BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input, serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (James O’Brien : 2005, page 29). Sistem adalah kumpulan yang saling terkait dan memiliki fungsi sama untuk mencapai banyak hasil. Setiap sistem dapat memiliki subsistem, subsistem merupakan salah satu bagian dari sistem induk, sistem pada akhirnya merupakan bagian dari sistem yang lebih besar lagi (Satzinger : 2005, page 6). Jadi bisa disimpulkan bahwa sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan. Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi : 1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. 2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. 3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ketujuan akhir. 2.1.2 Pengertian Informasi Informasi di definisikan sebagai data yang telah diubah menjadi sebuah konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Jadi data biasanya tergantung pada proses nilai tambahnya sebelum dirubah menjadi sebuah informasi yang baik yang disebut sebagai pemrosesan informasi, dengan bentuk yang agregat dan telah dimanipulasi atau diatur kemudian isinya dianalisis dan dievaluasi dan dimasukkan dalam konteks yang memberikan nilai bagi para pemakai akhir (James O’Brien : 2005, page 38). Informasi adalah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan keputusan (Menurut Williams et al : 2007, page 25). Jadi menurut kesimpulan diatas informasi merupakan kumpulan dari data yang telah dikumpulkan, diproses, dan diolah untuk menjadi sebuah informasi yang berguna bagi para pemakainya. Informasi juga berguna bagi organisasi yang dapat digunakan untuk 7 8 menetapkan strategi dan membantu dalam melakukan pengambilan keputusan oleh para manajemen. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Berikut ini merupakan pendapat para ahli tentang pengertian sistem informasi, yaitu: Sistem Informasi ialah kombinasi yang saling terkait antara user, hardware, software, network, dan sumber daya berupa data yang dikumpulkan, diubah, dan disebarkan di dalam sebuah organisasi. Konsep-konsep dasar dari komponen sistem informasi : a. Teknologi. Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan sistem informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data, dan teknologi jaringan telekomunikasi. b. Aplikasi. Apliakasi bisnis melinatkan sistem informasi yang saling berhubungan satu sama lain. c. Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi meliputi pendisainan komponen-komponen sistem informasi. d. Manajemen. Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi. (James O’Brien : 2005, page 5). Sistem Informasi merupakan komponen yang saling terkait dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan hasil berupa sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pemakai untuk menyelesaikan sebuah tugas (Satzinger : 2005, page 7). Dengan mengacu pada pengertian dari para ahli diatas maka kita dapat mengambil intisari bahwa sistem informasi sangat berguna bagi sebuah organisasi, dalam mengumpulkan data atau berbagi dengan berbagai bagian yang ada pada organisasi tersebut, karena organisasi yang baik tidak dapat dipisahkan dengan sistem informasi. Kesuksesan sebuah organisasi juga dilihat dari baiknya sistem informasi yang digunakan oleh organisasi tersebut. 2.1.4 Pengertian Analisis Sistem Analisis Sistem adalah studi yang mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemekai akhir yang yang menghasilkan persyaratan fungsional dan digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. (O’ Brien : 2005, page 518). 9 Analisis Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah, yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuannya. (Whitten dan Bentley, 2007: 160) Kita dapat menyimpulkan disini bahwa Analisa Sistem merupakan penelitian mengenai sistem lama untuk mengetahui segala kebutuhan pengguna akhir untuk merancang sistem baru yang lbih unggul. 2.1.5 Pengertian Perencanaan Perencanaan yaitu sebuah cara untuk menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama suatu waktu yang akan datang dan apa yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. (George R. Terry et al : 2009, page 9). Perencanaan yaitu proses manajemen menetapkan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh organisasi, dan bagaimana sebaiknya melakukannya. (Ricky Griffin dan Ronald Ebbert : 2006, page 166). Kesimpulan dari perancanaan menurut para ahli diatas yaitu, melakukan persiapan dengan merencanakan segala sesuatu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 2.1.6 Pengertian Strategi Strategi merupakan sebuah media yang digunakan unruk mencapai tujuan dalam jangka panjang dan membutuhkan sebuah tindakan yang diambil oleh pihak manajemen tingkat atas dan didukung oleh sumber daya dari organisasi tersebut. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka panjang (David : 2006, page 16). Strategi adalah perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Strategi menurut mereka juga dinedakan menjadi tiga strategi yang saling berhubungan, yaitu: 1). Strategi Perusahaan, 2). Strategi Bisnis, dan 3). Strategi Level Fungsional, (Ricky Griffin dan Ronald Ebbert : 2006, page 157). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi dapat didefinisikan sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan mendefinisikan strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang 10 dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. 2.1.7 Pengertian Teknologi Teknologi merupakan sebuah konsep utama untuk mengembangankan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet, (James O’Brien : 2005, page 9). Teknologi yaitu semua cara yang ditempuh perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, (Ricky W Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 39). Dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi merupakan alat atau segala sesuatu yang mencangkup pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan telekomunikasi, yang digunakan untuk melaksanakan proses bisnis oleh sebuah organisasi atau perusahaan. 2.1.8 Pengertian Teknologi Informasi Berikut ini merupakan dafinisi dan penjelasan tentang teknologi informasi dari para ahli: Teknologi Informasi adalah konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet. Teknologi informasi dapat dikonsentrasikan bagi para penggunanya seperti berikut: a. Teknologi Hardware Komputer: termasuk mikro computer, server berukuran menengah, dan mainframe beukuran besar, serta alat-alat input, output, dan media penyimpanan yang mendukung. b. Teknologi Software Komputer: termasuk software system operasi, pencari web, alat pembuat software, dan alat aplikasi bisnis seperti untuk manajemen hubungan pelanggan, dan manajemen rantai pasokan. c. Teknologi Jaringan Telekomunikasi: termasuk media telekomunikasi, prosesor, dan akses yang dibutuhkan untuk skses kabel dan nirkabel, serta dukungan untuk jaringan internet, serta intranet, dan ekstranet. d. Teknologi Manajemen Sumber Daya Data: termasuk software manajemen database untuk pengembangan, mengakses dan memelihara database organisasi (James O’Brien : 2005, page 5). Teknologi informasi adalah koleksi dari sistem komputasi yang digunakan oleh sebuah organisasi. (Turban et al : 2010, page 12). 11 Jadi dapat kita simpulkan berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi informasi merupakan pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari mengkombinasikan teknologi komputer dengan telekomunikasi jaringan. 2.1.9 Pengertian Data Data data adalah bentuk jamak dari datum, walaupun biasanya data mewakili bentuk jamak maupun tunggal. (James O’Brien : 2005, page 38) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik, atau transaksi bisnis. Lebih rincinya data merupakan pengukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas (seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian). Ahli lain mengatakan, bahwa data adalah sebuah elemen yang menggambarkan sebuah kejadian, berbagai aktivitas dan juga transaksi yang direkam, dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dan makna tertentu (Turban : 2010, page 6). Setelah jelas dengan definisi para ahli diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa data merupakan atribut yang sangat penting dalam membuat sebuah informasi menjadi informasi yang berkualitas dan akurat yang memberi sifat kepuasan bagi para pemakai. Bahkan bukan hanya individu tetapi sebuah organisasi juga sangat tergantung dengan data-data yang lengkap guna membuat sebuah informasi yang betul betul dapat dijadikan sarana dalam menunjang dan mendukung manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. 2.1.10 Pengertian Proses Bisnis Semua organisasi yang didasarkan pada profit itu disebut “Bisnis”, (Ricky Griffin dan Ronald Ebert : 2006, page 4), proses bisnis adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didisain menggunakan waktu, ruang, keahlian, dan didukung oleh sumber daya lainnya untuk mendapatkan sebuah hasil atau keuntungan yang berupa laba dan peningkatan finansial pada sebuah organisasi. Jadi dari uraian Griffin dan Ebert diatas dapat kita simpulkan bahwasannya proses bisnis merupakan aspek penting suatu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan profit dengan cara meningkatkan laba yang didapat dari proses bisnis yang dijalankan. 2.1.11 Pengertian Strategi Bisnis Strategi Bisnis yaitu strategi persaingan yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing perusahaan, (Ricky W Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 157). 12 Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi operasional, distribusi, dan organisasi. (Rangkuti : 2006, page 7). Dalam hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi bisnis yaitu segala keputusan untuk membuat sebuah sasaran yang digunakan oleh organisasi untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan pasar atau bisnis. 