2.1.10 Pengertian Strategi Teknologi Informasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Oetomo (2006: 7), perencanaan adalah proses dimana manajer
memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan berdasarkan beberapa
metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses tersebut merupakan suatu cara
sistematik yang diterapkan untuk melakukan kegiatan.
Menurut Terry dan Rue (2003: 9), perencanaan adalah menentukan tujuantujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang
harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
perencanaan
adalah
proses
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut Rangkuti (2006: 183), strategi adalah perencanaan induk yang
komprenhensif yang menjelaskan tentang bagaimana perusahaan akan mencapai
semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut David (2006: 16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam jumlah yang
besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka panjang.
Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi serta perlu
mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang dihadapi
organisasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Strategi adalah bagaimana langkahlangkah untuk mencapai tujuan dari jangka pendek maupun jangka panjang.
2.1.3 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2008: 29), Sistem adalah sekelompok yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input
serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
5
6
Sistem memiliki tiga komponen dasar yang saling berinteraksi, yaitu:
1. Input (masukan), meliputi menangkap, dan mengumpulkan elemen yang memasuki
system untuk dapat diproses.
2. Processing (proses), meliputi proses perubahan yang mengubah input menjadi
output.
3. Output (keluaran atau hasil), meliputi perpindahan elemen yang telah dihasilkan
oleh proses perubahan ke dalam tujuan akhirnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan
komponen yang memiliki berbeda fungsi namun saling berkaitan untuk melakukan
satu tujuan yang sama.
2.1.4 Pengertian Informasi
Menurut Stair dan Reynolds (2011), informasi adalah kumpulan fakta –
fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah selain dari
fakta itu sendiri.
Menurut Turban dan Rainier (2008: 7), informasi merujuk pada data yang
telah diorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima.
Contohnya IPK adalah data, tetapi nama mahasiswa yang dipasangkan dengan nilai
IPKnya adalah informasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang
telah diolah dan dapat digunakan untuk tujuan tertentu bagi para penggunanya.
2.1.5 Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut David (2006: 5), perencanaan strategi dapat didefinisikan sebagai
seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Berdasarkan pendapat Anthony dan Govindarajan (2005) suatu proses
manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama
beberapa tahun mendatang
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencaan strategi merupakan suatu
yang digunakan untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi untuk
mencapai tujuannya.
7
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Turban dan Rainier (2008: 6), sistem informasi digunakan untuk
mendapatkan informasi, orang, waktu, dan format yang benar. Ini disebabkan
karena mempunyai fungsi untuk memberikan informasi yang berguna.
Menurut O’Brien (2008: 32), Sistem Informasi adalah
sistem yang
menerima sumber daya (data) sebagai input dan memprosesnya menjadi produk
(informasi) sebagai outputnya
Menurut Laudon (2007: 14), dapat didefinisikan secara teknikal sebagai
sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan atau
mendapatkan, proses, penyimpanan, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan control dalam organisasi.Selain
itu, dapat juga membantu manajer dan karyawan lainnya untuk menganalisa
masalah, memvisualisasikan subyek yang kompleks, dan membuat suatu produk
baru.
Sehingga disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kegiatan
yang terdiri atas mengumpulkan, memproses, mengubah, menyimpan, menganalisa,
dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu yang ditunjang dengan
orang, hardware, software, jaringan, dan sumber daya data.
2.1.7 Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward and Peppard (2003), Strategi Sistem Informasi adalah proses
mengidentifikasi portofolio aplikasi komputer yang akan diimplementasikan dan
