Status Khalayak Target pada Kontinuum Perubahan Perilaku untuk Setiap Khalayak Target Dalam penyusunan strategi kampanye dan pemasaran sosial nantinya, haruslah diketahui tahapan perubahan perilaku yang berkembang di masyarakat. Menurut Kotler et al. 2002 dan Young et al. 2007 tingkatan perubahan perilaku manusia meliputi: 1. Tahap Pra-Kontemplasi Seseorang berada dalam tahap pra-kontemplasi kalau mereka tidak menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku. 2. Tahap Kontemplasi Seseorang berada di tahap kontemplasi kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku dan sedang mempertimbangkan pro dan kontra dari perubahan perilaku. 3. Tahap Persiapan Seseorang berada di tahap persiapan kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku. Mereka sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari perubahan perilaku, dan mereka bermaksud mengubah perilakunya, tetapi belum melakukannya. Sebagian besar sikap mereka positif terhadap perilaku terhadap perilaku yang baru atau mengakui kerugian sosial dari ketidaktaatan. 4. Tahap Validasi Seseorang berada di tahap validasi kalau mereka menyadari keperluan atau kemungkinan untuk mengubah perilaku dan sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari perubahan perilaku, dan mereka bermaksud mengubah perilakunya, tetapi belum melakukannya. 5. Tahap Tindakan dan Pemeliharaan Pada tahap ini, individu berkomitmen untuk membuat perubahan perilaku dan secara aktif terlibat dalam adopsi perilaku, atau telah melakukannya paling tidak sekali. Dalam pengalaman RARE dalam mendukung kegiatan kampanye di 37 tempat pada tahun 2009 – 2011 dalam berbagai tema konservasi mengidentifikasi status perubahan prilaku berdasarkan baseline data yang di peroleh dalam pra-survey kampanye, bahwa : - Status pra kontemplasi:BC< 3% - Status kontemplasi: 3% ≤ BC ≤ 15% - Status validasi atau aksi: 16% ≤ BC ≤ 83% - Status aksi atau pemeliharaan: BC > 84% Berdasarkan hasil dari analisa data kualitatif yang diperoleh dalam survey KAP maka dilakukan analisa lebih lanjut untuk mengetahui status khalayak target di KKLD Lombok Tengah pada kontinuum perubahan perilaku. Dengan melakukan metode triangulasi pada hasil kualitatif, kuantitatif dan hasil observasi yang sudah dilakukan. Khalayak Sasaran: Nelayan Mertak Dari hasil survey KAP diketahui hanya 24,3% Nelayan Mertak yang menangkap di zona Perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang. Informasi ini selanjutnya diuji dengan informasi lainnya seperti yang diperlihatkan di dalam tabel berikut. Tabel. Analisa triangulasi status nelayan Mertak pada continuum perubahan perilaku . Khalayak Hasil BC dari Temuan data Temuan hasil Data TR Data CR Sasaran Survey KAP kualitatif/ K,A dan IC Observasi K.1 Nelayan Hanya 24,3% Pada Pada tahun Nelayan Mertak Mertak Nelayan Mertak 2014, secara turun Pengetahuan Tahun yang menangkap 2014, Jumlah menurun sudah tentang lokasi ikan dan hasil jumlah tutupan menangkap ikan zona inti laut lainnya di kapal terumbu di zona inti hanya 1,8% zona perikanan nelayan karang K.2 maupun zona berkelanjutan di rehabilitasi Pengetahuan dari 2 desa keras akan Teluk Bumbang setabil sama Lokasi zona inti tentang lokasi (Mertak dan seperti data dan zona zona Sengkol) dasar tahun rehabilitasi rehabilitasi yang 2012 yakni adalah daerah hanya 1,4% menangkap sebesar K.3 tangkapan yang paling dekat Pengetahuan di zona inti 29% dengan tentang lokasi dan zona rehabilitasi pemukiman zona akan nelayan perikanan sehingga tidak berkelanjutan menurun menjadi memerlukan hanya 3,2% 50% dari biaya yang besar K.4 data dasar dan sesuai Pengetahuan di tahun dengan alat tentang tangkap mereka manfaat zona 2012 yang masih inti 2,7% tradisional. K.5 Pemahaman Pengetahuan nelayan tentang tentang zona inti dan manfaat zona rehabilitasi zona masih belum ada rehabilitasi Tanda batas di hanya 3,2% zona inti dan zona rehabilitasi A.1 masih belum