Pendahuluan - E-learning Amikom

advertisement
Pendahuluan
Pengantar Logika Informatika
Logika
Dari bahasa Yunani logos
 Ilmu untuk berfikir dan menalar dengan
benar
(sehingga didapatkan kesimpulan yang
absah).
 Manusia mampu mengembangkan
pengetahuan karena mempunyai bahasa
dan kemampuan menalar.





Untuk dapat menarik konklusi yang tepat,
diperlukan kemampuan menalar.
Kemampuan menalar adalah kemampuan
untuk menarik konklusi yang tepat dari
bukti-bukti yang ada, dan menurut aturanaturan tertentu.
Logika bisa merupakan cabang filosofi dan
bisa juga cabang dari matematika
Logika terkategori matematika murni karena
matematika adalah logika yang
tersistematisasi
Sejarah Logika
Thales (624 – 548 SM). Filsuf Yunani
pertama yang meninggalkan segala
dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan
jempol dan berpaling kepada akal budi
untuk memecahkan rahasia alam semesta.
 Thales mengatakan: air adalah arkhe
(Yunani) yang berarti prinsip atau asas
utama alam semesta.
 Thales telah mengenalkan logika induktif.

Aristoteles (384 – 332 SM) mengenalkan
logika sebagai ilmu. Aristoteles
mengatakan bahwa kesimpulan Thales
diperoleh dari alasan bahwa air adalah
jiwa segala sesuatu.
 Inti dari logika Aristoteles adalah
Silogisme.
 Istilah logika diperkenalkan oleh Zeno
(334 –226 SM).








Augustus De Morgan (1806-1871), Induksi
Matematika, Hukum Ekuivalensi Logika De
Morgan.
George Boole(1815-1871), Aljabar Boole.
Giuseppe Peano (1858-1932), Penemu istilah
logika matematika dan teori himpunan.
Emil L Post(1897-1954), Tabel Kebenaran.
Ludwig JJ Wittgenstein(1889-1951), Tabel
Kebenaran.
John Venn(1834-1923), Diagram Venn.
Henry M Sheffer(1882-1964), NAND, NOR.
Macam Logika

Logika alamiah
Kinerja akal budi manusia yang berpikir
secara tepat dan lurus sebelum
dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan
kecenderungan kecenderungan yang
subyektif. Kemampuan logika alamiah
manusia ada sejak lahir.


Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam
pikiran serta akal budi.
Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang
merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan
logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja
dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah
dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan
untuk menghindarkan kesesatan atau, paling
tidak, dikurangi.
Informatika
Disiplin ilmu yang mempelajari
transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis
komputasi.
 Cakupan bidang informatika antara lain:
ilmu komputer, ilmu informasi, sistem
informasi, teknik komputer dan aplikasi
informasi dalam sistem informasi
manajemen.

Mempunyai konsep dasar, teori, dan
perkembangan aplikasi tersendiri.
 Dapat mendukung dan berkaitan dengan
aspek kognitif dan sosial, termasuk
tentang pengaruh serta akibat sosial dari
teknologi informasi pada umumnya.

Aspek Informatika
Teori informasi yang mempelajari konsep
matematis dari suatu informasi
 Ilmu informasi yang mempelajari tentang
cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi
penyimpanan, pengaksesan, dan
penyebarluasan informasi untuk keperluan
sosial dan kemasyarakatan secara
menyeluruh


Ilmu komputer dan teknik komputer yang
mempelajari tentang pemrosesan,
pengarsipan, dan penyebaran informasi
dengan menggunakan teknologi informasi
dan alat lain yang berbasis komputer.
Logika Informatika

Disiplin ilmu yang mempelajari
transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis
komputasi dengan penalaran sehingga
didapat suatu kesimpulan.
Logika Informatika


Logika proposisional
Fokus utama logika ini pada pernyataanpernyataan yang dapat digolongkan dalam
pengertian proposisi proposisi.
Logika Predikat
Penyataan-pernyataan yang tidak dapat
digolongkan sebagai proposisi, dan tidak
dapat diproses dengan logika proposisional,
akan ditangani logika predikat yang
memfokuskan diri pada predikat yang selalu
menyertai suatu pernyataan dalam bentuk
kalimat.
Manfaat Logika
Berfikir/nalar à Penyelesaian masalah
Membantu setiap orang yang mempelajari
logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara
abstrak, cermat, dan objektif.
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
 Memaksa dan mendorong orang untuk
berpikir sendiri dengan menggunakan asasasas sistematis


Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kesalahan-kesalahan berpkir,
kekeliruan serta kesesatan.
 Mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
 Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa
Jawa )
 Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis
lurus,metodis dan analitis sebagaimana
tersebut point 1 maka akan meningkatkan
citra diri seseorang.

Istilah Istilah
Premis : pernyataan.
 Argumen : usaha untuk mencari
kebenaran dari pernyataan berupa
kesimpulan dengan berdasarkan
kebenaran dari satu kumpulan pernyataan.
 Konklusi : kesimpulan

Contoh Sillogisme
Premis : Semua A adalah B
 Premis : Semua B adalah C
 Konklusi : Semua A adalah C

Latihan
Dibawah ini ada beberapa yang berupa
argumen, tentukan premis dan konklusinya!
1. Zodiak dia Leo, sebab dia lahir minggu
pertama di bulan Agustus.
2. Bagaimana perekonomian akan meningkat?
Defisit perdagangan meningkat setiap
harinya.
3. Saya belum mau tidur, film-nya belum selesai.
4. Dia bernafas dan untuk itu dia hidup.
5. Adakah yang mengerti tentang dokumen ini?


1. Premis : Dia lahir minggu pertama di bulan
Agustus. konklusi : Zodiak dia Leo
2. Bukan argumen. Jika berupa argumen, maka
premis : Defisit perdagangan meningkat
setiap hari. Konklusi : Ekonomi tidak bisa
meningkat.
3. Premis : Film-nya belum selesai. Konklusi :
Saya belum mau tidur.
4. Bukan argumen. Jika berupa argumen, maka
premis : Dia bernafas. Konklusi : Dia hidup.
5. Bukan argumen.
Terima Kasih
Download