perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KARTASURA Fika Rizqi Rachmawati1, Mardiyana2, Dewi Retno Sari Saputro3 1,2,3 Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract. This study was aimed to describe geometry skill according to van Hiele levels of geometric understanding in students with high, medium and low category of creativity. This is a qualitative study in six students of VIII H SMP Negeri 3 Kartasura which consisted of two students with high creativity, two students with medium creativity and two students with low creativity. We used purposive sampling to determine study subjects. Data were collected using written test and interview. Triangulations of times and methods were used to obtain data validity. Study results show that geometry skills according to van Hiele levels for students in high creativity category encompass: (1) visual skill, students can group the shapes based on the relation among several shapes; (2) verbal skill, students can constitute definition by listing mathematical characteristics of shapes; (3) drawing skill, students can conctruct certain shapes when given other related shapes; (4) logical skill, students can mention several similarities and differences among shapes due to their characteristics; (5) applied skill, students can understand mathematics model concept that associated to shape’s characteristics. Geometry skills according to van Hiele levels for students in medium and low creativity category encompass: (1) visual skill, students can identify and mention the name of shapes; (2) verbal skill, students can only constitute definition associated with physical description of shapes; (3) drawing skill, students can draw shapes accurately; (4) logical skill, students can mention several similarities and differences among shapes; (5) applied skill, students can mention things around them which belong to certain type of shape. Keywords :geometry skills, van Hiele levels of geometric understanding, creativity PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang perlu dipelajari pada semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Siswa dalam mempelajari matematika harus mengenal dan memahami objek-objeknya. Menurut Ruseffendi (2006), objek yang terkait langsung dengan aktivitas belajar matematika meliputi fakta, keterampilan, konsep, dan aturan/prinsip. Oleh sebab itu, siswa dalam belajar matematika membutuhkan keterampilan (skill). Ruang lingkup matematika pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdiri dari aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, peluang dan statistika. Pada pembelajaran geometri banyak siswa yang mengalami kesulitan, karena pada pembelajarannya siswa 1 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tidak hanya menerapkan rumus. Siswa membutuhkan suatu konsep yang matang dalam mempelajari geometri agar mereka mampu menerapkan keterampilan geometri yang dimiliki seperti menvisualisasikan, mengenal bermacam-macam bangun datar dan ruang, mendeskripsikan gambar, menyeketsa gambar bangun, melabel titik tertentu, dan kemampuan untuk mengenal perbedaan dan kesamaan antar bangun geometri. Selain itu, didalam memecahkan masalah geometri dibutuhkan pola berpikir dalam menerapkan konsep dan keterampilan dalam memecahkannya. Pada kenyataannya siswa-siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memecahkan soal-soal geometri. SMP Negeri 3 Kartasura merupakan SMP negeri yang berada pada peringkat menengah di Kabupaten Sukoharjo. SMP Negeri 3 Kartasura memiliki kesulitan pada materi geometri, khususnya materi bangun ruang. Hal ini ditunjukkan data PAMER tahun 2013, 2014, 2015 daya serap kemampuan siswa pada materi geometri khususnya memahami sifat-sifat serta unsur bangun ruang, dan menggunakanannya dalam pemecahan masalah secara berturut-turut adalah 53,83%, 56,29%, dan 46,91%. Selama tiga tahun berturut-turut daya serap tersebut berada pada peringkat 5 dari 6 kemampuan yang diuji saat ujian nasional. Salah satu standar kompetensi materi geometri khususnya bangun ruang yang banyak dirasa sulit oleh kebanyakan siswa adalah memahami sifatsifat kubus, balok, prisma, dan limas serta menentukan ukurannya. Van Hiele menyatakan seseorang akan melalui tahap perkembangan berpikir geometri dalam belajar geometri. Crowley (1987 : 2-7) menjelaskan terdapat lima tahapan berpikir berdasarkan teori van Hiele. Tahapan tersebut antara lain : (1) tingkat 0 (visualisasi) adalah siswa dapat mengenali suatu ruang hanya sebagai sesuatu yang ada di sekitarnya, (2) tingkat 1 (analisis) adalah permulaan analisis konsep-konsep geometri, (3) tingkat 2 (deduksi informal) adalah siswa dapat menetapkan hubungan/kaitan dari sifatsifat bangun, (4) tingkat 3 (deduksi) adalah siswa dapat mengerti ketepatan penarikan kesimpulan sebagai cara menentukan teori geometri dalam suatu sistem aksioma, dan tingkat 4 (rigor) adalah siswa dapat berkerja dalam berbagai sistem aksioma. Penelitian yang dilakukan Burger dan Shaughnessy (1986) menyatakan bahwa level berpikir siswa SMP dalam belajar geometri tertinggi pada level 2 (deduksi informal) dan sebagian besar berada pada level 0 (visualisasi). Hasil penelitian Burger dan Shaughnessy juga didukung oleh Mayberry. Mayberry (1983) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa sekolah menengah berada di bawah level III (deduksi). Dindyal (2007) menyatakan berpikir geometri melekat pada tipe keterampilan siswa. 