PDF - Jurnal UNESA

advertisement
PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD
MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI
SDN LIDAH KULON 1 SURABAYA
Emy Dwijayanti1, Moch. Syaichudin2
Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah Wetan
1
[email protected]
Abstrak: SDN Lidah Kulon 1 Surabaya memiliki permasalahan dalam proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar masih menerapkan pengajaran yang
konvensional dengan metode ceramah dan membuat catatan singkat di papan
tulis. Sehingga sebagian besar dari siswa tidak faham tentang apa yang mereka
tulis sendiri. Siswa bingung mana yang termasuk kata kunci yang penting dan
yang kurang penting untuk dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka perlu
diberikan pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan karakteristik siswa
yaitu strategi Mind Mapping. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui
pengaruh penerapan strategi Mind Mapping dalam meningkatkan prestasi
belajar IPS pada materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi siswa kelas IV-C di SDN 1 Lidah Kulon Surabaya. Penelitian
ini menggunakan metode Experimen dengan jenis penelitian Kuantitatif.
Menggunakan desain “Pre Experimental Design” atau “quasi experiment”
dengan model Pre-test and Pos-tes group Design. Instrumen Pengumpulan
data menggunakan tes dan observasi serta teknik analisis data hasil eksperimen
melalui pretest dan posttest menggunakan uji Wilcoxon. Sasaran utama
penelitian ini adalah siswa SDN Lidah Kulon 1 Surabaya kelas IV-C dengan
jumlah siswa 39 anak. Hasil observasi terhadap guru saat penerapan strategi
Mind Mapping
mendapatkan rerata yang cukup tinggi yaitu 88,42% .
Sedangkan observasi pada siswa dengan strategi Mind Mapping mendapatkan
rerata 89,76 %. Hasil nilai tes dari nilai pre- test nilai rata- rata siswa 77,43
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada saat post test rata-rata siswa
meningkat menjadi 87,17. Sejalan dengan hal tersebut, uji Wilcoxon
menunjukkan hasil uji beda sebesar 4,80 lebih besar dari ttabel 1,96. Dengan
demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan metode
Mind Mapping berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa siswa
kelas IV SD mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya.
Kata Kunci : Penerapan, Strategi Mind Mapping, Prestasi Belajar, IPS
1.
PENDAHULUAN
usaha
Pendidikan pada hakekatnya adalah
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang harus selalu
ditingkatkan dan dibenahi menyesuaikan
perkembangan
zaman
dalam
era
globalisasi saat ini. Siswa sebagai subjek
belajar memiliki potensi dan karakteristik
unik
yang
sangat
menentukan
keberhasilan pendidikan, kemampuan
siswa dalam merespon pengetahuan, nilai
dan keterampilan mempunyai andil yang
besar dalam keberhasilan belajar.
Proses belajar mengajar tidak lepas
dari peranan guru yang mempunyai tugas
untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa sesuai dengan kemampuan
dan kreatifitas yang dimiliki. Kegiatan
pembelajaran akan lebih berkembang jika
guru melakukan inovasi dalam proses
belajar mengajar seperti menggunakan
metode-metode pembelajaran yang sesuai
dengn karakteristik usia anak sekolah
dasar serta didukung dengan adanya
sarana dan prasarana yang dapat
memberikan kualitas pembelajaran yang
lebih
tinggi
sehingga
dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Karakteristik mata pelajaran di
Sekolah Dasar (SD) diantaranya adalah
logika dan menghafal. Mata pelajaran
yang termasuk dalam kategori menghafal
contohnya adalah bahasa Indonesia, IPS,
dan Pendidikan Kewarganegaraan. Mata
pelajaran yang tergolong dalam kategori
logika contohnya adalah matematika.
Setiap karakteristik mata pelajaran
memiliki tuntutan yang berbeda. Mata
pelajaran logika untuk mempelajarinya
membutuhkan tanya jawab untuk
menguatkan materi, namun untuk mata
pelajaran
menghafal
seperti
IPS
dibutuhkan belajar, konsentrasi dan
mengulang materi.
