BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Peneliti melakukan kegiatan tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian dalam memberikan gambaran secara umum. Berikut adalah penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti: Tabel 2.1 State of The Art Nama Peneliti Ari Budiman Judul Penelitian Hasil Penelitian Analisis SWOT proses Mengetahui program program produksi proses produksi “Siaran Pendidikan pendidikan Interaktif” yang dimulai dari pra siaran interaktif TV edukasi produksi, Kemedikbud produksi produksi serta menggunakan Mengetahui dan pasca di analisis analisis SWOT. masing-masing jobdesk dari para tim produksi yang dibedakan menjadi divisi perancangan dan tim produksi yang mencakup editor. David J. Teece Sabiruddin Strategy,InnovationAnd TheTheoryof theFirm. tentang strategi dalam organisasi. Proses Produksi Program Mendiskripsikan Mimbar Islam Katulistiwa W. .Teori Littlejohn & Karen Theories proses produksi Publik program melalui tahapan pra produksi, Televisi produksi, pasca produksi dalam sebuah (PKTV) Bontang Stephen Deskripsi mengenai teori dan konsep program Komunikasi; Identifikasi of A. Foss Communication. De Fleur Understanding berbagai teori dan Human paradigma komunikasi Mass Pemaparan secara deskriptif mengenai komunikasi massa, termasuk teori Communication yang tercantum di dalamnya. 7 8 2.2 Landasan Konseptual Definisi komunikasi massa menurut Joseph A. Devito yaitu pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada massa, pada khalayak yang sangat banyak. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan melalui audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, majalah, film, buku, dan pita). Selain itu, pengertian komunikasi massa juga didefinisikan oleh Wright “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristics; it is directed toward relatively large, heterogenous and anonymous aiudiences; messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience members simultaneously and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within; a complex organization that may involve great expense” Yang dimana bentuk komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu; diarahkan pada khalayak yang relative besar, heterogin dan anonym; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak; bersifat sekilas komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. (Nawiroh Vera,2010) Menurut De Fluer dalam buku Understanding Mass Communication menyatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara. (Djalaludin,2003) Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni ”Komunkasi adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)”.Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan 9 memperjelas apa yang dimaksud dengan komunkasi massa. Menurut mereka sesuatu bias didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal berikut: 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan diantara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anomitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik public, artinya bahwa pesan ini bias didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi sukarela atau nirbala. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan melalui media massa. Hal ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa mau ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubric dan lembaga sensor lain dalam media itu bias berfungsi sebagai gatekeeper. Umpan balik dalam komunikasi masa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bias bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar personal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bias langsung dilakukan alias tertunda (delayed). (Ardianto, Komala, & Karlinah,2004) 10 2.2.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan komunikasi lain. Ciri-ciri dari komunikasi massa itu diungkapkan dalam sebuah buku pengantar komunikasi massa (Nurudin, 2007), dalam buku tersebut dijabarkan bahwa ciri-ciri komunikasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah system. Sebagaimana kita ketahui system itu adalah “Sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen atau beragam. Artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Perbedaan ini yang menjadi komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen menjadi salah satu ciri-ciri dari media massa. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. 4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bias langsung memberikan respons kepada komunikatornya (media massa yang berangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubricsurat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan member konsekuensi 11 umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback). 