1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori - Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok
komponen yang saling
berhubungan, bekerja
bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input, serta menghasilkan
output dalam proses transformasi yang teratur (James O’Brien : 2005, page 29).
Sistem adalah kumpulan yang saling terkait dan memiliki fungsi sama untuk
mencapai banyak hasil. Setiap sistem dapat memiliki subsistem, subsistem merupakan
salah satu bagian dari sistem induk, sistem pada akhirnya merupakan bagian dari sistem
yang lebih besar lagi (Satzinger : 2005, page 6).
Jadi bisa disimpulkan bahwa sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang
saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling
pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi :
1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki
sistem untuk diproses.
2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi
output.
3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses
transformasi ketujuan akhir.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi di definisikan sebagai data yang telah diubah menjadi sebuah konteks
yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Jadi data biasanya
tergantung pada proses nilai tambahnya sebelum dirubah menjadi sebuah informasi
yang baik yang disebut sebagai pemrosesan informasi, dengan bentuk yang agregat dan
telah dimanipulasi atau diatur kemudian isinya dianalisis dan dievaluasi dan
dimasukkan dalam konteks yang memberikan nilai bagi para pemakai akhir (James
O’Brien : 2005, page 38).
Informasi adalah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain
untuk tujuan pengambilan keputusan (Menurut Williams et al : 2007, page 25).
Jadi menurut kesimpulan diatas informasi merupakan kumpulan dari data yang telah
dikumpulkan, diproses, dan diolah untuk menjadi sebuah informasi yang berguna bagi
para pemakainya. Informasi juga berguna bagi organisasi yang dapat digunakan untuk
7
8
menetapkan strategi dan membantu dalam melakukan pengambilan keputusan oleh para
manajemen.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Berikut ini merupakan pendapat para ahli tentang pengertian sistem informasi,
yaitu:
Sistem Informasi ialah kombinasi yang saling terkait antara user, hardware, software,
network, dan sumber daya berupa data yang dikumpulkan, diubah, dan disebarkan di
dalam sebuah organisasi. Konsep-konsep dasar dari komponen sistem informasi :
a. Teknologi. Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen
pemrosesan sistem informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware,
software, manajemen data, dan teknologi jaringan telekomunikasi.
b. Aplikasi. Apliakasi bisnis melinatkan sistem informasi yang saling
berhubungan satu sama lain.
c. Pengembangan.
Mengembangkan
berbagai
cara
untuk
menggunakan
teknologi informasi meliputi pendisainan komponen-komponen sistem
informasi.
d. Manajemen. Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada
kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi
organisasi. (James O’Brien : 2005, page 5).
Sistem Informasi merupakan komponen yang saling terkait dengan cara
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan hasil berupa sebuah
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai untuk menyelesaikan sebuah tugas (Satzinger :
2005, page 7).
Dengan mengacu pada pengertian dari para ahli diatas maka kita dapat mengambil
intisari bahwa sistem informasi sangat berguna bagi sebuah organisasi, dalam
mengumpulkan data atau berbagi dengan berbagai bagian yang ada pada organisasi
tersebut, karena organisasi yang baik tidak dapat dipisahkan dengan sistem informasi.
Kesuksesan sebuah organisasi juga dilihat dari baiknya sistem informasi yang
digunakan oleh organisasi tersebut.
2.1.4 Pengertian Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah studi yang mendalam mengenai informasi yang
dibutuhkan oleh pemekai akhir yang yang menghasilkan persyaratan fungsional dan
digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. (O’ Brien : 2005, page
518).
9
Analisis Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah, yang menguraikan
sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa
bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih
tujuannya. (Whitten dan Bentley, 2007: 160)
Kita dapat menyimpulkan disini bahwa Analisa Sistem merupakan penelitian
mengenai sistem lama untuk mengetahui segala kebutuhan pengguna akhir untuk
merancang sistem baru yang lbih unggul.
2.1.5 Pengertian Perencanaan
Perencanaan yaitu sebuah cara untuk menentukan tujuan-tujuan yang akan
dicapai selama suatu waktu yang akan datang dan apa yang harus dilakukan agar dapat
mencapai tujuan yang ingin dicapai. (George R. Terry et al : 2009, page 9).
Perencanaan yaitu proses manajemen menetapkan segala sesuatu yang harus
dilakukan oleh organisasi, dan bagaimana sebaiknya melakukannya. (Ricky Griffin dan
Ronald Ebbert : 2006, page 166).
Kesimpulan dari perancanaan menurut para ahli diatas yaitu, melakukan
persiapan dengan merencanakan segala sesuatu untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2.1.6
Pengertian Strategi
Strategi merupakan sebuah media yang digunakan unruk mencapai tujuan dalam
jangka panjang dan membutuhkan sebuah tindakan yang diambil oleh pihak manajemen
tingkat atas dan didukung oleh sumber daya dari organisasi tersebut. Strategi juga
mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka panjang (David : 2006, page 16).
Strategi adalah perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan
keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Strategi menurut mereka juga
dinedakan menjadi tiga strategi yang saling berhubungan, yaitu: 1). Strategi Perusahaan,
2). Strategi Bisnis, dan 3). Strategi Level Fungsional, (Ricky Griffin dan Ronald Ebbert
: 2006, page 157).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi dapat
didefinisikan sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan
keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk
mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan
mendefinisikan strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
10
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
2.1.7
Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan sebuah konsep utama untuk mengembangankan, dan
berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet, (James O’Brien : 2005, page
9).
