48 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Umum

advertisement
48
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Umum Perusahaan
AAPS merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak dalam peternakan
ayam ras petelur. AAPS berdiri pada tahun 2002 dengan skala usaha yang relatif
kecil, yakni dengan modal awal Rp 5.000.000. Pemiliknya adalah sepasang suami
istri yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Rumah Sakit Umum Suliki,
yang juga berlokasi di Kabupaten 50 Kota. Bapak Zulfahmi dan istrinya yang
bernama Mimi Susanti pada awalnya memang berniat untuk membuka usaha,
karena mereka memiliki lahan yang cukup luas. Bapak Zulfahmi, atau yang biasa
disapa dengan Uda Zul ini memilih usaha ayam ras petelur karena melihat potensi
usaha peternakan ayam ras petelur didaerah tempat tinggalnya sangat bagus.
Selama tujuh tahun ini pemilik konsisten mengembangkan usahanya
dengan menggunakan fasilitas kredit pada lembaga keuangan setempat. Hingga
saat ini AAPS sudah memiliki tujuh kandang dengan jumlah ayam 6800 ekor.
Selain itu pemilik juga sudah memiliki bangunan yang dapat difungsikan sebagai
toko. Selama ini toko tersebut digunakan untuk tempat transaksi antara pemilik
dengan pelanggan. Bangunan ini terdapat dipinggir jalan, sehinga memudahkan
dalam penjualan telur. Untuk mengurangi biaya produksi pemilik juga sudah
memiliki alat penggiling jagung.
49
5.2. Lokasi Perusahaan
AAPS berlokasi di KM 18 dari pusat kota Payakumbuh, Jl. Tan Malaka
Tanjung Jati, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Kota ini
merupakan sentral peternakan ayam ras Sumatera Barat.
Adapun batas-batas perusahaan AAPS adalah:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mungka
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Payakumbuh
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Akabiluru
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh
5.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Pada awal berdirinya perusahaan ini, keseluruhan kegiatan produksi dan
pemasaran dilakukan oleh pemilik perusahaan beserta istrinya, namun seiring
berkembangnya usaha ayam ras petelur milik Uda Zul, pada tahun 2003 AAPS
sudah dapat memperkerjakan satu orang karyawan, yang pada saat itu membantu
pemilik dalam melakukan kegiatan produksi saja. Tahun 2005 hingga sekarang
AAPS sudah memiliki empat karyawan, yang terdiri dari tiga orang anak kandang
dan satu orang penjaga toko, serta karyawan sebelumnya yang sekarang sudah
diangkat menjadi mandor.
Saat ini, organisasi perusahaan AAPS masih belum terstruktur secara
formal. Pembagian kerja dan pembagian wewenang yang mengatur siapa
bertanggung jawab kepada siapa dan masing-masing pekerja mengerjakan apa
yang menjadi tugasnya belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari
penumpukan kerja yang terdapat pada mandor. Selain bertugas sebagai
penanggung jawab kandang, beliau juga mengurusi keuangan dan administrasi,
50
bahkan juga sebagai supir. Pemilik perusahaan pada saat ini bersifat sebagai
pengawas kegiatan operasional. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi
pada AAPS dapat dilihat pada Gambar.6
Pemilik AaPs
Mandor
(Penanggung Jawab Operasional dan
Pemasaran)
Anak
Kandang
Anak
Kandang
Anak
Kandang
Penjaga
Toko
Gambar 6. Struktur Organisasi Perusahaan AAPS
5.4. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan merupakan hal yang vital bagi perusahaan.
Keberhasilan proses produksi dan pelaksanaan rencana pengembangan akan
sangat bergantung kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber daya
yang dimiliki perusahaan berupa sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan
sumber daya modal.
5.4.1. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan terdiri dari tanah, bangunan,
peralatan dan kendaraan. Lahan yang dimiliki perusahaan terdiri dari dua yaitu
lahan untuk kandang ayam petelur dan lahan toko. Luas bangunan toko adalah 40
51
m2 sedangkan luas bangunan kandang masing-masing adalah 5 x 26 m. AAPS
memiliki 7 kandang dengan kapasitas masing-masing 1000 ekor ayam. Saat ini,
AAPS sudah memiliki sekitar 6800 ekor ayam petelur.