2 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hoffer (1981) mengemukakan lima keterampilan dasar dalam belajar geometri. Kelima keterampilan dasar tersebut adalah keterampilan visual (visual skill), keterampilan verbal (descriptive skill), keterampilan menggambar (drawing skill), keterampilan logika (logical skill), dan keterampilan terapan (applied skill). Sofyana & Budiarto (2011) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa siswa mempunyai karakteristik keterampilan yang berbeda- beda untuk setiap tingkat dalam teori van Hiele, yaitu antara tingkat 0, tingkat 1, dan tingkat 2. Hasil penelitian Sofyana & Budiarto menunjukkan bahwa siswa dalam tiap tingkat berpikir van Hiele mempunyai karakteristik keterampilan yang berbeda-beda, selain itu siswa membutuhkan keterampilan-keterampilan geometri yang digunakan untuk memecahkan masalah. Keterampilan-keterampilan geometri berkaitan erat dengan proses pembelajaran. Pembelajaran geometri yang menekankan siswa untuk dapat memiliki keterampilan tersebut, akan membantu siswa untuk memahami konsepnya dengan baik. Misalnya, siswa akan memahami sifat-sifat kubus, dan bangun ruang yang lainnya jika siswa sudah benar dalam membuat gambar dan dapat menjelaskannya secara verbal dengan benar. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang meneliti sejauh mana keterampilan serta tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Pemahaman guru tentang keterampilan dan tingkat berpikir geometri siswa diharapkan guru mempunyai referensi untuk mengambil keputusan dalam memilih model dan media pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Identifikasi keterampilan geometri dasar berdasarkan tingkat berpikir van Hiele perlu dilakukan, sehingga bisa menjadi alternatif pengetahuan dalam melakukan proses belajar mengajar matematika, khususnya geometri materi bangun ruang sisi datar. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam belajar matematika. Salah satunya adalah tingkat kreativitas siswa. Craft (2004 : 128) menyatakan bahwa matematika maupun sains mencakup dan memerlukan kreativitas, bahkan pada tingkat sekolah. Oleh karena itu, siswa dalam belajar geometri juga mencakup dan memerlukan kreativitas. Aktivitas-aktivitas dalam geometri informal di sekolah menengah dapat digunakan untuk memperkenalkan ide-ide baru dan memperkuat materi pelajaran yang lama. Aktivitas visualisasi dapat membuat siswa fleksibel dan kreatif. Sudarman (2013 : 21) menyatakan kreativitas adalah kecerdasan yang berkembang dalam diri individu dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah. Munandar (2004 : 58) menyatakan bahwa sejumlah tes kreativitas telah disusun dan digunakan, diataranya tes dari Torrance untuk mengukur pemikiran 3 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kreatif yang mempunyai bentuk verbal dan figural. Pembelajaran di sekolah mengajarkan siswa mampu menvisualisasikan, menerapkan mengenal keterampilan geometri bermacam-macam yang bangun dimiliki datar dan seperti ruang, mendeskripsikan gambar. Oleh karena itu, tes kreativitas yang digunakan adalah tes dari Torrance untuk mengukur pemikiran kreatif bentuk figural. Berdasarkan uraian sebelumnya, untuk memberikan model dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa sesuai dengan tingkat keterampilan geometri dan kreativitas siswa, khususnya pada materi geometri, penulis tertarik untuk melakukan analisis keterampilan geometri siswa SMP pada materi bangun ruang sisi datar berdasarkan perkembangan berpikir van Hiele pada level 0, level 1 dan level 2 ditinjau dari kreativitas siswa. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan keterampilan geometri berdasarkan perkembangan berpikir van Hiele pada siswa kategori kreativitas tinggi, sedang, dan rendah. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berjenis studi kasus, yaitu menganalisis keterampilan geometri siswa berdasarkan tingkat berpikir van Hiele yang ditinjau dari kreativitas siswa dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kartasura yang dimulai pada bulan Januari sampai Juni 2016 mulai tahap persiapan hingga penulisan laporan penelitian. Peneliti menentukan subjek penelitian dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sample). Menurut Moleong (2013: 224), sampel bertujuan dipilih bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi, tetapi untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Selain itu untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Subjek penelitian ini diawali dengan memberikan tes penempatan pada 28 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kartasura tahun ajaran 2015/2016 untuk mengkategorikan siswa ke dalam tingkat kreativitas siswa. Hasil dari tes penempatan adalah 7 siswa berada pada tingkat kreativitas tinggi, 17 siswa berada pada tingkat kreativitas sedang, 4 siswa berada pada tingkat kreativitas rendah. Subjek penelitian ini adalah enam siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kartasura yang terdiri dari dua siswa dengan kategori kreativitas tinggi, dua siswa dengan kategori kreativitas sedang dan dua siswa dengan kategori kreativitas rendah. Selain itu, pertimbangan 4 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lainnya adalah siswa yang mempunyai komunikasi yang baik berdasarkan informasi dari guru. Data dalam penelitian ini merupakan karakteristik keterampilan geometri yang diperoleh dari hasil tes tertulis dan wawancara yang dilakukan sebanyak dua kali tes tertulis dan wawancara untuk kepentingan triangulasi. Hasil tes tertulis dan wawancara tersebut selanjutnya direduksi untuk memperoleh data terkait keterampilan geometri. Selanjutnya, dilakukan pengkategorian terhadap data hasil reduksi berdasarkan keterampilan geometri yang terdiri dari lima keterampilan, yaitu keterampilan visual, verbal, menggambar, logika, dan terapan. Data yang sudah dikategorikan tersebut disesuaikan dengan indikator keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele. Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan waktu. Pada penelitian ini, triangulasi teknik dilakukan dengan membandingkan data yang dikumpulkan dengan menggunakan tes dan wawancara. Tes geometri pertama dibandingkan dengan wawancara pertama. Setelah itu, tes geometri kedua dibandingkan dengan wawancara kedua. Setelah itu, validasi data dilanjutkan dengan triangulasi waktu. Triangulasi waktu pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data hasil triangulasi teknik dari tes geometri dan wawancara pertama dengan hasil triangulasi teknik dari tes soal geometri dan wawancara kedua untuk setiap subjek penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes dan wawancara I serta tes dan wawancara II yang dilakukan oleh 6 subjek dengan masing-masing dua subjek pada setiap kategori kreativitas tinggi, sedang, dan rendah, berikut adalah hasil analisis keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele pada masing-masing kategori kreativitas. 1. Kategori Kreativitas Tinggi Keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi antara lain : a. Keterampilan Visual Keterampilan visual yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi yaitu subjek dapat mengenali bentuk bangun ruang sisi datar yang diberikan, menyebutkan nama dari bangun ruang, menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang sisi datar yang diberikan, dan mengelompokkan bangun berdasarkan hubungan diantara beberapa bangun. Berdasarkan indikator 5 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 2 (deduksi informal) untuk kemampuan visual yang dimilikinya. b. Keterampilan Verbal Keterampilan verbal yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi yaitu subjek dapat membuat definisi dengan mendaftar sifat matematis bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 1 (analisis) untuk kemampuan verbal yang dimilikinya. c. Keterampilan Menggambar Keterampilan menggambar yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi yaitu subjek dapat membuat gambar bangun secara akurat, menerjemahkan informasi verbal yang diberikan ke dalam gambar dengan menggunakan sifat-sifat yang diberikan, dan mengkonstruksi bangun tertentu dengan diberikan bangun lain yang berkaitan. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 2 (deduksi informal) untuk kemampuan menggambar yang dimilikinya. d. Keterampilan Logika Keterampilan logika yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi yaitu subjek dapat menyebutkan beberapa persamaan dan perbedaan antara bangun berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 1 (analisis) untuk kemampuan logika yang dimilikinya. e. Keterampilan Terapan Keterampilan terapan yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas tinggi yaitu subjek dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun, menerapkan sifat-sifat bangun dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami konsep model matematika yang memiliki hubungan antara sifat-sifat bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 2 (deduksi informal) untuk kemampuan terapan yang dimilikinya. 