2.Stages of the Industry Life Cycle

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Distinctive
Strategy
Management
Overview Business Strategy
Strategy Analysis
Strategy Planning
Stages of the Industry Life
Cycle
Fakultas
Program Studi
Modul
Pasca Sarjana
Magister
Manajemen
05
Kode MK
Disusun Oleh
xxxxxxxx
DR. H. Triyanto Ir. MBA
Abstract
Kompetensi
Dalam modul ini kita akan dalami
mengenai
apa
dan
bagaimana
menyusun dan membangun strategi
bisnis . Dimulai dengan mengelaborasi
dan menganalisa kembali yang lebih
dalam faktor2 internal dan eksternal
bisnisnya serta melihat sampai sejauh
mana dapat mampu memperoleh hasil
yang effektif dan memenangkan
persaingan. Outputnya adalah produk
yang
mempunyai
competitive
advantage dengan memilih strategi
persaingan dari Porter ( Five Force
Porter
dan
Porter
Competitive
Advantage) ,yang selanjutnya dapat
disusun kearah mana bisnis akan
diarahkan selama beberapa tahun
mendatang.
Akan
membantu
mahasiswa
meningkatkan kemampuanya sesuai
dengan tingkat yang dipunyai saat ini
sehingga diharapkan mahasiswa dapat
menyusun
perencanaan
strategy
dengan baik sesuai kondisi yang
dihadapi oleh bisnisnya masing masing.
1.Overview Business Strategy
1. Overview Apa dan Bagaimana Business Strategy
Pada modul modul
sebelumnya, kita sudah mempelajari bagaimana kita
melakukan Scanning lingkungan bisnis , yang dengan itu kita mengetahui
dimana posisi bisnis kita saat ini berada. Output yang kita peroleh adalah
mapping
identifikasi kelemahan dan kekuatan bisnis serta tantangan dan
peluang yang mungkin akan dihadapi bisnis tersebut beberapa tahun kedepan.
Selanjutnya dengan menggunakan
alternative strategi umum
analisis sederhana SWOT
kita peroleh
untuk dijalankan yang berupa SO (Strength,
Opportunity), WO ( Weakneses, Opportunity), ST (Strength,Threat)dan WT
(Weakneses, Threat). Tahapan kedua dari basic model Strategy Management
adalah memformulasikan stategi dari hasil scanning lingkungan sebelumnya
yakni menempatkan sesuai dengan organisasi dari bisnis yang berjalan. Disini
harus dilihat besar kecilnya bisnis tersebut , seberapa besar skala ekonomi
bisnisnya. Dari modul 4 dapat kita ketahui bahwa secara umum maka hirarki
suatu organisasi dibagi menjadi 3 (tiga) yakni korporat, bisnis, dan fungsional
yang semuanya telah Sdr ketahui apa fungsi fungsi umumnya . Dari modul 4 kita
telah bahas apa dan bagaimana corporate strategy, selanjutnya agar supaya
bisnis dapat berjalan dan corporate strategy dapat direalisasikan sesuai dengan
bisnis yang ada maka harus didukung oleh adanya bisnis strategy.
2012
2
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam modul 5 ini kita akan membicarakan apa dan bagaimana bisnis
strategi itu, dimana secara umum bisnis level strategy itu didefinisikan sebagai
berikut : Business-level strategy adalah merupakan hasil dari integrasi dan
koordinasi sekumpulan dari komitmen dan kegiatan yang digunakan oleh
perusahaan untuk memperoleh suatu keunggulan bersaing dari produknya
dengan memanfaatkan kompetensi intinya dalam membentuk produk
spesifik dalam pasar dimana perusahaan tersebut melayani.
Pada level organisasi ini yang biasa disebut dengan level bisnis maka
seorang manager dilevel ini membuat rencana tindakan yang bersifat stratejik
dalam
mengadaptasi
sumber
daya
dan
kompetensi
perusahaan untuk
mewujudkan keunggulan bersaing di suatu pasar atau industri. Terkait
bagaimana perusahaan meningkatkan posisi persaingan diantara industri
/pangsa pasarnya. Seperti yang terlihat pada bagan dibawah sebagai contoh
sebuah perusahaan multi bisnis yang mempunyai beberapa macam bisnis,
dimana strategi yang akan dibicarakan adalah strategi yang akan diambil oleh
perusahaan –perusahaan dibidang masing2 properti managemen, property
developer untuk bisnis property sedngakan untuk bisnis Telkom, misalnya bidang
mobil operator, TV Media atau Telco.
Level korporat
Level bisnis
Bakri & Brothers
Proper
ti
Minyak
k
Tambang
Infrastrktur
Perk
ebu
nan
Telkom
Mobil
Operator
Properti
Managemen
TV Media
Propeti
Operator
Telco/IT
support
Properti
Developer
Bagan : Struktur Bisnis pada level Korporasi dan Level Bisnis PT
Bakri&Brothers
2012
3
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Apa yang ingin dihasilkan
dalam keputusan proses bisnis tidak dapat
terlepas dari konsep bisnis yang kita ketahui yaitu yang menyangkut (1) apa yang
akan dipuaskan yang tidak lain adalah kebutuhan pelanggan, (2) siapa yang
dipuaskan
yang tidak lain adalah segmen pelanggan dan (3) bagaimana
memuaskan, disesuaikan dengan kompetensi kebutuhan pelanggan.
Strategi Bisnis biasanya terkait dengan bagaimana perusahaan atau unit
bisnis meningkatkan posisi persaingan atau produknya diantara industry atau
pangsa pasar tertentu .Berbeda dengan strategi korporat yang lebih terkait
dengan masalah bidang bidang mana perusahaan akan masuk dan bagaimana
mengelola perusahaan perusahaan yang ada. Meskipun istilahnya bersaing pada
saatnya nanti kita akan melihat bahwa bekerja sama pun dengan pesaing
sekalipun merupakan salah satu pilihan strategisnya.Dalam hal ini persaingan
dapat dalam bentuk berbagai kemitraan.
