STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI

advertisement
STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI
KEMISKINAN
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh:
Fika Wijayani
NIM 11102244020
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JANUARI 2016
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 1
STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN
FISHERMAN FAMILY STRATEGY TO OVERCOME POVERTY
Oleh: Fika Wijayani, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi seperti apa yang dilakukan oleh keluarga
nelayan dalam mengatasi kemiskinan ekonomi yang dialami oleh keluarga nelayan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah nelayan pantai Depok
yang hidup dalam kategori miskin, anggota keluarga nelayan, pengelola KUB dan TPI. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi / pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan
instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara
dan pedoman dokumentasi. Adapun teknik analisis data kualitatif yang meliputi proses reduksi data,
displaydata, dan verifikasi. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan
menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan yang diperoleh nelayan dalam melaut atau mencari
ikan dilaut tidak menentu, sehingga mengakibatkan nelayan sulit dalam memenuhi kebutuhan keluarganya
yang dimana nelayan tetap berada di garis kemiskinan. Oleh sebab itu strategi keluarga nelayan dalam
mengatasi kemiskinan terbagi menjadi dua strategi yaitu : strategi internal dan eksternal. 1) Strategi internal
meliputi : diverifikasi usaha menjadi petani dan buruh, serta peran anggota keluarga lain dengan mencari
tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 2) Strategi eksternal meliputi :strategi keluarga
melalui peran modal sosial dan modal budaya dimana interaksi dan jaringan sosial menghasilkan beberapa
komunitas seperti KUB dan TPI serta Kegiatan simpan pinjam atau hutang piutang.
Kata kunci :Strategi mengatasi kemiskinan, dan keluarga nelayan.
Abstract
This research aimed to describe about what the fisherman’s strategies to overcome poverty they
experienced.
This research used a qualiative approach. The subject in this research are the fishermen on the
Depok beach, family members of the fishermen, KUB and TPI manager. Data collection using observation
method, interview and documentation. The researcher is the main instrument in research which is helped by
guidelines for observation, interview and documentation guidelines. There is analysis technique of
qualitative data such as data display and verification. Triangulation is used to explain the validity of the
data by using sources and methods.
The result of the research showed that the fisherman get an irregular income that cause the
difficulties to fullfill their life necessity and they live in the line of poverty. The strategy to overcome poverty
divided into two, there are internal strategies and external strategies. 1) Internal strategies are verified
business to be farmer and labor and the role of members to earn additional income to fullfill their necessity.
And 2) the external strategies are the role of members through social capital, culture capital where the
interaction and social life can earn some communities such as KUB, TPI and saving and loans or accounts
payable.
Keywords : Fisherman, poverty and strategy, fisherman household
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 2
untuk kelangsungan hidupnya. Nelayan sangatlah
PENDAHULUAN
Anugerah terindah yang dimiliki Indonesia
bergantung besar pada sumber daya kelautan,
salah satunya yaitu luas wilayah perairannya yang
dimana nelayan mencari kekayaan yang ada dilaut
luasnya tiga kali lipat dari luas daratannya.
lalu hasil tersebut dijual untuk keberlangsungan
Indonesia juga didaulat sebagai negara kepulauan
hidup sehari-hari. Nelayan merupakan salah satu
terbesar di dunia dengan dari total luas wilayah
bagian dari anggota masyarakat yang mempunyai
Indonesia sebesar 5.180.053 km2, luas lautan
tingkat kesejahteraan paling rendah. Masyarakat
Indonesia mencapai 3.257.483 km2, sedangkan
nelayan merupakan masyarakat paling miskin
luas daratannya 1.922.570 km2. Letak Indonesia
dibanding anggota masyarakat lainnya. Suatu
yang dapat dikatakan mempunyai letak yang
permasalahan pada sebuah Negara Maritim seperti
strategis, selain itu Indonesia juga dilintasi oleh
Indonesia bahwa ditengah kekayaan laut yang
garis khatulistiwa semakin menambah deretan
begitu besar masyarakat nelayan merupakan
keistimewaan negara ini karena berbagai jenis
golongan
biota laut bisa ditemukan di Indonesia, termasuk
Pemandangan
spesies ikannya yang lebih dari 3.000 spesies.
perkampungan nelayan adalah lingkungan hidup
Jumlah spesies ikan yang beragam dan melimpah,
yang identik dengan kumuh serta rumah-rumah
maka Indonesia memiliki potensi dalam perikanan
yang sangat sederhana. Delapan Juta nelayan
yang cukup besar. Nilai potensi dan kekayaan alam
miskin atau 25,14% dari total penduduk miskin di
yang terdapat dari sektor kelautan dan perikanan
Indonesia sungguhlah sangat memprihatinkan,
Indonesia dapat mencapai US$ 171 miliar atau
fakta
lebih dari Rp 2.000 triliun rupiah pertahunnya.
dengan kekayaan laut di negeri Indonesia tercinta
masyarakat
yang
tersebut
yang
sering
sangatlah
paling
miskin.
dijumpai
berbanding
di
terbalik
Seharusnya sumber kekayaan alam yang
ini yang menganggap nenek moyangnya seorang
melimpah itu menjadi berkah untuk rakyat
pelaut terkesan hanya mitos dan menjadi kenangan
Indonesia khususnya para nelayan di kawasan
belaka.
pesisir. Namun ironisnya kekayaan negeri bahari
Kemiskinan yang membelenggu nelayan di
ini tidak dirasakan oleh seluruh nelayan di
Negara Maritim ini sudah berlangsung lintas
Indonesia. Menurut data pada tahun 2014 oleh
generasi dan seakan tidak pernah berhenti seiring
Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat
dengan perkembangan zaman. Padahal, pemerintah
kurang lebih 8 Juta nelayan miskin atau 25.14%
melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan
dari total penduduk miskin di Indonesia. Tentunya
(KKP) sudah menyiapkan program peningkatan
dengan jumlah kekayaan bahari yang dimiliki
kehidupan
perairan Indonesia, seluruh nelayan di Indonesia
kemiskinan masyarakat pesisir yang tersebar
dapat menikmati kesejahteraannya.
