PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN UNTUK MEWUJUDKAN E-GOVERNMENT DI BIDANG PENGEMBANGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO Dimas Ardiansyah dan Durinda Puspasari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, e-mail: [email protected]; [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk mewujudkan e-government di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo; faktor pendukung dan penghambat penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 6 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model Miles & Huberman dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dikelola dengan dua versi, SIMPEG berbasis web dan SIMPEG berbasis komputer (versi desktop). Faktor pendukung penerapan aplikasi SIMPEG yaitu komputer, server, database PNS, SDM yang berkualitas, jaringan internet, dan pelatihan pengoperasian aplikasi SIMPEG. Sedangkan faktor penghambat penerapan aplikasi SIMPEG yaitu adanya pegawai yang kurang memahami IT, komputer lamban, pegawai yang mengelola SIMPEG tidak mengupdate data pegawai, faktor cuaca yaitu jika jaringan mati terkena petir. Kata kunci: sistem informasi manajemen kepegawaian, e-government Abstract This study aims to describe: the application of Officialdom Management Information System to realise e-government in Development Department of Officialdom Agency of Sidoarjo District; supporting and preventing factors of the application of Officialdom Management Information System to realise egovernment in Development Department of Officialdom Agency of Sidoarjo District. The type of this study is descriptive study which used qualitative approach. There are six individuals observed in this study. Data analysis technique in this study is Miles and Huberman model with sources triangulation. The result of this study shows that the application of officialdom management information system to realise egovernment in Development Department of Officialdom Agency of Sidoarjo District is managed in two versions: web-based officialdom management information system and computer-based officialdom management information system (desktop version). The supporting factors in the application of officialdom management information system are computer, appropriate servers, civil workers database, qualified human resources, internet network, and training in operating officialdom management information system. Whilst the preventing factors are staffs who are not quite good in information system operation, slow computers, staffs operating officialdom management information system who do not update workers database, and weather factor, for instance is disconnected network due to lightning. Key words: officialdom management information system, e-government penanganan data atau informasi sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu proses kegiatan penanganan data adalah pengelolaan data. Pengelolaan data atau informasi tentunya tidak terlepas dari adanya teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Pemanfaatan teknologi informasi untuk PENDAHULUAN Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia ini menunjang kelangsungan suatu organisasi dengan bakat kreativitas melalui pekerjaan yang dilakukan di kantor. Kantor lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data atau informasi (Umam, 2014). Dengan demikian sebuah kantor atau organisasi yang baik harus dapat memberikan tempat yang nyaman demi proses kegiatan 1 meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi dan pelayanan publik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai sektor tengah mengalami perubahan. Begitu juga pada sektor pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui electronic government (egovernment). E-government adalah kegiatan pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk meningkatkan kinerja pemerintah, serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan pemerintah dengan tujuan mencapai good governance (Gunawan, 2015). Menyadari akan besarnya manfaat e-government, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang penerapan e-government. E-government adalah salah satu solusi memperbaiki birokrasi, untuk mencapai ketata pemerintahan yang baik. Pentingnya penerapan e-government di karenakan cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta gaya hidup dengan adanya indikasi meningkatnya kemampuan penggunaan komputer, internet, smartphone, dan jejaring sosial. Hal ini secara otomatis juga berpengaruh pada kemajuan demokrasi dengan indikasi pemerintahan yang transparan. Munculnya harapan publik yang berupa transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam pembuatan keputusan. Salah satu fasilitas e-government yang telah dipergunakan adalah SIMPEG. Program ini digunakan untuk menghimpun data PNS, merekam perubahan yang terjadi, serta menyimpannya dalam satu himpunan data (data base). Tujuan dari sistem data base meliputi penyediaan akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan serta penyediaan sarana untuk penggunaan bersama. Dari data base tersebut bisa dijadikan sumber data dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian dan sebagai informasi untuk membantu pembuatan kebijakan kepegawaian. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa: “Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkat SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian” Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengkajian kebijakan pengembangan sumber daya dan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan data statistik jumlah pegawai negeri sipil di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 mencapai 14.394 orang dan tersebar di 32 SKPD (www.bkd.sidoarjokab.go.id). Oleh karena itu, BKD Kabupaten Sidoarjo menerapkan sebuah sistem aplikasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan administrasi kepegawaian yaitu SIMPEG. Selain itu BKD Kabupaten Sidoarjo memiliki fungsi manajemen secara tepat berdasarkan informasi dari administrasi kepegawaian. Administrasi kepegawaian yang baik akan menghasilkan data yang tepat dan akurat sehingga sangat mempengaruhi jalannya pengambilan keputusan. BKD Kabupaten Sidoarjo membuat dan mengembangkan sebuah website sebagai wujud dari kebijakan e-government. Masyarakat maupun pegawai dapat mengakses website yang telah dibuat oleh BKD kabupaten Sidoarjo. Penerapan SIMPEG merupakan upaya dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi PNS. Berdasarkan hasil studi pendahuluan belum semua data pegawai negeri sipil dikelola dalam aplikasi SIMPEG berbasis web. Data pegawai masih dikelola secara internal di Kantor BKD Kabupaten Sidoarjo sehingga pegawai yang akan melakukan layanan administrasi harus mendatangi Kantor BKD dengan membawa berkas yang diperlukan. Saat ini aplikasi SIMPEG berbasis web digunakan untuk pengajuan kenaikan gaji berkala dari SKPD di Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan 2 penelitian yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian untuk mewujudkan e-government di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) untuk mewujudkan egovernment di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo; 2) faktor pendukung dan penghambat penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian”. Maksud pembangunan dan pengembangan SIMPEG yaitu: 1) terciptanya sistem pengumpulan dan pengolahan data kepegawaian yang bersifat standard dan seragam dengan cara pengolahan data tersebar (distributed data processing); 2) terbentuknya database (himpunan data) kepegawaian yang dapat menampung kebutuhan dan bermanfaat bagi proyeksi perencanaan dan pelaksanaan pendayagunaan aparatur negara di pusat mapun daerah (Keputusan Mendagri No.17 Tahun 2000 dalam www.depdagri.go.id). E-government Menurut Gunawan (2015:75) mengemukakan: “e-government adalah penyelenggaraan pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk meningkatkan kinerja pemerintah, serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan pemerintah dengan tujuan mencapai good governance”. Sedangkan menurut Menurut Zweers and Planque (dalam Gunawan, 2015:75) mengemukakan: “E-Government berhubungan dengan penyedia informasi, layanan atau produk yang disiapkan secara elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai lebih untuk partisipasi pada semua kalangan”. Menurut Gunawan (2015) manfaat egovernment antara lain dapat: 1) meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan; 2) memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis dan industri); 3) menurunkan biaya administrasi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari; 4) meningkatkan kecepatan berbagai permintaan dan ketepatan pelayanan publik terhadap permintaan dan pertanyaan masyarakat; 5) dapat menyediakan akses pelayanan untuk semua departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) pada semua tingkatan; 6) memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun nasional; 7) memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan Sistem Informasi Manajemen Menurut McLeod dan Schell (2007:11) mengemukakan bahwa: “sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama”. Sedangkan menurut Al-Bahra (2005:14) mengemukakan bahwa: “suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Menurut Kelly (dalam Sunyoto, 2014:5) mengemukakan bahwa:“sistem informasi manajemen adalah perpaduan sumber manusia dan sumber yang berlandaskan komputer yang menghasilkan kumpulan penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien dan bagi perencanaan bisnis”. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pengertian SIMPEG berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa: “Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkat SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam 3 berbagai pihak yang berkepentingan; 8) sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik secara bebas tanpa perlu ada rasa takut dan khawatir; 9) menciptakan lingkungan masyarakat yang tanggap menghadapi segala permasalahan yang timbul sesuai dengan perubahan tren global; 10) memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan keputusan berbagai kebijakan publik secara demokratis. verifikasi data) dengan memanfaatkan hal-hal lain yang ada di luar data tersebut untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan (Mukhtar, 2013). Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2015). HASIL PENELITIAN Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur sesuai dengan pedoman wawancara. Pertanyaan wawancara ditujukan kepada informan agar mendapatkan data yang benar. Berdasarkan wawancara dengan subyek dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIMPEG adalah sistem aplikasi yang berisi data dan informasi pegawai negeri sipil yang berguna untuk mengelola data pegawai negeri sipil di lingkungan Kabupaten Sidoarjo yang memuat data pribadi, NIP, riwayat pendidikan, riwayat jabatan, riwayat pangkat, riwayat golongan, data keluarga, data cuti, data perceraian, data penghargaan Satya Lencana dll. Mengenai cara kerja SIMPEG ada 2 yaitu secara desktop dan online. Untuk cara kerja melalui desktop itu pegawai yang hendak mengurus berkas kepegawaian harus datang ke kantor BKD untuk mengurus misalnya ijin cuti. Untuk cara kerja melalui online, pegawai cukup mengakses web SIMPEG dan berkas-berkas harus sudah di-scan kedalam bentuk file untuk pemrosesan, sementara ini web SIMPEG hanya bisa digunakan untuk pengurusan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat. Fungsi aplikasi SIMPEG yaitu untuk memudahkan pekerjaan dalam mengelola data pegawai negeri sipil. Faktor yang mendukung dalam penerapan aplikasi SIMPEG yaitu teknologi komputer, sumber daya manusia yang berkualitas, database, server dan masih banyak faktor pendukung lainnya, sedangkan faktor penghambat penerapan aplikasi SIMPEG yaitu adanya pegawai yang kurang memahami IT, komputer lamban, pegawai yang mengelola SIMPEG tidak mengupdate data pegawai, faktor cuaca yaitu jika jaringan mati terkena petir. Aplikasi SIMPEG juga berperan dalam mewujudkan egovernment karena pelayanan dapat dilaksanakan secara elektronik dengan cepat, akurat dan transparan, adapun bukti dukung peran SIMPEG METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian dekriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu (Mukhtar, 2013). Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011). Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, di dalam prosedur penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku dan orang yang diamati (Sugiyono, 2015). Subyek dalam penelitian ini yaitu 2 pegawai Sub Bidang Perencanaan dan Informasi Pegawai dan 4 pegawai Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai. Obyek dalam penelitian ini adalah penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk mewujudkan e-government di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data (memeriksa keabsahan data atau 4 dalam mewujudkan e-government yaitu pengurusan usulan kenaikan pangkat dilakukan secara paperless dan elektronik, pengurusan usulan kenaikan gaji berkala secara elektronik, PNS dapat melihat informasi kepegawaian via web SIMPEG. Selain wawancara, pengambilan data dilakukan dengan observasi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa aktifitas penyimpanan data kepegawaian yang dilakukan yaitu dengan menerapkan aplikasi SIMPEG versi web dan versi desktop. Untuk aplikasi SIMPEG versi web sementara ini hanya bisa untuk pengurusan berkas kenaikan gaji berkala, langkah yang harus dilakukan yaitu membuka aplikasi SIMPEG melalui web kemudian mengisi form online pengajuan kenaikan gaji berkala, kemudian mengirim berkas yang diperlukan yang sebelumnya sudah di-scan kedalam bentuk