selaras dengan strategi organisasi dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif
organisasi.
Menurut O’Brien (2008: 17), Strategi Sistem Informasi adalah Sistem
Informasi yang menyediakan perusahaan dengan produk yang kompetitif dan
layanan yang memberikan suatu keuntungan strategis dari para pesaingnya di pasar.
Juga, Sistem Informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses
bisnis dan membangun sumber informasi strategi bagi perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi sistem informasi merupakan
sebuah aplikasi yang dapat memberi keuntungan strategis dalam persaingan.
8
2.1.8 Pengertian Teknologi
Menurut O’Brien (2008: 9), teknologi merupakan Konsep – konsep utama,
pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi
hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis internet.
Menurut Miarso (2007: 131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Teknologi merupakan konsep yang
meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis
internet untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.1.9 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2008: 9), teknologi informasi adalah konsep – konsep
utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu
meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi berbasis
internet.
Menurut Brian et al (2009: 3), teknologi informasi adalah istilah yang umum
untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi.
Menurut
Miftahul Maulana dan Dana Indra Sensuse (2011, p1),
pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan sistem
informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan dalam
menghadapi era globalisasi. Hal ini karena dukungan teknologi informasi (TI)
dapat memudahkan mekanisme pengambilan keputusan yang akurat, dapat
dipercaya, cepat, dan ekonomis.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
merupakan bagian dari sistem informasi Teknologi informasi sendiri terdiri atas
tiga hal penting yaitu:
1.
Perangkat keras (hardware)
2.
Perangkat lunak (software)
3.
Jaringan komunikasi (network)
Dengan kata lain informasi terdiri dari:
1.
Manusia
9
2.
Teknologi informasi
3.
Pengumpulan, pengolahan, pemindahan dan penyebaran data
Sehingga disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu konsep
untuk pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi yang digunakan
oleh orang-orang untuk bekerja dengan informasi yang terdiri atas teknologi
informasi yang bersifat nyata maupun tidak nyata.
2.1.10 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Tozer (1996: 8), strategi Teknologi Informasi adalah mengenai
solusi-solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang mendukung
kebutuhan bisnis secara langsung. Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh
aspek dalam satu kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem perangkat lunak yang
membentuk lingkungan dimana Sistem Informasi tersebut berjalan.
Menurut Ward dan Peppard (2003: 44), strategi teknologi informasi
berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai
dengan menggunakan teknologi.Strategi teknologi informasi mengarah pada
perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan
seperti operasi teknologi informasi, pembangunan sistem dan dukungan terhadap
pengguna.
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
teknologi
informasi
merupakan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhannya dengan teknologi.
2.1.11 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Martin (2005), perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana –
sarana organisasi dan sumber – sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan
peluang – peluang dari pemanfaatan teknologi.
Perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi untuk :
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi informasi agar dapat
digunakan secara efektif dan efisien kepada manajemen tingkat tinggi dan ahli
– ahli dalam bidang teknologi informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak – pihak yang
berada dalam perusahaan tersebut.
10
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam bidang teknologi
informasi dalam perusahaan untuk membuat keputusan yang mendasar
mengenai bagaimana sistem dan teknologi informasi akan diarahkan untuk
membantu bisnis perusahaan.
4. Perusahaan menjadi siap untuk menghadapi perubahaan yang terjadi.
5. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan menentukan prioritas untuk
proyek – proyek sistem dan teknologi informasi yang penting dan bermanfaat
bagi organisasi.
6. Dapat menjadi alamat komunikasi yang baik terhadap manajemen puncak.
Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara
kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari
suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif. Proses identifikasi kebutuhan
informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dimulai terlebih dahulu dari
lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan
kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi, serta
identifikasi internal dan eksternal SI/TI lingkungan organisasi, yang kemudian
proses penentuan peluang SI/TI dapat dilaksanakan ketika kebutuhan informasi
yang didrive dari tujuan organisasi telah semuanya teridentifikasi. Hasil dari
Perencanaan Strategis SI/TI ini menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI suatu
organisasi, adapun hasil identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi
adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI. (Wedhasmara, 2007)
2.1.12 Pengertian Bisnis
Menurut Madura (2001: 2), bisnis atau perusahaan adalah suatu badan
hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan bagaimana
perusahaan/individu memperoleh keuntungan dengan menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2.1.13 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2006: 7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang
berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis.
11
Menurut Wheelen dan Hunger (2006: 15), strategi bisnis biasanya terjadi
di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga menekankan
peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau
segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis diterapkan dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari produk maupun jasa yang
telah di produksi.
2.2 Teori Khusus
Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise
Architecture EA3 by Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi. Sub bab ini berisikan tentang teori pendukung dalam penulisan
penulisan skripsi perencanaan strategi dan teknologi informasi.
2.2.1 Pengertian Enterprise Architecture
Berdasarkan pendapat Bernard (2005: 31-36), enterprise architecture adalah
bagaimana cara membuat penglihatan abstrak sebuah organisasi (perusahaan) yang
membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise architecture melebihi
perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis sebagai
pendorong utama dari perusahaan
Menurut Gronlund (2009), Enterprise Architecture (EA) adalah satu praktek
manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber daya perusahaan,
investasi TI, dan aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai tujuan kinerjanya.
Menurut Ali Ibrahim (2011), Enterprise Architecture adalah sebuah
paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi.
Gambar 2.1 Enterprise Architecture EA3 Cube
12
Dapat disimpulkan bahwa EA merupakan pendekatan untuk mengelola
lebih baik sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis
dengan memperhatikan berbagai variabel seperti politik, budaya, lingkungan
eksternal, teknis dan lainnya.
2.2.2 Tujuan Enterprise Architecture
Menurut Mertz (2010:16), Enterprise Architecture memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Berfungsi untuk memberikan gambaran besar dari organisasi, dengan cara
mendokumentasikan artefak yang ada, untuk memungkinkan para stakeholders
untuk membuat keputusan berkualitas mengenai trade-off.
2. Menetapkan komunikasi lebih dekat dengan bisnis, dengan menangani kebutuhan
bisnis, kebutuhan infrastruktur teknologi dan memberikan umpan balik pada
kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk memenuhi persyaratan.
3. Menetapkan dan menegakkan standar dan prinsip-prinsip, yang mempertahankan
dan meluruskan arsitektur untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan strategi
perusahaan.
2.2.3 EA Sebagai Framework Metode Dokumentasi
Menurut Bernard (2005: 31), pengertian Enterprise Architecture Framework
atau EA Framework merupakan analisis dan dokumentasi dari sebuah enterprise
didalam keadaan yang sedang terjadi sekarang maupun dimasa yang akan datang,
dengan mengintegrasikan strategi, bisnis, dan pandangan teknologi.
Gambar 2.2 Framework EA
13
Dapat dilihat bahwa EA sebagai metode dokumentasi menyediakan :