2.1.12 Pengertian Jaringan / Network Jaringan adalah sebuah system penghubung yang memperbolehkan pembagian informasi antar computer yang diakses oleh pemakai. Ada Tiga ukuran jaringan yang umum digunakan, yaitu: a. LAN (Local Area Network). Menghubungkan dua atau lebih alat komunikasi sampai jarak sejauh 2000 kaki, dan biasanya digunakan dalam gedung yang sama. Jadi setiap pengguna alat dalam sebuah jaringan memiliki potensi untuk berkomunikasi dangen pengguna computer lainnya. b. WAN (Wide Area Network). Jaringan telekomunikasi regional yang terdiri atas kumpulan jaringan internasional seperti penyediaan pada layanan komunikasi global yang mungkin dimiliki oleh komersil, swasta, ataupun punlik. c. MAN (Metropolitan Area Network). Berada diantara dua ukuran jaringan tersebut. MAN meliputi area yang lebih besar dari LAN, digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dalam satu kota ataupun satu regional Negara (Turban et al : 2005, page 37) 2.1.13 Pengertian Analisis Lima Daya Saing Porter Menurut Porter (Michael Porter : 1998, page 3), persaingan dalam suatu industri tergantung pada 5 kekuatan bersaing. Kumpulan kekuatan-kekuatan ini menentukan potensi profit dalam industri yang diukur berdasarkan pengembalian jangka panjang terhadap modal yang diinvestasikan. 5 Daya Saing Porter merupakan satu pendekatan yang paling bermanfaat yaitu dengan mengategorikan tipe yang berbeda dari kekuatan kompetitif yang dapat berpengaruh terhadap organisasi dari berbagai arah yang berbeda, analisa ini digunakan untuk mendapatkan strategi bersaing dengan menganalisa lima kekuatan tersebut dan menentukan ketatnya persaingandalam suatu industrui. 13 Gambar 2.1 Lima Daya Saing Porter 2.1.14 Pengertian Analisis Value Shoop Value shop merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan memberikan nilai-nilai yang ada sebagai solusi untuk klien yang ditandai dengan pertukaran informasi. (Ward & Peppard, 2002 : 266) KEGIATAN PENDUKUNG : INFRASTRUKTUR, SDM ,PENGEMBANGAN, TEKNOLOGI, PENGADAAN ORGANISASI Sumber Daya Luar Pengelolaan Pengetahuan Temukan Solusi Jitu Tangkap Peluang & Tantangan M A S Y A R A K A T Kegiatan Pemasaran Dan Atau Sosialisasi Sumber Daya Luar Penyediaan Sumber Data Rancangan Implementasi Gambar 2.2 Contoh Value Shop Implementasi 14 2.1.15 Pengertian Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan. (Ward dan Preppard : 2002, page 70). a. Faktor Politik Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. b. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan. c. Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. d. Faktor Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal dari teknologi perusahaan yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. 2.1.16 Pengertian Analisis CSF (Critical Success Faktor) Critical Success Faktor didefinisikan sebagai sebuah area tertentu pada sebuah perusahaan, jika hasil dari sebuah area tersebut memuaskan, maka hasil tersebut akan sangat menjamin keberhasilan dari sebuah perusahaan dalam persaingan. Area tersebut adalah area kunci dimana segala sesuatunya harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat tercapai dan terus berkembang. (Ward dan Preppard : 2002, page 209). Manfaat dari analisis Critical Success Factor adalah sebagai berikut: a. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen 15 puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis. b. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. c. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu. d. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial. e. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfocuskan pada masalah- masalah tertentu yang paling kritis. f. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value shop dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan focus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan. 2.1.17 Pengertian Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat) Analisa SWOT yaitu identifikasi analisis kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan sebagai bagian dari permusan strategi. (Ricky W Griffin dan Ronald J Ebert : 2007, page 161). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor-faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness) perusahaan serta meminimalkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. (Freddy Rangkuti : 2006, page 18). a. Kekuatan (Strength) Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau kelebihan komperatif. Dikatakan demikian karena satuan organisasi memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan. Contoh: kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan, lembaga dengan unit pemasok input, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. 16 b. Kelemahan (weakness) Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, produk yang tidak/kurang diminati, perolehan keuntungan kurang memadai. c. Peluang (opportunities) Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi. Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk, perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan organisasi. d. Ancaman (threats) Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai contoh antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang lamban, meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang dihasilkan, menguatnya posisi tawar input yang diperlukan untuk proses menjadi output/produk tertentu, perkembangan dan teknologi yang belum dikuasai. Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini memungkinkan perencana perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada dan merumuskan masalah yang nantinya akan mendasari penentuan strategi alternatif dan rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut dan membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan. 17 Diagram analisis SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi SWOT seperti yang ditujukan pada: Gambar 2.3 Contoh Diagram Analisis SWOT Deskripsi: Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif (Growth Oriental Strategy). Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk pasar). Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang besar, tetapi di lain pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 2.1.18 Pengertian Analisis Matrix SWOT Matrix SWOT dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman juga kekuatan dan kelemahan, dan menggabungkan berbagai indicator 18 tersebut. Analisis SWOT digunakan untuk menyusun formulasi strategi dengan cara mengawinkan kekuatan dengan peluang dan kelemahan dengan ancaman. (Freddy Rangkuti : 2006, page 64, 66). Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan alternatif strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk ancaman yang ada. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman. Tabel 2.1 Matriks SWOT IFAS Strength (S) Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor- Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal faktor kelemahan internal Oppurtunity (O) Strategi SO Strategi WO Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan untuk memanfaatkan kelemahan untuk peluang. memanfaatkan peluang. EFAS 19 Threats (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal 1 . 1 Strategi ST Strategi WT Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan meminimalkan untuk mengatasi ancaman kelemahan dan 9 menghindari ancaman. 2.1.19 Pengertian Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors Analysis summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS): 1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman) 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung. 20 6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama Gambar 2.4 Contoh Tabel EFAS 2.1.20 Pengertian Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut: a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap proses strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.0). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang 21 bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata nilai industri atau pesaing utama. Sedangkan, variabel yang bersifat negatif kebalikannya contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama. (Freddy Rangkuti : 2006, page 22). Gambar 2.5 Contoh Tabel IFAS 22 2.2 Teori-teori Khusus Pada sub bab ini berisikan teori-teori pendukung yang diambil dari buku Enterprise Architecture EA3 oleh Scott A Bernard. Teori-teori digunakan sebagai pendukung dalam penulisan skripsi perencanaan strategi system dan teknologi informasi. 2.2.1 Pengertian Enterprise Enterprise adalah suatu area dari sebuah aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya mengalami pertukaran. (Scott A. Bernard : 2005, page 31). Bila kita pahami secara umum enterprise merupakan sebuah organisasi yang memiliki karyawan lebih dari seribu orang yang didalamnya terjadi pertukaran antar informasi dan sumberdaya lainnya yang dibutuhkan oleh para user didalam organisasi. Didalam enterprise juga terdapat aktivitas dari proses bisnis perusahaan yang didukung oleh manajemen dengan berbagai perencanaan demi mencapai tujuan atau goal yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. 2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture Enterprise Architecture (EA) adalah bagaimana cara membuat pengelihatan abstrak sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise architecture melebihi perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan. Dan rencana bisnis sebagai sumber dari sebagian besar program dan kebutuhan sumber daya. (Scott A. Bernard : 2005, page 31-36). Rumus dari EA yaitu : (EA = S + B + T) Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology 2.2.3 Menghubungkan EA dan Strategi EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengembangan sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi 23 mengukur EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif, dan pengukuran outcome. 