Tennt Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 PENETAPAN JUMLAH KOLONI BAKTERI RUMEN PADA HE WAN RUMINANSIA MULYANI Balai Penelilian Ternak Po . Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Rumen merupakan alat pencerna fermentatif yang mengandung mikroba pencerna, dan sebagian besar adalah bakteri . Bakteri rumen sangat penting untuk diketahui jumlahnya, sehingga percobaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan : Penghitungan jumlah koloni bakteri menggunakan metoda media agar, dengan pengenceran 7 kali dan masa inkubasi selama 21 hari . Hasil percobaan ini menunjukan bahwa pakan jerami padi dengan pan rumput gajah mcnunjukkan adanya perbedaan . Rumput gajah mendapatkan jumlah bakteri yang lebih banyak daripada jerami padi . Penghitungan jumlah bakteri ini dapat juga digunakan untuk melihat jenis pakan lainnya yang akan ditentukan jumlah bakterinya dalam rumen . Jika hasil perhitungan jumlah bakteri yang tinggi berarti pakan dalam percobaan tersebut baik untuk digunakan sebagai pakan temak . Kata kunci : Rumen, bakteri, j enis pakan . PEN DAHULUAN Ternak ruminansia adalah salah satu sumber pangan bagi manusia, terutama untuk sumber protein . Dalam ternak ruminansia bahan serat dan bahan non protein dapat diubah men jadi bahan pangan sangat didukung oleh kegiatan mikroba dalam perut depan ternak (rumen) . Rumen merupakan alat pencerna fermentatif yang mengandung mikroba pencerna seperti bakteri, fungi, protozoa . Dan dari ketiga macam mikroba tersebut bakteri merupakan biomassa terbesar dan berperan penting dalam proses pencernaan dalam rumen (Prestong & Leng 1978) . Sedangkan menurut Ogimoto dan Imai (1987) dalam Yulfitrin, 2001 mengatakan rumen mengandung l0 10 -I0'`/ml bakteri gram dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi Bakteri rumen umumnya bersifat anaerob yang hidup tanpa adanya oksigen bebas, tetapi masih dapat ditemukan bakteri yang bersifat fakultatif yang dapat hidup dengan adanya sedikit oksigen . Penetapan koloni bakteri ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri dalam rumen pada percobaan pakan ternak atau percobaan lainnya . Tulisan ini dibuat untuk memberikan informasi kepada yang memerlukan bahwa total bakteri membantu melengkapi hasil percobaan- 172 percobaan pakan selain dari invitro dan invivo . MATERI DAN METODE Bahan Cairan rumen yang diambil dari hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba yang di vistula atau diambil dengan cara oral atau mulut menggunakan selang . Media yang digunakan terdiri dari media agar dan pengencer, bahan kimia yang digunakan adalah larutan mineral Sol 1, larutan mineral Sol 11, glukosa, resazurin 0,1%, bacto agar, L-sistein, natrium karbonat, bactocasitone, yeast extract, starch soluble, natrium Iaktat, natrium asetat, asam asetat glasial, trypticase, natrium bicarbonat, gas Co2, dan air destilata . Alat Alat yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu peralatan utama, glassware, dan peralatan penunjang. Peralatan utama terdiri dari autoclave, oven atau inkubator, pipet automatic 5 ml, timbangan analitik, rolling, hotplate (pemanas), fortex (pengocok) . Peralatan glassware terdiri dari tabung reaksi besar dan kecil, gelas ukur, gelas piala besar dan kecil, labu erlemeyer, penutup botol tabung reaksi . Peralatan penunjang terdiri dari jarum suntik I ml, serbet, kantong plastik tahan panas ukuran l kg . Semua peralatan glassware harus disterilkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 terlebih dahulu dengan autoclave . menggunakan Isi dari mineral sol I dalam 100 ml yaitu K 2 HP0 4 gr . = 0,6 M etode Llntuk mcnghitung koloni bakteri rumen hewan ruminansia pertama-tama kita harus menyiapkan dahulu media pengencer dan media agar . Media pengencer yang dihutuhkan untuk satu sample ialah tujuh kali pengenccran yang artinya rumen diambil setengah ml dimasukkan ke dalam tabung rcaksi yang sudah diisi cairan pengencer sebanyak 4,5 mI dan terus dilakukan sampai tujuh kali, pengenceran yang terakhir (ke-7) diambil sebanyak 0,5 ml dan dimasukkan kedalam media agar yang sudah siap . Media pengencer Bahan-hahan yang digunakan mineral Sol I, mineral Sol II, serbuk cystem HCI11,0, serbuk Na,C0 3 , dan larutan Resazurin 0,1%. Semua hahan yang serhuk ditimbang kemudian dicairkan satu-persatu menggunakan aquadest, semua hahan dicampurkan dan dialiri gas C0 2 , sampai warnanya beruhah dari warna merah keunguan menjadi hening setelah warnanya beruhah kemudian dimasukkan ke dalani tabung reaksi kecil sehanyak 4,5 nil perhotol kemudian ditutup rapat dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas untuk keniudian disterilkan dalam autoclave . Media agar (media jumlah total koloni bakteri) Bahan yang dibutuhkan untuk media agar, larutan mineral I, larutan mineral 2, larutan resazurin 0,1%, aquadest, serbuk hacto agar, rumen, glukosa, cellobiosa, Lcystein, Na 2 C03 8%, Bakto Casitone, Yeast