1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Peneliti melakukan

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
State Of The Art
Peneliti melakukan kegiatan tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian dalam
memberikan gambaran secara umum. Berikut adalah penelitian terdahulu yang digunakan
oleh peneliti:
Tabel 2.1 State of The Art
Nama Peneliti
Ari Budiman
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Analisis SWOT proses Mengetahui
program program
produksi
proses
produksi
“Siaran
Pendidikan
pendidikan Interaktif” yang dimulai dari pra
siaran
interaktif TV edukasi produksi,
Kemedikbud
produksi
produksi
serta
menggunakan
Mengetahui
dan
pasca
di
analisis
analisis
SWOT.
masing-masing
jobdesk dari para tim produksi yang
dibedakan
menjadi
divisi
perancangan dan tim produksi yang
mencakup editor.
David J. Teece
Sabiruddin
Strategy,InnovationAnd
TheTheoryof theFirm.
tentang strategi dalam organisasi.
Proses Produksi Program Mendiskripsikan
Mimbar
Islam
Katulistiwa
W. .Teori
Littlejohn & Karen Theories
proses
produksi
Publik program melalui tahapan pra produksi,
Televisi produksi, pasca produksi dalam sebuah
(PKTV) Bontang
Stephen
Deskripsi mengenai teori dan konsep
program
Komunikasi; Identifikasi
of
A. Foss
Communication.
De Fleur
Understanding
berbagai
teori
dan
Human paradigma komunikasi
Mass Pemaparan secara deskriptif mengenai
komunikasi massa, termasuk teori
Communication
yang tercantum di dalamnya.
7
8
2.2
Landasan Konseptual
Definisi komunikasi massa menurut Joseph A. Devito yaitu pertama,
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada massa, pada khalayak
yang sangat banyak. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua
orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak
berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk di
definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan melalui
audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis
bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, majalah, film, buku, dan pita).
Selain itu, pengertian komunikasi massa juga didefinisikan oleh Wright
“This new form can be distinguished from older types by the following major
characteristics; it is directed toward relatively large, heterogenous and anonymous
aiudiences; messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience
members simultaneously and are transient in character; the communicator tends to
be, or to operate within; a complex organization that may involve great expense”
Yang dimana bentuk komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama
karena memiliki karakteristik utama yaitu; diarahkan pada khalayak yang relative
besar, heterogin dan anonym; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat
mencapai kebanyakan khalayak secara serentak; bersifat sekilas komunikator
cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan
biaya besar. (Nawiroh Vera,2010)
Menurut De Fluer dalam buku Understanding Mass Communication
menyatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan
secara
terus
menerus
menciptakan
makna-makna
yang
diharapkan
dapat
mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara.
(Djalaludin,2003)
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
yakni ”Komunkasi adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people)”.Ada satu definisi komunikasi massa
yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan
9
memperjelas apa yang dimaksud dengan komunkasi massa. Menurut mereka sesuatu
bias didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal berikut:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media
modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan
diantara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anomitas
audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan
jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah milik public, artinya bahwa pesan ini bias didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya
tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi sukarela atau nirbala.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).
Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh
sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan melalui
media massa. Hal ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok
atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa
individu dalam komunikasi massa mau ikut berperan dalam membatasi,
memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter,
editor film, penjaga rubric dan lembaga sensor lain dalam media itu bias
berfungsi sebagai gatekeeper.
Umpan balik dalam komunikasi masa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis
komunikasi lain, umpan balik bias bersifat langsung. Misalnya, dalam
komunikasi antar personal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung
dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bias
langsung dilakukan alias tertunda (delayed). (Ardianto, Komala, &
Karlinah,2004)
10
2.2.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan
komunikasi lain. Ciri-ciri dari komunikasi massa itu diungkapkan dalam sebuah buku
pengantar komunikasi massa (Nurudin, 2007), dalam buku tersebut dijabarkan bahwa
ciri-ciri komunikasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama
lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai
sebuah system. Sebagaimana kita ketahui system itu adalah “Sekelompok
orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah,
menyimpan menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian
satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen atau beragam.
Artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau
kepercayaan yang tidak sama pula. Perbedaan ini yang menjadi komunikan
dalam komunikasi massa bersifat heterogen menjadi salah satu ciri-ciri dari
media massa.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya
dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya
pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita
tidak bias langsung memberikan respons kepada komunikatornya (media
massa yang berangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita
mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubricsurat pembaca.
Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan member konsekuensi
11
umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed
feedback).
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Komunikasi ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya.
Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hamper
bersamaan. Bersamaan tentu saja bersifat relative majalah atau media sebagai
contohnya.Surat kabar bisa dibaca di tempat terbit pukul 5 pagi, tetapi diluar
kotabaru pukul 6 pagi, ini hanyalah masalh teknis semata. Namun, harapan
komunikator dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secara
bersamaan oleh para pembacanya.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan pada khalayak
sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud
misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik).
Televisi disebut media massa yang kita bayngkan saat ini tidak lepas dari
pemacar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan
perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan
yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering
televisi melakukan siaran langsung (live), dan bukan siaran yang direkam
(recorded).
7. Komunikasi massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang biasa sering disebut penapis informasi/palang
pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran
informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang
ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua
informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Sebagaimana telah kita
ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi bahan mentah pesan
yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak. Tentu tidak
semua bahan tersebut bisa dimunculkan, disinilah perlu ada pemilahan,
pemilihan dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan.Gatekeeper yan
dimaksud antara lain reporter, editor film/surat kabar/buku, manajer
pemberitaan, penjaga rubric, cameramen, sutradara dan lembaga sensor film
yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam
pesan-pesan dari media massa masing-masing.
12
2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Dalam buku pengantar komunikasi (Nawiroh Vera, 2010) menyebutkan
fungsi komunikasi massa terdiri dari bermacam pendapat, banyak definisi mengenai
fungsi komunikasi massa, beberapa ahli membedakan antara fungsi komunikasi
massa bagi individu dan fungsi komunikasi massa tidak bisa lepas dari media massa
karena media massa adalah alat untuk menyampaikan pesan dari komunikasi massa.
Disini akan dijelaskan beberapa fungsi komunikasi massa yang dirangkum dari
berbagai pendapat, antara lain Dennis McQuail, Harold D. Lasswell, Charles Robert
Wright, Jay Black Dn Frederick C, Whitney, Onong Uchjana Effendy, John Vivian,
dan Joseph R. Dominick. Fungsi dari komunikasi massa itu antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Informasi
Yang dimaksud dengan fungsi informasi adalah komunikasi massa menyediakan
informasi tentang peristiwa yang terdapat di dalam masyarakat, baik nasional
maupun internasional. Informasi adalah memberitahukan hal-hal penting yang
terjadi diseluruh dunia. Fungsi informasi menyangkut berbagai bidang, semua
peristiwa bisa menjadi sumber informasi, dalam media massa bentuknya
bermacam-macam seperti, berita politik, ekonomi, kesehatan, iptek. Iklan juga
dapat dikategorikan sebagai informasi, informasi dapat diketahui melalui
berbagai macam cara, tetapi yang paling efektif melalui media massa baik cetak
maupun elektronik.
2. Pendidikan
Fungsi mendidik dalam komunikasi massa merupaka fungsi yang dilakukan
komunikasi massa dalam memberikan pendidikan kepada masyrakat untuk
berpikir kritis dan memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang ekonomi,
politik, hokum, sosial-budaya, termasuk pembinaan moral da pendidikan budi
pekerti. Dalam menjalankan fungsi ini media massa biasanya mengemas acara
dalam bentuk drama, talkshow, artikel dan lain-lain.
3. Hiburan
Fungsi menghibur dalam komunikasi massa dimaksudkan bahwa media massa
menyajijan program hiburan bagi masyarakat terutama untuk relaksasi,
pengalihan perhatian, dan meredakan ketegangan sosial. Acara-acara hiburan
13
seperti film, musik, keomedi yang lebih diminati. Di Indonesia fungsi hiburan
paling banyak dilakukan oleh media elektronik terutama televisi dan radio, hal
ini dikarenakan masyarakat Indonesia masih menjadikan televisi dan radio
sebagai media hiburan untuk seluruh keluarga. Sedangkan media massa cetak
seperti majalah dan surat kabar lebih banyak lebih banyak menjalankan fungsi
informasi, walaupun ada juga hiburan dalam media cetak tetapi presentasinya
lebih kecil. Contoh hiburan dalam media cetak yaitu: cerpen, teka teki silang dan
karikatur.
