BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR-PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II Oleh Mas Roat Kus Prihantoso Krisnawan ABSTRAK Pada makalah ini di kaji mengenai sistem predator-prey dengan fungsi respon tak linier tipe II. Fungsi respon ini muncul sebagai akibat adanya asumsi bahwa predator memerlukan waktu untuk memproses makanannya. Pengaruh dari perubahan nilai parameter µ (laju kematian predator) pada model mengakibatkan munculnya perubahan sifat dinamik sistem di sekitar titik ekuilibrium. Analisis yang dilakukan menunjukkan perubahan tersebut adalah karena terjadinya bifurkasi hopf. Kata kunci: Sistem predator-prey, fungsi respon tipe II, bifurkasi hopf. 1. PENDAHULUAN Model predator-prey menggambarkan persaingan antara predator dengan prey. Model predator-prey yang paling sederhana didasarkan pada model Lokta-Volterra. Model ini memiliki bentuk dx x p( x) y dt dy q( x) y y dt (1.1) dengan x menyatakan populasi prey, y menyatakan populasi predator, 0 menyatakan tingkat kelahiran prey per satuan waktu, 0 menyatakan tingkat kematian alami dari predator, fungsi p(x) dan q(x) disebut sebagai fungsi respon. Di dalam ekologi fungsi respon menyatakan tingkat asupan konsumen (predator) sebagai fungsi kepadatan makanan (prey). Pada sistem Lokta-Volterra , fungsi respon p(x) mempunyai bentuk p ( x) x dan p ( x) q ( x) . Hal ini karena pada model ini waktu yang diperlukan predator untuk mencerna makanannya tidak diperhatikan (diabaikan. Tetapi, dalam kenyataannya ketika terjadi serangan prey oleh predator, maka secara realistik predator memerlukan waktu untuk mencerna makanannya. Pada persamaan (1.1), laju kenaikan populasi prey diasumsikan sebanding dengan jumlah populasi prey pada waktu tertentu. Hal ini mengikuti asumsi bahwa prey memiliki makanan yang tidak terbatas, namun pada kenyataannnya makanan dari prey sendiri juga terbatas yang menyebabkan pertemuan atau kompetisi dari antar prey sendiri dalam memperebutkan makanan. Kompetisi ini dapat menyebabkan terjadinya kematian pada prey sendiri. Dengan memperhitungkan asumsi ini, maka untuk 1 , sistem predator-prey berubah menjadi dx 2 dt x x p ( x) y dy p ( x) y y dt (1.2) Pada sistem (1.2), diasumsikan hanya terdapat satu jenis predator dan satu jenis prey, sehingga predator hanya memiliki satu pilihan makanan berupa satu spesies populsi prey. Selain itu, diasumsikan predator memerlukan waktu untuk memproses makanannya ketika mendapatkan mangsa. Sehingga sesuai dengan pernyataan diatas kita menggunakan fungsi respon tipe II. Pada fungsi respon tipe II memiliki permasalahan yang lebih realistik. Karena dalam hal ini telah memperhitungkan waktu untuk memproses makanan pada saat predator mengkonsumsi makanannya. Hal ini ditandai dengan tingkat asupan predator yang melambat atau bisa dikatakan berkurang. Hal ini disebabkan oleh perilaku bahwa mencari makan dan pemrosesan makanan ketika dikonsumsi adalah dua perilaku yang saling eksklusif. Persamaan fungsi respon tipe II adalah p( x) ax 1 abx (1a) dengan fungsi f menunjukkan tingkat asupan, x menyatakan kepadatan makanan (populasi prey), a adalah tingkat serangan yang