Nama Mata Kuliah - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Nama Mata Kuliah
LOGIKA FORMAL
Fakultas
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Program Studi
www.mercubuana.ac.id
Masyhar, MA
Penalaran
Merupakan suatu proses berpikir
yang membuahkan
pengetahuan.”Agar pengetahuan
yg dihasilkan penalaran itu
mempunyai dasar kebenaran
maka proses berpikir itu harus
dilakukan suatu cara tertentu.
Suatu penarikan kesimpulan baru
dianggap sahih (valid) kalau
proses penarikan kesimpulannya
dilakukan menurut cara tertentu.
Logika
Secara luas logika diartikan sebagai
“ pengkajian untuk berpikir secara
sahih”
Logika induktif erat hubungannya
dengan penarikan kesimpulan dari
kasus-kasus individual nyata
menjadi kesimpulan yg bersifat
umum
Logika deduktif membantu kita
menarik kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi kasus yang
bersifat individual (khsusus )
Arti
kata
Logika
Cinta tak ada logika
Jawaban tak logis
Kabar itu tidak logis
Apa itu logika?
Logika
berasal dari bahasa Yunani”Logos” = Sabda
atau perkataan =bhs Arab=mantiq dari kata kerja
natapa = berkata atau berucap
Berbagai definisi logika:
y Mantiq = penyelidikan tentang dasar-dasar dan
metode berpikir benar (buku Logic and Language of
Education)
y hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan
dalam berpikir( kamus Munjid)
y Ilmu untuk menggerakkan pikiran untuk kepada jalan
yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran
(Thaib Thahir A)
M. Copi mengatakan logika:
y Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum
yang digunakan membedakan penalaran yang betul
dari penalaran yang salah
y Kata Logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari
Citium
y Logika lahir atas jasa Aristoteless yang meninggalkan
6 buku yang oleh muridnya disebut Organon
lanjutan
y Theprostus mengembangkan logika Aristoteles, kaum
Stoa mengajuka bentuk-bentuk berpikir yang
sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar
Logika Tradisional.
y Logika dikaitkan denga agama. Ibnu Salih dan Nawawi
haram mempelajari Mantiq sampai mendalam
lanjutan
y Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik.
y Al-Kindi mempelajari dan mendalami Logika Yunani
secara khusus dan Al-Farabi mengadakan
penyelidikan yang mendalam atas lafal da menguji
kaidah-kaidah Mantiq dalam proposisi-proposisi
kehidupan sehari-hari untuk membuktikan untuk
membuktikan benar salahnya.
lanjutan
y Kemudian mengalami masa dekadensi yang
panjang. Logika menjadi dangkal
y Abad XIII s/d abad XV Petrus Hispanus, Roger
Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham
mengetengahkan logika modern
y Abad XVII dan XVIII Francis Bacon
mengembangkan metode induksi, ia menyusun
buku Novum Organum Scientiarum
y W. Leibnitz menyusun logika aljabar
lanjutan
y Emanuel Kant menemukan logika transedental (logika
yang menyelidiki bentuk-bentuk pemikiran yang
mengatasi batas pengalaman)
y Abad XIX Logika sekedar dipandang sebagai peristiwa
psikologis dan metodis (W. Wund, J.Dewey, M.
Baldwin)
y G. Boole, Bertrand Russell dan G. Fege merupakan
tokoh-tokoh Logika Modern
Arti Ilmu
y Logika yang dipelajari adalah Ilmu = Science berbeda
dengan pengetahuan
y Pengetahuan = hasil dari aktivitas mengetahui =
tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga
tdk ada keraguan terhadapnya.
y Ketidakraguan =syarat mutlak bagi jiwa unt dapat
mengetahui.
lanjutan
y Pengetahuan sudah puas dengan “menangkap tanpa
ragu” kenyataan sesuatu
y Ilmu menghendaki penjelasan lebih lanjut dari apa
yang sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.
Pengelompokan Ilmu
y Ilmu a posteriori = ilmu yang diperoleh dari
pengalaman inderawi, mis: ilmu alam, ilmu kimia,
ilmu hayat, Ilmu Kesehatan
y ilmu a priori = ilmu yang diperoleh tidak dari
pengalaman dan percobaan, ttp bersumber pd akal itu
sendiri.
y Logika termasuk kelompok mana???
Lanjutan:
y Walaupun Ilmu berbeda-beda ttp unsur persamaannya
= mencari hukum, patokan, dan rumusan-rumusan
yang meliputi masing-masing bidangnya yang
mengendalikan seluruh masalah detail dan
partikularnya.
