PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DI SDN LIDAH KULON 1 SURABAYA Emy Dwijayanti1, Moch. Syaichudin2 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan 1 [email protected] Abstrak: SDN Lidah Kulon 1 Surabaya memiliki permasalahan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar masih menerapkan pengajaran yang konvensional dengan metode ceramah dan membuat catatan singkat di papan tulis. Sehingga sebagian besar dari siswa tidak faham tentang apa yang mereka tulis sendiri. Siswa bingung mana yang termasuk kata kunci yang penting dan yang kurang penting untuk dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka perlu diberikan pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu strategi Mind Mapping. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh penerapan strategi Mind Mapping dalam meningkatkan prestasi belajar IPS pada materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi siswa kelas IV-C di SDN 1 Lidah Kulon Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Experimen dengan jenis penelitian Kuantitatif. Menggunakan desain “Pre Experimental Design” atau “quasi experiment” dengan model Pre-test and Pos-tes group Design. Instrumen Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi serta teknik analisis data hasil eksperimen melalui pretest dan posttest menggunakan uji Wilcoxon. Sasaran utama penelitian ini adalah siswa SDN Lidah Kulon 1 Surabaya kelas IV-C dengan jumlah siswa 39 anak. Hasil observasi terhadap guru saat penerapan strategi Mind Mapping mendapatkan rerata yang cukup tinggi yaitu 88,42% . Sedangkan observasi pada siswa dengan strategi Mind Mapping mendapatkan rerata 89,76 %. Hasil nilai tes dari nilai pre- test nilai rata- rata siswa 77,43 Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada saat post test rata-rata siswa meningkat menjadi 87,17. Sejalan dengan hal tersebut, uji Wilcoxon menunjukkan hasil uji beda sebesar 4,80 lebih besar dari ttabel 1,96. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan metode Mind Mapping berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa siswa kelas IV SD mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. Kata Kunci : Penerapan, Strategi Mind Mapping, Prestasi Belajar, IPS 1. PENDAHULUAN usaha Pendidikan pada hakekatnya adalah sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang harus selalu ditingkatkan dan dibenahi menyesuaikan perkembangan zaman dalam era globalisasi saat ini. Siswa sebagai subjek belajar memiliki potensi dan karakteristik unik yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan, kemampuan siswa dalam merespon pengetahuan, nilai dan keterampilan mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar. Proses belajar mengajar tidak lepas dari peranan guru yang mempunyai tugas untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki. Kegiatan pembelajaran akan lebih berkembang jika guru melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar seperti menggunakan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengn karakteristik usia anak sekolah dasar serta didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang dapat memberikan kualitas pembelajaran yang lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karakteristik mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) diantaranya adalah logika dan menghafal. Mata pelajaran yang termasuk dalam kategori menghafal contohnya adalah bahasa Indonesia, IPS, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran yang tergolong dalam kategori logika contohnya adalah matematika. Setiap karakteristik mata pelajaran memiliki tuntutan yang berbeda. Mata pelajaran logika untuk mempelajarinya membutuhkan tanya jawab untuk menguatkan materi, namun untuk mata pelajaran menghafal seperti IPS dibutuhkan belajar, konsentrasi dan mengulang materi. Pada umumnya, paradigma pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah guru menstransfer pengetahuannya kepada siswa melalui metode ceramah dengan sesekali membuat catatan singkat di papan tulis, maka hal yang terjadi adalah siswa mencatat apa yang mereka dengarkan dengan format yang sama dengan catatan yang dibuat oleh guru. Sebagian besar dari mereka tidak faham tentang apa yang mereka tulis sendiri, hal ini yang membuat mereka menjadi jenuh dan bosan. Berdasarkan hasil observasi, keadaan tersebut diatas dialami oleh hampir semua siswa, termasuk siswa di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. Ada beberapa mata pelajaran yang hasil belajarnya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Salah satunya adalah mata pelajaran IPS. Hal ini terbukti dari hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Faktor