Tabel 2.2
Aktivitas Komunikasi Massa : Hiburan
(Sumber: Nurudin, 2013
Masyarakat
Individu
Subkelompok
Kebudayaan
Tertentu (Mis:
Kel. Politik)
Fungsi
Pelepasan lelah Pelepasan lelah
Memperluas
bagi kelompok-
kekuasaan,
kelompok
mengendalikan
massa
bidang
kehidupan
Disfungsi
Mengalihkan
Meningkatkan
publik
kepastian,
menghindarkan
memperendah
aksi sosial
rasa, memungkinkan
Memperlemah
cita
estetik
“budaya pop”
pelarian/pengasingan
diri
4. Fungsi Meyakinkan
a. Mengukuhkan sikap
Menjadikan kepercayaan, sikap, nilai dan opini seseorang semakin kuat.
b. Mengubah sikap
Mengubah sikap seseorang yang netral agar mengikuti kehendak pihal-pihak
tertentu melalui tayangan-tayangan atau tulisan-tuli’san media massa.
c. Menawarkan etika atau system nilai tertentu
14
Dengan mengungkapkan secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari
suatu norma yang berlaku, media merangsang masyarakat untuk mengubah
situasi.
d. Menganugrahkan status
Seseorang yang namanya sering dimuat di media maka ia menjadi begitu
penting dan terkenal. Sebaliknya orang penting yang namanya jarang dimuat
di media lambat laun akan hilang dan terlupakan.
5. Menciptakan Rasa Kebersamaan
Salah satu fungsi komunikasi massa yang tidak banyak orang menyadarinya
adalah kemampuannya membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok.
6. Transmisi Budaya
Komunikasi massa melestarikan dan mewariskan nilai-nilai sosial dari suatu
generasi kepada generasi berikutnya. Melalui proses sosialosasi, anggota baru
suatu masyarakat dapat belajar suatu peranan orang lain di dalam masyarakat,
sekaligus dapat mengerti posisi sosial dan menempatkan dirinya secara tepat di
dalam pergaulan sosial.
Tabel 2.3
Aktivitas Komunikasi Massa: Transmisi Budaya
(Sumber: Nurudin, 2013)
Masyarakat
Individu
Subkelompok
Kebudayaan
Tertentu (Mis:
Kel. Politik)
Fungsi
Meningkatkan
Meningkatkan
Memperluas
Menstandarisasikan.
kohestivitas
integrasi
kekuatan
Memelihara
sosial.
penekanan
lembaga
lain 14onsensus budaya
Memperluas
pada
dasar
norma- untuk
norma norma umum
bersama,
pengalaman
Mengurangi
bersama.
idiosinkratik.
Mengurangi
Mengurangi
anomia.
anomia
sosialisasi
15
Melanjutkan
sosialiasi;
mencapai
kedewasaan
Disfungsi
bahkan setelah
mereka ke luar
dari
lembaga
misalnya
lembaga
sekolah
Memperbesar
Mendeperso-
Mengurangi
massa
nalisasikan
berbagai
masyarakat
macam
subkultur
7. Fungsi membius (Narcotizing)
Fungsi ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul Lazaefeld dan Robert K.
Merton (Nurdin, 2003).Fungsi narcotizing berarti bahwa apabila media
menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan
tertentu telah diambil.Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius kedalam
keadaan tidak aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik.
8. Surveillance (pengawasan)
Joseph R. Dominick menyatakan pengertian surveillance merujuk kepada
pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang terjadi
di lingkungan sekitar kita atau dapat dikatakan media massa sebagai alat untuk
memonitor apa yang terjadi disekitar masyarakatnya. Yang dimaksud
pengawasan mdia massa yaitu media menyajikan informasi yang diperoleh dari
hasil pengawasan media yang tidak dapat dilakukan masyarakat (Domminick,
1983).
Surveillance dibagi ke dalam dua bagian:
a. Pertama, beware surveillance (pengawasan peringatan), yaitu ketika media
massa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam (banjir,
gunung meletus, dll), kondisi efek yang memperhatikan, tayangan inflasi
atau adanya serangan militer.
16
b. Kedua,
instrumentalsurveillance
(pengawasan
instrumental),
yaitu
penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat
membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berita tentang
harga kebutuhan pokok sehari-hari sangat berguna bagi masyarakat, produkproduk baru yang muncul dipasaran, perkembangan fashion, resep masakan
dan sebagainya.