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Komunikasi ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hamper bersamaan. Bersamaan tentu saja bersifat relative majalah atau media sebagai contohnya.Surat kabar bisa dibaca di tempat terbit pukul 5 pagi, tetapi diluar kotabaru pukul 6 pagi, ini hanyalah masalh teknis semata. Namun, harapan komunikator dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para pembacanya. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan pada khalayak sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa yang kita bayngkan saat ini tidak lepas dari pemacar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live), dan bukan siaran yang direkam (recorded). 7. Komunikasi massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang biasa sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Sebagaimana telah kita ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi bahan mentah pesan yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak. Tentu tidak semua bahan tersebut bisa dimunculkan, disinilah perlu ada pemilahan, pemilihan dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan.Gatekeeper yan dimaksud antara lain reporter, editor film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubric, cameramen, sutradara dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing. 12 2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa Dalam buku pengantar komunikasi (Nawiroh Vera, 2010) menyebutkan fungsi komunikasi massa terdiri dari bermacam pendapat, banyak definisi mengenai fungsi komunikasi massa, beberapa ahli membedakan antara fungsi komunikasi massa bagi individu dan fungsi komunikasi massa tidak bisa lepas dari media massa karena media massa adalah alat untuk menyampaikan pesan dari komunikasi massa. Disini akan dijelaskan beberapa fungsi komunikasi massa yang dirangkum dari berbagai pendapat, antara lain Dennis McQuail, Harold D. Lasswell, Charles Robert Wright, Jay Black Dn Frederick C, Whitney, Onong Uchjana Effendy, John Vivian, dan Joseph R. Dominick. Fungsi dari komunikasi massa itu antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informasi Yang dimaksud dengan fungsi informasi adalah komunikasi massa menyediakan informasi tentang peristiwa yang terdapat di dalam masyarakat, baik nasional maupun internasional. Informasi adalah memberitahukan hal-hal penting yang terjadi diseluruh dunia. Fungsi informasi menyangkut berbagai bidang, semua peristiwa bisa menjadi sumber informasi, dalam media massa bentuknya bermacam-macam seperti, berita politik, ekonomi, kesehatan, iptek. Iklan juga dapat dikategorikan sebagai informasi, informasi dapat diketahui melalui berbagai macam cara, tetapi yang paling efektif melalui media massa baik cetak maupun elektronik. 2. Pendidikan Fungsi mendidik dalam komunikasi massa merupaka fungsi yang dilakukan komunikasi massa dalam memberikan pendidikan kepada masyrakat untuk berpikir kritis dan memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang ekonomi, politik, hokum, sosial-budaya, termasuk pembinaan moral da pendidikan budi pekerti. Dalam menjalankan fungsi ini media massa biasanya mengemas acara dalam bentuk drama, talkshow, artikel dan lain-lain. 3. Hiburan Fungsi menghibur dalam komunikasi massa dimaksudkan bahwa media massa menyajijan program hiburan bagi masyarakat terutama untuk relaksasi, pengalihan perhatian, dan meredakan ketegangan sosial. Acara-acara hiburan 13 seperti film, musik, keomedi yang lebih diminati. Di Indonesia fungsi hiburan paling banyak dilakukan oleh media elektronik terutama televisi dan radio, hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia masih menjadikan televisi dan radio sebagai media hiburan untuk seluruh keluarga. Sedangkan media massa cetak seperti majalah dan surat kabar lebih banyak lebih banyak menjalankan fungsi informasi, walaupun ada juga hiburan dalam media cetak tetapi presentasinya lebih kecil. Contoh hiburan dalam media cetak yaitu: cerpen, teka teki silang dan karikatur. Tabel 2.2 Aktivitas Komunikasi Massa : Hiburan (Sumber: Nurudin, 2013 Masyarakat Individu Subkelompok Kebudayaan Tertentu (Mis: Kel. Politik) Fungsi Pelepasan lelah Pelepasan lelah Memperluas bagi kelompok- kekuasaan, kelompok mengendalikan massa bidang kehidupan Disfungsi Mengalihkan Meningkatkan publik kepastian, menghindarkan memperendah aksi sosial rasa, memungkinkan Memperlemah cita estetik “budaya pop” pelarian/pengasingan diri 4. Fungsi Meyakinkan a. Mengukuhkan sikap Menjadikan kepercayaan, sikap, nilai dan opini seseorang semakin kuat. b. Mengubah sikap Mengubah sikap seseorang yang netral agar mengikuti kehendak pihal-pihak tertentu melalui tayangan-tayangan atau tulisan-tuli’san media massa. c. Menawarkan etika atau system nilai tertentu 14 Dengan mengungkapkan secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku, media merangsang masyarakat untuk mengubah situasi. d. Menganugrahkan status Seseorang yang namanya sering dimuat di media maka ia menjadi begitu penting dan terkenal. Sebaliknya orang penting yang namanya jarang dimuat di media lambat laun akan hilang dan terlupakan. 