Teknologi yaitu semua cara yang ditempuh perusahaan untuk menciptakan nilai
bagi konstituen mereka, (Ricky W Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 39).
Dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi merupakan alat atau segala sesuatu
yang mencangkup pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan
telekomunikasi, yang digunakan untuk melaksanakan proses bisnis oleh sebuah
organisasi atau perusahaan.
2.1.8
Pengertian Teknologi Informasi
Berikut ini merupakan dafinisi dan penjelasan tentang teknologi informasi dari
para ahli:
Teknologi Informasi adalah konsep-konsep utama, pengembangan, dan
berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet. Teknologi informasi dapat
dikonsentrasikan bagi para penggunanya seperti berikut:
a.
Teknologi Hardware Komputer: termasuk mikro computer, server berukuran
menengah, dan mainframe beukuran besar, serta alat-alat input, output, dan media
penyimpanan yang mendukung.
b.
Teknologi Software Komputer: termasuk software system operasi, pencari web,
alat pembuat software, dan alat aplikasi bisnis seperti untuk manajemen hubungan
pelanggan, dan manajemen rantai pasokan.
c.
Teknologi Jaringan Telekomunikasi: termasuk media telekomunikasi, prosesor,
dan akses yang dibutuhkan untuk skses kabel dan nirkabel, serta dukungan untuk
jaringan internet, serta intranet, dan ekstranet.
d.
Teknologi Manajemen Sumber Daya Data: termasuk software manajemen
database untuk pengembangan, mengakses dan memelihara database organisasi
(James O’Brien : 2005, page 5).
Teknologi informasi adalah koleksi dari sistem komputasi yang digunakan oleh
sebuah organisasi. (Turban et al : 2010, page 12).
11
Jadi dapat kita simpulkan berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi informasi
merupakan pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari
mengkombinasikan teknologi komputer dengan telekomunikasi jaringan.
2.1.9 Pengertian Data
Data data adalah bentuk jamak dari datum, walaupun biasanya data mewakili
bentuk jamak maupun tunggal. (James O’Brien : 2005, page 38) data adalah fakta atau
observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik, atau transaksi bisnis. Lebih
rincinya data merupakan pengukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas
(seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian).
Ahli lain mengatakan, bahwa data adalah sebuah elemen yang menggambarkan
sebuah kejadian, berbagai aktivitas dan juga transaksi yang direkam, dan disimpan
tetapi tidak diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dan makna tertentu (Turban :
2010, page 6).
Setelah jelas dengan definisi para ahli diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa data
merupakan atribut yang sangat penting dalam membuat sebuah informasi menjadi
informasi yang berkualitas dan akurat yang memberi sifat kepuasan bagi para pemakai.
Bahkan bukan hanya individu tetapi sebuah organisasi juga sangat tergantung dengan
data-data yang lengkap guna membuat sebuah informasi yang betul betul dapat
dijadikan sarana dalam menunjang dan mendukung manajemen untuk melakukan
pengambilan keputusan.
2.1.10
Pengertian Proses Bisnis
Semua organisasi yang didasarkan pada profit itu disebut “Bisnis”, (Ricky Griffin
dan Ronald Ebert : 2006, page 4), proses bisnis adalah urutan pelaksanaan atau kejadian
yang terjadi secara alami atau didisain menggunakan waktu, ruang, keahlian, dan
didukung oleh sumber daya lainnya untuk mendapatkan sebuah hasil atau keuntungan
yang berupa laba dan peningkatan finansial pada sebuah organisasi.
Jadi dari uraian Griffin dan Ebert diatas dapat kita simpulkan bahwasannya proses
bisnis merupakan aspek penting suatu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan
profit dengan cara meningkatkan laba yang didapat dari proses bisnis yang dijalankan.
2.1.11
Pengertian Strategi Bisnis
Strategi Bisnis yaitu strategi persaingan yang berlangsung pada tingkat unit
bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing perusahaan, (Ricky
W Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 157).
12
Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi
kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi
operasional, distribusi, dan organisasi. (Rangkuti : 2006, page 7).
Dalam hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi bisnis yaitu segala
keputusan untuk membuat sebuah sasaran yang digunakan oleh organisasi untuk
memperkuat posisi mereka dalam persaingan pasar atau bisnis.
2.1.12
Pengertian Jaringan / Network
Jaringan adalah sebuah system penghubung yang memperbolehkan pembagian
informasi antar computer yang diakses oleh pemakai. Ada Tiga ukuran jaringan yang
umum digunakan, yaitu:
a.
LAN (Local Area Network). Menghubungkan dua atau lebih alat komunikasi
sampai jarak sejauh 2000 kaki, dan biasanya digunakan dalam gedung yang sama.
Jadi setiap pengguna alat dalam sebuah jaringan memiliki potensi untuk
berkomunikasi dangen pengguna computer lainnya.
b.
WAN (Wide Area Network). Jaringan telekomunikasi regional yang terdiri atas
kumpulan jaringan internasional seperti penyediaan pada layanan komunikasi
global yang mungkin dimiliki oleh komersil, swasta, ataupun punlik.
c.
