STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Fika Wijayani NIM 11102244020 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016 Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 1 STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN FISHERMAN FAMILY STRATEGY TO OVERCOME POVERTY Oleh: Fika Wijayani, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi seperti apa yang dilakukan oleh keluarga nelayan dalam mengatasi kemiskinan ekonomi yang dialami oleh keluarga nelayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah nelayan pantai Depok yang hidup dalam kategori miskin, anggota keluarga nelayan, pengelola KUB dan TPI. Pengumpulan data menggunakan metode observasi / pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Adapun teknik analisis data kualitatif yang meliputi proses reduksi data, displaydata, dan verifikasi. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan yang diperoleh nelayan dalam melaut atau mencari ikan dilaut tidak menentu, sehingga mengakibatkan nelayan sulit dalam memenuhi kebutuhan keluarganya yang dimana nelayan tetap berada di garis kemiskinan. Oleh sebab itu strategi keluarga nelayan dalam mengatasi kemiskinan terbagi menjadi dua strategi yaitu : strategi internal dan eksternal. 1) Strategi internal meliputi : diverifikasi usaha menjadi petani dan buruh, serta peran anggota keluarga lain dengan mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 2) Strategi eksternal meliputi :strategi keluarga melalui peran modal sosial dan modal budaya dimana interaksi dan jaringan sosial menghasilkan beberapa komunitas seperti KUB dan TPI serta Kegiatan simpan pinjam atau hutang piutang. Kata kunci :Strategi mengatasi kemiskinan, dan keluarga nelayan. Abstract This research aimed to describe about what the fisherman’s strategies to overcome poverty they experienced. This research used a qualiative approach. The subject in this research are the fishermen on the Depok beach, family members of the fishermen, KUB and TPI manager. Data collection using observation method, interview and documentation. The researcher is the main instrument in research which is helped by guidelines for observation, interview and documentation guidelines. There is analysis technique of qualitative data such as data display and verification. Triangulation is used to explain the validity of the data by using sources and methods. The result of the research showed that the fisherman get an irregular income that cause the difficulties to fullfill their life necessity and they live in the line of poverty. The strategy to overcome poverty divided into two, there are internal strategies and external strategies. 1) Internal strategies are verified business to be farmer and labor and the role of members to earn additional income to fullfill their necessity. And 2) the external strategies are the role of members through social capital, culture capital where the interaction and social life can earn some communities such as KUB, TPI and saving and loans or accounts payable. Keywords : Fisherman, poverty and strategy, fisherman household Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 2 untuk kelangsungan hidupnya. Nelayan sangatlah PENDAHULUAN Anugerah terindah yang dimiliki Indonesia bergantung besar pada sumber daya kelautan, salah satunya yaitu luas wilayah perairannya yang dimana nelayan mencari kekayaan yang ada dilaut luasnya tiga kali lipat dari luas daratannya. lalu hasil tersebut dijual untuk keberlangsungan Indonesia juga didaulat sebagai negara kepulauan hidup sehari-hari. Nelayan merupakan salah satu terbesar di dunia dengan dari total luas wilayah bagian dari anggota masyarakat yang mempunyai Indonesia sebesar 5.180.053 km2, luas lautan tingkat kesejahteraan paling rendah. Masyarakat Indonesia mencapai 3.257.483 km2, sedangkan nelayan merupakan masyarakat paling miskin luas daratannya 1.922.570 km2. Letak Indonesia dibanding anggota masyarakat lainnya. Suatu yang dapat dikatakan mempunyai letak yang permasalahan pada sebuah Negara Maritim seperti strategis, selain itu Indonesia juga dilintasi oleh Indonesia bahwa ditengah kekayaan laut yang garis khatulistiwa semakin menambah deretan begitu besar masyarakat nelayan merupakan keistimewaan negara ini karena berbagai jenis golongan biota laut bisa ditemukan di Indonesia, termasuk Pemandangan spesies ikannya yang lebih dari 3.000 spesies. perkampungan nelayan adalah lingkungan hidup Jumlah spesies ikan yang beragam dan melimpah, yang identik dengan kumuh serta rumah-rumah maka Indonesia memiliki potensi dalam perikanan yang sangat sederhana. Delapan Juta nelayan yang cukup besar. Nilai potensi dan kekayaan alam miskin atau 25,14% dari total penduduk miskin di yang terdapat dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia sungguhlah sangat memprihatinkan, Indonesia dapat mencapai US$ 171 miliar atau fakta lebih dari Rp 2.000 triliun rupiah pertahunnya. dengan kekayaan laut di negeri Indonesia tercinta masyarakat yang tersebut yang sering sangatlah paling miskin. dijumpai berbanding di terbalik Seharusnya sumber kekayaan alam yang ini