dilakukan predator terhadap prey dan b adalah ratarata waktu yang dihabiskan predator untuk memproses makanannya. Untuk a 2 persamaan (1a) menjadi p ( x) 2x 1 2x (1b) Subsitusikan persamaan (1b) ke persamaan (1.2) maka diperoleh persamaan sebagai berikut dx 2x 2 dt x x 1 2 x y dy 2 x y y dt 1 2 x (1.3) Sistem ini sebenarnya pernah dibahas oleh Dian Savitri, Erna Apriliani, dan M.Setijo Winarko, 2006. Titik berat pada pembahasan penelitian tersebut adalah penentuan bifurkasi hopf dengan menggunakan kriteria divergensi. Pada makalahnya, dinyatakan bahwa terdapat limit cycle antara 0,1 0, 4 , diluar interval limit cycle akan hilang. Sedangkan pada makalah ini akan ditunjukkan bahwa bifurkasi hopf terjadi pada saat 1 3 . Saat 1 3 bentuk dinamik yang terjadi merupakan focus stabil, dan limit cycle terjadi saat 1 . 3 2. Titik Ekuilibrium dan Matriks Jacobian Titik ekuilibrium dari sistem (1.3) adalah x1 , y1 2 1 , 2 3 dan x2 , y2 1,0 . 2 4 1 Matriks Jacobian dari sistem (1.3) adalah f1 x Df f 2 x f1 y f 2 y 2 2x 1 2 x y 1 2 x 2 1 2x Df 2 2x y 1 2 x 2 1 2x Subsitusi titik ekuilibrium x1 , y1 2 1 , 2 3 pada 2 4 1 (1.4) matriks Jacobian diperoleh 2 3 1 1 2 D f1 2 3 2 0 (1c) dan subsitusi titik ekuilibrium x2 , y2 1,0 pada matriks Jacobian maka diperoleh: 2 1 3 D f2 2 0 3 (1d) 4. Nilai Eigen dari Matriks Jacobian Nilai eigen dari matriks (1d) adalah 1 2 dan 1 1 , sehingga titik (1,0) 3 merupakan titik saddle dan perubahan nilai tidak berpengaruh terhadap keadaan dinamik titik (1,0) tersebut. Sehingga pada titik tersebut tidak terjadi bifurkasi. Nilai eigen dari matriks (1c) adalah 3 2 1 12 33 4 70 3 57 2 16 4 1 4 1 Untuk nilai 0 maka nilai 3.02 0 1 12 33.04 70.03 57.02 16.0 4 1 0 4 1 0 00 0 Sehingga diperoleh 1 0 dan 2 0 . Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyelidiki munculnya bifurkasi hopf dan nilai 1 2 0 bukanlah ciri munculnya bifurkasi ini, oleh karena itu nilai 0 tidak akan dibahas dalam makalah ini. Untuk nilai 1 maka nilai 3 4 3 2 1 1 1 1 34 0 33 70 57 16 1 3 3 3 3 4 1 3 1 0 1 6i 6 1 1 1 6 i atau 4 0 6 i sehingga untuk adalah 6 6 3 saat dimungkinkan muncul bifurkasi hopf. Selanjutnya akan dilihat potret fase dari sistem 1 1 1 ini disekitar titik ekuilibrium untuk nilai , , dan 3 3 3 Diperoleh nilai eigen 3 0 Gambar 1.1. Potret rase untuk 0, 2 Gambar 1.2. Potret fase untuk 1 3 Gambar 1.3. Potret fase untuk 0,35 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisa bidang fase pada sistem (1.3), bifurkasi hopf terjadi pada saat 1 3 . Saat 1 3 bentuk dinamik yang terjadi merupakan focus stabil, dan limit cycle terjadi saat 1 . 3 DAFTAR PUSTAKA P. Saliban, Ph.D. & Drs. I NyomanSusila, M.Sc.Aljabar Linear Elementer. (Howard Anton & Chris RorresTerjemahan.Edisikelima). Jakarta. PenerbitErlangga. Buku asli diterbitkan tahun 1987. Drs. Naipospos,&Dra. NoeniekSoemartoyo.(1983). Aljabar Linear.(G.HadleyTerjemahan). Jakarta.PenerbitErlangga. Wiggins,S.1990. Introduction to applied nonlinear dynamical systems and chaos. Perko, L. 1991.Differential Equations and Dynamical Systems. Murray,J.D.2002.Mathematical Biology.third edition. Springer. Haberman,R.1977.mathematical Model.prentica-hall.new jersey