Anemia Defisiensi Besi Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi • Kekurangan kadar sel darah merah (hemoglobin) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi • Menurut WHO, Anemia dalam kehamilan jika: – Kadar Hb < 11 g/dL (pada trimester I dan III) – Kadar Hb < 10,5 g/dl (pada trimester II) Epidemiologi • 37,1% ibu hamil menderita anemia (Riskesdas 2013) – 36,4% di kawasan perkotaan – 37,8% di kawasan pedesaan • 30-50% wanita menderita anemia dalam kehamilan, dengan defisiensi besi sebagai penyebab tersering, yakni lebih dari 90% kasus Patofisiologi • Kebutuhan besi berbeda tiap trimester • Kebutuhan besi meningkat cepat pada trimester kedua dan ketiga karena pertumbuhan fetal, dan terjadi peningkatan dari volume plasma yang sangat bermakna • Kebutuhan besi adalah 1000mg : terdiri dari kebutuhan maternal 500mg untuk ekspansi sel darah merah, 300mg untuk kebutuhan janin dan 200mg besi hilang lewat usus, urine dan kulit • Defisiensi besi dapat dipicu karena gangguan intake, gangguan serapan dan kehilangan besi yang meningkat Tanda dan Gejala • Anamnesis: – Mudah lelah – Tampak pucat – Berdebar-debar • Pemeriksaan Fisik: – Konjungtiva pucat – Abnormalitas epitel: • kuku koilonikia Pemeriksaan Penunjang • Hb dan Ht rendah • MCV, MCH, dan MCHC rendah (mikrositik hipokrom) • Sediaan apus darah tepi (mikrositik hipokrom) • Ferritin menurun, SI menurun, dan TIBC meningkat Tatalaksana • Tatalaksana Umum – ± 200 mg besi elemental per hari – Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin • Tatalaksana Khusus Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut: • Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 % • Kadar Hb 7-10 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunang- kunang, atau takikardia (frekuensi nadi >100x per menit) Sediaan dan Kandungan Besi Elemental Jenis Sediaan Sulfat ferosus Dosis Sediaan (mg) 325 Kandungan besi elemental (mg) 65 Fero fumarat 325 107 Fero glukonat 325 39 Besi Polisakarida 150 150 Prognosis • Komplikasi – Pada bayi/anak • Defisiensi besi pada 3 bulan pertama usia kehidupan • Penurunan kondisi mental dan psikomotor • Kontrol emosi yang buruk – Pada Ibu • • • • Kelahiran preterm BBLR Solusio plasent Meningkatkan risiko perdarahan post partum • Pasien yang ditatalaksana dengan tepat menunjukkan prognosis yang baik Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23.New York: McGraw-Hill; 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, edisi 1 Jakarta; 2013. Milman N. Prepartum anaemia: prevention and treatment. Annals of Haematology. 2008;87:949-59. Johnson TA. Anaemia. In: Luesley DM, Baker PN, editors. Obstetrics and Gynaecology An evidence-based text for MRCOG. 2nd ed. London: Hodder Arnold; 2010. p. 139-43. Pavord S, Myers B, Robinson S, Allard S, Strong J, Oppenheimer C. UK guidelines on the management of iron deficiency in pregnancy. British Committee for Standards in Haematology. London; 2011 Gambar diunduh dari http://www.nhs.uk/Conditions/nailabnormalities/PublishingImages/M1900072_spooned-nails_342x198.jpg http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK33399/