Demografi (Kependudukan) - Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI

advertisement
Fertilitas
Demografi (Kependudukan)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
1
Fertilitas = Kelahiran
Hidup
(Live Birth)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
2
Konsep dalam fertilitas
Fertilitas
• Terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan
dengan adanya tanda-tanda kehidupan
(berteriak, bernafas, jantung berdenyut)
Still Birth
• Lahirnya bayi, namun tidak ada tanda-tanda
kehidupan (bukan peristiwa kelahiran dalam
demografi)
Fekunditas (fecundity)
• Kemampuan fisiologis dan biologis seorang
perempuan melahirkan bayi hidup
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
3
Problema fertilitas
a. Perempuan yang secara biologis subur (fecund),
tidak selalu melahirkan anak
• Mengatur fertilitas dengan abstinensi
(kontrasepsi)
b. Perempuan yang sudah mempunyai bayi/anak, akan
mempunyai resiko untuk punya anak lagi
• Berbeda dengan kematian (mortilitas), seorang
yang sudah pernah meninggal, tidak mungkin
punya resiko kematian lagi
c. Ada perempuan yang belum atau tidak lagi
mempunyai pasangan untuk berumah tangga
• Perempuan belum punya pasangan
• Janda (akibat perceraian)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
4
Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate)
CBR
Fertilitas
Tahunan
Tingkat fertilitas umum (General Fertility
Rate)  GFR
Tingkat fertilitas menurut umur (Age
Specifik Fertility Rate)  ASFRi
Tingkat fertilitas menurut ukuran kelahiran (Birth
Order Specifik Fertility Rate)  BOSFR
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
5
Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate) = CBR
Merupakan tingkat kelahiran hidup pada suatu tahun
tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun
Rumus:
B
CBR =
xk
Pm
Ket:
CBR
B
Pm
K
: Tingkat Kelahiran Kasar
: Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
: Penduduk pertengahan tahun
: Bilangan konstan (nilainya 1000)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
6
Contoh Soal
Pada tahun 1995 jumlah penduduk Nagari Sungaiyang
pada pertengahan tahun sebesar 789.000 orang,
Jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 8.435
bayi, berapa tingkat kelahiran kasar di Nagari
Sungaiyang tahun 1995 tersebut?
CBR
B
= Pm x k
8435
x
789000
=
1000
= 10,69
Jadi di Nagari Sungayang pada tahun 1995 tiap 1000 penduduk
terdapat 11 kelahiran bayi
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
7
Contoh Soal
Pm
B
CBR
CBR
67791
: 1.528.390 jiwa
: 67.791 bayi
:?
B
= Pm x k
= 1528390 x 1000
= 44,3
Pm
B
CBR
CBR
Pm
B
CBR
CBR
: 147.800.000 jiwa
: 9.760.000 bayi
:?
B
= Pm x k
9760000
= 1478000000 x 1000
= 66,03
: 27.903.100 jiwa
: 711.201 bayi
:?
B
= Pm x k
711201
= 27903100 x 1000
= 25,48
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
8
Fenomena fertilitas di Indonesia, terkait tingkat fertilitas kasar
•
•
•
•
Sebelum PD II tingkat fertilitas kasar di Indonesia tinggi  47
Masa PD II dan perang kemerdekaan tingkat fertilitas kasar menurun
 43
• Orang takut menambah kelahiran
1950-an suasana aman, kembali meningkat  48,9
Penduduk Jawa dan Bali meningkat  pemerintah mengeluarkan
program keluarga berencana
• KB mempunyai tujuan untuk menurunkan jumlah anak yang
dilahirkan
• Mewujudkan keluarga sejahtera
UU No 10 tahun 1992:
 Pendewasaan usia perkawinan
 Mengatur kelahiran
 Pembinaan ketahanan keluarga
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga (keluarga kecil bahagia
dan sejahtera)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
9
Tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate) = GFR
Ukuran fertilitas dengan jumlah penduduk perempuan
usia produktif (reproduksi)/umur 15-49 tahun
Rumus:
B
GFR =
xk
Pf(15−49)
Ket:
GFR
: Tingkat Kelahiran Umum
B
: Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Pf(15-49) : Penduduk perempuan usia subur (reproduksi)
K
: Bilangan konstan (nilainya 1000)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
10
Contoh Soal
Pada tahun 1999 jumlah penduduk perempuan usia
produktif di kota Bukittinggi besarnya 60.711.231
jiwa, jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar
3.451.000 bayi. Berapa tingkat fertilitas umum (GFR)
di Bukittinggi tahun 1999?
B
GFR = Pf(15−49) x
3451000
=
x 1000
60.711.231
k
= 56,84
Jadi 56,84 kelahiran per 1000 perempuan usia 15-49 tahun
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
11
Contoh Soal
Pf(15-49): 40.199.012 jiwa
B
: 117.893 bayi
GFR
:?
B
GFR
= Pf(15−49) x k
Pf(15-49): 7.114.000 jiwa
B
: 24.800 bayi
GFR
:?
B
GFR
= Pf(15−49) x k
= 40199012 x 1000
= 2,93
= 7114000 x 1000
= 3,48
117893
24800
Pf(15-49): 9.115.119 jiwa
B
: 907.019 bayi
GFR
:?
B
GFR
= Pf(15−49) x k
907019
=
x 1000
9.115.119
= 99,50
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
12
Tingkat fertilitas menurut umur (Age Specific Fertility Rate) = GFR
Menghitung tingkat fertilitas perempuan tiap kelompok
umur (Age Specific Fertility Rate)
Rumus:
Bi
ASFRi = x k
Pfi
Ket:
GFR
Bi
Pfi
K
: Tingkat Fertilitas menurt Umur
: Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i
: Jumlah perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun
: Bilangan konstan (nilainya 1000)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
13
Perhatikan Tabel Berikut
Kelompok Umur
(Tahun)
Jumlah
Perempuan
Jumlah Kelahiran
ASFRi
15 – 19
1.280.711
211.901
?
20 – 24
911.009
234.000
?
25 – 29
634.801
180.030
?
30 – 34
781.669
160.444
?
35 – 39
901.000
170.001
?
40 – 44
719.701
80.977
?
45 – 49
541.715
9.315
?
Jumlah ASFR
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
14
Perhatikan Tabel Berikut
Kelompok Umur
(Tahun)
Jumlah
Perempuan
Jumlah Kelahiran
ASFRi
15 – 19
1.280.711
211.901
165,5
20 – 24
911.009
234.000
256,9
25 – 29
634.801
180.030
283,6
30 – 34
781.669
160.444
205,3
35 – 39
901.000
170.001
188,7
40 – 44
719.701
80.977
112,5
45 – 49
541.715
9.315
17,2
Jumlah ASFR
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
1229,7
15
Tingkat fertilitas menurut urutan Kelahiran (Birth Order Specific
Fertility Rate) = BOSFR
Menukur tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (karena
untuk menambah kelahiran tergantung jumlah anak yang telah
dilahirkan)
Rumus:
Boi
BOSFR = Pf(15−49) x k
Ket:
BOSFR : Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran
Boi
: Jumlah kelahiran urutan kei
Pf(15-49) : Jumlah perempuan kelompok umur pada pertengahan tahun
K
: Bilangan konstan (nilainya 1000)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
16
Terima
Kasih
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
17
Download