Bab II : Gambaran Umum Wilayah

advertisement
Buku Putih Sanitasi_2013
Bab II : Gambaran Umum Wilayah
2.1
Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten yang sedang tumbuh dan
berkembang di provinsi Aceh. Kabupaten yang terletak di pesisir pantai-barat selatan ini
merupakan hasil pemekaran wilayah dari kabupaten Aceh Barat dan terbentuk secara
definitive berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2002 dan telah di tetapkan pula Suka Makmue
sebagai Ibukota Kabupaten Nagan Raya. Secara geografis, kedudukan Kabupaten Nagan Raya
berada pada titik koordinat antara 030.40’-04038’ Lintang Utara (LU) dan 960.11-96048’ Bujur
Timur (BT). Dengan posisi ini, Kabupaten Nagan Raya berbatasan langsung dengan 4 kabupaten
lainnya, yaitu Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Barat Daya. Luas wilayah
Kabupaten Nagan Raya mencapai 3.363,72 kilometer persegi (km2) atau setara 5,86 persen
dari luas wilayah Provinsi Aceh (57.365,57 km2).
Kedudukan Kabupaten Nagan Raya yang berada di lintas jalan nasional di wilayah pantai
barat-selatan Aceh, merupakan peluang strategis yang harus didayagunakan secara optimal.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dengan dukungan dari pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat akan berusaha keras menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah baratselatan. Sedangkan posisi Nagan Raya yang berbatasan dengan Aceh Tengah dan Gayo Lues,
memungkinkan kemitraan lintas daerah dalam menjalin transaksi perdagangan komoditas hasil
pertanian, industry pengolahan, pariwisata, jasa, dan lainnya.
Sementara itu, posisi Nagan Raya yang dikelilingi Samudera Indonesia, tepatnya
dibagian selatan, terbukanya peluang yang sangat besar untuk mewujudkan arus perputaran
orang, barang, dan jasa melalui jalur laut, baik wilayah pantai barat-selatan maupun dengan
pusat pemerintahan provinsi Aceh (Banda Aceh) dan Kabupaten Aceh Besar/sabang atau pun
ke Sumatera Utara. Untuk mewujudkan peluang tersebut Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
telah menjajaki kerja sama dengan PT. Pelindo untuk membangun pelabuhan laut multi
purphose di Kuala Tripa Kecamtan Tripa Makmur. Hal ini juga didukung dengan potensi sumber
daya pesisir dan kekayaan laut yang cukup besar yang apabila dimanfaatkan dengan baik dan
berkelanjutan (Sustainable development) dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
terutama nelayan di pesisir dan mendorong kemajuan wilayah pesisir.
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-1
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
Nama DAS
Luas (Ha)
DAS Meureubo
44.287,22
DAS Seunagan
94.479,38
DAS Trang
33.776,30
DAS Tadu
29.484,18
DAS Tripa
84.959,90
DAS Seumanyam
57.462,58
Sumber: RTRW Kabupaten Nagan Raya 2012-2032
Tabel 2.2: Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-2
Buku Putih Sanitasi_2013
Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Nagan Raya (Ukuran A3)
Sumber:
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten Nagan Raya dan Cakupan Wilayah Kajian (Ukuran A3)
Sumber:…..
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-27
Buku Putih Sanitasi_2013
2.2
Demografi
Penduduk Kabupaten Nagan Raya pada awal terbentuknya tahun 2002 berjumlah
142.519 jiwa. Angka tersebut naik drastis hingga mencapai 145.108 jiwa pada tahun 2004, atau
rata – rata naik 0.60 persen/tahun. Namun, pasca tsunami penduduk Nagan Raya menurun
yaitu hanya tinggal 124.340 jiwa. Penurunan ini diyakini akibat bencana tsunami, di samping
disinyalir sebagian kecil penduduk telah berpindah ke tempat lain, sedangkan pada tahun 2010
penduduk Nagan Raya tercatat berjumlah 139.663 jiwa dan pada tahun 2011 penduduk Nagan
Raya berjumlah 142.861 jiwa.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami penurunan. Dari
26,22 persen pada tahun 2009 turun menjadi 23,38 persen pada taun 2011. Jumlah angkatan
kerja di Kabupaten Nagan Raya berdasarkan pendapatan pada tahun 2011 sejumlah 66.339
orang shingga angka tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,44 persen. Sedangkan tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Nagan Raya adalah sebesar 4,74 persen atau sebesar
4.732 orang. Dari angka tersebut diatas menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Nagan Raya sanat banyak dan hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mewujudkan
atau menciptakan lapangan kerja yang memadai sehingga diharapkan akan mengurangi angka
pengangguran.
