Pendahuluan - E-learning Amikom

advertisement
STMIK AMIKOM
YOGYAKARTA
Oleh:
Nila Feby Puspitasari
 Dari
bahasa Yunani logos
 Ilmu untuk berfikir dan menalar dengan
benar
(sehingga didapatkan kesimpulan yang
absah).
 Manusia mampu mengembangkan
pengetahuan karena mempunyai bahasa dan
kemampuan menalar.




Untuk dapat menarik konklusi yang tepat,
diperlukan kemampuan menalar.
Kemampuan menalar adalah kemampuan
untuk menarik konklusi yang tepat dari
bukti-bukti yang ada, dan menurut aturanaturan tertentu.
Logika bisa merupakan cabang filosofi dan
bisa juga cabang dari matematika
Logika terkategori matematika murni karena
matematika adalah logika yang
tersistematisasi
 Thales
(624 – 548 SM). Filsuf Yunani pertama
yang meninggalkan segala dongeng, takhayul,
dan cerita-cerita isapan jempol dan
berpaling kepada akal budi untuk
memecahkan rahasia alam semesta.
 Thales mengatakan: air adalah arkhe
(Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama
alam semesta.
 Thales telah mengenalkan logika induktif.
 Aristoteles
(384 – 332 SM) mengenalkan
logika sebagai ilmu. Aristoteles mengatakan
bahwa kesimpulan Thales diperoleh dari
alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu.
 Inti dari logika Aristoteles adalah Silogisme.
 Istilah logika diperkenalkan oleh Zeno (334 –
226 SM).







Augustus De Morgan (1806-1871), Induksi
Matematika, Hukum Ekuivalensi Logika De
Morgan.
George Boole(1815-1871), Aljabar Boole.
Giuseppe Peano (1858-1932), Penemu istilah
logika matematika dan teori himpunan.
Emil L Post(1897-1954), Tabel Kebenaran.
Ludwig JJ Wittgenstein(1889-1951), Tabel
Kebenaran.
John Venn(1834-1923), Diagram Venn.
Henry M Sheffer(1882-1964), NAND, NOR.
 Logika
alamiah
Kinerja akal budi manusia yang berpikir
secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi
oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan
kecenderungan yang subyektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir.


Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam
pikiran serta akal budi.
Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang
merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan
logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja
dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah
dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan
untuk menghindarkan kesesatan atau, paling
tidak, dikurangi.


Disiplin ilmu yang mempelajari transformasi
fakta berlambang yaitu data maupun
informasi pada mesin berbasis komputasi.
Cakupan bidang informatika antara lain:
ilmu komputer, ilmu informasi, sistem
informasi, teknik komputer dan aplikasi
informasi dalam sistem informasi
manajemen.
 Mempunyai
konsep dasar, teori, dan
perkembangan aplikasi tersendiri.
 Dapat mendukung dan berkaitan dengan
aspek kognitif dan sosial, termasuk tentang
pengaruh serta akibat sosial dari teknologi
informasi pada umumnya.
 Teori
informasi yang mempelajari konsep
matematis dari suatu informasi
 Ilmu informasi yang mempelajari tentang
cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi
penyimpanan, pengaksesan, dan
penyebarluasan informasi untuk keperluan
sosial dan kemasyarakatan secara
menyeluruh
 Ilmu
komputer dan teknik komputer yang
mempelajari tentang pemrosesan,
pengarsipan, dan penyebaran informasi
dengan menggunakan teknologi informasi dan
alat lain yang berbasis komputer.
 Disiplin
ilmu yang mempelajari transformasi
fakta berlambang yaitu data maupun
informasi pada mesin berbasis komputasi
dengan penalaran sehingga didapat suatu
kesimpulan.


Logika proposisional
Fokus utama logika ini pada pernyataanpernyataan yang dapat digolongkan dalam
pengertian proposisi proposisi.
Logika Predikat
Penyataan-pernyataan yang tidak dapat
digolongkan sebagai proposisi, dan tidak
dapat diproses dengan logika proposisional,
akan ditangani logika predikat yang
memfokuskan diri pada predikat yang selalu
menyertai suatu pernyataan dalam bentuk
kalimat.





Berfikir/nalar à Penyelesaian masalah
Membantu setiap orang yang mempelajari
logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
Meningkatkan kemampuan berpikir secara
abstrak, cermat, dan objektif.
Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
Memaksa dan mendorong orang untuk
berpikir sendiri dengan menggunakan asasasas sistematis




Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kesalahan-kesalahan berpkir,
kekeliruan serta kesesatan.
Mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa
Jawa )
Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis
lurus,metodis dan analitis sebagaimana
tersebut point 1 maka akan meningkatkan
citra diri seseorang.
 Logika
informatika digunakan dalam semua
bidang pada ilmu informatika
- pembuatan konsep/perancangan
- penulisan software/coding
- cara kerja hardware
 Premis
: pernyataan.
 Argumen : usaha untuk mencari kebenaran
dari pernyataan berupa kesimpulan dengan
berdasarkan kebenaran dari satu kumpulan
pernyataan.
 Konklusi : kesimpulan
Suatu argumen yang terbentuk dari pernyataanpernyataan dengan salah satu atau keempat
bentuk berikut:
 1. Semua A adalah B. (universal affirmative)
 2. Tidak A adalah B. (universal negative)
 3. Beberapa A adalah B. (particular affirmative)
 4. Beberapa A adalah tidak B. (particular
negative)


Huruf A dan B menggantikan kata benda,
misalnya ‘manusia’, ‘cuaca’, dan sebagainya
yang disebut terms of syllogism
 Premis
: Semua A adalah B
 Premis : Semua B adalah C
 Konklusi : Semua A adalah C
Dibawah ini ada beberapa yang berupa
 argumen, tentukan premis dan konklusinya!
1. Zodiak dia Leo, sebab dia lahir minggu
pertama di bulan Agustus.
2. Bagaimana perekonomian akan meningkat?
Defisit perdagangan meningkat setiap
harinya.
3. Saya belum mau tidur, film-nya belum
selesai.
4. Dia bernafas dan untuk itu dia hidup.
5. Adakah yang mengerti tentang dokumen ini?

1. Premis : Dia lahir minggu pertama di bulan
Agustus. konklusi : Zodiak dia Leo
2. Bukan argumen. Jika berupa argumen,
maka premis : Defisit perdagangan
meningkat setiap hari. Konklusi : Ekonomi
tidak bisa meningkat.
3. Premis : Film-nya belum selesai. Konklusi :
Saya belum mau tidur.
4. Bukan argumen. Jika berupa argumen,
maka premis : Dia bernafas. Konklusi : Dia
hidup.
5. Bukan argumen.
Download