Peralatan yang digunakan perusahaan tidak selamanya baru, terkadang
perusahaan juga menggunakan yang bekas. Hal ini bertujuan agar efisiensi biaya
tercapai. Kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah sebanyak satu buah.
Kendaraan tersebut digunakan untuk mengambil pakan, mengambil peti dan
sekam,serta memasarkan telur. Untuk lebih lengkap, jenis peralatan dan
kendaraan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 13. Jenis Peralatan yang Digunakan Perusahaan AAPS
No
Jenis
Jumlah
1
Timbangan Telur
1
2
Timbangan Pakan
1
3
Mesin Pengiling Jagung
1
4
Drum Air
4
5
Gerobak Pakan
1
7
Ember Pakan
10
8
Mobil Colt Diesel
1
5.4.2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan AAPS terdiri dari lima
orang karyawan. Tenaga kerja tersebut terdiri dari seorang mandor yang
bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional perusahaan, baik itu kandng
maupun toko (yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran). Penanggung jawab
tersebut memiliki tugas melaksanakan, memantau, memeriksa serta membuat
laporan atas kegiatan peternakan ataupun pemasaran yang dilakukan para pekerja.
Pada unit usaha kandang, penanggung jawab dibantu oleh satu orang pekerja,
52
yang biasa disebut anak kandang. Anak kandang bertugas mengurus semua proses
pemeliharaan ayam petelur dibawah pengawasan penanggung jawab kandang.
Selain anak kandang, AAPS juga memiliki penjaga toko, yang tugas utamanya
adalah melakukan pencatatan terhadap penjualan ayam.
Tabel 14. Jenis Pekerjaan, Jumlah, dan Tugas Karyawan AAPS
No
1.
Jenis Pekerjaan
Mandor
2.
3.
Anak Kandang
Penjaga Toko
Jumlah Karyawan
Tugas
1
a. Penanggung Jawab Kandang
Mengawasi operator kandang,
memeriksa
kesehatan
ayam,
melaksanakan program vaksinasi,
menghitung
produktivitas,
mencatat keluarnya telur.
b. Penanggung Jawab Toko
mengawasi kegiatan jual beli telur
serta memantau pencatatan yang
dilakukan oleh administratur.
3
Melakukan pemeliharaan ayam
1
Melakukan pencatatan, menerima
dan melakukan pembayaran.
5.4.3. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal yang digunakan AAPS terdiri dari modal pribadi pada
awal mendirikan usaha peternakan ayam ras petelur ini. Setelah memperoleh
keuntungan yang cukup, perusahaan berani mengajukan pinjaman ke lembaga
keuangan untuk pengembangan usahanya.
53
5.5. Unit Usaha Ayam Ras Petelur
5.5.1. Deskripsi Proses Produksi
Proses produksi yang diterapkan dalam pemeliharaan ayam ras petelur
pada perusahaan AAPS terdiri dari tiga fase, yaitu fase starter (0 – 8 minggu), fase
grower (8 – 18 minggu), dan fase layer (> 18 minggu).
Pada fase starter, persiapan kandang litter merupakan hal yang pertama
dilakukan dengan melaksanakan sanitasi kandang yang bertujuan untuk
membersihkan kandang sehingga bebas dari hama dan penyakit. Kegiatan yang
dilakukan berupa pencucian kandang serta segala peralatannya dengan
menggunakan fumisid. Setelah kandang dibersihkan dan diberi kapur maka
peralatan kandang dapat dipasang. Pemasangan peralatan kandang meliputi
tempat pakan, tempat minum, sekatan, dan pemanas.
