Modul Pancasila - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pancasila
Makna dan aktualisasi sila
Keadilan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
2016
1
Tatap Muka
14
Kode MK
Disusun Oleh
90037
Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH.
Abstract
Kompetensi
Membahas mengenai makna dan
aktualisasi sila kelima dari pancasila
Mahasiswa
dapat
memahami
penerapan dari sila keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Makna dan aktualisasi
Sila kelima dari Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, berbunyi: ”…..dengan berdasar kepada: ….., serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
a.
Keadilan Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan dan
memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik terhadap
diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil dalam sila keadilan sosial
ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama manusia yang didasari dan dijiwai
oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan. Perbuatan adil menyebabkan
seseorang memperoleh apa yang menjadi haknya, dan dasar dari hak ini ialah
pengakuan kemanusiaan yang mendorong perbuatan manusia itu memperlakukan
sesama sebagaiman mestinya. Dengan demikian pelaksanaan keadilan selalu bertalian
dengan
kehidupan
bersama,
berhubungan
dengan
pihak
lain
dalam
hidup
bermasyarakat.
Keadilan Sosial ialah sifat masyarakat adil dan makmur berbahagia untuk semua
orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia material dan bahagia spritual,
lahir dan batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang
lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya
kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi
mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik, tetapi berbuat untuk
kepentingan bersama.
Maka di dalam sila ke-5 tersebut terkandung nilai Keadilan tersebut didasari oleh
hakekat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta
hubungan manusia dengan Tuhannya.oleh karena itu manusia dikatakan pula sebagai
makhluk Monopruralisme
Di dalam masyarakat ada tiga macam bentuk keadilan yang pokok, hal ini
berdasarkan tiga macam hubungan hidup manusia bermasyarakat, yaitu keadilan komutatif,
keadilan distributif, dan keadilan legalis. Ketiga macam keadilan ini diuraikan sebagai
berikut:
2016
2
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1.
Keadilan Komutatif Hubungan pribadi dengan pribadi. Dalam hubungan ini harus
ada perlakuan sifat adil antara sesama warga masyarakat, antara pribadi dengan
pribadi. Keadilan yang berlaku dalam hal ini. Suatu hubungan keadilan antara
warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak
adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat. Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang
harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan
negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi
seluruh warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian
pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara
sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup
bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan
suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan
dalam hidup bersama (keadilan bersama).
2. Keadilan Distributif Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
bilamana hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak
sama diperlukan tidak sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan
keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang
wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk
kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang
didasarkan atas hak dan kewajiban. Jadi hubungan masyarakat dengan pribadi.
dalam hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil dari masyarakat keseluruhan
terhadap pribadi.
3. Keadilan Legalis Hubungan pribadi dengan masyarakat. Dalam hubungan ini
harus ada perlakuan sifat adil dari pribadi terhadap masyarakat keseluruhan.
Dalam masyarakat, pelaksanaan tiga macam keadilan ini ada dua musuh besar,
yang keduanya itu merupakan penonjolan dari penjelmaan salah satu sifat kodrat manusia,
yaitu sifat individu dan sifat sosial, yang mewujudkan individualism dan liberalism, yaitu:
1. Individualisme mutlak Dalam aliran individualisme mutlak ini, masyarakat tidak
diakui sebagai perserikatan sosial yang mempunyai realita sendiri dan tata sosial
sendiri. Masyarakat dianggap sebagai kumpulan individu-individu yang banyak
tanpa ada pertalian kepentingan bersama, setiap individu hanya mengutamakan
kepentingannya sendiri sehingga kepentingan umum tidak diperhatikan.
2016
3
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Kolektivisme
mutlak
Dalam
aliran
kolektivisme
mutlak
ini,
masyarakat
ditempatkan sebagai keseluruhan manusia, yang hanya memperhatikan
kepentingan umum, tidak ada pengakuan kepentingan individu, semua adalah
milik umum. Kedua aliran ini selalu berlawanan, yang kedua-duanya berdasarkan
atas salah satu sifat kodrat manusia. Di dalam negara yang berdasarkan
Pancasila, sifat individu dan sifat sosial selalu diseimbangkan secara harmonis,
yang berarti berdasarkan atas sifat kodrat manusia monodualis, dan negaranya
disebut negara berfaham monodualisme. Dalam bentuk negara ini ketiga macam
keadilan itu betul-betul terlaksana dalam masyarakat. Adapun keadilan yang
dapat menghimpun tiga macam keadilan itu berlaku di dalamnya disebut keadilan
sosial.
b.
