Globalisasi Ekonomi & Pembentukan Komunitas Asia Raya melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN Disampaikan pada Kuliah Umum Globalisasi dan Pembentukan Komunitas Asia Raya Audiotorium FPIPS lantai 6 – UPI DR RATIH HURRIYATI, MSi 2012 Trends Globalization • OUTLINE – Globalization – Trend yang merubah ekonomi dunia – Kondisi EKONOMI INDONESIA DI Asia – Strategi Indonesia menghadapi Globalisasi GLOBALIZATION • Globalisasi adalah suatu keadaan yang mendunia dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antar negara dan antar manusia semakin besar, batas-batas kedaulatan suatu negara dan bangsa menjadi kabur serta keputusan atau kegiatan dibelahan dunia yang satu dapat mempengaruhi keputusan belahan dunia yang lain. Trends the economics world it’s change • The World is Flat • The Long Tail • A Whole New Mind • Internet integrated global platform • Interconnected world difficult to manage • Unpredictable change 10 Flatering Factors (1) • Flattener # 1 : Runtuhnya Tembok Berlin 9 November 1989. Ini merupakan kemenangan kapitalisme terhadap komunisme. Arah dunia terfokus pada advokasi demokrasi, consensus, pemerintahan yang berorientasi pada pasar bebas. Dampaknya pada dunia bisnis, terjadi liberalisasi perdagangan dan persaingan yang berdasarkan pada mekanisme pasar. Flattener # 2 : Peristiwa Go Public Perusahaan Netscape 9 Agustus 1995. Ini merupakan tonggak revolusi dalam jaringan antar computer. Peran internet yang menghubungkan computer (PC) di seluruh dunia menjadi nyata. Netscape menyediakan software untuk surfing ke dunia maya, sekaligus menjadikan internet mudah diakses oleh siapapun. 10 Flatering Factors (1) • Flattener # 3 : Workflow Software. Merupakan era di mana muncul software-software aplikasi yang memungkinkan kolborasi oleh orangorang dari berbagai belahan dunia melalui internet. Internet lebih digunakan secara produktif untuk membentuk sesuatu, menciptakan, menjual dan membeli, tracking inventory dsb. Konsekuensinya, internet menjadi key enabler dalam bisnis. Inilah yang kemudian memicu munculnya bisnis dotcom, e-commerce dan praktek-praktek bisnis yang menggunakan internet sebagai alat utama. siapapun secara gratis di internet. 10 Flatering Factors (2) • Flattener # 4 : Open Sourcing Orang-orang dari seluruh penjuru dunia dapat berkolaborasi dan sharing untuk berbagai tujuan. Ini dimungkinkan dengan adanya software-software yang bisa diunduh (download) oleh siapapun secara gratis di internet. Dampaknya, bisnis menjadi semakin dinamis, efisien dan efektif. Banyak muncul virtual office di dunia maya yang dapat diakses dari computer yang telah terkoneksi dengan internet. • Flattener # 5 : Outsourcing • Era internet dan digital memungkinkan sebagian pekerjaan untuk dikerjakan oleh orang lain atau perusahaan lain di seluruh dunia dengan biaya yang lebih rendah. • Flattener # 6 : Offshoring • Cina merupakan contoh Negara yang menjadi tujuan utama offshoring. Tentu saja ddengan alas an upah tenaga kerja yang lebih rendah, pajak rendah, infrastruktur tersedia, aturan investasi lebih menarik. Dari Cina kemudian barang dikirim ke seluruh dunia. 10 Flatering Factors (3) • Flattener # 7 : Supply – Chaining • Dalam supply-chain terjadi kolaborasi horizontal antara supplier, produsen, retailer dan konsumen untuk menciptakan values. Proses produksi dan distribusi barang mengalami perubahan drastic dengan adanya saling keterhubungan tersebut, dan semua pihak mendapatkan keuntungan. Integrasi supplier, produsen, retailer dan konsumen menjadikan produk dan jasa semakin murah namun tetap berkualitas tinggi. 10 Flatering Factors (4) • Flattener # 8 : Insourcing (Global Logistic) Interkoneksi dunia memungkinkan terjadinya global logistic. Perusahaan di manapun di seluruh penjuru dunia bisa mendapatkan sumberdaya apapun dan dari manapun dengan biaya yang murah. Misalnya, perusahaan delivery seperti FedEx dan UPS yang beroperasi secara global dan didukung teknologi informasi, memungkinkan global logistic terjadi. Akibatnya, keunggulan komparatif sebuah Negara menjadi tidak ada artinya lagi. Keunggulan kompetitif menjadi senjata untuk bersaing. • Flattener # 9 : In Forming • Keberadaan mesin-mesin pencari (search engine) seperti Google, MSN, Yahoo, membuat masyarakat dunia semakin tercerahkan dengan berbagai macam informasi. Informing memungkinkan setiap individu terintegrasi dalam proses supply chain