bab vii hak, kewajiban, dan tanggung jawab perusahaan pada

advertisement
BAB VII
HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB
PERUSAHAAN PADA KARYAWAN

H.AMRIN MULIA UN
BAB VII
HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB
PERUSAHAAN PADA KARYAWAN
Pengertian Hak Dan Kewajiban
Menurut prof. Dr. Notonegoro: hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan
suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan
tidak dapat oleh pihak lain manapun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa olehnya.
Hak dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan,
antara lain:
1.
Menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau
ingin menjadi warga negara suatu negara (Pasal 26);
2. Bersamaan kedudukan di dalam hukum & pemerintahan (Pasal 27
ayat (1);
3. Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa127 ayat
(2);
4. Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan
dan tulisan sesuai dengan undang-undang (Pasal 28);
5. Jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran
agamanya masing-masing (Pasal 29 ayat (2);
6. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal30);
7. Mendapat pendidikan (Pasal 31);
8. Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32);
9. Mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi (Pasal 33),
dan j);
10. Memperoleh jaminan pemeliharaan dari pemerintah sebagai fakir
miskin (Pasal34).
Kewajiban
Menurut Prof. Dr. Notonegoro; Wajib
yaitu beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya diberikan secara terus-menerus oleh
pihak manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu
yang tidak dapat ditinggalkan dan harus
dilakukan.
Kewajiban dasar Warga negara diatur dalam UUD
dan pasal-pasal antara lain :
1. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I);
2. menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea
II);
3. menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi
negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945,
alinea IV);
4. setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat
2);
5. wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1);
6. wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30 ayat
1).

Hak
– Hak Pekerja Dapat Dirinci Sebagai Berikut :
1.
Hak atas pekerjaan => Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena
kerja melekat pada tubuh manusia, yang tidaK bisa dilepasakan dari tubuh manusia.
2.
Hak atas upah yang adil => Hak atas upah yang adil merupakan hakl yang diterima
dan dituntut seseorang sejak mengikat diri untuk suatu perusahaan.Karena itu
perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan upah yang
adil.
Hak untuk berserikat dan berkumpul => Hak berserikat dan berkumpul merupakan
salah satu syarat penting untuk bias menjamin hak atas upah yang adil.
3.
4.
Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan => Lingkungan kerja modern yang
penuh dengan resiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan
ataskeamanan, keselamatan dan kesehatanbagi para pekerja.
5.