Pada
umumnya,
paradigma
pendidikan dalam proses belajar mengajar
adalah guru menstransfer pengetahuannya
kepada siswa melalui metode ceramah
dengan sesekali membuat catatan singkat
di papan tulis, maka hal yang terjadi
adalah siswa mencatat apa yang mereka
dengarkan dengan format yang sama
dengan catatan yang dibuat oleh guru.
Sebagian besar dari mereka tidak faham
tentang apa yang mereka tulis sendiri, hal
ini yang membuat mereka menjadi jenuh
dan bosan.
Berdasarkan
hasil
observasi,
keadaan tersebut diatas dialami oleh
hampir semua siswa, termasuk siswa di
SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. Ada
beberapa mata pelajaran yang hasil
belajarnya di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum). Salah satunya
adalah mata pelajaran IPS. Hal ini
terbukti dari hasil belajar IPS materi
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi, dan transportasi. Faktor yang
menyebabkan adalah pertama, guru yang
mengajar adalah guru kelas dan bukan
guru mata pelajaran. Kedua, proses
belajar mengajar dilakukan sehari penuh
pada hari selasa dari pukul 07.00-12.00
WIB. Ketiga, dalam pembelajaran IPS
guru tidak menggunakan media dan tidak
menggunakan
metode-metode
pembelajaran yang menyenangkan yang
sesuai dengan karakteristik siswa dan
karakteristik mata pelajaran IPS.
Mata
pelajaran
IPS
(Ilmu
Pengetahuan Sosial) ini termasuk dalam
kategori mata pelajaran menghafal yang
banyak mencatatnya. Sebagian besar
siswa mengeluh jika harus mencatat, dan
mereka menganggap bahwa mencatat
adalah pekerjaan yang membosankan dan
membuang waktu karena catatan yang
dibuat siswa justru bukan membantu
siswa untuk mengingat informasi, tapi
justru membuat bingung. Siswa tidak tahu
materi yang penting dan yang kurang
penting untuk dipelajari.
Menurut Sternberg (2008:189-190)
ada berbagai teknik-teknik menghafal
yang sering digunakan yaitu dengan
mengelompokkan kategoris, dengan
imajinasi interaktif, sistem birama,
metode tempat, akronim, akrustik dan
sistem kata kunci. Teknik pengelompokan
kategoris
bisa
dilakukan
dengan
mengorganisasikan daftar item menjadi
seperangkat kategori. Teknik imajinasi
interaktif adalah teknik yang mengaitkan
kata-kata yang terisolasi dalam sebuah
daftar. Sistem birama menupakan teknik
menghafal dengan mengorganisasikan
setiap kata baru dengan daftar kata yang
sudah diingat sebelumnya. Teknik metode
tempat merupakan metode menghafal
yang berhubungan dengan teknik
imajinasi. Teknik tersebut bisa dilakukan
dengan memvisualisasikan berjalan di
wilayah dengan pemandangan berbeda
dan sudah dikenal, lalu mengaitkan itemitem tersebut denagn item-item yang
harus diingat. Teknik akronim adalah
teknik menghafal dengan membentuk
sebuah kata dari susunan huruf-huruf
tertentu yang setiap hurufnya mewakili
konsep atau kata lain. Teknik Akrustik
merupakan
kebalikan
dari
teknik
akronim, teknik ini membentuk sebuah
kalimat/ kata dari huruf tunggal. Teknik
sistem kata kunci merupakan teknik
gabungan dengan teknik imajinasi
interaktif.
Penggunaan
teknik-teknik
menghafal diatas harus sesuai dengan
karakteristik
mata
pelajaran
dan
karakteristik
siswa.
Teknik
pengelompokan kategoris, imajinasi
interaktif dan sistem kata kunci ini
terdapat dalam strategi Mind Mapping.
Berangkat dari teori diatas,
peneliti
memberikan
pendapat
dengan
menerapkan strategi Mind Mapping.