softfile, setelah itu data akan otomatis masuk ke aplikasi SIMPEG dan menunggu proses selanjutnya dari BKD Kab. Sidoarjo. Untuk pengurusan berkas lain masih dikelola dengan aplikasi SIMPEG versi desktop. Jadi, untuk pegawai dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkup Kabupaten Sidoarjo yang hendak mengurus berkas kepegawaian harus datang ke kantor BKD Kab. Sidoarjo dengan membawa berkas yang diperlukan, kemudian data pegawai akan dimasukkan ke dalam aplikasi SIMPEG versi desktop untuk diproses dan di-update didata kepegawaiannya. Koordinasi antar pegawai dalam menerapkan aplikasi SIMPEG khususnya di Bidang Pengembangan sudah memiliki tugas dan pekerjaan masing-masing mulai dari pengelolaan data master pegawai, pengentrian data kartu pegawai, data kartu suami/istri, data penghargaan Satya Lencana hingga ijin perceraian sehingga mudah didapat jika sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan. Kegiatan pegawai dalam menerapkan aplikasi SIMPEG dilakukan secara berkesinambungan antar pegawai dengan pegawai lainnya, sehingga data kepegawaian yang ada didalam aplikasi SIMPEG dapat selalu ter-update. 1997 tentang Rencana Induk Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah serta Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pemerintah Kabupaten. Penerapan aplikasi SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo bertujuan agar tercipta database kepegawaian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang dapat menampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali dan mendistribusikan data pegawai. Penerapan aplikasi SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo juga dikarenakan mengikuti kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Aplikasi SIMPEG merupakan singkatan dari Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Aplikasi SIMPEG merupakan aplikasi database yang menyimpan data pegawai yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. SIMPEG telah berjalan sejak tahun 1997 di Bagian Kepegawaian Setda Kabupaten Sidoarjo dan mulai tahun 2002 sampai dengan sekarang ini sudah banyak mengalami perubahan baik software maupun hardware. Untuk kebutuhan kelengkapan, keakuratan data pegawai dan penyampaian informasi yang cepat maka aplikasi SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2007 dikembangkan menjadi SIMPEG berbasis web (intranet), namun sementara ini, SIMPEG berbasis web hanya bisa digunakan untuk pengurusan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian tidak lepas dari adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti, faktor yang mendukung penerapan aplikasi SIMPEG di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo menurut 6 informan yaitu teknologi, sumber daya manusia yang berkualitas, server, database, jaringan internet yang memadai, PEMBAHASAN Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam Mewujudkan E-government Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo menerapkan aplikasi SIMPEG berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 140 Tahun 5 adanya pelatihan pengoperasian aplikasi SIMPEG. Teknologi merupakan faktor pendukung penerapan aplikasi SIMPEG karena aplikasi SIMPEG dioperasikan berbasis komputer. Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu pegawai yang mengelola data menggunakan aplikasi SIMPEG harus memahami tentang teknologi informasi agar bisa mengoperasikan aplikasi SIMPEG dengan baik. Faktor pendukung penerapan aplikasi SIMPEG yang lain yaitu server karena server merupakan pusat penyimpanan data pegawai yang bisa diakses oleh semua komputer yang ada di Kantor BKD Kabupaten Sidoarjo. Kemudian database, yang dimaksud adalah database pegawai negeri sipil yang ada di seluruh SKPD Kabupaten Sidoarjo yang disimpan diserver. Jaringan internet berguna untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lain. Faktor pendukung yang terakhir yaitu adanya pelatihan pengoperasian aplikasi SIMPEG yang berguna untuk pegawai yang mengelola data di aplikasi SIMPEG agar dapat mengoperasikan aplikasi SIMPEG dengan baik. Hal ini sesuai dengan yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian terhadap informan pendukung (triangulasi) mengenai faktor pendukung penerapan aplikasi SIMPEG meliputi komputer, teknologi, server, database, jaringan internet, sumber daya manusia yang berkualitas, pelatihan pengoperasian aplikasi SIMPEG. Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian tidak lepas juga dari adanya faktor penghambat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti, faktor yang menghambat penerapan aplikasi SIMPEG di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo menurut Bapak Handoko Irawan A, Md dan Ibu Mahardina Devi Triani A, Md yaitu pegawai yang malas melakukan update data kepegawaian, data di SIMPEG yang tidak ngelink dengan data BKN akhirnya ketika ada update pegawai harus mengisi di keduanya. Sedangkan menurut Ibu Dyta Trisnasari S. Psi yaitu komputer lamban karena komputer yang digunakan oleh Ibu Dyta masih belum update dengan spesifikasi dan kualitas yang bagus. Menurut Bapak Nurul Hidayat dan Ibu Nurul Millah faktor yang menghambat yaitu jika dari SKPD lain ada pergantian pegawai kemudian tidak melaporkan ke BKD data akan berbeda dengan yang ada di SIMPEG, selain itu jaringan juga bisa jadi faktor penghambat penerapan SIMPEG, bisa karena human error bisa juga karena faktor alam misalkan terkena petir. Hal ini sesuai dengan dengan yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian terhadap informan pendukung (triangulasi) Ibu Ira Krisnawati S. Kom dan Bapak Rachmad Satrijawan S, Sos mengenai faktor penghambat penerapan aplikasi SIMPEG yaitu faktor alam seperti jaringan atau listrik mati karena petir sehingga aplikasi SIMPEG tidak bisa dioperasikan, selain itu pegawai yang mengelola SIMPEG tidak mengupdate data pegawai juga merupakan faktor yang menghambat penerapan aplikasi SIMPEG. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk mewujudkan egovernment di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo maka dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dikelola dengan dua versi, SIMPEG berbasis web dan SIMPEG berbasis komputer (versi desktop). Untuk SIMPEG berbasis web sementara ini masih hanya untuk pengurusan usulan Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Pangkat, sedangkan pengurusan usulan lainnya dikelola dengan SIMPEG berbasis komputer dengan mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo jika hendak mengurus berkas terkait ijin cuti, ijin belajar dan lain lain. Aplikasi SIMPEG juga berperan dalam mewujudkan egovernment, terbukti dari proses usulan Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Pangkat bisa dilakukan secara elektronik, selain itu aplikasi SIMPEG berbasis web bisa diakses oleh masyarakat yang berguna memberikan informasi pegawai di setiap SKPD di Kabupaten Sidoarjo. Faktor pendukung penerapan aplikasi SIMPEG yaitu komputer, server yang memadai, database pegawai negeri sipil, SDM yang berkualitas, jaringan internet, dan pelatihan pengoperasian aplikasi SIMPEG. Sedangkan faktor penghambat penerapan aplikasi SIMPEG yaitu adanya pegawai yang kurang memahami IT, komputer lamban, 6 pegawai yang mengelola SIMPEG tidak mengupdate data pegawai, faktor cuaca yaitu jika jaringan mati terkena petir. Mcleod Jr, Raymond dan George P Schell. Sistem Informasi Manajemen Edisi Kesembilan. Jakarta:Indeks Saran Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya dan kesimpulan akhir di atas, maka berikut beberapa saran dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo: Bagi BKD Kabupaten Sidoarjo, yaitu 1) Badan Kepegawaian Daerah sebaiknya mengembangkan lagi aplikasi SIMPEG agar semua pengurusan usulan bisa dilakukan secara elektronik; 2) Badan Kepegawaian Daerah sebaiknya mengecek kembali peralatan untuk mengelola aplikasi SIMPEG seperti komputer, sehingga tidak ada komputer yang lamban dan aplikasi SIMPEG dapat dijalankan dengan baik. Sedangkan bagi penelitian selanjutnya, yaitu 1) Aplikasi SIMPEG yang diteliti terbatas pada penerapan dibagian data kartu pegawai (karpeg), data kartu istri/suami (karis/karsu), Satya Lencana, Modul Cuti, Modul Perceraian. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti bagian SIMPEG yang lain sehingga hasil penelitian dapat lebih dikembangkan; 2) Obyek penelitian hanya pada satu bidang saja yaitu Bidang Pengembangan dengan subyek penelitian 6 orang. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti bidang yang lain sehingga hasil penelitian lebih luas dan subyek penelitian lebih banyak. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya. Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Umam, DAFTAR PUSTAKA Al-bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gunawan, Cakti Indra. 2015. Sistem Informasi Manajemen dan E-government. Purwokerto: CV IRDH. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Pegawai Departmen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah: http://www.kemendagri.go.id/produkhukum/2000/05/30/keputusan-mendagri-no-17tahun-2000. diakses ada tanggal 22 Februari 2016. 7 Khaerul. 2014. Manajemen Bandung: CV Pustaka Setia. Perkantoran.