Hak untuk diproses hukum secara sah => Hak ini berlaku etika
seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu
karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan terentu;
6. Hak untuk diperlakukan secara sama => Semua pekerja dalam
hal ini pada prinsipnya harus diperlakukan sama secara fair, artinya
tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan
warna kulit, jenis kelamin,etnis, agama, dan semacamnya;
7. Hak atas rahasia pribadi => Perusahaan punya hak untuk
mengetahui riwayat hidup dan data pribadi setiap karyawan, teapi
karyawan punya hak untuk dirahasiakan data pribadinya;
8. Hak atas kebebasan suara hati => Hak ini menuntut agar setiap
pekerja harus dihargai kesadaran moralnya.Ia harus dibiarkan bebas
mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN
KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP
KARYAWAN
1.
Perusahaan tidak boleh mempraktekkan
diskriminasi
2.
Perusahaan harus menjamin kesehatan
dan keselamatan kerja
3.
Kewajiban memberi gaji yang adil dan
layak
4.
Perusahaan tidak boleh menghentikan
karyawan dengan semena – mena
Pratek perilaku Tidak Etis pada
Karyawan
9
5
6
7
Bersikap jujur dalam berkomunikasi dengan pekerja
Mengajak musyawarah bilamana terjadi konflik
Mengembangkan diversifikasi pekerjaaan agar
pekerja dapat sungguh diberdayakan
8 Melindungi pekerja dari kemungkinan mendapat
penyakit dan kecelakaan kerja ditempat kerja
9 Mendorong dan membantu pekerja dalam
mengembangkan diri
10 Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
yang relevan
11 Bersedia mendengarkan saran keluhan ataupun
bertindak sesuai dengan apa yang disarankan
Pratek perilaku Tidak Etis pada
Karyawan
10
Kewajiban Karyawan Terhadap Perusahaan
a.
Kewajiban ketaatan => Seorang karyawan yang memasuki
sebuah perusahaan tertentu memiliki konsekuensi untuk taat
dan patuh terhadap perintah dan petunjuk yang diberikan
perusahaan karena mereka sudah terikat dengan perusahaan.
b.
Kewajiban konfidensialitas => Kewajiban konfidensialitas
adalah kewajiban untuk menyimpan informasi yang sifatnya sangat
rahasia. Setiap karyawan di dalam perusahaan, terutama yang memiliki
akses ke rahasia perusahaan seperti akuntan, bagian operasi, manajer, dan
lain lain memiliki konsekuensi untuk tidak membuka rahasia perusahaan
kepada khalayak umum;
c.
Kewajiban loyalitas => Konsekuensi lain yang dimiliki seorang
karyawan apabila dia bekerja di dalam sebuah perusahaan adalah dia
harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan.
AKTIVITAS ETIS SDM/KARYAWAN
 Penyusunan
Staf dan Seleksi
 Pelatihan
 Penilaian
Kinerja
 Sistem Penghargaan dan Pendisiplinan
 Agresi dan Pelanggaran di Tempat Kerja
 Aktifitas Etika SDM lainnya
 Membangun Komunikasi Dua Arah
Whistle Blowing /Meniup peluit
Whistle Blowing
berarti menarik perhatian dunia luar
dengan melaporkan kesalahan yang
dilakukan oleh sebuah organisasi.
Whistle Blowing dalam rangka bisnis:
Melaporkan kesalahan yang dilakukan
sebuah perusahaan kepada dunia
luar, seperti instansi pemerintah /
pers.
Whistle Blowing/ Meniup peluit
1.
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang karyawan
untuk membocorkan kekurangan yang
dilakukan oleh perusahaan atau
atasannya kepada pihak lain.
2.
Whistle blowing berkaitan dengan
kecurangan yang merugikan perusahaan
sendiri maupun pihak lain.
3.
Whistle blowing dibedakan menjadi 2
yaitu whistle blowing internal dan whistle
blowing eksternal.

Whistle blowing internal terjadi ketika
seorang karyawan mengetahui kecurangan
yang dilakukan karyawan kemudian
melaporkan kecurangan tersebut kepada
atasannya.

Whistle blowing eksternal terjadi ketika
seorang karyawan mengetahui kecurangan
yang dilakukan oleh perusahaan lalu
membocorkannya kepada masyarakat
karena kecurangan itu akan merugikan
masyarakat.
Melaporkan Kesalahan Perusahaan
Hal yang sah-sah saja dilakukan selama karyawan
tersebut mengikuti persyaratan seperti berikut :
1. Kesalahan perusahaan haruslah kesalahan yang
besar;
2. Pelaporan harus didukung oleh bukti-bukti dan fakta
yang kuat, jelas, dan benar;
3. Pelaporan dilakukan semata-mata untuk mencegah
terjadinya kerugian yang akan diderita oleh pihak
ketiga, bukan karena motif lain;
4. Utamakan penyelesaian secara internal terlebih
dahulu;
5. Harus ada kemungkinan real bahwa pelaporan
kesalahan akan mencatat sukses.
Kesalahan Karyawan Tetap
Tanggung Jawab Perusahaan
 berdasarkan Pasal 1367 KUHPerdata,
perusahaan tetap bertanggung jawab
atas tindakan bawahannya”.
 Pasal 1367 menyebutkan, Seseorang
tidak hanya bertanggungjawab atas
kerugian yang disebabkan perbuatannya
sendiri, melainkan juga atas kerugian
yang disebabkan perbuatan orang-orang
yang menjadi tanggungannya, atau
disebabkan barang-barang yang berada
di bawah pengawasannya.).

Teori
2009 QJ colection
18
Download