Extract, Starch Soluble, NaHC0 3 , Sodium Lactate . Semua bahan yang serbuk ditimbang kemudian dicairkan satu-persatu menggunakan aquadest, setelah itu dipanaskan sampai mendidih, diangkat dan dialiri gas CO 2 karena bakteri rumen adalah hakteri anaerob yang tidak holeh terkena udara 0 2 . Setelah semua bahan siap selanjutnya dimasukkan sebanyak 2,5 ml dari larutan media kedalam tabung reaksi yang berukuran 25 ml, setelah selesai tabung-tahung reaksi tersebut dimasukkan kedalam plastik tahan panas ukuran 1 kg untuk disterilkan (autoclave) hersama-sama pengencer . Kemudian kedua hahan tersebut (pengencer dan media agar) disterilkan kedalam autoclave . '4 m ,'., n, m 'ia m '. _ in m ', ( ::,iron runitii label 1 . Media Pengencer dalam 100 nil Bahan llincral S,I I Nincral S,I 11 (\ stcin 11( :I-1 1A0 Jumlah Na,( :( ), Rcsazurin 0,1% 7 .5 nil 7 .5 ml 0,05 gr 0, 3 gr O ' l nil Gambar I . Pengenceran cairan rumen Sumber : Ogimoto dan Imei (1981) Keterangan : Sehelum dipindahkan tabung yang berisi pengencer harus dikocok terlebih dahulu . Tabel 2 : Isi mineral Sol II dalam 100 ml Pengerjaan jumlah bakteri Bahan N ,d (NI 1 4)2S04 KI I1P04 Ca( 1, ti1 sO471120 ,Jumlah (g ) 1,2 1,2 0,6 0,12 0 .25 Sumber : Ogimoto dan Imei (1981) Pusal Penelitian dan Pengembangan Peternakan Dipipet 0,5 ml cairan rumen dimasukkan kedalam tabung pengencer yang berisi 4,5 ml larutan pengencer ( 10 kali pengenceran), pengenceran diulang sampai tujuh kali . Untuk tabung yang ketujuh diambil sehanyak 0,5 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi media 173 Tent it Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 jumlah bakteri dengan 3 kali ulangan, kemudian diputar dengan menggunakan roller hingga kering (agar diam tidak berubah) selanjutnya diinkubasi selama dua 21 hari tetapi pada hari ke lima tabung reaksi tadi mulai dihitung koloni bakterinya dan diulang pada hari ke empat belas kemudian pada hari ke dua puluh satu . Perhitungan jumlah koloni bakteri rumen Jumlah koloni x 2 x 10 7 Keterangan : 10 7 = 2 = Pengenceran Jumlah sempel 0,5 ml Jumlah koloni = Hasil koloni yang didapat HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pengerjaan total bakteri ini semua alat yang akan digunakan harus dalarn keadaan bersih dan disimpan kedalam oven kurang lebih 100 0 C, hal ini diperlukan untuk menghindari kontaminasi seperti tumbuhnya jamur dalam media . Tabel 3 . Hasil dari pengamatan Bahan _ Jerami padi Rumput gajah Proses dari percobaan invivo - Jerami padi - Rumput gajah Proses dari percobaan Junilah Koloni Rakteri (Kisaran) 7,68 X 10" 7,40 X 10 10 7,60 X 10' 7,40 X 10 10 padi berkisar antara 7 - 8 x 109/ml . Sedangkan rumput gajah kisarannya 6-7 X 10 10 /ml . Dalam percobaan di laboratorium BALITNAK Ciawi dilakukan dengan 2 macam percobaan penelitian yaitu dengan invivo dan invilro . Hasil percobaan menunjukkan bahwa hasil invivo didapat hasil yang lebih besar daripada invitro ini dikarenakan invitro, rumen sudah diinkubasi dan diberi perlakuan-perlakuan sedangkan invivo percobaan Iangsung dari cairan rumen yang masih segar atau baru . Penghitungan jumlah bakteri dilakukan pada hari ke-5, hari ke-14, dan hari ke-21 . hal ini dimaksudkan pada hari ke-5 bakteri sudah tumbuh hampir 60% sehingga perhitungan sudah harus dilakukan untuk memudahkan penglihatan dan pada hari ke-14 perhitungan diulang karena pada hari ke-5 bakteri belum tumbuh dan terakhir perhitungan dihentikan pada hari ke-21 disini, kita anggap bakteri dalam agar sudah tidak tumbuh lagi . KESIMPULAN DAN SARAN Perhitungan jumlah koloni bakteri, sangat membantu dalam hasil suatu percobaan . Jika jumlah bakterinya banyak, pakan ternak tersebut balk untuk digunakan pada hewan ternak ruminansia. Sebaiknya perhitungan bakteri dilakukan dengan menggunakan alat yang chili canggih atau modern guna menghindari kesalahan . invitro Jerami padi Rumput p ah 2,46 X 10 9 3,43 X 10 10 DAFTAR PUSTAKA PRESTONG, T . R . DAN R . A . LENG . 1978 . Perhitungan populasi jumlah bakteri disebut juga total count, perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah diinkubasi dalam mediabiakan dengan lingkungan yang sesuai sesudah masa inkubasi jumlah koloni yang tumbuh dapat dihitung yang merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah bakteri dalam suspensi tersebut. Perhitungan koloni pada tabung reaksi dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan neon . Dari basil pengamatan terdapat jumlah koloni bakteri pada jerami 174 Matching Ruminants Production Sistem with Available Resource in Tropic and Sub Topics . Penambul Books, Armidele, New South Wales . OGIMOTO, K . DAN IMA1, S . 1987 . Atlas of Rumen Microbiology . Japan Scientific Societies Press, Tokyo . 2001 . Laporan : Pengaruh pH Inokulum terhadap Viablitas dan Aktivitas Bakteri Anaerob ( Bakteri Rumen ) . Institut Pertanian Bogor . Fakultas MIPA . YULFITRIN . Pusat Penelitian dan Pengenibangan Peternakan