HAND OUT PENGENDALIAN HAYATI PENGENDALIAN HAYATI (AGR 0101) – 2 SKS Oleh : Dian Astriani Materi : KEKURANGAN & KELEBIHAN PENGENDALIAN HAYATI (PH) KEKURANGAN PH : 1. KECEPATAN USAHA * Proses menggunakan pendekatan ekologik & aspek ekonomi. * Membutuhkan waktu untuk penelitian. * Kegiatan musuh alami memerlukan waktu. * Hasil tidak bisa terlihat dalam waktu yang relatif singkat. 2. KEPASTIAN HASIL PH tidak dapat secara pasti diperhitungkan, hanya dapat diperkirakan berdasarkan faktorfaktor pendukung yang ada. 3. PERLU PENANGANAN KHUSUS * Aplikasi perlu kondisi lingkungan yang cocok → parasit sangat peka terhadap perubahan lingkungan fisik. * Pembiakan masal patogen hama butuh sarana laboratorium yang memadai. * Membutuhkan sarana komunikasi & transportasi. KELEBIHAN PH : 1. SEGI EKONOMI * Jangka pendek : biaya relatif tinggi → tidak menguntugkan. * Jangka panjang : bila agens hayati telah mapan, keberhasilan berlangsung terus. * Bila telah berhasil, kebutuhan biaya pengendalian Hayati <<<< pengendalian Kimiawi Penyediaan parasitoid telur penggerek batang tebu (Trichogramma spp.) dan lalat jatiroto (Diatraeophaga striatalis) biayanya 3-4 kali lebih rendah dari pengendalian kimiawi. PH Gulma < 10-40x P.Kimiawi Agens hayati gulma Melaleuca 2. SEGI EKOLOGI Dampak negatif terhadap lingkungan relatif kecil 3. SEGI EFIKASI Untuk kondisi tertentu efikasi agens hayati lebih besar dibandingkan pestisida atau pengendalian mekanik, misal pada parasitoid penggerek batang → efikasi tinggi, lebih jauh menjadi efisiensi tinggi Tugas : Buatlah ulasan tentang kelebihan dan kekurangan PH dengan contoh kasus Akan dipresentasikan dan didiskusikan pada pertemuan 2 minggu lagi 1|Handout Pengendalian Hayati Materi : PENGGOLONGAN MUSUH ALAMI PREDATOR : Musuh alami yang memangsa dan memakan organisme hewan lain, lebih dari satu yang terbunuh selama hidupnya. PARASITOID : Serangga parasit yang hanya pada fase pradewasa saja membunuh inangnya untuk proses perkembangannya dan hidup bebas pada fase dewasa. PATOGEN : Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada hama I. PREDATOR A. GOLONGAN MAMALIA Harimau sebagai predator babi hutan, kera, beruang Anjing & kucing >< Tikus B. GOLONGAN REPTILIA Ular predator tikus, Reptilia predator serangga. C. GOLONGAN AVES Burung hantu (Tito alba >< tikus), Burung elang >< tikus, Burung walet >< Necrobia sp. D. GOLONGAN MOLLUSCA Siput buas (Gonaxis kibweziensis) >< Siput Singapura (Achatina fullica) E. GOLONGAN TUNGAU Tungau merupakan hewan yang termasuk dalam satu filum dengan serangga, tapi berkaki 4 pasang, dan tubuh hanya terdiri dari badan & cephalothorax, berukuran + 1-2 mm. Contoh : Tungau buas predator kokon kumbang sagu (Rhyncoporus sp.), Entomite predator larva Aphids, * Laba-laba predator serangga F. GOLONGAN INSEKTA (Serangga) Ordo Orthoptera → belalang a. Famili Mantidae (belalang sembah) : Creoboter sp. predator Helopeltis sp (Helopeltis sp. hama pada teh dan kakao) b. Famili Tettigonidae : Conocephalus longipennis >< telur & larva penggerek batang padi & walangsangit Ordo Dermaptera → cecopet Sering disebut cecopet, mempunyai alat penangkap mangsa berupa sapit yang sebenarnya modifikasi bagian cauda, dengan melengkingkan tubuhnya dapat memakan mangsa Ordo Diptera → lalat a. Famili Asilidae (lalat buas): Larva Philodicus javanus predator larva Adoretus dan Phyllophaga b. Famili Syrphidae : Syrphus spp. predator Aphids sp Ordo Lepidoptera → kupu-kupu : Conobathra aphidivora predator kutu putih pada tebu (Ceratovacuna sp.) Ordo Odonata → capung Golongan ini hanya merupakan predator hama. 2|Handout Pengendalian Hayati Metamorfosis sederhana, imago (dewasa) bertelur pada bagian atas tanaman air, pradewasa hidup di dalam air. a. Famili Coenagrionidae : Dikenal sebagai Kinjeng dom (Marga Agriocnemis) ; Merupakan predator hama wereng b. Dragonflies : Famili Aeschnidae dan Famili Gomphidae Ordo Neuroptera → sayap jala a. Chrysopidae → Chrysopa sp. >< kutu tanaman ; Hemerobius predator kutu putih pada tebu (Ceratovacuna sp.) b. Myrmeleonidae (ant lions) : Dikenal dengan sebutan undur-undur ; Contoh spesiesnya Myrmeleon frontalis. Meletakkan telur pd tanah kering, larva membentuk sarang khas untuk menjebak mangsa, stadium larva 3-4 bulan. Ordo Hymenoptera → tawon/lebah Golongan serangga yang anggotanya bukan hama, banyak yang menjadi musuh alami hama. Biasanya memangsa ulat dengan cara menimbun ulat bersama telurnya dalam liang, untuk pakan bila telur nanti menetas. a. Famili Vespidae (tawon buas) b.Famili Sphecidae (Tawon kemit) Ordo Coleoptera → kumbang Ada 5 mayor famili predator : 1. Famili Carabidae * Sternit abdominal pertama terbagi oleh coxa kaki belakang (subordo Adephaga). * Kepala pada mata hampir selalu lebih sempit daripada pronotum * Antena panjang & ramping terletak antara mandibula dan mata * Umumnya berwarna hitam dan mengkilap dengan elytra striata, tapi kadang berwarna metalik atau penuh warna. * Ciri lain famili Carabidae : Kebanyakan nocturnal & preadator pada serangga lain ; Mirip Tenebrionidae, tetapi Carabidae termasuk subordo Adephaga dan mempunyai tarsi 5-5-5. * 2500 species in 151 genera * Contoh : Colpodes, merupakan predator ulat penggulung daun (Caloptilia dan Enarmonia) pada tanaman teh ; Chlaenius bimaculatus & C. flavigutatus, merupakan predator penggulung & penggerek daun (Lamprosema indicata) ; Larva & imago Calleida tenuis sebagai predator penggulung daun teh (Caloptilia & Enarmonia) ; Cicindella spp. : Collyris spp. & Triconyla spp. (Kumbang predator itu berjalan sangat cepat, berwarna biru – hijau metalik, biasanya diketemukan pada tanaman semak menyerang serangga lain, diantaranya diketemukan menyerang larva penggerek cabang kopi (Zeuzera coffeae)). 2. Famili Histeridae Larva & imago Plaesius javanus, merupakan predator larva penggerek batang Cosmopolitus sordidus & Odoiporus longicollis, sangat efektif, pernah diintroduksi dari Jawa ke Jamaika, Samoa, Uganda, Jepang & Australia Pachylister chinensis memangsa Oryctes sp. ; Sangat efektif, pernah diintroduksi dari Jawa ke Jamaika, Samoa, Uganda, Jepang & Australia 3. Famili Staphylinidae Paederus fuscipes : elytra pendek, bergerak cepat, warna biru metalik. Sebagai predator ngengat maupun telur penggerek batang padi & wereng. 3|Handout Pengendalian Hayati 4. Famili Cleridae Contoh : Thaneroclerus buqueti: Imago, pupa & larva berwarna merah, terdapat pada simpanan gaplek, kopi dan tembakau, dulu dikira hama, ternyata sebagai predator Araecerus fasciculatus dan Lasioderma serricorne 5. Famili Coccinelidae * Scymnus spp. : Scymnus apiciflavus : Predator Planococcus citri, P. lilacinus, Ferrisia virgata & Aspisdiotus destructor. Scymnus severini : Predator Aspidiotus destructor Scymnus smithianus : Predator Aleurocanthus pada tanaman jeruk. *Rodolia spp. Rodolia cardinalis, spesies yang terkenal dalam PH. Tahun 1989 diintroduksi dari Australia ke Kalifornia untuk mengendalikan kutu jeruk Icerya purchasi. Tidak berhasil diintroduksi dari Jepang ke Indonesia Ada jenis yang lain yaitu Rodolia rubea ; Terdapat di Indonesia Timur dan Kepulauan Sunda Besar ; Merupakan predator Icerya jacobsoni dan Aspidiotus sp. * Chilocorus spp. : C. circumdatus : Predator A. destructor di Sulawesi Tengah, Sumatera & India ; C. politus : Predator Coccus viridis yang menyerang tanaman kopi & jeruk di Birma, Indonesia – Filipina ; C. nigritus : Predator berbagai jenis kutu (A. destructor, C. viridis) * Coccinela spp. : C. transversalis (=repanda) >< Aphis spp., terdapat di Asia Tenggara, Australia, New Zealand & Indonesia ; Imago berwarna kuning kemerahan dengan spot hitam & semacam garis hitam pada elytra ; C. Arcuata (= Harmonia octomaculata): Larva hitam kecoklatan dengan garis kuning pada abdomen, ukuran 8 mm ; Predator kutu fam. Jassidae, Aphididae & Coccidae, banyak terdapat di sawah saat populasi wereng tinggi, mampu memangsa 90 ekor Aphis sp. / hari. * Verania spp. : Verania spp. merupakan predator wereng, bila populasi wereng rendah akan memakan polen bunga padi dan jagung ; Species yang dikenal sebagai predator : V. afflicata, V. discolor & V. lineata Catatan : ........................ 4|Handout Pengendalian Hayati