10.640 desa di Indonesia, dengan alokasi anggaran
Nelayan merupakan orang yang paling besar
yang
memanfaatkan
sumber-sumber
kelautan
nelayan
untuk
menanggulangi
sebesar Rp 127,823 miliar pada tahun 2011 dan
tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1,17 triliun.
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 3
Akan
tetapi
kebijakan
dan hari dalam bekerja. Misal dalam 30 hari
pemerintah yang dianggap masih merugikan
nelayan hanya bekerja selama 20 hari, sisa yang 10
nelayan Indonesia, kebijakan-kebijakan tersebut
hari
yakni: Permen KP No. 1 tahun 2015 tentang
Penangkapan ikan di laut pun sangat mengancam
penangkapan lobster, kepiting dan rajungan,
resiko atau bahaya yang tinggi, maka dari itu
Permen KP No 2 tahun 2015 tentang larangan
penangkapan hanya dilakukan oleh kaum laki-laki
penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan
saja. Peralatan yang digunakan dalam proses
pukat tarik serta Perpres No 191 tahun 2014
penangkapan ikan pun harus sesuai dengan situasi
tentang larangan kapal berukuran di atas 30
dan kondisi. Apabila air laut sedang pasang maka
Grosston (GT) menggunakan solar bersubsidi.
perahu yang digunakan bukanlah perahu yang
Selain penerapan Permen KP No 1 tahun 2015 dan
kecil melainkan perahu yang kokoh yang kuat
Permen KP No 2 tahun 2015, Menteri Kelautan
apabila terkena gelombang ombak yang tinggi.
dan Perikanan juga berencana membatasi aktivitas
Pada saat tidak sedang musim ikan yang
penangkapan ikan dan eksplorasi di wilayah 0-4
disebabkan kondisi alam yang tidak menentu
mil dari tepi pantai secara bertahap. Rencananya,
mengakibatkan pendapatan yang diperoleh sedikit
wilayah 0-4 mil tersebut akan digunakan untuk
atau tidak sama sekali memperoleh hasil. Hasil
pariwisata dan konservasi. Namun akibat dari
yang sedikit dapat mengakibatkan kekurangan
kebijakan ini akan membunuh para nelayan
keluarga nelayan
tradisional atau kecil, dikarenakan kapal nelayan
Nelayan
tradisional
tidak
masih
banyak
sebagian
waktu
besar
menganggur.
merupakan
masyarakat yang tertinggal dibanding komunitas
berukuran di bawah 5 GT dan hanya mampu
masyarakat lain. Nelayan lebih sering disebut
beroperasi paling jauh 4 mil. Berdasarkan data
dengan masyarakat tertinggal dikarenakan nelayan
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2012,
tergolong masyarakat termiskin dari kelompok
tercatat jumlah nelayan tangkap di Indonesia
masyarakat lainnya (the poorest of the poor). Hal
mencapai 2,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 95 %
itu disebabkan salah satunya karena tingkat
adalah
pendidikan di kalangan nelayan sampai saat ini
tradisional
mesin
dikatakan
atau
nelayan
menggunakan
dapat
yang
masih
menggunakan kapal dengan mesin yang .
masih tergolong rendah. Pendidikan yang rendah
Keluarga nelayan pada umumnya memiliki
dikalangan nelayan disebabkan oleh berbagai
persoalan yang lebih komplek dibandingkan
faktor mulai dari infrastruktur, sumber daya
dengan keluarga pertanian. Keluarga nelayan
manusia dan kepedulian nelayan akan pentingnya
memiliki siklus khusus dibandingkan keluarga
pendidikan. Ketiga faktor itu sangat terkait,
petani.
sehingga diperlukan penanganan yang intensif dan
Ciri
khusus
keluarga
nelayan
ialah
penggunaan wilayah pesisir dan lautan sebagai
produksi. Hal ini menjadikan ketidak pastian jam
keberlanjutan.
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 4
Masa depan kelestarian pengelolaan potensi
kelautan
kita
membutuhkan
kearifan
teknologi penangkapan ikan, ketimpangan sistem
dan
bagi hasil, belum adanya jaminan sosial tenaga
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi
kerja, dan lemahnya penguasaan jaringan dalam
untuk mengelola dan memanfaatkannya. Menurut
pemasaran.
Suharto (2005: 40), masalah kemiskinan nelayan
Sejak dahulu sampai sekarang nelayan telah
merupakan masalah yang bersifat multidimensi
hidup dalam suatu organisasi kerja secara turun-
sehingga
diperlukan
temurun tidak mengalami perubahan yang berarti.
solusi yang menyeluruh, dan bukan solusi secara
Kategori nelayan juragan kesejahteraannya relative
parsial. Oleh sebab itu perlu mengetahui akar
lebih baik karena menguasai faktor produksi
masalah
terjadinya
seperti kapal, mesin alat tangkap maupun faktor
nelayan. Terdapat
beberapa
pendukungnya seperti es, garam dan lainnya.
menyebabkan
terjadinya
Kategori nelayan yang merupakan mayoritas
kemiskinan pada nelayan diantaranya: kebijakan
adalah pekerja atau buruh dari pemilik faktor
pemerintah yang tidak memihak masyarakat
produksi dan kalaupun mereka mengusahakan
miskin, banyak kebijakan terkait penanggulangan
sendiri faktor atau alat produksinya masih sangat
kemiskinan
konvensional, sehingga produktivitasnya tidak
untuk
yang
kemiskinan
faktor-faktor
menyelesaikannya
menjadi
pada
yang
penyebab
bersifat top
down dan
selalu
menjadikan masyarakat sebagai objek, bukan
berkembang,
subjek.
berhadapan dan digeluti oleh kemiskinan.