MAN (Metropolitan Area Network). Berada diantara dua ukuran jaringan tersebut.
MAN meliputi area yang lebih besar dari LAN, digunakan untuk menghubungkan
jaringan komputer dalam satu kota ataupun satu regional Negara (Turban et al :
2005, page 37)
2.1.13
Pengertian Analisis Lima Daya Saing Porter
Menurut Porter (Michael Porter : 1998, page 3), persaingan dalam suatu
industri tergantung pada 5 kekuatan bersaing. Kumpulan kekuatan-kekuatan ini
menentukan potensi profit dalam industri yang diukur berdasarkan pengembalian jangka
panjang terhadap modal yang diinvestasikan.
5 Daya Saing Porter merupakan satu pendekatan yang paling bermanfaat yaitu
dengan mengategorikan tipe yang berbeda dari kekuatan kompetitif yang dapat
berpengaruh terhadap organisasi dari berbagai arah yang berbeda, analisa ini digunakan
untuk mendapatkan strategi bersaing dengan menganalisa lima kekuatan tersebut dan
menentukan ketatnya persaingandalam suatu industrui.
13
Gambar 2.1 Lima Daya Saing Porter
2.1.14 Pengertian Analisis Value Shoop
Value shop merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan
masalah dengan memberikan nilai-nilai yang ada sebagai solusi untuk klien yang
ditandai dengan pertukaran informasi. (Ward & Peppard, 2002 : 266)
KEGIATAN PENDUKUNG : INFRASTRUKTUR, SDM ,PENGEMBANGAN, TEKNOLOGI, PENGADAAN
ORGANISASI
Sumber
Daya
Luar
Pengelolaan
Pengetahuan
Temukan
Solusi Jitu
Tangkap Peluang
& Tantangan
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
Kegiatan
Pemasaran
Dan Atau
Sosialisasi
Sumber
Daya
Luar
Penyediaan
Sumber Data
Rancangan
Implementasi
Gambar 2.2 Contoh Value Shop
Implementasi
14
2.1.15 Pengertian Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis
yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST digunakan
untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah PEST adalah
kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah
perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu
peluang atau ancaman baru bagi perusahaan. (Ward dan Preppard : 2002, page
70).
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup
aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan
kegiatan.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian dari
pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal dari teknologi perusahaan yang dapat membantu
dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
2.1.16
Pengertian Analisis CSF (Critical Success Faktor)
Critical Success Faktor didefinisikan sebagai sebuah area tertentu pada sebuah
perusahaan, jika hasil dari sebuah area tersebut memuaskan, maka hasil tersebut akan
sangat menjamin keberhasilan dari sebuah perusahaan dalam persaingan. Area tersebut
adalah area kunci dimana segala sesuatunya harus berjalan dengan baik dan benar.
Sehingga keberhasilan bisnis dapat tercapai dan terus berkembang. (Ward dan Preppard
: 2002, page 209). Manfaat dari analisis Critical Success Factor adalah sebagai berikut:
a. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen
senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara
keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen
15
puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian
tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
b. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan
tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan
agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
c. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara
yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.
d. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF
memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
e. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada strategi
bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfocuskan pada
masalah- masalah tertentu yang paling kritis.
f. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value shop
dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan focus pada
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.
2.1.17
Pengertian Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat)
Analisa SWOT yaitu identifikasi analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
serta peluang dan ancaman lingkungan sebagai bagian dari permusan strategi. (Ricky W
Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 161).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor-faktor kekuatan
(strengths),
kelemahan
(weakness)
perusahaan
serta
meminimalkan
peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan.
(Freddy Rangkuti : 2006, page 18).
a. Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan para
pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi berakibat pada
pemilikan keunggulan atau kelebihan komperatif. Dikatakan demikian karena satuan
organisasi memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang
membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan. Contoh:
kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan, lembaga
dengan unit pemasok input, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan berbagai
pihak yang berkepentingan.
16
b. Kelemahan (weakness)
Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lain. Dengan mengetahui ini maka disusun suatu strategi untuk menutupi
/ menghilangkan kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal
sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang serius bagi penampilan
kinerja organisasi. Berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa
terlihat dari sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
produk yang tidak/kurang diminati, perolehan keuntungan kurang memadai.
c. Peluang (opportunities)
Kesempatan
yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih banyak pelanggan
dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan
bagi satuan organisasi. Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain
kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk, perubahan dalam
kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka
berbagai kesempatan baru dalam kegiatan organisasi.
d. Ancaman (threats)
Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan suatu organisasi. Jika tidak segera diatasi
akan menjadi ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi baik
untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai contoh antara lain: masuknya
pesaing baru, pertumbuhan yang lamban, meningkatnya posisi tawar pemakai
produk yang dihasilkan, menguatnya posisi tawar input yang diperlukan untuk
proses menjadi output/produk tertentu, perkembangan dan teknologi yang belum
dikuasai.
Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi,
analisis ini memungkinkan perencana perusahaan dapat menata kembali informasi
yang ada dan merumuskan masalah yang nantinya akan mendasari penentuan
strategi alternatif dan rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut
dan membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor
internal kekuatan dan kelemahan. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai
kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif
dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
17
Diagram analisis SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi SWOT seperti yang
ditujukan pada:
Gambar 2.3 Contoh Diagram Analisis SWOT
Deskripsi:

Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
memiliki kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang
agresif (Growth Oriental Strategy).

Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk pasar).

Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang besar, tetapi di
lain pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.1.18 Pengertian Analisis Matrix SWOT
Matrix SWOT dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman juga kekuatan dan kelemahan, dan menggabungkan berbagai indicator
18
tersebut. Analisis SWOT digunakan untuk menyusun formulasi strategi dengan cara
mengawinkan kekuatan dengan peluang dan kelemahan dengan ancaman. (Freddy
Rangkuti : 2006, page 64, 66).
Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan alternatif strategis seperti
yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi
WT.
 Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
 Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk ancaman yang
ada.
 Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
meminimalkan kelemahan.
 Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.
Tabel 2.1 Matriks SWOT
IFAS Strength (S)
Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktor-
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal
faktor kelemahan internal
Oppurtunity (O)
Strategi SO
Strategi WO
Tentukan 5-10 faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
peluang eksternal
menggunakan kekuatan
meminimalkan
untuk memanfaatkan
kelemahan untuk
peluang.
memanfaatkan peluang.
EFAS
19
Threats (T)
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
1
.
1
Strategi ST
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
meminimalkan
untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
9
menghindari ancaman.
2.1.19 Pengertian Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors Analysis summary).
Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS):
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak penting)
sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai
rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating
+4, tetapi jika peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1
sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0
(poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
20
6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana
perusahaan
tertentu
bereaksi
terhadap
faktor-faktor
strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini
dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama
Gambar 2.4 Contoh Tabel EFAS
2.1.20 Pengertian Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS)
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu
tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness
perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam
kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling
penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap proses strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1.0).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang
21
bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai
dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata
nilai industri atau pesaing utama. Sedangkan, variabel yang bersifat negatif
kebalikannya contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan
dengan rata-rata industri nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan perusahaan
dibawah rata-rata industri nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai
dengan 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya. Total
skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dengan kelompok industri yang sama. (Freddy Rangkuti : 2006, page 22).
Gambar 2.5 Contoh Tabel IFAS
22
2.2
Teori-teori Khusus
Pada sub bab ini berisikan teori-teori pendukung yang diambil dari buku Enterprise
Architecture EA3 oleh Scott A Bernard. Teori-teori digunakan sebagai pendukung dalam
penulisan skripsi perencanaan strategi system dan teknologi informasi.
2.2.1 Pengertian Enterprise
Enterprise adalah suatu area dari sebuah aktifitas dan tujuan di dalam suatu
organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya
lainnya mengalami pertukaran. (Scott A. Bernard : 2005, page 31).
Bila kita pahami secara umum enterprise merupakan sebuah organisasi yang memiliki
karyawan lebih dari seribu orang yang didalamnya terjadi pertukaran antar informasi
dan sumberdaya lainnya yang dibutuhkan oleh para user didalam organisasi. Didalam
enterprise juga terdapat aktivitas dari proses bisnis perusahaan yang didukung oleh
manajemen dengan berbagai perencanaan demi mencapai tujuan atau goal yang telah
ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture
Enterprise Architecture (EA) adalah bagaimana cara membuat pengelihatan
abstrak sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang di dalam perusahaan
tersebut untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Enterprise architecture melebihi perencanaan teknologi, dengan menambahkan
perencanaan strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan. Dan rencana bisnis
sebagai sumber dari sebagian besar program dan kebutuhan sumber daya. (Scott A.
Bernard : 2005, page 31-36).
Rumus dari EA yaitu :
(EA = S + B + T)
Enterprise Architecture = Strategy + Business +
Technology
2.2.3 Menghubungkan EA dan Strategi
EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada kebijakan, perencanaan,
pengambilan keputusan dan pengembangan sumber daya yang berguna untuk para
eksekutif, line manager dan support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi
23
mengukur EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan
perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting khususnya dalam
pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi strategi melibatkan identifikasi,
tujuan, inisiatif, dan pengukuran outcome.
2.2.4
Enterprise Architecture Sebagai Program Manajemen
EA adalah Program manajemen yang menyediakan strategi serta pendekatan
yang terintegrasi kepada perencanaan sumber daya. Program EA merupakan bagian dari
keseluruhan proses yang berhubungan dengan pemerintahan yang menentukan resource
alignment, mengembangkan standarized policy, meningkatkan dukungan terhadap
pengambilan keputusan, dan mengawasi aktifitas pengembangan sumber daya
perusahaan.
A. Resources Alignment
Enterprise Architecture mendukung perencanaan strategis dan perencanaan sumber
daya operasional dengan menyediakan pandangan makro dan mikro tentang
bagaimana sumberdaya dapat tersusun dalam rangka mencapai tujuan dari
perusahaan enterprise
B. Standarized Policy
Enterprise Architecture mendukung implementasi dari standarisasi kebijakan
manajemen kepada pengembangan dan utilisasi dari TI dan sumber lainnya.