2.2.4 Enterprise Architecture Sebagai Program Manajemen EA adalah Program manajemen yang menyediakan strategi serta pendekatan yang terintegrasi kepada perencanaan sumber daya. Program EA merupakan bagian dari keseluruhan proses yang berhubungan dengan pemerintahan yang menentukan resource alignment, mengembangkan standarized policy, meningkatkan dukungan terhadap pengambilan keputusan, dan mengawasi aktifitas pengembangan sumber daya perusahaan. A. Resources Alignment Enterprise Architecture mendukung perencanaan strategis dan perencanaan sumber daya operasional dengan menyediakan pandangan makro dan mikro tentang bagaimana sumberdaya dapat tersusun dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan enterprise B. Standarized Policy Enterprise Architecture mendukung implementasi dari standarisasi kebijakan manajemen kepada pengembangan dan utilisasi dari TI dan sumber lainnya. Dokumen kebijakan termasuk semua yang dapat dikategorisasikan sebagai: 1. General Guidance (Petunjuk Umum) 2. Specific Program Guidance (Program Bimbingan Khusus) 3. Detailed Process Guidance (Detail Proses Bimbingan) 4. Dengan menggunakan kategori hirarki dari dokumen – dokumen tersebut, maka kebijakan yang terbaik akan terbentuk. C. Decision Support Enterprise Architecture memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan sumber TI dalam manajemen eksekutif dan tingkatan staff dari enterprise. Pada tingkat eksekutif, enterprise architecture memberikan pengelihatan untuk dukungan dan inisiatif dari TI yang cukup luas dan penentuan dari strategic alignment. Pada tingkat manajemen, enterprise architecture mendukung pola dan keputusan konfigurasi manajemen. Pada tingkat staffs, enterprise architecture mendukung keputusan yang berkaitan dengan operasional, perawatan dan pengembangan dari sumber layanan IT 24 D. Resources Development Enterprise Architecture mendukung pendekatan standarisasi untuk mengembangkan IT dan sumber lainnya. Berdasarkan ruang lingkup dari sumber yang terlibat dan timeframe yang tersedia untuk pengembangan, bermacam – macam sistem pengembangan metode daur hidup yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko seperti biaya, jadwal atau parameter performa. 2.2.5 Enterprise Architecture Sebagai Metode Dokumentasi Konsep dari dokumentasi arsitektur enterprise muncul pada tahun 1990 dan sekarang berkembang menjadi strategic goals, business service, information flows, system and application, networks, dan supporting infrastructure. Pendekatan dokumentasi EA berdasarkan pada framework dokumentasi dan metodologi implementasi yang digunakan. Gambar 2.6 EA Element Documentations EA sebagai metode dokumentasi menyediakan: A. EA Documentation Framework: adalah suatu framework pemodelan dan metodologi implementasi yang digunakan oleh perusahaan. EA Documentation Framework mengidentifikasi ruang lingkup dari arsitektur untuk didokumentasikan dan menetapkan hubungan diantara area arsitektur. Framework membuat suatu kumpulan abstrak view dari enterprise melalui bagaimana perusahaan mengumpulkan arsitektur informasi perusahaan. Untuk mengurangi resiko dan meningkatkan efektifitas, fase metode implementasi pada EA framework dibagi 25 menjadi ke suatu segmen aktifitas yang berbeda yang disebut dengan Line of Business (LOB). Line of Business (LOB) adalah suatu area yang terpisah dalam aktifitas didalam perusahaan. (Scott A. Bernard : 2005, page 39). Gambar 2.7 EA Cube Documentation Framework B. EA Component: adalah tujuan, proses, standart, dan sumber daya yang dapat diubah yang memperluas enterprise-wide atau terlibat antara garis spesifik dari bisnis. Gambar 2.8 Examples of EA Components C. Current Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh perusahaan saat ini, proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja yang digunakan oleh perusahaan saat ini. Current views terdiri atas goals & 26 initiatives, products & services, data & information, system & application, dan networks & infrastructures. D. Future Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh perusahaan pada masa depan, proses bisnis perusahaan yang akan berjalan pada masa depan, dan sumber daya apa saja yang digunakan oleh perusahaan pada masa depan. Future views terdiri atas updated strategic goals & initiatives, improved business products & services, enhanced data & information flows, integrated system & applications, dan optimized networks & infrastructure. Gambar 2.9 Drivers of Change Future architecture harus menjalankan rencana perubahan dari komponen enterprise architecture dalam jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya dengan perubahan dari enterprise architecture yang merupakan hasil dari implementasi dari scenario jangka panjang yang direncanakan dalam jangka waktu 4-10 tahun kedepan. E. EA Management Plan: EA Management Plan mengartikulasikan pendekatan EA program dan dokumentasi. EA Management Plan juga menyediakan deskripsi dari current dan future view dari arsitektur, dan mengurutkan rencana untuk mengatur transisi ke lingkungan operasi bisnis atau teknologi di masa depan. EA Management Plan adalah dokumen yang dapat memberikan informasi mengenai keuntungan dari EA sebagai program manajemen. F. Planning Threads : Dokumentasi EA termasuk ‘threads’ dari aktifitas yang ada pada semua level freamwork. Ancaman tersebut yaitu: 1. IT