BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang wo Soed Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.( Scorbut 1947) Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai 1 bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri. Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi. Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C. 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan terdiri dari dua, yaitu: 1. Tujuan Umum 2 Agar dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman secara langsung dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien Ny.N dengan gangguanNutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh Diruang perawatan lama RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu Tahun 2012. 2. Tujuan Khusus Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulisan diharapkan dapat: a. Melakukan pengkajian secara konprehensip pada klien b. Merumuskan masalah keperwatan sesuai data yang diperoleh dari klien c. Membuat rencana keperawatan yang tepat pada klien d. Mengimplementasikan tindakan yang dilakukan pada klien e. Mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan yang telah dilakukan 1.3 Manfaat 1. Bagi penulis a. Sebagai ilmu pengetahuan tentang b. Lebih tahu ,tentang gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh 2. Bagi institusi penpendidikan Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan karya tulis ilmiah selanjutnya 3. Bagi umum./ pembaca 3 a. Digunakan sebagai buku bacaan di perpustakaan agar bisa bermanfaatbagi para pembaca.. b. Sebagai bahan bandingan persepsi tentang gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh 1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan laporan ini, penulisan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan tahap penggkajian sampai dengan tahap evaluasi, kemudian analisis berdasarkan teori yang ada. Ada pun tehnik pengumpulan data ada sebagai berikut: 1. Wawancara Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang di dapat secara langsung dari klien dan keluarga. 2. Observasi Mengamati keadaan klien. 3. Pemeriksaan fisik Dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi, dan auskultrasi 4. Studi documentasi Menelaah catatan medic yang berkaitan dengan kondisi klien 5. Studi kepustakaan 4 Yaitu dilakukan dengan mempelajari buku refensi yang berhubungan dengan masalah keperawatan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman laporan ini, maka sistematika Penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I : Berisi pendahuluan yanhg mengungkapkan latar belang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Berisi tentang tinjauan teori yang memuat definisi, etiologi, patofiologi, peñatalasanaan, dan upaya pencegahan. BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus pada Ny.N dengan masalah keperawatan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh meliputi pengkajian, analisis data, perencanaa, implementasi, evaluasi. BAB IV : Berisi kesimpulan dan saran. 5 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Definisi Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008). Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008). 6 Dibawah ini merupakan beberapa jenis-jenis Nutrisi: Karbohidrat. Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007) Lemak. Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak. Protein. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Vitamin. Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Mineral. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Air. Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat. 7 2.2. Etiologi Penyebab kekurangan gizi meliputi: Kekurangan makanan: ini umum di kalangan golongan berpenghasilan rendah serta mereka yang tuna wisma. Mereka mengalami kesulitan makan karena gigi yang menyakitkan atau lesi lain menyakitkan mulut. Mereka dengan disfagia atau kesulitan menelan adalah juga beresiko kekurangan gizi. Hal ini dapat disebabkan oleh penyumbatan di tenggorokan atau mulut atau luka di mulut. Hilangnya nafsu makan. Penyebab umum kehilangan nafsu makan termasuk kanker, tumor, depresif penyakit dan lain penyakit mental, penyakit hati atau ginjal, infeksi kronis dll. Orang-orang dengan pengetahuan yang terbatas tentang gizi cenderung mengikuti diet yang tidak sehat dengan tidak cukup gizi, vitamin dan mineral dan beresiko kekurangan gizi. Orang-tua yang hidup sendirian, orang-orang cacat yang hidup sendirian atau muda mahasiswa yang tinggal pada mereka sendiri sering mengalami kesulitan untuk memasak makanan sehat yang seimbang untuk diri mereka sendiri dan mungkin beresiko kekurangan gizi. Orang tua (65 tahun yang lebih), terutama mereka yang tinggal di fasilitas perawatan adalah pada risiko yang lebih tinggi gizi buruk. Orang-orang ini memiliki jangka panjang penyakit yang mempengaruhi selera dan kemampuan untuk menyerap nutrisi dari makanan dan mereka mungkin 8 juga mengalami kesulitan menyusui diri. Selain itu, mungkin ada seiring penyakit mental seperti depresi yang mempengaruhi nafsu makan dan makanan asupan. Mereka yang penyalahgunaan obat atau pecandu alkohol kronis. Orang-orang dengan gangguan makan seperti anorexia nervosa mengalami kesulitan mempertahankan gizi yang memadai. Orang-orang dengan penyakit pencernaan seperti ulcerative colitis atau penyakit Crohn atau malabsorption sindrom mengalami kesulitan dalam asimilasi nutrisi dari makanan dan mungkin menderita kekurangan gizi. Orang-orang dengan diare atau gigih mual atau muntah. Beberapa obat cenderung mengubah kemampuan tubuh untuk menyerap dan mengurai nutrisi dan mengambil ini dapat mengakibatkan kekurangan gizi. Permintaan energi dari makanan melebihi jumlah makanan yang diambil. Ini termasuk orang-orang yang telah menderita cedera serius, membakar atau setelah prosedur bedah utama. Ini juga termasuk wanita hamil dan anak-anak pertumbuhan dan kebutuhan untuk bayi belum lahir yang menyebabkan peningkatan permintaan untuk nutrisi dan kalori yang mungkin kurang dalam diet biasa. Di antara anak-anak kurangnya pengetahuan tentang makan yang memadai di antara orang tua adalah yang menyebabkan kekurangan gizi di seluruh dunia. 9 Bayi prematur yang pada risiko yang lebih tinggi gizi buruk seperti bayi pada saat penyapihan. Masa kanak-kanak kanker hati cacat dari kelahiran (penyakit jantung bawaan), cystic fibrosis dan penyakit jangka panjang besar lainnya pada anak-anak yang menyebabkan kekurangan gizi. Diabaikan anak-anak, anak-anak yatim dan orang-orang yang tinggal di rumah perawatan berada pada risiko kekurangan gizi. 2.3. Anatomi Fisiologi/Patofiologi Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti, Digesti, absorpsi, metabolisme dan ekskresi. 1) Ingesti proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari : Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi & kontrol volunter otot-otot mulut bila makanan berada pd gigi, gusi, palatum keras & lidah, maka akan terjadi refleks mengunyah yg volunter (disadari), yg diatur o/ SSP. Proses menelan merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti, yaitu bergeraknya makanan dr mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses 10 ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pd bagian faring & mulai sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan menahan proses respirasi. 2) Digesti Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran intestinal. Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus, lambung, usus halus, usus besar. Proses kimiawi pada digesti : a) Karbohidrat Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin yang dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas, sehingga karbohidrat sampai pada usus halus sudah menjadi maltosa/disakarida lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah menjadi monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan bantuan enzim laktase, sakrose dan maltose b) Protein Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana protein 11 dirubah menjadi peptida oleh enzim tripsin (dihasilkan pancreas) berubah menjadi asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus. c) Lemak gliserol dengan bantuan enzim lipase pancreas. 3) Absorpsi Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh usus Nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein), asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air. Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan Tempat – tempat absorpsi nutrisi : (a) Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium,besi dan klorida diusus halus bagian atas (b) Monosakarida, asam amino, dan zat lain (c) Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian bawah (d) Air, hidrogen, natrium 12 4) Metabolisme Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh. Proses ini meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap o/ usus hingga dikeluarkan o/ tubuh sebagai sampah. A. Karbohidrat Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi yg berbentuk glukosa oksidasi yang menghasilkan ATP, kalori dan zat buangan (air dan CO2) Penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen dihati dan otot Glikogen sewaktu – waktu dirubah menjadi glukosa kembali bila tubuh memerlukannya Glikogen akan mensuplai kebutuhan energi bila glukosa sudah tidak memungkinkan lagi, dan dapat berjalan hingga 12 jam Bila glikogen dan glukosa habis tubuh akan memecah protein dan lemak sebagai bahan energi Karbohidrat digunakan tubuh utk energi hampir 60 % dr kebutuhan energi keseluruhan Kebutuhan karbohidrat utk orang dewasa dgn aktivitas sedang 5,5 gr/kgBB/hari 1 gram karbohidrat memberikan energi 4 kalori 13 Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dengan peran insulin yang dihasilkan pancreas Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat : padi-padian, roti, susu, buah-buahan, sayuran, umbi-umbian. B. Lemak Merupakan sumber energi yang paling produktif 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori Merupakan kelengkapan makanan yang penting sebagai wahana berbagai vitamin yang larut dalam lemak, dan pemegang andil penting yang membuat makanan terasa enak Lemak terkontribusi dalam kulit terutama pada kelenjar adiposa dan folikel rambut Kandungan lemak dlm subcutis sangat membantu tubuh dlm mengatur temperatur Lemak juga berfungsi untuk mencegah organ dlm injury Bila tidak digunakan untuk energi, lemak terus disimpan dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan berat badan Kebutuhan lemak untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang 1,5 gr/kgBB/hari. 14 Jenis lemak : a) Lemak tak jenuh Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul lain/membentuk struktur b) Lemak jenuh Tidak mudah bergabung dengan molekul lain sukar dimetabolisme menjadi zat lain. Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai bahan dasar beberapa jenis hormon steroid. Makanan yang banyak mengandung lemak : daging C. Vitamin Merupakan bahan makanan pelengkap yang penting Vitamin tidak menghasilkan kalori dalam jumlah yang berarti tapi memegang peranan penting dalam berbagai proses yang diperlukan guna menjaga kesehatan Vitamin bersifat organik, dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh Vitamin larut dalam lemak : A, D, E dan K, bila kelebihan jumlah vitamin ini akan memungkinkan terjadinya keracunan karena sulit dibuang melalui ginjal. Vitamin larut dalam air : C dan B, kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui ginjal 15 Vitamin C membantu absorpsi zat besi Kebutuhan tubuh akan vitamin: Vitamin A : 5000 iu Vitamin B1 : 1,2 mg Vitamin B2 : 1,5 mg Vitamin B6 : 2 mg Vitamin B12 : 3 mg Vitamin C : 45 mg Vitamin D : 400 iu Vitamin K : 300 – 500 mcg D. Mineral Mineral mudah larut dalam air yang fungsi utamanya menjaga keseimbangan asam dan basa cairan tubuh Umumnya mineral terdapat cukup banyak dalam makanan bila diet normal dan berimbang jarang kekurangan mineral Kalsium dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mempertahankan sistem kerangka tubuh, terutama pada anak – anak, kehamilan dan menyusui Kalium dapat membantu frekuensi dan kekuatan kontraksi otot jantung bila kalium pada ekstra sel banyak penurunan frekuensi dan dilatasi pembuluh darah jantung Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan Hb 16 Kebutuhan mineral tubuh: E. Kalsium : 800 mg Iodium : 110 mg Besi : 10 mg Magnesium : 350 mg Posphor : 800 mg Kalium : 1959-5850 mg Natrium : 2300 – 6900 mg Air Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak menghasilkan energi bagi tubuh. Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan terpenting untuk proses sekresi dan ekskresi F. Fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival) Kalori Kalori adalah panas yg dihasilkan tubuh dr hasil pembakaran zat gizi (nutrien) Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius 17 Produksi panas oleh tubuh pada tingkat terendah kimia sel dan aktivitas tubuh disebut angka metabolisme dasar. Angka metabolisme dasar bagi laki – laki dewasa adalah 1700 dan bagi wanita dewasa adalah 1400. Kebutuhan makanan dan kalori berbeda antar individu, tergantung pada : 5) Ekskresi Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan CO2). 2.4. Penatalaksanaan Prosedur Cara Teknik Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peroral Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak akan sangat berguna dalam membantu proses tumbuh-kembang. 18 Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhinya melalui oral (mulut), enteral (pipa lambung) atau parenteral (infus). Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) Tindakan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per-oral secara mandiri Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien Alat dan Bahan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) 1. Piring 2. Sendok 3. Garpu 4. Gelas 5. Serbet 6. Mangkok cuci tangan 7. Pengalas 8. Makanan dengan menu dan porsi sesuai dengan program 19 Prosedur Kerja Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) 1. Berikan penjelasan 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien dengan duduk atau setengah duduk sesuai dengan kondisi pasien 4. Pasang pengalas 5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya: berdo'a sebelum makan) 6. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan 7. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sbentar 8. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan 9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 2.5. Upaya Pencegahan Gangguan kebutuhan nutrisi dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan y 4 Sehat 5 Sempurna: 20 4 Sehat 5 Sempurna Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof.Poerarm yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut: 1. Makanan Pokok Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian. 2. Lauk Pauk Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe. 3. Sayur-Sayuran Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein 21 nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya. 4. Buah-Buahan Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. 5. Susu Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu. 22 BAB III PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Nama siswa : Kiki Harviani Nuvita NIS : 9955186076 Ruang : Perawatan lama Pengkajian diambil tanggal : jum’at, 02 November 2012 Jam : 10.30-11.15WIB Pengkajiaan Identitas Pasien Nama : Ny. N Umur : 36 Thn Jenis kelamin : Perempuan Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Alamat : Wirakanan-kandanghaur Tgl masuk : Selasa, 30 oktober 2012 No. medrek : 061003 Diagnose medis : Thypoid Tgl pengkajian : Jum’at, 02 November 2012 23 A. Riwayat kesehatan sekarang klien dating ke RSUD Pantura M.A Sentot di antar oleh keluarganya pada tanggal 30 oktober 2012 pukul 16.00WIB. Pada saat dikaji klien mengeluh sakit kepala, klien juga mengeluh badannya terasa lemas, klien pun tanpak lemah dan lesu. B. Riwayat kesehatan masa lalu Keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien tidak pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan yang sama seperti yang di derita seperti sekarang ini. C. Pemeriksaan Fisik 1. 