Dokumen kebijakan termasuk semua yang dapat dikategorisasikan sebagai:
1. General Guidance (Petunjuk Umum)
2. Specific Program Guidance
(Program Bimbingan Khusus)
3. Detailed Process Guidance (Detail Proses Bimbingan)
4. Dengan menggunakan kategori hirarki dari dokumen – dokumen tersebut, maka
kebijakan yang terbaik akan terbentuk.
C. Decision Support
Enterprise Architecture memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan
sumber TI dalam manajemen eksekutif dan tingkatan staff dari enterprise. Pada
tingkat eksekutif, enterprise architecture memberikan pengelihatan untuk dukungan
dan inisiatif dari TI yang cukup luas dan penentuan dari strategic alignment. Pada
tingkat manajemen, enterprise architecture mendukung pola dan keputusan
konfigurasi manajemen. Pada tingkat staffs, enterprise architecture mendukung
keputusan yang berkaitan dengan operasional, perawatan dan pengembangan dari
sumber layanan IT
24
D. Resources Development
Enterprise Architecture mendukung pendekatan standarisasi untuk mengembangkan
IT dan sumber lainnya. Berdasarkan ruang lingkup dari sumber yang terlibat dan
timeframe yang tersedia untuk pengembangan, bermacam – macam sistem
pengembangan metode daur hidup yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko
seperti biaya, jadwal atau parameter performa.
2.2.5 Enterprise Architecture Sebagai Metode Dokumentasi
Konsep dari dokumentasi arsitektur enterprise muncul pada tahun 1990 dan
sekarang berkembang menjadi strategic goals, business service, information flows,
system and application, networks, dan supporting infrastructure. Pendekatan
dokumentasi EA berdasarkan pada framework dokumentasi dan metodologi
implementasi yang digunakan.
Gambar 2.6 EA Element Documentations
EA sebagai metode dokumentasi menyediakan:
A. EA Documentation Framework: adalah suatu framework pemodelan dan metodologi
implementasi yang digunakan oleh perusahaan. EA Documentation Framework
mengidentifikasi ruang lingkup dari arsitektur untuk didokumentasikan dan
menetapkan hubungan diantara area arsitektur. Framework membuat suatu
kumpulan
abstrak
view
dari
enterprise
melalui
bagaimana
perusahaan
mengumpulkan arsitektur informasi perusahaan. Untuk mengurangi resiko dan
meningkatkan efektifitas, fase metode implementasi pada EA framework dibagi
25
menjadi ke suatu segmen aktifitas yang berbeda yang disebut dengan Line of
Business (LOB).
Line of Business (LOB) adalah suatu area yang terpisah dalam aktifitas didalam
perusahaan. (Scott A. Bernard : 2005, page 39).
Gambar 2.7 EA Cube Documentation Framework
B. EA Component: adalah tujuan, proses, standart, dan sumber daya yang dapat diubah
yang memperluas enterprise-wide atau terlibat antara garis spesifik dari bisnis.
Gambar 2.8 Examples of EA Components
C. Current Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh perusahaan saat ini,
proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja
yang digunakan oleh perusahaan saat ini. Current views terdiri atas goals &
26
initiatives, products & services, data & information, system & application, dan
networks & infrastructures.
D. Future Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh perusahaan pada masa
depan, proses bisnis perusahaan yang akan berjalan pada masa depan, dan sumber
daya apa saja yang digunakan oleh perusahaan pada masa depan. Future views
terdiri atas updated strategic goals & initiatives, improved business products &
services, enhanced data & information flows, integrated system & applications, dan
optimized networks & infrastructure.
Gambar 2.9 Drivers of Change
Future architecture harus menjalankan rencana perubahan dari komponen enterprise
architecture dalam jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya dengan
perubahan dari enterprise architecture yang merupakan hasil dari implementasi dari
scenario jangka panjang yang direncanakan dalam jangka waktu 4-10 tahun
kedepan.
E. EA Management Plan: EA Management Plan mengartikulasikan pendekatan EA
program dan dokumentasi. EA Management Plan juga menyediakan deskripsi dari
current dan future view dari arsitektur, dan mengurutkan rencana untuk mengatur
transisi ke lingkungan operasi bisnis atau teknologi di masa depan. EA Management
Plan adalah dokumen yang dapat memberikan informasi mengenai keuntungan dari
EA sebagai program manajemen.
F. Planning Threads : Dokumentasi EA termasuk ‘threads’ dari aktifitas yang ada pada
semua level freamwork. Ancaman tersebut yaitu:
1. IT security
Security sangat efektif pada bagian integral dari metodologi EA program
manajemen dan dokumentasi. Program security IT yang komprehensif memiliki
area focal seperti informasi, personal, operasi dan fasilitas. Agar IT security ini
27
efektif, maka IT security tersebut harus bekerja dengan baik di semua level
framework EA dan juga sekaligus pada komponen-komponen EA.
2. IT standard
Fungsi yang paling penting dalam EA yaitu menyediakan standar teknologi pada
semua level framework EA. EA harus dapat menggambarkan penerimaan dari
standar industri internasional dan nasional dalam rangka mempromosikan
penggunaan solusi non-proprietary pada komponen-komponen EA.
3. IT workforce
Sumber daya paling besar pada perusahaan yaitu adalah manusia. Sangat penting
untuk mengerti bahwa kemampuan dan training untuk karyawan dapat
diidentifikasi untuk LOB dan aktifitas support service pada setiap level EA
framework.