Strategy Analisis
–
Dalam strategy analisis ini kita akan mencoba untuk lebih mendalami bisnis
yang kita sedang tekuni karena untuk dapat memenangi persaingan maka
perlu kita tahu ada dimana bisnis kita dan ini telah kita lakukan saat kita
pelajari modul 2dan modul 3. Kebanyakan bisnis akan selalu melakukan
evaluasi untuk mengetahui dimana posisi mereka ,dimana dengan melakukan
ini maka diharapkan semua strategi yang diperoleh da scanning lingkungan
(analisa SWOT) dapat digunakan untuk mempengaruhi posisi saat ini dalam
market yang terjadi. Ada dua metoda dasar yang digunakan yaitu internal
dengan melakukan internal audit maka kita menggunakan data dari dalam
bisnis sendiri atau biasanya kita dapat menggunakan konsultan luar untuk
melihat bisnis kita dan memberikan sudut pandang yang indipenden.
Misalnya sampai seberapa besar pencapaian produktivitas,dari pada tenaga
kerja yang ada bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai, seberapa
persen
pencapaian
permodalan
dibandingkan
hasil
yang
diperoleh,
pencapaian ratio keuangan baik likwiditas, solvabilitas dll yang mencerminkan
effisiensi yang dilakkukan perusahaan, sampai seberapa jauh upanya
perusahaan terhadap cost reduction. Selain itu dari segi internal perlu melihat
masalah
hal yang menyangkut
Labour turnover, absenteeism,Customer
satisfaction surveys,Quality procedures – defects, complaints, Cash flow
statements – record what is actually happening,Sales trends – generate
patterns,Skills audit – do the skills in existence match those required?, SWOT
2012
4
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
analisis dan Core Competensi, untuk mengetahui apa business yang bagus
untuk dilaksanakan dan direkomendasikan.
Eksternal audit menyangkut , General business environment – inflasi, tingkat
persaingan yang ada, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, tabungan
Competitors , apa yang mereka kerjakan, apa tantangan yang diperoleh ,
PEST yang terdiri dari,Political – e.g. bagaimana perubahan politik Negara
dan diluar Negara. ,Economic – potensi pertumbuhan ekonomi Negara..,
Social – Isu perubahan social yang timbul, lingkungan alam, etika serta
perubahan2 populasi yang akan terjadi..,Technological – bagaimana
perubahan tehnollogi berakibat pada perusahaan,
Pasar, menyangkut , luas pasar, market share, pertumbuhan produk, tren
perubahan budaya , mode dll, perubahan pasar terhadap pasar global,
marketing MIX dll.
Dalam membahas persaingan pada bisnis strategi maka kita akan bertemu
dengan dimensi persaingan meliputi 3(tiga) elemen yaitu sumber daya,
aktivitas dan produk yang kesemuannya akan bermuara pada pencapaian
keunggulan competitive. Oleh karena itu pembahasan selanjutnya nanti kita
akan lebih perdalam lagi mengenai sumber daya yang ini sudah pernah kita
bahas pada modul 2. Kita tahu bahwa keunggulan kompetitif adalah sebagai
output yang harus dicapai dari membangun strategi bisnis.tersebut dapat
dicapai kalau diperoleh sumber daya yang unggul sehingga pesaingnya tidak
dapat menandingi . Selanjutnya dengan dipunyai sumber daya yang unggul
tersebut maka dengan mudah akan memberikan produk yang bernilai tinggi
karena sejak dari input sampai output telah dilakukan antisipasi2 berupa
control yang ketat sehingga setiap tahapan sampai tersampainya produk
ketangan konsumen mempunyai nilai yang sesuai dengan harapan
konsumen. Pada tahap ini kita nanti akan bahas mengenai system supply
chain, yang ini semua diperlukan perencaanan yang matang dan dimulai dari
menertejemahkan visi sampai menentukan tujuan dan objektif yang
diinginkan . Oleh karena itu kita juga akan mendalami lagi mengenai apa
yang dimaksud dengan Strategic planning dalam pelaksanaan memilih
strategi dalam bisnis ini. Seperti halnya dalam proses managemen pada
umumnya maka sebelum kita tentukan type strategi
apa yang akan kita
pergunakan dalam strategi bisnis maka perlu dilakukan evaluasi dan analisis
mengenai hasil yang dicapai dibandingkan dengan apa yang telah
2012
5
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diharapkan seperti tercantum dalam tujuan dan objektif yang akan dituju.
Oleh karena itu secara sistematis dalam pembahasan selanjutnya akan
dikemukakan dan dianalisis sumber dari persaingan itu.
Dalam hal apa unit bisnis atau perusahaan dilevel bisnis bersaing, terlihat
pada 3 elemen system bisnis yakni sumber daya , aktivitas dan produk.
Perusahaan baru akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif bila ketiga
hal ini memberikan sebuah tawaran nilai (value proposition) yang penting
bagi konsumen dan kita harus dapat berbeda atau menonjol dibandingkan
dengan pesaing kita pada industry yang sama.
Basis sumber daya
(kumpulan asset)
Sistem Aktivitas (Rantai Nilai)
Produk yang ditawarkan
(Tawaran Nilai)
Pasar
Komponen system bisnis yang menentukan keunggulan bersaing
Sumber daya.
Bagaimana upaya kita untuk dapat mendapatkan dan mengkoordinasikan
sumber daya yang ada agar dapat digunakan untuk mendapatkan produk yang
mempunyai daya saing unggul. Kemapuan yang dimiliki perusahaan hendaknya
merupakan kompensi inti perusahaan. Kompetensi ini harus diolah dan
digunakan dengan baik untuk meraih pangsa pasar dan peluang yang ada
kompetensi (Knowledge,Skill,Ability) dan keahlian adalah jantung dari sukses
Langkah langkah.
Membangun kompentensi inti dalam kegiatan bisnis
tak ubahnya seperti
menumbuh kembangkan suatu pohon yang besar dimana batang dan dahan
2012
6
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
utamanya adalah core product, dahan dan ranting kecil merupakan unit bisnis,
sedangkan daun , bunga dan buah merupakan produk akhir. Dimana sistem
akar yg menyediakan makanan untuk tumbuhnya pohon itu adalah kompetensi
intinya ( Prahalad dan Hamel)
Kompetensi
dinilai sebagai kompetensi Inti bila (1)Nilai bagi pelanggan
(Customer value), apakah suatu ketrampilan tertentu
memberikan kontribusi
penting bagi nilai yang dirasakan pelanggan..(2)Differensiasi bersaing (
Competitor Differentiation), kapabilitas harus unik
dari segi daya saingnya.
