PANCASILA SEBAGAI BUDAYA ORGANISASI Sulistyanto ABSTRAK Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat, sehingga setiap menyebutkan satu sila mengandung juga nilai-nilai sila yang lainnya. Pancasila seharusnya dijadikan penggerak yang dinamik oleh dan untuk seluruh rakyat dalam seluruh aktivitas kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia. Penularan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan di dalam kehidupan organisasi atau birokrasi pemerintah, diharapkan peran aktif dari para penyelenggara negara serta seluruh pimpinan organisasi sektor publik mulai dari Pusat sampai ke Daerah, kemudian selanjutnya para bawahan dalam organisasi dan masyarakat akan mengikutinya. Jika nilai-nilai Pancasila masih dipercaya untuk mempersatukan seluruh komponen bangsa, maka sepatutnya juga nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan budaya organisasi sektor publik untuk melaksanakan fungsinya dalam pengaturan, pelayan-an dan pemberdayaan masyarakat. Pancasila dijadikan sebagai nilai inti yang mengikat seluruh organisasi pemerintah disamping memungkinkan berkembangnya sub-sub budaya di lingkungan organisasi pemerintah. Organisasi pemerintah yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan, suku, adat, ras dan agama serta membawa nilai-nilai lain yang beraneka ragam ke dalam organisasi yang turut mewarnai kepribadian organisasi. Budaya berisi nilai-nilai dan nilai-nilai itu adalah kekuatan bagi suatu organisasi. Budaya dalam organisasi yang beraneka ragam itu harus dikelola untuk meningkatkan kebersamaan dan kesatuan seluruh anggota organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama. Kata Kunci : Pancasila, Budaya dan Organisasi. baik (good governance). PENDAHULUAN Tata kelola pemerintahan yang baik (good Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi governance) memiliki peranan yang luas yaitu dan memperbaiki dan meningkatkan hak-hak warga anggotannya). Individu-individu yang masuk nega-ra dalam suatu organisasi dari berbagai latar diintegrasikan dengan sektor pemerintah (state), belakang kehidupan, suku, adat istiadat, ras dan sektor swasta (private), dan sektor masyarakat agama. (society) termasuk lembaga swadaya masyarakat Budaya dalam organisasi yang beraneka (standar pengaturan meningkatkan secara keseluruhan. seluruh anggota organisasi dan kesatuan dalam yang layak) (LSM) melalui program-program pelayanan, ragam itu harus dikelola dengan baik untuk kebersamaan kehidupan dan pemberdayaan masya-rakat upaya Peranan pemerintah baik di pusat maupun mencapai tujuan bersama baik di organisasi di daerah sangat penting dalam mewujudkan pemerintah maupun swasta. cita-cita dan tujuan berne-gara, berbangsa dan Pemerintah pusat termasuk pemerintah bermasyarakat, sebagaimana tercantum dalam daerah di manapun berada melakukan pelayan pembu-kaan UUD 1945. (service), I. Pengertian Organisasi pengaturan (regulation) dan pemberdayaan (empo-wering), dalam upaya Organisasi berasal dari kata Yunani mewujudkan tata kelola pemerintahan yang “organon” yang berarti alat atau instrument, 43 dengan demikian organisasi bukan tujuan tetapi f. Adanya pembagian tugas, hubungan antar sebagai alat untuk mencapai tujuan yang secara tugas, penentu wewenang dan tanggung jawab umum sering didefenisikan sebagai sekelompok masing-masing anggota organisasi. manusia yang bekerjasama dalam rangka g. Adanya mencapai tujuan bersama. Dari antar anggota organisasi terse-but terdapat dua dimensi yaitu sekelompok manusia 1.Macam Organisasi dan Pencapaian Tujuan dan tujuan bersama yang hendak dicapai. Charrington (Sobirin, Organisasi 2007:5) Ada empat macam organisasi, yaitu: mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem a. Organisasi sektor private/swasta. sosial yang mempu-nyai pola kerja yang teratur, b. Organisasi sektor publik/pemerintah. beranggotakan c. Organisasi sosial. sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu. Pendapat organisasi Robbins adalah dan kelompok organisasi. pengertian David kerjasama (1994:4) Tujuan organisasi sektor private/ swasta dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah lebih berorientasi pada