Asas Tunggal Pancasila

advertisement
SEPUTAR ASAS TUNGGAL
PANCASILA
Oleh:
Zulkarnain
Pengawal: Orde Lama
 1 Juni 1945 disepakati sebagai hari lahirnya Pancasila.
 18 Agustus 1945 secara formal Pancasila ditetapkan
sebagai Dasar Negara (Tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945).
 18 Agustus 1945-4 Juli 1959, Indonesia menganut
Sistem Demokrasi Liberal.
 Sistem politik-ekonomi-sosial dalam situasi chaos.
 5 Juli 1959-10 Maret 1966, Indonesia menganut
Sistem Demokrasi Terpimpin.
Orde Baru:
• 1 Oktober 1965 disepakati sebagai Hari
Kesaktian Pancasila.
• 11 Maret 1966 sebagai tonggak Lahirnya
Orde Baru.
• TAP No. IX/MPRS/66 berisi pengukuhan
Super Semar. (Soekarno tidak bisa
mencabutnya).
• TAP No.XXV/MPRS/66 berisi pengukuhan
atas Pembubaran PKI dan Ormas-ormasnya.


TAP No.XVIII/MPRS/66 berisi pencabutan
TAP No.III/MPRS/63 yang berisi
pengangkatan Soekarno sebagai
Presiden seumur hidup.
TAP No.XIII/MPRS/66 berisi pemberian
kuasa kepada Soeharto membentuk
Kabinet Ampera. (Kapasitas Soeharto
sebagai Menteri Utama).
TAP No.XXXIII/MPRS/67 mulai berlaku
22 Februari 1967, berisi: mencabut
kekuasaan negara dari Presiden
Soekarno; Melarang Soekarno
melakukan kegiatan politik sampai
pemilu; menetapkan Jenderal Soeharto
sebagai Pejabat Presiden.
 TAP No.XLIV/MPRS/68 menetapkan
Soeharto sebagai Presiden RI.

Dasar Kebijakan Asas Tunggal Pancasila
• Asas Tunggal Pancasila adalah penyeragaman
dalam bidang ideologi yang dilakukan
pemerintah Orba.
• Anggapan dasar Orba bahwa perbedaan ideologi
adalah sumber perpecahan Bangsa.
• Asas Tunggal Pancasila dimaksudkan agar
stabilitas politik dan keamanan nasional sebagai
faktor terpenting bagi pembangunan nasional
dapat terwujud.
• Oleh karena itu semua kekuatan sosial-politik
dipaksa mengubah dasarnya dengan Pancasila.
Kebijakan Orba:
• TAP No.XX/MPRS/66 menempatkan
Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia.
• TAP No.II/MPR/1978 penetapan Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4).
• UU No.3/1985 ditetapkannya Pancasila
sebagai asas Partai Politik.
• UU No.8/1985 ditetapkannya Pancasila
sebagai asas Organisasi Kemasyarakatan
(Ormas).
Upaya Mensosialisasikan Pancasila:
• Penataran P4 bagi seluruh PNS dan Pimpinan
Parpol baik pusat maupun daerah.
• Menetapkan Pendidikan Moral Pancasila sebagai
mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan
negeri maupun swasta.
• Pembinaan desa sebagai basis strategi
pembentukan manusia Pancasila.
• Peningkatan daya tahan aparatur negara dari
tantangan, hambatan, dan gangguan ideologi.
Implikasi:
• Pertama, pemerintah mempunyai basis
ideologi yang kuat dan langsung menyentuh
hajat hidup orang banyak, karenanya mereka
akan memberikan dukungan dan partisipasi
politik.
• Kedua, dukungan dan partisipasi masyarakat
pada gilirannya akan mendukung
keberlangsungan pembangunan dan
mengukuhkan posisi Orba itu sendiri.
• Ketiga, terjadi politik deideologisasi.
Tanggapan:
• Tanggapan masyarakat terhadap
pemberlakuan asas tunggal Pancasila
beragam ada yang mendukung, keberatan,
dan menolak.
• Banyak pertentangan karena: Pertama, dasar
negara Pancasila belum disepakati secara
bersama; kedua, cara mensosialisasikan
Pancasila cenderung memaksa masyarakat.
• Tapi setelah keluar TAP No. 8/MPR/1985,
hampir semua Ormas mengubah asasnya
dengan Pancasila.
Pandangan Tokoh:
• Syafii Maarif: mengatakan bahwa jika
Pancasila ingin bermakna bagi masyarakat
Indonesia, ia harus membuka diri untuk
menerima sinar dari agama-agama yang
berorientasi pada nilai-nilai transedental yang
lebih tinggi.
• Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas
memeluk agama Islam, maka harus
menjadikan Islam sebagai sumber moral
pelaksanaan Pancasila.
• Amien Rais: mengatakan bahwa masalah
keadilan sosial yang dimuat Pancasila itu
sesungguhnya merupakan satu tema sentral
dalam al-Qur’an. Pancasila sama sekali tidak
bertentangan dengan Islam, walaupun
peringkatnya berbeda, Islam adalah agama
wahyu, sementara Pancasila adalah Ideologi
buatan manusia.
• AM Fatwa: Pancasila sebagai dasar negara
dan sebagai asas kebersamaan negara tidak
masalah. Yang jadi masalah adalah Orba
memaksakan kehendak untuk
mengasastunggalkan Pancasila, sebagai
wujud pengingkaran Pasal 29 ayat 2 UUD
1945, dan Pasal 28 tentang kemerdekaan
berserikat dan berkumpul.
Kesesuaian antara Islam dan
Pancasila:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
• Surat Al-Ikhlas 1-4
Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Allah
tidak beranak dan tidak diperanakan. Tidak ada
seorangpun yang setara dengan Allah.
• Surat al-Baqarah 163
Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan selain Allah, yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang.
• Surat al-A’raf 163
…sembahlah Allah, tidak ada Tuhan selainNya.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan
Beradab
• Surat al-Hujurat 13:
Hai manusia, Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku, supaya
kamu saling mengenal. Orang yang paling mulia
diantara kamu adalah orang yang paling taqwa. Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
• Surat al-Maidah 8:
Janganlah kamu membenci suatu kaum hingga
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Bertindaklah adil, karena adil itu lebih dekat kepada
taqwa. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Sila Persatuan Indnesia
• Surat Ali-Imran 103:
Kamu semuanya berpeganglah kepada tali (agama)
Allah dan jangan kamu bercerai berai.
• Surat al-Anfal 46:
Taatlah kepada Allah dan Rasulnya dan jangan kamu
saling bertikai yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Surat as-Syura 38:
…Urusan di antara mereka diputuskan dengan cara
bermusyawarah.
• Surat Ali-Imran 159:
…dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu (maksudnya urusan peperangan dan halhal duniawiyah lainnya, serta urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan, dan lain-lain).
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
• Surat al-Baqarah 177:
Kamu menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat itu
bukanlah suatu kebaktian. Kebaktian yang sesungguhnya ialah
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir,
orang yang meminta-minta, (memerdekaan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat; orang-orang yang
menepati janji, orang-orang yang bersabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan; mereka itulah orang-orang
yang bertaqwa.
• Surat An-Nahl 90:
Allah menyusur kamu berbuat adil dan berbuat bijaksana,
membantu saudara yang membutuhkan dan melarang
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Allah memberi
pengajaran agar kamu dapat mengambil pelajaran.
TERIMA KASIH
Download