5. Menciptakan Rasa Kebersamaan Salah satu fungsi komunikasi massa yang tidak banyak orang menyadarinya adalah kemampuannya membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok. 6. Transmisi Budaya Komunikasi massa melestarikan dan mewariskan nilai-nilai sosial dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. Melalui proses sosialosasi, anggota baru suatu masyarakat dapat belajar suatu peranan orang lain di dalam masyarakat, sekaligus dapat mengerti posisi sosial dan menempatkan dirinya secara tepat di dalam pergaulan sosial. Tabel 2.3 Aktivitas Komunikasi Massa: Transmisi Budaya (Sumber: Nurudin, 2013) Masyarakat Individu Subkelompok Kebudayaan Tertentu (Mis: Kel. Politik) Fungsi Meningkatkan Meningkatkan Memperluas Menstandarisasikan. kohestivitas integrasi kekuatan Memelihara sosial. penekanan lembaga lain 14onsensus budaya Memperluas pada dasar norma- untuk norma norma umum bersama, pengalaman Mengurangi bersama. idiosinkratik. Mengurangi Mengurangi anomia. anomia sosialisasi 15 Melanjutkan sosialiasi; mencapai kedewasaan Disfungsi bahkan setelah mereka ke luar dari lembaga misalnya lembaga sekolah Memperbesar Mendeperso- Mengurangi massa nalisasikan berbagai masyarakat macam subkultur 7. Fungsi membius (Narcotizing) Fungsi ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul Lazaefeld dan Robert K. Merton (Nurdin, 2003).Fungsi narcotizing berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil.Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius kedalam keadaan tidak aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik. 8. Surveillance (pengawasan) Joseph R. Dominick menyatakan pengertian surveillance merujuk kepada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar kita atau dapat dikatakan media massa sebagai alat untuk memonitor apa yang terjadi disekitar masyarakatnya. Yang dimaksud pengawasan mdia massa yaitu media menyajikan informasi yang diperoleh dari hasil pengawasan media yang tidak dapat dilakukan masyarakat (Domminick, 1983). Surveillance dibagi ke dalam dua bagian: a. Pertama, beware surveillance (pengawasan peringatan), yaitu ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam (banjir, gunung meletus, dll), kondisi efek yang memperhatikan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. 16 b. Kedua, instrumentalsurveillance (pengawasan instrumental), yaitu penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berita tentang harga kebutuhan pokok sehari-hari sangat berguna bagi masyarakat, produkproduk baru yang muncul dipasaran, perkembangan fashion, resep masakan dan sebagainya. 9. Meningkatkan aktivitas politik Dengan seringnya seseorang mengkonsumsi media massa baik cetak maupun elektronik maka pengetahuannya akan bertambah, tak terkecuali dalam bidang politik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka untuk melakukan aktivitas politik. Juga sebagai sarana sosialisasi politik. Masyarakat dapat belajar tentang seluk beluk politik lewat media massa. Juga aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan politik (Domminick, 1983). 2.2.3 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman.Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) danperubahan perilaku (menerima dan memilih)(Stamm & Bowes, 1990). 1. Efek Primer Efek primer terjadi ketikaseseorang yang mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang dilihatnya. Efek primer terjadi ketika pesan diterima oleh audience dan menyita perhatian audience tersebut. 2. Efek Sekunder Efek sekunder terjadi ketika seorang individu menggunakan isi media untuk memenuhi tujuan mereka didalam usaha menikmati media massa. Tujuan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individu masingmasing. Jika kebutuhan sudah terpenuhi melalui saluran komunikasi massa, berarti individu sudah mencapai tingkat kepuasannya. 2.2.4 Elemen Komunikasi Massa Elemen-elemen komunikasi massa yang terdapat dalam komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Secara sederhana, proses komunikasi meliputi komunikator yang mengirimkan pean kepada komunikan melalui sebuah 17 saluran.Perbedaannya lebih berdaarkan kepada pesan-pesan yang berlipat yang diterima oleh komunikan. Berikut adalah elemen-elemen komunikasi massa: (Nurudin, 2007) 1. Komunikator Terdapat perbedaan antara komunikator komunikasi massa dengan komunikator dalam komunikasi lainnya. Kounikator dalm komunikasi massa meliputi jaringan, satsiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Dengan demikian, komunikator komunikasi massa bukanlah seorang individu melainkan kumpulan individu yang saling bekerja sama satu sama lain. 2. Isi Berita dan informasi merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh media massa. Media massa menyediakan berita dan informasi bagi khalayaknya sebagai bentuk tanggungjawab dari pekerjaan mereka. Masing-masing media massa memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam mengelola isi pesannya. Hal ini disebabkan karena masing-masing media melayani masyarakat yang bergam. Disamping memberitakan, media massa juga mengevaluasi dan menganalisis setiap kejadian yang akan diberitakan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan khalayaknya mengerti akan berita yang disiarkan. Selain itu usaha untuk menginterpretasikan pesan kepada khalayak dalam mengerti pesan yang disampaikan namun juga karena media massa dituntut untuk melaporkan melaporkan berita secara detail, tidak ceroboh, dan tidak berat sebelah. 