Dengan Mind Mapping siswa diajarkan
untuk mandiri, aktif, dan kreatif. Mind
Mapping dapat membantu siswa dalam
membuat catatan yang sesuai dengan
imajinasi dan kreatifitas mereka. Siswa
dengan mudah dapat memahami dan
menghafal materi pelajaran, karena
catatan yang mereka buat merupakan
ringkasan pelajaran berupa kata kunci dan
gambar yang mereka buat sendiri
Menurut
Buzan
dan
Barry
(2004:13) bahwa peta pikiran adalah
teknik mencatat yang sangat efektif
dibandingkan
dengan
mencatat
konvensional. Peta pikiran dalam
beberapa penelitian terbukti lebih efektif
karena dapat mengaktifkan 2 belahan otak
(kiri-kanan). Hal ini didukung oleh
pernyataan,
bahwa
otak manusia
berfungsi lebih efektif dan efisien bila
berbagai aspek fisik dan keterampilan
intelektual digunakan untuk bekerjasama
secara harmonis bukan dibagi-bagi.
Berdasarkan pemaparan tersebut,
maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “Pengaruh Penerapan
strategi Mind Mapping pada siswa kelas
IV SDN Lidah Kulon 1 Surabaya” pada
materi pokok perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi
sebagai usaha untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2.
LANDASAN TEORI
Berdasarkan
definisi,
gambar
kawasan Teknologi Pendidikan maka
dapat
diperoleh
suatu
relevansi
keterkaitan judul penelitian dengan
kawasan/ domain Teknologi Pendidikan,
masuk dalam kawasan Desain pada sub
domain Strategi Pembelajaran. Strategi
pembelajaran menurut (Seels dan Richey,
1994:34) adalah spesifikasi untuk
menyeleksi serta mengurutkan peristiwa
belajar atau kegiatan pembelajaran dalam
suatu pelajaran.
Mind Mapping adalah sebuah
sistem berpikir yang bekerja sesuai
dengan cara kerja alami otak manusia dan
mampu membuka dan memanfaatkan
seluruh potensi dan kapasitasnya. Sistem
ini mampu memberdayakan seluruh
potensi, kapasitas, dan kemampuan otak
manusia sehingga menjamin tingkat
kreativitas dan kemampuan berpikir yang
lebih tinggi bagi penggunanya (Windura,
2008:3). Selain itu Mind Mapping adalah
sistem penyimpanan, penarikan data dan
akses yang luar biasa untuk perpustakaan
raksasa dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2005:5).
Jadi dapat disimpulkan Mind
Mapping adalah teknik meringkas materi
dan diproyeksikan dalam tulisan, gambar
atau simbol dikombinasi warna-warna
sesuai dengan kreatifitas, sehingga
memudahkan siswa dalam mengingat
kembali materi.
Prestasi belajar merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar,
karena
kegiatan
belajar
merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar.
Menurut Djamarah(2002:231), ”Prestasi
adalah hasil kegiatan usaha kegiatan
belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk,
angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap siswa dalam periode tertentu.
Selanjutnya
Winkel
(1996:162)
mengatakan bahwa “prestasi belajar
adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.
Prestasi belajar seseorang sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
setiap bidang studi setelah mengalami
proses belajar mengajar. Prestasi belajar
siswa dapat diketahui setelah diadakan
evaluasi dapat memperlihatkan tentang
tinggi atau rendahnya prestasi belajar
siswa.
Maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil yang
dicapai siswa setelah melakukan kegiatan
belajar sesuai dengan kriteria yang
ditentukan oleh guru.
Kata
pembelajaran
adalah
terjemahan dari instruction yang banyak
dipakai dalam dunia pendidikan di
Amerika Serikat. Istilah ini banyak
dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitifwholistik, yang menempatkan siswa
sebagai sumber dari kegiatan. Proses
belajar
mengajar
adalah
proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui
saluran/media tertentu ke penerima.