Artinya harus lebih tinggi dari pesaing.(krn ada yang tidak mudah ditiru(3)Dapat
diperluas ( Extendability), Kompetensi Inti dapat benar2 merupakan inti bila
dapat dijadikan landasan untuk memasuki pasar produk baru. Untuk itu
perusahaan harus lebih dahulu meraih kompetensi dalam persaingan yang
memiliki empat tahap sbb: (a)Persaingan untuk Mengembangkan dan
memperoleh ketrampilan 2 dan
tehnologi pokok .(b)Persaingan untuk
memadukan kompetensi kompetensi inti (c)Persaingan untuk memaksimalkan
bagian produk inti (d)Persaingan untuk memaksimalkan bagiian produk akhir.
Untuk itu diperlukan sumber input yang unggul sehinggga diharapkan akan
memperoleh hasil yang unggul pula.
Tingkat 1. Mengembangkan dan mengakses ketrampilan dan tehnologi pokok
Tujuan
Memperoleh dan mengembangkan ketrampilan2 dan tehnologi2 pokok yang
membentuk suatu kompetensi tertentu. Persaingan ini terjadi di pasar untuk
aspek2 tehnologi, kemampuan, mitra aliasi, atau eksklusif pihak2 lain
Bersaing untuk mendapatkan akses ke kontrak2 riset pemerintah, membentuk
usaha patungan dengan perusahaan yang mempunyai ketrampilan yg
berkaitan atau bersaing untukmenarik pelanggan , pendaftaran hak paten
Intinya adalah bagaimana kemampuan mengakses dan menyerap ketrampilan
dan tehnologi dari luar.
Tingkat 2 . Persaingan untuk memadukan kompetensi
Intinya adalah bagaimna dapat menyeleraskan beragam ketrampilan dan
tehnologi yang terpisah pisah dibutuhkan pandanagan yang generalis.
2012
7
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat 3 . Persaingan meraih produk inti
Terjadi diseputar apa yang kita sebut produk inti (core product) atau program
inti (dalam jasa). Banyak perusahaan menjual produk inti ini keperusahaan
lain bahkan ke pesaing Intinya adalah meminjam saluran distribusi dan merk
hilir. Bagian pasar vitual, pendapatan serta pengalaman akan mempercepat
pembangunan KI.
Apakah seluruh sumberdaya sudah berperan meningkatkan keunggulan daya
saing. Ada lima proses tahapan menurut Wheelen dan Hunger, 2008, yaitu :
(a)Mengidentifikasi dan mengelompokan sumber daya perusahaan dalam dua
kelompok yaitu kelemahan dan kekuatan. Selanjutnya kita harus melihat kira 2
apa peluang dan ancaman yang harus dihadapi.(b) Mengkombinasikan
kekuatan perusahaan pada kapabilitas tertentu dan kompetensi inti Dengan
menganalisis kekuatan internal, kita dapat melihat kombinasi yang dapat kita
buat pada keseluruan kapabilitas kita. Kombinasi ini diharapkan akan
menghasilkan strategi yakni nilai total manfaat lebih besar ketimbang
kapabilitas itu kita jalankan secara terpisah.(c) Menilai sejauh mana
kapabilitas dan kemampuan ini dapat menghasilkan daya saing dan laba
perusahaan. (d)Memilih strategi yang yang tepat untuk mengeksploitasi
kapabilitas dan kompetensi perusahaan relative atas peluang yang ada.(e)
Mengidentifikasi kesenjangan sumber daya dan mencoba memperbaiki
kelemahan yang ada.
Sistem Aktivitas dan Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analisis
Sistem aktivitas adalah proses penciptaan nilai yangvterintegrasi yangakhirnya
menghasilkan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.Apakah ia
perusahaan maufaktur atau jasa, setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah
aktivitas
agar
dapat
memenuhi
apa
yang
diinginkan
pelanggan
mereka.Michael Porter (1980) menyebut aktivitas ini sebagai rantai nilai(Value
chain) artinya setiap aktivitas itubterjadi penciptaan nilai. Rantai nilai adalah
serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam sebuah perusahaan, mulai
dari pemerolehan bahan baku dari pemasok hingga akhir di distribusikan hasil
produksi ke pelanggan
Gambar dibawah menjelaskan rantai nilai yang lazim pada sebuah hasil
manufacture. Untuk perushaan manufacture misalnya , nilai tambah tersebut
dapat dilihat bahwa misalkan pada perusahaan manufacture untuk perkatoran
2012
8
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan perumahan. Perusahaan akan membeli bahan baku berupa kayu dalam
bentuklembaran papan. Papan ini harus dikeringkan terlebih dahulu agar
mudah dalam proses dan menjadi produk yang sesuai. Pengeringan ini sudah
memberikan nilai tambah tertentu sendiri.
Kemudian setelah dikeringkan ia dipotong sesuai ukuran ,dihaluskan, dibentuk
dan diberikan berbagai materi penunjang. Nilai tambahnya menjadi meningkat
setalah menaglami proses tersebut.Nilai tambah inimasih terus meningkat saat
perusahaan membawanya mendekat ke pelanggan melalui distributor dan
pengecer. Dari sini kita dapat melihat bahwa ranti nila akan berbeda dari satu
industry keindustri yang lain. Misal di industry media informasi yang satu media
cetak dan yang lainnya online makaproses penciptaan nilainya berbeda. Fokus
analisa disini adalah bagaimana perusahaan berfungsi dalam penciptaan nilai
yang ada pada rantai nilai.
RAW
MATERIAL
PRIMER
MANUFACTURING
FABRICATION
DISTRIBUTOR
RETAILER
TYPICAL VALUE CHAIN FOR
MANUFACTURED PRODUCT
Value Chain adalah membagi SBU menjadi beberapa aktivitas - aktivitas bisnis
yang dikelompokan menjadi dua aktivitas besar yaitu aktivitas utama dan
aktivitas pendukung.aktivitas utama seperti semua aktivitas yg berhubungan dg
produksi,pergudangan,distribusi,
pendukung
adalah
semua
pemasaran,layanan
aktivitas
yg
utamaseperti,pembelian,infrastruktur,teknologi,sdm .
purna
jual.aktivitas
mendukung
aktivitas
Terdapat dua generik
value chain ,pertama adalah model McKinsey,kedua adalah model M. Porter.