yang menganggap nenek moyangnya seorang melimpah itu menjadi berkah untuk rakyat pelaut terkesan hanya mitos dan menjadi kenangan Indonesia khususnya para nelayan di kawasan belaka. pesisir. Namun ironisnya kekayaan negeri bahari Kemiskinan yang membelenggu nelayan di ini tidak dirasakan oleh seluruh nelayan di Negara Maritim ini sudah berlangsung lintas Indonesia. Menurut data pada tahun 2014 oleh generasi dan seakan tidak pernah berhenti seiring Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat dengan perkembangan zaman. Padahal, pemerintah kurang lebih 8 Juta nelayan miskin atau 25.14% melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dari total penduduk miskin di Indonesia. Tentunya (KKP) sudah menyiapkan program peningkatan dengan jumlah kekayaan bahari yang dimiliki kehidupan perairan Indonesia, seluruh nelayan di Indonesia kemiskinan masyarakat pesisir yang tersebar dapat menikmati kesejahteraannya. 10.640 desa di Indonesia, dengan alokasi anggaran Nelayan merupakan orang yang paling besar yang memanfaatkan sumber-sumber kelautan nelayan untuk menanggulangi sebesar Rp 127,823 miliar pada tahun 2011 dan tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1,17 triliun. Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 3 Akan tetapi kebijakan dan hari dalam bekerja. Misal dalam 30 hari pemerintah yang dianggap masih merugikan nelayan hanya bekerja selama 20 hari, sisa yang 10 nelayan Indonesia, kebijakan-kebijakan tersebut hari yakni: Permen KP No. 1 tahun 2015 tentang Penangkapan ikan di laut pun sangat mengancam penangkapan lobster, kepiting dan rajungan, resiko atau bahaya yang tinggi, maka dari itu Permen KP No 2 tahun 2015 tentang larangan penangkapan hanya dilakukan oleh kaum laki-laki penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan saja. Peralatan yang digunakan dalam proses pukat tarik serta Perpres No 191 tahun 2014 penangkapan ikan pun harus sesuai dengan situasi tentang larangan kapal berukuran di atas 30 dan kondisi. Apabila air laut sedang pasang maka Grosston (GT) menggunakan solar bersubsidi. perahu yang digunakan bukanlah perahu yang Selain penerapan Permen KP No 1 tahun 2015 dan kecil melainkan perahu yang kokoh yang kuat Permen KP No 2 tahun 2015, Menteri Kelautan apabila terkena gelombang ombak yang tinggi. dan Perikanan juga berencana membatasi aktivitas Pada saat tidak sedang musim ikan yang penangkapan ikan dan eksplorasi di wilayah 0-4 disebabkan kondisi alam yang tidak menentu mil dari tepi pantai secara bertahap. Rencananya, mengakibatkan pendapatan yang diperoleh sedikit wilayah 0-4 mil tersebut akan digunakan untuk atau tidak sama sekali memperoleh hasil. Hasil pariwisata dan konservasi. Namun akibat dari yang sedikit dapat mengakibatkan kekurangan kebijakan ini akan membunuh para nelayan keluarga nelayan tradisional atau kecil, dikarenakan kapal nelayan Nelayan tradisional tidak masih banyak sebagian waktu besar menganggur. merupakan masyarakat yang tertinggal dibanding komunitas berukuran di bawah 5 GT dan hanya mampu masyarakat lain. Nelayan lebih sering disebut beroperasi paling jauh 4 mil. Berdasarkan data dengan masyarakat tertinggal dikarenakan nelayan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2012, tergolong masyarakat termiskin dari kelompok tercatat jumlah nelayan tangkap di Indonesia masyarakat lainnya (the poorest of the poor). Hal mencapai 2,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 95 % itu disebabkan salah satunya karena tingkat adalah pendidikan di kalangan nelayan sampai saat ini tradisional mesin dikatakan atau nelayan menggunakan dapat yang masih menggunakan kapal dengan mesin yang . masih tergolong rendah. Pendidikan yang rendah Keluarga nelayan pada umumnya memiliki dikalangan nelayan disebabkan oleh berbagai persoalan yang lebih komplek dibandingkan faktor mulai dari infrastruktur, sumber daya dengan keluarga pertanian. Keluarga nelayan manusia dan kepedulian nelayan akan pentingnya memiliki siklus khusus dibandingkan keluarga pendidikan. Ketiga faktor itu sangat terkait, petani. sehingga diperlukan penanganan yang intensif dan Ciri khusus keluarga nelayan ialah penggunaan wilayah pesisir dan lautan sebagai produksi. Hal ini menjadikan ketidak pastian jam keberlanjutan. Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 4 Masa depan kelestarian pengelolaan potensi kelautan kita membutuhkan kearifan teknologi penangkapan ikan, ketimpangan sistem dan bagi hasil, belum adanya jaminan sosial tenaga sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi kerja, dan lemahnya penguasaan jaringan dalam untuk mengelola dan memanfaatkannya. Menurut pemasaran. Suharto (2005: 40), masalah kemiskinan nelayan Sejak dahulu sampai sekarang nelayan telah merupakan masalah yang bersifat multidimensi hidup dalam suatu organisasi kerja secara turun- sehingga diperlukan temurun tidak mengalami perubahan yang berarti. solusi yang menyeluruh, dan bukan solusi secara Kategori nelayan juragan kesejahteraannya relative parsial. Oleh sebab itu perlu mengetahui akar lebih baik karena menguasai faktor produksi masalah terjadinya seperti