Arti pikiran
y Logika = mempelajari hukum-hukum, patokan-
patokan dan rumus-rumus berpikir.
y Psikologi = membicarakan aktivitas berpikir.
Mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa menyinggung
sama sekali urusan benar salah/tepat/logis
y Logika = masalah pokok urusan benar salah
lanjutan
y Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran
dengan cara serius dan bertujuan mendapatkan
kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan
keinginan perorangan.
y Logika merumuskan dan menerapkan hukum-hukum
dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia
dapat berpikir dengan sahih, efisien, dan teratur.
Objek Logika
y Objek material: pemikiran (penalaran)
y Objek formal : patokan-patokan atau hukum berpikir
sahih
y Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib dipelajari?
y Pemikiran/penalaran diwujudkan dalam bentuk
ucapan, tulisan, atau simbol/isyarat
lanjutan
y Pikiran = perkataan; perkataan = pikiran
y Susunan kata yang mewakili maksud tertentu yang
lengkap = proposisi (kalimat)
y Pengetahuan= informasi proposisi-proposisi. Aktivitas
berpikir selalu membanding, menganalisis, serta
menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya
lanjutan
y Penyelidikan logika dalam mencari kebenaran dalam
penalaran selalu berurusan dengan struktur dan relasi
proposisi.
Arti Benar
persesuaian antara pikiran (pernyataan) dan
kenyataan
Contoh: batu lebih ringan dari kapas
2. Persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam
dirinya.
contoh: ia adalah orang jujur yang suka menipu.
1.
Lanjutan:
y Penalaran yang salah:
y Semua orang Kauman adalah Muslim
y Budi orang Kauman, maka Budi adalah Katolik
y Semua mahasiswa PLB suka membaca.
y Didik adalah mahasiswa PLB, maka didik suka
bernyanyi
Lanjutan:
y Pernyataan yang tidak dapat ditangkap
pengertiannya = salah
y Tuhan dapat mencipta makhluk yang tidak
mempunyai sifat-sifat kemakhlukan; Tuhan dapat
mencipta atom yang lebih besar dari molekulnya;
Tuhan dapat membuat tongkat berujung satu.
y Pernyataan tsb salah karena tidak menghadirkan
maksud yang bulat. Sama salahnya dengan Ia
adalah seorang buta huruf yang pandai membaca.
ASAS-ASAS PEMIKIRAN
Asas = pangkal = asal darimana sesuatu itu muncul dan
dimengerti
Asas pemikiran = pengetahuan yang dapat
memunculkan mengetahuan lain dan mutlak
diperlukan agar terjadi ketepatan/kelurusan berpikir.
lanjutan
Asas identitas (prinsipium identitatis)
Sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A = A
Bila proposisi itu benar maka benarlah ia
2. Asas kontradiksi (prinsipium contradictoris) .
Pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama
dengan pengakuannya
Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan
salah
1.
Lanjutan
3. Asas penolakan kemungkinan ketiga
Antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya
terletak pada salah satunya
Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah
Cara Mendapatkan Kebenaran
Metode induksi
2. Metode deduksi
Induksi = cara berpikir untuk menarik kesimpulan
yang bersifat umum dari kasus-kasus yang
berisifat khusus/inidividual.
Ada dua keuntungan:
1. Berpikir lebih efisien.
2. Memungkinkan proses penalaran selanjutnya,
baik secara induktif atau deduktif.
1.
Deduksi
Cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum,
menuju kesimpulan yang bersifat khusus.
Keuntungannya:
- Tidak perlu menggunakan penelitian/eksperimen
- Kebenarannya pasti.
Pembagian Logika
Segi kualitas : 1. Logika naturalis
2. Logika Artifisialis
SegiMetode : 1. logika tradisional
2. logika modern (Sejak Raymundus Lullus
menciptakan metode logika baru Logika yang disebut
Ars magna.
Lanjutan:
Dari objeknya: 1. logika formal (deduktif)
2. logika material (induktif)
Logika formal disebut dengan logika minor,
Logika material disebut dengan logika mayor.
Manfaat Logika
y Keseluruhan informasi keilmuan suatu sistem
yang bersifat logis; karena itu science tidak
mungkin melepaskan kepentingannya terhadap
logika
y Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien,
tepat, teratur untuk mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan.
lanjutan
y Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas
dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan
seseorang, karena itu mendidik manusia bersikap
objektif, tegas dan berani, suatu sikap yang
dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat
Silogisme Kategorik
1.