security Security sangat efektif pada bagian integral dari metodologi EA program manajemen dan dokumentasi. Program security IT yang komprehensif memiliki area focal seperti informasi, personal, operasi dan fasilitas. Agar IT security ini 27 efektif, maka IT security tersebut harus bekerja dengan baik di semua level framework EA dan juga sekaligus pada komponen-komponen EA. 2. IT standard Fungsi yang paling penting dalam EA yaitu menyediakan standar teknologi pada semua level framework EA. EA harus dapat menggambarkan penerimaan dari standar industri internasional dan nasional dalam rangka mempromosikan penggunaan solusi non-proprietary pada komponen-komponen EA. 3. IT workforce Sumber daya paling besar pada perusahaan yaitu adalah manusia. Sangat penting untuk mengerti bahwa kemampuan dan training untuk karyawan dapat diidentifikasi untuk LOB dan aktifitas support service pada setiap level EA framework. 2.2.6 Enterprise Architecture Repository EA Repository yaitu menyediakan kemudahan akses kepada dokumentasi EA dan berguna untuk melakukan perencanaan dan pembuatan sebuah keputusan. EA Repository berbentuk sebuah website dan database yang menyimpan seluruh informasi dan menyediakan hubungan kepada bantuan EA / tools dan program sumber daya EA lainnya. Gambar 2.10 Example EA Repository Design 28 2.2.7 Enterprise Architecture Artifact Menurut Scott A Bernard (2005, p113), EA artifacts adalah tipe dari dokumentasi yang mendeskripsikan komponen-moponen seperti laporan, diagram, charts, spreadsheets, video dan tipe lainnya yang merekam informasi. EA Artifact mendokumentasikan EA Component. EA Artifacts merupakan suatu tipe dokumentasi yang mendeskripsikan komponen seperti laporan, diagram, charts, spreadsheets, arsip video, dan tipe pengumpulan informasi lainnya. Pada high-level artifact, biasanya terdiri atas dokumen teks atau diagram-diagram yang mendeskripsikan semua strategi, program, dan outcome yang diharapkan. Mid-level artifact terdiri dari dokumen-dokumen, diagram, charts, spreadsheet yang mendeskripsikan proses dari organisasi, proyek yang sedang berjalan, supply chains, alur informasi, jaringan dan website. Low-level EA Artifacts mendeskripsikan aplikasi yang spesifik, kamus data, standar teknik, interfaces, komponen jaringan, dan cable plants. Gambar 2.11 EA Components & Artifacts A. Goal and Initiatives Level Enterprise yang sangat baik terkadang membutuhkan pendekatan formal untuk merencanakan setiap perubahan yang ada pada kondisi, partisipan, dan tujuan. Arahan dan tujuan dari enterprise didokumentasikan pada tingkatan goals & initiatives dari framework. 29 1. Perencanaan Strategi Perencanaan strategis adalah kebijakan high-level dan dokumen perencanaan yang digunakan enterprise untuk mendokumentasikan arah, strategi kompetitif, tujuan dan memungkinkan program dan proyek (strategic initiative) yang biasanya direncanakan untuk 3-5 tahun kedepan. Perencanaan strategis berfungsi sebagai: a. Menampilkan pernyataan visi dan misi yang tertangkap sebagai tujuan dan arah dari enterprise b. Mengembangkan pernyataan dari arah strategis yang cocok dengan tujuan enterprise, menyakinkan ketahanan, fleksibel dan meningkatkan kesuksesan yang kompetitif. c. Merangkum hasil dari analisis SWOT yang berdasarkan pernyataan dari arah strategis yang mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. d. Merangkum situasi dan asumsi perencanaan untuk CONOPS scenario yang mendukung arah strategis. e. Mengembangkan CONOPS diagram yang terdiri dari satu gambaran yang menangkap semua hal yang ada pada scenario. f. Mengembangkan strategi kompetitif umum untuk enterprise yang bekerjasama dengan current dan future CONOPS. g. Mengidentifikasi tujuan strategis yang dapat mewujudkan strategi kompetitif dan spesifikasi sponsor eksekutif yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan. h. Menigidentifikasi strategi inisiatif dan sponsor sumber untuk inisiatif, dimana program yang sedang berjalan untuk proyek pengembangan akan terwujuad pada setiap tujuan strategis. i. Merangkum outcome measure untuk setiap tujuan strategis dan inisiatif menggunakan balance scorecard atau pendekatan lainnya yang sama. 2. Concept of Operation Scenario (CONOPS) CONOPS scenario adalah sebuah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana enterprise beroperasi saat itu atau akan beroperasi beberapa tahun kedepan dengan memberikan pernyataan yang dapat dipercaya tentang faktor internal dan external yang berada pada analisis SWOT. (Scott A Bernard : 2005, page 294). 30 3. Concept of Operation Diagram (CONOD) CONOPS Diagram merupakan penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat tinggi yang sangat mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu. (Scott A. Bernard : 2005, page 295). Gambar 2.12 CONOPS Diagram B. Products & Service Level Kunci dari proses dan dukungan suatu enterprise telah terdokumentasi pada tingkatan bisnis pada enterprise architecture framework. Komponen enterprise architecture pada level ini termasuk dokumentasi proses bisnis dan portofolio IT capital planning capital planning yang menampilakan dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi IT yang bertemu dengan puncak kesuksesan operasional dan keuangan. 