1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif
menurut (Burhan Burgin, 2007) dalam bukunya yang berjudul “penelitian
kualitatif (komunikasi, ekenomi kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya).
Menyebutkan bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya adalah penelitian
yang bersifat ekspolratif. Penelitian ini berusaha mencoba menerangkan
sesuatu yang terjadi. Sebuah permasalahan sosial digali secara mendalam
untuk mengetahui suatu kejadian maupun proses yang sedang berlangsung.
Penelitian kualitatif dibagi tiga model: kualitatif deskriptif, kualitaif verifikasi
dan ground research. Penelitian kualitatif deskriptif disebut pula kuasi
kualitatif atau desain kualitatif semu. Penelitian ini didasarkan pada
pandangan fisafat positifis dan fenomenologis. Pandangan positifis
memandang sebuah kebenaran didasarkan atas fenomena lapangan sebagai
kebenaran yang domonan. Sedangkan keberadaan teori mendapatkan tempat
yang cenderung terdapat pemisahan dengan fenomena. Bahkan terdapat pula
pandangan post positifis yang memandang didasarkan fenomena. Sedangkan
pandangan fenomenologis menjelaskan antara fenomena dan kesadaran
manusia sebagai dua hal yang bersifat dialektika, bukan bersifat isolatif.
Artinya penelitian ini tidak melepaskan teoritis dalam menggali data
lapangan, walaupun menggunakan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif
verivikasi memiliki perbedaan dengan penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian ini lebih menekankan kepada proses pengambilan data dan hasil
lapangan. Sedangkan hubungannya dengan teori adalah verivikasi lebih
bersifat terbuka dengan data-data lapangan dibandingkan dengan keberadaan
teori/induktif. Pandangan ontologi dari penelitian ini adalah post positivisme;
memandang berdasarkan kebenaran hukum alam. Segala sesuatu yang terjadi
sebagai kebenaran fenomena. Sedangkan metode yang digunakan sangat
beragam. Tidak cukup hanya menggunakan satu metode. Adapun argumen
epistimologi dalam penelitian ini adalah melibatkan peneliti baik sebagai
objek maupun subjek. Tujuannya adalah
untuk dapat mengetahui
kebenarannya secara mendalam. Tetap terdapat pula disiplin objektif. Jenis
41
42
penelitian kualitatif yang terakhir adalah grounded research. Penelitian
mendasarkan segala bahan penelitian bersmber dari lapangan. Termasuk
permasalahan, hipotesis dan teori-teori yang digunakan. Keberadaan sebuah
teori justru menjadi penghakiman atas penelitian grounded.menurut Burhan
Bungin metode analisis data kualitatif dapat dikategorisasikan sebagai :
kelompok metode analisi tkes dan bahasa ,kelompok analisis tema tema
budaya dan kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual serta
perilaku institusi .di dalam metode analisi tekas dan bahasa terdapat : analisis
isi. Analisis bingkai, analisis semiotik, analisis kontruksi sosial media massa,
hermeneutik ,analisis wacana dan penafsiran teks, analisis wacana kritis .
Dalam buku yang ditulis oleh (Imam Gunawan, 2013) untuk
mempermudah perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif berikut adalah ciri
ciri dari penelitian kualitatif yaitu :
1. Peranan Peneliti Dalam Membentuk Pengetahuan
Dalam proses pemebentukan /kontruksi pengetahuan ,peneliti
merupakan figur utama yang memepengaruhi dan memebentuk
penegetahuan. Peran ini dilakukan melalui proses pengumpulan
pemilihan dan interprestasi data. Jadi, sangatlah tidak mungkin untuk
melakukan penelitian, apabila penelitian tidak terjun langsung pada
objek yang diteliti .konsekuensinya, peneliti harus terlibat secara
langsung dalam setiap tahap kegiatan penelitian dan harus berada
langsung dalam setting penelitian yang dipilih .
2.
Arti Penting Hubungan Peneliti Dengan Pihak Lain
Penenlitian kualitatif merupakan proses yang melibatkan peserta
peneliti dan pembaca, serta relationship yang mereka bangun .jadi
peneliti dipengaruhi oleh lingkungan sosial, historis dan cultural
ketika riset dilakukan. Konsukuensinya, ketika melakukan penelitian.