Selain
kebijakan
pemerintah
yang
mengakibatkan kemiskinan pada nelayan, terdapat
kelompok
inilah
yang
terus
Kemiskinan merupakan kondisi dimana belum
berbagai masalah yang menjadi faktor-faktor
terpenuhinya
terjadi kemiskinan pada nelayan. Faktor-faktor
kebutuhan-kebutuhan yang lain sulit atau bahkan
tersebut meliputi kondisi alam, tingkat pendidikan
tidak dapat terpenuhi. Seperti kebutuhan akan
nelayan, pola kehidupan nelayan, pemasaran hasil
pendidikan untuk anak-anaknya. Tidak dapat
tangkapan dan program pemerintah yang belum
dipungkiri dengan kondisi kekurangan
memihak nelayan.
dihadapi rumahtangga nelayan, pendidikan untuk
Kemiskinan
dan
tekanan-tekanan
sosial-
kebutuhan
pokok,
sehingga
yang
anak-anak mereka tidak dihiraukan lagi. Keadaan
ekonomi yang dihadapi oleh keluarga nelayan
seperti
inilah
yang
berakar dari faktor-faktor kompleks yang sangat
generasinya tidak mengalami perubahan yang bisa
terkait. Menurut Kusnadi (2002: 5), faktor-faktor
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pentingnya
tersebut dapat diklasifikasikan kedalam faktor
pendidikan dan keterjamahnya pendidikan untuk
alamiah dan non alamiah. Faktor alamiah yaitu
nelayan diharapkan nelayan dapat menguasai
faktor-faktor yang berkaitan dengan fluktuasi
berbagai
musim-musim penangkapan ikan dan struktur
penangkapan, pengelolaan hasil tangkapan dan
alamiah sumber daya ekonomi desa. Faktor
pemasaran hasil tangkapan, sehingga kualitas
nonalamiah berhubungan dengan keterbatasan
nelayan akan lebih baik.
teknologi
menyebabkan
yang
berkaitan
generasi-
dengan
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 5
Etos kinerja nelayan memang sangat baik,
strategi nelayan dalam memenuhi kebutuhan untuk
nelayan identik dengan pekerja yang tangguh dan
kelangsungan
berani. Nelayan juga selalu mencari celah dalam
Kusnadi
mendapatkan pekerjaan lain guna memperoleh
memobilisasikan seluruh jaringan sosial yang
tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
dimilikinya untuk memperoleh sumber daya yang
keluarganya. Kekurangan yang sering dihadapi
diharapkannya. Jaringan sosial menjadikan nelayan
oleh keluarga nelayan menjadikan nelayan harus
akan lebih mudah dalam memperoleh akses
bisa melakukan suatu teknik atau kegiatan yang
sumber daya seperti uang, barang dan jasa.
disebut
dapat
Keluarga nelayan buruh yang tidak memiliki
memenuhi kebutuhan keluarganya. Pencari celah
barang-barang yang berharga, jaringan sosial
pekerjaan seperti bertani ketika tidak musim ikan
adalah
atau tidak bisa melaut merupakan salah satu hal
didayagunakan untuk memperoleh bantuan sumber
yang dilakukan oleh nelayan guna memperoleh
daya ekonomi, salah satu contohnya bantuan
tambahan penghasilan.
hutang. Keputusan masyarakat nelayan untuk
juga
dengan
strategi
untuk
hidup
(2002:
cara
keluarganya.
23),
Menurut
nelayan
satu-satunya
yang
dapat
harus
Anggota keluarga lain seperti istri dan anak-
berhutang bukanlah hal yang umum dikalangan
anak nelayan juga harus berjuang mencari nafkah
mereka. Bahkan hal seperti itu sudah membudaya
dengan melakukan segala pekerjaan yang dapat
di keluarga nelayan. Apalagi kehidupan nelayan
mendatangkan penghasilan apabila nelayan sedang
yang sering disebut bergaya hidup konsumtif atau
tidak melaut, nelayan tersebut juga harus bekerja
boros ketika memperoleh hasil yang cukup banyak.
menjadi apa saja di daratan, entah sebagai petani,
Ketika penghasilan yang dihasilkan sedikit dan
tukang bangunan, pedagang, dll. Strategi ini
kebutuhan keluarga yang mendesak maka hutang
dilakukan
adalah salah satu cara yang tepat digunakan oleh
untuk
mendapatkan
hasil
guna
kelangsungan hidup keluargaanya. Akan tetapi
sejauh mana peluang-peluang kerja tersebut bisa
nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Bagi
masyarakat
nelayan,
kebudayaan
dilakukan oleh anggota keluarga nelayan sangat
merupakan sistem gagasan atau sistem kognitif
ditentukan oleh karakteristik struktur sumber daya
yang berfungsi sebagai ”pedoman kehidupan”,
ekonomi desa setempat, dikarenakan desa-desa di
referensi pola-pola kelakuan sosial, serta sebagai
pesisir pantai struktur sumberdaya ekonominya
sarana untuk menginterpretasi dan memaknai
sangatlah tergantung pada laut. Usaha-usaha lain
berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya
yang bertumpu pada hasil laut ketika tidak musim
(Keesing, 1989: 68). Setiap gagasan dan praktik
ikan pun akan berhenti.
kebudayaan harus bersifat fungsional dalam
Melakukan
kegiatan
hutang
piutang
kehidupan masyarakat. Jika tidak, kebudayaan itu
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
akan hilang dalam waktu yang tidak lama.