Silogisme = penyimpulan tidak langsung, menyimpulkan
pengetahuan baru yang kebenarannya diambil secara sintetis dari
dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu
A.
lanjutan
y Konklusi dapat ditarik jika ada term yang
menghubungkan dua proposisi = term persamaan
y Harus ada pangkalan umum tempat berpijak dan
dihubungkan dengan permasalahan yang lebih
khusus melalui term yang ada pada keduanya.
y Silogisme kategoris adalah silogisme yang semua
proposisinya merupakan proposisi kategorik.
Pangkalan umum = proposisi universal
lanjutan
y Semua manusia tidak lepas dari kesalahan
y Semua cendekiawan adalah manusia
y Jadi semua cendekiawan tidak lepas dari kesalahan
y Semua mahasiswa adalah terdidik
y Hasan adalah mahasiswa
y Jadi hasan adalah terdidik
y Pangkalan umum dan pangkalan khusus = premis
(mukadimah). Kesimpulan (konklusi). Term yang
menghubungkan kedua premis = term penengah.
lanjutan
Semua manusia akan mati = premis mayor
Plato adalah manusia = premis minor
Plato akan mati = konklusi
Manusia = term penengah
Semua tanaman membutuhkan air
M
P
Akasia adalah tanaman
S
M
Akasia membutuhkan air (konklusi)
S
P
lanjutan
y
2. Hukum silogisme
A. Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus partikular
Semua yang halal dimakan menyehatkan
Sebagian makanan tidak menyehatkan
Jadi, Sebagian makanan tidak halal dimakan
Semua cerita cabul tidak boleh untuk mendidik
Sebagian cerita Jaka Tarub adalah cabul
Sebagian cerita Jaka Tarub tidak boleh untuk mendidik
B. Apabila salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga
Semua korupsi tidak disenangi
Sebagian pejabat adalah korupsi, jadi
Sebagian pejabat tidak disenangi
C. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan
Beberapa politikus tidak jujur
Banyak cendekiawan adalah politikus, jadi
Banyak cendekiawan tidak jujur.
lanjutan
D. Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak
menghasilkan apapun, karena tidak ada mata
rantai yang menghubungkan kedua proposisi
premisnya.
y Kerbau bukan bunga mawar
Kucing bukan bunga wawar
(tidak dapat diambil konklusi)
E. Paling tidak salah satu dari term penengah harus
tertebar(mencakup)
Semua ikan berdarah dingin
Binatang ini berdarah dingin
lanjutan
y F. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten
dengan term predikat yang ada pada premisnya. Bila
tidak, kesimpulan menjadi salah, seperti:
y Kerbau adalah binatang
y Kambing bukan kerbau
y Jadi Kambing bukan binatang (Binatang pada
konklusi merupakan term negatif sedangkan pada
premis adalah positif)
lanjutan
G. Term penengah harus bermakna sama, baik
dalam premis mayor maupun premis minor. Bila
term penengah bermakna ganda kesimpulan
menjadi lain, seperti:
Bulan itu bersinar di langit
Januari adalah bulan
Jadi, Januari bersinar di langit
(Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran
waktu yang panjangnya 31 hari, sedangkan pada
premis mayor berarti planet yang mengelilingi
bumi)
lanjutan
H. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu term
subjek, term predikat dan term middle.
3. Absah dan Benar
Absah (valid) berkaitan dengan prosedur
penyimpulannya, apakah pengambilan konklusi
sesuai dengan patokan atau tidak
Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme
itu, apakah ia didukung atau sesuai dengan fakta.
lanjutan
A. Prosedur valid, premis salah dan konklusi benar
y Semua yang baik itu haram (salah)
y Semua yang memabukkan itu baik (Salah)
y Semua yang memabukkan itu haram (benar)
B. Prosedur invalid (tak sah) premis benar konklusi
salah
y Plato adalah filosof (benar)
y Aristoles bukan Plato (benar)
y Aristoles bukan filosof (salah)
lanjutan
C. Prosedur invalid (tak sah), premis salah, konklusi
benar
Sebagian politikus adalah binatang (salah)
Sebagian manusia adalah binatang (salah)
Jadi, sebagian manusia adalah politikus (benar)
D. Prosedur Valid, premis salah dan konklusi salah
Semua yang keras tidak berguna (salah)
Adonan roti adalah keras (salah)
Adonan roti tidak berguna (salah)
4. Bentuk-bentuk Silogisme
y Figur I
y Medium menjadi subjek pada premis mauor dan
menjadi predikat pada premis minor
y Semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya
y Mencuri adalah dilarang Tuhan
y Mencuri adalah mengandung bahaya
lanjutan
y Figur II
Medium menjadi predikat baik pada premis mayor dan
premis minor
Semua tumbuhan membutuhkan air
Tak satu pun benda mati membutuhkan air
Tak satu pun benda mati adalah tumbuhan
lanjutan
Figur III
Medium menjadi subjek baik pada premis mayor dan
premis minor
Semua politikus adalah pandai bicara
Beberapa politikus adalah sarjana
Sebagian sarjana adalah pandai bicara
lanjutan
y Figur IV
Medium menjadi predikat pada premis mayor dan
menjadi subjek pada premis minor
Semua pendidik adalah manusia
Semua manusia akan mati
Semua yang akan mati adalah manusia
lanjutan
yI
II
M P P
M
S M S
M
-------- ----------S P S
P
III
IV
M P
P M
M
S
M
S
----------------S
P
S
P
Lanjutan
Figur I adalah bentuk. Premis mayor harus universal.