Darul Makmur mempunyai luas wilayah terluas yaitu 1.027,93 Km2 atau 29,00 persen
dari luas wilayah kabupaten. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Beutong dengan luas wilayah 1
017,32 Km2 atau 28,70 persen. Sedangkan 8 (delapan) kecamatan lainnya secara berurutan
yaitu Beutong Ateuh Banggalang, Tadu Raya, Seunagan Timur, Tripa Makmur, Kuala, Kuala
Pesisir, Seunagan dan Suka Makmue mempunyai luas wilayah masing-masing 11,45 persen,
9,79 persen, 7,10 persen, 5,34 persen, 3,41 persen, 2,15 persen, 1,60 persen dan 1,45 persen
dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Nagan Raya.
Secara Topografis, sebagian besar desa-desa yang ada di Kabupaten Nagan Raya
merupakan wilayah dataran. Sisanya merupakan desa yang memiliki topografi lembah/DAS dan
lereng. Terdapat 17 desa yang berbatasan dengan laut tersebar di empat kecamatan, yaitu
Kecamatan Darul Makmur, Tripa Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu Raya.
Metode aritmatik mengasumsikan bahwa angka pertumbuhan penduduk, yaitu rasio antara
perpindahan penduduk dan jumlah absolut penduduk adalah sama setiap tahun. Dengan
metode ini penduduk tahun tertentu, t diproyeksikan dengan rumus
Pt = P0 (1 + rt)
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
di mana:
Pt: jumlah penduduk pada tahun t atau jumlah penduduk pada tahun yang diproyeksikan,
P0: jumlah penduduk pada tahun 0 atau penduduk dasar,
t : jumlah tahun antara tahun 0 dan tahun t, dan
r : laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun (bisa dihitung dari laju pertumbuhan
penduduk sensus terakhir dengan sensus sebelumnya).
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-27
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
1. Darul Makmur
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
43 192
43 260
43 640
46 954
39 944
-
-
-
10 125
2%
2%
2%
2%
2%
8 085
10503
-
-
-
-
1 969
2%
2%
2%
2%
2%
2. Tripa Makmur
0
0
0
0
2007
2008
2009
2010
2011
41
41
42
45
39
-
-
-
-
43
3. K u a l a
16 074
16 100
16 239
18 540
18 965
3722
-
-
-
4 713
2%
2%
2%
2%
2%
228
228
230
263
257
4. Kuala Pesisir
14 622
14 641
14 742
14 110
14 433
2747
-
-
-
3 657
2%
2%
2%
2%
2%
58
58
59
71
189
5. Tadu Raya
8 353
8 366
8 440
11 185
11 441
2173
-
-
-
3 186
2%
2%
2%
2%
2%
29
29
29
39
33
6. Beutong
12 819
12 840
12 950
14 228
12 824
3197
-
-
-
3 139
2%
2%
2%
2%
2%
10
10
10
11
13
1 730
-
-
-
-
2%
2%
2%
2%
2%
7. Beutong Ateuh
Banggalang
0
0
0
0
451
-
-
-
-
4
8. Seunagan
12 940
12 960
13 074
14 464
14 795
3111
-
-
-
3 905
2%
2%
2%
2%
2%
92
93
93
103
261
9. Suka Makmue
7 535
7 545
7 612
8 022
8 206
1871
-
-
-
2 040
2%
2%
2%
2%
2%
232
232
234
247
159
10. Seunagan Timur
11 607
11 628
11 728
12 160
12 438
2846
-
-
-
3 346
2%
2%
2%
2%
2%
45
45
45
47
49
Sumber:Nagan Raya Dalam Angka 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2012
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
2015
2016
41
41
42
45
39
1. Darul Makmur
41.019 41.997 42.975 43.953 44.931 10.397 10.645 10.893 11.141 11.389
2. Tripa Makmur
8.303
2.022
2.070
2.118
2.167
2.215
3. K u a l a
19.475 19.939 20.404 20.868 21.332 4.840
4.956
5.072
5.187
5.303
228
228
230
263
257
4. Kuala Pesisir
14.821 15.174 15.527 15.880 16.233 3.755
3.844
3.934
4.023
4.113
58
58
59
71
189
5. Tadu Raya
11.749 12.029 12.309 12.589 12.869 3.272
3.350
3.428
3.506
3.584
29
29
29
39
33
6. Beutong
13.169 13.483 13.797 14.111 14.424 3.223
3.300
3.376
3.452
3.529
10
10
10
11
13
7. Beutong Ateuh
Banggalang
1.776
474
485
496
507
8. Seunagan
15.193 15.555 15.917 16.279 16.641 4.010
4.105
4.201
4.296
4.391
92
93
93
103
261
9. Suka Makmue
8.426
2.095
2.145
2.195
2.246
2.296
232
232
234
247
159
10. Seunagan Timur