Pesan, sumber pesan, saluran/media dan
penerima pesan adalah komponenkomponen proses komunikasi. Pesan
yang dikomunikasikan adalah isi ajaran
ataupun didikan yang ada dalam
kurikulum, sumber pesannya bisa guru,
siswa, orang lain, ataupun penulis buku ,
dan produser media. Salurannya media
pendidikan dan penerima pesannya
adalah siswa atau juga guru (Sadiman,
1990:11). Pembelajaran adalah usahausaha
yang
terencana
dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar
agar terjadi proses belajar dalam diri
siswa (Sadiman, 1990:7).
Dari
beberapa
pengertian
pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan segala
bentuk usaha yang dilakukan dengan
memanfaatkan sumber belajar berupa
media yang ada agar terjadi perubahan
tingkah laku pada peserta didik sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Proses pembelajaran di SD harus
bersifat terpadu dengan perkembangan
anak baik perkembangan fisik, kognitif,
social, moral, maupun emosional. Dengan
kata lain pengembangan bahan ajar dan
proses pembelajaran di SD harus bertolak
dari prinsip-prinsip ketercernaan ini
disebut
Development
Mentally
Appropriate Practice (DAP). Di mana
tugas ajar dan bahan ajar dirancang dan
dilaksanakan sejalan dengan karakteristik
perkembangan siswa terutama di kelaskelas awal (Kartadinata & Dantes,
1997:66).
Menurut (Trianto 2007:124) Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas
dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan
satu
pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabangcabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya). Mulyono. Tj (1980:
8) memberi batasan IPS adalah
merupakan
suatu
pendekatan
interdispliner
(Inter-disciplinary
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu
Sosial.
Dari pendapat beberapa ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPS adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia baik secara
perorangan maupun tingkah laku
kelompok.
Pelajaran IPS termasuk dalam
kategori mata pelajaran menghafal oleh
karenannya diperlukan suatu strategi yang
efektif
dan
efisien
yang
dapat
mempermudah siswa dalam menghafal,
sekaligus
sebuah
strategi
yang
menyenangkan membebaskan daya pikir
siswa untuk lebih kreatif. Salah satu
strategi yang dapat dipilih dan digunakan
adalah peta pikiran atau yang lebih
dikenal dengan Mind Mapping. Strategi
ini bukan sekedar pengganti teknik
mencatat akan tetapi dapat juga
digunakan sebagai strategi belajar yaitu
strategi yang digunakan dalam proses
belajar mengajar.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian Eksperimen dengan jenis
penelitian Kuantitatif. Menggunakan
desain “Pre Experimental Design” atau
“quasi experiment” dengan model Pretest and Pos-tes group Design. Observasi
sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen
dan sesudah eksperimen. Observasi yang
dilakukan sebelum eksperimen ( )
disebut pre-test, dan observasi sesudah
eksperimen ( ) disebut post-test.
Metode
pengumpulan
data
merupakan cara-cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data dalam
melakukan suatu penelitian. Menurut
Arikunto (2006:223) mengumpulkan data
adalah mengamati variabel yang akan
diteliti dengan metode tes, metode
kuesioner/angket, metode interview,
metode
observasi,
dan
metode
dokumentasi.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi dan tes. Observasi adalah
kegiatan pemuatan perhatian terhaap
sesuatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156).
Metode observasi ini digunakan untuk
mengetahui
proses
pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar
didalam proses pembelajaran. Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Suharsimi
Arikunto,2002 : 127). Sedangkan tes
sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa
untuk mendapat jawaban dari siswa
dalam bentuk lisan (tes lisan), tulisan (tes
tulisan), atau dalam bentuk perbuatan
(Nana Sudjana, 2006: 35). Metode ini
digunakan untuk mengetahui prestasi
belajar IPS materi pokok perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi.
Dalam penelitian kuantitatif, teknik
analisis data yang digunakan diarahkan
untuk
menjawab
rumusan
masalah/menguji
hipotesis.
