Document

advertisement
ENTOMOLOGY
FACULTY OF BIOLOGY
MEDAN AREA UNIVERSITY
SERANGGA SEBAGAI
PENGENDALI HAMA TERPADU
Dasar : keseimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi, populasi hama tidak merugikan secara
ekonomi
Pengendalian hayati : pengelolaan hama
dengan memanfaatkan musuh alami
Musuh alami : parasitoid, predator dan
pathogen bekerja secara “density dependent”
HAKEKAT PENGENDALIAN HAYATI
Pengendalian jasad pengganggu dengan
menggunakan musuh alami dengan menggunakan
musuh alami di alam : parasitoid, predator, atau
patogen
SERANGGA PARASITOID
Parasitik pada fase pra-dewasanya
Fase dewasa : hidup bebas
Mekanisme : (1) telur diletakan pada permukaan kulit inang atau dengan
ovipositornya ditusukan ke dalam tubuh inang (2) larva yang keluar dari telur
mengisap cairan inang menyelesaikan perkembanganya dari luar tubuh inang
(ektoparasit) (3) hidup dalam tubuh inang (endoparasit)
Fase inang yang diserang : telur , larva, pupa jarang imago
Larva parasitoid yang sudah menjadi pupa keluar dari tubuh larva inang
yang sudah mati kemudian memintal kokon untuk memasuki pupa, imago
parasitoid muncul dari kokon, kemudian meletakan telur pada tubuh inang
utk mene ruskan generasi berikutnya
Fase inang yang diserang : telur ,
larva, pupa jarang imago
MEKANISME
Mekanisme : (1) telur diletakan pada
permukaan kulit inang atau dengan
ovipositornya ditusukan ke dalam
tubuh inang (2) larva yang keluar dari
telur mengisap cairan inang
menyelesaikan perkembanganya dari
luar tubuh inang (ektoparasit) (3) hidup
dalam tubuh inang (endoparasit)
Fase inang yang diserang : telur ,
larva, pupa jarang imago
A. A wasp lays eggs inside a gypsy moth caterpillar.
B. A tiny wasp injects eggs into a plant bug nymph
Larva parasitoid yang sudah
menjadi pupa keluar dari
tubuh larva inang yang sudah
mati kemudian memintal
kokon untuk memasuki pupa,
imago parasitoid muncul dari
kokon, kemudian meletakan
telur pada tubuh inang utk
mene ruskan generasi
berikutnya
A. Wasp larvae coming out of a caterpillar,
B. Wasp pupae on a caterpillar
CIRI PARASITOID
Kemampuan pencarian yang tinggi
Bersifat cukup spesifik terhadap inang tertentu
Potensi perkembangan populasi yang tinggi karena kebutuhan jumlah
musuh alami yang tinggi atau daur hidup yang singkat dibandingkan
dengan daur hidup inangnya
Kemampuan tinggi untuk bertahan hidup pada habitat yang dikuasai
oleh inangnya
Mudah dibiakkan secara masal atau jika dilepaskan sebagai individu
tunggal, mampu berkembang cepat di alam.
Mampu membedakan inang yang sudah dan belum diletaki telur)
PARTEGONESIS
PARASITOID
Kemampuan
pencarian yang tinggi
Bersifat cukup spesifik terhadap inang tertentu
Potensi
perkembangan
populasi
karena
 Arhenotoki
(arrhenotoky),
bila telur
yangyang
tidaktinggi
dibuahi
berkembang
yangyang
tinggihaploid,
atau daur
hidup yang
singkat
menjadikeperidian
jantan
dewasa
sedangkan
telur
yang dibuahi
dibandingkan dengan keperidian dan daur hidup
berkembang
menjadi betina dewasa yang diploid.
inangnya
 Telitoki (thelytoky),
teluruntuk
yangbertahan
tidak dibuahi
berkembang
menjadi
Kemampuanbila
tinggi
hidup
pada habitat
yang dikuasai
oleh jantan
inangnya
betina dewasa.
Keturunan
hanya dapat dihasilkan dalam keadaan
Mudah
dibiakkan secara masal atau jika dilepaskan
suhu yang
ekstrim.
sebagai
individu tunggal,
mampu
berkembang
cepat
di
 Deuterotoki
(deuterotoky),
bila
telur
yang
tidak
dibuahi
berkembang
alam.
menjadi jantan maupun betina dewasa, tetapi jantan yang dihasilkan
Mampu membedakan inang yang sudah dan belum
bersifat non-fungsional
secara
biologis maupun ekologis.
dioviposisi (diletaki
telur).
PREDATOR
PREDATOR dan PREY
Binatang lain yang dimakan oleh predator disebut mangsa (prey).
Predator yang hidup bebas di alam disebut musuh alami, sedangkan
yang secara sengaja dibiakan untuk mengendalikan hama disebut agen
pengendali hayati
SERANGGA PREDATOR
Serangga yang memakan serangga lain
Apa beda parasitoid dan predator ?????
Karakteristik predator yang baik : (1) mampu beradaptasi
pada berbagai macam lingkungan mangsa
(2) Memilki daya jelajah yang tinggi (3) berkembengbiak
dengan cepat (4) sinkronisasi fenologi predator dan mangsa (5)
mudah diperbanyak
SERANGGA PREDATOR
A. Long-legged fly with a captured leafhopper
B. Rove beetles eating a maggot
A. A scorpion eating a cricket
B. A spider eating an insect
A. A lacewing larva eating an aphid
B. A spider eating a moth
PREDATOR SEBAGAI AGEN HAYATI:
Contoh 3. Dolichoderus
Spesies semut hitam yang digunakan adalah D.
bituberculatus dan D. thoracicus
Semut hitam berasosiasi dengan kutu putih
Planococcus (=Pseudococcus) citri yang merupakan
hama tidak penting pada buah kakao. Semut
memindahkan dan merawat kutu putih untuk
memperoleh sekresi madunya.
PATOGEN :PARASIT
Parasit, hewan yang untuk
kelangsungan hidupnya mengambil
makanan dari inangnya
PATOGEN : PARASIT
THE TOP CATERPILLAR IS INFECTED
WITH A VIRUS.
GREEN CLOVERWORMS INFECTED
WITH A FUNGUS
PATOGEN : PARASIT
A FLY INFECTED WITH A FUNGUS
THE JAPANESE BEETLE LARVA (GRUB)
ON THE RIGHT HAS MILKY DISEASE
CAUSED BY A BACTERIA.
PRAKTEK PENGENDALIAN HAYATI
Teknik Introduksi : memasukkan jenis
parasitoid ke suatu wilayah
Augmentasi : meningkatkan jumlah musuh
alami
TUGAS TERSTRUKTUR
IDENTIFIKASI SERANGGA
KELOMPOK I : FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
KELOMPOK II : FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
KELOMPOK III : FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN
KELOMPOK IV : FISIOLOGI SISTEM SARAF DAN INDERA
KELOMPOK V : FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
KELOMPOK VI : FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
KELOMPOK VII : FISIOLOGI ALAT GERAK & OTOT
◦
Download