kapal, mesin alat tangkap maupun faktor nelayan. Terdapat beberapa pendukungnya seperti es, garam dan lainnya. menyebabkan terjadinya Kategori nelayan yang merupakan mayoritas kemiskinan pada nelayan diantaranya: kebijakan adalah pekerja atau buruh dari pemilik faktor pemerintah yang tidak memihak masyarakat produksi dan kalaupun mereka mengusahakan miskin, banyak kebijakan terkait penanggulangan sendiri faktor atau alat produksinya masih sangat kemiskinan konvensional, sehingga produktivitasnya tidak untuk yang kemiskinan faktor-faktor menyelesaikannya menjadi pada yang penyebab bersifat top down dan selalu menjadikan masyarakat sebagai objek, bukan berkembang, subjek. berhadapan dan digeluti oleh kemiskinan. Selain kebijakan pemerintah yang mengakibatkan kemiskinan pada nelayan, terdapat kelompok inilah yang terus Kemiskinan merupakan kondisi dimana belum berbagai masalah yang menjadi faktor-faktor terpenuhinya terjadi kemiskinan pada nelayan. Faktor-faktor kebutuhan-kebutuhan yang lain sulit atau bahkan tersebut meliputi kondisi alam, tingkat pendidikan tidak dapat terpenuhi. Seperti kebutuhan akan nelayan, pola kehidupan nelayan, pemasaran hasil pendidikan untuk anak-anaknya. Tidak dapat tangkapan dan program pemerintah yang belum dipungkiri dengan kondisi kekurangan memihak nelayan. dihadapi rumahtangga nelayan, pendidikan untuk Kemiskinan dan tekanan-tekanan sosial- kebutuhan pokok, sehingga yang anak-anak mereka tidak dihiraukan lagi. Keadaan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga nelayan seperti inilah yang berakar dari faktor-faktor kompleks yang sangat generasinya tidak mengalami perubahan yang bisa terkait. Menurut Kusnadi (2002: 5), faktor-faktor meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pentingnya tersebut dapat diklasifikasikan kedalam faktor pendidikan dan keterjamahnya pendidikan untuk alamiah dan non alamiah. Faktor alamiah yaitu nelayan diharapkan nelayan dapat menguasai faktor-faktor yang berkaitan dengan fluktuasi berbagai musim-musim penangkapan ikan dan struktur penangkapan, pengelolaan hasil tangkapan dan alamiah sumber daya ekonomi desa. Faktor pemasaran hasil tangkapan, sehingga kualitas nonalamiah berhubungan dengan keterbatasan nelayan akan lebih baik. teknologi menyebabkan yang berkaitan generasi- dengan Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 5 Etos kinerja nelayan memang sangat baik, strategi nelayan dalam memenuhi kebutuhan untuk nelayan identik dengan pekerja yang tangguh dan kelangsungan berani. Nelayan juga selalu mencari celah dalam Kusnadi mendapatkan pekerjaan lain guna memperoleh memobilisasikan seluruh jaringan sosial yang tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dimilikinya untuk memperoleh sumber daya yang keluarganya. Kekurangan yang sering dihadapi diharapkannya. Jaringan sosial menjadikan nelayan oleh keluarga nelayan menjadikan nelayan harus akan lebih mudah dalam memperoleh akses bisa melakukan suatu teknik atau kegiatan yang sumber daya seperti uang, barang dan jasa. disebut dapat Keluarga nelayan buruh yang tidak memiliki memenuhi kebutuhan keluarganya. Pencari celah barang-barang yang berharga, jaringan sosial pekerjaan seperti bertani ketika tidak musim ikan adalah atau tidak bisa melaut merupakan salah satu hal didayagunakan untuk memperoleh bantuan sumber yang dilakukan oleh nelayan guna memperoleh daya ekonomi, salah satu contohnya bantuan tambahan penghasilan. hutang. Keputusan masyarakat nelayan untuk juga dengan strategi untuk hidup (2002: cara keluarganya. 23), Menurut nelayan satu-satunya yang dapat harus Anggota keluarga lain seperti istri dan anak- berhutang bukanlah hal yang umum dikalangan anak nelayan juga harus berjuang mencari nafkah mereka. Bahkan hal seperti itu sudah membudaya dengan melakukan segala pekerjaan yang dapat di keluarga nelayan. Apalagi kehidupan nelayan mendatangkan penghasilan apabila nelayan sedang yang sering disebut bergaya hidup konsumtif atau tidak melaut, nelayan tersebut juga harus bekerja boros ketika memperoleh hasil yang cukup banyak. menjadi apa saja di daratan, entah sebagai petani, Ketika penghasilan yang dihasilkan sedikit dan tukang bangunan, pedagang, dll. Strategi ini kebutuhan keluarga yang mendesak maka hutang dilakukan adalah salah satu cara yang tepat digunakan oleh untuk mendapatkan hasil guna kelangsungan hidup keluargaanya. Akan tetapi sejauh mana peluang-peluang kerja tersebut bisa nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bagi masyarakat nelayan, kebudayaan dilakukan oleh anggota keluarga nelayan sangat merupakan sistem gagasan atau sistem kognitif ditentukan oleh karakteristik struktur sumber daya yang berfungsi sebagai ”pedoman kehidupan”, ekonomi desa setempat, dikarenakan desa-desa di referensi pola-pola kelakuan sosial, serta sebagai pesisir pantai struktur sumberdaya ekonominya sarana untuk menginterpretasi dan memaknai sangatlah tergantung pada laut. Usaha-usaha lain berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya yang bertumpu pada hasil laut ketika tidak musim (Keesing, 1989: 68). Setiap gagasan dan praktik ikan pun akan