12.771 13.074 13.378 13.681 13.985 3.436
3.518
3.600
3.682
3.764
45
45
45
47
49
8.501
1.818
8.627
8.699
1.860
8.827
8.898
1.903
9.028
9.096
1.945
9.229
463
Sumber:Nagan Raya Dalam Angka 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-27
43
-
-
-
-
4
Buku Putih Sanitasi_2013
2.3
Keuangan dan Perekonomian Daerah
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2011
No
A
a.1
a.1.1
a.1.2
a.1.3
a.1.4
a.2
a.2.1
a.2.2
a.2.3
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
Realisasi Anggaran
Tahun
2007
2008
2009
2010
Rata2
pertumbu
han
2011
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Dana Perimbangan (Transfer)
Dana bagi hasil
Dana alokasi umum
Dana alokasi khusus
Lain-lain Pendapatan yang Sah
Hibah
Dana darurat
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus
Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah
lainnya
426 991 284
16 791 027
3 145 123
3 946 690
800 000
8 899 213
402 786 901
38 033 501
324 215 400
40 53 8 0 0 0
7 41 3 3 5 7
-
414 08 7 4 8 8
17 506 600
2 71 0 6 9 6
3 96 7 6 9 0
1 05 0 0 0 0
6 77 8 2 1 3
366 35 0 2 4 9
45 39 3 2 7 7
291 22 6 6 7 2
29 73 0 3 0 0
30 23 0 6 4 0
-
505 220 463
25 390 609
8 717 656
3 889 740
1 050 000
7 633 213
404 807 861
41 756 591
331 232 470
31 818 800
75 021 993
-
-
-
-
B
b.1
b.1.1
b.1.2
b.1.3
b.1.4
b.1.5
b.1.6
b.1.7
b.1.8
b.2
b.2.1
b.2.2
b.2.3
Belanja (b1 + b.2)
Belanja Tidak Langsung
Belanja pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan sosial
Belanja bagi hasil
Bantuan keuangan
Belanja tidak terduga
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Belanja modal
400 502 110
215 151 618
175 811 472
12 260 941
2 469 868
160 000
24 449 337
185 350 492
29 548 273
62 957 486
92 844 733
423 546 15 6
257 989 01 2
215 865 28 5
15 282 22
1 715 69 6
476 769
24 649 03 4
165 557 14 4
28 349 85 8
59 693 77 2
77 513 51 4
502 129 188
274 688 645
227 104 700
24 875 380
6 129 496
325 741
24 649 03 4
227 440 543
47 075 219
71 583 490
108 781 835
C
Pembiayaan
a.3.5
Surplus/Defisit Anggaran
Sumber
0
0
0
: Realisasi APBD tahun 2007 - 2011
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 –
2011
Tahun
No
SKPD
1
1.a
1.b
2
2.a
2.b
3
3.a
3.b
4
4.a
4.b
PU-CK
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
KLH
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Dinkes
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Bappeda
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
5
2007
2008
2009
821.000.000
0
643.144.371
0
6.500.000
0
2010
Rata2
pertumbuha
n
2011
606.300.000
0
654.700.000
0
756.000.000
0
7.500.000
0
16.000.000
0
15.000.000
0
18.480.000
0
0
0
0
0
400.000.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Belanja Sanitasi (1+2+3+4)
821.000.000
643.144.371
606.300.000
654.700.000
756.000.000
6
Pendanaan investasi sanitasi
Total (1a+2a+3a+4a)
821.000.000
643.144.371
606.300.000
654.700.000
756.000.000
7
Pendanaan OM (1b+2b+3b+4b)
0
0
0
0
0
8
Belanja Langsung
-
-
-
-
-
9
Proporsi Belanja Sanitasi –
Belanja Langsung(8/11)
-
-
-
-
-
13
Proporsi Investasi Sanitasi –
Total Belanja Sanitasi (9/8)
-
-
-
-
-
14
Proporsi OM Sanitasi – Total
Belanja Sanitasi (10/8)
0
0
0
0
0
Sumber : Realisasi APBD tahun2007-2011 diolah
Keterangan :
investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan
lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan
sanitasi
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2011
No
Deskripsi
1
Total Belanja Sanitasi Kabupaten
2
Jumlah Penduduk
Tahun
Rata-rata
2007
2008
2009
2010
2011
821.000.000
643.144.371
606.300.000
654.700.000
756.000.000
124 340
125 425
139 663
142 861
124 141
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
Sumber : APBD dan BPS, diolah