keluarga nelayan. Menghutang adalah salah satu
Kebudayaan
haruslah
membantu
kemampuan
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 6
dalam
penyesuaian
diri
individu
terhadap
lingkungan kehidupannya
Kebudayaan
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitian
sistem
sebagai informan. Subjek penelitian adalah 6
pembagian kerja bagi masyarakat nelayan atau (the
nelayan pantai Depok serta 6 istri nelayan dan 6
division of labor by sex). Sistem pembagian kerja
anak para nelayan. Hal yang melatarbelakangi
merupakan kontruksi
sosial dari masyarakat
peneliti memilih kedua subjek tersebut karena
nelayan yang terbentuk sebagai hasil evolutif dari
terdapat beberapa perbedaan yang ada dalam
suatu
manusia,
masing-masing nelayan. Perbedaanya ialah : umur,
lingkungan, dan kebudayaannya. Sebagai produk
pekerjaan utama dan sambilan, asal serta jumlah
budaya, sistem pembagian kerja ini diwariskan
anak. Peneliti tertarik untuk meneliti nelayan-
secara
nelayan tersebut dikarenakan dengan kedaan
proses
membentuk
dialektika
sosial
Berdasarkan
juga
dari
sistem
antara
generasi
pembagian
ke
generasi.
kerja
pada
dimana hasil atau pendapatan yang dihasilkan oleh
masyarakat nelayan, pekerjaan-pekerjaan yang
nelayan
terkait dengan ”laut” merupakan ”ranah kaum laki-
bertahan hidup keluarga nelayan tersebut sehingga
laki”, sedangkan wilayah ”darat” adalah ranah
kebutuhan keluarganya dapat terpenuhi.
kerja ”kaum perempuan”.
tidak
Objek
mementu
penelitian
bagaimana
merupakan
strategi
variabel
Oleh sebab itu dapat dikatakan di dalam
penelitian. Pada penelitian ini terdapat satu jenis
keluarga nelayan miskin, kaum perempuan, isteri
variabel yaitu variabel bebas berupa kehidupan
nelayan, mengambil peranan yang strategis untuk
nelayan berserta keluarganya dalam mengatasi
menjaga kebutuhan keluarganya. Modernisasi
kemiskinan.
perikanan yang berdampak serius terhadap proses
Metode Pengumpulan Data
kemiskinan telah menempatkan kaum perempuan
Pengumpulan
data
dalam
sebagai penanggung jawab utama kelangsungan
menggunakan
hidup keluarga nelayan (Kusnadi, 2002 :69). Jika
dokumentasi dan wawancara mendalam.
pemerintah
Observasi atau pengamatan
menggagas
pemberdayaan
mengatasi
-
program
atau
ini
pengamatan,
kemiskinan
Observasi yaitu cara pengumpulan data
nelayan, kaum perempuan dapat ditempatkan
yang dilakukan secara sistematis dan sengaja
sebagai subjek pemberdayaan sosial-ekonomi.
melalui pengamatan dan pencatatan gejala yang
Upaya ini diharapkan untuk mencapai tujuan
jadi objek penelitian. Peneliti dalam melakukan
pemberdayaan dapat ditempuh secara tepat dan
pengumpulan data dengan pengamatan secara
efisien
terang-terangan, menurut Sugiyono (2010 : 312),
METODE PENELITIAN
“peneliti menyatakan terus terang kepada sumber
Jenis Penelitian
data, bahwa ia sedang melakukan penelitian”. Jadi
Pendekatan
untuk
program
Observasi
penelitian
penelitian
pendekatan kualitatif.
menggunakan
mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai
akhir tentang aktifitas peneliti. Akan tetapi peneliti
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 7
juga menggunakan pengamatan tertutup untuk
suasana pasar ikan, suasana koperasi TPI, keadaan
menghindari kalau suatu data dicari merupakan
rumah nelayan, kondisi keluarga nelayan dll.
data yang masih dirahasiakan (Lexy J. Moleong,
Wawancara Mendalam
2009: 176).
Wawancara
pengumpulan
Dokumentasi
data
digunakan
sebagai
teknik
apabila
peneliti
ingin
Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
atau informasi dengan melalui arsip atau buku
permasalahan yang diteliti, juga apabila peneliti
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih
Metode dokumentasi digunakan untuk menjaring
mendalam. Tentang diri sendiri atau self-report,
data yang sudah ada untuk melihat tentang
atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
berbagai peristiwa yang telah atau pernah terjadi.
keyakinan
Menurut Sugiyono (2010: 329), “dokumen bisa
Sedangkan teknik wawancara yang digunakan
berbentuk
adalah wawancara mendalam (indepth interview).
tulisan,
momumental
gambar
karya-karya
Dokumen
(Sugiyono,
sudah
Wawancara
mendalam
digunakan dalam penelitian sebagai sumber data
memperoleh
data
dan
keterangan
dapat
seseorang”.
atau
pribadi
dimanfaatkan
untuk
menguji,
menafsirkan bahkan untuk meramalkan.
Dokumentasi
untuk
kualitatif
serta
beberapa
informasi
dari
informan.
dilakukan
untuk
mendapatkan
informasi dari bermacam pihak guna mengetahui
informasi dalam kaitannya dengan arsip atau
strategi apa saja yang dilakukan oleh keluarga
catatan
nelayan dalam mengatasi kemiskinan. Dalam
ada.
Dalam
untuk
dimaksudkan
317).
menggali
yang
digunakan
Wawancara
atau
2010:
penelitian
ini
dokumentasi dilaksanakan untuk memperoleh data
penelitian
tambahan untuk mendukung hasil penelitian ini
mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait
seperti, data nelayan Pantai Depok, arsip dan
dengan strategi keluarga nelayan dalam mengatasi
dokumen program-program yang dilakukan untuk
kemiskinan. Peneliti sebagai pewawancara akan
para nelayan maupun anggota keluarga nelayan.
melakukan wawancara secara langsung dengan
Informasi yang bersifat dokumentatif sangat
pihak yang diwawancarai yaitu nelayan, anggota
bermanfaat guna pemberian gambaran secara
keluarga nelayan, anggota paguyuban nelayan,
keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang
pengelola koperasi TPI, dan pemerintah setempat.