3. Audiens Audiens dalam komunikasi massa sangat beragam. Mulai dari penonton televisi, pembaca koran, dan pendengar radio. Akan tetapi masing-masing individu bisa saling mereaksikan pesan yang diterimananya. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audiens dalam komunikasi massa memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Audiens cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial antara mereka. b. Audiens cenderung besar. Yang dimaksud besar adalah audiens komunikasi massa tersebar ke berbagai jangkauan wilayah. Meskipun 18 tersebar secara luas, namun ukuran luas tersebut relative karena ada media massa tertentu yang khalayaknya ribuan, namun di media lain khalayaknya mencapai jutaan. Jadi tidak ada ukuran yang pasti mengenai luasnya audiens komunikasi massa. c. Audiens cenderung heterogen. Audiens komunikasi massa berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu memang memiliki sasaran audiens yang spesifik, namun dalam sasaran audiens yang spesifik tersebut masih terdapat heterogenitas. d. Audiens cenderung anonym. Audiens komunikasi massa berjumlah besar. Sangat tidak mungkin sesame audiens saling mengenal satu sama lain. Memang terdapat kemungkinan pengguna media massa merupakan satu anggota keluarga yang saling mengenal namun bukan saling mengenal saperti yang dimaksud, yang dimaksud adalah sling mengenal antar semua pengguna media massa. e. Audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator. Audiens komunikasi massa diharuskan menggunakan suatu media untuk mendapatkan pesan yang disampaikan oleh komunikator komunikasi massa. Media inilah yang memisahkan komunikator media massa dengan komunikannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa komunikator dan komunikan media massa dipisahkan oleh ruang dan waktu. 4. Umpan Balik (feedback) Terdapat dua jenis umpan balik dalam komunikasi yakni umpan balik langsung (immidiated feedback) dan umpan balik tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung adalah umpan balik yang terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan secara langsung. Dalam komunikasimassa, umpan balik yang terjadi adalah umpan balik tidak langsung. Ini berarti antara komunikator dan komunikan komunikasi massa tidak berhadapan secara langsung sehingga tidak memungkinkan terjadinya umpan balik secara langsung. Rating merupakan salah satu bentuk dari umpan balik.Rating juga ikut menentukan seorang programmer sebuah acara televisi untuk menentukan kebijakan acara selanjutnya. Karena melalui rating lah seorang programmer mengetahui program apa yang diminati dan program apa yang tidak diminati masyarakat. 19 5. Gangguan Terdapat dua jenis gangguan dalam komunikasi massa yakni a) gangguan saluran dan b) gangguan semantic. Gangguan saluran adalah gangguan yang disebabkan oleh suatu hal seperti kesalahan cetak, terdapat kata yang hilang dalam surat kabar, gambar yang tidak jelas pada televisi, dan gangguan saluran di radio. Semakin kompleks teknologi yang digunakan oleh masyarakat, semakin besar peluang gangguan akan muncul. Sedangkan gangguan semantik paling sering dapat diamati dalam media televisi dan radio, dimana sering terdapat kealahan ucap pada penyiar yang sedang melakukan siaran. 6. Gatekeeper John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi. Jika maknanya diperluas maka yang disebut sebagai gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa. Semua media massa memiliki sejumlah gatekeeper. Mereka dapat memodifikai, menambah, menghapus, bahkan melarang keluarnya informasi dalam sebuah media massa. 7. Pengatur Pengatur dalam media massa merupakan individu-individu atau kelompok yang secara tidak langsung mempengaruhi aliran pesan media massa. Pengatur disini tidak berasal dari media massa melainkan dari luar media massa. Walaupun berasal dari luar media, namun mereka dapat mempengaruhi isi pesan media terebut.Yang termasuk pengatur adalah pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, narasumber, dan pengiklan. 8. Filter Filter merupakan kerangka piker melalui pola piker mana audiens menerima pesan. Filter dapat diibaratkan sebagai sebuah kacamata tempat audiens melihat pesan media massa. Ada berbagai jenis filter antara lain filter fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi. 20 2.3. Media Massa 2.3.1.1 Definisi Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak,sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanisme seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara, 2003) Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi. (Effendy O. , 2000). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang bersamaan.(Nurudin, 2007). 2.3.1. 2 Efek Media Massa Efek adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh sebab/perbuatan. Efek komunikasi massa adalah hasil yang ditimbulkan sebagai akibat diterimanya suatu pesan melalui media massa. Donald K. Robert mengungkapakan “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena itu fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa (Nawiroh Vera, 2010). 1. Efek Media Massa Sebagai Objek Fisik Menurut Steven M. Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan 21 ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenal sebagai efek komunikasi massa (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2004). Menurut Steven M. Caffee, media massa mempunyai efek yang berkaitan dengan perubahan sikap, perasaan dan perilaku Dampak Pesan MediaDalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung, secara sengaja maupun tidak sengaja,. Oleh karena itu Stamm menyatakan “efek komunikasi massa terdiri atas primary effect (efek primer) dan secondary effect (efek sekunder) (Stamm & Bowes, 1990). Efek primer adalah efek media massa pda khalayak pada tataran terpaan, perhatian dan pemahaman. Efek sekunder yaitu efek yang pada perubahan tingkat kognitif (pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih). Adapun efek pesan media massa meliputi dampak kognitif, dampak afektif serta dampak konatif. a. Dampak Kognitif Dalam dampak kognitif ini akan membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Dampak prososial kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti mengenai bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. b. Dampak Afektif Ketika dampak kognitif hanya sampai pada tahap pengetahuan, maka dampak afektif sudah melibatkan perasaan atau emosi.Dampak ini kadarnya lebih tinggi daripada dampak kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, senang dan sebagainya. 22 c. Dampak Konatif Dampak pesan media massa yang berupa pola-pola tindakan, kegiatan atau perilaku yang dapat diamati, adalah dampak pesan media massa yang telah sampai pada tahap konatif. Dampak ini timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. 2. Efek Sosial Media Massa Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan. Dominick menyebutkan mengenai dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televisi yang menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan (Nurudin, 2007). 2.3.1. 3 Bentuk-bentuk Media Massa Pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang merupakan media massa adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik yang merupakan media massa adalah televisi dan radio. Berikut merupakan bentuk-bentuk media massa: (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007). 1. Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua usianya jika dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Prototypesurat kabar pertama muncul di Jerman pada tahun 1609. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan, dan persuasif), fungsi lain paling menojol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan khalayak membaca surat kabar yakni untuk mengetahui informasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu sebagian besar rubrik surat kabar berisikan kabar mengenai berita. Namun bukan berarti surat kabar tidak memiliki fungsi hiburan. Surat kabar menyediakan rubric artikel ringan feature rubric cerita bergambar atau komik serta cerita bersambung dan lain sebagainya. 23 2. Radio Radio merupakan media massa elektronik tertua. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan media massa populer lainnya seperti bioskop, televisi, rekaman kaset, televisi kabel, permainan elektronik, dan lain sebagainya. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling mennguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya Perbedaan mendasar antara media cetak dan radio adalah dimana media cetak dibuat untuk dikonsumsi oleh mata, sedangkan radio dibuat untuk dikonsumsi oleh telinga. Pesan yang disusun untuk media catak atau surat kabar akan sulit dimengerti oleh komunikan jika pesan tersebut disiarkan melalui radio. Keunggulan media radio adalah radio dapat diakses dimana saja seperti di rumah, di kantor, bahkan di perjalanan. Radio juga dapat dinikmati sambil mengerjakan aktifitas lainnya seperti menyetir, membaca buku, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan radio merupakan media sekunder dimana radio menjadi media latar belakang yang didengar sambil melakukan aktifitas lain. 3. Televisi Dari semua jenis media massa yang ada, televisi merupakan media massa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Orang Amerika menghabiskan waktu sekitar tujuh jam dalam sehari untuk menonton televisi. (Agee, Ault, & Emery, 2001) 2.3.2 Televisi Televisi merupakan sebuah inovasi yang sangat mempengaruhi masyarakat baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan pribadinya. Hal ini dikarenakan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa melalui program-programnya yang memang disesuaikan dengan karakteristik penggunanya. Televisi dapat dikatakan sebagai mata dan telinga manusia karena televisi menyediakan informasi yang dapat diakses secara audio maupun visual. Seseorang yang sudah akrab dengan televisi berarti telah memiliki perpanjangan dari mata dan telinganya. 