penca-paian keuntungan batasan untuk (profit oriented). Organisasi publik/pemerintah mencapai tujuan bersama. Agar organisasi dapat pada umumnya berorientasi pada pelayanan, mencapai tujuanya, maka organisasi harus pengaturan dan pemberdayaan masyarakat. dapat sosial bahwa yang yang kesatuan d. Organisasi internasional. diidentifikasi digerakkan oleh pemimpin beserta staf dan Organisasi sosial seperti gereja, yayasan- karyawan. yayasan, suku, marga, arisan dan sebagainya Dari kedua defenisi organisasi tersebut lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan tampak bahwa organisasi adalah struktur atau terutama para anggotanya yang bersifat sosial kesatuan sosial dimana orang-orang di dalamnya serta kebersamaan yang strukturnya kurang diatur, digerakkan dan dikoordinasikan secara diatur secara resmi atau formal. formal untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan defenisinya, Organisasi internasional seperti PBB, maka ASEAN, UNI EROPA dsb, lebih berorientasi karakteristik dari sebuah organisasi sebagai pada kepentingan bangsa-bangsa di dunia yang berikut: strukturnya diatur secara resmi/formal. a. Adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian b. Adanya kelompok manusia yang diatur dan tujuan organisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: dikoordinasi secara formal. a. Pencapaian tujuan organisasi. c. Adanya sejumlah beban tugas atau jabatan b. Pencapaian tujuan individu sebagai-mana yang ingin dikerjakan. anggota organisasi. d. Adanya sejumlah prasarana dan perangkat Dalam konteks budaya organisasi, maka kerja yang dibutuhkan. pencapaian tujuan organisasi dan tujuan individu e. Adanya pemimpin organisasi agar organisasi sebagai dapatdijalankan. anggota organi- sasi haruslah mempunyai nilai-nilai yang sama dan perlakuan 44 adil, sehingga motivasi kerja anggota organisasi seperti fungsi produksi, pemasaran, personalia, meningkat dan akhirnya kinerja organisasi keuangan, meningkat pula, dalam arti fungsi pelayanan Dimana masing-masing fungsi saling tergantung (service), dan dan merupakan satu kesatuan yang tidak (empowering) terpisahkan. Fungsi koordinasi dalam hal ini pengaturan pemberdayaan (regu-lation), masyarakat tercapai dengan efektif dan efisien. penelitian dan pengembangan. menjadi penting. Dengan demikian nilai-nilai ber-sama Bentuk organisasi komisi atau panitia yang dikenal dalam konsep budaya organisasi seperti diterapkan dalam organisasi DPR, KPK baik di dalam serta di antara organisasi dan lain sebagaianya. pemerintah maupun (menghadapi mengikat keluar tuntutan anggota lembaga/organi-sasi organisasi masyarakat) organisasi serta pemerintah Organisasi yang kompleksitas yang tinggi, penuh biasanya dengan menerapkan semua bentuk organisasi matrik seperti rumah sakit, dalam perguruan tinggi/universitas. persatuan, kesa-tuan dan kekompakkan dalam menja-lankan fungsi pemerintah merupakan II. Pengertian Budaya Organisasi keharusan. Organisasi organisasi itu dinamis, termasuk publik/pemerintah. Semakin lingkungan berubah, maka semakin organisasi 2.Bentuk Organisasi dituntut untuk berubah agar dapat menyesuaikan Bentuk organisasi didesain ter-gantung pada kompleksitas dan ling-kungan organisasi atau beradaptasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. lingkungannya. Jika organisasi tidak berubah, Ada lima bentuk organisasi yaitu: maka organi-sasi akan ketinggalan zaman serta a. Bentuk organisasi lini atau komando. ditinggalkan oleh pelanggan/masyarakat. Organisasi b. Bentuk organisasi lini dan staff. dengan harus lingkungan, perubahan mampu maka beradaptasi c. Bentuk organisasi fungsional. dengan konsep budaya d. Bentuk organisasi komisi atau panitia. organisasi menjadi penting diperhatikan baik e. Bentuk organisasi matrik. pada aspek eksternal maupun aspek internal demi kelangsungan hidup organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Bentuk organisasi lini/komando banyak dijumpai pada organisasi militer atau organisasi Budaya organisasi memberikan ketegasan yang masih sederhana, pengambilan keputusan yang mencerminkan secara khas organisasi, dalam hal ini lebih cepat dari bentuk lain. sehingga