2. Kategori Kreativitas Sedang Keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang antara lain: 6 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Keterampilan Visual Keterampilan visual yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang yaitu subjek dapat mengenali bentuk bangun ruang sisi datar yang diberikan dan menyebutkan nama dari bangun ruang. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan visual yang dimilikinya. b. Keterampilan Verbal Keterampilan verbal yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang yaitu subjek hanya membentuk definisi yang berkaitan dengan deskripsi fisik dari bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan verbal yang dimilikinya. c. Keterampilan Menggambar Keterampilan menggambar yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang yaitu subjek dapat membuat gambar bangun secara akurat. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan menggambar yang dimilikinya. d. Keterampilan Logika Keterampilan logika yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang yaitu subjek dapat menentukan persamaan dan perbedaan bentuk bangun yang diberikan.Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan logika yang dimilikinya. e. Keterampilan Terapan Keterampilan terapan yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas sedang yaitu subjek dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan terapan yang dimilikinya. 3. Kategori Kreativitas Rendah Keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah antara lain: a. Keterampilan Visual Keterampilan visual yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah yaitu subjek dapat mengenali bentuk bangun ruang sisi datar yang diberikan dan menyebutkan nama dari bangun ruang. Berdasarkan indikator 7 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan visual yang dimilikinya. b. Keterampilan Verbal Keterampilan verbal yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah yaitu subjek hanya membentuk definisi yang berkaitan dengan deskripsi fisik dari bangun.Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan verbal yang dimilikinya. c. Keterampilan Menggambar Keterampilan menggambar yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah yaitu subjek dapat membuat gambar bangun secara akurat.Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan menggambar yang dimilikinya. d. Keterampilan Logika Keterampilan logika yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah yaitu subjek dapat menentukan persamaan dan perbedaan bentuk bangun yang diberikan. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visualisasi) untuk kemampuan logika yang dimilikinya. e. Keterampilan Terapan Keterampilan terapan yang dimiliki oleh subjek kategori kreativitas rendah yaitu subjek dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun. Berdasarkan indikator keterampilan geometri, subjek berada pada tingkat tingkat 0 (visual) untuk kemampuan terapan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan, keterampilan geometri siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kartasura mencapai pada tingkat 2 (deduksi informal). Selain itu, keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele yang paling banyak dicapai oleh siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kartasura berada pada tingkat 0 (visual). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Shaughnessy & Burger (1986) yang menyatakan bahwa tingkat berpikir van Hiele siswa SMP dalam belajar geometri sebagian berada pada tingkat 0 ( visualisasi), tingkat di mana siswa mengenali suatu bangun berdasarkan kenampakan fisiknya, bukan bagian-bagian atau sifat-sifatnya. Selain itu, berdasarkan hasil keterampilan geometri yang telah dijelaskan di atas terlihat bahwa siswa memiliki karakteristik keterampilan geometri yang berbedabeda tergantung pada tingkat berpikir geometri siswa itu berada. Hal ini didukung oleh 8 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian yang dilakukan oleh Sofyana & Budiarto (2011) bahwa siswa pada tingkat level berpikir geometri yang berbeda akan memiliki keterampilan geometri yang berbeda. Keterampilan geometri yang dijelaskan pada hasil penelitian juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk setiap kategori kreativitas siswa.Pada kategori kreativitas tinggi, siswa memiliki keluwesan atau kemampuan untuk menghasilkan ide guna memecahkan suatu masalah yang lebih baik. Hal ini didukung oleh pernyataan Anwar, et al. (2012) bahwa berpikir kreatif adalah cara baru dalam melihat dan melakukan yang digolongkan menjadi 4 komponen yang salah satunya adalah menghasilkan ide. Selain itu, keterampilan geometri yang meliputi: kemampuan siswa dalam mengenal bermacam-macam bangun ruang, mendiskripsikan bangun, membuat sketsa gambar bangun, mengenal perbedaan dan persamaan bangun,dan mengaplikasi dunia nyata menggunakan geometri juga memerlukan kreativitas. Hal ini didukung oleh pernyataan Craft (2004 : 128) bahwa matematika maupun sains memerlukan kreativitas bahkan pada tingkat sekolah. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut. Keterampilan geometri untuk siswa kategori kreativitas tinggi meliputi : (1) keterampilan visual, siswa dapat mengenali bentuk bangun yang diberikan, menyebutkan nama dari bangun dan sifat-sifat yang dimiliki bangun yang diberikan, serta mengelompokkan bangun berdasarkan hubungan diantara beberapa bangun, (2) keterampilan verbal, siswa dapat membuat definisi dengan mendaftar sifat matematis bangun, (3) keterampilan menggambar, siswa dapat membuat gambar bangun secara akurat, menerjemahkan informasi verbal yang diberikan ke dalam gambar dengan menggunakan sifat-sifat yang diberikan, dan mengkonstruksi bangun tertentu dengan diberikan bangun lain yang berkaitan, (4) keterampilan logika, siswa dapat menyebutkan beberapa persamaan dan perbedaan antara bangun berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun, (5) keterampilan terapan, siswa dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun, menerapkan sifat-sifat bangun dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami konsep model matematika yang memiliki hubungan antara sifat-sifat bangun. Keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele untuk siswa kategori kreativitas sedang meliputi : (1) keterampilan visual, siswa dapat mengenali bentuk bangun yang diberikan dan menyebutkan nama dari bangun, (2) keterampilan verbal, siswa hanya membentuk definisi yang berkaitan dengan 9 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id deskripsi fisik dari bangun, (3) keterampilan menggambar, siswa dapat membuat gambar bangun secara akurat, (4) keterampilan logika, siswa dapat menentukan persamaan dan perbedaan bentuk bangun yang diberikan, (5) keterampilan terapan, siswa dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun. Keterampilan geometri berdasarkan tingkat berpikir van Hiele untuk siswa kategori kreativitas rendah meliputi : (1) keterampilan visual, siswa dapat mengenali bentuk bangun yang diberikan dan menyebutkan nama dari bangun, (2) keterampilan verbal, siswa hanya membentuk definisi yang berkaitan dengan deskripsi fisik dari bangun, (3) keterampilan menggambar, siswa dapat membuat gambar bangun secara akurat, (4) keterampilan logika, siswa dapat menentukan persamaan dan perbedaan bentuk bangun yang diberikan, (5) keterampilan terapan, siswa dapat menyebutkan benda-benda di sekelilingnya yang termasuk ke dalam jenis suatu bangun. Berdasarkan simpulan, saran dari penelitian ini adalah guru matematika diharapkan memperhatikan tugas dan penyampaian materi geometri tentang unsur-unsur dan sifat-sifat bangun, guru matematika diharapkan dalam menyusun tugas sekolah atau rumah yang tidak hanya mengukur keterampilan visual, menggambar dan terapan, tetapi juga keterampilan verbal dan logika, dan peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengembangkan lembar kegiatan siswa yang dapat melatih keterampilan geometri siswa. DAFTAR PUSTAKA Anwar, M.N, Aness, Khizar, Naseer, & Muhammad. (2012). Relationship of Creative Thinking with the Academic Achievements of Secondary School Students. International Interdiscliplinary Journal of Education, 1(3), 44-47. Burger, W.F & Shaughnessy, J.M. (1986).Characterizing the van Hiele Levels of Development in Geometry.Journal for Reasearh in Mathematics Education, 17(1), 31-48. Craft, A. (2004).Merefresh Imajinasi dan Kreativitas Anak-Anak.Penerjemah M Chairul Annam. Depok : Cerdas Pustaka Crowley, M. (1987). The van Hiele Model of Development of Geometric Thought. Learning and Teaching Geometri, K-12, Yearbook of the National Council of Teacher. Dindyal, J. (2006). The Need for an Inclusive Framework for Students’ Thinking in School Geometry .The Montana Mathematics Enthusiast, 4(1), 73-83. Hoffer, A. (1981). Geometry is More Than Proff. NCTM Journal, 74 (1), 11-18. 10 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Mayberry, J. (1983). The Van Hiele Levels of Geometric Thought in Undergraduate Preservice Teachers.Journal for Research in Mathematics Education, 14 (1), 5869. Moleong, L. J. (2013). Metode Peneltian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Munandar, U. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta. Sofyana, A & Budiarto, M. T. (2011). Profil Keterampilan Geometri Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Level Perkembangan Berpikir van Hiele. Surabaya: Pusat Penelitian IKIP Surabaya. Sudarman, M. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Ruseffendi. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. 11 commit to user