2012
9
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mc.Kinsey disini menunjukkan bahwa perusahaan merupakan serangkaian
fungsi dan menganalisis kinerja masing-masing fungsi meliputi nilai teknology
development,nilai
dari
produk
disain,nilai
dari
manufacturing,nilai
dari
marketing, nilai dari distribution, nilai dari service yang akan menghasilkan
keunggulan bersaing suatu perusahaan. Konsep disini hanya membahas fungsi
dan bukan aktivitas dan tidak membedakan serta tidak menunjukkan
bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut berkaitan.
Gambar dibawah menunjukan konsep generic valu chain dari Mc. Kinsey, yang
seperti dijelaskan diatas konsep ini masih banyak kelemahannya maka saat ini
yang sering digunakan adalah konsep dari Michael Porter .
Value Chain model Mc Kinsey
Technology
Development
Source
Sophisticatio
n
Patent
Product
Design
Function
Physical characteristic
Aesthetics
Quality
Manufacturing
Marketing
Integration
Raw material
Capacity
Location
Procurement
Part Production
Assembly
Prices
Advertising/Pro
motion
Sales force
Package
Brand
Distribution
Channels
Integration
Inventory
Warehousin
g
Transport
Service
Warranty
Speed
Captive/Indep
e
ndent
Prices
Michael Porter merumuskan bahwa perusahaan menciptakan nilai tambah
untuk konsumen dg melakukan aktivitas-aktivitas utama dan pendukung.Nilai
tambah yg dihasilkan oleh aktivitas tersebut merupakan harga yg akan dibayar
konsumen.jika harga yg dibayar lebih tinggi daripada total biaya yg dikeluarkan
seluruh aktivitas maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan atau
margin
2012
10
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aktivitas primer terdiri dari aktivitas logistic kedalam, menerima, menyimpan,
mengelola dan mengontrol persediaan bahan baku, pengangkutan dan
pengembaliannya pada pemasok.
Aktivitas operasi merubah bahan baku menjadi produk akhir.
Aktivitas logistic keluar mengangkut dan menyimpan produk akhir serta
mengatur jadwal pemesanan dan pengangkutan. , dilanjutkan dengan aktivitas
pemasaran dan penjualan serta terakhir adalah aktivitas jasa (service),
pelayanan, service dan purna jual dll.
Aktivitas
logistic
kedalam
(mulai
dari
penangannbahan
dan
pergudangan),operasi, logistic keluar ( pemasran, penjualan pelayanan di
konsumen), hingga layanan. Sedangkan aktivitas pendukung mulai dari
kegiatan pangadaan pembelian/pengadaan, teknologi, pengelolaan SDM dan
infrastruktur(akunting, keuangan, perencanaan strategic) Aktivitas pada rantai
nilai ini akhirnya yang membedakan mana perusahaan yang akan ungul mana
yang tidak. Disini akan terlihat effek nilai tambah yang diterima pelanggan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Tidak semua perusahaan harus unggul dalam setiap aktivitasnya, melainkan
selalu mencari cara dalam mengelola aktivitas agar dapat dihasilkan produk
yang murah atau produk yg oleh konsumen dianggap berbeda dari produk
pesaing.teknik untuk membantu perusahaan agar memiliki kemampuan yg
lebih unggul dibandingkan dg pesaing adalah “Benchmarking “
Ada tiga langkah yang dipersiapkan oleh Porter dalam menganaliasa rantai
nilai perusahaan yaitu : (a)Mengamati ratai nilai lini produk dalam hal berbagai
aktivitas yangbterlibat dalam menghasilkan prebut. Agar kita focus dalam
analisisnya pertanyaan berikut perlu diajukan ; aktivitas mana yang kita anggap
kuat (kompetensi inti) ; mana yang kita anggap lemah ? Apakah ada kekuatan
kita yang menghasilkan keunggulan bersaing ? Bisakah kita anggap itu sebagai
kompetensi pembeda (distinctive competency) (b)Mengamati kaitan antara
setiap rantai nilai dalam lini produk Misalnya antara fungsi keuangan sangat
erat dengan fungsi penjualan. Pengadaan sangat terkait erat dengan mutu
pengawasan. (c)Memerhatikan potensi sinergi diantara rantai nilai dari berbagai
lini produk atau unit bisnis, Perusahaan harus memaksimalkan kemungkinan
pemanfaatan setiap elemen dalam ratai nilai. Kadang2 ada produk yang skala
2012
11
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ekonominya belum tercapai bila menggunakan armada distribusi sendiri, maka
perlu memakai armada distribusi produktertentu lain.
CORPORATE VALUE CHAIN ANALYSIS
Firm Infrastructure
(general management, accounting, finance, strategic planning
Human Resource Management
( recruiting, training development)
Support
Activities
Technology Development
( R&D , product and process improvement)
Profit
Margin
Procurement
( purchasing of raw material, machines, supplies )
Inbound
Logistics
(raw materials
handling and
warehousing)
Operation
(machining,
,assembling,
testing)
Outbound
Logistics
(warehousing
and distribution
of finished
product)
Marketing
And sales
(advertizing,
Promotion,
Pricing,chanel
relation)
Service
(Installation
repair, ,part
Primary Activities
a.
Menguji rantai nilai setiap nilai produk dari berbagai aktivitas yang tercakup
dalam memproduksi produk dan jasa tersebut. Aktivitas mana yang dapat
dipertimbangkan kekuatan atau kelemahan.
b.
Menguji keterkaitan antara semua kegiatan . Keterkaitan berarti hubungan
antara cara satu kegiatan dilakukan dan biaya untuk melakukan kegiatan lain..
c.
Menguji sinergi potensial diantara rantai nilai dan lini produk yang berlainan
atau unit bisnis. Setiap unsur nlai sepeti advertensi atau manufakturing
mempunyai skala ekonomi yang melekat dimana aktivitas dapat dilakukan pada
biaya per unit keluaran terendah.
Product and value proposition.
