File - smk kesehatan gwp sukra

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
wo Soed Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.(
Scorbut 1947)
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet
yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar
nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di
dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular,
bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga
fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit
kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis
adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam
tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal
Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif
sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai
1
bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan
penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat
membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi
efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya
dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa
dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan
dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit
gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang
diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan
tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun
1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu
Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih
dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. Baru pada
permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini
diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan terdiri dari dua, yaitu:
1. Tujuan Umum
2
Agar dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman secara
langsung dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien Ny.N
dengan
gangguanNutrisi:kurang
dari
kebutuhan
tubuh
Diruang
perawatan lama RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulisan diharapkan dapat:
a. Melakukan pengkajian secara konprehensip pada klien
b. Merumuskan masalah keperwatan sesuai data yang diperoleh dari
klien
c. Membuat rencana keperawatan yang tepat pada klien
d. Mengimplementasikan tindakan yang dilakukan pada klien
e. Mengevaluasi
dan
mendokumentasikan
hasil
Asuhan
Keperawatan yang telah dilakukan
1.3 Manfaat
1. Bagi penulis
a. Sebagai ilmu pengetahuan tentang
b. Lebih tahu ,tentang gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
2. Bagi institusi penpendidikan
Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan karya tulis ilmiah selanjutnya
3. Bagi umum./ pembaca
3
a. Digunakan sebagai buku bacaan di perpustakaan agar bisa
bermanfaatbagi para pembaca..
b. Sebagai bahan bandingan persepsi tentang gangguan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini, penulisan menggunakan metode deskriptif
yaitu suatu metode yang menggambarkan tahap penggkajian sampai
dengan tahap evaluasi, kemudian analisis berdasarkan teori yang ada.
Ada pun tehnik pengumpulan data ada sebagai berikut:
1. Wawancara
Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang di dapat
secara langsung dari klien dan keluarga.
2. Observasi
Mengamati keadaan klien.
3. Pemeriksaan fisik
Dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi, dan auskultrasi
4. Studi documentasi
Menelaah catatan medic yang berkaitan dengan kondisi klien
5. Studi kepustakaan
4
Yaitu dilakukan dengan mempelajari buku refensi yang berhubungan
dengan masalah keperawatan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman laporan ini, maka sistematika
Penulisan ini adalah sebagai berikut:
BAB I
: Berisi pendahuluan yanhg mengungkapkan latar belang masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II
: Berisi tentang tinjauan teori yang memuat definisi, etiologi,
patofiologi, peñatalasanaan, dan upaya pencegahan.
BAB III
: Berisi tentang tinjauan kasus pada Ny.N dengan masalah
keperawatan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
meliputi pengkajian, analisis data, perencanaa, implementasi,
evaluasi.
BAB IV : Berisi kesimpulan dan saran.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.
Definisi
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme
dan
pengeluaran
zat-zat
yang
tidak
digunakan
untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu
kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer,
2008).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang
kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam
makanan tersebut (Uri, 2008).
6
Dibawah ini merupakan beberapa jenis-jenis Nutrisi:

Karbohidrat. Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen
karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras,
jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi
dalam tumbuhan (Pekik, 2007)

Lemak. Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan
minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.

Protein. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam
amino.

Vitamin. Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

Mineral. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan
rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

Air. Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia.
Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air
sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan
olahraga atau kegiatan berat.
7
2.2.
Etiologi
Penyebab kekurangan gizi meliputi:

Kekurangan makanan: ini umum di kalangan golongan berpenghasilan
rendah serta mereka yang tuna wisma.

Mereka mengalami kesulitan makan karena gigi yang menyakitkan atau
lesi lain menyakitkan mulut. Mereka dengan disfagia atau kesulitan
menelan adalah juga beresiko kekurangan gizi. Hal ini dapat disebabkan
oleh penyumbatan di tenggorokan atau mulut atau luka di mulut.

Hilangnya nafsu makan. Penyebab umum kehilangan nafsu makan
termasuk kanker, tumor, depresif penyakit dan lain penyakit mental,
penyakit hati atau ginjal, infeksi kronis dll.

Orang-orang dengan pengetahuan yang terbatas tentang gizi cenderung
mengikuti diet yang tidak sehat dengan tidak cukup gizi, vitamin dan
mineral dan beresiko kekurangan gizi.

