MUTU(QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN STANDAR(CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) (CROSBY) MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN BEBAS DARI KECACATAN (JURAN) QUALITY PATIENT SAFETY INTERNAL: Proses pelayanan lebih baik Mengurangi biaya Petugas kesehatan merasa aman EXTERNAL: Kepuasan pelanggan meningkat Image rumah sakit menjadi baik Mengurangi biaya promosi Terdapat kebijakan dan prosedur untuk memandu perawatan pasien yang menjalani dialisis. Dilakukan identifikasi pasien secara tepat sebelum dilakukan tindakan HD. Skrining awal untuk penyakit Hep B, C dan HIV wajib dilakukan pada pasien baru dan diulang tiap 3 at 6 bulan Informed Consent wajib diberikan sebelum melakukan tindakan dan apabila terjadi perubahan kondisi pasien. Pasien dan keluarganya memperoleh informasi memadai tentang penyakit. Kondisi gawat darurat untuk mempertahankan kehidupan/life saving, atau mencegah kecacatan keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran ditentukan oleh tim medis Dokter Penanggung Jawab (DPJP) membuat resep perintah tindakan HD Instruksi DPJP dituliskan dalam rekam medis pasien dan ditanda tangani oleh DPJP. Dilakukan asesmen awal setiap pasien yang mencakup pemeriksaan fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi termasuk riwayat kesehatan. Type dialysis Dializer (jenis, model, dan ukuran) Blood flow rate Komposisi dialisat( komposisi Na, K, Ca, base) Dialisat flow rate Frekuensi dan durasi therapi Antikoagulan Estimasi BB kering dan jumlah cairan untuk merubah tekanan darah Menejemen nutrisi, termasuk cairan yang masuk Test laboratorium pre-post dialisis Obat-obat yang diberikan selama hemdialisis, termasuk EPO, calsitriol Beberapa intruksi khusus bila dibutuhkan untuk melengkapi resep dialisis Dilakukan asesment selanjutnya setiap dilakukan tindakan dan saat kondisi pasien terjadi pemburukan saat pengobatan. Temuan dari assesment didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Tujuan assesment adalah untuk meminimalkan komplikasi dan memastikan dialisis adequat Melakukan tindakan HD sesuai prosedur. Semua pasien yang dilakukan tindakan dialisis harus dilakukan monitoring secara terus menerus sesuai prosedur yang berlaku untuk menghindari komplikasi akibat tindakan dialysis dan di catat di lembar catatan harian hemodialisis. Pasien rawat inap yang akan dilakukan tindakan HD harus ada lembar transfortasi yang menggambarkan kondisi pasien saat akan diantar ke ruang HD Ruang HD harus tersedia kit emergency Petugas sudah terlatih BHD Ada jadwal petugas jaga emergency Dilakukan identifikasi dializer dengan benar. Pasien harus diberi tahu bahwa dializernya dipergunakan berulang Penggunakan dialyzer ulang harus jelas parameternya, penandaannya, dan pelabelannya. Dihitung TCV ( 80 % keatas ) Pasien dengan kondisi berikut ini harus dikeluarkan dari pemakaian ulang: sepsis, hepatitis akut, hepatitis B antigen-positif, HIV Setiap pasien dialisis harus memiliki catatan evaluasi klinis yang dilakukan oleh dokter setidaknya tiap 3- 6 bulanan dan hasil nya dicatat dalam file pasien. Laboratorium: bulanan, tiga, enam bulanan Penilaian gizi (BB) Target hemoglobin 12 gr/dl Pemberian ESA secara rutin, dan monitoring status besi Pemberian tranfusi darah: Kecukupan Hemoglobin cepat teratasi, tapi beresiko Dimonitor pada lembar monitoring Tindakan medis yang didelegasikan kepada perawat yang sudah terlatih (ada SK pelimpahan wewenang dari dokter) Akses vaskuler: permanen dan temporer Permanen: AVF dan AVG Temporer untuk pasien baru, sebaiknya menggunakan catheter atau vena femoralis Dilakukan oleh orang yang berpengalaman Tim dialisis secara rutin harus mengukur dan memantau kecukupan hemodialisis (HD). Jadwal tiga kali seminggu, Kt / V minimal 1,2 dan 1,3 optimal, dan URR lebih dari 65%, Jadwal dua kali per minggu, Kt / V 1,8 dan URR lebih dari 80%. Adequasi /dosis hemodialisis harus diukur tiga bulan atau setiap enam bulan minimal. Water treatmen sebaiknya menggunkan reverse osmsis (RO). Pemantauan water treatmen mingguan (uji coba); pemantauan selama pengawasan dan / atau pemeliharaan fase triwulanan, termasuk mikrobiologi air. Prosedur desinfeksi regular harus dilakukan setidaknya sekali per bulan. Pasien HD menjalani terapi jangka panjang Perlu diberikan pendidikan kesehatan secara rutin terkait terapi yang dijalani Perawatan akses vaskuler, pengaturan cairan, pengaturan makanan (diit), cuci tangan, menejemen anemia, dan tata cara kepengurusan administrasi untuk tindakan HD dan lain2 Pencegahan infeksi dilakukan untuk pasien dan staf Mengurangi kerentanan terhadap infeksi bagi pasien dengan: HD yang optimal harus dicapai, malnutrisi harus dicegah atau diobati, kadar hemoglobin yang optimum harus dipertahankan, kelebihan zat besi harus dihindari. Kewaspadaan universal untuk mencegah penularan bagi petugas: 1. Pembersihan lingkungan dan desinfeksi instrumen, dan permukaan mesin setelah setiap tindakan 2. Menghindari berbagi benda-benda yang terkait dengan pasien; 3. Mencuci tangan 6 langkah dan 5 saat,serta penggunaan sarung tangan sekali pakai; Memberikan dan mempertahankan layanan hemodialisis yang efisien Menghormati privasi dan kerahasiaan pasien Menginformasikan ke dokter segera dari setiap masalah yang terdeteksi Perlakukan semua pasien dengan bermartabat dan hormat Ciptakan dan memelihara lingkungan yang menyenangkan Menjaga dan merawat peralatan dengan baik Pelayanan yang berkualitas akan memberikan manfaat bagi pasien, petugas kesehatan, dan rumh sakit Pelayanan pasien HD harus sesuai dengan standart mutu pelayanan dan berdasarkan pada kebijakan dan SPO yang berlaku SELAMA KITA MASIH PUNYA TEKAD YANG TERPELIHARA DALAM SEMANGAT, MAKA TIADA KATA TERLAMBAT UNTUK MEMULAI SEBUAH AWAL YANG BARU