ada 28,4% Nelayan setuju lokasi zona inti di Teluk Bumbang A.2 25,2% Nelayan yang mendukung lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang A.3 23,9% Nelayan setuju menangkap ikan di zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang A.4 24,3% yang setuju untuk melindungi zona inti di Teluk Bumbang A.5 22,1% Nelayan setuju untuk melindungi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang IC.1 Dalam 6 bulan terakhir 2,7% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai lokasi zona inti di Teluk Bumbang IC.2 Dalam 6 bulan terakhir 1,8% Nelayan pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang IC.3 Dalam 6 bulan terakhir 1,8% Nelayan pernah berdiskusi dengan orang lain untuk menangkap ikan zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang IC.4 Dalam 6 bulan terakhir 0,5% Nelayan pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai melindungi lokasi zona inti di Teluk Bumbang IC.5 Dalam 6 bulan terakhir 0,5% Nelayan yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai melindungi lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang IC.6 Dalam 3 bulan terakhir 24,3% Nelayan yang menangkap ikan di zona perikanan berkelanjutan Khalayak Sasaran: Nelayan Sengkol Khalayak Sasaran Nelayan Sengkol Hasil BC dari Survey KAP Hanya 2,7% Nelayan Sengkol yang menangkap ikan dan hasil laut lainnya di zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang Temuan data kualitatif/Observasi Nelayan Sengkol menangkap ikan di zona inti maupun zona rehabilitasi secara turun temurun Zona inti dan zona rehabilitasi daerah tangkapan yang paling dekat dengan pemukiman nelayan sehingga tidak memerlukan biaya yang besar, sesuai dengan alat-alat tangkap yang masih tradisional. Pemahaman nelayan tentang zona inti dan zona rehabilitasi masih Temuan hasil K,A dan IC K.1 Pengetahuan tentang zona inti hanya 10,5% K.2 Pengetahuan tentang zona rehabilitasi hanya 4,5% K.3 Pengetahuan perikanan berkelanjutan hanya 6,5% K.4 Pengetahuan tentang manfaat zona inti 9,0% K.5 Pengetahuan Data TR Data CR Pada Tahun 2014, jumlah kapal nelayan dari 2 desa (Mertak dan Sengkol) yang menangkap di zona inti dan zona rehabilitasi akan menurun menjadi 50% dari data dasar di tahun 2012 Pada tahun 2014, Jumlah tutupan terumbu karang keras akan setabil sama seperti data dasar tahun 2012 yakni sebesar 29% belum ada Tanda batas di zona inti dan zona rehabilitasi masih belum ada tentang manfaat zona rehabilitasi hanya 6,0% A.1 Ada 31,5% yang setuju lokasi zona inti di Teluk Bumbang A.2 Ada 25,0% yang mendukung lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang A.3 Ada 33,0% yang setuju lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang A.4 Ada 34,0% yang setuju untuk melindungi zona inti di Teluk Bumbang A.5 Ada 33,5% yang setuju untuk melindungi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang IC.1 Dalam 6 bulan terakhir 11,5% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai lokasi zona inti di Teluk Bumbang IC.2 Dalam 6 bulan terakhir 5,0% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang IC.3 Dalam 6 bulan terakhir 4,5% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang IC.4 Dalam 6 bulan terakhir 9,0% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai melindungi lokasi zona inti di Teluk Bumbang IC.5 Dalam 6 bulan terakhir 8,5% yang pernah berdiskusi dengan orang lain mengenai melindungi lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang Dari data tersebut menunjukkan bahwa meskipun 24,3% Nelayan Mertak dan ada 2,7% Nelayan Sengkol sudah menangkap ikan dan hasil laut lainnya di luar zona inti dan rehabilitasi di Teluk Bumbang (zona perikanan berkelanjutan), namun tidak didukung dengan informasi lainnya yang didapat dari penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dengan pertimbangan ini maka disimpulkan jika Nelayan Mertak dan Sengkol masih berada pada tahap pra kontemplasi.