Sosial Dari persaudaraan dalam pergaulan hidup ini timbullah suatu paham yang
menamakan dirinya dengan “sosiallisme”, yang secara umum berarti suatu faham yang
mendasarkan cita-citanya ini atas kebersamaan dalam persaudaraan umat manusia
untuk mewujudkan kesejahteraan bersama antar umat manusia. Dalam hal ini cita-cita
untuk mewujudkan kesejahteraan bersama didasari adanya rasa persaudaraan.
c.
Keadilan sosial Konsep yang terkandung dalam keadilan sosial adalah suatu tata dalam
masyarakat
yang
selalu
memperhatikan
dan
memperlakukan
hak
manusia
sebagaimana mestinya dalam hubungan antar pribadi terhadap kesluruhan baik
material maupun spiritual. Keadilan sosial ini mencakup ketiga macam keadilan yang
berlaku dalam masyarakat.
Keadilan sosial sering disamakan dengan sosialisme, adapun perbedaan sosialisme
dengan keadilan sosial adalah sosialisme lebih mementingkan sifat kebersamaan dalam
persaudaraan, sedangkan keadilan sosial lebih mementingkan perlakuan hak manusia
sebagaimana mestinya. Tetapi kedua-duanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
bersama, tetapi kesejahteraan bersama dalam keadilan sosial jelas untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur spiritual maupun material.
Adapun syarat yang harus dipenuhi terlaksananya keadilan sosial adalah sebagai
berikut:
1.
Semua warga wajib bertindak, bersikap secara adil, karena keadilan sosial dapat
tercapai apabila tiap individu bertindak dan mengembangkan sikap adil terhadap
sesama.
2016
4
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.
Semua manusia berhak untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai manusiawi, maka
berhak pula untuk menuntut dan mendapatkan segala sesuatu yang
bersangkutan dengan kebutuhan hidupnya.
d.
Seluruh Rakyat Manusia Rumusan seluruh rakyat manusia yang dimaksudkannya ialah
sekelompok manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik yang berbangsa
Indonesia asli maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah
Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain.
e.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Perwujudan dari sila keadilan sosial
bagi
seluruh
rakyat
yang
merupakan
pengalamannya,
setiap
warga
harus
mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajibannya serta menghormati hak-hak orang lain.
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan
yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan, dan kebutuhan spiritual rohani
sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Butir-butir implementasi sila kelima
adalah sebagai berikut:
a.
mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Butir ini menghendaki agar setiap warga
negara nerbuat baik satu sama lain. Perbuatan luhur dalam pengertian seperti apa yang
diperintahkan Tuhan dan menjauhi yang dilarang. Perbuatan baik dan luhur tersebut
dilaksanakan pada setiap manusia dengan cara saling membantu, bergotong-royong,
dan merasa setiap manusia adalah bagian dari keluarga yangdekat yang layak dibantu,
sehingga kehidupan setiap manusia layak dan terhormat.
b.
Bersikap adil. Butir ini menghendaki dalam melaksanakan kegiatan antarmanusia untuk
tidak saling pilih kasih, dan pengertian adil juga sesuai dengan kebutuhan manusia
untuk hidup layak, dan tidak diskriminatif terhadap sesama manusia yang akan ditolong.
c.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Butir ini menghendaki bawa
manusia Indonesia jangan hanya mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas,
berserikat, perlakuan yang sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga kewajiban
secara seimbang. Kewajiban yang harus dilakukan adalah berhubungan yang baik
dengan sesama manusia, membantu sesama manusia, membela yanng teraniaya,
membarikan nasehat yang benar dan menghormati kebebasan beragama.
d.
Menghormati hak-hak orang lain. Bahwa setiap manusia untuk menghormati hak orang
dan memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak, dan tidak berusaha
menghalang-halangi hak orang lain. Perbuatan seperti mencuri arta orang lain,
2016
5
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyiksa, merusak tempat peribadatan agama lain, adalah contoh-contoh tidak
menghormati hak orang lain. e.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Mengembangkan sikap dan budaya bangsa yang saling tolong-menolong seperti
gotong-royong, dan menjauhkan diri dari sikap egois dan individualistis.
f.
Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain Butir ini menghendaki, manusia
Indonesia bukanlah homo hominilupus (manusia yang memakan manusia yang lain).
Manusia Indonesia tidak boleh memeras orang lain demi kepentingan sendiri. Contoh
perbuatanya seperti melakukan perampokan, memberikan bunga terlalu tinggi lepada
peminjam terutama pada kalangan orang kecil dan miskin.
g.
Tidak bersikap boros Menghendaki manusia Indonesia untuk tidak memakai atau
mengeluarkan uang, barang, dan sumber daya secara berlebihan.
h.