berhenti. kebudayaan harus bersifat fungsional dalam Melakukan kegiatan hutang piutang kehidupan masyarakat. Jika tidak, kebudayaan itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh akan hilang dalam waktu yang tidak lama. keluarga nelayan. Menghutang adalah salah satu Kebudayaan haruslah membantu kemampuan Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 6 dalam penyesuaian diri individu terhadap lingkungan kehidupannya Kebudayaan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitian sistem sebagai informan. Subjek penelitian adalah 6 pembagian kerja bagi masyarakat nelayan atau (the nelayan pantai Depok serta 6 istri nelayan dan 6 division of labor by sex). Sistem pembagian kerja anak para nelayan. Hal yang melatarbelakangi merupakan kontruksi sosial dari masyarakat peneliti memilih kedua subjek tersebut karena nelayan yang terbentuk sebagai hasil evolutif dari terdapat beberapa perbedaan yang ada dalam suatu manusia, masing-masing nelayan. Perbedaanya ialah : umur, lingkungan, dan kebudayaannya. Sebagai produk pekerjaan utama dan sambilan, asal serta jumlah budaya, sistem pembagian kerja ini diwariskan anak. Peneliti tertarik untuk meneliti nelayan- secara nelayan tersebut dikarenakan dengan kedaan proses membentuk dialektika sosial Berdasarkan juga dari sistem antara generasi pembagian ke generasi. kerja pada dimana hasil atau pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat nelayan, pekerjaan-pekerjaan yang nelayan terkait dengan ”laut” merupakan ”ranah kaum laki- bertahan hidup keluarga nelayan tersebut sehingga laki”, sedangkan wilayah ”darat” adalah ranah kebutuhan keluarganya dapat terpenuhi. kerja ”kaum perempuan”. tidak Objek mementu penelitian bagaimana merupakan strategi variabel Oleh sebab itu dapat dikatakan di dalam penelitian. Pada penelitian ini terdapat satu jenis keluarga nelayan miskin, kaum perempuan, isteri variabel yaitu variabel bebas berupa kehidupan nelayan, mengambil peranan yang strategis untuk nelayan berserta keluarganya dalam mengatasi menjaga kebutuhan keluarganya. Modernisasi kemiskinan. perikanan yang berdampak serius terhadap proses Metode Pengumpulan Data kemiskinan telah menempatkan kaum perempuan Pengumpulan data dalam sebagai penanggung jawab utama kelangsungan menggunakan hidup keluarga nelayan (Kusnadi, 2002 :69). Jika dokumentasi dan wawancara mendalam. pemerintah Observasi atau pengamatan menggagas pemberdayaan mengatasi - program atau ini pengamatan, kemiskinan Observasi yaitu cara pengumpulan data nelayan, kaum perempuan dapat ditempatkan yang dilakukan secara sistematis dan sengaja sebagai subjek pemberdayaan sosial-ekonomi. melalui pengamatan dan pencatatan gejala yang Upaya ini diharapkan untuk mencapai tujuan jadi objek penelitian. Peneliti dalam melakukan pemberdayaan dapat ditempuh secara tepat dan pengumpulan data dengan pengamatan secara efisien terang-terangan, menurut Sugiyono (2010 : 312), METODE PENELITIAN “peneliti menyatakan terus terang kepada sumber Jenis Penelitian data, bahwa ia sedang melakukan penelitian”. Jadi Pendekatan untuk program Observasi penelitian penelitian pendekatan kualitatif. menggunakan mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktifitas peneliti. Akan tetapi peneliti Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 7 juga menggunakan pengamatan tertutup untuk suasana pasar ikan, suasana koperasi TPI, keadaan menghindari kalau suatu data dicari merupakan rumah nelayan, kondisi keluarga nelayan dll. data yang masih dirahasiakan (Lexy J. Moleong, Wawancara Mendalam 2009: 176). Wawancara pengumpulan Dokumentasi data digunakan sebagai teknik apabila peneliti ingin Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melakukan studi pendahuluan untuk menemukan atau informasi dengan melalui arsip atau buku permasalahan yang diteliti, juga apabila peneliti yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih Metode dokumentasi digunakan untuk menjaring mendalam. Tentang diri sendiri atau self-report, data yang sudah ada untuk melihat tentang atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau berbagai peristiwa yang telah atau pernah terjadi. keyakinan Menurut Sugiyono (2010: 329), “dokumen bisa Sedangkan teknik wawancara yang digunakan berbentuk adalah wawancara mendalam (indepth interview). tulisan, momumental gambar karya-karya Dokumen (Sugiyono, sudah Wawancara mendalam digunakan dalam penelitian sebagai sumber data memperoleh data dan keterangan dapat seseorang”. atau pribadi dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumentasi untuk kualitatif serta beberapa informasi dari informan. dilakukan untuk mendapatkan informasi dari bermacam pihak guna mengetahui informasi dalam kaitannya dengan arsip atau strategi apa saja yang dilakukan oleh keluarga catatan nelayan dalam mengatasi kemiskinan. Dalam ada. Dalam untuk dimaksudkan 317). menggali yang digunakan Wawancara atau 2010: penelitian ini dokumentasi dilaksanakan untuk memperoleh data penelitian tambahan untuk mendukung hasil penelitian ini mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait seperti, data nelayan Pantai Depok, arsip dan dengan strategi keluarga nelayan dalam mengatasi dokumen program-program yang dilakukan untuk kemiskinan. Peneliti sebagai pewawancara akan para nelayan maupun anggota keluarga nelayan. melakukan wawancara secara langsung dengan Informasi yang bersifat dokumentatif sangat pihak yang diwawancarai yaitu nelayan, anggota bermanfaat guna pemberian gambaran secara keluarga nelayan, anggota paguyuban nelayan, keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang pengelola koperasi TPI, dan pemerintah setempat. lebih mendalam. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dokumentasi mengenai foto-foto ini, wawancara digunakan untuk dapat Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh saat pengamatan langsung yaitu foto menunjukan bahwa Nelayan memiliki 2 golongan, Pantai Depok, foto para nelayan yang sedang yaitu juragan dan buruh, yang mempunyai mencari ikan, suasana nelayan ketika mendarat, perbedaan yaitu : nelayan buruh ialah nelayan yang tidak mempunyai peralatan tangkap seperti kapal Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 8 dan peralatan tangkap yang lainnya. Nelayan papan. Apa bila hasil yang diperoleh tidak cukup buruh hanya turut serta dalam proses penangkapan maka kebutuhan pokok atau primer belum dapat ikan, sedangkan nelayan juragan ialah nelayan tercukupi. yang mempunyai peralatan tangkap seperti kapal, jaring dll, nelayan juragan juga yang Strategi yang dilakukan keluarga nelayan terbagi menjadi dua, yaitu strategi internal dan mengeluarkan biaya kontribusi untuk bahan bakar, eksternal. rokok dan makan bagi para nelayan dalam setiap Strategi Internal. proses penangkapan ikan. Di dalam sistem Diverifikasi usaha pembagiannya nelayan buruh mendapatkan 25 % Diversifikasi usaha yang dimana nelayan dari total hasil tangkapan, sedangkan nelayan mempunyai pekerjaan lain yang dilakukan oleh juragan mendapatkan 50 % dari total hasil para nelayan guna menambah penghasilahnya yang tangkapan. Pendapatan nelayan yang tidak pasti berfungsi menurut hasil penelitian di pengaruhi oleh keluarganya yaitu nelayan melakukan pekerjaan beberapa faktor seperti faktor alam dan non alam. sampingan, misalnya bagi nelayan yang punya Penghasilan yang diperoleh nelayan ditentukan ladang mereka mempunyai pekerjaan sampingan oleh faktor-faktor tersebut menjadikan pendapatan sebaga petani. Profesi sebagai petani biasanya nelayan tidak bisa dipastikan. Pendapatan yang dilakukan tidak menentu ini menjadikan kurang maksimalnya berbarengan dengan musim tak ada ikan. Cuaca kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga yang tidak menentu mengakibatkan beresikonya nelayan, oleh karena itu banyak nelayan yang nelayan untuk melaut, sehingga nelayan lebih masih memilih tidak melaut dan seketika berubah belum bisa memenuhi kebutuhan dalam apabila pemenuhan musim kebutuhan kemarau yang menjadi profesi lain. Nelayan yang merubah keluarganya. Ketidakpastian pendapatan dan sedikit hasil profesi pekerjaannya menjadi petani merupakan pendapatan yang diperoleh oleh nelayan buruh petani musiman, seperti ketika musim kemarau maupun nelayan juragan seperti inilah yang yang berbarengan dengan tidak musim ikan. seringkali menjadikan nelayan tersebut mengalami Biasanya kekurangan kebutuhannya. palawija, kacang kedelai, kacang tanah, dan Padahal nelayan merupakan kepala keluarga yang bawang merah. Petani memilih untuk menanam seharusnya dapat menafkahi istri dan anak- tanaman seperti itu dikarenakan tanaman tersebut anaknya serta mencukupi kebutuhan keluarganya. cocok ditanam pada musim kemarau atau musim Pendapatan yang tidak menentu setiap harinya tidak ada air dan kultur tanah yang sangat tersebut yang seringkali menjadikan nelayan berpotensi untuk tanaman tersebut. Hasil yang mengalami kurangnya diperoleh dari sektor pertanian pun dirasa sangat keterpenuhinya kebutuhan yang harus tercukupi, menguntungkan, dengan satu petak tanah sekali seperti kebutuhan akan pangan, sandang, dan panen bawang merah contohnya mereka bisa dalam mencukupi kemiskinan akibat petani menanam tanaman seperti Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 9 untung sebanyak 10-15 juta. Hasil tersebut sangat membantu nelayan kebutuhannya dan dalam paling tidak mencukupi Bentuk usaha memperoleh istri tambahan dan anak dalam penghasilan guna mendapat mencukupi kebutuhan keluarganya antara lain : pemasukan ketika tidak bisa melaut. Profesi lain istri ikut membantu dalam sektor pertanian bagi yang dilakukan para nelayan ialah sebagai buruh yang memiliki ladang, membuka warung makan di bangunan. pinggir pantai, menjual aneka makanan olahan di Menjadi buruh bangunan merupakan salah pinggir pantai, memproduksi makanan yang satu cara yang dilakukan nelayan yang tidak berbahan dasar hasil laut untuk dijadikan oleh-oleh memiliki ladang. Meski menjadi buruh bangunan makanan khas Pantai Depok. Sedangkan bentuk hasil yang di dapatkan tidak seberapa dan tidak usaha yang dilakukan anak nelayan terutama anak sewaktu-waktu pekerjaan itu ada, akan tetapi hasil yang sudah dewasa ialah menjadi nelayan yang yang khususnya laki-laki, dan menjadi