9. Meningkatkan aktivitas politik
Dengan seringnya seseorang mengkonsumsi media massa baik cetak maupun
elektronik maka pengetahuannya akan bertambah, tak terkecuali dalam bidang
politik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka untuk melakukan
aktivitas politik. Juga sebagai sarana sosialisasi politik. Masyarakat dapat belajar
tentang seluk beluk politik lewat media massa. Juga aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan politik (Domminick, 1983).
2.2.3
Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, efek
primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman.Kedua, efek sekunder meliputi
perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) danperubahan
perilaku (menerima dan memilih)(Stamm & Bowes, 1990).
1. Efek Primer
Efek primer terjadi ketikaseseorang yang mengatakan telah terjadi proses
komunikasi terhadap objek yang dilihatnya. Efek primer terjadi ketika pesan
diterima oleh audience dan menyita perhatian audience tersebut.
2. Efek Sekunder
Efek sekunder terjadi ketika seorang individu menggunakan isi media untuk
memenuhi tujuan mereka didalam usaha menikmati media massa. Tujuan
tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individu masingmasing. Jika kebutuhan sudah terpenuhi melalui saluran komunikasi massa,
berarti individu sudah mencapai tingkat kepuasannya.
2.2.4 Elemen Komunikasi Massa
Elemen-elemen komunikasi massa yang terdapat dalam komunikasi secara
umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Secara sederhana, proses komunikasi
meliputi komunikator yang mengirimkan pean kepada komunikan melalui sebuah
17
saluran.Perbedaannya lebih berdaarkan kepada pesan-pesan yang berlipat yang
diterima oleh komunikan.
Berikut adalah elemen-elemen komunikasi massa: (Nurudin, 2007)
1. Komunikator
Terdapat
perbedaan
antara
komunikator
komunikasi
massa
dengan
komunikator dalam komunikasi lainnya. Kounikator dalm komunikasi massa
meliputi jaringan, satsiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan
dengan sebuah acara televisi. Dengan demikian, komunikator komunikasi
massa bukanlah seorang individu melainkan kumpulan individu yang saling
bekerja sama satu sama lain.
2. Isi
Berita dan informasi merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh media
massa. Media massa menyediakan berita dan informasi bagi khalayaknya
sebagai bentuk tanggungjawab dari pekerjaan mereka. Masing-masing media
massa memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam mengelola isi pesannya. Hal
ini disebabkan karena masing-masing media melayani masyarakat yang
bergam. Disamping memberitakan, media massa juga mengevaluasi dan
menganalisis setiap kejadian yang akan diberitakan. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan khalayaknya mengerti akan berita yang disiarkan. Selain itu
usaha untuk menginterpretasikan pesan kepada khalayak dalam mengerti
pesan yang disampaikan namun juga karena media massa dituntut untuk
melaporkan melaporkan berita secara detail, tidak ceroboh, dan tidak berat
sebelah.
3. Audiens
Audiens dalam komunikasi massa sangat beragam. Mulai dari penonton
televisi, pembaca koran, dan pendengar radio. Akan tetapi masing-masing
individu bisa saling mereaksikan pesan yang diterimananya. Menurut Hiebert
dan kawan-kawan, audiens dalam komunikasi massa memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Audiens cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial antara mereka.
b. Audiens cenderung besar. Yang dimaksud besar adalah audiens
komunikasi massa tersebar ke berbagai jangkauan wilayah. Meskipun
18
tersebar secara luas, namun ukuran luas tersebut relative karena ada
media massa tertentu yang khalayaknya ribuan, namun di media lain
khalayaknya mencapai jutaan. Jadi tidak ada ukuran yang pasti mengenai
luasnya audiens komunikasi massa.
c. Audiens cenderung heterogen. Audiens komunikasi massa berasal dari
berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu memang
memiliki sasaran audiens yang spesifik, namun dalam sasaran audiens
yang spesifik tersebut masih terdapat heterogenitas.
d. Audiens cenderung anonym. Audiens komunikasi massa berjumlah besar.
Sangat tidak mungkin sesame audiens saling mengenal satu sama lain.
Memang terdapat kemungkinan pengguna media massa merupakan satu
anggota keluarga yang saling mengenal namun bukan saling mengenal
saperti yang dimaksud, yang dimaksud adalah sling mengenal antar
semua pengguna media massa.
e. Audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator. Audiens komunikasi
massa diharuskan menggunakan suatu media untuk mendapatkan pesan
yang disampaikan oleh komunikator komunikasi massa. Media inilah
yang memisahkan komunikator media massa dengan komunikannya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa komunikator dan komunikan
media massa dipisahkan oleh ruang dan waktu.
