Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE):

advertisement
 Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE): aksi global mewujudkan UKM berdaya saing dan pekerjaan yang layak Komite Penasihat Nasional bertemu tiap tahun. Komite ini terdiri dari perwakilan dari ILO, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan pemain inti di negara-­‐
negara yang perekonomiannya sedang berkembang. Namun, dikarenakan bentuk usahanya, UKM rentan dengan perubahan yang terjadi di pasar domestik dan internasional. Pendekatan Global SCORE Pemerintah Swiss, melalui SECO, memberikan bantuan bagi International Labour Organization (ILO), Organisasi Perburuhan Internasional, untuk melaksanakan proyek SCORE (Sustaining Competitive and Responsible Enterprises) yang dalam bahasa Indonesia disebut “Kesinambungan Daya Saing dan Tanggung Jawab Perusahaan”. Proyek ini dilaksanakan untuk membantu UKM di enam negara (Afrika Selatan, Cina, Ghana, Indonesia, India, Kolombia, dan Vietnam) agar menjadi lebih produktif dan kompetitif dalam perekonomian global. SCORE meyakini bahwa inovasi dalam organisasi kerja, pembelajaran berkelanjutan di tempat kerja, hubungan yang baik antara pekerja dan pihak manajemen, serta mengembangkan sikap saling menghormati atas hak-­‐hak pekerja merupakan faktor utama dalam meningkatkan produktivitas sembari memajukan pekerjaan yang layak. SCORE memiliki lima modul pelatihan yang meliputi: (i) kerja sama di tempat kerja, (ii) manajemen mutu, (iii) produktivitas dan produksi yang lebih bersih, (iv) manajemen SDM dan keselamatan, dan (v) kesehatan dan hubungan di tempat kerja. UKM dan Perekonomian Indonesia Dari kegiatan usaha yang ada, sebanyak 95% di antaranya berdiri dalam bentuk UKM yang memberikan kontribusi signifikan bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yaitu sebesar 53,3% di tahun 2006. UKM terbukti lebih memiliki ketahanan dalam menghadapi krisis keuangan Asia di tahun 1997/8 dibandingkan dengan konglomerasi yang justru terbelit hutang dalam jumlah besar. Hal ini mendorong Pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih pada UKM untuk membantu mengasah kemampuan mereka demi meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam rantai produksi global. Adanya perjanjian-­‐perjanjian baru di tingkat bilateral dan multilateral tidak hanya menghadirkan tantangan baru, namun juga memberikan lebih banyak peluang bagi UKM Indonesia. UKM yang kuat akan memiliki kemampuan bersaing serta dapat memanfaatkan berbagai peluang ekonomi yang baru muncul. SCORE di Indonesia SCORE Indonesia secara resmi diluncurkan pada tanggal 6 Juli 2010 oleh Presiden Konfederasi Swiss, H.E. Doris Leuthard dalam kunjungan kenegaraan beliau ke Indonesia. Proyek senilai 2,1 juta Franc Swiss ini akan dilaksanakan dalam waktu tiga tahun hingga tahun 2012. SCORE akan membantu meningkatkan kondisi kerja dan perburuhan di Indonesia. ILO bermitra dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja untuk melaksanakan proyek ini, yang akan menghadirkan berbagai keahlian dan pengalaman dalam upaya membantu UKM Indonesia memenuhi standar-­‐standar perburuhan dan lingkungan hidup. Proyek ini ditujukan pada UKM yang mempekerjakan 50-­‐200 orang dan pada awalnya akan berfokus pada sektor otomotif. Pada tahap percontohan, 10 UKM yang telah diidentifikasi oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra turut ambil bagian dalam program ini. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Economic Development Cooperation Office Embassy of Switzerland Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X 3/2, Jakarta – 12950, Indonesia Telp: +62 (021) 5256061 | Email: [email protected] 1 
Download