buruh pabrik. diperoleh mencukupi setidaknya kebutuhan bisa membantu keluarganya dan Mesti hasil yang diperoleh mereka tidak sebesar mengeluarkan nelayan dari derita kemiskinan. hasil pokok kepala keluarganya, akan tetapi Peran anggota keluarga lain setidaknya dengan mereka bekerja ada pemasukan Kesulitan yang terjadi akibat penghasilan yang untuk mencukupi kebutuhan anggota keluarganya. tidak stabil yang disebabkan oleh hasil tangkapan Setidaknya usaha-usaha yang dilakukan oleh yang tidak menentu, tentunya sangat berakibat anggota keluarga lain seperti istri dan anak pada keluarga nelayan dalam memenuhi kebutuhan merupakan hidup sehari-hari serta menyulitkan mereka dalam mencukupi kebutuhan. mengatasi kemiskinan yang terus membayangi Strategi Eksternal kehidupan keluarga nelayan. Melihat hal tersebut Strategi Keluarga Nelayan Melalui Peran anggota Modal Sosial dan Budaya keluarga nelayan berusaha strategi keluarga nelayan dalam mengoptimalkan peran tenaga kerja anggota Modal sosial yang terjalin dengan baik antar keluarga dalam berusaha mengatasi masalah nelayan juga dikarenakan adanya persamaan kemiskinan dan kesulitan yang dialami untuk dapat sistem kerja, persamaan nasib dan tujuan. Keadaan memenuhi kebutuhan hidup yaitu salah satunya seperti itu menjadikan kelompok nelayan seperti dapat dilihat dari peran istri dan anak yang sudah KUB dan TPI dapat berjalan dengan baik. dewasa, Kesamaan mereka bekerja guna membantu tujuan masyarakat nelayan, yang memenuhi kebutuhan keluarganya. Istri dan anak mereka yang bekerja membantu atau meringankan beban kesejahteraan kehidupan keluarganya menjadikan suami merupakan strategi yang dilakukan agar interaksi antar kelompok sosial selalu didasari kekurangan dan kesulitan yang menyebabkan dengan rasa saling tolong menolong dan kesamaan keluarga menjadi miskin bisa dapat diatasi. nasib. Adanya kesamaan profesi dan tujuan sama-sama ingin meningkatkan Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 10 mempermudah interaksi antar nelayan, hal ini buruh sekarang sudah menjadi nelayan juragan menjadikan berkat dari peminjaman modal alat tangkap yang adanya jaringan antar nelayan. Jaringan sosial yang terjalin dengan baik akan diberikan oleh KUB. mempermudah nelayan dalam kegiatan tolong Hasil interaksi sosial yang baik antar nelayan menolong antar sesama nelayan bahkan anggota yang membentuk suatu kelompok atau paguyuban keluarga Nelayan lainnya misalnya jika ada nelayan nelayan yang kesulitan dalam memperbaiki jaring menjadikan suatu hasil kerjasama yang saling ikan maka nelayan lain yang lebih berpengalaman menguntungkan terutama untuk para nelayan. dapat membantu memperbaikinya. Selain itu jika Koperasi TPI yang berperan dalam memborong ada kebutuhan yang mendadak dan nelayan yang semua tidak banyak memiliki tabungan, dapat meminta menjadikan nelayan mudah dalam menjualkan bantuan pada nelayan lain untuk dapat memenuhi hasil tangkapan. Meskipun harga jual yang kebutuhanya. Nelayan biasanya berhutang dengan ditawarkan di TPI lebih murah dibandingkan dijual juragannya, tetangga sekitar, antar nelayan bahkan ke konsumen langsung yang perbandingannya bisa ke koperasi TPI ataupun KUB. Adanya interaksi mencapai 1 : 3 atau 3 kali lipat harga beli koperasi dan TPI, akan tetapi nelayan merasa untung dengan jaringan sosial inilah yang dapat seperti hasil Koperasi tangkapan hasil dan para nelayan melelangkan nelayan. dikarenakan nelayan tidak harus bekerja dua kali untuk menjualkan tangkapanya KUB mempengaruhi tingkat ekonomi dalam keluarga Modal sosial juga berpengaruh pada tingkat hasil TPI hasil ke tangkapannya, TPI, dan ekonomi suatu keluarga. Menurut Sari (2003: 31) koperasi TPI menerima ikan apa saja yang modal sosial seperti interaksi sosial yang baik diperoleh meski hidup ataupun mati. TPI ialah antar nelayan yang membentuk suatu komunitas salah satu paguyuban atau kelompok nelayan yang atau kelompok nelayan menjadikan nelayan mempunyai peranan penting dalam kehidupan banyak menggantungkan usahanya pada komunitas nelayan. / kelompok nelayan tersebut. Kelompok nelayan mempunyai beberapa paguyuban yang sangat yang terbentuk seperti koperasi TPI dan KUB berperan penting untuk mempermudah masyarakat menjadikan nelayan lebih sejahtera, dikarenakan nelayan dalam mendapatkan bantuan modal yang dengan komunitas yang ada nelayan dapat terbantu berupa fisik dan non fisik, mempermudah dalam dengan diberikannya bantuan modal, khususnya menjual hasil tangkapan dan kegiatan simpan permodalan alat tangkap. Modal yang diberikan pinjam. Kelompok nelayan yang dikategorikan meski tidak dengan cuma-cuma melainkan nelayan dapat mempermudah menjual hasil tangkapan ialah harus mengembalikan dengan mencicil, akan tetapi koperasi TPI, TPI harus didirikan sebelum adanya nelayan merasa terbantu. Pendapatan nelayan pun nelayan dikarenakan untuk mempermudah menjual bertambah karena nelayan yang dulu belum hasil tangkapan para nelayan memiliki peralatan tangkap dan menjadi nelayan Selain itu nelayan Pantai Depok juga Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 11 Dari data yang sudah