentuk mata uang dan kesatuan kuantitatif lainnya,
dilakukan melalui sistematika dan logika yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Rencana kerja masing-masing dari setiap kesatuan usaha, satu sama lain atau secara
keseluruhan, harus dapat berjalan dengan serasi.
4. Penyusunan rencana kerja perlu adanya partisipasi dari seluruh tingkatan manajemen
sehinngga pelaksanaan anggaran merupakan tanggung jawab seluruh anggota
manajemen.
5. Anggaran merupakan alat koordinasi yang ampuh bagi Top Manajer dalam mengelola
bank, dalam rangka mencapai rencana yang telah ditetapkan.
6. Anggaran merupakan alat pengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana kerja,
sekaligus dipakai sebagai alat evaluasi dan penetapan tindak lanjut.
7. Anggaran merupakan alat pengawas dan pengendalian jalannya bisnis.
Penganggaran merupakan langkah-langkah yang menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis.
Penganggaran merupakan perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah berkaitan dengan
masalah keuangan lembaga bisnis.
22. Apa yang dimaksud dengan tindak pidana pencucian uang (money laundering) ? Sebutkan
UU yang mengatur tentang tindak pidana pencucian uang ! Bagaimanakan cara yang dapat
dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalkan tindak pidana pencucian uang ?
Pencucian uang adalah :
perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan,
menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya
atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut dicurigai merupakan hasil tindak pidana
dengan maksud untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan sehinnga
seolah-olah menjadi Harata Kekayaan yang sah
Undang-undang yang mengatur Tindak Pencucian Uang (mondey Laundering) :
Sesuai dengan Pasal 2 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003, tindak pidana yang
memicu terjadinya pencucian uang meliputi korupsi, penyuapan, penyelundupan barang,
penyelundupan tenaga kerja, penyelundupan imigran, di bidang perbankan, di bidang pasar
modal, di bidang asuransi, narkotika, psikotropika, perdagangan manusia, perdagangan senjata
gelap, penculikan, terorisme, pencurian, penggelapan, penipuan, pemalsuan uang, perjudian,
prostitusi, di bidang perpajakan, di bidang kehutanan, di bidang lingkungan hidup, di bidang
kelautan atau tindak pidana lainnya yang diancam dengan penjara 4 (empat) tahun atau lebih,
yang dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Republik
Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum Indonesia.
Upaya Pemerintah mengantisipasi pencucian Uang dengan cara membuat Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adalah lembaga independen yang dibentuk dalam
rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang Lembaga ini memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pencegahan dan pemberantasaan pencucian uang
sekaligus membangun rezim anti pencucian uang dan kontra pendanaan terorisme di Indonesia
Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam upaya menjaga stabilitas system keuangan dan
menurunkan terjadinya tindak pidana asal (predicate crimes). PPATK, yang bertanggung jawab
kepada Presiden RI, dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya bersifat independen dan
bebas dari campur tangan dan pengaruh kekuasaan mana pun. PPATK berkedudukan di Jakarta,
indonesia. Susunan organisasi PPATK terdiri atas kepala, wakil kepala, jabatan struktural lain,
dan jabatan fungsional.
23. Apa yang dimaksud dengan monopoli dan oligopoli? Permasalahan etis apa yang muncul
dalam praktek bisnis tersebut? Bagaimanakah cara untuk meminimalkan praktek bisnis tersebut?
Berikan contoh dan jelaskan praktek monopoli dan oligopoli yang ada Indonesia !
Pengertian Monopoli :
Secara etimologi, kata “monopoli” berasal dari kata Yunani ‘Monos’ yang berarti sendiri dan
‘Polein’ yang berarti penjual. Dari akar kata tersebut secara sederhana orang lantas memberi
pengertian monopli sebagai suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang menawarkan
(supply)
suatu
barang
atau
jasa
tertentu.
Jadi Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir perusahaan
yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip dan ada
hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidan industri atau bisnis
tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau segelintir perusahaan, sementara pihak
lain sulit masuk didalamnya. Karena itu, hampir tidak ada persaingan berarti.
Pengertian Oligopoli :
Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat dominasi sejumlah pemasok dan penjual.
Pada kenyataannya, Sistem oligopoli yang ada, memiliki konsentrasi pasar yang tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase yang besar dari pasar Oligopoli ditempati oleh perusahaanperusahaan komersial negara terkemuka. Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan perencanaan
strategis untuk mempertimbangkan reaksi dari pesaing lain yang ada di pasar. Oligopoli dalam
praktek pasar bebas, sangat menguntungkan para pemilik modal yang banyak.
1.
Monopoli bisa terjadi akibat adanya hak monopoli pemerintah contoh paling tepat
terjadinya monopoli karena adanya hak monopoli dari pemerintah adalah kantor pos.
1. Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar
semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam
industri
berat.
Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat
dikelompokkan ke dalam pasar oligopoly.
Kasus 1
Kutipan yang dapat di pakai untuk memecahkan masalah tersebut dari penilitian yaitu:
1. “Jamu-jamu tersebut mengandung Bahan Kimia Obat Berbahaya”
2. “Jamu tersebut mengandung zat kimia yang dosisnya tidak tepat”
3. “Indikasi sumber atau indikator zat kimia tidak dicantumkan dalam kemasan”
Masalah etis yang timbul yaitu dengan sengaja melakukan bisnis tidak etis karena
mengandung Bahan Kimia Obat yang berbahaya dan memberi dosis yang berlebuh.