1. Business Plan Business Plan menampilkan deskripsi high-level dari kunci fungsi-fungsi alur bisnis dan strategi keuangan yang dapat membantu mencapai tujuan strategis dan inisiatif. Ada beberapa poin yang sering ditemukan pada business plan, yaitu: a. Kegiatan Bisnis: Menjelaskan tentang bagaimana gambaran umum mengenai perusahaan. b. Profil Tim Eksekutif: Menjelaskan profil dari top management serta tugasnya. 31 c. Hubungan Kegiatan Usaha dengan Tujuan Strategi: Menjelaskan tentang hubungan bagaimana kegiatan –kegiatan bisnis yang terjadi pada perusahaan bisa membantu perusahaan untuk mencapai tujuan strategisnya. d. Struktur Organisasi: Menjelaskan tentang susunan organisasi yang ada pada perusahaan. e. Prospek Pasar dan Strategi Kompetitif: Menjelaskan mengenai prospek pasar dan bagaimana caranya agar bisa mengungguli pesaing. f. Siklus Bisnis: Menjelaskan mengenai daur hidup bisnis perusahaan dari awal hingga kembali ke awal. g. Ringkasan Kapitalisasi Perusahaan: Merupakan ringkasan mengenai perusahaan dan sejauh mana perusahaan tersebut sudah berjalan dan berkembang. h. Strategi Keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana mengatur keuangan perusahaan agar pengeluaraan perusahaan tidak terlalu besar dan pengontrolannya jelas sehingga menjadi keunggulan tersendiri untuk bisa menunjang agar mencapai tujuan utama perusahaan. i. Status Ringkasan Keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana keadaan keuangan perusahaan saat ini dan sejauh mana keadaan keuangan yang sekarang dapat menunjang untuk mencapai tujuan perusahaan. j. Kemitraan dan Aliansi Bisnis: Menjelaskan tentang kerja sama antara perusahaan dengan pihak lain untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan dengan memanfaatkan pihak lain sebagai pendukungnya. 2. Swim Lane Process Diagram Diagram dari aktifitas stakeholder menunjukkan mana stakeholder yang terlibat dalam alur bisnis. Diagram menggunakan format dari ‘swim lanes´untuk mengatur stakeholder pada baris dan timeframe pada menghubungkan aktifitas – aktifitas dengan symbol dari flowchart kolom, lalu 32 Gambar 2.13 Swim Lane Process Diagram 3. Business Process Diagram Diagram proses bisnis yang menunjukkan mengenai rincian atau detail dari setiap aktivitas bisnis yang ada, termasuk bagaimana setiap aktivitas-aktivitas ini bisa saling berhubungan. Diagram B-4 mengikuti diagram IDEF-0 untuk menunjukan input, control, output dan mekanismenya untuk setiap langkah pada prosesnya. (Scott A. Bernard : 2005, page 300). 4. Activity Product Matrix Aktifitas bisnis dan metriks produk menempatkan daur hidup dari revenueproducing product untuk bermacam – macam alur bisnis melalui enterprise. Matriks ini menjelaskan siapa yang memiliki proses bisnis dan produk. Matriks ini mengijinkan enterprise untuk melihat dimana vertical dan horizontal (crosscutting) dari aktifitas produk bisnis ditempatkan. 33 Gambar 2.14 Contoh Tabel activity Produck Matrix 5. Use Case Narative & Diagram Usecase narrative mengikuti format UML untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, stakeholder dan aturan bisnis untuk interaksinya dengan sistem, layanan dan aplikasi yang teridentifikasi sebagai solusi teknologi yang Use-Case Diagram Example (University Registration System) dibutuhkan untuk pengembangan. * Class Regristation * * * nds > > * * <<ex te * <<extends>> * Prerequisites not Complete * Student Special Class Registration * * ** Student Billing * Busar's Office Instructor Gambar 2.15 Use Case Narrative & Diagram C. Data and Information Level Komponen enterprise architecture pada tingkat ini termasuk dokumentasi dari rancangan, fungsi dan manajemen dari suatu sistem informasi, database, knowledge warehouse dan data marts serta dokumentasi pada struktur dan proses logical dari data yang berhubungan dengan enterprise 1. Object State Transition Diagram State Transistion Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menampilkan bagaimana daur hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukan perubahan pada atribut – atribut, links, dan perilaku pada objek ”on-line 34 order”yang merupakan hasil dari sistem internal atau eksternal dimana trigger berubah pada state. Gambar 2.16 Object State Transition Diagram 2. Logical Data Model Semantic data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur tradisional dan symbol (Entity Relationship Diagram), atau dapat menggunakan metode object-oriented dan UML yang menghasilkan class diagram dan object diagram. Course -courseNumber -title -creditHours 1 0..* CourseSection -sectionNumber -startTime -roomNumber Student 0..* 0..* -studentID -name -major Gambar 2.17 Logical Data Model 3. Activity Entity Matrix Activity / entity matrix dikembangkan dengan mengatur entiti data mana yang terpengaruh oleh jalur yang berhubungan dari sebuah aktifitas bisnis. Lebih dikenal dengan ‘CRUD’ metrics karena mengidentifikasi tipe dasar dari transformasi yang ditampilkan pada data (Read, Update, Delete) melalui proses bisnis. 