DAMPAK FLU BURUNG TERHADAP KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASEAN Oleh : Adlini Ilma Ghaisany Sjah Aswin Syarief Prasetyo Fahmi Islami Ladia Fitrah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Hubungan Internasional mucul untuk mempelajari sebab-sebab konflik dan kondisikondisi yang mendorong kerjasama antar berbagai pihak. Berbagai teori dalam Hubungan Internasional juga mencapai tujuannya dengan mengadakan kerjasama. Kerjasama Internasional didefinisikan sebagai hubungan yang tidak didasarkan pada unsur pemaksaan atau penekanan, atau hubungan yang telah dilegitimasi. Kerjasama ini dapat merupakan hasil dari adaptasi atau antisipasi terhadap sikap dan preferensi dari aktor-aktor lain. Kesehatan merupakan salah satu bidang yang amat penting dalam kehidupan manusia. Artikel 25.1 dari Universal Declaration of Human Rights memperkuat hal ini, dengan menyatakan “Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan kondisi kehidupan standar yang dapat menjaga kesehatan dia dan keluarganya....” Negara-negara ASEAN telah mengidentifikasi kesehatan sebagai faktor yang harus diprioritaskan dalam membangun integrasi regional. Declaration The ASEAN Health Ministers on Collaboration on Health - 24 Juli 1980. Pada pertengahan tahun 2003, muncul wabah flu burung yang sangat berbahaya. Kematian 150 juta burung. Desember 2003 – Februari 2004, delapan negara telah terkontaminasi flu H5N1. 1. 2. Bahaya: Virus ini dapat menyebar langsung dari burung ke manusia. Ada kemungkinan virus H5N1 berevolusi menjadi virus yang dapat menyebar dari manusia ke manusia Di kawasan ASEAN, 4 negara telah menyaksikan penularan virus dari burung ke manusia, yaitu Kamboja, Indonesia, Thailand dan Viet Nam 1.2 Rumusan Permasalahan Apakah kasus flu burung yang terjadi dapat mendorong kerjasama dalam menanggulangi kasus pandemik flu burung? 1.3 Kerangka Teori 1. 2. Liberalisme (Liberal Internasionalisme). adanya human reason dan rationality pada akhirnya kerjasama yang berdasarkan kepentingan bersama akan mengalahkan konsep konflik dan perang yang dikemukakan oleh teori Realis Game Theory positive-sum game suatu tindakan itu dapat memberi keuntungan pada kedua belah pihak dari kegiatan kooperatif II. ISI 2.1 Data ASEAN telah membangun program yang khusus menangani kesehatan hewan Thailand: bidang pengawasan dan diagnosa penyakit Malaysia: pembendungan virus, Program Persiapan Keadaan Darurat, pendirian area-area bebas penyakit Indonesia: kebijakan vaksinasi dan pembasmian virus H5N1 Singapur: pusat informasi dan teknologi pembasmian flu burung Filipina: membangun kesadaran sosial (sosialisasi) ASEAN Plus Three Emerging Infectious Diseases (EID), Fase 2: kerjasama ASEAN dengan negara Australia Malaysia: mendiagnosis, mengawasi dan menanggapi kasus-kasus yang terjadi Thailand: menyediakan pengawasan epidemiologi Sub-project on Strengthening the ASEAN Secretariat Capacity for Regional Coordination in the Control and Eradication of HPAI in ASEAN, bertujuan untuk meningkatkan kekuatan ASEAN dalam kapasitasnya dalam bidang memfasilitasi dan mengawasi pengimplementasian ASEAN's Work Plan for the Control and Eradication of HPAI in ASEAN Region. Dr. Uriarte, delegasi dari Laos : “Virus (H5N1) itu tidak mempertimbangkan batas-batas geografis dan hanya upaya regional dan global melalui pendekatan terkoordinasi dan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi suara seperti teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat mencapai sukses dalam mengendalikan dan mengelola ancaman... " 2.2 Analisis Teori Liberalisme dalam pengkajian hubungan internasional menyatakan bahwa negara dalam menghadapai ancaman atau kesempatan akan bekerjasama atas dasar pikiran rasional dan adanya rasa saling peduli terhadap sesama. Terjadi berbagai transfer-transfer kemampuan yang dimiliki oleh satu negara yang diberikan ke negara lain yang kurang mampu Mendorong negara-negara ASEAN untuk bekerja sama, sebab jika hanya melakukan sendiri mereka tidak dapat mencapai pembangunan dan penelitian yang efektif dan efisien dibandingkan dengan kerja sama. Teori positive-sum game, di mana keuntungan salah satu negara juga merupakan keuntungan salah satu negara lainnya dan/atau kedua belah pihak Yang ingin dicapai adalah pendalaman pengetahuan serta pembagian informasi serta teknologi mengenai suatu hal. Usaha perlindungan warga negara dalam suatu negara di ASEAN merupakan keuntungan bagi setiap negara ASEAN lainnya, dalam rangka mencapai keamanan regional. III. KESIMPULAN Kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN dalam menghadapi flu burung merupakan konfirmasi dari teori liberalisme Selain itu, kerjasama yang dilakukan juga menjadi konfirmasi dari teori positive-sum game theory, di mana kerjasama yang dilakukan menguntungkan kedua belah pihak