Tidak bergaya hidup mewah Butir ini menghendaki agar untuk tidak bergaya hidup
mewah, tetapi secukupnya sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Ukuran
mewah memang relatif, namun dapat disejajarkan dengan tingkat pemenuhan
kehidupan dan keadilan pada setiap strata kebutuhan manusia.
i.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum Butur ini menghendaki
warga masyarakat Indonesia untuk menjaga kepentingan umum dan prasarana umum,
sehingga sarana tersebut dapat berguna bagi masyarakat luas.
j.
Suka bekerja keras Untuk berusaha semaksimal mungkin dan tidak hanya pasrah pada
takdir. Sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, diwaibkan berusaha dan diiringi
dengan doa.
k.
Menghargai karya orang lain Agar warga negara dapat menghargai karya orang lain
sebagai bagian dari penghargaan atas hak cipta.
Proses penciptaan suatu karya membutuhkan suatu usaha yang keras dan tekun,
oleh sebab itu dihargai. Nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila itu saling berkaitan antara satu
dengan yang lain yang membentuk suatu kesatuan, antara sila pertama, kedua, ketiga,
keempat, dan kelima saling hubung menghubung dan tidak dapat dipisahkan.
Dalam Pancasila terdapat sila-sila yang harus diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat dalam makalah ini akan dibahas yaitu pada pancasila sila kelima, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat
Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang hukum, politik, ekonomi,
kebudayaan, maupun kebutuhan spiritual dan rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil
dan makmur dalam pelaksanaan kehidupan bernegara.
2016
6
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di dalam sila kelima intinya bahwa adanya persamaan manusia didalam kehidupan
bermasyarakat tidak ada perbedaan kedudukan ataupun strata didalamnya semua
masyarakat mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh dengan adil. Sila Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diuraikan secara singkat sebagai suatu tata
masyarakat adil dan makmur sejahtera lahiriah batiniah, yang setiap warga mendapatkan
segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan hakikat manusia adil dan
beradab.
Perwujudan dari sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang merupakan
pengamalannya, setiap warga harus mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajibanya serta menghormati hak-hak orang lain.
Demikian pula perlu dipupuk sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang
memerlukan agar dapat berdiri sendiri dan dengan sikap yang demikian ia tidak
menggunakan hak miliknya untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain, juga tidak untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya mewah serta
perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai luhur nenek moyang bangsa
Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Karena digali oleh
nilai nilai luhur bangsa Indonesia pancasila mempunyai kekhasan dan kelebihan. Dengan
sila ke-5 ( keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesi), manusia Indonesia menyadari hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Dalam hal ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
Keadilan sosial berarti keadaan yang seimbang dalam suatu masyarakat, namun ternyata
dalam
kenyataannya
sila
ke-5
masih
memiliki
banyak
kekurangan.
Perwujudan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia setelah 68 tahun merdeka
masih belum maksimal sekaligus merupakan sila yang diabaikan oleh penyelenggara
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari saat kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai
dengan saat ini. Ini ditandai dengan saat ini adanya kurang lebih 100 juta rakyat Indonesia
(menurut data Bank Dunia) berada dibawah garis kemiskinan atau kurang lebih 40 % dari
bangsa Indonesia ini menandakan masih besarnya kesenjangan sosial di indonesia.
2016
7
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dilihat dari strata sosial bangsa Indonesia setelah kemerdekaan tidak mengalami
perubahan, strata tersebut antara lain:
1. Strata Sosial Utama : Diduduki oleh kaum pemodal yang dengan kebijakan ekonomi
liberal, dimulai masa orde baru sampai dengan saat ini
2. Strata Sosial Kedua : Kalangan birokrat penyelenggara negara yang dengan
penyakit KKN yang akut dari masa orde baru sampai dengan saat ini
3. Strata Sosial Ketiga : Para pekerja professional.
4. Strata Sosial Keempat : Tetap tidak berajak dari masa penjajahan Belanda dulu
yang menikmati paling sedikit kesejahteraan dialam kemerdekaan ini adalah: petani,
buruh, pekerja rendahan, nelayan, akibat daya dukung kehidupan makin menurun di
pedesaan dan terpaksa melarikan diri ke kota tanpa modal pendidikan dan keahlian
apa-apa.
Daftar Pustaka

Selasata, 2011. Implementasi Sila Ke-5 dalam peraturan Perundangan Indonesia.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Zubaidi,
H.
Achmad, dkk.2002. Pendidikan
Paradigma.
2016
8
Pancasila
Yuvinus Elyus
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Download