lebih mendalam.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dokumentasi
mengenai
foto-foto
ini,
wawancara
digunakan
untuk
dapat
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
diperoleh saat pengamatan langsung yaitu foto
menunjukan bahwa Nelayan memiliki 2 golongan,
Pantai Depok, foto para nelayan yang sedang
yaitu juragan dan buruh, yang mempunyai
mencari ikan, suasana nelayan ketika mendarat,
perbedaan yaitu : nelayan buruh ialah nelayan yang
tidak mempunyai peralatan tangkap seperti kapal
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 8
dan peralatan tangkap yang lainnya. Nelayan
papan. Apa bila hasil yang diperoleh tidak cukup
buruh hanya turut serta dalam proses penangkapan
maka kebutuhan pokok atau primer belum dapat
ikan, sedangkan nelayan juragan ialah nelayan
tercukupi.
yang mempunyai peralatan tangkap seperti kapal,
jaring
dll,
nelayan
juragan
juga
yang
Strategi yang dilakukan keluarga nelayan
terbagi menjadi dua, yaitu strategi internal dan
mengeluarkan biaya kontribusi untuk bahan bakar,
eksternal.
rokok dan makan bagi para nelayan dalam setiap
Strategi Internal.
proses penangkapan ikan. Di dalam sistem
Diverifikasi usaha
pembagiannya nelayan buruh mendapatkan 25 %
Diversifikasi usaha yang dimana nelayan
dari total hasil tangkapan, sedangkan nelayan
mempunyai pekerjaan lain yang dilakukan oleh
juragan mendapatkan 50 % dari total hasil
para nelayan guna menambah penghasilahnya yang
tangkapan. Pendapatan nelayan yang tidak pasti
berfungsi
menurut hasil penelitian di pengaruhi oleh
keluarganya yaitu nelayan melakukan pekerjaan
beberapa faktor seperti faktor alam dan non alam.
sampingan, misalnya bagi nelayan yang punya
Penghasilan yang diperoleh nelayan ditentukan
ladang mereka mempunyai pekerjaan sampingan
oleh faktor-faktor tersebut menjadikan pendapatan
sebaga petani. Profesi sebagai petani biasanya
nelayan tidak bisa dipastikan. Pendapatan yang
dilakukan
tidak menentu ini menjadikan kurang maksimalnya
berbarengan dengan musim tak ada ikan. Cuaca
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga
yang tidak menentu mengakibatkan beresikonya
nelayan, oleh karena itu banyak nelayan yang
nelayan untuk melaut, sehingga nelayan lebih
masih
memilih tidak melaut dan seketika berubah
belum
bisa
memenuhi
kebutuhan
dalam
apabila
pemenuhan
musim
kebutuhan
kemarau
yang
menjadi profesi lain. Nelayan yang merubah
keluarganya.
Ketidakpastian pendapatan dan sedikit hasil
profesi pekerjaannya menjadi petani merupakan
pendapatan yang diperoleh oleh nelayan buruh
petani musiman, seperti ketika musim kemarau
maupun nelayan juragan seperti inilah yang
yang berbarengan dengan tidak musim ikan.
seringkali menjadikan nelayan tersebut mengalami
Biasanya
kekurangan
kebutuhannya.
palawija, kacang kedelai, kacang tanah, dan
Padahal nelayan merupakan kepala keluarga yang
bawang merah. Petani memilih untuk menanam
seharusnya dapat menafkahi istri dan anak-
tanaman seperti itu dikarenakan tanaman tersebut
anaknya serta mencukupi kebutuhan keluarganya.
cocok ditanam pada musim kemarau atau musim
Pendapatan yang tidak menentu setiap harinya
tidak ada air dan kultur tanah yang sangat
tersebut yang seringkali menjadikan nelayan
berpotensi untuk tanaman tersebut. Hasil yang
mengalami
kurangnya
diperoleh dari sektor pertanian pun dirasa sangat
keterpenuhinya kebutuhan yang harus tercukupi,
menguntungkan, dengan satu petak tanah sekali
seperti kebutuhan akan pangan, sandang, dan
panen bawang merah contohnya mereka bisa
dalam
mencukupi
kemiskinan
akibat
petani
menanam
tanaman
seperti
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 9
untung sebanyak 10-15 juta. Hasil tersebut sangat
membantu
nelayan
kebutuhannya
dan
dalam
paling
tidak
mencukupi
Bentuk
usaha
memperoleh
istri
tambahan
dan
anak
dalam
penghasilan
guna
mendapat
mencukupi kebutuhan keluarganya antara lain :
pemasukan ketika tidak bisa melaut. Profesi lain
istri ikut membantu dalam sektor pertanian bagi
yang dilakukan para nelayan ialah sebagai buruh
yang memiliki ladang, membuka warung makan di
bangunan.
pinggir pantai, menjual aneka makanan olahan di
Menjadi buruh bangunan merupakan salah
pinggir pantai, memproduksi makanan yang
satu cara yang dilakukan nelayan yang tidak
berbahan dasar hasil laut untuk dijadikan oleh-oleh
memiliki ladang. Meski menjadi buruh bangunan
makanan khas Pantai Depok. Sedangkan bentuk
hasil yang di dapatkan tidak seberapa dan tidak
usaha yang dilakukan anak nelayan terutama anak
sewaktu-waktu pekerjaan itu ada, akan tetapi hasil
yang sudah dewasa ialah menjadi nelayan yang
yang
khususnya laki-laki, dan menjadi buruh pabrik.
diperoleh
mencukupi
setidaknya
kebutuhan
bisa
membantu
keluarganya
dan
Mesti hasil yang diperoleh mereka tidak sebesar
mengeluarkan nelayan dari derita kemiskinan.
hasil pokok kepala keluarganya, akan tetapi
Peran anggota keluarga lain
setidaknya dengan mereka bekerja ada pemasukan
Kesulitan yang terjadi akibat penghasilan yang
untuk mencukupi kebutuhan anggota keluarganya.
tidak stabil yang disebabkan oleh hasil tangkapan
Setidaknya usaha-usaha yang dilakukan oleh
yang tidak menentu, tentunya sangat berakibat
anggota keluarga lain seperti istri dan anak
pada keluarga nelayan dalam memenuhi kebutuhan
merupakan
hidup sehari-hari serta menyulitkan mereka dalam
mencukupi kebutuhan.