Orang-tua yang hidup sendirian, orang-orang cacat yang hidup sendirian
atau muda mahasiswa yang tinggal pada mereka sendiri sering
mengalami kesulitan untuk memasak makanan sehat yang seimbang
untuk diri mereka sendiri dan mungkin beresiko kekurangan gizi.

Orang tua (65 tahun yang lebih), terutama mereka yang tinggal di fasilitas
perawatan adalah pada risiko yang lebih tinggi gizi buruk. Orang-orang ini
memiliki jangka panjang penyakit yang mempengaruhi selera dan
kemampuan untuk menyerap nutrisi dari makanan dan mereka mungkin
8
juga mengalami kesulitan menyusui diri. Selain itu, mungkin ada seiring
penyakit mental seperti depresi yang mempengaruhi nafsu makan dan
makanan asupan.

Mereka yang penyalahgunaan obat atau pecandu alkohol kronis.

Orang-orang dengan gangguan makan seperti anorexia nervosa
mengalami kesulitan mempertahankan gizi yang memadai.

Orang-orang dengan penyakit pencernaan seperti ulcerative colitis atau
penyakit Crohn atau malabsorption sindrom mengalami kesulitan dalam
asimilasi nutrisi dari makanan dan mungkin menderita kekurangan gizi.

Orang-orang dengan diare atau gigih mual atau muntah.

Beberapa obat cenderung mengubah kemampuan tubuh untuk menyerap
dan mengurai nutrisi dan mengambil ini dapat mengakibatkan
kekurangan gizi.

Permintaan energi dari makanan melebihi jumlah makanan yang diambil.
Ini termasuk orang-orang yang telah menderita cedera serius, membakar
atau setelah prosedur bedah utama. Ini juga termasuk wanita hamil dan
anak-anak pertumbuhan dan kebutuhan untuk bayi belum lahir yang
menyebabkan peningkatan permintaan untuk nutrisi dan kalori yang
mungkin kurang dalam diet biasa.

Di antara anak-anak kurangnya pengetahuan tentang makan yang
memadai di antara orang tua adalah yang menyebabkan kekurangan gizi
di seluruh dunia.
9

Bayi prematur yang pada risiko yang lebih tinggi gizi buruk seperti bayi
pada saat penyapihan.

Masa kanak-kanak kanker hati cacat dari kelahiran (penyakit jantung
bawaan), cystic fibrosis dan penyakit jangka panjang besar lainnya pada
anak-anak yang menyebabkan kekurangan gizi.

Diabaikan anak-anak, anak-anak yatim dan orang-orang yang tinggal di
rumah perawatan berada pada risiko kekurangan gizi.
2.3.
Anatomi Fisiologi/Patofiologi
Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap : Ingesti, Digesti, absorpsi,
metabolisme dan ekskresi.
1) Ingesti
proses masuknya makanan kedalam tubuh yang terdiri dari :

Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa
makanan ke mulut

Proses mengunyah
proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr
ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan
gigi & kontrol volunter otot-otot mulut
bila makanan berada pd gigi,
gusi, palatum keras & lidah, maka akan terjadi refleks mengunyah yg
volunter (disadari), yg diatur o/ SSP.

Proses menelan
merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti, yaitu
bergeraknya makanan dr mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses
10
ini terjadi secara refleks sebagai akibat adanya penekanan pd bagian
faring & mulai sejak makanan sudah dikunyah secara adekuat, serta
refleks ini akan menahan proses respirasi.
2) Digesti
 Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang
dibawa kedalam tubuh.
 Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran intestinal.
 Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar.
Proses kimiawi pada digesti :
a) Karbohidrat
Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin yang
dihasilkan kelenjar ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas,
sehingga
karbohidrat
sampai
pada
usus halus
sudah
menjadi
maltosa/disakarida lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida akan dirubah
menjadi monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan
bantuan enzim laktase, sakrose dan maltose
b) Protein
Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana protein
11
dirubah menjadi peptida oleh enzim tripsin (dihasilkan pancreas)
berubah menjadi asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus.
c) Lemak
gliserol dengan bantuan enzim lipase pancreas.
3) Absorpsi

Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana
diserap oleh usus

Nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein),
asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air.

Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
(a)
Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium,besi
dan klorida diusus halus bagian atas
(b)
Monosakarida, asam amino, dan zat lain
(c)
Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian bawah
(d)
Air, hidrogen, natrium
12
4) Metabolisme
Merupakan bagian akhir dlm penggunaan makanan di tubuh. Proses ini
meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap o/
usus hingga dikeluarkan o/ tubuh sebagai sampah.
A. Karbohidrat

Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi yg
berbentuk glukosa

oksidasi
yang menghasilkan ATP, kalori dan zat buangan (air dan CO2)

Penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen dihati dan otot

Glikogen sewaktu – waktu dirubah menjadi glukosa kembali bila tubuh
memerlukannya

Glikogen akan mensuplai kebutuhan energi bila glukosa sudah tidak
memungkinkan lagi, dan dapat berjalan hingga 12 jam

Bila glikogen dan glukosa habis tubuh akan memecah protein dan lemak
sebagai bahan energi

Karbohidrat digunakan tubuh utk energi hampir 60 % dr kebutuhan
energi keseluruhan

Kebutuhan karbohidrat utk orang dewasa dgn aktivitas sedang 5,5
gr/kgBB/hari

1 gram karbohidrat memberikan energi 4 kalori
13

Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dengan peran insulin
yang dihasilkan pancreas

Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat : padi-padian, roti, susu,
buah-buahan, sayuran, umbi-umbian.
B. Lemak

Merupakan sumber energi yang paling produktif 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori

Merupakan kelengkapan makanan yang penting sebagai wahana
berbagai vitamin yang larut dalam lemak, dan pemegang andil penting
yang membuat makanan terasa enak

Lemak terkontribusi dalam kulit terutama pada kelenjar adiposa dan
folikel rambut

Kandungan lemak dlm subcutis sangat membantu tubuh dlm mengatur
temperatur

Lemak juga berfungsi untuk mencegah organ dlm injury

Bila tidak digunakan untuk energi, lemak terus disimpan dalam tubuh
sehingga dapat meningkatkan berat badan

Kebutuhan lemak untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang 1,5
gr/kgBB/hari.
14
Jenis lemak :
a) Lemak tak jenuh
Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul lain/membentuk struktur
b) Lemak jenuh
Tidak mudah bergabung dengan molekul lain
sukar dimetabolisme menjadi zat lain.
Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan untuk
melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai
bahan dasar beberapa jenis hormon steroid.
Makanan yang banyak mengandung lemak : daging
C. Vitamin

Merupakan bahan makanan pelengkap yang penting

Vitamin tidak menghasilkan kalori dalam jumlah yang berarti tapi
memegang peranan penting dalam berbagai proses yang diperlukan guna
menjaga kesehatan

Vitamin bersifat organik, dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh

Vitamin larut dalam lemak : A, D, E dan K, bila kelebihan jumlah vitamin
ini akan memungkinkan terjadinya keracunan karena sulit dibuang
melalui ginjal.

Vitamin larut dalam air : C dan B, kelebihan vitamin ini akan dibuang
melalui ginjal
15

Vitamin C membantu absorpsi zat besi
Kebutuhan tubuh akan vitamin:

Vitamin A : 5000 iu

Vitamin B1 : 1,2 mg

Vitamin B2 : 1,5 mg

Vitamin B6 : 2 mg

Vitamin B12 : 3 mg

Vitamin C : 45 mg

Vitamin D : 400 iu

Vitamin K : 300 – 500 mcg
D. Mineral

Mineral mudah larut dalam air yang fungsi utamanya menjaga
keseimbangan asam dan basa cairan tubuh

Umumnya mineral terdapat cukup banyak dalam makanan
bila diet
normal dan berimbang jarang kekurangan mineral

Kalsium dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mempertahankan sistem
kerangka tubuh, terutama pada anak – anak, kehamilan dan menyusui

Kalium dapat membantu frekuensi dan kekuatan kontraksi otot jantung
bila kalium pada ekstra sel banyak
penurunan frekuensi dan dilatasi
pembuluh darah jantung

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan Hb
16
Kebutuhan mineral tubuh:
E.

Kalsium : 800 mg

Iodium : 110 mg

Besi : 10 mg

Magnesium : 350 mg

Posphor : 800 mg

Kalium : 1959-5850 mg

Natrium : 2300 – 6900 mg
Air

Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak
menghasilkan energi bagi tubuh.

Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan terpenting
untuk proses sekresi dan ekskresi

F.
Fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival)
Kalori

Kalori adalah panas yg dihasilkan tubuh dr hasil pembakaran zat gizi
(nutrien)

Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan
suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius
17

Produksi panas oleh tubuh pada tingkat terendah kimia sel dan aktivitas
tubuh disebut angka metabolisme dasar. Angka metabolisme dasar bagi
laki – laki dewasa adalah 1700 dan bagi wanita dewasa adalah 1400.

Kebutuhan makanan dan kalori berbeda antar individu, tergantung pada :
5) Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat
sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh.
Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi
(zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis
(pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan CO2).
2.4.
Penatalaksanaan
Prosedur Cara Teknik Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peroral
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi
untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh.
Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen
yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan
dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan
oleh manusia. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak akan sangat berguna
dalam membantu proses tumbuh-kembang.
18
Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu
secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhinya melalui
oral (mulut), enteral (pipa lambung) atau parenteral (infus).
Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)
Tindakan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut) ini merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi per-oral secara mandiri
Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Alat dan Bahan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)
1.
Piring
2.
Sendok
3.
Garpu
4.
Gelas
5.
Serbet
6.
Mangkok cuci tangan
7.
Pengalas
8.
Makanan dengan menu dan porsi sesuai dengan program
19
Prosedur Kerja Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)
1. Berikan penjelasan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan duduk atau setengah duduk sesuai dengan
kondisi pasien
4. Pasang pengalas
5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya: berdo'a sebelum
makan)
6. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan
berikan minum sesudah makan
7. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sbentar
8. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
2.5.
Upaya Pencegahan
Gangguan kebutuhan nutrisi dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan y 4
Sehat 5 Sempurna:
20
4 Sehat 5 Sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof.Poerarm yang dikenal sebagai
bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four"
dari Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah
pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan
kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
1.
Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh.
Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang
kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta
umbi-umbian.
2.
Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk
berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk
banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu
dan tempe.
3.
Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna
hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein
21
nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong,
dan lainnya.
4.
Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan
kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan
serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5.
Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan
pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika
dapat melengkapi dengan susu.
22
BAB III
PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1.
Nama siswa
: Kiki Harviani Nuvita
NIS
: 9955186076
Ruang
: Perawatan lama
Pengkajian diambil tanggal
: jum’at, 02 November 2012
Jam
: 10.30-11.15WIB
Pengkajiaan
Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Umur
: 36 Thn
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Wirakanan-kandanghaur
Tgl masuk
: Selasa, 30 oktober 2012
No. medrek
: 061003
Diagnose medis
: Thypoid
Tgl pengkajian
: Jum’at, 02 November 2012
23
A. Riwayat kesehatan sekarang
klien dating ke RSUD Pantura M.A Sentot di antar oleh keluarganya pada
tanggal 30 oktober 2012 pukul 16.00WIB. Pada saat dikaji klien mengeluh
sakit kepala, klien juga mengeluh badannya terasa lemas, klien pun tanpak
lemah dan lesu.
B. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien tidak pernah dirawat
dirumah sakit dengan keluhan yang sama seperti yang di derita seperti
sekarang ini.
C. Pemeriksaan Fisik
1.
2.
Penampilan umum
 Kesadaran
: compos metis
 Panjang/berat badan
: 165cm/50kg
 Tekanan darah
:150/100 mmHg
 Respirsi
: 22x/menit
 Nadi
: 82x/menit
 Suhu
: 36 0 C
Kepala
: tidak ada kelainan,dan kulit kepal baik,
normal
3.
Mata
: simetri, kontiva anemis
24
4.
Telinga
: simetris, pendengaran baik
5. Hidung
: simetris, penciuman baik
6. Mulut
: simetris, tidak kering, tidak bau, normal
7. Dada
: simetris, tidak ada keluhan lainnya
8.
: simetris, tidak ada nyeri, normal
Abdomen
9. Genetalia
:-
10. Extramitas atas
: simetris, normal bisa digerakan dan tidak
ada keluhan lainnya
11. Extramitas bawah
: simetris, normal bisa digerakan dan tidak
ada keluhan lainnya
D.
Aktivitas sehari-hari
No
1.
Jenis aktivitas
Nutrisi
 Frekuensi
 Pola makan



2.
Jenis makanan
Porsi
makanan
Saat sehat di rumah


2x sehari
Pagi dan sore




Nasi
1 porsi habis



ada masalah
dalam
pemenuhan
nutrisi

Kesulitan
Eliminasi
a. Eliminasi alvi
 warna feces
 konsitensi
feces
Saat sakit di RS
 kuning khas
 padat
25
3x sehari
Pagi, siang dan
sore
Lunak(bubur)
Hanya
menghabiskan
½ porsi saja
Selera
makan
berkurang


hitam
cair campu
darah
 kesulitan
b. Eliminasi urine
 warna urine
 konsistensi
urine
 kesulitan
3.
 tidak ada
masalah dalam
pemenuhan
eliminasi alvi
E.
1x sehari
selama
dirawat diRS
klien makan
berkurang
di rawat di RS
belum 2hari


2x sehari
2x sehari



1x /2 hari

pukul 20.00
WIB
 6-7 Jam

frekwensi
keramas
Istirahat dan tidur
 mulai tidur

kuning khas
cair
tidak ada
masalah
dalam
pemenuhan
eliminasi urine
kuning khas
cair
tidak ada
masalah dalam
pemenuhan
eliminasi urine
Pesnonal hygiene
 frekwensi mandi
 frekwensi sikat
gigi

lamanya tidur
selalu balak/
balik ke kamar
mandi







4.


sejak di RS
klien banyak
tidur
1-2 jam tapi itu
sering (tidur).
Program Therapy
Rabu, 30 oktober 2012
No.
1.
Pukul
12.00 WIB
Bentuk therapy
o Infus
o injeck
o NaCl
o - Ranitidin
- Ondanseptron
- ceftriaxson
o - amlodipin
o Oral
2.
16.00 WIB
Jenis therapy
o Oral
o caprofil
o cliad
26
3.2. Analisa Data
No.
Data Fokus
Etiologi
Masalah
1.
DO: klien tampak
Malas untuk
Gangguan nutrisi: kurang
lemas dan lesu
makan
dari kebutuhan tubuh
DS: klien mengatakan
badannya lemas dan
kepalanya pusing
2.
DS: klien mengatakan Suhu
tubuhnya
tubuh Peningkatan suhu tubuh
terasa meningkat
panas
DO: suhu tubuh
meningkat, menggigil
- S = 38,8 0 C
- R = 18x/menit
27
3.3. Catatan Perkembangan
DS: Klien mengatakan
Masalah
Keperawatan
Gangguan nutrisi:
Diagnosa
keperawatan
Gangguan nutrisi:
Setelah
Lakukan
Melakukan tindakan
tbadannya lemas dan
kurang dari
kurang dari
dilakukan
tindakan
keperawatan
kepalanya pusing
kebutuhan tubuh
kebutuhan tubuh
tindakan
perawatan
gangguan nutrisi:
DO: klien tampak
b/d mual dan
keperawatan
gangguan
kurang dari
sehat dan
lemas dan lesu BB: 50
muntah
selama 1x24
nutrisi kurang
kebutuhan tubuh
segar BB:
Kg TB: 165 cm
DS: klien
jam masalah
dari kebutuhan
51 Kg TB
mengatakan
gangguan
tubuh
165 cm
badannya lemas
nutrisi: kurang
dan kepalanya
dari kebutuhan
gangguan
pusing.
tubuh dapat
teratasi.
DO: klien tampak
teratasi.
No.
Tgl
Data
1
25 oktober
2012
Tujuan
Intervansi
Implementasi
Evaluasi
S=klien
mengatakan
O=klien tampak
A=masalah
P=pertahankan
lemas dan lesu BB:
50 Kg TB: 165 cm
2
25 oktober
2012
DS: klien mengatakan
Kurangnya
Kurangnya
Setelah di
Berikan
Melakukan
tidak pernah
pengetahuan
pengetahuan
lakukan
penyuluhan
penyuluhan tentang
mengatakan
mendapatkan
tentang diit
tentang diit
penyuluhan
tentang diit
diit makanan pada
mengerti
informasi tentang
makanan pada
makanan pada
kesehatan
makanan pada
penderita typhoid
tentang diit
nutrisi pada
penderita typhoid
penderita typhoid
1x24jam
penderita
28
S=klien
makanan
penderita
b/d kurangnya
pemahaman
DO: klien tampak
informasi
klien Ny.N
penderita
kurang memahami
pengetahuan
typhoid
tentang nutrisi pada
klien tentang
setelah dapat
penderita
diit makanan
penjelasan
pada penderita
dari perawat
typhoid
typhoid
pada
O=klien bisa
menjawab
dari 3
pertanyaan
dari perawat
A=masalah
keperawatan
telah teratasi
P=hentikan
keperawatan
.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Laporan Kasus ini berjudul “asuhan keperawatan pada klien Ny.N
dengan
gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh di ruang perawatan lama di RSUD
Pantura MA Sentot Patrol Indramayu tahun 2012 “.
Selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. N penulis menemukan
beberapa hal yang dijadikan kesimpulan.
1. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
di tujukan untuk memberikan therapi diit pada
penderita thypoid
2. Gangguan keperawatan berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. N dengan
masalah gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Tahap perencanaan disesuaikan dengan gangguan keperawatan yang
ditemukan dan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, kondisi dan
sarana yang ada di ruangan.
4. Tahap pelaksanaan/implementasi dapat berjalan dengan baik yang telah
di buat dan diselesaikan dengan kondisi klien.
5. Tahap evaluasi, penulis menilai sejauh mana keberhasilan asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien
30
4.2. Saran
Berdasarkan pengamatan langsung pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan
terdapat beberapa hambatan yang di perlukan maka di nperlukan suatu upaya
untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas asuhan keperawatan. Oleh
karena itu penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Untuk perawat
Hendaknya melakukan asuhan keperawatan secara konprehensif baik dari
segi bio, psiko, social da spiritual dalam melakukan asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
2.
Untuk Pasien dan Keluarga
Pada gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh terjadi perubahan
secara fisik.
31
DAFTAR PUSTAKA
CAPERNITO LINDA JUALL, 2001, Asuhan Keperawatan, edisi 8, EGC, Jakarta,
DOENGOES MARILLYN E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi ke III, EGC,
Jakarta
Hak Cipta oleh Septian Nasution di 00:07
32
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
TENTANG DIIT PADA PENDERITA TYPHOID
Masalah kesehatan sesuai prioritas
Gangguan Nutrisi
: kurang dari kebutuhan tubuh
A. Area / pesan poko
: Diit pada penderita typhoid
B. Tujuan pendidikan
:
1. Klien dapat memahami pengertian dari nutrisi
2. Klien dapat memahami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi gangguan nutrisi
3. klien dapat memahami cara mengkonsumsi
makanan yang baik dan benar
C. Sasaran
: Ny. N
D. Hari/tanggal
: Jum’at, 02 November 2012
E. Tempat
: RSUD Pantura M.A sentot patrol INDRAMAYU
F. Pelaksana
: Kiki Harviani Nuvita
G. Waktu (durasi)
: 15 menit
H. Materi/isi
:
1. Definisi nutrisi
33
2. Faktor-faktor yg mempengaruhi gangguan nutrisi
pada penderita typhoid
3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik dan
benar
I. Metode pendidikan
:
1. Metode yang digunakan : ceramah, Tanya jawab, dan diskusi
2. Media yang digunakan : kertas, sepidol.
J. Rencana Kegiatan
Tahap kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan pengajar

Kegiatan
Waktu
Memberikan

Menjawab salam
salam

Memperhatikan

klien
10
menjelaskan
memperhatikan
menit
pengertian dari
penjelasan tentang
nutrisi
definisi nutrisi
3 menit
perkenalan.

Member tahu
kontrak waktu.

Menjelaskan
tujuan tentang
pemberian
penyuluhan
kesehatan
Pengkajian

Validasi data

perawat
34


perawat
klien
menjelaskan
memperhatikan
tentang faktor
penjelasan tentang
yang
faktor-faktor yang
mempengaruhi
mempengaruhi
gangguan
gangguan nutrisi

nutrisi
klien
memperhatikan

perawat
tentang cara
menjelaskan
mengkonsumsi
tentang cara
makanan yang baik
mengkonsumsi
dan benar
makanan yang
baik dan benar
Penutup

memberikan

klien kooperatif
2 menit
evaluasi

memberikan
salam penutup
K. Lampiran Selengkapanya
1. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ
dan jaringan tubuh
35
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan nutrisi
a. Gizi buruk
b.
Kekurangan nutrisi
3. Cara mengkonsumsi makanan yang baik dan benar
a. nasi
b. sayuran
c. buah-buahan
d.air putih
L. Evaluasi
1. Klien mampu menjawab 90% benar, tentang definisi cara makan
yang baik dan benar
2. klien mampu menjawab 90% benar , tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi thypoid
3. Klien mampu menjawab 80% benar tentang cara mengkonsumsi
makanan yang baik dan benar
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
37
LEMBAR BUKTI KONSUL LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN SISWA/SISWI SMK
KESEHATAN 1 SUKRA PROGRAM KEPERAWATAN TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Nama
: Kiki Harviani Nuvita
NIS
: 9955186076
No.
HARI/TANGGAL
MATERI YANG DI BAHAS
PARAF
Indramayu, Oktober 2012
Pembimbing
Ade Kunaerih H. A. MK, S.Pd
38
Download