2.2.6
Enterprise Architecture Repository
EA Repository yaitu menyediakan kemudahan akses kepada dokumentasi EA
dan berguna untuk melakukan perencanaan dan pembuatan sebuah keputusan. EA
Repository berbentuk sebuah website dan database yang menyimpan seluruh informasi
dan menyediakan hubungan kepada bantuan EA / tools dan program sumber daya EA
lainnya.
Gambar 2.10 Example EA Repository Design
28
2.2.7 Enterprise Architecture Artifact
Menurut Scott A Bernard (2005, p113), EA artifacts adalah tipe dari
dokumentasi yang mendeskripsikan komponen-moponen seperti laporan, diagram,
charts, spreadsheets, video dan tipe lainnya yang merekam informasi. EA Artifact
mendokumentasikan EA Component.
EA Artifacts merupakan suatu tipe dokumentasi yang mendeskripsikan komponen
seperti laporan, diagram, charts, spreadsheets, arsip video, dan tipe pengumpulan
informasi lainnya. Pada high-level artifact, biasanya terdiri atas dokumen teks atau
diagram-diagram yang mendeskripsikan semua strategi, program, dan outcome yang
diharapkan. Mid-level artifact terdiri dari dokumen-dokumen, diagram, charts,
spreadsheet yang mendeskripsikan proses dari organisasi, proyek yang sedang berjalan,
supply chains, alur informasi, jaringan dan website. Low-level EA Artifacts
mendeskripsikan aplikasi yang spesifik, kamus data, standar teknik, interfaces,
komponen jaringan, dan cable plants.
Gambar 2.11 EA Components & Artifacts
A. Goal and Initiatives Level
Enterprise yang sangat baik terkadang membutuhkan pendekatan formal untuk
merencanakan setiap perubahan yang ada pada kondisi, partisipan, dan tujuan.
Arahan dan tujuan dari enterprise didokumentasikan pada tingkatan goals &
initiatives dari framework.
29
1. Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis adalah kebijakan high-level dan dokumen perencanaan
yang digunakan enterprise untuk mendokumentasikan arah, strategi kompetitif,
tujuan dan memungkinkan program dan proyek (strategic initiative) yang
biasanya direncanakan untuk 3-5 tahun kedepan. Perencanaan strategis berfungsi
sebagai:
a. Menampilkan pernyataan visi dan misi yang tertangkap sebagai tujuan dan
arah dari enterprise
b. Mengembangkan pernyataan dari arah strategis yang cocok dengan tujuan
enterprise, menyakinkan ketahanan, fleksibel dan meningkatkan kesuksesan
yang kompetitif.
c. Merangkum hasil dari analisis SWOT yang berdasarkan pernyataan dari arah
strategis yang mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman.
d. Merangkum situasi dan asumsi perencanaan untuk CONOPS scenario yang
mendukung arah strategis.
e. Mengembangkan CONOPS diagram yang terdiri dari satu gambaran yang
menangkap semua hal yang ada pada scenario.
f. Mengembangkan strategi kompetitif umum untuk enterprise
yang
bekerjasama dengan current dan future CONOPS.
g. Mengidentifikasi tujuan strategis yang dapat mewujudkan strategi kompetitif
dan spesifikasi sponsor eksekutif yang bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan-tujuan.
h. Menigidentifikasi strategi inisiatif dan sponsor sumber untuk inisiatif,
dimana program yang sedang berjalan untuk proyek pengembangan akan
terwujuad pada setiap tujuan strategis.
i. Merangkum outcome measure untuk setiap tujuan strategis dan inisiatif
menggunakan balance scorecard atau pendekatan lainnya yang sama.
2. Concept of Operation Scenario (CONOPS)
CONOPS scenario adalah sebuah dokumen naratif yang mendeskripsikan
bagaimana enterprise beroperasi saat itu atau akan beroperasi beberapa tahun
kedepan dengan memberikan pernyataan yang dapat dipercaya tentang faktor
internal dan external yang berada pada analisis SWOT. (Scott A Bernard : 2005,
page 294).
30
3. Concept of Operation Diagram (CONOD)
CONOPS Diagram merupakan penggambaran secara grafikal dengan gambaran
tingkat tinggi yang sangat mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh ataupun
hanya dari beberapa wilayah tertentu. (Scott A. Bernard : 2005, page 295).
Gambar 2.12 CONOPS Diagram
B. Products & Service Level
Kunci
dari proses dan dukungan suatu enterprise telah terdokumentasi pada
tingkatan bisnis pada enterprise architecture framework. Komponen enterprise
architecture pada level ini termasuk dokumentasi proses bisnis dan portofolio IT
capital planning capital planning yang menampilakan dokumentasi kasus bisnis
pada setiap investasi IT yang bertemu dengan puncak kesuksesan operasional dan
keuangan.
1. Business Plan
Business Plan menampilkan deskripsi high-level dari kunci fungsi-fungsi alur
bisnis dan strategi keuangan yang dapat membantu mencapai tujuan strategis dan
inisiatif. Ada beberapa poin yang sering ditemukan pada business plan, yaitu:
a. Kegiatan Bisnis: Menjelaskan tentang bagaimana gambaran umum mengenai
perusahaan.
b. Profil Tim Eksekutif: Menjelaskan profil dari top management serta
tugasnya.