mengatasi kemiskinan yang terus membayangi
Strategi Eksternal
kehidupan keluarga nelayan. Melihat hal tersebut
Strategi Keluarga Nelayan Melalui Peran
anggota
Modal Sosial dan Budaya
keluarga
nelayan
berusaha
strategi
keluarga
nelayan
dalam
mengoptimalkan peran tenaga kerja anggota
Modal sosial yang terjalin dengan baik antar
keluarga dalam berusaha mengatasi masalah
nelayan juga dikarenakan adanya persamaan
kemiskinan dan kesulitan yang dialami untuk dapat
sistem kerja, persamaan nasib dan tujuan. Keadaan
memenuhi kebutuhan hidup yaitu salah satunya
seperti itu menjadikan kelompok nelayan seperti
dapat dilihat dari peran istri dan anak yang sudah
KUB dan TPI dapat berjalan dengan baik.
dewasa,
Kesamaan
mereka
bekerja
guna
membantu
tujuan
masyarakat
nelayan,
yang
memenuhi kebutuhan keluarganya. Istri dan anak
mereka
yang bekerja membantu atau meringankan beban
kesejahteraan kehidupan keluarganya menjadikan
suami merupakan strategi yang dilakukan agar
interaksi antar kelompok sosial selalu didasari
kekurangan dan kesulitan yang menyebabkan
dengan rasa saling tolong menolong dan kesamaan
keluarga menjadi miskin bisa dapat diatasi.
nasib. Adanya kesamaan profesi dan tujuan
sama-sama
ingin
meningkatkan
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 10
mempermudah interaksi antar nelayan, hal ini
buruh sekarang sudah menjadi nelayan juragan
menjadikan
berkat dari peminjaman modal alat tangkap yang
adanya
jaringan
antar
nelayan.
Jaringan sosial yang terjalin dengan baik akan
diberikan oleh KUB.
mempermudah nelayan dalam kegiatan tolong
Hasil interaksi sosial yang baik antar nelayan
menolong antar sesama nelayan bahkan anggota
yang membentuk suatu kelompok atau paguyuban
keluarga Nelayan lainnya misalnya jika ada
nelayan
nelayan yang kesulitan dalam memperbaiki jaring
menjadikan suatu hasil kerjasama yang saling
ikan maka nelayan lain yang lebih berpengalaman
menguntungkan terutama untuk para nelayan.
dapat membantu memperbaikinya. Selain itu jika
Koperasi TPI yang berperan dalam memborong
ada kebutuhan yang mendadak dan nelayan yang
semua
tidak banyak memiliki tabungan, dapat meminta
menjadikan nelayan mudah dalam menjualkan
bantuan pada nelayan lain untuk dapat memenuhi
hasil tangkapan. Meskipun harga jual yang
kebutuhanya. Nelayan biasanya berhutang dengan
ditawarkan di TPI lebih murah dibandingkan dijual
juragannya, tetangga sekitar, antar nelayan bahkan
ke konsumen langsung yang perbandingannya bisa
ke koperasi TPI ataupun KUB. Adanya interaksi
mencapai 1 : 3 atau 3 kali lipat harga beli koperasi
dan
TPI, akan tetapi nelayan merasa untung dengan
jaringan
sosial
inilah
yang
dapat
seperti
hasil
Koperasi
tangkapan
hasil
dan
para
nelayan
melelangkan
nelayan.
dikarenakan nelayan tidak harus bekerja dua kali
untuk
menjualkan
tangkapanya
KUB
mempengaruhi tingkat ekonomi dalam keluarga
Modal sosial juga berpengaruh pada tingkat
hasil
TPI
hasil
ke
tangkapannya,
TPI,
dan
ekonomi suatu keluarga. Menurut Sari (2003: 31)
koperasi TPI menerima ikan apa saja yang
modal sosial seperti interaksi sosial yang baik
diperoleh meski hidup ataupun mati. TPI ialah
antar nelayan yang membentuk suatu komunitas
salah satu paguyuban atau kelompok nelayan yang
atau kelompok nelayan menjadikan nelayan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan
banyak menggantungkan usahanya pada komunitas
nelayan.
/ kelompok nelayan tersebut. Kelompok nelayan
mempunyai beberapa paguyuban yang sangat
yang terbentuk seperti koperasi TPI dan KUB
berperan penting untuk mempermudah masyarakat
menjadikan nelayan lebih sejahtera, dikarenakan
nelayan dalam mendapatkan bantuan modal yang
dengan komunitas yang ada nelayan dapat terbantu
berupa fisik dan non fisik, mempermudah dalam
dengan diberikannya bantuan modal, khususnya
menjual hasil tangkapan dan kegiatan simpan
permodalan alat tangkap. Modal yang diberikan
pinjam. Kelompok nelayan yang dikategorikan
meski tidak dengan cuma-cuma melainkan nelayan
dapat mempermudah menjual hasil tangkapan ialah
harus mengembalikan dengan mencicil, akan tetapi
koperasi TPI, TPI harus didirikan sebelum adanya
nelayan merasa terbantu. Pendapatan nelayan pun
nelayan dikarenakan untuk mempermudah menjual
bertambah karena nelayan yang dulu belum
hasil tangkapan para nelayan
memiliki peralatan tangkap dan menjadi nelayan
Selain itu nelayan Pantai Depok juga
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 11
Dari data yang sudah diakumulasi, koperasi
buruh yang tentunya belum mempunyai peralatan
TPI setiap bulannya melelang kurang lebih 7.377
tangkap
Kg dari berbagai jenis ikan. Hasil pelelangan yang
peralatan tangkap sendiri. Usaha yang dilakukan
di lelang oleh koperasi TPI lalu di jual pada
nelayan buruh untuk mendapatkan peralatan
tengkulak. Oleh tengkulak hasil tersebut ada yang
tangkap ialah dengan cara mencicil peralatan
dijual di pasar TPI Pantai Depok, Pasar TPI pantai
tangkap ikan yang sudah diberikan oleh kelompok
lain, bahkan di ekspor ke Luar Negeri. Koperasi
KUB. Pemerintah sengaja memberikan bantuan
TPI tidaklah hanya berperan dalam proses
modal berupa peralatan tangkap melalui KUB,
pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan saja.