Setelah kandang dipersiapkan sebaik mungkin, dilakukan perlakuan
terhadap DOC masuk. DOC dihitung dan disortir dengan tujuan untuk mengetahui
apakah adanya kematian selama pengangkutan. Kemudian DOC disebar dan
diberi minum air gula. Tujuan pemberian air gula tersebut adalah untuk
mengurangi stress DOC selama di perjalanan. Pakan yang diberikan pada umur 120 hari berupa AL 1 sedangkan AL 2 untuk umur 21-60 hari. Pemberian vaksin
harus disesuaikan dengan umur ayam. Untuk ayam usia > 12 minggu vaksin yang
diberikan adalah AI, ND, ND-IB, dan corryza. Pada fase layer vaksin yang
diberikan adalah ND dan ND-IB yang diberikan melalui air minum. Vaksinasi
dilakukan sekali dalam satu setengah bulan dan diberikan secara bergantian.
Pada masa grower, pakan yang diberikan masih berupa AL 2. Setelah
ayam berusia 61-126 hari pakan yang diberikan berupa campuran pakan
54
konsentrat Cal 5, jagung, storbio, katul, dan grif kerang. Pada fase ini kandang
litter tetap digunakan. Setelah memasuki fase layer, ayam harus dipindahkan ke
kandang baterai agar ayam dapat mulai belajar berproduksi. Kandang layer juga
harus diperlakukan seperti kandang starter sebelum ayam dimasukkan. Kandang
dibersihkan minimal dua minggu sebelum ayam dimasukkan. Sanitasi juga
menggunakan fumisid yang digunakan pada fase starter. Pakan diberikan
sebanyak 120 gram per hari yang berupa campuran konsentrat Cal 9, jagung,
storbio, katul, dan grif kerang. Pada fase ini ayam diberi vitamin yang dilakukan
secara bergantian dua kali dalam sebulan tiga hari berturut-turut. Untuk lebih
jelasnya mengenai deskripsi proses produksi dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.5.2. Deskripsi Produk
Produk yang dihasilkan perusahaan AAPS adalah telur sebagai produk
utama dan beberapa produk sampingan seperti ayam afkir dan kotoran ayam.
Telur yang dihasilkan biasanya dipisahkan terlebih dahulu antara telur yang utuh
dengan telur yang retak. Hal ini bertujuan agar telur yang dijual kepada konsumen
adalah telur yang berkualitas baik. Selain itu, telur yang agak retak dapat dijual
kepada konsumen tertentu dengan harga yang lebih murah.
Telur utuh adalah telur yang massih baik yang tidak pecah atau tidak meng
Lami keretakan. Telur retak adalah telur yang pada saat proses pemindahan
mengalami keretakan, telur retak dibagi menjadi dua, yakni telur retak basah dan
telur retak tidak basah. Telur retak basah adalah telur yang mengalami keretakan
dimana putih telurnya sudah membasahi kerabang. Sedangkan telur retak tidak
basah adalah telur yang mengalami keretakan tetapi putih telurnya tidak
membasahi kerabang.
55
Telur utuh dan telur retak, baik telur retak basah maupun telur retak tidak
basah, kemasannya dibuat terpisah, karena apabila telur rusak itu tidak terjual
dalam jangka waktu satu sampai dengan tiga hari, maka telur tersebut akan
menimbulkan bau yang tidak sedap.
5.5.3. Deskripsi Pelanggan
Perusahaan AAPS memiliki pelanggan tetap dan tidak tetap. Pelanggan
tersebut ada yang selalu membeli dalam jumlah besar dan ada yang sedikit sesuai
dengan kebutuhan pada saat itu. Daftar pelanggan tetap, perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 12. Selain itu, telur dipasarkan ke warung-warung kecil atau toko
grosir.
Tabel 15. Daftar Permintaan Telur Pelanggan Tetap AAPS dan Realisasi
Permintaan,bulan Maret 2009
Pelanggan
Permintaan (kg)
Realisasi Permintaan (kg)
Agen Riko
1,875.00
1,500.00
Agen Eki
1,125.00
843.75
Agen Dedi
312.50
281.25
Agen Buyung
625.00
562.50
Agen Ai
437.50
375.00
Agen Alex
125.00
62.50
4,500.00
3,625.00
Total
Download