informasi, pengetahuan dan hiburan. Individu dan komunitas masyarakat menjadi well informed. • Flattener # 10 : The Steroids. Digital, Mobile, Personal, and Virtual Perkembangan teknologi (digital, mobile, personal dan virtual) memungkinkan factor-faktor flattener lain menjadi lebih dahsyat dan cepat perkembangannya. Maka industry dan dunia bisnis, terutama dengan knowledge content yang tinggi harus beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi tersebut. Muncul praktek bisnis yang menggunakan perkembangan teknologi tersebut : mobile banking, internet banking, sms banking, e-procurement, call center, serta komunikasi 3G, mobile, personal dan virtual dari individu dan perusahaan. • Selling less of more • Consumers and Producers too • Unique/Customized • Bagaimana pilihan tak terbatas menciptakan permintaan tak terbatas Scarcity Abundance A Whole New Mind: Why Right Brainers Will Rule The Future (the 6 senses) • Not just function but also DESIGN • Not just argument but also the STORY • Not just focus but also SYMPHONY • Not just logic but also EMPATHY • Not just seriousness but also PLAY • Not just accumulation but also MEANING Source: A Whole New Mind, by Daniel Pink. Published by Riverhead, 2005. Source: A Whole New Mind, by Daniel Pink. Published by Riverhead, 2005. How Do We See the Future? Global Competition and Cooperation Unprecedented Change Speed and Creativity Karakter yang Dibutuhkan komunitas asia Unprecedented Change Global & Fierce Competition Speed and Creativity Persistence & Perseverance Teamwork & Cooperation Agility & Flexibility Kondisi EKONOMI dan Tantangan INDONESIA Tabel Perkiraan asumsi makro 2011-2014 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,4 6,4 – 6,9 6,7 – 7,4 7,0 – 7,7 Inflasi (%) 5,3 4,0 – 6,0 3,5 – 5,5 3,5 – 5,5 SBI 3 bulan (%) 6,5 6,0 – 7,5 5,5 – 7,0 5,5 – 6,5 Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) 9.250 9.250 – 9.750 9.250 – 9.850 9.250 – 9.850 Harga Minyak (US$/barel) 80 65 – 85 70 – 90 80 – 100 Produksi Minyak (MBCD) 0,970 0,990 1,000 1,010 IMF memproyeksikan Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di antara 18 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2009-2015 Pertumbuhan PDB Nominal (2009 – 2015) Indonesia 12.8% Russia 12.5% China 12.3% India 11.8% Brazil 10.0% Turkey 9.0% South Korea 8.7% Japan 4.3% USA 4.2% ASEAN (excl. Indonesia) page 20 Source : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, October 2010 8.8% 1. Posisi Indonesia di Dunia 1. Negara demokratis terbesar ketiga di dunia setelah India, USA; 2. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan 240 juta penduduk; 3. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia (4,5%) setelah RRT dan India; 4. Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN; 5. Anggota G-20; 6. Anggota APEC; 7. Ketua G-33 WTO; 8. Chairmanship ASEAN 2011. 21 Tantangan besar kemajuan perekonomian 20 tahun mendatang adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan. Perkembangan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Asia Selatan yang pesat dengan tumbuhnya raksasa ekonomi global di masa depan, seperti Cina dan India, merupakan salah satu fokus utama yang perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam menyusun pengembangan struktur dan daya saing perekonomian nasional. Dengan demikian, integrasi perekonomian nasional ke dalam proses globalisasi dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dan sekaligus dapat meminimalkan dampak negatif yang muncul. • Pertambahan penduduk nasional masih relatif tinggi; • Rasio penduduk usia produktif diperkirakan mencapai tingkat maksimal (sekitar 50 persen dari total penduduk). • Angkatan kerja diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat jumlahnya dari kondisi saat ini. • Komposisi pendidikan angkatan kerja dalam 20 tahun ke depan akan didominasi oleh yang berpendidikan setingkat SMP sampai dengan SMU. • Untuk itu, kapasitas perekonomian dituntut untuk mampu menyediakan tambahan lapangan kerja yang layak. Tantangan internal lainnya adalah terlalu teraglomerasinya aktivitas perekonomian di pulau Jawa yang melebihi daya dukung optimal lingkungan hidupnya. Untuk mewujudkan kemandirian, kemajuan ekonomi perlu didukung oleh kemampuan mengembangkan potensi diri. Sehingga tantangannya adalah: – Mengembangkan perekonomian yang didukung oleh penguasaan dan penerapan teknologi – Meningkatkan