Seperti terlihat pada gambar diatas , perusahaan akan bersinggungan dengan pasar
(konsumennya) pada saat terjadi transaksi atas produk-produknya. Bila yang
ditawarkan perusahaan dihargai baik leh konsumen, maka transaksi itu akan
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Agar supaya dapat menang bersaing
dan barang kita dipilih oleh pasar maka apa yang ditawarkan tadi (produk) haruslah
unggul. Didalam bisnis terdapat 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam mengamvil
keputusan proses bisnis yakni (1) apa yang harus dipuaskan , untuk hal ini kita harus
2012
12
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengetahui apa kebutuhan pelanggan, produknya seperti apa ,(2) siapa yang harus
dipuaskan, untuk ini kita harus melakukan segmentasi untuk mengetahui atau
memutuskan target konsumen mana yang akan kita penuhi dengan produk yang
ada.(3) bagaimana cara memuaskan, untuk ini kita mesti harus menyiapkan produk
yang sesuai dengan permitaan pelanggan sehingga diperlukan penyiapan kompetensi
kebutuhan pelanggan tadi. Dari ketiga proses tadi nampaknya maka kita memang
harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai kemampuan yang kita punyai
sehingga tidak mungkin kita akan masuk atau meraup seluruh segmen pasar yang
ada yang akhirnya malah akan menyusahkan kita sendiri karena kurang tenaga
,modal, bahan baku dll,
sehingga mengakibatkan konsumen bingung
dan
dikhawatirkan akan mengalami kegagalan penawaran produk. Ada 6 ( enam) risiko
yang harus dihadapi oleh perusahaan bila produk yang ditawarkan mengambang
tidak jelas produknya, maupun segmen pasar yang hendak dilayani , (DeWit dan
Meyer ,2005) adalah sebagai berikut (a)Skala ekonomis yang rendah, Karena tidak
focus, skala ekonomis perusahaan tidak tercapai sehingga biaya yang digunakan
untuk
memproduksi
produk
menjadi
tinggi.
Semakin
kurang
terspesialisasi
perusahaan, semakin kecil peluang untuk menata sistem aktivitasnya secara lebih
efisien. Guna meningkatkan skala ekonomi diperlukan upaya peningkatan output
dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, atau mengganti mesin dengan
tehnologi yang lebih tinggi, memperbaiki system distribusi, serta bila perlu merubah
lokasi usaha. Hal ini akan menambah biaya oleh karena lebih baik kalau sejak awal
sudah jelas produknya serta target konsumennya. Upaya lain dapat juga melakukan
divesifikasi dengan tujuan menambah jenis usaha dan produk baru, serta
mengaplikasikan tehnologi baru.(b) Pembelajaran organisasi yang lamban, Karena
mengurus berbagai produk dipasar, akhirnya perusahaan tidak kunjung pintar.
Semakin kurang terspesialisasi, semakin rendah peluang mengembangkan system
aktivitas yang berbeda berdasarkan sumber daya yang ada.(c)Citra merk yang tidak
jelas, Psar biasanya bingung dengan identitas perusahaan dengan berbagai tawaran
yang ada. Biasanya mereka yang ingin meraup sebesar besarnya segmen pasar,
malah tidak mendapatkan pangsa pasar manapun.(d)Identitas korporat yang tidak
jelas, Kurangnya citra perusahaan secara internal biasanya akibat secara internalpun
identitas organisasi tidak focus. Terutama untk perusahaan perusahaan dengan unit
bisnis yang bayak, upaya menjelaskan identitas perusahaan ini akan semakin
sulit.(e)Kompleksitas organisasi yang tinggi, Semakin banyak tipe produk dan pasar
yang dilayani, semakin tinggi pula kompleksitas organisasi. Perusahaan yang tidak
terstandarisasi biasanya lebih sulit untuk dikelola.(f)Fleksibilitas yang terbatas, Dalam
mengatur prosedur, rutinitas dan system, perusahaan sulit untuk fleksibel. Padahal,
2012
13
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bila semua itu ingin dijalankan, dalam banyak hal dituntut adanya fleksibilitas.
Perusahaan dengan banyak produk dan segmen pasar biasanya ruang geraknya
dalam hal tersebut semakin kecil.
Strategi planning
Seperti yang telah dijelaskan diatas maka setelah diketemukan apa prespektif dan
deskritif bisnis usahanya dari hasil analisa lingkungan , maka segera susun misi,
tujuan dan obyektif yang diinginkan yang sejalan dengan visi yang ada. Misi disini
harus jelas dimana biasanya juga harus menyiratkan produk dan pasar yang mana
yang akan dituju. Apabila dalam penyusunan misi tersebut tidak jelas maka akan
berakibat pada kaburnya pemilihan strategi produk itu, yang hal ini akan merugikan
perusahaan sendiri. Jadi, pemahaman terhadap jenis industry, batas batas antara
satu indstri dan industry yang lain, bisnis yang satu dengan bisnis yang lain, serta
perumusan konsep bisnis yang mendasari produk yang ingin ditawarkan benar2
harus tidak boleh keliru.
Cara memandang sebuah industry juga dapat menentukan produk apa yang harus
ditawarkan dipasar, sebagai contoh produk arloji merk Swatch, akibat dari
keberanianya dalam merumus ulangkan rumusan dari industry Swatch tersebut telah
menjadi produk yang sifatnya fashion. Ini akibat adanya perumusan ulang oleh
produsen dimana semula Swatch yang semula menurut utilitas umumnya adalah
produk jam tangan sehingga ia akan bersaing dengan produk produk jam tangan
yang lain . Namun produsennya melihat bahwa Swatch harus berada pada industry
asesoris fashion, dan mengenakan aktivitas nilai tambahnya pada aktivitas desain
mode serta pemasaranya. Ini terjadi karena ketika merancang akan dipasarkan
dimana baru terpikirkan fashion tadi. Begitu juga terjadi pada bisnis sepatu merk Nike
dan Adidas karena diharapkan tidak hanya olahragawan yang membeli produk
tersebut tetapi juga orang2 yang fanatic dengan produk fashion semacam itu akan
ikut membeli
Setelah
diyakini terhadap produk yang akan diproduksi, untuk selanjutnya harus
menentukan siapa sesungguhnya
yang membutuhkan produk itu. Untuk itu guna
menentukan pilihan strateginya , kita akan menggunakan strategi dari Michael E
Porter, yang disebut dengan strategi generic Porter. Strategi ini akan digunakan untuk
memilih produk dengan pilihan biaya rendah, focus biaya, dan pembeda atau
kombinasi sehingga diperoleh keunggulan bersaing
. Strategi keunggulan bersaing Porter (Strategi generic Porter)
2012
14
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal yang lain perlu pertimbangan dalam menentukan strategi bersaing adalah
posisi relative perusahaan dalam industrinya. Penempatan menentukan apakah
profitabilitas suatu perusahaan berda diatas atau dibawah rata rata industry.