Dalam
menganalisis data Observasi digunakan
tabel kontigensi dan dianalisis dengan
rumus:
.…………………… (1)
Keterangan:
KK
= koefisien kesepakatan
S
N1
N2
= sepakat, jumlah kode yang
sama untuk objek yang sama
= jumlah kode yang dibuat oleh
pengamat 1
= jumlah kode yang dibuat oleh
pengamat 2
(Arikunto, 2006:201)
Untuk menghitung hasil uji coba
untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan media komputer pembelajaran
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
…………………...……(2)
diperoleh dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
...………………(3)
diperoleh dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
..……………...(4)
4.
HASIL DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dipaparkan
tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
peneliti untuk mendapatkan data-data
yang diperlukan dalam menemukan
jawaban dari permasalahan yang telah
disebutkan pada bab sebelumnya.
Sebelum melakukan penelitian ke
lapangan untuk memperoleh data maka
perlu melakukan beberapa tahap yang
pertama tahap persiapan. Tahap ini
meliputi Observasi tempat penelitian dan
menyusun
instrumen.
Observasi
dilakukan di SDN 1 Lidah Kulon
Surabaya. Instrumen Penelitian yang
digunakan adalah observasi dan tes.
Tahap
pelaksanaan
penelitian
meliputi membuat jadwal penelitian
berdasarkan hasil persetujuan sekolah dan
guru yang bersangkutan. melakukan uji
tes, observasi (pemberian perlakuan),
mengadakan post-test.
Observasi menggunakan sumber
data guru dan siswa. Hasil observasi guru
hari pertama mendapatkan hasil 0,785
lebih besar dari r tabel. Observasi guru
hari kedua mendapatkan 0,636. Sehingga
dapat disimpulkan adanya kesepakatan
antara observer I dengan observer II. Data
hasil observasi siswa hari I diperoleh r
hitung 0,636 dan hasil observasi siswa
hari II 0,727 lebih besar dari r tabel.
Sehingga dapat disimpulkan adanya
persamaan atau kesepakatan antara
observer I dengan observer II.
Analisis data hasil tes ini
dimaksudkan untuk mengukur tingkat
perbandingan hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah penerapan strategi Mind
Mapping. Data hasil tes di uji dengan uji
Wilcoxon diperoleh Zhitung sebesar 4,80
lebih besar dari Ztabel. Dengan demikian
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi
terdapat pengaruh pengaruh penerapan
strategi Mind Mapping terhadap prestasi
belajar siswa kelas IV SD mata pelajaran
IPS
materi
pokok
perkembangan
teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi di SDN Lidah Kulon 1
Surabaya.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dibahas
kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran
untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Simpulan
Berdasarkan
uraian
rumusan
masalah dan hasil perhitungan analisis
data pada bab IV di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Terdapat
pengaruh
penerapan
strategi Mind Mapping terhadap
prestasi belajar siswa kelas IV SD
mata pelajaran IPS materi pokok
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi di SDN
Lidah Kulon 1 Surabaya.
b. Hasil observasi terhadap guru saat
penerapan strategi Mind Mapping
dengan signifikasi 95% maka
diperoleh r tabel 0,325 pada
pertemuan pertama mendapatkan r
hitung 0,78 dan pertemuan ke dua
mendapatkan r hitung 0,692.
Sedangkan observasi pada siswa
dengan strategi Mind Mapping
pertemuan pertama mendapatkan r
hitung 0,78 dan pertemuan kedua
mendapatkan r hitung 0,692. Hal ini
menunjukkan respon yang baik dari
guru dan siswa pada saat penerapan
strategi Mind Mapping.
c. Berdasarkan hasil belajar siswa
pada penerapan strategi Mind
Mapping diperoleh data pada pretest atau tes awal nilai rata- rata
siswa 77,43 Sedangkan rata-rata
hasil belajar siswa pada saat post
test setelah diberikan perlakuan
rata-rata siswa meningkat menjadi
87,17. Sejalan dengan hal tersebut,
uji Wilcoxon menunjukkan hasil uji
beda sebesar -4,80 (harga minus (-)
tidak diperhitingkan karena harga
mutlak) lebih besar dari ztabel,
sehingga dapat disimpulkan metode
Mind
Mapping
berpengaruh
terhadap
peningkatan prestasi
belajar siswa siswa kelas IV SD
mata pelajaran IPS materi pokok
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi di SDN
Lidah Kulon 1 Surabaya.