24 2.3.2.1 Karakteristik Televisi Berbeda dengan media massa lainnya seperti radio yang dapat dinikmati secara audio saja, dan koran atau majalah hanya dapat dinikmati secara visual, televisi dapat diakses secara audiovisual. Berikut merupakan karakteristik televisi: (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007) 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan tersendiri yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jika pada media radio khalayak hanya dapat mendengar kata-kata, musik, dan suara, maka khalayak televisi melihat gambar yang bergerak. Walaupun televisi menawarkan gambar-gambar bergerak yang dapat dinikmati khalayak, bukan berarti gambar lebih penting dari katakata.Gambar dan kata-kata harus berjalan secara sesuai dan harmonis. 2. Berpikir dalam Gambar Karena televisi menyampaikan pesan selain secara audio juga secara visual, maka pesan yang disampaikan televisi harus pesan yang bersifat berpikir dalam gambar. Naskah atau skrip sebuah program acara harus dibuat berdasarkan cara berpikir dalam gambar. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar: a. Visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, objekobjek tertentu harus disajikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu makna. b. Penggambaran, yakni merangkai gambar-gambar sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. Gambar yang telah divisualisasi harus tetap memiliki makna meskipun sudah digabungkan dengan gambar-gambar lainnya. 3. Pengoperasian Lebih Kompleks Peralatan yang digunakan pada televisi lebih banyak dan lebih kompleks.Untuk pengoperasiannya, televisi lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Selain itu untuk memproduksi suatu tayangan program di televisi dibutuhkan susunan kerja yang lebih kompleks dibandingkan media radio ataupun media cetak. 25 2.3.2.2 Fungsi Televisi Televisi memiliki fungsi yang sama seperti media massa lainnya yakni untuk memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Namun yang paling menonjol dari fungsi televisi adalah untuk menghibur.Karena pada umumnya, khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, lalu berikutnya untuk memperoleh informasi. 2.3.3 Program Televisi Stasiun televisi menyajikan tayangan program yang sangat banyak dengan jenis yang beragam. Pada dasarmya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program tersebut menarik dan dapat menarik perhatian masyarakat, dan selama tidak bertentangan dengan norma dan hukum yang berlaku. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa tersebut (Naratama, 2006) 2.3.3.1 Program Informasi Program informasi di televisi memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton akan suatu hal karena pada dasarnya manusia memiliki sifat ingin tahu yang besar dan ingin selalu mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu ini untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak. Daya Tarik program informasi adalah informasi itu sendiri. Dengan demikian, program informasi bukan hanya merupakan program dimana terdapat presenter atau penyiar membacakan berita di televisi namun juga termasuk program wawancara (talk show). Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar antara lain: (Morissan M. , 2008) 26 1. Hard News Hard news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audiens secepatnya. Media penyiaran merupakan media yang paling cepat dalam menghantarkan hard news. Dalam berita mengenai konflik, televisi menjadi media yang paling utama dan dapat dipercaya karena televisi dapat menyajikan berita secara audio maupun visual yang tidak dapat dibantah. Hard news dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni: a. Srtaight News Merupakan suatu berita singkat dengan hanya menyajikan halhal yang penting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where, when, why, dan how). Straight news sangat terikat akan waktu karena informasinya akan menjadi tidak menarik jika terlambat disampaikan kepada audiens b. Feature Merupakan berita ringan namun memiliki sisi menarik tersendiri.Menarik disini berarti memiliki informasi yang unik, lucu, aneh, dan menimbulkan kekaguman. Pada dasarnya, berita semacam ini dapat dikategorikan sebagai berita soft news karena tidak terikat waktu penayangan. Namun karena durasi penyangan feature yang relatif singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature masuk dalam kategori hard news. Namun ada kalanya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting dan terikat dengan waktu sehingga harus segera disiarkan. Feature semacam ini disebut news feature, yakni sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan sisi human interest dari suatu berita. c. Infotainment Merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang terkenal. Karena sebagian besar dari mereka merupakan pekerja di industri hiburan, maka berita mengenai mereka disebut sebagai infotainment.Infotainment berasal dari dua kata yakni 27 information dan entertainment.Infotainment masuk dalam kategori hard news karena memuat informasi yang sifatnya segera dan harus ditayangkan. 