produktivitas Sumberdaya Manusia, – Mengembangkan kelembagaan ekonomi yang efisien dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik – Menjamin ketersediaan kebutuhan dasar dalam negeri. • Tantangan terberat dalam kurun waktu 20 tahun mendatang adalah menjaga proses konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan yaitu: – Melaksanakan reformasi struktur politik, menyempurnakan proses politik, dan mengembangkan budaya politik yang lebih demokratis – Menyepakati pentingnya konstitusi yang lebih demokratis. – Meneguhkan kembali makna penting persatuan nasional dengan tetap memperhatikan berbagai keanekaragaman – Melaksanakan rekonsiliasi nasional • Tantangan berikutnya adalah menciptakan hubungan pusat dengan daerah yang benar-benar mampu memadukan kepentingan dalam upaya memperkuat ikatan NKRI STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI GLOBALISASI 28 Pengaman an Pasar Domestik Penguatan Daya Saing Global Penguatan Ekspor Pertumbuhan & Stabilitas Ekonomi Pembentukan Komunitas ASEAN 29 I. 1. 2. 3. 4. 5. Pengamanan Pasar Produk Dalam Negeri Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA. Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI, kampanye “Nation Branding”, dan pengemb ekonomi kreatif (Inpres No. 6/2009: Program Ekonomi Kreatif yg hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA) PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF.ppt Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif: reformasi kebijakan pendukung investasi, pengemb kawasan perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online) Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa Menerapkan Early Warning System terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan impor. 30 EKONOMI KREATIF Program Ekonomi Kreatif (Inpres No. 6/2009) dengan program aksi yang harus dilaksanakan oleh 27 Departemen dan Pemda: Presiden mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Indoneia Kreatif yang ditandai dengan penyelenggaraan Pameran Virus Kreatif (mencakup 14 sub-sektor industri kreatif) dan Pameran Pangan Nusa 2009 mencakup kreatifitas industri pangan INA oleh UKM; Pembuatan PORTAL Ekonomi Kreatif Indonesia, Pembuatan Data Eksportir, Importir, Perusahaan, Asosiasi dan Pelaku Industri Kreatif serta Lembaga Pendidikan Formal/Non-Formal Cetak biru ”Rencana Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2025” memuat rencana pengembangan 14 subsektor industri kreatif tahun 2009−2015 (Inpres No. 6 Tahun 2009 yang mendukung kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 31 2009−2015); EKONOMI KREATIF Prioritas 2009-2014 pada 7 kelompok industri kreatif yaitu , Arsitektur, Fesyen, Kerajinan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Periklanan, Permainan Interaktif, Riset dan Pengembangan; mendorong ide dan aktivitas kreatif seperti dengan menampilkan tokoh kreatif contoh fesyen desainer, pengembangan blog #Indonesiaunite, lagu 100% Cinta INA cinta dan bangga produk INA; 32 II. Penguatan Daya Saing Global 1. Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 2. Perbaikan pelayanan publik (National Single Window (NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 3. Peningkatan Efisiensi Perdagangan DN: revitalisasi pasar domestik, pemberian KUR, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan pemasaran UMKM dan pengemb jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan pelaku MUKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang. 4. Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan lembagalembaga sertifikasi, Reformasi Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan Regulasi 5. Menyusun peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas strategis dan unggulan ekspor 33 III. Penguatan Ekspor 1. Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU No. 2 tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia Eximbank Tahun 2010: Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Sumber Dana 2. Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi 3. Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar melalui penciptaan brand, identifikasi potensi ekspor, dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaku Ekspor 4. Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi Produk Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World Expo 5. Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan Bilateral serta Penguatan peran perwakilan Luar Negeri: ATDAG, ITPC di negara-negara potensi pasar Indonesia 34 HAL LAINNYA 1. Program Reformasi Birokrasi 2. Program peningkatan daya saing oleh masing-masing Departemen Pembina Sektor (Industri, Koperasi dan UKM, Pertanian, Perikanan, Kehutanan) 3. Koordinasi dan Konsultasi antara instansi pemerintah dan dengan dunia usaha secara reguler komunikasi yang intensif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pelaku usaha meningkatkan dayasaingnya di pasar ASEAN maupun non ASEAN 35 Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Business” No Process Days Before Days Targeted 1 Clearance of corporation name 7 1 2 Signing of act of deed 7 1 3 Domicile information 10 Omitted 4 Tax Identification Number 14 1 5 Opening account for paid-up capital 4 1 6 Payment of non-tax revenue 1 1 7 Validation of act of deed 30 7 8 Company registration 15 3 9 Stated in the State Gazette 2 2 10 Trade license 14 3 11 Registration of workers 14* 1* 12 Workers insurance 7* 1* 104 20 Days Total to Open Business *Can be processed in parallel with # 10 36 PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015 BRUNEI DARUSSALAM CAMBODIA INDONESIA LAO PDR MALAYSIA MYANMAR PHILIPINNES SINGAPORE THAILAND VIET NAM PIAGAM ASEAN Rules Based and People Oriented SAAT INI KOMUNITAS ASEAN 2015 KOMUNITAS POLITIK KEAMANAN ASEAN KOMUNITAS EKONOMI ASEAN KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN 38 Asean Economic Community Blueprint • AEC Blueprint cetak-biru dalam mewujudkan AEC 2015, memuat secara komprehensif elemen2, specific measures dan timeframe bagi pelaksanaan setiap measure hingga 2015 • AEC Blueprint: menampung seluruh perjanjian/kesepakatan ASEAN di bidang ekonomi; dapat membantu proses perencanaan ASEAN dan anggota secara lebih baik, kemajuannya dapat diukur, dan menjadi alat menegakkan disiplin anggota setelah menyepakati ASEAN Charter maka kesepakatan ASEAN secara hukum menjadi mengikat (legally binding) Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional Kawasan Berdayasaing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Integrasi dengan Perekonomian Dunia 40 ELEMEN/PILAR AEC ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Strategic Schedule SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE COMPETITIVE ECONOMIC REGION EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT INTEGRATION INTO THE GLOBAL ECONOMY SME development Coherent Approach towards External Economic Relations Free flow of goods Competition policy Free flow of services Free flow of investment Consumer Protection Initiative for ASEAN Integration (IAI) Intellectual Property Rights Freer flow of capital Enhanced participation in global supply networks Infrastructure development Free flow of skilled labor Taxation Priority Integration Sectors e-Commerce Food, Agriculture and Forestry Human Resource Development Research and Development 41 Inti Sari AEC Blueprint Memuat kerangka dan elemen AEC, rencana aksi dan target waktu hingga tahun 2015 (8 tahun) Kerangka AEC dengan masing-masing elemennya: SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE: free flows of goods, services, investment, skilled labor and freer flow of capital, Priority Integration Sectors (PIS), and food, agriculture and forestry; COMPETITIVE ECONOMIC REGION: competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), infrastructure development, energy, taxation, ecommerce EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT: SME development, initiative for ASEAN Integration FULL INTEGRATION INTO GLOBAL ECONOMY: coherent approach towards external economic relations, enhanced participation in global supply networks 42 BAGAN TRANSFORMASI ASEAN Bali Concord II 2003 Vientianne Action Programme 2004 ASEAN COMMUNITY 2015 ASEAN Political-Security Community (APSC) ASEAN Economic Community (AEC) The Signing of the ASEAN Charter & Singapore Declaration on the ASEAN Charter 2007 Entry into force of ASEAN Charter 15 December 2008 ASEAN Secretariat Jakarta ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Cha-am Hua Hin Declaration on the Road Map for the ASEAN Community 2009 43 Melalui MEA maka Komunitas Asia Timur dan Asia Pasifik merupakan suatu realita yang harus direalisasikan ke depan,” ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Saat ini, produk domestik bruto (PDB) Asia hampir mencapai seperempat PDB global dengan penduduk 2,5 miliar