Sebuah perusahan yangdapat menempatkan posisi dengan baik maka akan
didapatkan tingkat keuntungan yang tinggi walaupun struktur industrinya tidak
menunjang dan profitabilitas rata rata industry tersebut biasa saja. Walaupun
suatu perusahaan banyak memiliki kelemahan dan kekuatan dari pesaingnya, ada
duajenis dasar keunggulan bersaing yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan
yaitu biaya rendah dan diffrensiasi. Keunggulan biaya dan differensiasi pada
giliranya berasal dari struktur industry yakni merupakan kemamppuan perusahaan
dalam menanggulangi kelima kekutan dengan lebih baik disbanding pesaing.
Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yg mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi langganan / pembeli. Keunggulan ini menggambarkan cara
perusahaan pemilih & mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah,
diferensiasi & fokus) utk mencapai & mempertahankan keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing menggambarkan cara memilih & mengimplementasikan
strategi generik.
Strategi generik adalah strategi peruahaans yang menekankan pd biaya
rendah, diferensiasi &
fokus. Diferensiasi adalah kemampuan untuk
menghasilkan barang & jasa unit serta memiliki nilai lebih bagi pembeli
dalam bentuk kualitas produk, sifat-2 khusus & pelayanan lainnya.
Kedua jenis dasar keunggulan bersaing diatas menghasilkan 3 strategi generik
(Porter, 1997), yaitu :
a. Biaya Rendah
Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yg relatif rendah dlm
menghasilkan brg & jasa. Perusahaan mempunyai cakupan yang luas dan
melayani banyak segmen industri, bahkan mungkin beroperasi didalam industri
terkait . Sumber keunggulan biaya bervariasi tergantung dari struktur industrinya
bisa mencakup pengejaran skala ekonomi , kepemilikan tehnologi sendiri,akses
istimewa kebahan mentah dan faktor2 lain .Sebagai contoh dalam industri
pesawat TV keunggulan biaya menuntut fasilitas tabung gambar dengan ukuran
efisien, rancanagn berbiaya rendah, perakitan otomatis, dan skala sistem global
untuk menutup biaya litbang. Contoh lain dalam industri jasa penjagaan
keamanan, keunggulan biaya menuntut biaya biaya umum yang sangat rendah,
banyak sumber tenaga kerja berbiaya rendah, dan prosedur pelatihan yang efisien
karena tingkat keluar masuk karyawan yang tinggi.
Untuk mencapai kondisi ini biasanya mengharuskan perusahaan menjadi
pemimpin biaya. Jika ada lebih dari satu pemimpin biaya yang berssemangat,
persaingan diantara mereka biasanya tajam karena setiap titik bagian pasar
dipandang penting. Jadi kepemimpinan biaya merupakan strategi yang secara
khusus bergantung siapa yang memimpin .
b. Diferensiasi
2012
15
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi ini berasal dari kemampuan perush utk menghasikan brg & jasa yg unik
dlm industrinya & dlm semua dimensi umum yg dpt dihargai oleh konsumen.
Perusahaan menseleksi satu atau lebih sifat istimewa yang dipandang penting
oleh banyak pembeli didalam industri dan secara unik menempatkan diri untuk
memenuhi kebutuhan itu. Perusahaan dihargai dengan harga tinggi karena
keunikannya. Diferensiasi
dapat didasarkan pada produk sendiri,sistem
penyerahan
/
penyampaian
produk
yang
digunakan
untuk
menjualnya,pendekatan pemasaran, peralatan & konstruksi dan citra produk.
Sebagai contoh diferensiasi oleh Caterpillar Tractor didasarkan pada daya tahan
produk, servis, ketersediaan suku cadang dan jaringan penyalur yang bagus
sekali. Dalam bidang kosmetik diferensiasi cnderung pada citra produk dan
pemempatan konter ditoko.
Disini sangat diperlukan perusahaan yang benar2 unik pada sesuatu atau
dirasakan unik seandainya ingin mengharapkan harga premi.
c. Fokus,
Strategi ini berbeda dengan startegi yang lain karena menekankan pilihan akan
cakupan bersaing yang sempit dalam suatu industri. Penganut strategi ini memilih
suatu segmen atau kelompok segmen dalam industri besangkutan dan
menyesuaikan strateginya untuk melayani mereka dengan mengesampingkan
yang lain. Strategi fokus berusaha mencari keunggulan dlm segmen sasaran
pasar tertentu meskipun tdk memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan.
Strategi fokus memilih dua varian yaitu fokus biaya , dimana perusahaan
mengupayakan keunggulan biaya dalamsegmen sasarannya, sementara varian
yang lain adalah fokus differensiasi dimana perusahaan mengusahakan
diferensiasi dalam segmen sasarannya. Contoh mengenai penganut ini adalah
Hammermill Paper, dimana semakin bergerak kearah kertas khusus bermutu
tinggi dengan volume yang relatif rendah , dimana perusahaan kertas yang lebih
besar dengan mesin bervolume lebih tinggi mengahdapi penalty biaya yang berat
untuk proses produksi yang singkat.
Pertanyaannya boleh tidak perusahaan mengugunakan lebih dari satu
strategi secara bersamaan ?
2012
16
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
GAMBAR STRATEGI GENERIK
KEUNGGULAN STRATEGI
T
A
R
G
E
T
KEUNIKAN YANG DILIHAT
PELANGGAN
S
T
R
A
T
E
GI
POSISI BIAYA
RENDAH
INDUSTRI LUAS
KEPEMIMPINAN BIAYA
MENYELURUH
DEFFERENSIASI
HANYA PASAR
FOCUS
.
TERTENTU
d. Persyaratan untuk Strategi Generik.
PERSYARATAN UNTUK STRATEGI GENERIK
STRATEGI GENERIK
Keunggulan biaya
menyeluruh
KEAHLIAN DAN SUMBER DAYA YANG
UMUMNYA DIBUTUHKAN
:
PERSYARATAN ORGANISASI YG LAZIM
-Investasi modal yang berkesinambungan dan
akses ke Modal.
-Pengendalian biaya yang ketat.
-Keahlian Rekayasa proses
-Lap. Pengendalian yang Rinci dan
sering.
-Produk dirancang agar mudah dibuat.
-Organisasai dan tanggung jawab yang
.
terstruktur
-Kemampuan pemasaran yang tangguh.
Differensiasi
-Reputasi perusahaan dalam Kualitas dan
Teknologi.