yang menyebabkan adalah pertama, guru yang mengajar adalah guru kelas dan bukan guru mata pelajaran. Kedua, proses belajar mengajar dilakukan sehari penuh pada hari selasa dari pukul 07.00-12.00 WIB. Ketiga, dalam pembelajaran IPS guru tidak menggunakan media dan tidak menggunakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ini termasuk dalam kategori mata pelajaran menghafal yang banyak mencatatnya. Sebagian besar siswa mengeluh jika harus mencatat, dan mereka menganggap bahwa mencatat adalah pekerjaan yang membosankan dan membuang waktu karena catatan yang dibuat siswa justru bukan membantu siswa untuk mengingat informasi, tapi justru membuat bingung. Siswa tidak tahu materi yang penting dan yang kurang penting untuk dipelajari. Menurut Sternberg (2008:189-190) ada berbagai teknik-teknik menghafal yang sering digunakan yaitu dengan mengelompokkan kategoris, dengan imajinasi interaktif, sistem birama, metode tempat, akronim, akrustik dan sistem kata kunci. Teknik pengelompokan kategoris bisa dilakukan dengan mengorganisasikan daftar item menjadi seperangkat kategori. Teknik imajinasi interaktif adalah teknik yang mengaitkan kata-kata yang terisolasi dalam sebuah daftar. Sistem birama menupakan teknik menghafal dengan mengorganisasikan setiap kata baru dengan daftar kata yang sudah diingat sebelumnya. Teknik metode tempat merupakan metode menghafal yang berhubungan dengan teknik imajinasi. Teknik tersebut bisa dilakukan dengan memvisualisasikan berjalan di wilayah dengan pemandangan berbeda dan sudah dikenal, lalu mengaitkan itemitem tersebut denagn item-item yang harus diingat. Teknik akronim adalah teknik menghafal dengan membentuk sebuah kata dari susunan huruf-huruf tertentu yang setiap hurufnya mewakili konsep atau kata lain. Teknik Akrustik merupakan kebalikan dari teknik akronim, teknik ini membentuk sebuah kalimat/ kata dari huruf tunggal. Teknik sistem kata kunci merupakan teknik gabungan dengan teknik imajinasi interaktif. Penggunaan teknik-teknik menghafal diatas harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa. Teknik pengelompokan kategoris, imajinasi interaktif dan sistem kata kunci ini terdapat dalam strategi Mind Mapping. Berangkat dari teori diatas, peneliti memberikan pendapat dengan menerapkan strategi Mind Mapping. Dengan Mind Mapping siswa diajarkan untuk mandiri, aktif, dan kreatif. Mind Mapping dapat membantu siswa dalam membuat catatan yang sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas mereka. Siswa dengan mudah dapat memahami dan menghafal materi pelajaran, karena catatan yang mereka buat merupakan ringkasan pelajaran berupa kata kunci dan gambar yang mereka buat sendiri Menurut Buzan dan Barry (2004:13) bahwa peta pikiran adalah teknik mencatat yang sangat efektif dibandingkan dengan mencatat konvensional. Peta pikiran dalam beberapa penelitian terbukti lebih efektif karena dapat mengaktifkan 2 belahan otak (kiri-kanan). Hal ini didukung oleh pernyataan, bahwa otak manusia berfungsi lebih efektif dan efisien bila berbagai aspek fisik dan keterampilan intelektual digunakan untuk bekerjasama secara harmonis bukan dibagi-bagi. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan strategi Mind Mapping pada siswa kelas IV SDN Lidah Kulon 1 Surabaya” pada materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi sebagai usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. LANDASAN TEORI Berdasarkan definisi, gambar kawasan Teknologi Pendidikan maka dapat diperoleh suatu relevansi keterkaitan judul penelitian dengan kawasan/ domain Teknologi Pendidikan, masuk dalam kawasan Desain pada sub domain Strategi Pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut (Seels dan Richey, 1994:34) adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. Mind Mapping adalah sebuah sistem berpikir yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya. Sistem ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak manusia sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi penggunanya (Windura, 2008:3). Selain itu Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan (Buzan, 2005:5). Jadi dapat disimpulkan Mind Mapping adalah teknik meringkas materi dan diproyeksikan dalam tulisan, gambar atau simbol dikombinasi warna-warna sesuai dengan kreatifitas, sehingga memudahkan siswa dalam mengingat kembali materi. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Djamarah(2002:231), ”Prestasi adalah hasil kegiatan usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh guru. Kata pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitifwholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponenkomponen proses komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain, ataupun penulis buku , dan produser media. Salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru (Sadiman, 1990:11). Pembelajaran adalah usahausaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman, 1990:7). Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber belajar berupa media yang ada agar terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu dengan perkembangan anak baik perkembangan fisik, kognitif, social, moral, maupun emosional. Dengan kata lain pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran di SD harus bertolak dari prinsip-prinsip ketercernaan ini disebut Development Mentally Appropriate Practice (DAP). Di mana tugas ajar dan bahan ajar dirancang dan dilaksanakan sejalan dengan karakteristik perkembangan siswa terutama di kelaskelas awal (Kartadinata & Dantes, 1997:66). Menurut (Trianto 2007:124) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabangcabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Mulyono. Tj (1980: 8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdispliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Pelajaran IPS termasuk dalam kategori mata pelajaran menghafal oleh karenannya diperlukan suatu strategi yang efektif dan efisien yang dapat mempermudah siswa dalam menghafal, sekaligus sebuah strategi yang menyenangkan membebaskan daya pikir siswa untuk lebih kreatif. Salah satu strategi yang dapat dipilih dan digunakan adalah peta pikiran atau yang lebih dikenal dengan Mind Mapping. Strategi ini bukan sekedar pengganti teknik mencatat akan tetapi dapat juga digunakan sebagai strategi belajar yaitu strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksperimen dengan jenis penelitian Kuantitatif. Menggunakan desain “Pre Experimental Design” atau “quasi experiment” dengan model Pretest and Pos-tes group Design. Observasi sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen ( ) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen ( ) disebut post-test. Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam melakukan suatu penelitian. Menurut Arikunto (2006:223) mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode tes, metode kuesioner/angket, metode interview, metode observasi, dan metode dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhaap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui proses pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar didalam proses pembelajaran. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto,2002 : 127). Sedangkan tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (Nana Sudjana, 2006: 35). Metode ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah/menguji hipotesis. Dalam menganalisis data Observasi digunakan tabel kontigensi dan dianalisis dengan rumus: .…………………… (1) Keterangan: KK = koefisien kesepakatan S N1 N2 = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2 (Arikunto, 2006:201) Untuk menghitung hasil uji coba untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan media komputer pembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut: …………………...……(2) diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ...………………(3) diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ..……………...(4) 4. HASIL DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan dipaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan untuk memperoleh data maka perlu melakukan beberapa tahap yang pertama tahap persiapan. Tahap ini meliputi Observasi tempat penelitian dan menyusun instrumen. Observasi dilakukan di SDN 1 Lidah Kulon Surabaya. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes. Tahap pelaksanaan penelitian meliputi membuat jadwal penelitian berdasarkan hasil persetujuan sekolah dan guru yang bersangkutan. melakukan uji tes, observasi (pemberian perlakuan), mengadakan post-test. Observasi menggunakan sumber data guru dan siswa. Hasil observasi guru hari pertama mendapatkan hasil 0,785 lebih besar dari r tabel. Observasi guru hari kedua mendapatkan 0,636. Sehingga dapat disimpulkan adanya kesepakatan antara observer I dengan observer II. Data hasil observasi siswa hari I diperoleh r hitung 0,636 dan hasil observasi siswa hari II 0,727 lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat disimpulkan adanya persamaan atau kesepakatan antara observer I dengan observer II. Analisis data hasil tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan strategi Mind Mapping. Data hasil tes di uji dengan uji Wilcoxon diperoleh Zhitung sebesar 4,80 lebih besar dari Ztabel. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi terdapat pengaruh pengaruh penerapan strategi Mind Mapping terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya. 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian rumusan masalah dan hasil perhitungan analisis data pada bab IV di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh penerapan strategi Mind Mapping terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. b. Hasil observasi terhadap guru saat penerapan strategi Mind Mapping dengan signifikasi 95% maka diperoleh r tabel 0,325 pada pertemuan pertama mendapatkan r hitung 0,78 dan pertemuan ke dua mendapatkan r hitung 0,692. Sedangkan observasi pada siswa dengan strategi Mind Mapping pertemuan pertama mendapatkan r hitung 0,78 dan pertemuan kedua mendapatkan r hitung 0,692. Hal ini menunjukkan respon yang baik dari guru dan siswa pada saat penerapan strategi Mind Mapping. c. Berdasarkan hasil belajar siswa pada penerapan strategi Mind Mapping diperoleh data pada pretest atau tes awal nilai rata- rata siswa 77,43 Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada saat post test setelah diberikan perlakuan rata-rata siswa meningkat menjadi 87,17. Sejalan dengan hal tersebut, uji Wilcoxon menunjukkan hasil uji beda sebesar -4,80 (harga minus (-) tidak diperhitingkan karena harga mutlak) lebih besar dari ztabel, sehingga dapat disimpulkan metode Mind Mapping berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa siswa kelas IV SD mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya. 5.2 Saran Berdasarkan keseluruhan dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat hasil penelitian ini. Adapun saran tersebut antara lain: a. Strategi Mind Mapping dapat diterapkan pada mata pelajaran yang sifatnya menghafal, seperti mata pelajaran IPS, IPA, PKn dan mata pelajaran lainnya yang sifatnya menghafal. Menggunakan strategi mind mapping siswa dapat mengembangkan kreasi dan imajinasi secara aktif. b. Menyusun instrumen penelitian yang dikembangkan diharuskan berpedoman pada kisi-kisi observasi dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Hal ini bertujuan agar instrument yang kita buat dapat teperinci dengan baik. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian sebaiknya menggunakan teknik observasi individu bukan observasi populasi, sehingga aktifitas siswa per individu dapat diobservasi. c. Waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan kisi-kisi instrumen dan sintaks yang digunakan dalam pembelajaran. Karena tanpa menggunakan ke dua hal tersebut pengambilan data suatu penelitian kurang tersusun secara rapi. d. Teknik analisis data untuk uji-t dan uji Wilcoxon diharapkan memperhatikan uji homogenitas, hal ini bertujuan agar pengambilan beberapa sampel dalam populasi yang sama suatu penelitian dapat seragam. e. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian eksperimen hendaknya menggunakan teknik Cluster-quota sampling, karena penelitian eksperimen harus mengambil sampel sejumlah responden dari wilayah tertentu. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Buzan, Tony. 2004.The Mind Mapp Book (Memahami Peta Pikiran). Batam: Interaksara ___________. 2007. Buku Pintar Mind Mapp. Jakarta: PT. Gramrdia Pusaka Utama Catur, Oktavia. 2008. Peningkatan Pembelajaran Menulis Cerpen Melalui Teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) siswa kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 1 Puri Mookerto. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: UNESA Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 1999. Jakarta: Balai Pustaka Nana Sudjana.2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Olivia, Femi. 2009. Gembira Belajar Dengan Mind Mapping. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Papalia, Diane, dkk. 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Sadiman, Arief, dkk. 1990. Media Pendidikan : Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Seel B. Barbara.1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta. Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidkan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D. Bandung: Alfabeta ________.2010. Statistik Non Parametrik. Bandung: Alfabeta Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Unesa. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa Press Trianto.2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Windura, Sutanto. 2008. Mind Map for Business Effectiviness. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Woolfolk, Anita. 2008. Educational Psychology Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar http://mahmuddin.wordpress.com/2009/1 2/01/pembelajaran-berbasis-petapikiran-mind-mapping/#more-196 di akses tanggal 15 Januari 2011