4. Umpan Balik (feedback)
Terdapat dua jenis umpan balik dalam komunikasi yakni umpan balik
langsung (immidiated feedback) dan umpan balik tidak langsung (delayed
feedback). Umpan balik langsung adalah umpan balik yang terjadi jika
komunikator
dan
komunikan
berhadapan
secara
langsung.
Dalam
komunikasimassa, umpan balik yang terjadi adalah umpan balik tidak
langsung. Ini berarti antara komunikator dan komunikan komunikasi massa
tidak berhadapan secara langsung sehingga tidak memungkinkan terjadinya
umpan balik secara langsung. Rating merupakan salah satu bentuk dari
umpan balik.Rating juga ikut menentukan seorang programmer sebuah acara
televisi untuk menentukan kebijakan acara selanjutnya. Karena melalui rating
lah seorang programmer mengetahui program apa yang diminati dan program
apa yang tidak diminati masyarakat.
19
5. Gangguan
Terdapat dua jenis gangguan dalam komunikasi massa yakni a) gangguan
saluran dan b) gangguan semantic. Gangguan saluran adalah gangguan yang
disebabkan oleh suatu hal seperti kesalahan cetak, terdapat kata yang hilang
dalam surat kabar, gambar yang tidak jelas pada televisi, dan gangguan
saluran di radio. Semakin kompleks teknologi yang digunakan oleh
masyarakat, semakin besar peluang gangguan akan muncul. Sedangkan
gangguan semantik paling sering dapat diamati dalam media televisi dan
radio, dimana sering terdapat kealahan ucap pada penyiar yang sedang
melakukan siaran.
6. Gatekeeper
John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai individu-individu
atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran
komunikasi. Jika maknanya diperluas maka yang disebut sebagai gatekeeper
adalah orang yang berperan penting dalam media massa. Semua media massa
memiliki sejumlah gatekeeper. Mereka dapat memodifikai, menambah,
menghapus, bahkan melarang keluarnya informasi dalam sebuah media
massa.
7. Pengatur
Pengatur dalam media massa merupakan individu-individu atau kelompok
yang secara tidak langsung mempengaruhi aliran pesan media massa.
Pengatur disini tidak berasal dari media massa melainkan dari luar media
massa. Walaupun berasal
dari luar media, namun
mereka dapat
mempengaruhi isi pesan media terebut.Yang termasuk pengatur adalah
pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, narasumber, dan
pengiklan.
8. Filter
Filter merupakan kerangka piker melalui pola piker mana audiens menerima
pesan. Filter dapat diibaratkan sebagai sebuah kacamata tempat audiens
melihat pesan media massa. Ada berbagai jenis filter antara lain filter fisik,
psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.
20
2.3.
Media Massa
2.3.1.1
Definisi Media Massa
Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak,sedangkan pengertian media massa sendiri
adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanisme seperti surat
kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara, 2003)
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah
banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop,
yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain
penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan
media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu
pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk
menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap,
pendapat dan prilaku komunikasi. (Effendy O. , 2000).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan
media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi
hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir
seketika pada waktu yang bersamaan.(Nurudin, 2007).
2.3.1. 2
Efek Media Massa
Efek adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh sebab/perbuatan. Efek
komunikasi massa adalah hasil yang ditimbulkan sebagai akibat diterimanya suatu
pesan melalui media massa. Donald K. Robert mengungkapakan “efek hanyalah
perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena itu
fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan
oleh media massa (Nawiroh Vera, 2010).
1. Efek Media Massa Sebagai Objek Fisik
Menurut Steven M. Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari dua pendekatan.
Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan
21
ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis
perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa
perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai
observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau
bangsa) yang dikenal sebagai efek komunikasi massa (Ardianto, Komala, &
Karlinah, 2004).
Menurut Steven M. Caffee, media massa mempunyai efek yang berkaitan dengan
perubahan sikap, perasaan dan perilaku Dampak Pesan MediaDalam proses
komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara
langsung maupun tidak langsung, secara sengaja maupun tidak sengaja,. Oleh
karena itu Stamm menyatakan “efek komunikasi massa terdiri atas primary effect
(efek primer) dan secondary effect (efek sekunder) (Stamm & Bowes, 1990). Efek
primer adalah efek media massa pda khalayak pada tataran terpaan, perhatian dan
pemahaman. Efek sekunder yaitu efek yang pada perubahan tingkat kognitif
(pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih).
