Perubahan Biaya Ekonomi dan Manfaat Memiliki Anak Presentasi oleh:Fernando Silaen Pengantar Biaya ekonomi dan manfaat memiliki anak mempengaruhi pola fertilitas di negara maju saat ini (mis: PBB, 1973; Easterlin, 1978) Transisi Fertilitas merupakan suatu kata kunci dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Terdapat tiga Pemikiran tentang hubungan antara Peran anak secara ekonomi dalam fertilitas dan modernisasi (pembangunan) 1. Fertilitas yang tinggi sepanjang pembangun awal menampilkan fakta ambang kesadaran ekonomi (threshold of economic rationality). 2. Fertilitas dari yang ditetapkan oleh suplai anak (output potensial anak) diarahkan ke bawah oleh penurunan permintaan anak (Easterlin, 1975; Tabbarah, 1976) 3. Biaya relatif anak tambahan pada keseimbangan yang diberikan bisa jadi tidak naik hingga memasuki proses pembangunan dengan baik. Biaya dan manfaat anak berhubungan dengan transisi fertilitas Teori ini menekankan kesadaran ekonomi di semua tahap pembangunan. Disemua negara dan era, fertilitas mengikuti perubahan dalam permintaan terhadap anak, didorong oleh pertimbangan baik ekonomi dan rasa. Perubahan dalam nilai ekonomi anak (the economic value of children) terhadap orang tuanya selama proses modernisasi merupakan elemen kunci dalam beberapa teori tentang transisi fertilitas; meskipun topik tersebut kontroversial, dan terdapat beberapa isu yang tak terpecahkan (unresolved issues). Perubahan Ekonomi Anak Di setting pedesaan negara berkembang, anak scara khas menjadi “net suppliers of time” kepada rumah tangga. Di setting dimana upah umumnya tinggi, nilai bersih anak akan menjadi lebih besar, namun demikian biaya waktu yang dikeluarkan untuk mereka oleh anggota keluarga lain juga besar. Di negara maju lebih sadar terhadap mahalnya biaya yang dibutuhkan jika memiliki anak, antara lain seperti: terlalu banyak tanggungjawab, konflik karir, takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik, kebebasan dan intervensi suami/istri dalam hubungan afiliatif. Jadi pada tahap akhir pembangunan dimana terjadi peningkatan upah riil juga akan meningkatkan biaya relatif anak. Beberapa studi menunjukkan bahwa upah yang lebih tinggi bagi wanita memacu fertilitas yang rendah di negara maju. Demikian pula dengan di negara berkembang. Biaya waktu orang tua di negara berkembang lebih rendah dibanding dengan di negara maju, dan karenanya efek biaya waktu terhadap demand menjadi minimal. Demand lebih bergantung pada faktor lain yaitu pendapatan langsung (direct income). Berkaitan dengan modernisasi (pembangunan), time cost mungkin menjadi lebih penting dalam menentukan demand. Tiga petanyaan jika memiliki anak: 1. 2. 3. Biaya apa saja untuk seorang anak? Biaya dan manfaat memiliki anak untuk siapa? Biaya dan manfaat relatif untuk apa? Peran anak memiliki cakupan yang sangat kompleks karena selalu berubah-ubah sesuai dengan norma sosial ekonomi dan budaya yang berlaku di suatu wilayah. Peran anak dalam pembangunan ekonomi tidak lepas dari cara pandang orang tua dalam memposisikan anak dalam keluarga serta kaitannya dengan masalah fertilitas. Ada dua penilaian tentang anak yaitu nilai positif dan nilai negatif. Nilai positif perasaan puas karena ada keuntungan 1. 2. 3. Keuntungan emosional, seperti kebahagiaan, kecintaan maupun penerus keturunan Keuntungan ekonomi, misalnya bantuan ekonomi ataupun menjamin hari tua Keuntungan sosial, yaitu berhasil membentuk watak, kepribadian dan proses sosialisasi anak Nilai negatif anak beban yang dirasakan orangtua 1. 2. 3. 4. 5. Beban perasaan yang ditunjukkan seperti rasa takut kalau anak sakit, nakal, merusak barang-barang dan alat-alat rumah tangga Beban ekonomi, seperti pengeluaran biayabiaya perawatan, pemeliharaan anak, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Beban ruang dan gerak yang membatasi kegiatan dan kesempatan dalam bermacam-macam aktifitas sosial, ekonomi, rekreasi, dll Beban fisik, terutama menambah pekerjaan Beban kemasyarakatan, yaitu menambah jumlah penduduk Mengukur Biaya dan Manfaat Anak 3 langkah dasar: 1. Mengukur nilai uang yang mutlak dari input waktu dan komoditas pada anak tambahan, setelah dikurangi kontribusi ekonomi anak, untuk jangka waktu dan kelompok sosial tertentu. 2. Menurunkan nilai-nilai waktu dan komoditas dari kegiatan alternatif yang digantikan oleh anak 3. Membuat ukuran indeks harga biaya relatif dari upah dan series harga untuk waktu dan kelompok yang berbeda Dimana: T = jumlah tahun sampai akhir perencanaan pasangan seumur hidup; St = kemungkinan bahwa anak akan bertahan dari lahir sampai usia t; Wnt = tingkat upah setelah dikurangi pajak dari anggota keluarga ke-n pada tahun t, dinilai pada tingkat yang diharapkan untuk pekerja dengan atribut yang anggota pada saat keputusan; LNnt = waktu ke-n keluarga anggota ini menyerah untuk anak tambahan di tahun ke-t, untuk n = 1, ...., N-1; untuk n = N, LN sama dengan dikurangi waktu kerja yang disumbangkan oleh anggota keluarga yang ke-N yang sementara masih dalam rumah tangga, baik pekerja dibayar atau pekerja keluarga yang harus dilakukan baik ada atau tidaknya anak tambahan; CNjt = input dari komoditas ke-j dari anak tambahan pada tahun ke-t, dikurangi subsidi untuk memiliki anak (prorata di semua komoditas J), untuk tahun setelah anak telah meninggalkan rumah, variabel ini mencerminkan aliran bersih transfer dari orang tua ke anak (hadiah orang tua dan warisan dikurangi dukungan rumah tangga). Pjt = harga komoditas ke-j pada tahun ke-t, seperti yang diantisipasi pada saat keputusan satu tahun sebelum kelahiran anggota keluarga ke-N, dan r = tingkat diskonto. Terdapat 3 hal penting dalam memasukkan unsur ekonomi anak, yaitu: 1. 2. 3. Manfaat dari memiliki anak tambahan harus dipertimbangkan baik dari segi waktu maupun biaya Pembobotan konsekuensi ekonomi setiap tahun pada setiap anak yang bertahan hidup juga harus diperhatikan terutama ketika bayi dan masa anak-anak Potongan biaya yang positif juga harus diperhatikan karena akan mengubah sedikit beban ekonomi bersih (net economic burdens) Kesimpulan Apapun cara pandang orang tua terhadap anak berpengaruh terhadap pola hidup dan perilakunya Pembangunan suatu negara juga sangat berpengaruh pada orang tua, pada anak dalam keluarga dan lingkungannya. Sekian Terima Kasih