5.2 Saran
Berdasarkan keseluruhan dari hasil
dan pembahasan pada penelitian ini,
maka diberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat memberikan manfaat
hasil penelitian ini. Adapun saran tersebut
antara lain:
a. Strategi Mind Mapping dapat
diterapkan pada mata pelajaran
yang sifatnya menghafal, seperti
mata pelajaran IPS, IPA, PKn dan
mata pelajaran lainnya yang
sifatnya menghafal. Menggunakan
strategi mind mapping siswa dapat
mengembangkan
kreasi
dan
imajinasi secara aktif.
b. Menyusun instrumen penelitian
yang dikembangkan diharuskan
berpedoman
pada
kisi-kisi
observasi dan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). Hal ini
bertujuan agar instrument yang kita
buat dapat teperinci dengan baik.
Teknik observasi yang digunakan
dalam
penelitian
sebaiknya
menggunakan teknik observasi
individu bukan observasi populasi,
sehingga aktifitas siswa per
individu dapat diobservasi.
c. Waktu yang diperlukan untuk
proses pembelajaran hendaknya
disesuaikan
dengan
kisi-kisi
instrumen dan sintaks yang
digunakan dalam pembelajaran.
Karena tanpa menggunakan ke dua
hal tersebut pengambilan data suatu
penelitian kurang tersusun secara
rapi.
d. Teknik analisis data untuk uji-t dan
uji
Wilcoxon
diharapkan
memperhatikan uji homogenitas,
hal ini bertujuan agar pengambilan
beberapa sampel dalam populasi
yang sama suatu penelitian dapat
seragam.
e. Teknik sampling yang digunakan
dalam
penelitian
eksperimen
hendaknya menggunakan teknik
Cluster-quota sampling, karena
penelitian
eksperimen
harus
mengambil
sampel
sejumlah
responden dari wilayah tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto
Suharsimi.2006.
Prosedur
Penelitian
Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Buzan, Tony. 2004.The Mind Mapp Book
(Memahami Peta Pikiran). Batam:
Interaksara
___________. 2007. Buku Pintar Mind
Mapp. Jakarta: PT. Gramrdia
Pusaka Utama
Catur, Oktavia. 2008. Peningkatan
Pembelajaran Menulis Cerpen
Melalui Teknik Peta Pikiran (Mind
Mapping) siswa kelas X-3 Semester
2 SMA Negeri 1 Puri Mookerto.
Skripsi
tidak
dipublikasikan.
Surabaya: UNESA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI). 1999. Jakarta:
Balai Pustaka
Nana Sudjana.2010. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Olivia, Femi. 2009. Gembira Belajar
Dengan Mind Mapping. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo
Papalia, Diane, dkk. 2008. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Kencana
Sadiman, Arief, dkk. 1990. Media
Pendidikan
:
Pengertian
Pengembangan
dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran
Dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Kencana
Seel
B.
Barbara.1994.
Teknologi
Pembelajaran:
Definisi
dan
Kawasannya.
Jakarta.
Unit
Percetakan Universitas Negeri
Jakarta
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Sugiyono.2007.
Metode
Penelitian
Pendidkan:Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R& D. Bandung:
Alfabeta
________.2010.
Statistik
Non
Parametrik. Bandung: Alfabeta
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tim Penyusun Unesa. 2006. Panduan
Penulisan dan Penilaian Skripsi
Universitas
Negeri
Surabaya.
Surabaya: Unesa Press
Trianto.2007.
Model
Pembelajaran
Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Windura, Sutanto. 2008. Mind Map for
Business Effectiviness. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo
Woolfolk, Anita. 2008. Educational
Psychology
Active
Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/1
2/01/pembelajaran-berbasis-petapikiran-mind-mapping/#more-196
di akses tanggal 15 Januari 2011
Download