Adapun efek pesan media massa meliputi dampak kognitif, dampak afektif serta
dampak konatif.
a. Dampak Kognitif
Dalam dampak kognitif ini akan membahas bagaimana media massa dapat
membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Dampak prososial kognitif adalah bagaimana media massa memberikan
manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita
lebih mengerti mengenai bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar,
maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif.
b. Dampak Afektif
Ketika dampak kognitif hanya sampai pada tahap pengetahuan, maka dampak
afektif sudah melibatkan perasaan atau emosi.Dampak ini kadarnya lebih tinggi
daripada dampak kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar
memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak
diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, senang dan
sebagainya.
22
c. Dampak Konatif
Dampak pesan media massa yang berupa pola-pola tindakan, kegiatan atau
perilaku yang dapat diamati, adalah dampak pesan media massa yang telah
sampai pada tahap konatif. Dampak ini timbul pada diri khalayak dalam bentuk
perilaku, tindakan atau kegiatan.
2. Efek Sosial Media Massa
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media
membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan.
Dominick menyebutkan mengenai dampak komunikasi massa pada pengetahuan,
persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televisi yang menjadi
agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam
transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan (Nurudin, 2007).
2.3.1. 3 Bentuk-bentuk Media Massa
Pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang merupakan media massa
adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik yang merupakan media
massa adalah televisi dan radio.
Berikut merupakan bentuk-bentuk media massa: (Ardianto, Komala, &
Karlinah, 2007).
1. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua usianya jika
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Prototypesurat kabar pertama
muncul di Jerman pada tahun 1609.
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan, dan persuasif),
fungsi lain paling menojol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai
dengan tujuan khalayak membaca surat kabar yakni untuk mengetahui informasi
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu sebagian besar rubrik surat
kabar berisikan kabar mengenai berita.
Namun bukan berarti surat kabar tidak memiliki fungsi hiburan. Surat kabar
menyediakan rubric artikel ringan feature rubric cerita bergambar atau komik
serta cerita bersambung dan lain sebagainya.
23
2. Radio
Radio merupakan media massa elektronik tertua. Selama hampir satu abad
lebih keberadaannya, radio telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan
media massa populer lainnya seperti bioskop, televisi, rekaman kaset, televisi
kabel, permainan elektronik, dan lain sebagainya.
Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan
hubungan saling mennguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya
Perbedaan mendasar antara media cetak dan radio adalah dimana media cetak
dibuat untuk dikonsumsi oleh mata, sedangkan radio dibuat untuk dikonsumsi
oleh telinga. Pesan yang disusun untuk media catak atau surat kabar akan sulit
dimengerti oleh komunikan jika pesan tersebut disiarkan melalui radio.
Keunggulan media radio adalah radio dapat diakses dimana saja seperti di
rumah, di kantor, bahkan di perjalanan. Radio juga dapat dinikmati sambil
mengerjakan aktifitas lainnya seperti menyetir, membaca buku, membersihkan
rumah, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan radio merupakan
media sekunder dimana radio menjadi media latar belakang yang didengar sambil
melakukan aktifitas lain.
3. Televisi
Dari semua jenis media massa yang ada, televisi merupakan media massa
yang paling berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat 99% orang Amerika
memiliki televisi dirumahnya. Orang Amerika menghabiskan waktu sekitar tujuh
jam dalam sehari untuk menonton televisi. (Agee, Ault, & Emery, 2001)
2.3.2
Televisi
Televisi merupakan sebuah inovasi yang sangat mempengaruhi masyarakat
baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan pribadinya. Hal ini dikarenakan
televisi memiliki daya tarik yang luar biasa melalui program-programnya yang
memang disesuaikan dengan karakteristik penggunanya. Televisi dapat dikatakan
sebagai mata dan telinga manusia karena televisi menyediakan informasi yang dapat
diakses secara audio maupun visual. Seseorang yang sudah akrab dengan televisi
berarti telah memiliki perpanjangan dari mata dan telinganya.
24
2.3.2.1 Karakteristik Televisi
Berbeda dengan media massa lainnya seperti radio yang dapat dinikmati
secara audio saja, dan koran atau majalah hanya dapat dinikmati secara visual,
televisi dapat diakses secara audiovisual.