31
c. Hubungan Kegiatan Usaha dengan Tujuan Strategi: Menjelaskan tentang
hubungan bagaimana kegiatan –kegiatan bisnis yang terjadi pada perusahaan
bisa membantu perusahaan untuk mencapai tujuan strategisnya.
d. Struktur Organisasi: Menjelaskan tentang susunan organisasi yang ada pada
perusahaan.
e. Prospek Pasar dan Strategi Kompetitif: Menjelaskan mengenai prospek pasar
dan bagaimana caranya agar bisa mengungguli pesaing.
f. Siklus Bisnis: Menjelaskan mengenai daur hidup bisnis perusahaan dari awal
hingga kembali ke awal.
g. Ringkasan Kapitalisasi Perusahaan: Merupakan ringkasan mengenai
perusahaan dan sejauh mana perusahaan tersebut sudah berjalan dan
berkembang.
h. Strategi Keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana mengatur keuangan
perusahaan agar pengeluaraan perusahaan tidak terlalu besar dan
pengontrolannya jelas sehingga menjadi keunggulan tersendiri untuk bisa
menunjang agar mencapai tujuan utama perusahaan.
i. Status Ringkasan Keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana keadaan
keuangan perusahaan saat ini dan sejauh mana keadaan keuangan yang
sekarang dapat menunjang untuk mencapai tujuan perusahaan.
j. Kemitraan dan Aliansi Bisnis: Menjelaskan tentang kerja sama antara
perusahaan dengan pihak lain untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan dengan memanfaatkan pihak lain sebagai pendukungnya.
2. Swim Lane Process Diagram
Diagram dari aktifitas stakeholder menunjukkan mana stakeholder yang terlibat
dalam alur bisnis. Diagram menggunakan format dari ‘swim lanes´untuk
mengatur
stakeholder
pada
baris
dan
timeframe
pada
menghubungkan aktifitas – aktifitas dengan symbol dari flowchart
kolom,
lalu
32
Gambar 2.13 Swim Lane Process Diagram
3. Business Process Diagram
Diagram proses bisnis yang menunjukkan mengenai rincian atau detail dari
setiap aktivitas bisnis yang ada, termasuk bagaimana setiap aktivitas-aktivitas ini
bisa saling berhubungan. Diagram B-4 mengikuti diagram IDEF-0 untuk
menunjukan input, control, output dan mekanismenya untuk setiap langkah pada
prosesnya. (Scott A. Bernard : 2005, page 300).
4. Activity Product Matrix
Aktifitas bisnis dan metriks produk menempatkan daur hidup dari revenueproducing product untuk bermacam – macam alur bisnis melalui enterprise.
Matriks ini menjelaskan siapa yang memiliki proses bisnis dan produk. Matriks
ini mengijinkan enterprise untuk melihat dimana vertical dan horizontal (crosscutting) dari aktifitas produk bisnis ditempatkan.
33
Gambar 2.14 Contoh Tabel activity Produck Matrix
5. Use Case Narative & Diagram
Usecase narrative mengikuti format UML untuk mengidentifikasi kebutuhan
bisnis, konteks, stakeholder dan aturan bisnis untuk interaksinya dengan sistem,
layanan dan aplikasi yang teridentifikasi sebagai solusi teknologi yang
Use-Case Diagram Example
(University Registration System)
dibutuhkan untuk pengembangan.
*
Class Regristation
*
*
*
nds >
>
*
*
<<ex
te
*
<<extends>>
*
Prerequisites not
Complete
*
Student
Special Class
Registration
*
*
**
Student Billing
*
Busar's Office
Instructor
Gambar 2.15 Use Case Narrative & Diagram
C. Data and Information Level
Komponen enterprise architecture pada tingkat ini termasuk dokumentasi dari
rancangan, fungsi dan manajemen dari suatu sistem informasi, database, knowledge
warehouse dan data marts serta dokumentasi pada struktur dan proses logical dari
data yang berhubungan dengan enterprise
1. Object State Transition Diagram
State Transistion Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menampilkan
bagaimana daur hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukan
perubahan pada atribut – atribut, links, dan perilaku pada objek ”on-line
34
order”yang merupakan hasil dari sistem internal atau eksternal dimana trigger
berubah pada state.
Gambar 2.16 Object State Transition Diagram
2. Logical Data Model
Semantic data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur
tradisional dan symbol (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan
metode object-oriented dan UML yang menghasilkan class diagram dan object
diagram.
Course
-courseNumber
-title
-creditHours
1
0..*
CourseSection
-sectionNumber
-startTime
-roomNumber
Student
0..*
0..*
-studentID
-name
-major
Gambar 2.17 Logical Data Model
3. Activity Entity Matrix
Activity / entity matrix dikembangkan dengan mengatur entiti data mana yang
terpengaruh oleh jalur yang berhubungan dari sebuah aktifitas bisnis. Lebih
dikenal dengan ‘CRUD’ metrics karena mengidentifikasi tipe dasar dari
transformasi yang ditampilkan pada data (Read, Update, Delete) melalui proses
bisnis.