Fokus
17
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
-Pengembangan Produk & Pemasaran
Kombinasi dari Hal-2 diatas
e. Risiko dalam menjalankan Strategi Generik.
2012
-Berketrampilan tinggi, Saintis dan
Kreatif.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Apakah perusahaan mempunyai jaminan sukses bila menjalankan salah satu
strategi tersebut diatas. Porter mengatakan belum tentu, sebab (a) belum tentu
strategi yang dipilih tepat (b) masing masing strategi memang memiliki
kelemahan tersendiri, disamping pesaing2 akan mencoba meniru atas strategi
yang berhasil itu. Contoh maskapai pernerbanagn Air Asia yang telah
memposisikan diri sebagai budget airline masuk ke Indonesia dengan strategi
biaya murah., untuk urusan ticketing, dengan memesan pakai online,
penumpang dapat pesan lewat internet sekaligus menerima dokumen cetakan
pengganti tiket sehingga dengan cara ini dapat dihemat biaya terkait tiket (
urusan agen, urusan kertas, dsb.
f.
Struktur Industri berpengaruh pada strategi yang dipilih.
Karakteristik sebuah industry juga sangat mempengaruhi strategi bersaing
yang dipilih. Misalnya kalau industrinya sangat terfragmentasi yaitu cukup
banyak perusahaan kecil menengah yang bersaing untuk pangsa pasar yang
relative kecil maka jelas strategi focus lebih besar peluang keberhasilannya.
Pada industry yang terkonlidasi yakni ada sedikit saja perusahaan besar yang
bersaing maka strategi cost leadership atau diferensiasi mungkin adalah yang
paling sesuai. Pada industry seperti ini biasanya sudah ada standar atau
minimum mutu dan fitur yang harus ada , pertumbuhan industry sudah mulai
lamban dan kapasitas kadang sudah berlebihan.
. STRATEGI DALAM INDUSTRI TERFRAGMENTASI
Industri terfragmentasi adalah industri yang tidak ada satupun perusahaan di
dalamnya memiliki market share besar dan dapat mempengaruhi keluaran
industri, seperti bidang jasa profesional, eceran, distribusi, fabrikasi kayu dan
logam, produk pertanian.
Ditandai dengan kebutuhan akan koordinasi lokal yang ketat, orientasi
manajemen lokal, layanan pribadi yang tinggi, dan otonomi lokal.
(a) Desentralisasi yang dimanajemeni secara ketat.
(b) Fasilitas “Formula” : fasilitas standar, efisien, dan murah di banyak lokasi,
secara bertahap membangun keunggulan biaya rendah.
(c) Memperbesar Nilai Tambah
(d) Spesialisasi : Tipe Produk, Tipe Pelanggan, Tipe Pesanan, Wilayah
Geografis.
. STRATEGI DALAM INDUSTRI YANG SEDANG BANGKIT (EMERGING)
- Contoh : PC, Fiber Optik, Video Games, HP.
- Karakteristik industi :
- belum ada aturan main (peluang dan ancaman)
- Ketidakpastian pesaing
2012
18
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Biaya awal tinggi
- Prospek industri belum pasti
- Aspek strategi perusahaan :
- Kemampuan membentuk struktur industri.
- Kemampuan meningkatkan kualitas produk secara cepat
- Kemampuan memantapkan dominasi teknologi perusahaan
- Meramalkan calon pesaing.
STRATEGI DALAM PERALIHAN MENUJU KEMATANGAN INDUSTRI
- Laju pertumbuhan menurun
- Persaingan memperebutkan market share semakin ketat.
- Persaingan semakin diorientasikan pada biaya dan layanan.
Strategi :
- Merampingkan lini produk
- Mengutamakan inovasi proses
- Mengutamakan penekanan biaya
- Seleksi pembeli dengan cermat (yang mendatangkan profit banyak)
- Integrasi horisontal
- Ekspansi internasional
STRATEGI UNTUK INDUSTRI DEWASA DAN MENURUN
- Permintaan tumbuh lebih lambat
Strategi :
- Fokus pada segmen yang pertumbuhan/ laba lebih tinggi
- Inovasi produk dan peningkatan kualitas (diferensiasi)
- Efisiensi produksi dan distribusi (merampingkan produksi)
- Memanen bisnis, tidak melakukan investasi baru
STRATEGI DALAM INDUSTRI GLOBAL
4 atribut yang mempengaruhi strategi :
- Perbedaan harga dan biaya, karena nilai tukar, fluktuasi mata uang,
perbedaan tingkat upah dan inflasi, faktor ekonomi.
2012
19
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Perbedaan kebutuhan pembeli
- Perbedaan pesaing dan cara bersaing
- Perbedaan aturan perdagangan dan pemerintah
Strategi :
- Lisensi
- Tetap produksi domestik dan mengekspor ke manca negara
- Mendirikan pabrik dan jaringan distribusi di mancanegara.
Strategi :
- Persaingan global lini lengkap (pabrik di banyak negara)
- Fokus global (segmen tertentu)
- Fokus nasional (memanfaatkan perbedaan pasar nasional)
- Ceruk terlindung (mencari pemerintah yang menguntungkan)
VALUE CHAIN UNTUK COST LEADERSHIP.
•
Biaya perunit terdiri dari beberapa biaya yg dihasilkan oleh beberapa aktivitas yg
berbeda.Setiap aktivitas memiliki struktur biaya yg terpisah dan dipengaruhi oleh
faktor-faktor penentu biaya(cost driver).Analisa rantai nilai berguna sebagai kerangka
kerja untuk memilah/memecah perusahaan kedalam aktivitas-aktivitas yg bertujuan
untuk mengidentifikasi :
– Besar kecilnya pengaruh biaya suatu aktivitas terhadap total biaya,
– Penentu-penentu biaya dalam setiap aktivitas dan mengapa perusahaan dapat
efisien dan efektif dalam aktivitasnya.
– Bagaimana biaya-biaya dalam suatu aktivitas mempengaruhi biaya aktivitas
lainnya.
– Aktivitas mana saja yg perlu dilakukan sendiri oleh perusahaan dan mana yg
diserahkan ke pihak luar (outsourching)
VALUE CHAIN UNTUK DIFERENSIASI.
•
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg
sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
– Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
2012
20
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
•
Tingkat kepentingan dari tiap aktivitas yg berbeda
•
Keterpisahan dari aktivitas yg berbeda.