Berikut merupakan karakteristik televisi: (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007)
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan tersendiri yakni dapat didengar sekaligus
dilihat. Jika pada media radio khalayak hanya dapat mendengar kata-kata,
musik, dan suara, maka khalayak televisi melihat gambar yang bergerak.
Walaupun televisi menawarkan gambar-gambar bergerak yang dapat
dinikmati khalayak, bukan berarti gambar lebih penting dari katakata.Gambar dan kata-kata harus berjalan secara sesuai dan harmonis.
2. Berpikir dalam Gambar
Karena televisi menyampaikan pesan selain secara audio juga secara
visual, maka pesan yang disampaikan televisi harus pesan yang bersifat
berpikir dalam gambar. Naskah atau skrip sebuah program acara harus dibuat
berdasarkan cara berpikir dalam gambar. Ada dua tahap yang dilakukan
dalam proses berpikir dalam gambar:
a. Visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan
yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, objekobjek tertentu harus disajikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu makna.
b. Penggambaran, yakni merangkai gambar-gambar sedemikian rupa
sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. Gambar yang telah
divisualisasi harus tetap memiliki makna meskipun sudah digabungkan
dengan gambar-gambar lainnya.
3. Pengoperasian Lebih Kompleks
Peralatan yang digunakan pada televisi lebih banyak dan lebih
kompleks.Untuk pengoperasiannya, televisi lebih rumit dan harus dilakukan
oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Selain itu untuk memproduksi
suatu tayangan program di televisi dibutuhkan susunan kerja yang lebih
kompleks dibandingkan media radio ataupun media cetak.
25
2.3.2.2 Fungsi Televisi
Televisi memiliki fungsi yang sama seperti media massa lainnya yakni untuk
memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Namun yang paling
menonjol dari fungsi televisi adalah untuk menghibur.Karena pada umumnya,
khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, lalu berikutnya untuk
memperoleh informasi.
2.3.3
Program Televisi
Stasiun televisi menyajikan tayangan program yang sangat banyak dengan
jenis yang beragam. Pada dasarmya apa saja dapat dijadikan program untuk
ditayangkan di televisi selama program tersebut menarik dan dapat menarik
perhatian masyarakat, dan selama tidak bertentangan dengan norma dan hukum yang
berlaku.
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep
acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi
yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan
tujuan dan target pemirsa tersebut (Naratama, 2006)
2.3.3.1 Program Informasi
Program informasi di televisi memberikan banyak informasi untuk
memenuhi rasa ingin tahu penonton akan suatu hal karena pada dasarnya manusia
memiliki sifat ingin tahu yang besar dan ingin selalu mengetahui apa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu ini untuk
menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran
yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak. Daya
Tarik program informasi adalah informasi itu sendiri. Dengan demikian, program
informasi bukan hanya merupakan program dimana terdapat presenter atau penyiar
membacakan berita di televisi namun juga termasuk program wawancara (talk show).
Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar antara lain: (Morissan M. ,
2008)
26
1. Hard News
Hard news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang
harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus
segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens secepatnya. Media
penyiaran merupakan media yang paling cepat dalam menghantarkan hard
news. Dalam berita mengenai konflik, televisi menjadi media yang paling
utama dan dapat dipercaya karena televisi dapat menyajikan berita secara
audio maupun visual yang tidak dapat dibantah.
Hard news dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
a. Srtaight News
Merupakan suatu berita singkat dengan hanya menyajikan halhal yang penting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where,
when, why, dan how). Straight news sangat terikat akan waktu karena
informasinya akan menjadi tidak menarik jika terlambat disampaikan
kepada audiens
b. Feature
Merupakan berita ringan namun memiliki sisi menarik
tersendiri.Menarik disini berarti memiliki informasi yang unik, lucu,
aneh, dan menimbulkan kekaguman. Pada dasarnya, berita semacam
ini dapat dikategorikan sebagai berita soft news karena tidak terikat
waktu penayangan. Namun karena durasi penyangan feature yang
relatif singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature
masuk dalam kategori hard news.
Namun ada kalanya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa
penting dan terikat dengan waktu sehingga harus segera disiarkan.