2. Penampilan umum Kesadaran : compos metis Panjang/berat badan : 165cm/50kg Tekanan darah :150/100 mmHg Respirsi : 22x/menit Nadi : 82x/menit Suhu : 36 0 C Kepala : tidak ada kelainan,dan kulit kepal baik, normal 3. Mata : simetri, kontiva anemis 24 4. Telinga : simetris, pendengaran baik 5. Hidung : simetris, penciuman baik 6. Mulut : simetris, tidak kering, tidak bau, normal 7. Dada : simetris, tidak ada keluhan lainnya 8. : simetris, tidak ada nyeri, normal Abdomen 9. Genetalia :- 10. Extramitas atas : simetris, normal bisa digerakan dan tidak ada keluhan lainnya 11. Extramitas bawah : simetris, normal bisa digerakan dan tidak ada keluhan lainnya D. Aktivitas sehari-hari No 1. Jenis aktivitas Nutrisi Frekuensi Pola makan 2. Jenis makanan Porsi makanan Saat sehat di rumah 2x sehari Pagi dan sore Nasi 1 porsi habis ada masalah dalam pemenuhan nutrisi Kesulitan Eliminasi a. Eliminasi alvi warna feces konsitensi feces Saat sakit di RS kuning khas padat 25 3x sehari Pagi, siang dan sore Lunak(bubur) Hanya menghabiskan ½ porsi saja Selera makan berkurang hitam cair campu darah kesulitan b. Eliminasi urine warna urine konsistensi urine kesulitan 3. tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi alvi E. 1x sehari selama dirawat diRS klien makan berkurang di rawat di RS belum 2hari 2x sehari 2x sehari 1x /2 hari pukul 20.00 WIB 6-7 Jam frekwensi keramas Istirahat dan tidur mulai tidur kuning khas cair tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi urine kuning khas cair tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi urine Pesnonal hygiene frekwensi mandi frekwensi sikat gigi lamanya tidur selalu balak/ balik ke kamar mandi 4. sejak di RS klien banyak tidur 1-2 jam tapi itu sering (tidur). Program Therapy Rabu, 30 oktober 2012 No. 1. Pukul 12.00 WIB Bentuk therapy o Infus o injeck o NaCl o - Ranitidin - Ondanseptron - ceftriaxson o - amlodipin o Oral 2. 16.00 WIB Jenis therapy o Oral o caprofil o cliad 26 3.2. Analisa Data No. Data Fokus Etiologi Masalah 1. DO: klien tampak Malas untuk Gangguan nutrisi: kurang lemas dan lesu makan dari kebutuhan tubuh DS: klien mengatakan badannya lemas dan kepalanya pusing 2. DS: klien mengatakan Suhu tubuhnya tubuh Peningkatan suhu tubuh terasa meningkat panas DO: suhu tubuh meningkat, menggigil - S = 38,8 0 C - R = 18x/menit 27 3.3. Catatan Perkembangan DS: Klien mengatakan Masalah Keperawatan Gangguan nutrisi: Diagnosa keperawatan Gangguan nutrisi: Setelah Lakukan Melakukan tindakan tbadannya lemas dan kurang dari kurang dari dilakukan tindakan keperawatan kepalanya pusing kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh tindakan perawatan gangguan nutrisi: DO: klien tampak b/d mual dan keperawatan gangguan kurang dari sehat dan lemas dan lesu BB: 50 muntah selama 1x24 nutrisi kurang kebutuhan tubuh segar BB: Kg TB: 165 cm DS: klien jam masalah dari kebutuhan 51 Kg TB mengatakan gangguan tubuh 165 cm badannya lemas nutrisi: kurang dan kepalanya dari kebutuhan gangguan pusing. tubuh dapat teratasi. DO: klien tampak teratasi. No. Tgl Data 1 25 oktober 2012 Tujuan Intervansi Implementasi Evaluasi S=klien mengatakan O=klien tampak A=masalah P=pertahankan lemas dan lesu BB: 50 Kg TB: 165 cm 2 25 oktober 2012 DS: klien mengatakan Kurangnya Kurangnya Setelah di Berikan Melakukan tidak pernah pengetahuan pengetahuan lakukan penyuluhan penyuluhan tentang mengatakan mendapatkan tentang diit tentang diit penyuluhan tentang diit diit makanan pada mengerti informasi tentang makanan pada makanan pada kesehatan makanan pada penderita typhoid tentang diit nutrisi pada penderita typhoid penderita typhoid 1x24jam penderita 28 S=klien makanan penderita b/d kurangnya pemahaman DO: klien tampak informasi klien Ny.N penderita kurang memahami pengetahuan typhoid tentang nutrisi pada klien tentang setelah dapat penderita diit makanan penjelasan pada penderita dari perawat typhoid typhoid pada O=klien bisa menjawab dari 3 pertanyaan dari perawat A=masalah keperawatan telah teratasi P=hentikan keperawatan . 29 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Laporan Kasus ini berjudul “asuhan keperawatan pada klien Ny.N dengan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh di ruang perawatan lama di RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu tahun 2012 “. Selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. N penulis menemukan beberapa hal yang dijadikan kesimpulan. 1. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh di tujukan untuk memberikan therapi diit pada penderita thypoid 2. Gangguan keperawatan berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. N dengan masalah gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. 3. Tahap perencanaan disesuaikan dengan gangguan keperawatan yang ditemukan dan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, kondisi dan sarana yang ada di ruangan. 4. Tahap pelaksanaan/implementasi dapat berjalan dengan baik yang telah di buat dan diselesaikan dengan kondisi klien. 5. Tahap evaluasi, penulis menilai sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien 30 4.2. Saran Berdasarkan pengamatan langsung pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan terdapat beberapa hambatan yang di perlukan maka di nperlukan suatu upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas asuhan keperawatan. Oleh karena itu penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk perawat Hendaknya melakukan asuhan keperawatan secara konprehensif baik dari segi bio, psiko, social da spiritual dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh 2. Untuk Pasien dan Keluarga Pada gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh terjadi perubahan secara fisik. 31 DAFTAR PUSTAKA CAPERNITO LINDA JUALL, 2001, Asuhan Keperawatan, edisi 8, EGC, Jakarta, DOENGOES MARILLYN E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi ke III, EGC, Jakarta Hak Cipta oleh Septian Nasution di 00:07 32 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) TENTANG DIIT PADA PENDERITA TYPHOID Masalah kesehatan sesuai prioritas Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh A. Area / pesan poko : Diit pada penderita typhoid B. Tujuan pendidikan : 1. Klien dapat memahami pengertian dari nutrisi 2. Klien dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gangguan nutrisi 3. klien dapat memahami cara mengkonsumsi makanan yang baik dan benar C. Sasaran : Ny. N D. Hari/tanggal : Jum’at, 02 November 2012 E. Tempat : RSUD Pantura M.A sentot patrol INDRAMAYU F. Pelaksana : Kiki Harviani Nuvita G. Waktu (durasi) : 15 menit H. Materi/isi : 1. Definisi nutrisi 33 2. Faktor-faktor yg mempengaruhi gangguan nutrisi pada penderita typhoid 3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik dan benar I. Metode pendidikan : 1. Metode yang digunakan : ceramah, Tanya jawab, dan diskusi 2. Media yang digunakan : kertas, sepidol. J. Rencana Kegiatan Tahap kegiatan Pendahuluan Kegiatan pengajar Kegiatan Waktu Memberikan Menjawab salam salam Memperhatikan klien 10 menjelaskan memperhatikan menit pengertian dari penjelasan tentang nutrisi definisi nutrisi 3 menit perkenalan. Member tahu kontrak waktu. Menjelaskan tujuan tentang pemberian penyuluhan kesehatan Pengkajian Validasi data perawat 34 perawat klien menjelaskan memperhatikan tentang faktor penjelasan tentang yang faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi gangguan gangguan nutrisi nutrisi klien memperhatikan perawat tentang cara menjelaskan mengkonsumsi tentang cara makanan yang baik mengkonsumsi dan benar makanan yang baik dan benar Penutup memberikan klien kooperatif 2 menit evaluasi memberikan salam penutup K. Lampiran Selengkapanya 1. Pengertian nutrisi Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh 35 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan nutrisi a. Gizi buruk b. Kekurangan nutrisi 3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik dan benar a. nasi b. sayuran c. buah-buahan d.air putih L. Evaluasi 1. Klien mampu menjawab 90% benar, tentang definisi cara makan yang baik dan benar 2. klien mampu menjawab 90% benar , tentang faktor-faktor yang mempengaruhi thypoid 3. Klien mampu menjawab 80% benar tentang cara mengkonsumsi makanan yang baik dan benar 36 LAMPIRAN-LAMPIRAN 37 LEMBAR BUKTI KONSUL LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN SISWA/SISWI SMK KESEHATAN 1 SUKRA PROGRAM KEPERAWATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama : Kiki Harviani Nuvita NIS : 9955186076 No. HARI/TANGGAL MATERI YANG DI BAHAS PARAF Indramayu, Oktober 2012 Pembimbing Ade Kunaerih H. A. MK, S.Pd 38