diakumulasi, koperasi buruh yang tentunya belum mempunyai peralatan TPI setiap bulannya melelang kurang lebih 7.377 tangkap Kg dari berbagai jenis ikan. Hasil pelelangan yang peralatan tangkap sendiri. Usaha yang dilakukan di lelang oleh koperasi TPI lalu di jual pada nelayan buruh untuk mendapatkan peralatan tengkulak. Oleh tengkulak hasil tersebut ada yang tangkap ialah dengan cara mencicil peralatan dijual di pasar TPI Pantai Depok, Pasar TPI pantai tangkap ikan yang sudah diberikan oleh kelompok lain, bahkan di ekspor ke Luar Negeri. Koperasi KUB. Pemerintah sengaja memberikan bantuan TPI tidaklah hanya berperan dalam proses modal berupa peralatan tangkap melalui KUB, pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan saja. akan tetapi nelayan harus mencicilnya guna Akan tetapi koperasi TPI juga memberikan mengembalikan modal yang sudah diberikan. jaminan keselamatan bagi para nelayan dalam Mempunyai proses melaut, selain itu koperasi TPI juga yang merupakan keinginan besar para nelayan guna membentuk suatu kelompok jasa dorong kapal ke memperoleh penghasilan yang banyak. Mengapa tepi pantai dan ke pantai ketika hendak mendarat demikian ? dikarenakan pemilik kapal atau juragan dan melaut. Di dalam kegiatan ini nelayan sekali melaut mendapatkan total keuntungan 50% mempunyai kerjasama antar para pendorong, dari hasil, apabila juragan ikut mencari ikan berarti dimana hasil tangkapan nelayan yang dijual di total mendapatkan 75% dari total hasil yang koperasi TPI 5 % dari total hasil yang di dapat diperoleh. Sedangkan nelayan buruh yang hanya nelayan digunakan untuk membayar jasa tukang ikut juragan mendapatkan 25 % dari total hasil dorong. Terdapat beberapa bagian lagi yang dibagi yang diperoleh. Ketimpangan pembagian hasil oleh pihak koperasi TPI guna dapat meningkatkan yang beda 3 kali lipat menjadikan nelayan buruh kualitas serta menjamin keselamatan para nelayan. ingin memiliki peralatan tangkap sendiri, agar Pembagiannya meliputi: 1. Pendorong 5%, SarPras pendapatan yang diperoleh dapat lebih banyak 1,35%, Intensif 2,5%, koperasi 0,5%, dana sosial dibandingkan dengan hanya menjadi nelayan 0,25%, seving 0,5%, Opr pengurus 0,5%, Wilayah buruh. 0,5%, keamanan 0,2%, dan tab pendorong 0,2%. Selain Koperasi TPI, yang tidak kalah penting dalam kesejahteraan nelayan ialah KUB (Kelompok Usaha Bersama). KUB ialah suatu kelompok yang bertujuan untuk membangun usaha bersama dalam kelompok nelayan. Nelayan sangatlah terbantu dengan adanya KUB ini. KUB bergerak pada pemberian bantuan modal fisik dan non fisik. Nelayan yang masih menjadi nelayan pasti mereka kapal dan sangat menginginkan peralatan tangkap Berdasarkan hasil pengamatan peneliti juga menunjukan bahwa nelayan sudah mempunyai peralatan tangkap sendiri dirumahnya. Hal ini dibuktikan dengan rumah yang dimiliki sudah permanen yang menunjukan bahwa nelayan tersebut adalah nelayan juragan, adanya jaring di rumahnya, dan data yang tertera pada koperasi TPI tentang hak milik kapal nelayan. Akan tetapi tidak semua nelayan memilki alat tangkap. Berdasarkan Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 12 hasil pengamatan nelayan yang belum memiliki menjadi nelayan buruh yang tidak memiliki alat perahu tangkap sendiri. Selain itu pemberian modal non ditunjukan pada bahwa dia masih menumpang di rumah juragan (belum memiliki fisik yang menurut masyarakat nelayan tempat tinggal) yang menunjukan bahwa dia menguntungkan bagi kehidupannya ialah program adalah nelayan buruh yang belum mencapai pelatihan membuat makanan jangka panjang kesejahteraan. maupun jangka pendek dengan berbahan dasar Meskipun bantuan modal yang diberikan potensi daerah yaitu jenis ikan laut, udang, cumi, tidaklah cuma- cuma akan tetapi nelayan merasa dll yang tidak memiliki nilai jual atau hanya sangat terbantu dengan pinjaman modal peralatan limbah menjadi makanan yang mempunyai nilai tangkap yang diberikan oleh KUB. Selain bantuan jual tinggi. modal peralatan tangkap, bantuan modal seperti Program yang dilakukan oleh pemerintah yang peralatan untuk membuat garam dan pelatihan- bertujuan pelatihan pun pernah diberikan melalui KUB. masyarakat nelayan yang ditujukan untuk istri Akan tetapi bantuan berupa pelatihan membuat nelayan dan masyarakat daerah pesisir Pantai garam beserta alat-alatnya dirasa tidak ada Depok mendapatkan respon yang baik dari manfaatnya. keluarga nelayan maupun masyarakat sekitar. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa program pemerintah yang meningkatkan kesejahteraan Program ini dirasakan oleh peserta program ialah oleh program yang tepat sasaran dan tepat guna, kelompok maupun organisasi yang ada seperti dikarenakan istri nelayan dan masyarakat daerah koperasi TPI dan KUB terutama KUB memang pesisir yang masih banyak mengganggur serta sangat nelayan, mengandalkan hasil yang diperoleh suaminya nelayan merasa terbantu dengan adanya berbagai padahal hasil yang diperoleh tidak menentu, macam kegiatan yang dilakukan oleh koperasi TPI menjadikan sekarang istri nelayan sudah bisa maupun KUB. Kegiatan yang dilakukan oleh KUB mandiri. Adanya program pelatihan menjadikan seperti pembagian modal berupa fisik dan non fisik istri nelayan dapat membuka usaha berdasarkan menjadikan nelayan bahkan anggota rumahtangga ilmu yang sudah diperoleh. Program tersebut nelayan yang lain dapat meningkatkan pendapatan benar-benar dan kualitas kehidupannya. Pembagian modal fisik dengan baik oleh peserta pelatihan. Hal ini yang dibuktikan dengan kemandirian istri yang bisa menguntungkan berupa pinjaman bagi dilakukan untuk pihak modal alat tangkap terimplikasi dan misalnya, dengan pemberian modal yang diberikan memperoleh mesti tidak cuma – cuma yang nelayan harus memenuhi membayar dengan cara mencicil meski tidak mengurangi beban suami dengan melakukan usaha dibatasi dengan memperoleh waktu, pendapatan penghasilan dikembangkan kebutuhan guna membantu rumahtangganya serta menjadikan nelayan dagang hasil olahan makanan ikan kering, peyek yang banyak dan membuka usaha warung makan spesial ikan lebih dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya segar. Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 13 Menjadi nelayan juga merupakan kebudayaan. nelayan juga ada yang dikarenakan sebagai budaya Seperti penggalan lagu nenek moyangku seorang turun temurun, bukan karna cita-cita atau tidak pelaut mengambarkan bahwa turunan mereka ialah adanya sektor pekerjaan dibidang lain. seorang nelayan. Nelayan asli Pantai Depok Kegiatan Hutang Piutang bukanlah nelayan yang memang mempunyai cita- Jaringan sosial yang terbentuk karena adanya cita sebagai nelayan, ataupun keturunan dari nenek peran modal sosial masyarakat nelayan, sehingga moyang, dikarenakan nenek moyang mereka membentuk komunitas atau paguyuban nelayan bukanlah pelaut atau nelayan karena dahulu Pantai seperti KUB dan koperasi TPI. Komunitas yang Depok bukanlah pantai yang berpotensi pada terbentuk sangatlah membantu masyarakat nelayan sektor perikanan. Oleh karena itu nelayan yang khususnya pada keluarga nelayan, kesulitan dan berasal dari Pantai Depok, alasan mereka menjadi kekurangan yang sering menghampiri keluarga nelayan dikarenakan potensi sumber daya alam nelayan menjadikan keluarga nelayan tidak bisa sekitar tempat tinggal mereka. Adanya potensi lepas dari hutang. Baiknya jaringan sosial dapat hasil laut yang melimpahlah yang menjadikan meningkatkan status ekonomi dan menjamin mereka menjadi nelayan seperti saat ini. keberlangsungan keluarga (Kusnadi, 2002: 36). Berbeda dengan nelayan perantauan atau TPI dan KUB juga membuka jasa hutang atau andun. Nelayan andun yang memang berasal dari peminjaman daerah pesisir dahulunya mereka ialah nelayan anggotanya, seperti hutang bantuan permodalan yang pada dasarnya orang tua dan keturunan- alat tangkap dan hutang uang untuk usaha ataupun keturunan mereka ialah nelayan. Anak merekapun keperluan pribadi. masih berorientasi bekerja sebagai nelayan, hal ini Kebutuhan bergilir yang bagi para mendesak anggota- dan harus dikarenakan mereka yang berasal dari keluarga tercukupi oleh keluarga nelayan yang terkadang nelayan dan hidup di daerah pantai mengapa tidak menjadi salah satu alasan kuat untuk berhutang ke menjadi nelayan saja. Menjadi nelayan juga dalam salah satu organisasi atau kelompok nelayan dianggap pekerjaan yang praktis, mereka tidak ataupun berhutang kepada tetangga bahkan juragan usah merantau jauh dan tetap bisa berkumpul sekalipun. Oleh sebab itu jaringan sosial dapat dengan seluruh anggota keluarganya. mempermudah keluarga nelayan guna berinteraksi Kebudaya lokal yang ada dalam suatu maupun saling tolong menolong satu sama lain. masyarakat memang harus tetap dilestarikan. Strategi jaringan sosial inilah yang dilakukan Menjadi nelayan salah satunya, orang yang keluarga nelayan guna mencukupi kekurangan menjadi nelayan haruslah laki-laki, perempuan yang dihadapinya dengan cara meminjam uang tidak dianjurkan untuk menjadi nelayan. Hal atau berhutang. tersebut merupakan kebudayaan yang bersistem pada pembagian gender. Selain itu menjadi Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 14 DAFTAR PUSTAKA http://dkp.co.id Akses 14 Maret 2015 pukul 22.10 WIB Keesing, Roger M dan Felik M Kessing. (1989). Antropologi Budaya 1. Terjemahan Samuel Gunawan. Jakarta: Erlangga. Kusnadi. (2002). Konflik Sosial Nelayan Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Alam. Yogyakarta : LKIS. Kusnadi. (2000). Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung : Humoniora Utama. Kusnadi. (2001). Budaya Masyarakat Nelayan. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/Budaya MasyarakatNelayan-Kusnadi. Akses 15 Mei 2015 jam 14.11WIB Moleong, J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, J. Lexy. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Permen KP, No. 42 Tahun 2014. Tentang larangan penggunaan alat tangkap ikan Pukat hela dan pukat terik. Sari. Naurita. (2013). Peran Modal Sosial dalam Penguat Kelembagaan Koperasi Nelaya. Dalam Prosding Modal Sosial, Seminar Nasional Pengembangan Masyarakat Berbasis Modal Sosial. Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Suharto. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial. PT. Refika Aditama. Bandung