dapat dibeda-kan budaya satu Bentuk organisasi lini dan staf banyak organisasi dengan budaya organisasi lainnya. dijumpai pada birokrasi pemerintah yang tingkat Budaya organisasi meliputi sikap dan prilaku kompleksitasnya tinggi dan bentuk organisasi ini seluruh anggota organisasi dan menja-dikan peng-ambilan keputusanya relatif lama. pedoman bagi setiap individu dalam melakukan interaksi secara inter-nal maupun interaksi Bentuk organisasi fungsional dite-rapkan secara eksternal organisasi. dalam organisasi niaga berda-sarkan fungsinya 45 Menurut Mangkunegara (2005: 113), melayani menyimpulkan bahwa budaya organisasi adalah konsumen dan mencapai tujuan organisasi. seperangkat atau asumsi atau sistem keyakinan, Budaya organisasi pemerintahan sudah nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam ada sejak lahirnya Pancasila sebagai moral, organisasi yang dijadikan pedo-man tingkah namun dalam implementasinya masing-masing laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi anggota masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. masing-masing terhadap Pancasila, sehingga Budaya organisasi sektor publik organisasi membuat interprestasi Pancasila sebagai moral dan landasan dari mengembangkan dua pola budaya yaitu pola budaya organisasi dilupa-kan budaya internal maupun pola budaya eksternal terlaksana secara konsis- ten. dan tidak organisasi. Budaya organisasi internal diba-ngun Tujuan penerapan budaya organisa-si dengan tujuan agar agar terbentuk alam kerja adalah agar setiap anggota organisasi mematuhi dan sikap-sikap, nilai-nilai serta kemauan untuk dan berpedoman pada sistem nilai, keyakinan bertindak bagi para anggota organisasi. dan norma-norma yang berlaku dalam organisasi Budaya organisasi eksternal dibangun tersebut. dalam rangka budaya politik yaitu membangun budaya sosial masyarakat dalam hal proses politik dan pelaksana-an III. Nilai - nilai Pancasila sebagai operasi-operasi Budaya Organisasi pemerintah. Pelaksanaan tugas-tugas Negara yang Budaya organisasi yang dibangun oleh dijalankan oleh pemerintah haruslah berdasarkan pemerintah agar mampu memadukan sikap dan nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi bangsa yang perilaku tercermin pada alinea IV, yaitu: para anggota organisasi serta mendorong sikap dan partisipasi masyarakat dalam melaksa-nakan a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan aktivitas-aktivitasnya seluruh tumpah darah Indonesia. sesuai dengan yang telah direncanakan untuk b. Memajukan kesejahteraan umum. mewujudkan c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. kinerja sektor publik secara keseluruhan. d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang Wirawan (2007:10) mengatakan bahwa didasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi budaya organisasi sebagai norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, dan keadilan sosial. kebiasaan organisasi yang dikembangkan dalam waktu Pancasila merupakan satu kesatu-an yang yang lama oleh pendiri, pemimpin dan anggota utuh dan bulat, sehingga setiap organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan menyebutkan satu sila mengandung juga nilai- kepada anggota baru serta diterapkan dalam nilai sila yang lain. aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi Makna Pancasila ditinjau dari delapan pola pikir, sikap dan pola prilaku anggota aspek menurut Darmodirhardjo (1978) sebagai organisasi berikut: dalam memproduksi produk, 46 a. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. dengan Pancasila sebagai kaidah hukum Bermakna bahwa Pancasila itu sudah ada konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku sejak dahulu bersamaan dengan dan harus dicabut. adanya Bangsa Indonesia. b. Pancasila sebagai e. Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Kepribadian Bangsa Hukum. Bermakna bahwa Pancasila Republik Indonesia. Bermakna bahwa jiwa Bangsa Indonesia dan cita-cita hukum serta cita-cita Indonesia dalam arti statis dan dinamis yang moral yang meliputi suasana kejiwaan serta diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku watak dari bangsa Indonesia. Pancasi- la dan amal perbuatan mempunyai ciri-ciri khas sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum yang dapat dibedakan dengan ciri bangsa lain. berdasarkan MPRS NO.XX/ MPRS/1966 Ciri-ciri khas bangsa Indonesia inilah yang (Ketetapan dimaksud Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1978). dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. MPRS NO.V/MPR/1973 dan f. Pancasila sebagai Perjanjian luhur Bangsa c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Bermakna bahwa pada hari Indonesia. Bermakna bahwa Pancasila sebagai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus1945 way of life, pegangan hidup, petunjuk hidup bangsa Indonesia belum mempunyai Undang- dan pedoman hidup yang diamalkan dalam Undang Dasar Negara yang tertulis, baru pada kehidupan sehari-hari. Dengan perka-taan lain keesokkan harinya pada tanggal 18 Agustus bahwa Pancasila digunakan sebagai petunjuk 1945 arah semua kegiatan atau aktivitas kehidupan Indonesia (PPKI) sebagai wakil-wakil dari dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa seluruh semua tingkah laku dan tindakan perbuatan perjanjian luhur itu. Panitia Persiapan rakyat Indonesia Kemerdekaan mengesahkan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa merupakan pancaran dari semua sila Pancasila Indonesia. Bermakna bahwa pembukaan UUD sebagai cara hidup. 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi d. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. ialah jiwa Pancasila, maka dengan demikian Bermakna bahwa Pancasila Pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan dipergunakan sebagai dasar mengatur bangsa Indonesia. pemerintahan Negara atau Pancasila h. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang digunakan sebagai dasar untuk mengatur mempersatukan Bangsa Indone-sia. Bermakna penyelenggaraan Negara. bahwa Pancasila merupakan sarana ampuh Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar Negara untuk berdasarkan MPRS karena Pancasila sebagai falsafah hidup dan NO.XX/MPRS/1996. Sebagai dasar Negara, kepribadian bangsa yang mengandung nilai- Pancasila mempunyai kekuatan mengikat nilai dan norma-norma yang oleh bangsa secara hukum. Seluruh tatanan kehidupan Indonesia diyakini paling benar, paling adil, dalam paling bijaksana dan paling sesuai/tepat bagi bernegara, ketetapan berbangsa dan ber- masyarakat Indonesia, yang berten-tangan bangsa 47 mempersatukan Indonesia bangsa sehingga Indonesia dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Penularan terhadap nilai-nilai kelompok atau organisasi lain. Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan dalam kehidupan organisasi pemerintah diharapkan peran aktif ling-kungan maupun terhadap b. Fase pertengahan hidup organisasi. Pada fase dari ini budaya organisasi berfungsi sebagai penyelenggara Negara serta seluruh pimpinan integrator karena munculnya sub-sub budaya organisasi sektor publik mulai dari pusat baru sebagai penyelamat krisis identitas dan hingga daerah, selanjutnya oleh para bawahan membuka kesempatan untuk mengarahkan dalam perubahan budaya organisasi. organisasi dan masyarakat akan mengikuti dengan sebaik-baiknya. c. Fase dewasa. Pada fase ini, budaya organisasi dapat berfungsi sebagai penghambat dalam berinovasi, karena berorientasi pada kebesaran 1. Fungsi Budaya Organisasi Fungsi budaya organisasi menurut dan kemapanan masa lalu dan menjadi sumber Robbins (2006): nilai untuk berpuas diri. a. Menetapkan tapal batas, artinya budaya organisasi menciptakan per-bedaan yang jelas Berdasarkan pendapat di atas, dapat antara satu organi-sasi dengan organisasi dikemukakan sejumlah fungsi budaya organisasi lainnya. sebagai berikut: b. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota- a. Sebagai milik bersama. Budaya organisasi anggota organisasi. menjadi nilai-nilai bersama yang diterima oleh c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen seluruh anggota organisasi. pada sesuatu yang lebih luas daripada b. Sebagai proses belajar. Budaya orga-nisasi kepentingan diri seseorang. dapat d. Budaya meningkatkan kemantapan sistem mengalami perubahan dan setiap anggota organisasi menyesuaikan diri dengan sosial. Budaya merupakan perekat sosial yang perubahan budaya organisasi. membantu mempersatukan organisasi dengan c. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap cara memberikan standar-standar yang tepat perubahan. Organisasi berada pada lingkungan mengenai apa yang harus dikatakan dan yang terbuka yang meng-alami perubahan. dilakukan oleh para anggota organisasi. Organisasi e. Budaya organisasi berfungsi sebagai menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungnyan agar dapat eksis. mekanisme pembuat makna dan mekanisme d. Sebagai hal yang diwariskan. Budaya pengendali yang meman-du dan membentuk organisasi diajarkan dan ditularkan kepada sikap dan prilaku para anggota organisasi. orang-orang yang baru masuk sebagai penerus generasi organisasi. Schein (Tika, 2008:13) mengemu- kakan e. Menumbuhkan komitmen bersama. Budaya fungsi budaya organisasi dalam tiga fase yaitu: organisasi a. Fase awal merupakan tahap pertum-uhan suatu anggota organisasi untuk menjalankan visi dan organisasi. Pada tahap ini, fungsi budaya organisasi terletak pada pembeda, menumbuhkan misi organisasi. baik 48 kemauan para f. Sebagai perekat bagi para anggota organisasi. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa Mereka merasa bangga memiliki dan menjadi dalam organisasi yang kompleksitasnya tinggi, karyawan dari organisasi. tidak g. Sebagai kekuatan penggerak. Budaya mungkin dilaku-kan spesifikasi penjadwalan waktu perubahan budaya organisasi organisasi bersifat dinamis menjadi pedoman tersebut. dalam bersikap dan bertin-dak bagi para Perubahan anggota organisasi. budaya organisasi di lingkungan Pemerintah sudah pernah dilakukan pada konstitusi UUD 1945 sebagai nilai normative sebanyak empat kali sejak tahun 1999 2. Perubahan Budaya Organisasi Budaya yang kuat dan dinilai sudah mapan berpotensi disfungsional, sampai tahun dengan tahun 2002. sehingga Kecuali bagian pembukaan UUD 1945 budaya itu menjadi beban (Robbins, 2006). dengan kesepakatan rakyat, tidak diamandemen Mengapa budaya mapan menjadi beban (direvisi), karena pada pembukaan UUD 1945 organisasi?. Karena meskipun lingkungan sudah terdapat nilai-nilai inti dan domi-nan yaitu berubah secara dina-mis namun organisasi tidak Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan mau berubah, bahkan budaya organisasi yang Negara Indonesia. kuat menghambat terhadap kebhinekaan para Perubahan budaya organisasi pemerintah pegawai dari aspek suku, adat, ras, dan agama, dapat saja dilakukan terutama pada sub-sub sehinnga budaya yang mapan mengganggu budaya yang tersebar ke berbagai lembaga keefektifan organisasi dalam mencapai tujuanya. pemerintahan. Untuk itu pemerintah harus hati- Perubahan budaya organisasi dapat juga hati dalam mengubah budaya organisasinya, dilakukan berdasarkan lokasi perubahan apakah pada sebab level bawah, jika dilakukan secara sembarangan perubahan budaya tersebut, maka organisasi menengahatau level atas organisasi, seluruh pemerintah mungkin dapat kehilangan identitas. organisasi. Dalam hal ini harus dipertimbangkan dampak terhadap per-ubahan tersebut di level DAFTAR PUSTAKA mana dan terhadap keseluruhan organisasi. Perubahan budaya organisasi diperhatikan Darmodiharjo, Dardji, 1978, Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitutional, IKIP, Malang. dari iklim organisasi, apa-kah perubahan budaya organisasi terse-but mempengaruhi prilaku individu atau perilaku kelompok/organisasi, Mangkunegara, 2005, Perilaku dan Budaya Organisasi, Refika Aditama, Bandung. meningkatkan kinerja atau menurunkan kinerja organisasi. Hal ini patut menjadi pertimbangan Ndraha, Taliziduhu, 1997, Budaya Organisasi, Rineka Cipta, Jakarta. bagi penyelenggara organisasi. Perubahan dipertimbangkan budaya juga dari organisasi aspek Robbins, P. Stephen, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. skala waktunya, apakah harian, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Sobirin, Achmad, 2007, Budaya Organisasi, YPKN, Yogyakarta. 49 Tika, Moh. Pabundu, 2008, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara, Jakarta. Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Jakarta. 50