akan tetapi nelayan harus mencicilnya guna
Akan tetapi koperasi TPI juga memberikan
mengembalikan modal yang sudah diberikan.
jaminan keselamatan bagi para nelayan dalam
Mempunyai
proses melaut, selain itu koperasi TPI juga yang
merupakan keinginan besar para nelayan guna
membentuk suatu kelompok jasa dorong kapal ke
memperoleh penghasilan yang banyak. Mengapa
tepi pantai dan ke pantai ketika hendak mendarat
demikian ? dikarenakan pemilik kapal atau juragan
dan melaut. Di dalam kegiatan ini nelayan
sekali melaut mendapatkan total keuntungan 50%
mempunyai kerjasama antar para pendorong,
dari hasil, apabila juragan ikut mencari ikan berarti
dimana hasil tangkapan nelayan yang dijual di
total mendapatkan 75% dari total hasil yang
koperasi TPI 5 % dari total hasil yang di dapat
diperoleh. Sedangkan nelayan buruh yang hanya
nelayan digunakan untuk membayar jasa tukang
ikut juragan mendapatkan 25 % dari total hasil
dorong. Terdapat beberapa bagian lagi yang dibagi
yang diperoleh. Ketimpangan pembagian hasil
oleh pihak koperasi TPI guna dapat meningkatkan
yang beda 3 kali lipat menjadikan nelayan buruh
kualitas serta menjamin keselamatan para nelayan.
ingin memiliki peralatan tangkap sendiri, agar
Pembagiannya meliputi: 1. Pendorong 5%, SarPras
pendapatan yang diperoleh dapat lebih banyak
1,35%, Intensif 2,5%, koperasi 0,5%, dana sosial
dibandingkan dengan hanya menjadi nelayan
0,25%, seving 0,5%, Opr pengurus 0,5%, Wilayah
buruh.
0,5%, keamanan 0,2%, dan tab pendorong 0,2%.
Selain Koperasi TPI, yang tidak kalah penting
dalam
kesejahteraan
nelayan
ialah
KUB
(Kelompok Usaha Bersama). KUB ialah suatu
kelompok yang bertujuan untuk membangun usaha
bersama
dalam
kelompok
nelayan.
Nelayan
sangatlah terbantu dengan adanya KUB ini. KUB
bergerak pada pemberian bantuan modal fisik dan
non fisik. Nelayan yang masih menjadi nelayan
pasti
mereka
kapal
dan
sangat
menginginkan
peralatan
tangkap
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti juga
menunjukan bahwa nelayan sudah mempunyai
peralatan tangkap sendiri dirumahnya. Hal ini
dibuktikan dengan rumah yang dimiliki sudah
permanen
yang menunjukan
bahwa
nelayan
tersebut adalah nelayan juragan, adanya jaring di
rumahnya, dan data yang tertera pada koperasi TPI
tentang hak milik kapal nelayan. Akan tetapi tidak
semua nelayan memilki alat tangkap. Berdasarkan
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 12
hasil pengamatan nelayan yang belum memiliki
menjadi nelayan buruh yang tidak memiliki alat
perahu
tangkap sendiri. Selain itu pemberian modal non
ditunjukan
pada
bahwa
dia
masih
menumpang di rumah juragan (belum memiliki
fisik
yang
menurut
masyarakat
nelayan
tempat tinggal) yang menunjukan bahwa dia
menguntungkan bagi kehidupannya ialah program
adalah nelayan buruh yang belum mencapai
pelatihan membuat makanan jangka panjang
kesejahteraan.
maupun jangka pendek dengan berbahan dasar
Meskipun bantuan modal yang diberikan
potensi daerah yaitu jenis ikan laut, udang, cumi,
tidaklah cuma- cuma akan tetapi nelayan merasa
dll yang tidak memiliki nilai jual atau hanya
sangat terbantu dengan pinjaman modal peralatan
limbah menjadi makanan yang mempunyai nilai
tangkap yang diberikan oleh KUB. Selain bantuan
jual tinggi.
modal peralatan tangkap, bantuan modal seperti
Program yang dilakukan oleh pemerintah yang
peralatan untuk membuat garam dan pelatihan-
bertujuan
pelatihan pun pernah diberikan melalui KUB.
masyarakat nelayan yang ditujukan untuk istri
Akan tetapi bantuan berupa pelatihan membuat
nelayan dan masyarakat daerah pesisir Pantai
garam beserta alat-alatnya dirasa tidak ada
Depok mendapatkan respon yang baik dari
manfaatnya.