Tidak transparansi dalam melakukan bisnis “Indikasi sumber atau indikator zat kimia
tidak dicantumkan dalam kemasan”.
Kasus 2
a. Tindakan yang dilakukan tidak etis karena membakar hutan dengan sengaja tanpa
memikirkan dampak dan kerugiannya. Tindakan yang dilakukan dapat dikatakan tindakan
tidak mempunyai rasa pertanggungjawaban sosial (sosial responsibility) atau dapat dikatakan
juga kriminal (kejahatan korupsi) karena telah mengambil hak bersama untuk menikmati
hutan tersebut.
b. Pembukaan lahan dengan menggunakan cara membakar yang tidak terkendali dan merusak
erat kaitannya dengan pembangunanindustri perkebunan di Indonesia karena empat alasan
pokok berikut ini:
• Kebakaran menurunkan kualitas lahan hutan dan dengan demikian mendukung usaha untuk
memiliki kawasan hutan permanen (sepertihutan produksi) secara legal untuk
diklasifikasikan kembali sebagai kawasan-kawasan hutan yang tersedia untuk konversi bagi
perkebunan. Dengan semakin terbatasnya ketersediaan lahan yang tidak diklasifikasikan
sebagai hutan dan yang cocok untuk pembangunan perkebunan, membakar hutan kemudian
menjadi suatu cara yang bermanfaat untuk meningkatkan persediaan lahan yang ada.
• Di kawasan yang telah dialokasikan untuk pembangunan perkebunan, membakar hutan
adalah suatu cara yang hemat biaya untuk membuka lahan. Menurut salah satu perusahaan
yang beroperasi di Kalimantan Tengah, pembukaan lahan dengan alat-alat mekanis
membutuhkan biaya yang dua kali lipat lebih mahal daripada melakukan pembakaran.
• Hasil perkebunan harus diolah dalam 24 jam setelah dipanen, sehingga banyak perusahaan
lebih senang jika lokasi perkebunan letaknya sedekat mungkin dengan fasilitas pengolahan
dan jalur-jalur transportasi yang dapat membawa hasil panennya ke berbagai fasilitas ini.
Namun, kawasan-kawasan seperti ini yang lebih mudah diakses umumnya telah padat dan
diolah oleh penduduk lokal. Perusahaan-perusahaan kemudian menyewa tenaga kerja dari
luar untuk bekerja dan membakar lahan masyarakat lokal yang lahannya ingin diambil alih
oleh perusahaan, untuk mengusir masyarakat. Kebakaran mengurangi nilai lahan dengan cara
membuat lahan menjadi terdegradasi, dan dengan demikian perusahaan akan lebih mudah
dapat mengambil alih lahan dengan melakukan pembayaran ganti rugi yang murah bagi
penduduk asli.
• Dalam beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes
pengambil-alihan lahan mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
c. Dampak Terhadap Sosial, Budaya, dan Ekonomi. Kebakaran hutan memberikan dampak
yang signifikan terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
· Terganggunya aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara
otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan
di luar ruangan.
· Menurunnya produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat
·
·
·
·
·
mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.
Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi
masyarakat yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya
hutan berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak
kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol.
Selain itu, terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatangkehilangan habitat yang
kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajah, monyet,
dan binatang lain.
Terganggunya kesehatan; Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas
SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan
lain-lain.
Tersedotnya anggaran negara; Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani
(menghentikan) kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta
berbagai dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari
kas negara.
Menurunnya devisa negara. Hutan telah menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari
kayu maupun produk-produk non kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya
hutan sumber devisa akan musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran
hutan pun pada akhirnya berpengaruh pada devisa negara.
d. Penggunaan istilah Hutan Tidak Terbakar yaitu lebih tepat artinya untuk kebakaran hutan
bukan dari faktor alam melainkan faktor manusia.
e. Menurut saya memuat sanksi untuk yang melakukan land cleaning
f. Penegakan hukum sangatlah lemah karena masih banyak dan marak kasus tentang
pembakaran hutan yang belum terselesaikan.
g. Gerakan Nasional jadilah peran pembakar hutan itu adalah musuh bangsa yang harus di
hentikan.
1.
2.
3.
4.
Kasus 3
Menurut saya Mr.Thomas tidak mengindahkan isu tanggung jawab dalam manajemen
departemennya karena dia tidak memberikan kenyamanan bagi para karyawannya.
Benar Mr.Thomas mengatakan memaksimalkan laba dengan cara apapun.
Benar Mr.Thomas mendeskripsikan wanita dengan menyatakan bahwa wanita telah terbukti
sangat ofensif (secara seksual) di area meja dan kantor.
Yang menjadi potensi biaya Mr.Thomas yaitu kepatuhan Mr.Thomas dalam memaksimalkan
laba dengan cara apapun.
Kasus 4s
Permasalahan etis yang muncul yaitu dengan sengaja membeli barang bajakan yang dapat
merugikan negara dengan itu juga tanpa disadari mereka sudah menjadi seorang pembajak dan
menipu publik dengan tindakan tidak etis mereka.
Download