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-27
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2011
No
Deskripsi
2007
2008
Tahun
2009
2010
2011
1
PDRB harga konstan (struktur
perekonomian) (Rp.) (Juta Rupiah)
16,71
17,38
18,21
19,36
2
Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota
(Rp.) (Juta Rupiah)
15,83
16,47
17,25
18,35
3
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber :
2.4
16,97
6,54
7,07
8,78
Tata Ruang Wilayah
Penataan Ruang Kabupaten Nagan Raya bertujuan untuk “Mewujudkan Ruang Wilayah
Kabupaten Nagan Raya sebagai wilayah konservasi berbasiskan kawasan agropolitan,
minapolitan, jasa – jasa, perindustrian dan mitigasi bencana”
Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah
Kabupaten Nagan Raya, untuk menyelaraskan kebijakan penataan ruang Nasional dan
Pemerintah Aceh, maka sebaiknya rumusan kebijakan penataan ruang Kabupaten Nagan Raya
adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang berbasis
konservasi gunamenyeimbangkan daya dukung;
b. Peningkatan pertumbuhan sektor perekonomian wilayah, baik sekunder dan tersier
berbasiskan kawasan Agropolitan dan Minapolitan sehingga dapat dikelola secara
terpadu dan tepat guna;
c. Pendorong produktivitas wilayah dengan intensifitas lahan dan modernisasi
pengelolaan yang ramah lingkungan;
d. Pengembangan dan peningkatan jaringan sarana dan prasarana wilayah sebagai
penunjang komponen &instrument ruang;
e. Peningkatan pelayanan investasi bagi setiap kegiatan usaha;
f. Pengendalian resiko kebencanaan dan peningkatan kapasiats terhadap mitigasi
bencana;
g. Peningkatan pertumbuhan trend industri yang berbasiskan lingkungan hidup;
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-28
Buku Putih Sanitasi_2013
h. Peningkatan sektor jasa – jasa sebagai basis penunjang peningkatan roda perekonomian
wilayah; dan
i.
Peningkatan untuk fungsi kepentingan pertahanan dan keamanan Negara.
Di Wilayah Kabupaten Nagan Raya mengalir beberapa sungai yang tergolong besar
seperti Krueng beutong, Krueng Nagan, Krueng Lamie, Krueng Seumayam dan Krueng Isep.
Sebagai Daerah Hulu, dengan sendirinya merupakan daerah limpasan debit air dari sungai yang
melintas dan mengakibatkan sering terjadinya banjir pada musim penghujan. Kondisi ini
(banjir) diperparah oleh karaktersitik wilayah di mana perbandingan panjang sungai dan
perbedaan ketinggian (kontur) relatif curam, sehingga curah hujan yang terjadinya didaerah
hulu (daerah atas) akan sangat cepatmengalir ke daerah hilir (bawah).
Secara umum banjir dan genangan air di wilayah Kabupaten Nagan Raya dapat
diklasifikasikan sebagai banjir kiriman, banjir lokal dan banjir pasang (rob), khususnya kawasan
yang berada sepanjang pinggir pantai. Wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki air tanah yang
bersifat payau dan tawar. Daerah dengan air tanah payau terdapat pada bagian Selatan yang
merupakan daerah pesisir. Sedangkan wilayah yang memiliki air tanah tawar berada di bagian
Barat, Timur dan Utara.
Aceh berada di jalur penunjaman dari pertemuan lempeng Asia dan Australia, serta
berada di bagian ujung patahan besar Sumatera (sumatera fault/transform) yang membelah
pulau Sumatera dari Aceh sampai Selat Sunda yang dikenal dengan Patahan Semangko. Jika
mengacu pada data geologis tersebut, Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang rawan
bencana karena berada di zona patahan aktif. Zona tersebut terdapat di wilayah bagian tengah
bersamaan dengan kabupaten lainnya, meliputi Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah,
Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan. Hal ini tentunya
Kabupaten Nagan Raya termasuk akan mengalami bencana geologis yang cukup panjang.