keluarga nelayan maupun masyarakat sekitar.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa
program
pemerintah
yang
meningkatkan
kesejahteraan
Program ini dirasakan oleh peserta program ialah
oleh
program yang tepat sasaran dan tepat guna,
kelompok maupun organisasi yang ada seperti
dikarenakan istri nelayan dan masyarakat daerah
koperasi TPI dan KUB terutama KUB memang
pesisir yang masih banyak mengganggur serta
sangat
nelayan,
mengandalkan hasil yang diperoleh suaminya
nelayan merasa terbantu dengan adanya berbagai
padahal hasil yang diperoleh tidak menentu,
macam kegiatan yang dilakukan oleh koperasi TPI
menjadikan sekarang istri nelayan sudah bisa
maupun KUB. Kegiatan yang dilakukan oleh KUB
mandiri. Adanya program pelatihan menjadikan
seperti pembagian modal berupa fisik dan non fisik
istri nelayan dapat membuka usaha berdasarkan
menjadikan nelayan bahkan anggota rumahtangga
ilmu yang sudah diperoleh. Program tersebut
nelayan yang lain dapat meningkatkan pendapatan
benar-benar
dan kualitas kehidupannya. Pembagian modal fisik
dengan baik oleh peserta pelatihan. Hal ini
yang
dibuktikan dengan kemandirian istri yang bisa
menguntungkan
berupa
pinjaman
bagi
dilakukan
untuk
pihak
modal
alat
tangkap
terimplikasi
dan
misalnya, dengan pemberian modal yang diberikan
memperoleh
mesti tidak cuma – cuma yang nelayan harus
memenuhi
membayar dengan cara mencicil meski tidak
mengurangi beban suami dengan melakukan usaha
dibatasi
dengan
memperoleh
waktu,
pendapatan
penghasilan
dikembangkan
kebutuhan
guna
membantu
rumahtangganya
serta
menjadikan
nelayan
dagang hasil olahan makanan ikan kering, peyek
yang
banyak
dan membuka usaha warung makan spesial ikan
lebih
dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya
segar.
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 13
Menjadi nelayan juga merupakan kebudayaan.
nelayan juga ada yang dikarenakan sebagai budaya
Seperti penggalan lagu nenek moyangku seorang
turun temurun, bukan karna cita-cita atau tidak
pelaut mengambarkan bahwa turunan mereka ialah
adanya sektor pekerjaan dibidang lain.
seorang nelayan. Nelayan asli Pantai Depok
Kegiatan Hutang Piutang
bukanlah nelayan yang memang mempunyai cita-
Jaringan sosial yang terbentuk karena adanya
cita sebagai nelayan, ataupun keturunan dari nenek
peran modal sosial masyarakat nelayan, sehingga
moyang, dikarenakan nenek moyang mereka
membentuk komunitas atau paguyuban nelayan
bukanlah pelaut atau nelayan karena dahulu Pantai
seperti KUB dan koperasi TPI. Komunitas yang
Depok bukanlah pantai yang berpotensi pada
terbentuk sangatlah membantu masyarakat nelayan
sektor perikanan. Oleh karena itu nelayan yang
khususnya pada keluarga nelayan, kesulitan dan
berasal dari Pantai Depok, alasan mereka menjadi
kekurangan yang sering menghampiri keluarga
nelayan dikarenakan potensi sumber daya alam
nelayan menjadikan keluarga nelayan tidak bisa
sekitar tempat tinggal mereka. Adanya potensi
lepas dari hutang. Baiknya jaringan sosial dapat
hasil laut yang melimpahlah yang menjadikan
meningkatkan status ekonomi dan menjamin
mereka menjadi nelayan seperti saat ini.
keberlangsungan keluarga (Kusnadi, 2002: 36).
Berbeda dengan nelayan perantauan atau
TPI dan KUB juga membuka jasa hutang atau
andun. Nelayan andun yang memang berasal dari
peminjaman
daerah pesisir dahulunya mereka ialah nelayan
anggotanya, seperti hutang bantuan permodalan
yang pada dasarnya orang tua dan keturunan-
alat tangkap dan hutang uang untuk usaha ataupun
keturunan mereka ialah nelayan. Anak merekapun
keperluan pribadi.
masih berorientasi bekerja sebagai nelayan, hal ini
Kebutuhan
bergilir
yang
bagi
para
mendesak
anggota-
dan
harus
dikarenakan mereka yang berasal dari keluarga
tercukupi oleh keluarga nelayan yang terkadang
nelayan dan hidup di daerah pantai mengapa tidak
menjadi salah satu alasan kuat untuk berhutang ke
menjadi nelayan saja. Menjadi nelayan juga
dalam salah satu organisasi atau kelompok nelayan
dianggap pekerjaan yang praktis, mereka tidak
ataupun berhutang kepada tetangga bahkan juragan
usah merantau jauh dan tetap bisa berkumpul
sekalipun. Oleh sebab itu jaringan sosial dapat
dengan seluruh anggota keluarganya.
mempermudah keluarga nelayan guna berinteraksi
Kebudaya lokal yang ada dalam suatu
maupun saling tolong menolong satu sama lain.
masyarakat memang harus tetap dilestarikan.
Strategi jaringan sosial inilah yang dilakukan
Menjadi nelayan salah satunya, orang yang
keluarga nelayan guna mencukupi kekurangan
menjadi nelayan haruslah laki-laki, perempuan
yang dihadapinya dengan cara meminjam uang
tidak dianjurkan untuk menjadi nelayan. Hal
atau berhutang.
tersebut merupakan kebudayaan yang bersistem
pada pembagian gender. Selain itu menjadi
Strategi Rumahtangga .... (Fika Wijayani) 14
DAFTAR PUSTAKA
http://dkp.co.id Akses 14 Maret 2015 pukul 22.10
WIB
Keesing, Roger M dan Felik M Kessing. (1989).
Antropologi Budaya 1. Terjemahan Samuel
Gunawan. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi. (2002). Konflik Sosial Nelayan
Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya
Alam. Yogyakarta : LKIS.
Kusnadi. (2000). Strategi Adaptasi dan Jaringan
Sosial. Bandung : Humoniora Utama.
Kusnadi. (2001). Budaya Masyarakat Nelayan.
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/Budaya
MasyarakatNelayan-Kusnadi. Akses 15 Mei
2015 jam 14.11WIB
Moleong, J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Moleong, J. Lexy. (2011). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Permen KP, No. 42 Tahun 2014. Tentang larangan
penggunaan alat tangkap ikan Pukat hela dan
pukat terik.
Sari. Naurita. (2013). Peran Modal Sosial dalam
Penguat Kelembagaan Koperasi Nelaya.
Dalam Prosding Modal Sosial, Seminar
Nasional
Pengembangan
Masyarakat
Berbasis Modal Sosial.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suharto. (2005).
Membangun
Masyarakat
Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pekerja Sosial. PT. Refika Aditama.
Bandung
Download