Peneliti harus mampu membangun hubungan yang baik dengan objek
penelitian dan mampu menyajikan hasil penelitian sehingga pembaca
dapat mengikuti dengan jelas alur pemikiran peneliti dalam
membangun suatu penegtahuan.
43
3.
Penelitian Bersifat Inductive ,Exploratory Dan Hypotesis Generating
Penelitian kualitatif selalu didasarkan pada fenomena yang menarik
yang dimulai dengan pertanyaan terbuka ,bukan dimulai dengan
hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Jadi penelitian bertujuan
menginvestigasi dan memahami social word bukannya memprediksi
perilaku. Penelitian dilakukan secara induktif dan explorative dengan
melihat apa yang terjadi ,mengapa terjadi dan bagaimana terjadiny,
sehingga dapat menghasilkan hipotesis baru.
4.
Peranan Makna Dan Interprestasi
Penelitian kualitatif difokuskan pada bagaimana individu memahami
dunianya dan bagaimana mereka mengalami peristiwa tertentu jadi,
penelitian ini berusaha menginterprestasikan fenomena dari kacamata
pelaku berdasarkan pada intterprestasi mereka terhadap fenomena
tersebut .
5.
Temuan Sangat Kompleks, Rinci Dan Komprehensif
Penelitian kualitatif didasarkan pada deskriptif yang jelas dan detail
karena menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana .oleh
karena itu penyajian atas temuan sangatlah kompleks, rinci dan
komprehensif sesuai dengan fenomena yang terjadi pada setting
penelitian .
3.2 Tipe Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan format deskriptif. Berdasarkan
(Bungin,
2007).
Format
deskriptif
kualitatif
ini
menganut
paham
fenomenologis dan postpositivisme. Pandangan Edmund Husserl, Martin
Heidegger, dan Merleau Ponty, pelopor aliran fenomenologi, sebuah aliran
filsafat yang mengkaji penampakan atau fenomena yang mana antara
fenomena dan kesadaran selalu berhubungan secara dialektis.
Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan
untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menajdi objek
44
penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri,
karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun
fenomena tertentu.
Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian
dalam bentuk studi kasus. Format ini memusatkan diri pada suatu unit
tertentu dari berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan
studi ini dapat amat mendalam dan kedalaman data tersebut yang menjadi
pertimbangan dalam penelitian model ini.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian kualitatif menurut Flick (2002) yang dikutip oleh
(Imam Gunawan, 2013) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan
dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan.
“Specific relevance to the study of social relations, owing to the fact of
the pluralization of life worlds.”
Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek
penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil
secara apa adanya. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan
analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan
dinamika hubungan antarfenomena yang diteliti.
Selain itu, penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk mencapai
pemahaman mendalam mengenai organisasi atau peristiwa khusus
digunakan untuk meneliti masalah masalah yang membutuhkan studi
mendalam .
45
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan 2 metode yaitu
primer dan sekunder. Metode primer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
wawancara dan observasi lapangan, sedangkan metode sekunder dilakukan
melalui studi kepustakaan. Berikut adalah penjelasan mengenai metode
pengumpulan data tersebut.(Bungin, 2007)
3.4.1
1.
Primer
Observasi Participant
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain
pancaindra lainnya seperti telingan, penciuman, mulut,kulit. Karena itu,
observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya
melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
Ada beberapa persoalan poko yang perlu perhatian khusus bagi participant
observer sehubungan dengan tugasnya, antara lain :
1. apa saja yang harus diobservasi ?
2. bila mana dan bagimana melakukan pencatatan ?
3. bagaimana
mengusahakan
hubungan
baik
dengan
objek
pengamatan ?
4. berpa lama dan luasnya partisipasi tersebut ?
Dalam melakukan observasi ini ,pengamat harus selalu ingat dan
memahami betul apa yang hendak direkam agar tidak mengganggu objek
pengamatan, maka pencatatan merupakan hal yang amat dilematis dilakukan.
Pencatatn langsung jika diterapkan akan menganggu objek pengamatan,
tetapi apabila tidak dilakukan biasanya pengamatan dihadapkan dengan
ketrebatasan daya ingat .menghadapi hal tersebut, maka seni mencatat hasil
oservasi harus diciptakan dan dikembangkan sedemikian rupa .