35 Gambar 2.18 Contoh Tabel Activity/Matrix Diagram D. System & Application Level Pandangan yang sedang berjalan dari sistem dan aplikasi informasi teknologi, seharusmya mempunyai fungsi untung menampilkan gambaran yang akurat dari sebuaf aplikasi perangkat lunak, layanan front/back office, dan sistem operasi yang aktif pada sebuah perusahaan enterprise. Dengan banyaknya sumberdaya IT yang telah dikembangkan, pandangan yang lengkap dari dukungan level aplikasi pada framework mungkin akan menampilkan suatu kejanggalan integrasi pada area dengan kebutuhan untuk bertukar informasi, adanya duplikasi fungsi, adanya diversity vendor dan kebutuhan bisnis tidak bertemu. 1. System Communication Description Artifak ini mendukung System Interface Diagram dengan menyediakan sebuah deskripsi tentang bagaimana data berkomunikasi satu sama lain antara sistem dengan enterprise, termasuk spesifikasi tentang hubungan, paths, jaringan dan media. 36 Gambar 2.19 System Communication Description 2. System Data Flow Diagram System Data Flow Diagram lebih diketahui sebagai Data Flow Diagram dan diahrapkan untuk menampilkan proses- proses antara sistem yang bertukar data dan bagaimana pertukaran itu berjalan. Tujuan dalam membuat sebuah Data Flow Diagram: a. Sebagai Sistem dokumen hieraki fungsional. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka. b. Tujuan utama adalah untuk: - Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang diperlukan yang di input dan output oleh masing-masing sistem. - Memastikan konektivitas fungsional selesai. c. Mendukung dekomposisi fungsional untuk detail tambahan. 37 Gambar 2.20 System Data Flow Diagram E. Network and Infrastructure Level Pada level infrastruktur dari EA, jaringan, backbone, router, ruangan peralatan, lemari kabel, dan penanaman kabel harus terdeskripsikan dengan detail menggunakan dokumen berbentuk teks dan diagram yang menampilkan desain secara phisycal dan logical. 1. Network Connectifity Diagram Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara jaringan suara, data, dan video enterprise, mencakup Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN) eksternal, disebut juga sebagai ekstranet dan intranet. Gambar 2.21 Network Connectivity Diagram 38 F. Security Level 1. Security and Privacy Plan Perencanaan keamanan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen – elemen dan prosedur keamanan operasional. Pada Buku Enterprise Architecture didalam Bab 11 menyediakan detail tambahan pada Perencanaan Keamanan. Kerangka Security Plan : a. Pengenalan Tujuan dari Program Keamanan TI Prinsip – prinsip dalam Keamanan TI Faktor – faktor kesuksesan kritis Hasil yang diinginkan Pengukuran Kinerja b. Kebijakan Panduan Eksekutif Panduan secara Teknis Hukum dan Regulasi yang dapat diterapkan Standar – standar c. Kebutuhan Pelaporan Peran dan Tanggungjawab Program Keamanan TI Penjadwalan dan Tolak Ukur Program Keamanan TI Pelaporan kejadian Keamanan TI d. Konsep dari Operasi Rangkuman Ancaman terhadap Keamanan TI Penanggulangan Resiko Keamanan TI Integrasi dengan Arsitektur Enterprise Perencanaan Komponen/ Sistem Keamanan e. Elemen – elemen Program Keamanan Keamanan Informasi Keamanan Personel Keamanan Operasional Keamanan secara Fisik f. Standar Prosedur Operasi 39 Tes dan Evaluasi Penilaian Resiko Sertifikasi dan Akreditasi Pemulihan Bencana/ Keberlangsungan Operasi Proteksi dan Pengarsipan Catatan Privasi Data G. Standart Level 1. Technology Forecast Peramalan Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar Teknologi ST-1. Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1, dimana perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi. Tujuannya yaitu: a. Menangkap perubahan yang telah diperkirakan dalam teknologi berhubungan dengan standar dan konvensi. b. Mengidentifikasikan standar teknologi kritis, kerapuhan mereka, dan dampak perubahan terhadap aristektur. c. Berisi prediksi spesifik mengenai ketersediaan standar yang penting, dan menghubungkan kepada elemen kerangka kerja Sistem/ Aplikasi (SA) yang spesifik . Gambar 2.22 Contoh Tabel Technology Forecast 40 H. Workforce Level 1. WorkForce Plan Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modal manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staffs dari enterprise. 2. Organization Chart Bagan Organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan terhadap sumber daya, produk, dan proses. Gambar 2.23 Organization Chart 3. Knowledge and Skills Profile Profil Pengetahuan dan Keterampilan menyediakan pendataan detail mengenai orang seperti apa yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi khusus dalam enterprise. Contoh yang disediakan adalah Daftar Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk Enterprise Architect yang dikembangkan oleh Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004. 41 Gambar 2.24 Contoh Tabel Knowledge & Skills Profile