Current Views : dokumen yang berisi tentang strategi apa yang dilakukan saat ini,
proses bisnis saat ini , dan juga sumber daya saat ini.

Future Views : dokumen yang berisi tentang komponen enterprise architecture
yang dibutuhkan oleh enterprise untuk mendukung strategi inisiatif baru, kebutuhan
operasional atau solusi teknologi. Future architecture harus menjalankan rencana
perubahan dari komponen enterprise architecture dalam jangka waktu pendek (1-3
tahun kedepan), sama baiknya dengan perubahan dari enterprise architecture yang
merupakan hasil dari implementasi dari scenario jangka panjang yang direncanakan
dalam jangka waktu 4-10 tahun kedepan.
 EA Management Plan & Transition Plans : merupakan suatu gambaran yang
menjelaskan mengenai suatu perusahaan saat ini dan perusahaan di masa
mendatang yang dibuat secara rinci dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan atau
tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan rencana yang diinginkan.
Menurut Minoli (p55), umumnya framework merupakan suatu metode yang rinci
dan terdiri atas set alat pendukung yang menjelaskan isi dari framework.
Framework memberikan panduan tentang bagaimana menggambarkan suatu
arsitektur, dan biasanya tidak memberikan panduan tentang bagaimana membangun
atau menerapkan arsitektur tertentu atau bagaimana menggembangkan dan
memperoleh sistem atau sistem dari suatu sistem. Kemudian Tim Westbrock (p6)
menambahkan bahwa Enterprise Architecture (EA) adalah disiplin manajemen
strategis yang menciptakan sebuah pandangan holistik dari proses bisnis, sistem,
informasi dan teknologi dari perusahaan yang dirancang dan dioptimalkan untuk
menciptakan nilai pemegang saham dengan mencapai kedua strategi bisnis jangka
panjang serta saat tujuan bisnis.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Enterprise Architecture Framework merupakan
suatu gambaran yang menjelaskan keadaan suatu perusahaan saat ini dan
perusahaan dimasa yang akan datang yang dibuat secara rinci dan memenuhi
kebutuhan yang diinginkan dan tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan
rencana yang diinginkan.
14
2.2.4 Komponen dan Artefak Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005: 111), Komponen EA adalah sumber yang
berubah-ubah yang menyediakan kemampuan dari setiap tingkat dari sebuah
framework, sedangkan Artefak EA merupakan dokumentasi produk dari setiap
komponen EA seperti teks dokumen, diagram, spreadsheet, briefing slides¸ atau
video klip.
Maka komponen EA merupakan sumber yang bisa membantu dalam
analisa dan pembuatan EA framework dan artefak EA adalah berbagai hal yang
mampu mendukung pendokumentasian segala kegiatan dari pembuatan EA
framework.
Gambar 2.3 EA Component
2.2.4.1 EA Current Architecture
Current Architecture adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang,
gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk pembanding dengan rancangan
masa depan.
2.2.4.2 EA Future Architecture
EA Future Architecture adalah komponen yang sudah diperbaiki atau
dimodifikasi agar bisa mengurangi atau memperbaiki kekurangan pada
sistem.
15
Gambar 2.4 Drivers of Change
EA tidak bisa merefleksikan perubahan diatas pada arsitektur masa
depan kecuali:

Tim kepemimpinan perusahaan menyediakan perubahan pada strategic
direction and goal.

Line of business of manager dan program manager menyediakan perubahan
pada bisnis proses dan prioritas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
baru.

Support staff mengidentifikasi teknologi yang berjalan dan solusi untuk
kebutuhan bisnis baru.
2.2.5 Analisis PEST (Political, Economy, Social, Technology)
Menurut Ward dan Preppard (2002: 70-72), analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis
atau unit organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana
analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
1. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta
mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan
melakukan kegiatan.
2. Faktor Ekonomi
16
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian dari
pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan.
3. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
4. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Tabel 2.1 Analisis PEST
Politik
Sosial

Pajak/Tarif

Tren gaya hidup

Perundang-undangan

Tingkah laku konsumen

Tekanan atau adanya lobby

Tingkat pendidikan
group tertentu.

Angka kelahiran dan kematian
Situasi politik dan keamanan

Tingkat penghasilan

Pengelompokkan unsur

Ekonomi
Teknologi

Situasi ekonomi dalam negeri


Bunga pinjaman

Tingkat inflasi

Penemuan teknologi baru

Upah regional

Teknologi informasi

Nilai tukar mata asing

Hak paten teknologi

Transfer teknologi
Industri yang menggunakan
R&D
2.2.6 Pengertian Analisis Lima Daya Saing Porter
Berdasarkan pendapat Porter (2008: 23), daya saing porter adalah kerangka
kerja bisnis yang digunakan untuk mengembangkan berbagai strategi bagi
perusahaan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaingnya.
17
Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan intensitas
persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang paling besar akan
sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.
Gambar 2.5 Lima Daya Saing Porter
Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh orang-orang
yang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis, untuk mendapatkan posisi
kompetitif . Paradigma seperti ini sangat penting untuk mendapatkan peran
kompetitif sistem informasi, dimana strategi yang menentukan bagaimana sistem
informasi harus dijalankan. Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat
strategi dan cara baru untuk dapat berkompetisi dalam industri.
Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain :
a. Kekuatan pembeli
Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas lebih
tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba semua anggota industri.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :
 Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.
 Produk yang dibeli dari industri adalah standard dan tidak berdiferensiasi.
 Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar
untuk mengurangi biaya pembelian.
 Produk industri tidak menghemat uang pembeli
18
 Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke
hulu untuk membuat produk industri.
b. Persaingan Industri
Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara perusahaan yang
memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya yang dapat mendorong
perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk mendalami persaingan industri ini,
diperlukan adanya suatu pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara lain :
 Ukuran industri
 Pasar dan kinerja keuangan
 Perusahaan yang dominan
 Strategi kompetitif yang bisa digunakan
 Kompetisi yang diperlukan
 Implikasi global
 Trend saat ini atau yang akan datang
Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang sama dalam
memperebutkan posisi dengan menggunakan cara seperti : kompetisi harga,
pengenalan produk, dan persaingan.
c. Kekuatan pemasok
Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta dalam industri
dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli.
Dengan demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan suatu industri yang
tidak dapat menuntut kenaikan biaya melalui harga jualnya
d. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan
untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan
ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari
pesaing yang ada pada pendatang baru agar dapat diperkirakan.
e. Ancaman produk pengganti
Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari
industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu
19
produk dapat menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen
menganggap produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan
persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan menjalankan
strategi untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada
produk substitusi melalui berbagai bentuk strategi diferensiasi seperti harga yang
bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih
sesuai dengan keinginan konsumen atau kombinasi.
2.2.7 Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu peluang dan
ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan. Diagram analisis
SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi SWOT seperti yang ditujukan pada:
Gambar 2.6 Diagram Analisis SWOT
• Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
memiliki kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif
(Growth Oriental Strategy).
• Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk
pasar).
20
• Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang besar, tetapi di lain
pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi
perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
• Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.8 Matriks SWOT
Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategi perusahaan. Matrix ini menggambarkan bagaimana kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan ancaman dari
faktor eksternal.
Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan alternatif
strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi SO, strategi ST,
strategi WO, strategi WT.
 Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
 Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk ancaman
yang ada.
 Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
meminimalkan kelemahan.
 Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.
21
Tabel 2.2 Matriks SWOT
IFAS
Strengths (S)
Tentukan
5-10
Weaknesses (W)
faktor- Tentukan
5-10
faktor-
faktor kekuatan internal
faktor kelemahan internal
Strategi SO
Strategi WO
EFAS
Opportunities (O)
Tentukan
5-10
peluang eksternal
faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan
untuk
Threats (T)
Tentukan
5-10
ancaman eksternal
kekuatan meminimalkan
memanfaatkan kelemahan
untuk
peluang.
memanfaatkan peluang.
Strategi ST
Strategi WT
faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi ancaman kelemahan
dan
menghindari ancaman.
Pada lingkungan eksternal dan internal bisnis serta SI/TI perusahaan, dapat
disimpulkan bahwa terdapat persaingan yang cukup ketat antar industri, pengaruh
lingkungan luar terhadap perusahaan, performa aktivitas dan SI/TI yang belum
optimal, adanya kelemahan maupun ancaman yang dapat mempengaruhi kemajuan
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mengatasi dan meminimalisasi
permasalahan-permasalahan tersebut secara bersamaan meningkatkan kekuatan dan
peluang yang ada, perlu merencanakan dan menerapkan strategi bisnis, strategi
sistem dan teknologi informasi yang tepat guna disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan agar efisiensi dan efektivitas proses bisnis serta keunggulan dalam
bersaing dapat tercapai sehingga tujuan dan sasaran bisnis perusahaan dapat
terpenuhi secara optimal. (Dewan Pelawi; Franky; Charles Willy; Bobby Irwanza,
2011)
2.2.9 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors Anallysis
summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS)
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
22
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0 (tidak penting)
sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai
rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya sangat besar,
ratingnya adalah 1 sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masingmasing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai
dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama.
2.2.10 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi
suatu tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan
Weakness perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling
penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap proses strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya
tidak boleh melebihi skor total 1.0).
23
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkan dengan rata-rata nilai industri atau pesaing utama.
Sedangkan, variabel yang bersifat negatif kebalikannya contohnya, jika
kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri
nilainya adalah 1 sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata
industri nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor)
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya.
Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang sama.
2.2.11 Pengertian CONOPS Scenario
Menurut
Bernard
(2005:
295),
CONOPS
Diagram
merupakan
penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat tinggi yang mendetail
tentang bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya atau beroperasi,
baik itu secara menyeluruh ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.
24
1. Melakukan Pertemuan
2. Melakukan Client Brief Meeting
3. Melakukan Pitching/Offer
6. Memberikan Proposal
7. Melakukan Presentation Meeting
Proposal
8.Memberikan Feedback
9. Memberikan Kontrak
12. Memberikan hasil proyek
Kontrak
Tim Proyek
Client
Hasil Proyek
11. Melakukan Development Proyek
Accounting
Bukti Pembayaran
10. Melakukan Go! Kick Off!
Quotation
5. Memberikan Quotation
13b. Membuat Bukti Pembayaran
4. Melakukan Internal Brain Storming Meeting
13a. Melakukan Pembayaran
Tim Pendukung
Gambar 2.7 CONOPS Scenario
2.2.12 Pengertian Balanced Scorecard
Menurut Bernard (2005: 296), Balanced scorecard merupakan suatu
ukuran langkah - langkah sukses keuangan untuk perusahaan dan menetapkan
tujuan dan langkah2 dalam mencapai 4 kunci sukses bisnis:
1. Pelanggan.
2. Finansial.
3. Proses bisnis internal.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan.
Sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat
dan komprehensif dan memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja
bisnis. Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik pandang penilaian
sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi
juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti
tingkat kepuasan pelanggan, proses internal dan kemampuan melakukan inovasi.
25
Gambar 2.8 Analisis Balanced Scorecard
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau
operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced Scorecard
sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang
dan menghasilkan proses manajemen seperti:

Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategis

Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran
strategis

Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis.

Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
2.2.13 Analisis Value Chain Service Business ( Value Shop)
Value shop pada dasarnya adalah suatu metode yang digunakan untuk
menyelesaian masalah, dengan memberikan nilai-nilai yang ada sebagai suatu
solusi untuk klien. Terdiri atas suatu pertukaran informasi yang dilakukan secara
intens maupun secara extensive baik dalam mendirikan suatu bisnis transaksi
maupun untuk memberikan suatu solusi. (Ward & Peppard, 2002: 266).
26
KEGIATAN PENDUKUNG : INFRASTRUKTUR, SDM ,PENGEMBANGAN, TEKNOLOGI, PENGADAAN
ORGANISASI
Sumber
Daya
Luar
Pengelolaan
Pengetahuan
Temukan
Solusi Jitu
Tangkap Peluang
& Tantangan
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
Kegiatan
Pemasaran
Dan Atau
Sosialisasi
Sumber
Daya
Luar
Penyediaan
Sumber Data
Rancangan
Implementasi
Implementasi
Gambar 2.9 Value Chain Service Business (Value Shop)
Value shop merupakan bentuk lain dari value chain, yang lebih
mencerminkan bisnis jasa, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien
ataupun pelanggan, dengan menyatukan pengetahuan-pengetahuan yang ada,
sumber daya dari dalam perusahaan atau dengan menggunakan sumber-sumber
dari luar atau pihak eksternal.
Berdasarkan analisis rantai nilai (value chain) tersebut terbagi atas dua jenis
aktivitas antara lain :
1. Aktivitas utama (primary activities), terbagi :
A. Business Acquisition
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan apa kebutuhan dan keinginan dari
pelanggan dengan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan. Dari
kegiatan ini, dapat diketahui apakah setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan
sudah dicukupi oleh perusahaan.
B. Problem Specification
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang bisa
terjadi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah masalahmasalah tersebut dapat diatasi atau tidak.
C. Knowledge Application
27
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang
sedang dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian mencari
solusinya dan menciptakan suatu knowledge application yang baru. Jika
perusahaan tidak mampu membuat
knowledge application yang baru, maka
perusahaan dapat meminta bantuan dari pihak luar, misalnya konsultan yang dapat
membuat suatu strategi baru yang dapat memecahkan masalah yang ada.
D. Allocation Resources
Dalam kegiatan ini, perusahaan melakukan analisis 5M ( Man, Money, Material,
Method, Machine) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menerapkan strategi yang baru dan juga
mengalokasikan 5M tersebut dalam perusahaan. Misalnya: Money, jika
perusahaan kekurangan dana maka perusahaan akan mencari sumber dana lain
seperti Bank.
E. Marketing the Capability
Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk dari
perusahaan pada pelanggannya atau pada masyarakat.
F. Configure Solution
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan solusi yang akan dilakukan dan
membuat perencanaan dalam pengerjaan solusi tersebut.
G. Execute Solution
Dalam kegiatan ini, perusahaan mulai melaksanakan atau menerapkan solusi
bisnis yang baru.
2. Aktivitas Pendukung :
Aktivitas pendukung merupakan kumpulan dari aktivitas-aktivitas yang
berfungsi untuk mendukung dan menyokong aktivitas utama yang dilakukan oleh
perusahaan. Baik atau buruknya aktivitas pendukung dapat dilihat dari sukses atau
tidaknya aktivitas pendukung.
A. Technology
Menjelaskan mengenai teknologi apa saja yang digunakan dalam perusahaan
tersebut dalam mendukung dan membantu kinerja para karyawan yang ada dalam
perusahaan.
B. Human Resources Management
28
Human Resources Management merupakan suatu cara bagaimana perusahaan
mampu mengatur sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu bekerja
dengan baik serta mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Aktivitas
ini berupa pelatihan, pembekalan ilmu dan skill.
C. Infrastructure
Infrastruktur merupakan semua sarana dan fasilitas yang diperlukan oleh
perusahaan dalam mendukung semua proses bisnisnya.
2.2.14 Pengertian Swim Lane Process Diagram
Berdasarkan pendapat Bernard (2005: 299), swim lane process diagram
adalah Sebuah Stakeholder Kegiatan Diagram menunjukkan bagaimana diagram
aktivitas para bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan)
yang terlibat dengan bidang proses bisnis, dan waktu interaksi. Diagram
menggunakan format “swim lane” untuk mengatur barisan
stakeholder, dan
kerangka waktu menurut kolom, maka overlay kegiatan dengan simbologi
flowchart.
Gambar 2.10 Swim Lane Process Diagram
2.2.15 Pengertian Use Case Narrative & Diagram
Menurut Bernard (2004: 302), Use Case Narrative mengikuti format
bahasa pemodelan yang terpadu (UML) (Unified Modeling Language) untuk
mengidentifikasi keperluan bisnis, keadaan, stakeholders, dan peraturan bisnis
29
untuk interaksi dengan sistem, layanan dan aplikasi yang mengidentifikasi solusi
teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan.
Menurut Whitten dan Bentley (2007:246) Use Case Narrative adalah
deskripsi tekstual dari kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi
dengan sistem untuk menyelesaikan tugas.
Use case diagram juga dapat dikatakan dapat mengidentifikasi bagaimana
sistem akan digunakan dan actor mana yang akan terlibat dengan use case. Actor
adalah seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan berinteraksi
dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case
narrative diagram. Contohnya, bagian penjualan mempunyai peranan dalam
sistem pemesanan yaitu mencatat pemesanan baru dan mengupdate pemesanan.
Di dalam use case narrative diagram juga terdapat garis batas yang digambarkan
disekitar keseluruhan use case. Batasan ini disebut dengan automation boundary,
hal ini menandai batas antara lingkungan, di mana aktor melakukan tugasnya, dan
komponen internal sistem komputer.
Gambar 2.11 Use Case Diagram
30
Berikut ini adalah notasi yang digunakan pada usecase narrative diagram:

Boundary
Garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan use case. Hal ini menandai
batas antara lingkungan, di mana aktor melakukan tugasnya, dan komponen
internal sistem komputer.

Actor
Seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan berinteraksi
dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case
diagram.

Business Event
Suatu event bisnis yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan dan
berhubungan dengan sistem.
2.2.16 Pengertian Logical Data Model
Logical data model adalah kelas UML diagram yang menunjukkan hal-hal
yang penting dalam pengguna bekerja.
Course
-courseNumber
-title
-creditHours
1
0..*
CourseSection
-sectionNumber
-startTime
-roomNumber
Student
0..*
0..*
-studentID
-name
-major
Gambar 2.12 Logical Data Model
1. Class : jenis atau klasifikasi yang semua benda yang serupa dimiliki.
(Satzinger: 63).
Contoh: Class Tamu,Class Reservasi.
2. Attributes : karakteristik objek yang memiliki nilai-nilai, seperti ukuran,
bentuk, warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau label nama atau alamat,
dan nomor telepon pelanggan. (Satzinger: 62).
Contoh: Id_Reservasi, Id_Tamu, Nama, Alamat.
31
3. Association Relationships :
terjadi secara alami hubungan antara objek,
seperti ketika seorang pelanggan berhubungan dengan pesanannya. (Satzinger:
66).
4. Association Class : kelas merupakan hubungan banyak-ke-banyak antara dua
kelas lainnya. (Satzinger: 187).
5. Multiplicity : jumlah hubungan antara obyek. (Satzinger: 66).
 0 to 1 atau 0 to *
 1 to 1 atau 1 to 0
 1 to *
 * to *
6. Aggregasi : seluruh bagian hubungan antara obyek dan bagian-bagiannya di
mana bagian bisa eksis secara terpisah. (Satzinger, p191)
Mobil
1..1
Body
4..*
Ban
Gambar 2.13 : Aggregasi
7. Generalisasi: sistem klasifikasi yang struktur atau kelas yang menempati
urutan dari kelas super yang lebih umum untuk subclass lebih khusus; juga
disebut hirarki warisan. (Satzinger: 67).
Transportasi
Mobil
Bus
Gambar 2.14 Generalisasi
32
8. Composite : Bagian yang tidak boleh di pisahkan.
Buku
1
Halaman
Gambar 2.15 Composite
2.2.17 Activity/Entity Matrix (CRUD)
Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas
data yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD” Matrix karena
mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (create,
read, update, delete) melalui proses bisnis.
Gambar 2.16 : Activity/Entity Matrix (CRUD)
33
2.2.18 Network Connectivity Diagram
Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan koneksi fisik antara suara
perusahaan, data, dan jaringan video, termasuk eksternal Wide Area Network
(WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut "extranet" dan "intranet".
`
Database
Tim Proyek
`
Tim Proyek
`
Internet
Server Pusat
Tim Pendukung
Switch
`
Tim Pendukung
`
`
Accounting
Accounting
Gambar 2.17 Network Connectivity Diagram
2.2.19 Security
Menurut Bernard (2005: 328), perencanaan keamanan menyediakan
deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program keamanan yang berdampak
dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen –
elemen dan prosedur keamanan operasional.
2.2.20 Workforce
Menurut Bernard (2005: 355), perencanaan Angkatan Kerja menyediakan
deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modal manusia diatur dalam
enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja mencakup strategi untuk mempekerjakan,
mempertahankan, dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif,
manajemen, dan staff dari enterprise.
2.2.21 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menunjukkan proses dalam suatu
sistem pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. DFD terdiri dari context
diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi
34
memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar,
masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal
yang mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang
fungsi.
Menurut Sebastian Konkol (P16) Data Flow Diagram merupakan suatu
pemahaman bagaimana memberikan data ke orang yang tepat dan aplikasi dengan
interface yang tepat pada waktu yang tepat. Pandangan ini berkaitan dengan
arsitektur penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengarsipan, dan keamanan
data.
Langkah – langkah dalam membuat Data Flow Diagram :
1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka.
2. Sistem dokumen hieraki fungsional.
3. Tujuan utama adalah untuk :
- Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang diperlukan yang
di input dan output oleh masing-masing sistem.
- Memastikan konektivitas fungsional selesai.
- Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.
Di bawah ini adalah notasi yang digunakan pada system data flow diagram :
1. Entitas : dapat berupa orang atau unit terkait yang berinteraksi dengan sistem
tetapi berada diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output
dari sistem.
Gambar 2.18 Entitas
2. Proses : kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data
yang akan keluar dari proses.
Gambar 2.19 Proses
35
3. Data Store : suatu penyimpanan data atau suatu tempat dimana data diolah oleh
proses.
Gambar 2.20 Data Store
4. Aliran Data : merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain.
Gambar 2.21 Aliran Data
Gambar 2.22 Contoh Data Flow Diagram
2.2.22 Object State Transition Diagram
Menurut Bernard (2004: 306), State Transition Diagram menggunakan
notasi dari Unified Modelling Language (UML) untuk menunjukkan bagaimana
siklus hidup dari data objek spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan pada
atribut, hubungan, dan/atau perilaku dari objek “On-Line Order” yang
menghasilkan kejadian sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan
dalam keadaan.
36
Gambar 2.23 Object State Transition Diagram
Download