35
Gambar 2.18 Contoh Tabel Activity/Matrix Diagram
D. System & Application Level
Pandangan yang sedang berjalan dari sistem dan aplikasi informasi teknologi,
seharusmya mempunyai fungsi untung menampilkan gambaran yang akurat dari
sebuaf aplikasi perangkat lunak, layanan front/back office, dan sistem operasi yang
aktif pada sebuah perusahaan enterprise. Dengan banyaknya sumberdaya IT yang
telah dikembangkan, pandangan yang lengkap dari dukungan level aplikasi pada
framework mungkin akan menampilkan suatu kejanggalan integrasi pada area
dengan kebutuhan untuk bertukar informasi, adanya duplikasi fungsi, adanya
diversity vendor dan kebutuhan bisnis tidak bertemu.
1.
System Communication Description
Artifak ini mendukung System Interface Diagram dengan menyediakan sebuah
deskripsi tentang bagaimana data berkomunikasi satu sama lain antara sistem
dengan enterprise, termasuk spesifikasi tentang hubungan, paths, jaringan dan
media.
36
Gambar 2.19 System Communication Description
2. System Data Flow Diagram
System Data Flow Diagram lebih diketahui sebagai Data Flow Diagram dan
diahrapkan untuk menampilkan proses- proses antara sistem yang bertukar data
dan bagaimana pertukaran itu berjalan.
Tujuan dalam membuat sebuah Data Flow Diagram:
a. Sebagai Sistem dokumen hieraki fungsional. Menangkap dan menggambarkan
fungsi sistem dan aliran data antara mereka.
b. Tujuan utama adalah untuk:
- Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang
diperlukan yang di input dan output oleh masing-masing sistem.
- Memastikan konektivitas fungsional selesai.
c. Mendukung dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.
37
Gambar 2.20 System Data Flow Diagram
E. Network and Infrastructure Level
Pada level infrastruktur dari EA, jaringan, backbone, router, ruangan peralatan,
lemari kabel, dan penanaman kabel harus terdeskripsikan dengan detail
menggunakan dokumen berbentuk teks dan diagram yang menampilkan desain
secara phisycal dan logical.
1. Network Connectifity Diagram
Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara
jaringan suara, data, dan video enterprise, mencakup Wide Area Network
(WAN) dan Local Area Network (LAN) eksternal, disebut juga sebagai ekstranet
dan intranet.
Gambar 2.21 Network Connectivity Diagram
38
F. Security Level
1. Security and Privacy Plan
Perencanaan keamanan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail
mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini
mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen – elemen dan prosedur
keamanan operasional. Pada Buku Enterprise Architecture didalam Bab 11
menyediakan detail tambahan pada Perencanaan Keamanan.
Kerangka Security Plan :
a. Pengenalan
Tujuan dari Program Keamanan TI
Prinsip – prinsip dalam Keamanan TI
Faktor – faktor kesuksesan kritis
Hasil yang diinginkan
Pengukuran Kinerja
b. Kebijakan
Panduan Eksekutif
Panduan secara Teknis
Hukum dan Regulasi yang dapat diterapkan
Standar – standar
c. Kebutuhan Pelaporan
Peran dan Tanggungjawab Program Keamanan TI
Penjadwalan dan Tolak Ukur Program Keamanan TI
Pelaporan kejadian Keamanan TI
d. Konsep dari Operasi
Rangkuman Ancaman terhadap Keamanan TI
Penanggulangan Resiko Keamanan TI
Integrasi dengan Arsitektur Enterprise
Perencanaan Komponen/ Sistem Keamanan
e. Elemen – elemen Program Keamanan
Keamanan Informasi
Keamanan Personel
Keamanan Operasional
Keamanan secara Fisik
f. Standar Prosedur Operasi
39
Tes dan Evaluasi
Penilaian Resiko
Sertifikasi dan Akreditasi
Pemulihan Bencana/ Keberlangsungan Operasi
Proteksi dan Pengarsipan Catatan
Privasi Data
G. Standart Level
1. Technology Forecast
Peramalan Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar
Teknologi ST-1. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang
telah diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1,
dimana perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi. Tujuannya yaitu:
a. Menangkap perubahan yang telah diperkirakan dalam teknologi berhubungan
dengan standar dan konvensi.
b. Mengidentifikasikan standar teknologi kritis, kerapuhan mereka, dan dampak
perubahan terhadap aristektur.
c. Berisi prediksi spesifik mengenai ketersediaan standar yang penting, dan
menghubungkan kepada elemen kerangka kerja Sistem/ Aplikasi (SA) yang
spesifik .
Gambar 2.22 Contoh Tabel Technology Forecast
40
H. Workforce Level
1. WorkForce Plan
Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai
bagaimana modal manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja
mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan
profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staffs dari enterprise.
2. Organization Chart
Bagan Organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam
diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk
menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan
terhadap sumber daya, produk, dan proses.
Gambar 2.23 Organization Chart
3. Knowledge and Skills Profile
Profil Pengetahuan dan Keterampilan menyediakan pendataan detail mengenai
orang seperti apa yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi khusus
dalam enterprise. Contoh yang disediakan adalah Daftar Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk Enterprise Architect yang dikembangkan
oleh Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004.
41
Gambar 2.24 Contoh Tabel Knowledge & Skills Profile
Download