2.
Wawancara Mendalam
Dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama .Pewawancara adalah orang yang menggunakan
metode wawancara sekaligus dia bertindak sebgai “pemimpin” dalam
proses wawamcara tersebut. Dia juga berhak menetukan materi yang
akan diwawancarai serta kapan dimulai dan diakhiri. Informan adalah
46
orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara,
informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami
data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek mendalam .materi
wawancara adalah tema yang akan ditanyakan kepada informan,
berkisar anatara masalah atau tujuan penelitian .
3.4.2 Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui
buku buku, jurnal atau arsip yang telah ada, dalam metode ini penulis
akan menganalisa teori maupun hal lain yang berkenaan dengan objek
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian .
3.5.Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan framing dan coding dalam
melakukan analisa data. Framing merupakan suatu teknik analisis data
dengan melihat dan menemukan frame atau media package yaitu suatu
perspektif untuk melihat sebuah perspektif yang digunakan untuk melakukan
pengamatan, analisis, dan interprestasi terhadap sebuah realitas sosial di
masayarakat.(Bungin, 2007)
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisa data yang terdiri dari
koding (coding) .seorang peneliti mengorganisasi data mentah ke dalam
kategori kategori konseptual dna menciptkan tema atau konsep ,yang
kemudian dia gunakan untuk menganalisis data ,pemberian kode kualitatif
merupakan suatu bagian integral dari analisis data . tiga tahap dalam
menggunakan pengodean (Ahmadi, 2014)
1.
Pengodean Terbuka
Pengodean terbuka dilaksanakan selama tahap pertama selama
pengumpulan data .peneliti menempatkan tema dan menandai kode atau label
awal dalam suatu usaha pertama untuk memampatkan kumpulan data ke
47
dalam kategori kategori .Dian membaca dengan perlahan catatan lapangan,
sumner historis ,atau data lainnya ,mencari istilah istilah kritis ,peristiwa
peristiwa penting atau tema tema ,yang kemudian dicatat. Selanjutnya ,dia
menulis suatu konsep permulaan atau melabel pada dari sebuah kartu catatan
atau rekaman komputer dan menerangkannya dengan tinta yang berwarna
cerah dengan cara yang serupa. Peneliti terbuka menciptkan tema tema baru
untuk mengubah kode kode permulaan ini dalam analisis berikutnya. Suatu
kerangka teoritis membantu jika digunakan dengan cara yang fleksibel.
2.
Pengodean Aksial
Selama pengodean terbuka seorang peneliti memusatkan perhatian
pada data aktual dan menandai label kode untuk tema. Tidak ada kaitan
tentang pembuatan hubungan antara tema atau membuat konsep yang
digambarkan oleh tema tema. Sebaliknya, dalam axial coding, peneliti
memulai dengan sejumlah kode permulaan yang teroganisir atau konsep
permulaan. Pada cara yang kedua ini, dia memfokuskan pada tema yang
dikode awal lebih dari yang ada pada data, selama axial coding seorang
peneliti menanyakan sebab akibat, kondisi dan interkasi, startegi dan proses
dan mencari kategori atau konsep yang terkelompok bersama sama. Axial
coding tidak hanya menstimulasi pemikiran tentang hubungan anatara konsep
atau tema ,tetapi juga menimbulakna pertanyaan pertanyaan baru. Ini dapat
menggambarkan penurunan beberapa tema atau pengujian yang lainnya
secara mendalam. Sebagai tambahan ,ini menguatkan hubungan antara bukti
dan konsep. Ketika peneliti mengonsolidasikan kode kode dan menempatkan
bukti, dia mendapatkan bukti di banyak tempat untuk tema inti dan
membentuk jaringan yang padat tentang dukungan didalam data kualitatif
untuk mereka .
3.
Pengodean Selektif
Pada saat seorang peneliti siap untuk cara terkahir ini untuk seluruh
data, dia telah mengidentifikasi tema utama dari proyek penelitian.