Premis minor harus alternatif
1. A A A = Barbara
Semua mahasiswa bisa membaca dan menulis
Semua laki-laki itu adalah mahasiswa
Jadi, semua laki-laki itu bisa membaca dan menulis
1a. A A I
2. E A E = Celarent
Tak satu pun kaum muslimin anti Tuhan
Semua mahasiswa UIN adalah kaum muslimin
Semua mahasiswa UIN tak anti Tuhan
2a. E A O ;
3. A I I = Darii
Semua yang jujur disenangi
Sebagian mahasiswa jujur
Sebagian mahasiswa disenangi
4. E I O = Ferio
Tidak satu pun penipu adalah jujur
Sebagian mahasiswa adalah penipu
Sebagian mahasiswa tidak jujur
lanjutan
Termasuk Figur II
Premis mayor harus universal
Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis
mayornya
E A E = Cecare
Tidak satu pun ateis bertuhan
Semua kaum muslimin bertuhan
Tidak satupun kaum muslimin ateis ; 1a. E A O;
AEE = camestres
Semua mahasiswa UIN adalah muslim
Tidak satu pun penganut Marxisme adalah muslim
Tidak satu pun penganut Marxisme adalah mahasiswa
2a. A E O
E I O = Festino
Tidak ada manusia waras anti Tuhan
Sebagian manusia anti Tuhan
Sebagian manusia tidak waras
A O O = Baroco
Semua benda cair berubah bentuknya
Sebagian benda tidak berubah bentuknya
Sebagian benda bukan benda cair
lanjutan
Figur III
Premis minor harus alternatif
Konklusi harus partikular
A A I (Darapti)
Semua kelelawar menyusui
Semua kelelawar mencari makan di malam hari
Sebagian binatang yang mencari makan di malam hari menyusui
AII (Datisi)
Semua mahasiswa terdidik
Sebagian mahasiswa curang
Sebagian yang curang adalah terdidik
IAI (Disamis)
Beberapa politikus berpoligami
Semua politikus bisa baca-tulis
Sebagian yang bisa baca tuls berpoligami
lanjutan
y EAO (Felapton)
Tidak seorang sarjana pun buta huruf
Semua sarjana adalah manusia
Sebagian manusia adalah buta huruf
O A O (Bocardo)
Beberapa mahasiswa tak pandai
Semua mahasiswa terdidik
Sebagian yang terdidik tak pandai
E I O (Ferison)
Tidak satu pun kerbau adalah carnivora
Sebagian kerbau berkulit putih
Sebagian yang berkulit putih bukan carnivora
lanjutan
y Figur IV
Bila premis mayor afirmatif, maka premis minor harus universal
Apabila premis minor negatif, maka premis mayor harus universal
AAI (Bramantif)
Semua pramuka menggunakan pakaian seragam
Semua yang menggunakan pakaian seragam gagah
Sebagian yang gagah adalah pramuka
AEE (Camenes)
Semua mahasiswa adalah terdidik
Tak satupun yang yang terdidik ngawur dalam bicara
Tak satupun yang ngawur dalam bicara mahasiswa
IAI (Dimaris)
Beberapa politikus menguasai beberapa bahasa
Semua yang menguasai bahasa rajin membaca
Sebagian yang rajin membaca adalah politikus
lanjutan
y E A O (Fesapo)
y Tidak ada pencuri yang disengani
y Semua yang disenangi adalah suka menolong
y Sebagian yang suka menolong bukan pencuri
y E I O ( Fresion)
y Tidak ada kambing berparuh
y Sebagian yang mempunyai paruh bulunya indah
Sebagian yang indah bulunya bukan kambing
Download