Feature semacam ini disebut news feature, yakni sisi lain dari suatu
berita straight news yang biasanya lebih menekankan sisi human
interest dari suatu berita.
c. Infotainment
Merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai
kehidupan orang-orang terkenal. Karena sebagian besar dari mereka
merupakan pekerja di industri hiburan, maka berita mengenai mereka
disebut sebagai infotainment.Infotainment berasal dari dua kata yakni
27
information dan entertainment.Infotainment masuk dalam kategori
hard news karena memuat informasi yang sifatnya segera dan harus
ditayangkan.
2. Soft News
Soft news adalah suatu tayangan yang menayangkan segala informasi yang
penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak
bersifat harus segera ditayangkan.Berita yang masuk kategori ini tidak
termasuk ke dalam suatu program berita namun ditayangkan sebagai suatu
program tersendiri. Program yang teremasuk ke dalam soft news antara lain:
a. Current Affair
Merupakan program yang menyajikan informasi yang terkait dengan
suatu berita penting yang sudah ditayangkan sebelumnya namun
dibahas secara lebih mendalam. Hal ini berarti bahwa current affair
terkait dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat
hard news. Selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian dari
masyarakat maka current affair masih dapat ditayangkan.
b. Magazine
Merupakan program yang menampilkan informasi ringan namun
dibahas secara mendalam atau dengan kata lain magazine merupakan
feature dengan durasi yang lebih panjang. Program ini diberi nama
magazine karena isinya mirip dengan topik-topik yang dibahas dalam
sebuah majalah. Magazine ditayangkan pada program tersendiri dan
tidak masuk ke dalam suatu program berita dan lebih menekankan
kepada aspek menarik suatu informasi dibanding aspek pentingnya.
c. Dokumenter
Merupakan sebuah program yang menayangkan informasi yang
bertujuan sebagai bahan pembelajaran dan bahan pendidikan namun
disajikan dengan cara yang lebih menarik. Cara penyajian dokumenter
sangat beragam mulai dari teknik pengambilan gambar, teknik
editing, dan teknik narasinya.
d. Talk Show
Merupakan program yang menampilkan satu atau beberapa orang
untuk membahas topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa
28
acara. Yang menjadi narasumber dalam program talk show adalah
mereka yang ahli pada bidangnya atau memiliki pengalaman langsung
mengenai topik yang sedang dibahas.
2.4
Teori Khusus
2.4.1 Strategi Produksi
2.4.1.1
Pengertian Strategi
Defenisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, difersifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, diventasi, likuidasi dan join venture (David,
2004).
Pengertian strategi adalah “rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi
yang
menghubungkan
keunggulan
strategis
perusahaan
dengan
tantangan
lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksaaan yang tepat oleh organisasi. Pengertian strategi
secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Pengertian Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari
kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan.
29
2.4.1.2
Tahapan Produksi Program Televisi
Dalam produksi programmemiliki tahap: pra produksi, produksi, dan paska produksi.
1. Pra Produksi
Tahapan ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: (Wibowo, 2007).
Penemuan Ide: Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah
atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.
Planning: Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) serta
mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Adanya penetapan jangka waktu kerja (time schedule), menyempurnakan
naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, dan rencana alokasi.
Persiapan: Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi
peralatan yang digunakan.
2. Produksi
a. Organizing: Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga
tujuanorganisasi,
sumberdaya
yang
dimiliki
dan
lingkungan
yang
melingkupinya.
b. Actuating:
Memberikan
pengaruh
(penggerak)
mencakup
usaha
untukmempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang
antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara
efektif dalam proses ini(Wibowo, 2007).
c. Controling
Mengarahkan dan memotifasi anggota-anggota organisasi untuk menuju kearah
pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung,
membimbing dan meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan. Suatu
proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan
sudah tercapai atau belum untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak
baik dan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka
diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan untuk
mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap ini mencoba
mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting
script) (Wibowo, 2007).
30
3. Paska Produksi
Evaluating: Executive producer, producer, timcreative dan seluruh bagian yang
terkait dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang sudah
perlangsung. Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu editing offline,
editing online dan mixing (Morissan, 2005).
2.4.1.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah alat yang cukup efektif, baik dan efisien serta
sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang
berkaitan dengan perkembangan awal program-program inovasi baru. Analisis
SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts
(kekuatan)dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal opportunities
(peluang) dan threads (ancaman). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar
yaitu:
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kelemahan dan organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi
yang datang dan luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi dimasa depan.
31
2.3
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Download