Pengodean selektif meliputi scanning data dan kode kode sebelumnya .Para
peneliti mencari secara selektif kasus kasus yang menggambrakan tema tema
dan membuat perbandingan serta membedakan setelah sebagian besar
48
pengumpulan data diselesaikan .Selama pengodean selektif ,tema tema utama
atau konsep konsep utama akhirnya mengerahkan pencarian oleh peneliti,
mengorganisasi kembali tema tema khusus yang di indetifikasi dalam
pengodean seblumnya dan mengerjakan dengan teliti lebih dari satu tema
3.6 Teknik Keabsahan Data
Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan penelitian
adalah dengan melakukan triangulasi peneliti ,metode,teori ,dan sumber data.
Dengan mengacu kepada Denzin maka pelaksanaa teknis dari langkah pengujian
keabsahan ini akan memanfaatkan: peneliti, sumber, metode dan teori (Burhan
Bungin,2007)
1.
Triangulasi Kejujuran Peneliti
Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran ,subjketivitas dan
kemmapuan merekam oleh peneliti dilapangan. Perlu diketahui bahwa
sebagai manusia, peneliti sering kali sadar atau tanpa sadar melakukan
tindakan tindakan yang merusak kejujuran nya ketika pengumpulan data ,atau
terlalu melepaskan subjektivitasnya bahkan kadang tanpa mengontrol, ia
melakukan rekaman rekaman yang salah terhadap data dilapangan .Melihat
kemungkinan kemungkinan ini, maka perlu dilakukan triangulasi terhadap
peneliti, yaitu dengan meminta bantuan kepada peneliti lain melakukan
penegcekan langsung ,wawancara ulang ,serta merekam data yang sama di
lapangan. Hal ini adalah sama dengan proses verifikasi terhadap hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti.
2.
Triangulasi Dengan Sumber Data
Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan acara yang
berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan (paton,1987) : (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang
orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu,
49
(4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang lain seperti biasa ,orang yang berpendidikan
tinggi atau menegah ,orang berada dan orang pemerintahan,
(5)
membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan
Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan
alasan terjadinya perbedaan (Moleong,2006, Bardiansyah,2006).
Triangulasi
sumber
data
juga
memberi
kesempatan
untuk
dilakukannya hal hal sebagai berikut: (1) penilaian hasil penelitian dilakukan
oleh respoden, (2) mengoreksi kekeliruan oleh sumber data, (3) menyediakan
tambahan informasi secara sukarela, (4) memasukan informan dalam kancah
penelitian, menciptakan kesempatan untuk mengikhtisarkan sebagai langkah
awal analisis data, (5) menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan
(Moleong,2006)
3.
Triangulasi Dengan Metode
Mengacu pendapat Patton(1987:329) dengan menggunakan strategi:
(1) penegecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data, (2) pengecekan beberapa sumber data dengan
metode yang sama (Moleong,2006). Triangulasi ini dilakukan untuk
melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data,
apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode
observasi ,atau apakah hasi observasi sesuai dengan infromasi yang diberikan
ketika di-interview. Begitu pula teknik ini dilakukan dengan menguji sumber
data, apakah sumber data ketika di-interview dan diobservasi akan
memberikan informais yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka
peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk
mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda
4.
Triangulasi Dengan Teori
Dilakukan dengan menguraikan pola,hubungan dan menyertakan
penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan
pembanding. Secara induktif dilakukan dengan meneyrtakan usaha pencarian
cara lain untuk mengorganisasikan data yang dilakukan dengan jalan
50
memikirkan kemungkinan logis dengan melihat apakah kemungkinan
kemungkinan ini dapat ditunjang dengan data (Bardiansyah,2006)
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307 dalam
Moleong,2006), berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori .Di pihak lain,Patton
(1987:327,dalam Moleong,2006) berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat
dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival
explanation). Hal itu dapat dilakukan dnegan menyertakan usaha pencarian
cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang barangkali mengarahkan
pada upaya penemuan penelitian lainnya. Secara logika dilakukan dnegan
jalan memikirkan kemungkinan logis lainnya dan kemudian melihat apakah
kemungkinan-kemungkinan itu dapat ditunjang oleh data lain dengan maksud
untuk membandingkannya. Apabila peneliti gagal menemukan informasi
yang cukup kuat untuk menjelaskan kembali informasi yang telah diperoleh,
justru peneliti telah mendapat bukti bahwa derajat kepercayaan hasil
penelitian peneliti sudah tinggi .
Download