Bencana banjir juga berpotensi terjadi di Kabupaten Nagan Raya. Potensi banjir tersebut terjadi
karena merupakan limpasan dari sungai-sungai besar yang mengalir di wilayah Kabupaten
Nagan Raya.
Umumnya penyebab dari banjir tersebut adalah perusakan hutan di daerah aliran
sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik, dan perubahan fungsi lahan tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan.
Bencana lainnya yang berpotensi terjadi di Kabupaten Nagan Raya adalah bersumber
dari perilaku manusia atau aktivitas yang ditekuni oleh masyarakat itu sendiri. Bencana
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-29
Buku Putih Sanitasi_2013
tersebut terjadi akibat faktor kelalaian, pengetahuan masyarakat yang rendah, ketidaktahuan,
dan lainnya. Bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia seperti kebakaran, konflik sosial, dan
pencemaran lingkungan (polusi udara dan limbah industri). Potensi rawan kebakaran seperti
kebakaran hutan terjadi pada hutan-hutan yang dilalui jaringan jalan utama sebagai akibat
perilaku manusia atau pengalihan fungsi lahan yang dilakukan melalui pembakaran lahan.
Bencana lainnya yang dapat merusak lingkungan dapat terjadi akibat penebangan liar yang
dapat menggangu daerah tangkapan/resapan air (cathment area) sebagai penyangga banjir
bandang.
Sementara itu, penggalian dan penambangan pasir, batu krikil dan batu gunung untuk
keperluan material konstruksi bangunan terus dilaksanakan dan diperkirakan juga
penambangan tersebut sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana jika tidak ada
pengendalian dari pemerintah daerah. Termasuk pula eksploitasi Sumber Daya Alam seperti
penambangan Batu Bara di Alue Buloh dan penambangan emas di Beutong Ateuh serta
pembangunan PLTU di Suak Puntong, diperkirakan akan menimbulkan masalah baru terhadap
kualitas lingkungan hidup.
Bencana yang terjadi dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar dalam kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat, hancurnya kawasan permukiman dan infrastruktur public serta
hilangnya aset produktif. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan strategi kebijakan dan
upaya yang komprehensif dalam menanggulangi bencana. Simulasi dan sosialisasi, dalam
mengantisipasi
bencana
sangat
diperlukan
masyarakat
dalam
rangka
mengurangi
resiko/dampak dari bencana.
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-30
Buku Putih Sanitasi_2013
Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota (ukuran A3)
Sumber:…..
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten/Kota (ukuran A3)
Sumber:…..
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
2.5
Sosial dan Budaya
Tabel 2.9: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
No.
Nama
Kecamatan
Jumlah Sarana Pendidikan
SD
Umum
SLTP
SMA
SMK
MI
Agama
MTs
MA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Beutong
18
4
2
0
1
1
0
2
Beutong Ateuh
Banggala
2
1
0
0
0
0
0
3
Darul Makmur
36
11
6
1
1
1
1
4
Tripa Makmur
2
2
0
0
1
1
0
5
Kuala
18
6
2
0
4
2
1
6
Kuala Pesisir
11
2
1
1
1
0
0
7
Seunagan
15
3
3
0
3
2
1
8
Seunagan
Timur
11
2
1
0
4
2
0
9
Suka Makmue
7
1
1
1
1
0
0
10
Tadu Raya
15
4
2
0
3
0
0
135
36
18
3
19
9
3
TOTAL
Sumber ; Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, 2013
Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah keluarga miskin (KK)
1. Darul Makmur
1621
2. Tripa Makmur
371
3. K u a l a
1688
4. Kuala Pesisir
5. Tadu Raya
979
6. Beutong
558
7. Beutong Ateuh Banggalang
93
8. Seunagan
573
9. Suka Makmue
294
10. Seunagan Timur
726
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan
1. Darul Makmur
2. Tripa Makmur
3. K u a l a
4. Kuala Pesisir
5. Tadu Raya
6. Beutong
7. Beutong Ateuh Banggalang
8. Seunagan
9. Suka Makmue
10. Seunagan Timur
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
Jumlah Rumah
10 125
1 969
4 713
3 657
3 186
3 139
451
3 905
2 040
3 346
II-27
Buku Putih Sanitasi_2013
2.6
Kelembagaan Pemerintah Daerah
Gambar 2.1: Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota (UKURAN A3)
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Buku Putih Sanitasi_2013
Pokja Sanitasi Kabupaten Nagan Raya
II-26
Download