2. Soft News Soft news adalah suatu tayangan yang menayangkan segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.Berita yang masuk kategori ini tidak termasuk ke dalam suatu program berita namun ditayangkan sebagai suatu program tersendiri. Program yang teremasuk ke dalam soft news antara lain: a. Current Affair Merupakan program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang sudah ditayangkan sebelumnya namun dibahas secara lebih mendalam. Hal ini berarti bahwa current affair terkait dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news. Selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian dari masyarakat maka current affair masih dapat ditayangkan. b. Magazine Merupakan program yang menampilkan informasi ringan namun dibahas secara mendalam atau dengan kata lain magazine merupakan feature dengan durasi yang lebih panjang. Program ini diberi nama magazine karena isinya mirip dengan topik-topik yang dibahas dalam sebuah majalah. Magazine ditayangkan pada program tersendiri dan tidak masuk ke dalam suatu program berita dan lebih menekankan kepada aspek menarik suatu informasi dibanding aspek pentingnya. c. Dokumenter Merupakan sebuah program yang menayangkan informasi yang bertujuan sebagai bahan pembelajaran dan bahan pendidikan namun disajikan dengan cara yang lebih menarik. Cara penyajian dokumenter sangat beragam mulai dari teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik narasinya. d. Talk Show Merupakan program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa 28 acara. Yang menjadi narasumber dalam program talk show adalah mereka yang ahli pada bidangnya atau memiliki pengalaman langsung mengenai topik yang sedang dibahas. 2.4 Teori Khusus 2.4.1 Strategi Produksi 2.4.1.1 Pengertian Strategi Defenisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, difersifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, diventasi, likuidasi dan join venture (David, 2004). Pengertian strategi adalah “rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksaaan yang tepat oleh organisasi. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian Khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan. 29 2.4.1.2 Tahapan Produksi Program Televisi Dalam produksi programmemiliki tahap: pra produksi, produksi, dan paska produksi. 1. Pra Produksi
Tahapan ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: (Wibowo, 2007). Penemuan Ide: Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset. Planning: Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Adanya penetapan jangka waktu kerja (time schedule), menyempurnakan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, dan rencana alokasi. Persiapan: Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang digunakan. 2. Produksi a. Organizing: Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga tujuanorganisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. b. Actuating: Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untukmempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dalam proses ini(Wibowo, 2007). c. Controling Mengarahkan dan memotifasi anggota-anggota organisasi untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membimbing dan meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan. Suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) (Wibowo, 2007). 30 3. Paska Produksi Evaluating: Executive producer, producer, timcreative dan seluruh bagian yang terkait dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang sudah perlangsung. Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing (Morissan, 2005). 2.4.1.3 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah sebuah alat yang cukup efektif, baik dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan perkembangan awal program-program inovasi baru. Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts (kekuatan)dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan threads (ancaman). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu: 1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dan organisasi atau program pada saat ini. 3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. 4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. 31 2.3 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran