Dari gema edisi 54 th. 1998 dari kelas ekonomi menengah ke atas, termasuk orang yang masih trauma dengan kerusuhan yang terjadi. Kelompok keempat adalah REFORMASI: APA ITU? kedua orang disebut di atas (petani dan pedagang kaki lima) yang sama sekali tidak tahu apa itu reformasi. Mungkinkah mereka hidup Bernard T. Adeney-Risakotta, Ph.D. dalam dunia lain yang tidak tersentuh oleh gerakan reformasi yang menggoyang Indonesia? Ataukah mereka apatis dan tidak skeptis, tetapi bingung saja. Mereka betul-betul tidak mengerti makna nyata Dari hasil wawancara dengan berbagai lapisan masyarakat yang reformasi dan menunggu untuk mengetahui hasilnya. Seandainya dilakukan oleh Redaksi Gema Duta Wacana, kesan kuat yang begitu, mungkin saja mereka yang paling bijaksana oleh karena disampaikan reformasi. mengakui kebingungannya dan tidak menutupi ketidakmengertian Memang, secara jujur hanya dua responden yang menyampaikan mereka. Artikel singkat ini adalah usaha dari seorang asing, yang pernyataan itu. Mungkinkah mereka (petani, dan pedagang kaki sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai tanah air ini, untuk lima), merumuskan dan menjelaskan kebingungannya tentang makna yang adalah kebingungan paling bijaksana? tentang Soalnya, apa itu pemahaman tentang “reformasi” sangat beraneka ragam. Secara kasar, pendekatan reformasi dari sudut pandang teologi etika politik. tentang reformasi dari hasil wawancara bisa dibagi empat kelompok. Kelompok terbesar merasa reformasi paling pokok adalah reformasi Sebelum tanggal 21 Mei 1998, makna reformasi jelas dan sederhana: politik dimana KKN dikurangi, keadilan ditegakkan, transparansi, turunkan Presiden Soeharto. Bukan hanya mahasiswa yang bersatu kejujuran dan moralitas politik diperbaiki dan “rule of law” atau berjuang untuk makna reformasi itu, tetapi mereka didukung oleh hukum yang adil menjadi nyata. Kelompok kedua yang hampir sama hampir semua suku, agama, ideologi dan ras di Indonesia. Lebih besarnya, reformasi dari itu, mereka didukung oleh pasar global, pemerintah-pemerintah ekonomi. Bagi kelompok ini reformasi yang diperlukan adalah negara lain dan akhirnya oleh Golkar sendiri, bersama pengkhianat turunnya merasa harga, reformasi paling menyediakan penting menjaga Harmoko. Luar biasa dan semacam mujizat dari Tuhan bahwa kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan pokok rakyat kecil. Malah kesatuan seluruh dunia terjadi supaya Presiden Soeharto bisa turun ada yang kuatir bahwa reformasi sebenarnya justru sedang merusak tanpa pertumpahan darah yang lebih besar. Ciri khas dari gerakan kesejahteraan dengan reformasi yang berhasil menumbangkan Soeharto adalah tujuan dan ‘krismon”, padahal gerakan reformasi hanya menjadi kuat sebagai caranya (ends and means), sama dan sederhana. Yang harus respons terhadap krismon. Kelompok ketiga yang agak kecil dilakukan (caranya) adalah turunkan Soeharto supaya tujuannya berharap (Soeharto turun) tercapai. rakyat. bahwa hasil Mereka dari lapangan adalah menyamakan reformasi kerja, reformasi adalah hidup dalam masyarakat yang lebih aman dan rukun. Semua dari golongan ini Sekarang, sudah empat bulan, makna reformasi menjadi sangat Dosen Pasca Sarjana bidang Etika pada Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta. kompleks. Tujuan dan cara tidak lagi sama dan belum ada kesepakatan, baik tentang tujuan maupun cara mencapainya. sistem yang sama, mereka (termasuk anda dan saya), cepat atau Bukan hanya oleh karena perbedaan di antara yang menekankan lambat akan melakukan hal yang sama (misalnya KKNK). reformasi ekonomi dengan yang mengutamakan reformasi politik. Reformasi “total” agak semu karena tidak bisa mereformasikan Mungkin saja semua bisa setuju dengan reformasi yang ingin hati manusia (Yer 17:9). Tentu saja, ada orang-orang yang lebih menghasilkan negara yang adil (secara politik) dan makmur (secara jahat dan orang-orang yang lebih baik. Yang paling jahat harus ekonomi). Tetapi kesepakatan itu semu. Semua pemimpin Indonesia dihukum dan yang paling baik sebaiknya didukung. dan juga di seluruh dunia akan setuju dengan reformasi yang indah itu. Tetapi bentuk dan struktur negara yang bagaimanakah bisa 2. Kalau setiap orang punya kebaikan dan kejahatan, setiap sistem disebut adil dan ekonomi macam apa bisa disebut makmur? Lebih juga punya unsur yang baik dan jelek. Dalam politik yang nyata, sulit lagi untuk mencari jalan benar yang menuju kepada tujuan tujuan realistis adalah mengurangi yang jelek dan menguatkan yang masih kabur. yang baik. Orde Baru bukan neraka yang bisa ditukar dengan surga. Saya agak malu dengan orang yang menjelekkan Indonesia Dari sudut pandang teologi etika politik saya tidak berani terus dan memuji-muji negara asal saya, Amerika Serikat yang menyampaikan secara dogmatis tujuannya apalagi cara yang mutlak seperti surga demokrasi. Menurut pendapat saya, ada banyak sebagai makna reformasi. Dengan sesederhana mungkin saya hanya unsur dalam budaya sosial politik Indonesia yang jauh lebih baik mau memberi beberapa usulan tentang bagaimana kita sebaiknya dibandingkan dengan AS. Kelebihan dan kekurangan di Indonesia berpikir tentang tujuan dan cara reformasi di Indonesia. Tentu saja berbeda dengan kelebihan dan kekurangan di negara Barat. ada asumsi-asumsi teologis di belakang usulan-usulan saya yang Kalau sekarang dalam masa susah kekurangan Indonesia lebih tidak bisa dijelaskan dalam artikel sesingkat ini. menonjol, tidak berarti jati diri atau nilai sosial budaya politik lebih rendah daripada negara yang disebut “maju”. Besok, 1. Setidaknya semua orang egois dan berdosa. Oleh karena itu, kejahatan Barat yang akan menonjol dan kejahatan Indonesia mereka (kita) harus dikendalikan oleh struktur politik/ekonomi disembunyikan. Masa reformasi adalah kesempatan luar biasa yang adail. Maksudnya tidak ada orang yang secara murni untuk meninjau kembali kekurangan sosio-politik di Indonesia bertindak tanpa pamrih1. Ada beberapa implikasi politik dari pandangan ini. Dunia tidak boleh dipisahkan secara hitam putih dan memperbaikinya. Tetapi jangan meremehkan harga diri Indonesia atau “throw out the baby with the bathwater”. di antara yang baik dan yang jahat. Semua orang baik dan semua Kesusahan sekarang ini bisa menjadi anugerah Tuhan. jahat pula. Oleh karena itu, tidak cukup mencari yang jahat dan menghukum mereka supaya mereka diganti dengan orang baik. 3. Yang seharusnya dihindari adalah proses mencari kambing Ada kemungkinan besar kalau orang yang disebut baik masuk hitam. Menurut teori Rene Girard, ada kecenderungan universal Lihat Roma 3:10-18. Reinhold Niebuhr terkenal sebagai orang yang paling menerapkan konsep ini demi etika politik. 1 dalam manusia untuk mencari kambing hitam dan mengorbankannya demi dosa semua. Kemudian hari, korban didewakan2. Terlepas dari tepat tidaknya teori Girard, gerakan dan memberi keuntungan yang aman, walaupun mereka tahu itu reformasi mencari kurang baik. Sebaliknya, mereka tidak akan melakukan yang kambing hitam. Dosa Orba adalah dosa kita semua, bukan cuma sebaiknya baik kalau yang baik juga merugikan. Itu namanya dosa. Kecuali Soeharto, Prabowo, ABRI, konglomerat, Golkar atau siapa lagi. kedua orang miskin yang bertanya “apa itu reformasi?” semua Tidak belakang orang yang diwawancarai menyatakan reformasi diperlukan. pelanggaran HAM, termasuk kerusuhan tanggal 12-13 Mei 1998 Tetapi baru setahun lebih yang lalu, kebanyakan orang di juga menjadi proses menghindari pertobatan nasional atas dosa Indonesia masih memilih Golkar dalam pemilu. Mengapa? Oleh kolektif kita. Memang kalau ada dalang seharusnya dihukum. karena takut rugi. Tentu saja sistem apapun akan jalan lebih Tetapi tidak ada dalang yang bisa memaksa puluhan ribu orang lurus kalau masyarakat mempunyai kesadaran dan moralitas menjarah, membakar, membunuh dan memperkosa orang lemah. politik Sampai sekarang ada cukup banyak orang rasis yang mau membangkitkan mengkambinghitamkan semua pribumi masyarakat mustahil untuk dosa kita kalau menghindari proses semua3. kecenderungan mencari dalang di dari suku Tionghoa Hal seperti itu, selain tidak rasional, yang tinggi. yang Tetapi kesadaran cenderung sistem dan yang baik moralitas memusatkan juga politik akan dalam kepentingan diri sendiri. juga sangat menghindari reformasi benar. Kita harus bertobat sendiri, tidak menghukum golongan yang lain. 5. Kalau reformasi akan berhasil, harus ada kontinuitas maupun diskontinuitas dengan Orde Baru. Mengapa? Oleh karena yang 4. Dari hasil wawancara, ada beberapa orang yang menekankan baik dari sejarah Indonesia harus dilestarikan (“kontinuitas”) dan bahwa kita harus membangun moralitas politik yang lebih kuat. yang jelek seharusnya dihapus (“diskontinuitas”). Diskontinuitas Saya setuju. Tetapi caranya bukan dengan khotbah atau kursus total mustahil. Sistem politik, sumber daya manusia dan budaya P-4. Sudah terlalu lama kita diajak gotong-royong, jujur dan taat ekonomi/politik tidak bisa dan tidak sebaiknya diganti seperti kepada Pancasila. Khotbah yang paling hebat tentang etika politik ganti pakaian. Sampai sekarang ini, Orde Baru dan ABRI masih adalah Yang yang berkuasa di Indonesia, baik dari segi pejabat-pejabat dibutuhkan adalah sistem/struktur dimana orang melaksanakan pidato sehari-hari dari Presiden Soeharto. maupun dari segi struktur politik. Ada pejabat maupun unsur yang baik oleh karena mereka diuntungkan dari tindakan baik. dalam sistem dan budaya politik Orba yang sangat baik. Terlepas Sebaliknya mereka tidak melakukan yang jahat oleh karena takut dari kemunafikan (yang ada di mana-mana), idealisme negara dihukum atau dirugikan. Kecuali beberapa yang luar biasa baik, Pancasila luar biasa hebat. Kasihan sekali kalau dikorbankan kebanyakan rakyat akan ikut saja apa yang disetujui oleh sistem demi neo-liberalisme Barat yang sudah hampir bangkrut. Sebagai pribadi-pribadi, belum tentu pejabat Orba atau ABRI lebih jelek Proses itu bisa dilihat dengan Presiden Soekarno dan mungkin juga akan dialami oleh Presiden Soeharto. Tidak mustahil bisa terjadi dengan PKI. 3 WNI keturunan Tionghoa yang dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia sebaiknya dipandang sebagai pribumi. 2 dibandingkan tokoh-tokoh reformasi. Pejabat Orba atau elite politik, ekonomi dan militer yang mau mendukung reformasi struktural sebaiknya dijadikan teman dan bukan musuh. Tenaga, ketrampilan dan dukungan mereka sangat dibutuhkan. dikuatkan. Banyak penulis yang menyatakan proses ini harus Sebaliknya, kalau mereka dijadikan musuh atau terlalu diancam, mulai dari atas, baru menetes ke bawah. Tetapi menurut mereka akan berperang demi keselamatan sendiri dan reformasi pendapat saya, ini tidak mungkin terjadi. Yang di bawah harus menjadi makin sulit. Perebutan kekuasaan akan berlangsung memaksa yang di atas berubah. Meskipun orang paling tulus, bertahun-tahun dan yang jauh lebih buruk dari Orba menjadi baik dan bijaksana, dia sulit melepaskan ataupun mengurangi makin mungkin. kekuasaan sendiri. Demokrasi bukan ideal kesetaraan, melainkan mekanisme politk yang memaksa pemimpin politik Walaupun demikian, kontinuitas tidak bisa disebut reformasi tunduk kepada kehendak dan kedaulatan rakyat. tanpa diskontinuitas yang tajam dan radikal. Banyak dari elite di Indonesia sangat lama dalam sistem dimana mereka jauh terlalu Sebenarnya menurut hemat saya, tujuan reformasi adalah yang berkuasa. Meskipun mereka omong reformasi, mereka akan paling mulia, bukan keadilan atau kemakmuran masyarakat, berjuang kekayaannya. Mereka sudah korup dan munafik walaupun tidak tetapi bahwa masyarakat menjadi makin baik. Peter Maurin dan Dorothy Day pernah menyatakan, “Kami bermimpi tentang tahu sendiri. Hanya tekanan terus dari rakyat bisa lepaskan masyarakat di mana lebih gampang seseorang bisa menjadi mereka dari susu tanah air yang sudah menjadi obat bius manusia yang baik”4. Kalau jarak di antara orang miskin dan mereka. Apakah ikatannya di antara kekuasan dan kekayaan orang kaya terlalu besar, lebih susah untuk kedua-duanya bisa dihapus di Indonesia? Tidak mungkin. Tetapi paling sedikit menjadi baik. Yang kaya terlalu kuat, yang miskin terlalu lemah. harus ada struktur dan mekanisme politik (dan bukan suasana Oleh karena itu, keadilan dan kemakmuran sangat penting. saja, seperti sekarang ini), yang menghindari dan menghukum Tetapi lebih penting lagi adalah struktur sosial, budaya, ekonomi, KKNK. Akar dari krisis ekonomi Indonesia adalah kehilangan hukum dan politik yang menguntungkan perilaku yang baik dan legitimasi Pemerintahan Orba. Yang tidak bisa mendukung merugikan perilaku yang jelek. Menurut pandangan saya, orang reformasi politik yang sangat membatasi kekuasaan siapapun Indonesia sudah mempunyai masyarakat yang baik di antara harus dikeluarkan dari pemerintahan. yang paling baik di dunia. Tetapi struktur kekuasaan di sini habis-habisan untuk menjaga kekuasaan dan sudah terlalu korup dan harus direformasikan supaya KKNK 6. Saya setuju dengan sekitar separoh dari responden wawancara (serta kemunafikan) tidak lagi menjadi jalan paling aman dan bahwa tujuan utama reformasi adalah reformasi politik. Krismon lurus menuju sukses. yang menghancurkan kehidupan rakyat Indonesia adalah anak buah dari krisis politik, yaitu krisis kekuasaan. Tujuan paling sederhana, sulit dan nyata demi reformasi adalah “decentralization of power”. Kekuasaan di pusat dan di atas harus dikurangi dan kekuasaan peri-peri dan rakyat kecil harus Peter Maurin (Perancis) dan Dorothy Day (Amerika Serikat) adalah aktivis Katholik yang mendirikan Gerakan Buruh Katholik pada awal abad ini. Lihat Dorothy Day, The Long Loneliness. 4 7. Apakah ada pengharapan untuk gerakan reformasi di Indonesia? Dalam wawancara-wawancara Redaksi Gema, sebagian responden kecewa dengan hasil dari reformasi dan tidak puas. Akan tetapi dua per tiga mengakui mereka optimis tentang masa depan reformasi. Terus terang, saya kurang tahu mana yang lebih rasional, dua pertiga yang optimis atau sepertiga yang pesimis. Tetapi optimisme tidak sama dengan pengharapan. Harapan Kristen bukan kalkulasi rasional, tetapi keyakinan dalam kebaikan Tuhan. Harapan politik adalah iman yang terletak dalam Kerajaan Allah yang sudah dijanjikan. Tuhan tidak akan meninggalkan masyarakat Indonesia yang dicintai. Saya percaya bahwa Tuhan sedang bergerak dalam gerakan reformasi. Tugas orang Kristen adalah ikut gerakan Tuhan sesuai kehendak Allah dan jiwa Yesus Kristus. Kita tidak usah takut oleh karena kita berharap dalam Yesus Kristus yang sudah di atas semua kekuasaan dalam dunia ini. Harapan ini bukan optimisme atau pesimisme oleh karena Tuhan yang mencintai dan setia juga Tuhan yang menghukum. Kami tidak tahu kalau kami akan hidup dalam masa penghukuman Allah atau masa berkat yang luar biasa. Tidak semua murid Yesus hidup enak. Sebaliknya, banyak yang paling sedia dibunuh. Tetapi kita percaya bahwa baik dalam berkat maupun kesusahan, Tuhan akan menemani dan menguatkan kita.