•
Dibuat rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan.
Identifikasi faktor penentu diferensiasi
. Analisa setiap aktivitas untuk menemukan/menentukan aktivitasaktivitas mana yg dapat menciptakan keunikan dan identifikasikan
faktor-faktor dan langkah-langkah yg harus dilakukan perusahaan utk
menghasilkan keunikan
•
Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
. pilih faktor utama yg merupakan kekuatan perusahaan.
•
Tempatkan keterkaitan antara rantai nilai perusahaan dan pelanggan.
menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :menurunkan biaya dan
memberi produk diferensiasi pada aktivitas pelanggan.
2.Stages of the Industry Life Cycle
Perusahaan selalu ingin meraup keuntungan sebanyak banyaknya dengan biaya
yang seminim mungkin, dengan perkataan lain volume penjualan yang besar dalam
waktu yang singkat dan biaya yang dikeluarkan sekecil mungkin sehingga diperoleh
keuntungan yang maksimal. Namun karena ternyata produk dipasar selalu tidak
sendiri sehingga bagaimna upaya untuk dapat memenangkan persaingan tersebut
sangat diperlukan kiat atau strategi , sehingga umur hidup produk tersebut dapat
dipengaruhi dan dikendalikan kapan waktunya sampai pada periode tertentu.
Guna lebih memantapkan perencanaan produknya , kita juga perlu membahas
produk.industri Life Cycle , untuk mengetahui saat ini posisi hidup produknya sampai
dimana , karena kita mengetahui bahwa posisi hidup produk/industry selalu dibatasi
oleh berapa voleume yang terjual,dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai
keperiode tersebut
2012
21
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Stages of the Industry Life Cycle
Berdasarkan gambar diatas maka umur hidup suatu produk bila dilihat dari posisi
volume penjualan dan lamanya periode penjualan terbagi menjadi 4(empat) tahap
yaitu :
Introduction
Produk belum dikenal banyak oleh konsumen (belum familer)
Segmentasi pasar belum dapat dilakukan dengan baik
Bentuk produk belum terlalu terspesifikasi , masih dapat berubah.
Tendensi kompetisi belum terlalu tampak
Strategi yang harus dijalankan adalah (a)Segera mengembangkan produk
untuk memenuhi konsumen dan dicoba.(b)Kembangkan terus produk
tersebut sampai diperoleh standarisasi yang diperlukan konsumen.
Growth.
Karakteristik tingkat penjualan yang cenderung tinggi
Potensial masuknya pesaing lain
Aktif untuk membuat agar konsumen lebih menyukai merk yang
ditawarkan
Strategi yang dapat digunakan pada posisi umur produk disini adalah (a)
Pengenalan Merk,(b) Mendifferensiasi produk, ( c) Pendanaan untuk
mensupport peningkatan rantai nilai
Maturity
Jumlah permintaan industry yang agak melemah
Pasar menjadi jenuh, sedikit pendatang baru
2012
22
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Persaingan menjadi lebih ketat ,sangat menonjol
Pesaing2 kecil banyak yang keluar
Strategi yang dapat digunakan pada posisi umur produk disini adalah (a)
Efisiensi dilevel operasi pabrik dan proses (b) Usahakan menggunakan biaya
rendah.
Decline
Penjualan produk industry dan keuntungan mulai menurun
Kemungkinan strategi yang dipakai tergantung yang digunakan oleh
pesaingnya.
Strategi yang dapat digunakan pada posisi umur produk disini adalah (a)
Perawatan (b) Keluar dari pasar ( c) Penjualan diskon (d) Koordinasi
Perubahan haluan (turnaround ) strategi dalam produk life cycle dapat
dilakukan dengan (a) pembedahan kekayaan dan biaya (b) Memilih milih
produk dan memangkas pasar,( c)sedikit demi sedikit meningkatkan
productivity.
Referensi.
H.M.Kusman, Prof. DR., 2005, Bahan Kuliah Program Doktor Managemen Bisnis
UNPAD, Bandung
Competing supply chains the business model of the future - Article
C.K Prahalad, Gary Hamel (1990), The core Competence of the Corporation,
Harvard Business Review, May-June,1990
What is meant by market turbulence and why does it happen, Article
Investasi di saat pasar bergejolak Oleh Prita H. Ghozie, Perencana Keuangan ZAP
Finance - Senin, 22 Agustus 2011 |
Biz/ed , 2006, Bisnis Level Strategi , Managemen Strateg
Eko Priyo Pratomo, Strategi Saat Pasar Bergejolak, Article, PresidenDirektur PT
Fortis Invesment
2012
23
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Durand, (1996), Revisiting Key Dimension of Competence, papare presented to the
SMS Conference, Phoenix
Porter, Micahael E (1980), Competitive Strategy, Techniques for Analyzing
Industries and Competitors, Max3ell Macmillan International, New York ,Oxford
Singapore, Sydney.
Porter, Michael E, (2008) The Five Competitive Forces That Shape Strategy,
Harvard Business Review, Januari
Wheelen,Tom,J.David Hunger, (2012), Strategic Management and Business Policy,
thirteenth edition, New York, Prentece Hall
Ricky W Griffin, Ronald, J Ebert, (2002) Bisnis, Penerbit Erlangga,Jakarta
Drs. Amin Widjaja Tunggal Ak CPA, MBA, 2010, Dasar dasar Managemen Strategik,
Harvarindo.
Chris J Nuttall, (2002), Business Studies, University of Cambridge, Cambridge
Press
Fred R David , (2009), Strategic Management, twelth edition , Pearson Prentice
Hall, New Yersey, Penerbit Salemba Empat Jakarta.
Sucherly,Prof, (2002), Kumpulan Bahan Kuliah Strategy Managemen Program
Doktor Managemen Bisnis (DMB) UNPAD Bandung
Kliping Majalah dan Surat kabar , edisi Jakarta ,masalah actual perekonomian
Indonesia.
Sintaningrum, Struktur Organisasi dan Tatakerja
M. Taufiq Amir, (2011), Managemen Strategic , konsep dan aplikasi, Rajawali
Pers,Jakarta.
Irma Nilasari, Sri Wilujeng, (2006), Pengantar Bisnis, Graha Ilmu Yogyakarta
2012
24
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2012
25
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
2012
26
Distinctive Strategic Management
Dr.Triyanto.,Ir.,MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download